BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN BOYOLALI 2016

  

INSTANSI PEMERINTAH

(LKjIP)

TAHUN 2015

  

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

KABUPATEN BOYOLALI

2016

1 LAPORAN KINERJA

LAPORAN KINERJA

  

INSTANSI PEMERINTAH

(LKjIP)

TAHUN 2015

  

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

KABUPATEN BOYOLALI

2016

KATA PENGANTAR

  Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali merupakan unit/ satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 125).

  Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara bahwa setiap instansi Pemerintah setiap akhir tahun anggaran wajib menyusun LAKIP (Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah). Oleh karena itu Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali pada akhir tahun 2015 menyusun LAKIP, dalam penyusunannya, teknik dan metode yang digunakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinena dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

  LAKIP Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali selain sebagai kewajiban sebagaimana tersebut di atas, juga dimaksudkan untuk:

  1. Mengetahui tingkat pencapaian kinerja Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali yang pada akhirnya dapat dijadikan untuk mengetahui capaian kinerja Bupati Boyolali.

  2. Sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali.

  3. Sebagai bahan perbaikan kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan, pelaksanaan program/ kegiatan dan kebijakan yang diperlukan pada Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali di masa-masa yang akan datang.

  Demikian LAKIP (Laporan Akuntabiiitas Instansi Pemerintah) Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Boyolali tahun 2015 untuk menjadikan periksa dan guna seperlunya.

  Boyolali, Februari 2016

  KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN BOYOLALI Drs. SUSILO HARTONO

  Pembina Tingkat I NIP. 19680529 198803 1 002

  

DATAR ISI

Halaman Cover .............................................................................

  17 3.3 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2015 ..........................

  D. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Perubahan Tahun 2015

  C. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2011-2015

  B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD/ Renstra SKPD) 2011-2015

  A. Struktur Organisasi

  21 LAMPIRAN- LAMPIRAN

  21 4.2 Saran .........................................................................

  20 BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan ....................................................................

  13 3.2 Evaluasi Kinerja .........................................................

  Kata Pengantar ............................................................................. i Daftar Isi ....................................................................................... ii Daftar Tabel .................................................................................. iii Ikhtisar Eksekutif........................................................................... iv

  7 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja ..........................................................

  5 2.2. Perjanjian Kinerja 2015 .............................................

  2.1 Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2011-2015 ........................................................

  4 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

  1.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi

  2

  1 1.2 Gambaran Umum Organisasi .....................................

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Penyusunan LAKIP ...........................................

  E. Pengukuran Kinerja (PK) 2015

IKHTISAR EKSEKUTIF

  A. Pendahuluan

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2015 ini merupakan perwujudan kewajiban Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan

  kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan

  tahun ke 5 (lima) tahun yang direncanakan sesuai Rencana Stratejik (Renstra) Badan Pemberdayan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Boyolali 2011 - 2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali Tahun 2015 ini berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan permasalahannya.

  Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali yang dibentuk menurut Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 125), Dan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Bupati Boyolali Nomor 35 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tupoksi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Boyolali, Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali dipimpin oleh Kepala Badan, yang pelaksanaan tugas administrasi dibantu oleh seorang sekretaris dan tugas teknis dibantu oleh tiga kepala bidang. Jumlah Pegawai berjumlah 40 orang PNS. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Pemberdayan Masyarakat Desa.

  B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

  Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah

  “Terwujudnya Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat Boyolali“. Untuk

  mewujudkan visi tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali melaksanakan misi : iv

  1) Meningkatkan Profesionalisme Pemberdayaan Aparatur Dan Lembaga Daerah Dalam Melaksanakan Pelayanan Untuk Kesejahteraan Masyarakat;

  2) Meningkatkan Peran Masyarakat Dan Keterlibatan Lembaga Kemasyarakatan Desa Dalam Pembangunan Desa;

  3) Peningkatan Koordinasi Dan Fasilitasi Pelaksanaan Kesejahteraan Sosial Dan Penanggulangan Kemiskinan; dan

  4) Meningkatkan Partisipasi Dan Kewenangan Masyarakat Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian, Pemanfaatan Dan Pelestarian Hasil-Hasil Pembangunan.

  Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2015 Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali melaksanakan 9 (sembilan) program dengan 27 ( Dua Puluh Tujuh) kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp. 7.027.241.000,- dengan rincian belanja tidak langsung Rp. 2.773.273.000,- dan Belanja langsung Rp. 4.253.968.000,-

C. Akuntabilitas Kinerja

  Berdasarkan penilaian sendiri (Selft Assessment) atas pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kerja dari 5 (lima) sasaran utama yang telah ditetapkan adalah 69%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 4 (empat) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja antara 75%-100% (kategori baik) dan 1 (satu) sasaran yang belum berhasil dicapai nilai kinerjanya. Berikut Capaian Kinerja per bagian :

NILAI CAPAIAN NO BIDANG KINERJA

  1 Sekretariat 90,46%

  2 Bidang Pengembangan Kelembagaan, 96,52% SDM, dan Sosial Budaya Masyarakat Desa

  3 Bidang Usaha Ekonomi Dan Partisipasi 96,91% Masyarakat Bidang Sarana Prasarana, Sumber Daya Alam

  4 82,46% dan Teknologi Tepat Guna

D. Simpulan dan saran

  Secara umum capaian kinerja Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali mengalami penurunan sebesar 3,4% dibandingkan capaian v kinerja tahun 2014 sebesar 94,06%, sedangkan pembiayaan dari APBD tahun 2015 berjumlah Rp. 4.253.968.000,- terealisasi Rp.3.856.915.604 atau sebesar 90,67% dengan efisiensi anggaran 9,33% atau sebesar Rp.397.052.395,-

  Guna Memepertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolalilebih baik dan akuntabel antara lain melakukan reorientasi terhadap program /kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU dan dokumen Renstra, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan. vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih

  berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas

  

kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas

tersebut perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

  Instansi yang wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat

  

Daerah, dan unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit

yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.

  Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2015, pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD, Penetapan Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

  Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai : 1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja

  Bdan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja; 2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Badan

  Pemberdayaan Masyarakat Desa;

  3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada tahun berikutnya.

  Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa antara lain :

  1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

  2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas;

  3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

  4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 21 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 125)

  5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015

  6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 58 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tahun Anggaran 2015.

  7. Surat Perintah Pj. Setda Kabupaten Boyolali tentang penyusunan Dokumen KInerja Tahun 206 NO/ 050/00025/08/2016 tanggal 6 Januari 2016

  B. Gambaran Umum Organisasi

  Gambaran umum Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.

  Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor : 16 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali, adalah merupakan salah satu unit kerja yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang Pemberdayaan Masyarakat Desa.

  Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, dalam pasal 58 peraturan Bupati Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi lembaga teknis daerah, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali dalam pasal 59 mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

  a. perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa meliputi kelembagaan desa, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sosial budaya masyarakat, usaha ekonomi dan partisipasi masyarakat, sarana prasarana, Sumber Daya Alam (SDA), dan Teknologi Tepat Guna (TTG);

  c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa meliputi kelembagaan desa, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sosial budaya masyarakat, usaha ekonomi dan partisipasi masyarakat, sarana prasarana, Sumber Daya Alam (SDA), dan Teknologi Tepat Guna (TTG); dan

  d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Tugas-tugas tersebut dilaksanakan oleh segenap unsur Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang terdiri dari : 1. Kepala.

  2. Sekretariat terdiri dari :

  a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

  b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan.

  3. Bidang Pengembangan Kelembagaan, Sumber Daya Manusia, dan Sosial Budaya Masyarakat Desa terdiri dari :

  a. Subbidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat Desa; dan

  b. Subbidang Fasilitasi Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Masyarakat.

  4. Bidang Usaha Ekonomi dan Partisipasi Masyarakat terdiri dari :

  a. Subbidang Usaha Ekonomi Keluarga dan Masyarakat; dan b. Subbidang Partisipasi Masyarakat.

  5. Bidang Sarana Prasarana, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna terdiri dari : a. Subbidang Sarana Prasarana Desa, Lingkungan dan Permukiman; dan b. Subbidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna.

C. Aspek Strategis dan permasalahan Utama Organisasi

  Aspek-Aspek Strategis Bapermasdes diperoleh dengan mengakomodasi isu organisasi (BApermasdes) Permasalahan dan ay-tau arah kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Tahun 2011

  • – 2015 dan Isu utama Bapermasdes terkait dengan Tugas Pokok Fungsi Bapermasdes yaitu :

  1. Menyempurnakan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; 2. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa meliputi kelembagaan desa,

  Sumber Daya Manusia (SDM) dan sosial budaya masyarakat, usaha ekonomi dan partisipasi masyarakat, sarana prasarana, Sumber Daya Alam (SDA), dan Teknologi Tepat Guna (TTG);

  3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa meliputi kelembagaan desa, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sosial budaya masyarakat, usaha ekonomi dan partisipasi masyarakat, sarana prasarana, Sumber Daya Alam (SDA), dan Teknologi Tepat Guna (TTG); dan

  4. Mengukur kebijakan yang berorientasi pada upaya Peningkatan Kesejahr- teraan Masyarakat, Peningkatan daya saing dan Pro Investasi.

  Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Bapermasdes dalam menjalankan Tugas Pokok Fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

  a. Belum semua urusan Pemberdayaan desa dapay dikoordinasikan secara optimal sesuai Tugas Pokok Fungsi; b. Keterbatasan kemampuan Sumber daya aparatur dalam merumuskan kebijakan / peraturan dan menyikapi perubahan; c. Mekanisme dan tata kerja pelaksanaan yang belum optimal.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2011-2015

  Visi dan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali 2011-2015 sebagai berikut:

  a. Visi Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun (2011

  • –2015) yang akan datang sebagaiamana tersebut dalam dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah “Terwujudnya Pemberdayaan dan

  Kemandirian Masyarakat Boyolali “. Kondisi tersebut ditandai dengan

  terpenuhinya prinsip-prinsip ketatakelolaan pemerintahan yang baik meliputi paritisipasi masyarakat, penegakan hukum, transparansi, peduli, berorientasi pada konsensus, kesetaraan, efektivitas dan efesiensi, akuntabilitas, dan lain- lain .

  b. Misi Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali untuk mewujudkan visi organisasi. adalah :

  1. Meningkatkan profesionalisme pemberdayaan aparatur dan lembaga daerah dalam melaksanakan pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat

  2. Meningkatkan peran masyarakat dan keterlibatan lembaga kemasyarakatan desa dalam pemberdayaan desa

  3. Peningkatan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kesejahteraan sosial dan penanggulangan kemiskinan

  4. Meningkatkan partisipasi dan kewenangan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemanfaatan dan pelestarian hasil-hasil pembangunan

  c. Tujuan dan Sasaran Tujuan, sasaran, dan strategi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi sebagaimana tertuang Rencana

  2. MISI II : MENINGKATKAN PERAN MASYARAKAT DAN KETERLIBATAN

  Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi dan pengembangan usaha ekonomi rakyat

  Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali 2011- 2015 adalah :

Tabel 2.1. Tujuan, sasaran, dan Strategi Badan Pemberdayaan Masyarakat

  Desa 2011-2015

  1. MISI I : MENINGKATKAN PROFESIONALISME PEMBERDAYAAN

  APARATUR DAN LEMBAGA DAERAH DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.

  Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan profesionalisme pemberdayaan bagi aparatur daerah dan lembaga masyarakat

  Meningkatnya SDM bagi aparatur daerah dan kelembagaan masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat

  Masih rendahnya upaya pemberdayaan masyarakat dalam penurunan angka kemiskinan dan munculnya ancaman masalah kerawanan sosial.

  Peningkatan SDM bagi aparatur daerah dan kelembagaan masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat.

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DALAM PEMBERDAYAAN DESA.

  Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM babagi aparatur daerah dan lembaga masyarakat

  Meningkatnya fasilitasi, bimbingan, pengelolaan dan kemandirian usaha ekonomi rakyat ( UER )

  • Fasilitasi, bimbingan, pengelolaan dan kemandirian usaha ekonomi rakyat ( UER ).
  • Peningkatan kesadaran keadilan dan kesetaraan gender.

  3. MISI III : PENINGKATAN KOORDINASI DAN FASILITASI PELAKSANAAN

KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

  Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM babagi aparatur daerah dan lembaga masyarakat

  Meningkatnya fasilitasi, bimbingan, pengelolaan dan kemandirian usaha ekonomi rakyat ( UER )

  Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi dan pengembangan usaha ekonomi rakyat

  • Fasilitasi, bimbingan, pengelolaan dan kemandirian usaha ekonomi rakyat ( UER ).
  • Peningkatan kesadaran keadilan dan kesetaraan gender.

  4. MISI IV : MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEWENANGAN MASYARAKAT

DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PENGENDALIAN, PEMANFAATAN DAN PELESTARIAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN

  Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan peran dan kepedulian masyarakat dalam perencanaan, pengendalian pemanfaatan dan pelestarian hasil- hasil pembangunan

  Meningkatnya pemberdayaan bantuan kepada masyarakat miskin

  • Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi dan pengembanga n usaha ekonomi rakyat.
  • Belum optimalnya kualitas hidup masyarakat yang memadai terhadap akses pelayanan perumahan.
  • Pemanfaatan dan pengembangan Teknologi Tepat Guna ( TTG )
  • Peningkatan infrastruktur perdesaan.
  • Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan yang dimotori perempuan.
  • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

2.2. Perjanjian Kinerja

  Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang dimiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program. Penetapan Program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2015 Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Boyolali 2011-2015 dengan mengambil target tahun 2015.

  

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAPERMASDES KABUPATEN BOYOLALI

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Sebelum Perubahan Setelah Perubahan

  1

  2

  3

  4

  5

  1 Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis

  Jumlah Dokumen perencanaan dan capaian kinerja

  7 Dokumen

  7 Dokumen

  1

  2

  3

  4

  5 Rasio Rumah 88% 88% Layak Huni

  Jumlah rumah 1000 RTM 714 RTM yang difasilitasi mendapat bantuan stimulan

  2 Meningkatnya kondisi dan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung iklim investasi

  Jumlah desa yang

  6 Desa

  6 Desa ditetapkan sebagai calon Lokasi TMMD dan Karya Bhakti Boyolali Tersenyum Jumlah Desa yang

  2 Desa

  1 Desa mempunyai data Profil Desa / Kalurahan Jumlah Jalan

  2 Desa

  2 Desa Desa yang terbetonisasi melalui kegiatan TNI Manunggal Masyarakat Desa (TMMD) Jumlah Jalan

  3 Desa

  4 Desa Desa yang terbetonisasi melalui kegiatan Karya Bhakti Boyolali Tersenyum (KBBT) Jumlah Desa yang

  2 Desa

  2 Desa Meningkat kualitas hidup keluarga bagi masyarakat mitra Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender (P2MBG) Jumlah Desa yang

  1 Desa

  1 Desa meningkat gotong royong masyarakat dalam pembangunan sesuai dengan prioritas program

  Rasio jalan 50% 50% dalam kondisi baik

  1

  2

  3

  4

  5 Jumlah 19 kecamatan 19 kecamatan

  Kecamatan yang wilayahnya dimonitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan Provinsi Jumlah 19 kecamatan 19 kecamatan kecamatan yang wilayahnya dimonitoring dan dievaluasi pelaksanaan bantuan ekonomi kerakyatan Jumlah 19 kecamatan 19 kecamatan Kecamatan yang mendapat BOP Bantuan Keuangan Desa Pemula dan Desa Prakarsa Jumlah kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Jumlah Kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan pelatihan Tehnologi Tepat Guna (TTG) Jumlah kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan pelatihan Pengurus UED-SP Jumlah kelompok 70 kelompok 70 kelompok Posyantekdes/ pemanfaat bantuan hibah TTG yang terpantau

  Persentase 50% 50% kelompok tani dan kelompok usaha tradisional penerima bantuan teknologi tepat guna (TTG) yang meningkat pendapatannya. meningkatnya 5 inovasi & 5 inovasi & penemuan prodak prodak unggulan

inovasi unggulan

Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam produk unggulan daerah

  1

  2

  3

  4

  5 Keikutsertaan 1 keg 1 keg

  Kabupaten Boyolali dalam Gelar TTG Tingkat Nasional

  3 Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM), termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi

  Jumlah Kelompok 197 klp 197 klp Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) yang meningkat keterampilannya

  Persentase UED- 82,95% 82,95% SP yang sehat

  Jumlah Kelompok 70 klp 70 klp Lumbung Pangan Masyarakat Desa (LPMD) yang meningkat keterampilannya

  Persentase 89,55% 89,55% Lumbung Pangan Masyarakat Desa ( LPMD) yang sehat.

  Jumlah 19 kecamatan 19 kecamatan Kecamatan yang wilayahnya terpantau menerima bantuan hibah semen Jumlah Kelompok

  30 Kelompok

  30 Kelompok yang menerima bantuan peralatan Tehnologi Tepat Guna (TTG) Jumlah

  10 Kelompok/

  10 Kelompok/ desa kelompok/desa desa yang meningkat keterampilannya dalam pengelolaan Pasar Desa

  Persentase pasar 50% 50% desa yang memiliki bangunan permanen.

  1

  2

  3

  4

  5 Jumlah kelompok 6 kelompok 6 kelompok

  yang meningkat keterampilan dalam pengelolaan Lembaga Pengemban Dana Amanah (LPDA) Jumlah Desa yang 10 unit/ desa 10 unit/ desa meningkat keterampilannya dalam pengelolaan Unit BUMDes

  Meningkatnya Jumlah 19 kecamatan 19 kecamatan kondisi dan kualitas Kecamatan yang sarana dan melaksanakan prasarana yang kegiatan mendukung iklim pelaksanaan investasi kegiatan pemberdayaan masyarakat (PKK) Terlaksananya kegiatan pelaksanaan monitoring evaluasi pemberdayaan mesyarakat

  Cakupan 39,07% * 39,07% Posyandu Purnama * Cakupan 20,91% 20,91% Posyandu Mandiri

  Meningkatnya kondisi dan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung iklim investasi

  Jumlah 19 kecamatan 19 kecamatan kecamatan yang melestarikan hasil pelaksanaan PNPM Jumlah Desa yang 1desa / 1desa / kecamatan difaslitasi kecamatan mengikuti Lomba Desa Jumlah bantuan 16,015 zak 16,015 zak semen yang tersalur

  1

  2

  3

  4

  5 Terlaksananya 261 desa -

  kegiatan pembangunan pemberdayaan dan pendampingan dana desa Jumlah 19 kecamatan 19 kecamatan Kecamatan yang melaksanakan Penyelesaian Pengaduan Masyarakat Jumlah Desa yang 26 desa - menerima bantuan Pengadaan material pembangunan desa

  Meningkatnya Jumlah 19 kecamatan/ 85 19 kecamatan/ 85 kondisi dan kualitas Kecamatan yang desa desa sarana dan tercukupi prasarana yang kebutuhan dasar mendukung iklim masyarakat investasi terhadap air bersih

  Sumber : Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali Tahun 2015 perubahan Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali pada tahun 2015 perubahan melaksanakan Program dan Kegiatan dengan Anggaran sebesar Rp.4.253.968.000,- sebagaimana dokumen tersebut diatas.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa merupakan

  perwujudan kewajiban Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

  Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran

  

(output), sehingga pengukuran kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa

  dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2015.

  a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

  b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

  Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin). Pada tahun anggaran (APBD Kabupaten) 2015, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 3 sasaran strategis.

  Secara rinci pencapaian sasaran diuraikan sebagai berikut :

  % No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

  6

  1

  2

  3

  4

  5

  1 Terwujudnya tata Jumlah Dokumen

  7 Dokumen

  7 Dokumen 100 pemerintahan yang perencanaan dan capaian lebih bersih, kinerja berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis

  Rasio Rumah Layak Huni 88% 88% 100

  Jumlah rumah yang 714 RTM 714 RTM 100 difasilitasi mendapat bantuan stimulan

  2 Meningkatnya kondisi dan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung iklim investasi

  Jumlah desa yang

  6 Desa

  6 Desa 100 ditetapkan sebagai calon Lokasi TMMD dan Karya Bhakti Boyolali Tersenyum Jumlah Desa yang

  1 Desa

  1 Desa 100 mempunyai data Profil Desa / Kalurahan Jumlah Jalan Desa yang

  2 Desa

  2 Desa 100 terbetonisasi melalui kegiatan TNI Manunggal Masyarakat Desa (TMMD) Jumlah Jalan Desa yang

  4 Desa

  4 Desa 100 terbetonisasi melalui kegiatan Karya Bhakti Boyolali Tersenyum (KBBT) Jumlah Desa yang

  2 Desa

  2 Desa 100

  Meningkat kualitas hidup keluarga bagi masyarakat mitra Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender (P2MBG) Jumlah Desa yang

  1 Desa

  1 Desa 100 meningkat gotong royong masyarakat dalam pembangunan sesuai dengan prioritas program

  Rasio jalan dalam kondisi 50% 50% 100 baik

  Jumlah Kecamatan yang 19 kecamatan 19 kecamatan

   100

  wilayahnya dimonitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan Provinsi Jumlah kecamatan yang 19 kecamatan 19 kecamatan

   100

  wilayahnya dimonitoring dan dievaluasi pelaksanaan bantuan ekonomi kerakyatan Jumlah Kecamatan yang 19 kecamatan 19 kecamatan

   100

  mendapat BOP Bantuan Keuangan Desa Pemula dan Desa Prakarsa

  1

  2

  3

  4

  5

  6 Jumlah kegiatan Pelatihan 1 kegiatan 1 kegiatan

  100 Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Jumlah Kegiatan pelatihan 1 kegiatan 1 kegiatan

  100 Tehnologi Tepat Guna (TTG) Jumlah kegiatan pelatihan 1 kegiatan 1 kegiatan

  100 Pengurus UED-SP Jumlah kelompok 70 kelompok 70 kelompok

  100 Posyantekdes/ pemanfaat bantuan hibah TTG yang terpantau

  Persentase kelompok tani 50% 50% 100 dan kelompok usaha tradisional penerima bantuan teknologi tepat guna (TTG) yang meningkat pendapatannya. meningkatnya penemuan 5 inovasi & 5 inovasi &

   100 inovasi Teknologi Tepat prodak prodak Guna (TTG) dalam produk unggulan unggulan unggulan daerah

  Keikutsertaan Kabupaten 1 keg 1 keg 100

  Boyolali dalam Gelar TTG Tingkat Nasional

  3 Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM), termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi

  Jumlah Kelompok Usaha 197 klp 197 klp 100

  Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) yang meningkat keterampilannya

  Persentase UED-SP yang 82,95% 82,95% 100 sehat

  Jumlah Kelompok Lumbung 70 klp 70 klp 100

  Pangan Masyarakat Desa (LPMD) yang meningkat keterampilannya

  Persentase Lumbung 89,55% 89,55% 100

  Pangan Masyarakat Desa ( LPMD) yang sehat.

  Jumlah Kecamatan yang 19 kecamatan 19 kecamatan 100 wilayahnya terpantau menerima bantuan hibah semen

  1

  2

  3

  4

  5

  6 Jumlah Kelompok yang

  30 Kelompok

  30 Kelompok 100 menerima bantuan peralatan Tehnologi Tepat Guna (TTG) Jumlah kelompok/desa yang

  10 Kelompok/

  10 Kelompok/ 100 meningkat keterampilannya desa desa dalam pengelolaan Pasar Desa

  Persentase pasar desa 50% 50% 100 yang memiliki bangunan permanen.

  Jumlah kelompok yang 6 kelompok 6 kelompok 100 meningkat keterampilan dalam pengelolaan Lembaga Pengemban Dana Amanah (LPDA) Jumlah Desa yang 10 unit/ desa 10 unit/ desa

  100 meningkat keterampilannya dalam pengelolaan Unit BUMDes

  Meningkatnya Jumlah Kecamatan yang 19 kecamatan 19 kecamatan 100 kondisi dan kualitas melaksanakan kegiatan sarana dan pelaksanaan kegiatan prasarana yang pemberdayaan masyarakat mendukung iklim (PKK) investasi

  Terlaksananya kegiatan pelaksanaan monitoring evaluasi pemberdayaan mesyarakat

  Cakupan * Posyandu 39,07% 39,07% 100 Purnama Cakupan Posyandu 20,91% 20,91% * 100 Mandiri

  Meningkatnya kondisi dan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung iklim

  Jumlah kecamatan yang 19 kecamatan 19 kecamatan investasi 100 melestarikan hasil pelaksanaan PNPM Jumlah Desa yang difaslitasi 1desa / 1desa /

  100 mengikuti Lomba Desa kecamatan kecamatan Jumlah bantuan semen 16,015 zak 16,015 zak

  100 yang tersalur Terlaksananya kegiatan 261 desa 261 desa

  100 pembangunan pemberdayaan dan pendampingan dana desa Jumlah Kecamatan yang 19 kecamatan 19 kecamatan

  100 melaksanakan Penyelesaian Pengaduan Masyarakat Jumlah Desa yang 26 desa 26 desa

  100 menerima bantuan Pengadaan material pembangunan desa

  Meningkatnya Jumlah Kecamatan yang 19 kecamatan/ 19 kecamatan/ 100 kondisi dan kualitas tercukupi kebutuhan dasar 85 desa 85 desa sarana dan masyarakat terhadap air prasarana yang bersih mendukung iklim investasi

3.2 Evaluasi Kinerja

  Dalam evaluasi kinerja dilakukan analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuain antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

  1. Sasaran 1 : Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa,

  konstitusional, efektif dan demokratis REALISASI

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja TAHUN Target Realisasi %

SEBELUMNYA

  1 Terwujudnya tata Jumlah Dokumen

  7 Dokumen

  7 Dokumen

  7 Dokumen 100 pemerintahan yang perencanaan dan capaian lebih bersih, kinerja berwibawa, Pembangunan Gedung 1 unit konstitusional,

  kantor Bapermasdes

  efektif dan

  Rasio Rumah Layak Huni 85% 88% 88% 100

  demokratis Jumlah rumah yang 1000RTM 714 RTM 714 RTM 100 difasilitasi mendapat bantuan stimulan

  2. Sasaran 2 : Meningkatnya kondisi dan kualitas sarana dan prasarana yang

  mendukung iklim investasi REALISASI TAHUN

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

SEBELUMNYA

  1

  2

  3

   4

  5

  6

  7

  2 Meningkatnya Jumlah desa yang

  5 Desa

  6 Desa

  6 Desa 100 kondisi dan kualitas ditetapkan sebagai sarana dan calon Lokasi TMMD dan prasarana yang Karya Bhakti Boyolali mendukung iklim Tersenyum investasi

  Jumlah Desa yang 2 desa

  1 Desa

  1 Desa 100 mempunyai data Profil Desa / Kalurahan Jumlah Jalan Desa

  2 Desa

  2 Desa

  2 Desa 100 yang terbetonisasi melalui kegiatan TNI Manunggal Masyarakat Desa (TMMD)

  1

  2

  3

   4

  5

  6

  7 Jumlah Jalan Desa

  3 Desa

  4 Desa

  4 Desa 100 yang terbetonisasi melalui kegiatan Karya Bhakti Boyolali Tersenyum (KBBT) Jumlah Desa yang

  2 Desa

  2 Desa

  2 Desa 100 Meningkat kualitas hidup keluarga bagi masyarakat mitra Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender (P2MBG) Jumlah Desa yang

  1 Desa

  1 Desa

  1 Desa 100 meningkat gotong royong masyarakat dalam pembangunan sesuai dengan prioritas program

  Rasio jalan dalam 45% 50% 50% 100 kondisi baik

  Jumlah Kecamatan 19 kec

  19 19 100

  yang wilayahnya kecamatan kecamatan dimonitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan Provinsi Jumlah kecamatan 19 kec

  19 19 100

  yang wilayahnya kecamatan kecamatan dimonitoring dan dievaluasi pelaksanaan bantuan ekonomi kerakyatan Jumlah Kecamatan

  19 19 100

  yang mendapat BOP kecamatan kecamatan Bantuan Keuangan Desa Pemula dan Desa Prakarsa Jumlah kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 100 Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Jumlah Kegiatan

  1 Kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 100 pelatihan Tehnologi Tepat Guna (TTG) Jumlah kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 100 pelatihan Pengurus UED-SP Jumlah kelompok 21 klp 70 kelompok 70 kelompok 100 Posyantekdes/ pemanfaat bantuan hibah TTG yang terpantau

  Persentase kelompok 40% 50% 50% 100 tani dan kelompok usaha tradisional penerima bantuan teknologi tepat guna (TTG) yang meningkat pendapatannya. meningkatnya 18 inovasi & prodak 5 inovasi & 5 inovasi & 100 penemuan inovasi unggulan prodak prodak Teknologi Tepat Guna unggulan unggulan (TTG) dalam produk unggulan daerah

  1

  2

  3

   4

  5

  6

  7 Keikutsertaan 1 keg 1 keg 1 keg 100

  Kabupaten Boyolali dalam Gelar TTG Tingkat Nasional Terlaksananya 1 keg 1 keg 1 keg 100 pelatihan TTG Jumlah Kecamatan 19 kecamatan

  19 19 100 yang melaksanakan kecamatan kecamatan kegiatan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat (PKK) Terlaksananya kegiatan 19 kecamatan

  19 19 100 pelaksanaan monitoring kecamatan kecamatan evaluasi pemberdayaan mesyarakat

  • * Cakupan Posyandu 37,21% 39,07% 39,07% 100 Purnama * Cakupan Posyandu 19,92% 20,91% 20,91% 100 Mandiri

  Pelaksanaan kegiatan

  14 Kecamatan 100 PNPM-MD dan terkendalinya pelaksanaan PNPM- MPd oleh masyarakat Terdokumentasinya 19 kecamatan 100 hasil tahapan dan kegiatan PNPM Integrasi dalam Dukumen Musrenbang Kabupaten Jumlah kecamatan

  19 19 100 yang melestarikan hasil kecamatan kecamatan pelaksanaan PNPM Jumlah Desa yang 1desa / kecamatan 1desa / 1desa / 100 difaslitasi mengikuti kecamatan kecamatan Lomba Desa Jumlah bantuan semen 32,339 zak 16,015 zak 16,015 zak 100 yang tersalur Terlaksananya kegiatan 261 desa 261 desa 100 pembangunan pemberdayaan dan pendampingan dana desa Jumlah Kecamatan 19 kecamatan

  19 19 100 yang melaksanakan kecamatan kecamatan Penyelesaian Pengaduan Masyarakat Jumlah Desa yang 26 desa 26 desa 100 menerima bantuan Pengadaan material pembangunan desa Jumlah Kecamatan 19 kecamatan

  19 19 100 yang tercukupi kecamatan/ kecamatan/ kebutuhan dasar 85 desa 85 desa masyarakat terhadap air bersih

  3. Sasaran 3 : Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan

  lembaga keuangan mikro (LKM), termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi REALISASI TAHUN

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

SEBELUMNYA

  3 Meningkatnya Jumlah Kelompok 197 klp 197 klp 197 klp kapasitas Usaha Ekonomi Desa kelembagaan dan Simpan Pinjam (UED- kualitas layanan SP) yang meningkat lembaga keuangan keterampilannya mikro (LKM), termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi

  Persentase UED-SP 73% 82,95% 82,95% yang sehat