BAB I II III IV SKRIPSI PEMASARAN

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut PT. PELNI (Persero) untuk
menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara
profesional meretensi pelanggannya. Dua hal yang menjadi pertimbangan
utama PT. PELNI (Persero) dalam melakukan retensi pelanggan adalah,
pertama karena semakin mahalnya biaya perolehan pelanggan baru dalam
iklim kompetisi yang semakin ketat, kedua adalah tingkat kemampuan laba
PELNI (Persero) berbanding lurus dengan pertumbuhan hubungan antar
pelanggan secara permanen. ( Rambat Lupiyoadi. 2012 )
PT. PELNI (Persero) merupakan perusahaan transportasi plat merah,
artinya dibawah naungan Kementerian Perhubungan dan Kementerian
BUMN. Bagaimana penentuan rute-rute kapal PELNI yang ditentukan oleh
manajemen PELNI sendiri atau ada penugasan dari pemerintah. Kalau daerah
saya ingin dilayani oleh kapal PELNI, dengan adanya syarat dan prosedurnya
secara birokrasi, maka berdasarkan peraturan perundang-undangan indonesia
menyatakan bahwa pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan atau
perairan dengan batas-batas tertentu, sebagai tempat kegiatan pemerintah dan
kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,

naik turun penumpang, dan PT. PELNI (Persero) mempunyai peran yang
sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan
nasional. ( Lasse. 2012 )
1

2
PT. Pelayaran Nasional Indonesia adalah menyediakan jasa angkutan
transportasi laut meliputi jasa angkutan penumpang dan jasa antara lain
dengan mengoperasikan kapal untuk melayani angkutan penumpang antar
pulau dalam wilayah Nusantara. Saat ini perusahan PT. PELNI (Persero)
Cabang Ambon mengoperasikan 28 unit armada kapal penumpang adapun
tipe kapal yang penulis mengambil sebagai bahan peneliti yaitu KM. Gunung
Dempo, KM. Lambelu, KM. Nggapulu, KM. Tidar dan telah diklasifikasikan
berdasarkan jumlah kapasitas jumlah penumpang, diantaranya :Kapal tipe
1.000 pax, tipe 1.500 pax, tipe 1.000 pax, tipe 500 pax dan satu unit kapal
fery dengan kapasitas seluruhnya berjumlah 36,913 penumpang. Di samping
itu PT. PELNI (Persero) dapat mengoperasikan 4 unit armada yaitu kapal
penumpang sebagimana telah di jelaskan sebelumnya. ( Umar Husein. 2010)
Dalam mengembangkan tugasnya sebagai perusahaan jasa transportasi
laut yang diandalkan dalam distribusi Nasional, PT. PELNI (Persero) tidak

hanya melayani trayek-trayek komersial yang mengguntungkan, tetapi juga
sanggup melayani trayek perintis kepulau-pulau terpincil yang tidak
menggutungkan demi mewujudkan kesatuan dan wawasan nusantara. ( Lasse.
2012 )
Selain tergantung pada kemampuan dalam mengkombinasikan fungsifungsi tersebut, PT. PELNI (Persero) dapat memainkan peran pada waktu
yang berbeda agar tujuannya dapat berjalan dengan lancar. Mungkin pada
satu kesempatan pelangang dihadapkan pada beberapa keadaan yang
menawarkan untuk melihat suatu produk tak lain kapal, promosi dari mulut

3
ke mulut atau menggunakan online dan brosur-brosur yang di bagikan kepada
pelangang sehingga mempermudah menarik pelangangnya, kemudian tempat
yang layak sehingga mudah akses jalannya layanan yang epektif dan efisien
yang saat ini dikelola oleh PT. PELNI (Persero). Pada saat itulah pelangang
berhak menilai tentang semua keandalan, produk yang ditawarkan. ( Kasmir.
2011)
Proyeksi ini

optimis bisa dicapai


apabila

pertumbuhan ekonomi,

stabilitas keamanan dan dunia pelayaran tak mengalami guncangan apapun,
baik dari dalam maupun luar negeri. Dan itu harus pula ditopang oleh kerja
keras peningkatan layanan, efektivitas kerja dan efisiensi dengan sinergi dari
pusat, cabang dan divisi kapal. Dan yang tak kalah pentingnya sinergi antar
divisi. ( Ameng Kisar. 2012 )
Bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Rambat Lupiyoadi
(2012:93), Marketing mix merupakan kombinasi dari tujuh variabel penting
dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Tujuh
variabel tersebut meliputi produk (product), promosi (promotion), harga
(price), orang (people), proses (process), lokasi/tempat (place), dan layanan
pelanggang (customer service) dan biasa disingkat dengan 7P. Zeithaml dan
Bitner dalam Hurriyati (2005:48) mengemukakan bahwa pemasaran jasa
perlu bauran pemasaran yang diperluas (expanded marketing mix for services)
dengan penambahan unsur non-traditional marketing mix yaitu proses
(process), orang (people), dan bukti fisik (physical evidence). Namun pada
permasalahan ini, penulis hanya mengambil beberapa variabel saja yang


4
menurut penulis cukup berpengaruh dan membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini yaitu diantaranya produk, promosi, harga,
orang dan proses. Menurut penulis dalam dunia perbankan ada hubungan
berpengaruh. ( Rambat Lupiyoadi. 2012 )
Maka

untuk itu topik pembahasan di atas menunjukan bahwa yang

menarik untuk di kaji yakni produk, promosi, harga, orang dan proses
terhadap kepuasan penumpang kapal PT. PELNI (Persero) yang bergerak di
bidang jasa. ( Umar Husein. 2010)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Kepuasan Penumpang Kapal PT. PELNI (Persero) Di Ambon
Provinsi Maluku“.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian serta penjelasan yang telah dikemukakan pada latar
belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Apakah variabel-variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk
(product), promosi (promotion), harga (price), orang (people) dan Proses
(process) berpengaruh terhadap Kepuasan Penumpang Kapal PT. PELNI
(Persero) di Kota Ambon Provinsi Maluku.?

2.

Variabel manakah diantara produk, promosi, harga, orang dan proses
yang dominan berpengaruh terhadap Kepuasan Penumpang Kapal PT.
PELNI (Persero), di Kota Ambon Provinsi Maluku.?

5
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.

Untuk mengetahui apakah variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri
dari produk, promosi, harga, orang dan proses, yang dominan

berpengaruh terhadap Kepuasan Penumpang Kapal PT. PELNI
(Persero) di Kota Ambon Provinsi Maluku.

2.

Untuk mengetahui variabel apa dari bauran pemasaran jasa yang paling
berpengaruh terhadap Kepuasan Penumpang Kapal PT. PELNI
(Persero) di Kota Ambon Provinsi Maluku.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi penulis, syarat menyelesaikan pendidikan, juga dapat menambah
ilmu pengetahuan bidang ilmu manajemen pemasaran, dan melatih penulis
untuk dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan selain
itu dengan melakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
pengalaman yang berguna bagi peneliti untuk dapat berpikir secara analisis
dan dinamis dimasa yang akan datang.
2. Hasil penelitian ini, nantinya di harapkan memberikan masukan bagi PT.
PELNI ( Persero ) untuk pengembangan perusahaanya.
3. Sebagai bahan referensi bagi yang berminat untuk memperdalam masalah

bauran pemasaran jasa dan kepuasan pelanggan.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menyentuh kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi
kebanyakan orang telah salah mengartikan dan menganggapnya bahwa
pemasaran sama dengan penjualan dan promosi. Ini bukan berarti bahwa
penjualan dan promosi menjadi tidak penting, tetapi keduanya lebih
merupakan bagian dari bauran pemasaran yang lebih luas atau seperangkat
fungsi pemasaran yang harus dimanfaatkan untuk meraih dampak maksimum
di pasar. ( Rambat Lupiyoadi. 2012 )
Pemasaran merupakan suatu upaya mengantar perusahaan mencapai
tujuan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia.

Pemasaran


meliputi berbagai kegiatan yang terkait dengan upaya menyampaikan produk
sesuai keinginan konsumen, kegiatan distribusi dan kegiatan promosi.
( Sofjan Assauri. 2010 )
Definisi pemasaran menurut Kotler (2000:8) adalah
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial, baik oleh
individu atau kelompok, untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan melalui pencipataan (creation), penawaran, dan pertukaran
produk yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi pemasaran menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Alma
(2004:5), yaitu : “Pemasaran adalah proses merencanakan konsepsi, harga,

6

7
promosi dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan individu
dan sesuai dengan tujuan organisasi.“
Definisi diatas memberikan arti bahwa pemasaran merupakan kegiatan
manusia yang diarahkan kepada kepuasan pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen melalui suatu proses pertukaran. Dalam hal yang
dimaksud adalah barang dan jasa, serta uang dan tenaga. Kegiatan pemasaran

melibatkan dua pihak yang saling berinteraksi, dimana pihak yang satu
menginginkan kepuasan, sedangkan pihak yang lainnya ingin memperoleh
laba. Pihak-pihak yang dimaksud adalah produsen dan konsumen. ( Rambat
Lupiyoadi. 2012)
2. Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan perangkat/alat bagi pemasar yang terdiri
atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu di pertimbangkan
agar implementasi strategi pemasaran pada produk barang yang kita kenal
selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa hal ini terkait
perbedaan karakteristik jasa sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya
bauran pemasaran produk barang mencakup 4P, yaitu produk, harga,
promosi,

dan

tempat/lokasi.

Sementara

itu


parah

ahli

pemasaran

menambahkan tiga unsur lagi, yaitu orang atau sumber daya manusia
( SDM ), proses, dan layanan pelanggang sehingga disebut 7P. Jadi hal ini
terkait dengan sifat jasa di mana tahapan operasi hingga konsumsi merupakan
suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan serta mengikutsertakan
konsumen dan pemberi jasa secara lansung. ( Rambat Lupiyoadi. 2012 )

8
B. Karakteristik Jasa
1.

Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu


sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan (personal service)
sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran
jasa yang telah berusaha mendefinisikan pengertian jasa. Berikut ini adalah
beberapa diantaranya :
(Kotler (2000: 428) mengatakan bahwa jasa adalah :
Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) :
“Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output
selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat
bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud
(intangible) bagi pembeli pertamanya.”
2. Jenis-jenis Jasa
jasa adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasar mata dan satu
pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi
secara bersamaan, di mana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa
mempengaruhi hasil tersebut.
Secara garis besar jenis-jenis jasa dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa macam, yaitu:
a. Perumahan, jenis jasa ini melingkupi penyewaan sebuah kamar hotel
(penginapan), apartemen.

9
b. Hiburan atau Rekreasi, jenis jasa ini antara lain penyewaan alat-alat yang
berkaitan dengan hiburan, atau penyewaan tempat untuk melakukan
kegiatan hiburan.
3.

Ciri-Ciri Jasa
Produk jasa memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan barang (Produk
fisik). Kotler (2000:429) menyebutkan ciri-ciri tersebut sebagai berikut:
a. Tidak berwujud ( Intangibility)
Tidak berwujud (Intangibility) artinya jasa tidak dapat melihat, mencium,
meraba, mendengar

dan merasakan hasilnya

sebelum

konsumen

membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen akan mencari
informasi tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan, para penyedia
dan penyalur jasa, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan serta
harga produk jasa tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan kepercayaan calon konsumen, yaitu sebagai berikut:
1) Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud menjadi berwujud
2) Menekankan pada manfaat yang diperoleh
3) Menciptakan suatu nama merek (brand name) bagi jasa.
4) Memakai nama orang terkenal untuk meningkatkan kepercayaan
konsumen.
b. Tidak terpisahkan (Inseparability)
Tidak terpisahkan (Inseparability) artinya jasa tidak dapat dipisahkan
dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya. Jasa
diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli

10
suatu jasa maka ia akan berhadapan langsung dengan sumber atau
penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa lebih diutamakan untuk
penjualan langsung dengan skala operasi terbatas.
c. Bervariasi (Variability)
Bervariasi (Variability) artinya jasa yang diberikan sering kali berubahubah tergantung dari siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana
penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya menjaga
kualitas jasa berdasarkan suatu standar. Dalam hal ini penyedia
menggunakan tiga pendekatan dalam pengendalian kualitasnya.
C. Konsep Bauran Pemasaran Jasa
1. Pengertian pemasaran
Bauran pemasaran merupakan perangkat/alat bagi pemasar yang
terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu di
pertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran pada produk barang
yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk
jasa hal ini terkait perbedaan karakteristik jasa dengan adanya yang dibahas
sebelumnya bauran pemasaran mencakup 5P, yaitu produk, promosi, harga,
Orang dan Proses.
Sementara itu parah ahli pemasaran menambahkan tiga unsur lagi,
yaitu bukti fisik atau sumber daya manusia ( SDM ) dan layanan pelanggang
sehingga disebut 7P. Jadi hal ini terkait dengan sifat jasa di mana tahapan
operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat

11
dipisahkan serta mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara
lansung.
2.

Pengertian Bauran Pemasaran Jasa
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan tool atau alat bagi

marketer yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang
perlu

dipertimbangkan

agar

implementasi

strategi

pemasaran

dan

positioning yang dapat berjalan sukses Lupiyoadi (2012:58). Zeithaml dan
Bitner dalam Hurriyati (2010:48) mengemukakan konsep bauran pemasaran
moderen terdiri dari 7P, yaitu produk (product), promosi (promotion), harga
(price), orang dan (people). proses (process). Sementara itu untuk
pemasaran jasa perlu bauran yang diperluas (expanded marketing mix for
services) dengan penambahan unsur moderen, yaitu lokasi/tempat fasilitas
fisik (physical evidence) , sehingga menjadi tujuh unsur (7P). Tetapi untuk
penelitian ini,. Penulis hanya mengambil beberapa variabel saja yaitu :
Produk, promosi, harga, orang dan proses. ( Rambat Lupiyoadi. 2012 )
1. Produk ( Product )
Produk jasa menurut Kotler (2000:428) merupakan “segala sesuatu
yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,
dibeli,digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan
atau keinginan pasar yang bersangkutan.” Produk yang ditawarkan
meliputi barang fisik, jasa, orang/pribadi, tempat, organisasi, dan ide.

12
Jadi produk dapat berupa tangible maupun intangible yang dapat
memuaskan pelanggan.
2. Promosi (Promotion)
Menurut Rambat Lupiyoadi (2012:97) Promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Promosi adalah salah satu unsur
marketing mix yang tidak dapat diabaikan dalam suatu proses penjualan.
Adapun dua sarana promosi, yang biasa dilakukan oleh PT. PELNI
(Persero) yaitu:
a. Periklanan (Advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh PT. PELNI
(Persero) guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi para
pelanggang. Media yang dapat dilakukan seperti pemasangan billoard
di jalan-jalan strategis, pencetakan brosur baik disebarkan disetiap
cabang, dan pemasangan spanduk, melalui koran, majalah, radio,
televisi, dan media lainnya.
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Tujuan promosi penjualan untuk meningkatkan penjualan tiket
atau meningkatkan jumlah pelanggang. Bagi PT. PELNI (Persero)
promosi penjualan dapat dilakukan melalui:

13
1) Pemberian tiket untuk jumlah dana yang relatif besar walaupun hal
ini akan meningkatkan persaingan tidak sehat.
2) Pemberian cendramata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya
kepada pelanggang yang loyal, serta promosi penjualan tiket dan
penjualan lainnya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan promosi
adalah suatu upaya yang merubah pandangan (image) pelanggang
terhadap suatu produk yang dipasarkan sehingga konsumen memiliki
keinginan untuk membeli dan memakai produk dan jasa yang
ditawarkan oleh PT. PELNI (Persero) yang bersangkutan.
3. Harga (Price)
Harga merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran dan harus
senantiasa dilihat dalam hubungannya dengan strategi pemasaran. Harga
adalah suatu nilai tukar yang biasa di samakan dengan uang atau barang
lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi
seseorang atau kelompok pada waktu tertentu sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada. Berikut ini strategi penentuan harga sebagai berikut :
a. Prestige pricing / Harga Prestis
Harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi
membentuk image kualitas layanan produk yakni tiket kapal yang
secara umumnya dipakai secara shopping dan speciality dan lain
sebagainya.

14
b. Odd Pricing / Harga Ganjil
Harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di
bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psiokologis
pembeli akan mengira tiket kapal yang di beli lebih murah. Misalkan
harga tiket yang tadinya dihargai Rp. 400.000,- diubah menjadi Rp.
450.000,- di mana pelanggang mungkin akan melihat Rp. 400.000
jauh lebih murah dari pada Rp. 450.000,.
4. Orang (People)
Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan
dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen-elemen dari ”people” adalah pegawai perusahaan, konsumen,
dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan
karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan
karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau
keberhasilan penyampaian jasa (service counter).
Elemen people ini memiliki 2 aspek yaitu :
a. Service People
Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan
ganda, yaitu menggandakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui
pelayanan baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan
kepuasan dan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan
meningkatkan nama baik perusahaan.
b. Customer

15
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara
para pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada
nasabah lain, tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari
perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa.
5. Proses (Process)
Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran
aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini
mempunyai arti suatu upaya PT. PELNI (Persero) dalam menjalankan
dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumennya.
Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran
pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem
penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri.
D. Konsep Kepuasan Penumpang
1. Pengertian Kepuasan Penumpang
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan,
pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas.
Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang ( Kotler
dan Keller 2010 )
Tujuan dari sebuah usaha tidak hanya sebatas besaran laba yang
diterima, terlebih dari itu tujuan yang lebih utama adalah kepuasan dari

16
pelanggan. Kepuasan pelanggan sangat terasa dalam dunia usaha jasa
karena pelanggan berhubungan langsung secara aktif dengan pemberi jasa
tersebut.
2.

Nilai Penumpang
Para

penumpang

dalam

melakukan

pembelian

tiket

akan

memperhitungkan nilai tertinggi. Mereka menginginkan nilai maksimal,
dengan dibatasi oleh biaya pencarian serta pengetahuan, mobilitas, dan
penghasilan yang terbatas, mereka membentuk suatu harapan akan nilai dan
bertindak sesuai hal itu. Menurut Kotler (2000:41) nilai penumpang adalah
selisih nilai penumpang total dan biaya penumpang total dimana, nilai
penumpang total adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh
penumpang dari produk atau jasa tertentu dan biaya penumpang total.
Penumpang adalah pihak yang memaksimumkan nilai, mereka
membentuk harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan itu. Hal ini berarti
bahwa Terdapat dua sumber nilai yang dapat diperoleh dan dirasakan
pelanggan yaitu :
a. Proses: mengoptimalkan proses-proses bisnis dan memandang waktu
sebagai sumber daya pelangang yang berharga.
b. Orang: karyawan diberi wewenang dan mampu menanggapi pelanggan.
3. Loyalitas Penumpang
Loyalitas penumpang memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan,
mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan

17
mempertahankan kelansungan hidup perusahaan, hal ini untuk menarik dan
mempertahankan pelanggan.
Oliver dalam Hurriyati (2010:129) mendefinisikan loyalitas pelanggan
adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan
kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara
konsisten dimasa yang akan datang.
Terdapat dua ciri-ciri pelanggan yang loyal terhadap suatu produk
atau jasa yaitu :
a. Melakukan pembelian ulang secara teratur.
b. Melakukan pembelian lini produk yang lainnya dari perusahaan anda.
Loyalitas sering dihubungkan antara nilai

dimana pelanggan yang

memiliki loyalitas merasakan adanya ikatan emosional dengan perusahaan.
Adapun tabel nilai penciptaan menuju loyalitas sebagai berikut:
- Pembelian Ulang

Loyalitas
Ketahanan

- Perekomendasian
- Peningkatan

Proporsi pembelian
Kepuasan
Penumpang
Nilai
Sumber : James G Barnes (2012)
Gambar 1.1 Penciptaan Nilai Menuju Loyalitas

18
Proses seorang calon pelanggan menjadi pelanggan yang loyal terhadap
perusahaan terbentuk melalui beberapa tahapan. Menurut Hill dalam
Hurriyati (2005:132) loyalitas pelanggan dibagi menjadi lima tahapan yaitu :
a. Suspect
Meliputi semua orang yang diyakini akan membeli (membutuhkan)
barang/jasa, tetapi belum memiliki informasi tentang barang/jasa
perusahaan.
b. Prospect
rospect adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan jasa tertentu,
dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Pada tahap ini,
meskipun telah mengetahui keberadaan perusahaan dan jasa yang
ditawarkan melalui rekomendasi pihak lain (wourld of mouth).
c. Customer
Pada tahap ini, pelanggan sudah melakukan hubungan transaksi dengan
perusahaan, tetapi tidak mempunyai perusahaan positif terhadap
perusahaan, loyalitas pada tahap ini belum terlihat.
d. Clients
Clients meliputi semua pelanggan yang telah membeli barang/jasa yang
dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara teratur, hubungan ini
berlangsung lama, dan mereka telah memiliki sifat retention.
e. Advocates

19
ada tahap ini, Clients secara aktif mendukung perusahaan dengan
memberikan rekomendasi orang lain agar mau membeli barang/jasa di
perusahaan tersebut.

E. Kerangka Pikir
Untuk mengetahui kepuasan penumpang kapal, belum ada standar
baku yang dapat dijadikan pedoman, Tetapi secara empirik kepuasan
penumpang dapat dipahami oleh PT. PELNI (Persero) dengan meneliti
lima bauran pemasaran jasa yaitu : produk (product), promosi
(promotion), harga (price), orang (people) dan proses (process). Secara
sistematik, kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :

PT. PELNI (Persero) Di Ambon
Provinsi Maluku
Bauran Pemasaran Jasa
(Marketing Mix)

Produk

Promosi

Harga

Orang

Proses

X1

X2

X3

X4

X5

Kepuasan Penumpang
(Y)

20

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian

F. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan kerangka
pikir yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan sebuah
hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk (product), harga
(price), promosi (promotion), orang (people) dan proses (proces).
berpengaruh terhadap kepuasan penumpang kapal PT. PELNI
(Persero) di Kota Ambon Provinsi Maluku.
2. Variabel orang (people) adalah variabel yang dominan berpengaruh
terhadap kepuasan penumpang kapal PT. PELNI (Persero) di Kota
Ambon Provinsi Maluku.

21

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka
penulis melakukan penelitian PT. PELNI (Persero) di Kota Ambon
Provinsi Maluku adapun jangka waktu penelitian ini di rencanakan dua
bulan.
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam proses pencarian dan pengumpulan data dalam penelitian ini,
penulis menggunakan dua metode, yaitu:
1.

Penelitian Lapangan (Field Research) adalah metode penelitian
yang dilakukan melalui observasi atau pengamatan langsung pada
objek penelitian yaitu bauran pemasaran jasa dan wawancara langsung
dengan

pelanggang sebagai pelanggang dengan menggunakan

kuesioner.
2.

Penelitian pustaka (Library Research), yaitu suatu metode
pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari

22
berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan buku-buku yang
menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas.

C. Jenis dan Sumber Data

21

1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
a.

Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka yang dapat dihitung, yang diperoleh dari perhitungan
jawaban-jawaban responden atas kuesioner, yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.

b.

Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang diperoleh bukan dalam bentuk
angka-angka atau tidak dapat dihitung, yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan kepala PT. PELNI (Persero) dan karyawan
serta informasi-informasi yang diperoleh dari pihak lain yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.

Data Primer

23
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik
dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil
pengsisian kuesioner.

Data Sekunder

b.

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak
lain.Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel
atau diagram-diagram.
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.

Bauran pemasaran jasa adalah elemen-elemen organisasi perusahaan
yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam komunikasi dengan
pelanggang dan akan dipakai untuk memuaskan pelanggang. Ada lima
bauran pemasaran yang digunakan, yang meliputi produk, harga,
promosi, proses dan orang.

2.

Produk (X1) merupakan segala sesuatu yang ditawarkan pelanggang
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan yang bersangkutan.
Indikator Poduk sebagai berikut :
a. kapal

24
b. Orang
c. Tempat organisasi, dan ide
3. Promosi (X3) adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang
merupakan

aktivitas

pemasaran

yang

informasi,

mempengaruhi/membujuk,

berusaha

dan

atau

menyebarkan
mengingatkan

pelanggang atas perusahaan dan produknya agar bersedia memberi
keputusan dalam menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
Indikator bauran promosi (X3) yaitu :
a. Brosur memberikan informasi yang lengkap.
b. Daya tarik promosi.
c. Hadiah yang besar.
4. Harga (X2) yaitu suatu nilai tukar yang biasa di samakan dengan uang
atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau
jasa.
Indikator harga X2 sebagai berikut:
a. Menetapkan harga tiket
b. Kualitas layanan penumpang
c. Fasilitas layanan
5. Orang (X5) merupakan Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan
cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai
pengaruh

terhadap

persepsi

pelanggang

penyampaian jasa (service counter).

atau

keberhasilan

25
Indikator bauran Orang (X5) yaitu :
a. Ramah dan komunikatif dalam melayani penumpang.
b. Teliti dan akurat dalam melayani penumpang.
c. Memberikan suguhan berupa permen/air mineral dalam melayani
penumpang
6.

Proses (X4) merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri
dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal
rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
Indikator bauran proses (X4) yaitu :
a. Prosedur dan syarat yang mudah
b. Proses membuka pelayanan yang cepat.
c. Pemberian Tiket Kapal secara langsung kepada pelanggang.

7. Kepuasan Penumpang pada PT. PELNI (Persero)
Kepuasan Penumpang merupakan perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk
yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. dimana
pelanggang merasa puas terhadap produk/ jasa dan sesuai dengan
harapan yang mereka inginkan.Variabel terikat yang akan diteliti
dalam konsep ini adalah kepuasan penumpang pada PT. PELNI
(Persero),

yaitu komitmen pelanggan

menggunakan

jasa

perbankan

bertahan secara mendalam

tersebut,

sehingga

pelanggang

berlangganan kembali melakukan pembelian ulang tiketnya.
Indikator loyalitas nasabah (Y), yaitu :

26
a. Menginformasikan kebaikan PELNI (Persero) kepada orang lain.
b. menyampaikan ke orang lain untuk menggunakan produk Kapal
PELNI (Persero).
c. Pelanggang tidak ingin pindah ke Kapal-kapal lain.

E. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini, Populasi adalah seluruh pelanggang penumpang
kapal yang dimaksudkan untuk diselidiki, dibatasi sebagai sejumlah
pelanggang atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang
sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggang/penumpang
PT. PELNI (Persero) di Kota Ambon Provinsi Maluku.
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah non
probabilitysampling dengan tipe quota sampling.Quota sampling adalah
metode penentuan sampel dimana populasi dibagi ke dalam beberapa grup,
kemudian pada setiap grup dilakukan pengambilan sampel secara acak
(Simamora, 2004: 37).Dari populasi sebanyak 57218 Pelanggang /
penumpang tersebut, penulis mengambil sampel sebanyak 100 orang.
Adapun jumlah sampel tersebut diperoleh dari perhitungan yang
dikemukakan oleh Slovin ( Husein Umar, 2003:146 ) sebagai berikut :
n=

N
1+ N e 2

Keterangan :

27
n : Ukuran Sampel
N : populasi yaitu jumlah total pelanggang penumpang kapal PT.
PELNI (Persero)
e : Nilai kritis (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan

sampel

yang

masih dapat

ditolerir

atau

diinginkan)
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah :

n=

57.218
1+57. 218 ( 0 ,10 ) 2

=

57.218
573.18

n=99.82
F. Metode Analisis Data
Sehubungan dengan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka akan dilakukan analisa berdasarkan data yang diperoleh dengan
menggunakan peralatan analisis sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis regresi berganda dengan program SPSS 20. Analisis
regresi berganda untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif

28
dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya
(variabel Y). Dalam penelitian ini, analisis regresi berganda berperan
sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya
pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, terhadap Kepuasan Penumpang, oleh
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda
seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2012:275), yaitu:
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Keterangan :
Y

: Kepuasan Penumpang PT. Pelni (Persero)

a

: Nilai Konstanta

X

: Bauran Pemasaran

X1 : Produk
X2

:

Promosi

X3

:

Harga

X4 : Orang
X5 : Proses
b

: Koefisien Regresi

e

: Error
Teknik analisis yang digunakan sesuai model di atas adalah regresi

berganda dimana nilai dari variabel dependen (kepuasan penumpang
kapal) dapat diperoleh dari hasil survey yang perhitungannya akan
menggunakan skala Likert. Cara pengukurannya adalah responden diminta

29
untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dalam kuesioner.
Prosedur di atas dipakai dengan menggunakan pedoman yang paling
umum

digunakan

yaitu

skala

Likert.

Menurut

Kinnear

(Umar,

2003:137),skala Likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap
seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak
senang, dan baik-tidak baik. Responden kemudian diminta mengisi
pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori
tertentu.
Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan
diukur dengan pengukuran data ordinal dengan bobot hitung sampai 5,
dengan kategori:
a.

Sangat setuju dengan point 5.

b.

Setuju dengan point 4.

c.

Ragu-ragu dengan point 3.

d.

Tidak setuju dengan point 2.

e.

Sangat tidak setuju dengan point 1.
Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan

dalam kelas interval, dengan jumlah kelas 5 (lima). Intervalnya dapat
dihitung sebagai berikut :

Interval

=

Nilai tertinggi − Nilai terendah
Jumlah Kelas

30

=

5−1
5

= 0,8
Dari skala tersebut, skala distribusi kriteria penilaian terhadap
jawaban responden adalah:

2.

a. 1,00 – 1,80

= Sangat tidak setuju

b. 1,81 – 2,60

= Tidak setuju

c. 2,61 – 3,40

= Ragu-Ragu

d. 3,41 – 4,20

= Setuju

e. 4,21 – 5,00

= Sangat Setuju

Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari
instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji
validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji
dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa
yang akan diteliti. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi
setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil
korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05.
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variabel yang dimaksud.

31

b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi
alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut
mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada
waktu yang berbeda.Menurut Arikunto (1998:145): Untuk uji reliabilitas
digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat
dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha
sebesar 0,6 atau lebih. menggunakan program pengolahan data SPSS.
3. Analisis Koefisien Determinasi ( R

2

)

Berdasarkan hasil regresi berganda tersebut, maka selanjutnya dapat
dianalisis koefisien determinasinya ( R

2

) yaitu koefisien determinasi parsial

untuk mengukur secara terpisah dampak variabel independen ( X1, X2, X3, X4,
X5) terhadap variabel dependen (Y), dengan bantuan program SPSS 20 pada
kepuasan penumpang. Jika ( R

2

) yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka

dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel
bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika ( R

2

) makin mendekati 0

(nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas terhadap variabel terikat.
4. Uji F ( Uji Serempak )
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama
variabel bebas secara signifikan terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2007 :

32
276). Di mana Fhitung> Ftabel, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat
menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya, apabila F hitung<
Ftabel, maka dapat dikatakan variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap
variabel terikatnya. Untuk lebih mudahnya, dengan membandingkannya
dengan taraf kesalahan (α) yang digunakan yaitu 5% atau 0,05. Jika maka
dapat dikatakan bahwa Uji t (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikatnya (Sugiyono, 2007 : 277). Apabila thitung> ttabel maka dapat
dikatakan signifikan, yaitu terdapat pangaruh antara variabel bebas yang
diteliti dengan variabel terikatnya. Sebaliknya, jika thitung< ttabel, maka dapat
dikatakan tidak signifikan

33

BAB IV
GAMBARAN UMUM
PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA ( PT. PELNI )

A. Gambaran Umum Perusahan
1. Sejarah Singkat Perusahan
PT. PELNI Persero berada di Jl. Panjaitan No 19 di Kota Ambon
Provinsi Maluku

bahwa berdiri sejak dikeluarkannya Surat Keputusan

bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum
tertanggal 5 September 1950. Keputusan Pemerintah untuk mendirikan
perusahaan pelayaran nasional dimaksudkan sebagai upaya menunjang
kegiatan angkutan laut nasional yang pada waktu itu jaringan angkutan laut
masih dikuasai oleh Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM), salah satu
perusahaan pelayaran milik Kerajaan Belanda yang masih beroperasi di
perairan Indonesia setelah kemerdekaan.
Adapun Letak PT. PELNI (Persero) Ambon berada dalam wilayah
Pulau Ambon, yang secara geografis berada pada posisi: 3º - 4º Lintang
Selatan dan 128º - 129º Bujur Timur, di mana secara umum PT. PELNI
(Persero) Ambon, meliputi wilayah di sepanjang pesisir dalam Teluk
Ambon. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979 luas wilayah

34
Kota Ambon seluruhnya seluas 377 km2 dan berdasarkan hasil survey tata
guna tanah tahun 1980 luas wilayah daratan Kota Ambon tercatat seluas
359,45 Km2.
PT. Pelni (Persero) Ambon mengalami dua kali perubahan status
hingga saat ini. Pada tahun 1961, Pemerintah menetapkan perubahan status
dari Perusahaan Perseroan menjadi Perusahaan Negara (PN) dan
dicantumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor LN 1961.
Kemudian pada tahun 1975, status perusahaan diubah dari Perusahaan
Negara (PN) menjadi Perseroan Terbatas (PT) sesuai dengan Akta Pendirian
Nomor 31 tanggal 30 Oktober 1975. Perubahan tersebut dicantumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia Nomor 562-1976 dan Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 60 tanggal 27 Juni 1976 dan Akta
Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret 1998 tentang Anggaran Dasar PT.
Pelayaran Nasional Indonesia yang diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 16 April 1999 Nomor 31 tambahan Berita
Negara Nomor 2203, beserta perubahan terakhir dalam Akta Pernyataan
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Nomor 2 tanggal 10 Juni
2013 yang dibuat di hadapan Nanda Fauz, SH, MKn, Notaris di Jakarta
yang dimuat dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor AHU-AH.01.10-24392 tanggal 17 Juli 2013.
PT. Pelni (Persero) mengoperasikan 30 (tiga puluh) kapal dengan
berbagai tipe hingga saat ini, Selain pengoperasian armada kapal untuk

35
menunjang usaha inti perusahaan, PT. Pelni (Persero) memiliki 46 (empat
puluh enam) cabang yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Untuk
sebuah Perusahaan bersekala nasional PT Pelni yang berlingkup di Kota
Ambon Provinsi Maluku.
B. Visi dan Misi Perusahan
1. Visi PT. Pelni (Persero) Cabang Ambon yaitu :
“Menjadi perusahaan pelayaran yang tangguh dan pilihan utama
pelanggan”
2. Misi PT. Pelni (Persero) Cabang Ambon yaitu:
a) Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin
aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya Wawasan
Nusantara ;
b)

Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan serta
berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada
masyarakat ;

c) Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi dan
pengembangan kompetensi sumber daya manusia ;
d) Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas manfaat
bagi semua pihak yang terlibat (stakeholders)dan menerapkan Prinsip
Good Corporate Governance.
C. Struktur Organisasi Perusahan dan Job Description
PT. PELNI sebagai organisasi yang besar tidak hanya bersifat
nasional tetapi juga internasional dengan jumlah pegawai ribuan orang

36
yang tersebar di seluruh wilayah nusantara memakai model struktur
organisasi garis dan staff. Sesuai dengan sifat dari bentuk organisasi
model

garis

dan

staff

berdasarkan

surat

Keputusan

Direksi

No.15/HK.001/DIR/IV-1997 tanggal 28 April 1997 tentang struktur
organisasi PT. PELNI (Persero) Ambon, menurut addendumnya tanggal
7 Juli 1997 tentang uraian tugas dan wewenang, struktur organisasi
PT. PELNI dipimpin oleh Dewan Komisaris sebagai posisi tertinggi
dan membawahi Dewan Direksi dimana Direktur Utama sebagai pimpinan
dari anggota-anggota direktorat yang berada dibawahnya, yaitu:
1. Direktorat Armada
2. Direktorat Usaha
3. Direktorat Keuangan
4. Direktorat Personalia dan Umum
Dalam mengemban tugasnya sebagai perusahaan jasa transporatasi
laut yang diandalkan untuk memperlancar sistem distribusi nasional, PT.
PELNI

tidak

hanya

melayani

trayek-trayek

komersial

yang

menguntungkan, Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara,
karyawan serta berperan didalam pembangunan lingkungan dan pelayaran
kepada masyarakat. tetapi juga ditugasi melayani trayek perintis ke pulaupulau terpencil yang tidak menguntungkan demi mewujudkan kesatuan
Wawasan Nusantara.
Adapun bagan

struktur

organisasi

PT.

PELNI Cabang Ambon

yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran sebagai berikut :

37

1. Struktur PT. PELNI Cabang Ambon

KACAB
Hambali, S. Sos

KABAG USAHA
Drs. Samto

KABAG Adm & Umum
Anwar, SE

Asman Pemasaran

Asman Pelayaran
Kapal

Asman Keuangan

Asman Umum

Kosong

Arfah Yusuf

Dwi Putra

Kosong

Staf Tiketing
- Kasim
- Herwindo

Staf Pelkap

Bendahara

Kosong

Edi Utama

Staf Umum
Idrus
Yance Talawa

Ditetapkan di : AMBON
Pada Tanggal : 09 Juni 2008

Gambar : 1.1 Struktur PT. PELNI Cabang Ambon
2. Pembagian Tugas / Job Description

38
PT.PELNI (Persero) Cabang Ambon merupakan perusahan berbadan
hukum yang berbentuk perusahaan perseroan yang mana memiliki
struktur organisasi dan pembagian tugas serta tanggung jawab pada
masing–masing bagian. Secara garis besar PT. PELNI (Persero) Ambon
memiliki Tiga bagian yaitu bagian, Bagian Asman Pemasaran, Asman
Pelayanan dan Asman Keuangan yang mana setiap bagian memiliki
beberapa sub bagian yang merupakan staf-staf yang membantu segala
tugas dan tanggung jawab yang ada.
a. Asman Pemasaran
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Membantu dan mengawasi pramu locket dalam melaksanakan
penjualan tiket
2) Koordinasi dengan reservasi apabila ada kendala di lket, dmin &
jaringan
3) Membuat jadwal bulanan dan membuat pengumuman apabila terjadi
keterlambatan kapal
4) Membuat laporan penumpang Naik, Turun, Lanjutan dan On Board
ke KSOP.
5) Memasarkan dan membantu mem-fasilitasi pada instansi yang akan
melakukan pelayaran secara rombongan
6) Membantu team sweeping tiket membantu dan melayani
b. Clerk PPJ Pramu Loket
Tugas dan Tanggung Jawab :

39
1) Pelayanan pembelian tiket dan memberikan informasi kedatangan
dan keberangkatan kapal
2) Membuat permintaan tiket harian untuk keperluan penjualan di loket
ke kasir
3) Mencetak kaslist penjualan tiket harian dan menyetor uang pasasi ke
kasir
4) Mengembalikan sisa stock tiket yang tidak habis terjual
5) Melayani penjualan tiket pada saat last minute di Departure control
6) Melasanakan tugas lainnya yang diberikan atasan langsung
c. Asman Pelayanan
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menyiapkan Space Dermaga untuk sandar kapal penumpang
/Barang baik kapal milik ataupun kapal keagenan dan melayani
kebutuhannya selama sandar
2) Mengurus dokumen kapal untuk kelengkapan kapal (Cleanrance in/
Out)
3) Mengurus pengajuan supply BBM ke pertamina, mengawasi proses
supplay BBM dan sekaligus membuat laporan realisasi Bunker
bulanan
4) Membuat laporan kunjungan kapal keagenan (Mis IA)
5) Berkoordinasi dengan instansi (KSOP, Kespel, Pelindo, Imigrasi,
BeCukai) untuk kelancaran proses Cleanrace in/Out
6) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan langsung

40
d. Asman Keuangan
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Memonitor kegiatan / Aktivitas Keuangan Cabang
2) Memonitor aktivitas keuangan Sub. Cabang (Banda & Saumlaki)
3) Melakukan Verifikasi terhadap entry Data
4) Melakukan ADM yang berkaitan dengan perpajakan
5) Memverifikasi LPK1 dan LPK2 serta membuat LPKS untuk
memantau kebutuhan modal kerja
e. Pjs Administrasi & Keuangan
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Bertanggung jawab atas penerimaan uang dan pengeluaran biaya
2) Mengontrol Cash Flow
3) Mengontrol biaya Overhead dan kebutuhan rumah tangga lainnya
4) Membantu dan memantau kegiatan Asman Keuangan dan Umum
serta kasir
5) Memonitor kegiatan Administrasi Sub Cabang (Banda & Saumlaki.