Karya Tulis Ilmiah Topik Kesulitan Belaj

Nama : Muhamad Syaban Subekti
Kelas : 7 A
NIM

: 11 015 001
TUGAS I

1. Topik :
‘’Kesulitan Belajar Siswa di Kelas Rendah’’
2. Dari topik permasalahan tersebut kembangkan kedalam sebuah judul !
‘’Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca, Menulis Dan Berhitung
(CALISTUNG) Pada Siswa Kelas Rendah SD Sokowaten Baru Kecamatan
Banguntapan Kabupaten Bantul’’

‘’Pengaruh Kemampuan Membaca Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Berhitung
Siswa Kelas 2 SD Sokowaten Baru Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul’’
‘’Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai
Sumber Belajar Melalui Diskusi’’
3. Kemukakan alasan mengapa mengambil topik tersebut !
Guru sebagai figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan
penting dalam pendidikan menempati kedudukan yang terhormat dimasyarakat. Masyarakat

yakin bahwa figur gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang
berkepribadian mulia, guru juga mempunyai tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan
anak didik.
Di samping itu selain guru,orang tua juga memegang peranan penting dalam
membimbing dan mendidik anak untuk rajin membaca dan belajar, tentu akan mengantarkan
anak pada keberhasilan. Membaca menulis dan berhitung merupakan salah satu aktivitas
yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan
pada kemempuan membaca.Kemampuan membaca kemudian menulis dan ketika seseorang

1

telah bisa membaca dan menulis disusul dengan kemampuan berhitung, ketiga unsur ini
sangat penting dikuasai.
Membaca, menulis dan berhitung merupakan salah satu aktivitas yang paling penting
dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan
membaca.
Siswa usia 6-7 tahun mereka baru saja masuk pendidikan dasar. Ketika mereka masuk
kelas 1 mereka dihadapkan pada mata pelajaran yang menuntut kemampuan mereka dalam
membaca, menulis dan juga berhitung.
Dalam proses belajar mengajar disekolah, setiap guru senantiasa mengharapkan agar

siswanya dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Pada kenyataanya banyak siswa
yang menunjukkan gejala tidak dapat mencapai hasil belajar sebagaimana yang diharapkan.
Beberapa siswa masih menunjukkan nilai yang rendah meskipun telah diusahakan dengan
sebaik-baiknya oleh guru. Dalam proses pembelajaran, guru sering kali menghadapi anak
yang tidak dapat mengikuti pelajaran dengan lancer. Dengan kata lain, guru sering
menghadapi siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Pada tahun ajaran 2014/2015 di SD Sokowaten Baru kemampuan dalam membaca,
menulis dan berhitung belum dapat dicapai oleh hampir semua siswa.Padahal kemampuan
membaca adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki agar selanjutnya anak dapat menulis
dan berhitung secara baik.Penyebab dari kesulitan belajar tersebut disebabkan beberapa
faktor. Salah satunya kurang perhatian dan bimbingan dari orang tua dalam kegiatan belajar
mereka. Karena orang tua merupakan pendidik utama bagi seorang anak. Disekolah guru
semaksimal mungkin membimbing, mengarahkan, juga memberikan perhatian khusus bagi
siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar. Di rumah seorang anak memerlukan
bimbingan dan dukungan orang tuanya agar berhasil dalam belajar.
Selain itu faktor pendidikan orang tua juga berpengaruh terhadap cara orang tua
membimbing anaknya. Siswa yang orang tuanya berpendidikan tinggi memiliki potensi yang
baik dalam mendidik dan mengarahkan anak.Untuk itu saya mengambil tema yang sesuai
dengan keadaan para siswa yang kesulitan dalam belajar supaya bisa mencapai kegiatan
belajar yang diharapkan.


2

TUGAS II
1. Topik :
‘’Kesulitan Belajar Siswa di Kelas Rendah’’
2. Dari topik permasalahan tersebut kembangkan kedalam sebuah judul !
‘’Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca, Menulis Dan Berhitung
(CALISTUNG) Pada Siswa Kelas Rendah SD Sokowaten Baru Kecamatan
Banguntapan Kabupaten Bantul’’

‘’Pengaruh Kemampuan Membaca Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Berhitung
Siswa Kelas 2 SD Sokowaten Baru Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul’’
‘’Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai
Sumber Belajar Melalui Diskusi’’
3. Outline
I.

Konsep-konsep Dasar Tentang Guru
 Menurut saya guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian

khusus sebagai seorang guru dalam mendidik anak didik.
Dalam Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang guru Bab 1 Pasal 1
dijelaskan bahwa guru pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini dijalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Untuk mengetahui tentang siapa guru itu maka dalam hal ini perlu mengkaji
tentang arti guru yang dikemukakan oleh para pakar dan ahli pendidikan diantaranya:

3

A. Menurut Zakiah Darajat ( Ilmu Pendidikan Edisi Revisi 1 Cetakan ke4,Jakarta:Bumi Aksara,2000,hal 39)

mengartikan bahwa guru adalah pendidik

professional. Karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan
memikul sebagian tanggung jawab yang terpikul dipundak para orang tua.
B. Menurut Dr. Syeh Hossein Nasr dalam Azyumardi Azra (Yogyakarta : Hikayat
Publishing,2006). Guru sebagai figur sentral dalam pendidikan.Haruslah dapat
diteladani akhlaknya di samping kemampuan keilmuan dan akademisnya. Selain itu

guru haruslah mempunyai tanggung jawab dan keagamaan untuk mendidik anak
didiknya menjadi orang yang berilmu dan berakhlak.

C. Menurut tokoh yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, yakni Ki Hajar
Dewantara mengatakan guru adalah orang yang mendidik, maksudnya menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggitingginya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasannya guru sebagai seorang
pengajar juga pendidik tidak hanya sekedar transfer ilmu tetapi juga sebagai sosok
yang seharusnya dapat digugu dan ditiru.
II.

Tugas Guru
 Menurut saya sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan tugasnya, guru
khususnya dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula
dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia
belajar memersosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Seorang yang
berpribadi khusus yakni ramuan dari pengetahuan sikap danm keterampilan
keguruan yang akan ditransformasikan kepada anak didik atau siswanya.
Tugas guru sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No.20 Tahun 2003 Pasal

39 yaitu Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan
4

melaksanakan

proses

pembimbingan

dan

pembelajaran,
pelatihan,

menilai

serta

hasil


melakukan

pembelajaran,
penelitian

dan

melakukan
pengabdian

masyarakat,terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Sesuai kutipan dalam Undang-Undang tersebut tugas guru adalah merencanakan
pembelajaran, melaksanakan, membimbing dan melatih peserta didik.
III.

Syarat Guru
 Menurut saya untuk menjadi guru profesional yang memenuh syarat yaitu Guru
harus mengingatkan muridnya agar tujuannya dalam menuntut ilmu bukan untuk
kebanggaan diri atau mencari keuntungan pribadi, tetapi untuk mendekatkan diri
kepada Allah. Guru harus mendorong muridnya agar mencari ilmu yang

bermanfaat, yaitu ilmu yang membawa pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dihadapan muridnya, guru harus memberikan contoh yang baik, seperti berjiwa
halus, sopan, lapang dada, murah hati dan berakhlak terpuji lainnya.
Guru harus mengajarkan pelajaran yang sesuai dengan tingkat intelektual dan daya
tangkap anak didiknya.
A. Syarat guru dalam islam menurut Soejono (Bandung,Remaja Rosadakarya,1992)
sebagai berikut :
1) Umur, harus sudah dewasa
2) Kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani
3) Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkannya dan menguasai ilmu
mendidik (termasuk ilmu mengajar)
4) Harus begkepribadian muslim.
B. Menurut Zakiah Daradjat (Jakarta:Rineka Cipta,2000) menjadi guru tidak boleh
sembarangan,tetapi harus memenuhi beberapa syarat dibawah ini :
1) Berilmu
2) Sehat Jasmani
3) Berkelakuan Baik

5


C. Menurut Wiji Suwarno dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Kependidikan,
(Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,2006).
‘’Pendidik atau guru harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional’’.
IV.

Belajar dan Kesulitan Belajar
1. Pengertian Belajar
 Menurut saya belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai
pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah
dipelajari.
Para ahli mengemukakan pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai tingkah
laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Dalam pengertian yang lain menurut Rosma Hartiny Sam’s (Yogyakarta :
Teras,2010) belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi seseorang yang
dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu dan bukan merupakan hasil dari
proses pertumbuhan.Mayer yang dikutip oleh Seels dan Rita mengemukakan

pendapat yang hampir sama mengenai belajar yaitu menyangkut adanya perubahan
yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena
pengalaman.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
 Menurut saya berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan
beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari
dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya.

6

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Muhibbin
Syah,Psikologi Belajar,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2002) dibedakan atas 3
macam :
1) Faktor Internal
2) Faktor Eksternal
3) Faktor Pendekatan Belajar
3. Pengertian Kesulitan Belajar
 Menurut saya kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau
prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan.
Menurut Lily Djokosetio Sidiarto,Perkembangan Otak dan Kesulitan Belajar

Pada Anak,2007, ‘’National Joint Committee on Learning Disabilities’’(NJCLD)
menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah istilah generic yang merupakan
kelompok kelainan yang heterogen yang bermanifestasi sebagai kesulitan yang
bermakna dalam memperoleh dan menggunakan kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, mengeluarkan pendapat dan matematika.
Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara
lain :
1) Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai
oleh kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya.
2) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
3) Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal
dari kawan-kawanya dari waktu yang disediakan.
4) Menunjukan sikap-sikap yang tidak wajar
5) Menunjukan perilaku yang berkelainan seperti membolos dan sebagainya.
6) Menunjukan gejala yang emosional yang kurang wajar seperti pemurung,mudah
tersinggung, pemarah.

7

4.

Jenis-jenis Kesulitan Belajar
 Menurut saya apa yang di ungkapkan para ahli sangat benar tentang jenis-jenis
kesulitan belajar tetapi saya menambahkan sedikit dalam proses pembelajaran
jenis-jenis kesulitan belajar dibedakan atas tiga penyebab,yaitu :
1. Faktor Eksternal yang meliputi
a. Lingkungan, contohnya anak diberi tugas menggambar. Pada saat yang
bersamaan, ia mendengar suara ramai dan itu lebih menarik
perhatiannya sehingga tugasnya pun diabaikan. Berarti lingkungan
memengaruhi konsentrasinya.
b. Pola pengasuhan yang permisif, yaitu pengasuhan yang bersifat
menerima atau membolehkan apa saja yang anak lakukan. Pada kasus ini
anak yang kurang dilatih untuk menyelesaikan suatu tugas sampai
selesai. Jika ia mengalami kesulitan, orangtua membantunya sehingga ia
mampu menyelesaikannya, tidak dibiarkan saja anak beralih melakukan
sesuatu yang lain.
2. Faktor Psikologis
Anak mengalami tekanan ketika mengerjakan sesuatu sehingga tidak
konsentrasi dan tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Contoh,
suasana di sekolah yang berbeda dari suasana di rumah. Anak kaget, karena
mempunyai teman yang lebih berani, sehingga ketakutan dan kekhawatiran
si anak membuatnya sulit untuk konsentrasi. Akibatnya, konsentrasinya di
kelas dalam menerima pelajaran berkurang. Hal ini terutama terjadi pada
anak yang kemampuan sosialisasinya minim.
3. Faktor Internal
Konsentrasi

atas

perhatiannya

terganggu

pembelajaran si anak tidak cepat tanggap.

8

sehingga

dalam

proses

Jenis-jenis kesulitan belajar menurut Derek Wood,Kiat Mengatasi Gangguan
Belajar,2011
Kesulitan belajar dapat dibagi menjadi tiga kategori besar.
1) Kesulitan dalam berbicara dan berbahasa
2) Permasalahan dalam hal kemampuan akademik
3) Kesulitan lain yang mencakup kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan
anggota tubuh serta permasalahan belajar yang belum dicakup oleh kedua
kategori diatas.
Kesulitan membaca, menulis dan berhitung termasuk dalam kesulitan dalam hal
kemampuan akademik.
5. Upaya untuk menangani anak yang mengalami kesulitan belajar membaca, menulis
dan berhitung.
 Menurut saya apa yang diungkapkan Mulyadi benar,karena dalam masalah yang
dialami anak dalam kesulitan belajarnya perlu malakukan langkah-langkah yang
sudah dijelaskan oleh Mulyadi,dan tidak hanya itu peran orang tua dalam
mengurus anak juga harus benar.
Pemecahan kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara melakukan
diagnostis. Diagnosis adalah upaya mengenali gejala dengan cermat terhadap
fenomena yang menunjukan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda
siswa. Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri dari
langkah-langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar
jenis tertentu yang dialami siswa. Prosedur jenis ini dikenal sebagai ‘’diagnostik’’
kesulitan belajar.(Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru,2004)
Dalam melakukan diagnostik kesulitan belajar siswa, perlu ditempuh
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa ketika
mengikuti pelajaran.

9

2. Memeriksa pendengaran dan penglihatan siswa khususnya yang diduga
mengalami kesulitan belajar.
3. Mewawancarai orang tua atau wali untuk mengetahui hal-hal keluarga siswa
yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.
4. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui
hakikat kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.
5. Memberikan tes kemampuan inteligensi (IQ) khususnya kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
Selain itu untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pengidap sindrom
disleksia, disgrafia, dan diskalkulia, guru dan orang tua sangat dianjurkan untuk
memanfaatkan support teacher (guru pendukung). Guru khusus ini biasanya
bertugas menangani para siswa yang mengalami sindrom-sindrom tersebut
disamping melakukan remedial teaching (pengajaran perbaikan). Aktivitas
remedial untuk menangani kesulitan belajar berhitung hendaknya mencakup
tiga kategori yaitu pengajaran konsep matematika, keterampilan dan pemecahan
masalah.

10

TUGAS III
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman Wawancara Yang Digunakan Dalam Mengumpulkan Data :
Tempat

: SD Sokowaten Baru

Kelas

:2C

Narasumber

: Pak Kasidi dan Pak Hadi Sulistyo

A. PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH
Variabel : Guru
1. Berapa jumlah guru yang ada di sekolah ini ?
2. Bagaimana latar belakang pendidikan guru ?
3. Adakah guru honorer yang ada disekolah ini dan berapa orang yang menjadi guru
honorer ?
4. Apakah dikurikulum yang terbaru ini mendapat respon positif dari para guru ?
5. Apakah para guru di sekolah ini sudah mengikuti diklat tentang kurikulum yang
terbaru ?
Variabel : Kesulitan Belajar
6. Apakah yang bapak ketahui tentang kesulitan belajar ?
7. Kesulitan apa saja yang dialami siswa pada proses pembelajaran ?
8. Apakah disekolah bapak ada program tambahan jam pelajaran bagi siswa yang
mengalami kesulitan belajar ?
9. Apakah bapak sebagai kepala sekolah juga ikut mengajar ?
B. PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU KELAS
Variabel : Guru
1. Sudah berapa lama pengalaman bapak mengajar ?
2. Berapa jumlah siswa yang ada dikelas ini ?
3. Apakah bapak setuju dengan kurikulum yang sekarang ?
11

4. Media apa saja yang bapak gunakan saat mengajar ?
5. Metode apa saja yang bapak gunakan saat mengajar ?
Variabel : Kesulitan Belajar
6. Apakah bapak tahu macam-macam kesulitan belajar ?
7. Kesulitan apa saja yang bapak temukan ketika kegiatan belajar mengajar ?
8. Apakah pengaruh dari kesulitan belajar yang dialami siswa selama proses
pembelajaran berlangsung ?
9. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi kesulitan belajar
calistung ?
10. Bagaimana upaya bapak dalam mengatasi kesulitan belajar calistung ?

12

HASIL WAWANCARA
Hasil wawancara yang digunakan dalam pengumpulan data
Kelas

: II

Narasumber

: Hadi Sulistyo, S.Pd.

Pedoman wawancara untuk kepala sekolah :
Variable : Guru
Peneliti

: Berapa jumlah guru yang ada di sekolah ini ?

Informan

: Jumlah guru yang ada di SD Sokowaten Baru ini berjumlah 25 orang.

Peneliti

: Bagaimana latar belakang pendidikan guru ?

Informan

: Latar pendidikan guru di sekolah ini sudah menempuh jenjang S-1, tetapi ada
sedikit guru yang berpredikat D3, namun guru yang baru lulusan D3 sedang
melanjutkan kejenjang S-I. Karena untuk sekarang ini juga lulusan guru itu harus
S-1.

Peneliti

: Adakah guru honorer yang ada disekolah ini dan berapa orang yang menjadi guru
honorer ?

Informan

: Sebagian guru disini masih guru honorer, adapun guru yang sudah berpredikat
PNS juga ada yang lolos sertifikasi.

Peneliti

: Apakah dikurikulum yang terbaru ini mendapat respon positif dari para guru ?

Informan

: Kurikulum 2013 ini sebenarnya bagus, namun karena kurikulum yang terbaru ini
juga menjadi hal yang baru bagi saya dan para guru, sehingga sebagian guru
yang ada disekolah ini masih bingung. Juga kurikulum ini dianggap berat karena
hal yang pertama bahwa kurikulum tersebut masih belum diketahui sepenuhnya
oleh

guru

maksudnya

disini

adalah

guru

masih

bingung

dalam

mengimplementasikan kepada peserta didik karena ada perpindah-pindahan dari
satu mata pelajaran ke pelajaran lain sehingga peserta didik menjadi bingung.
Hal yang kedua yaitu bahwa kurikulum masih dalam tahap pengembangan.Hal
yang ketiga yaitu soal jadwal mata pelajaran yang dimana dalam kurikulum yang
terbaru ini terdapat tema dan sub tema, dalam sub tema tersebut juga ada
pembelajaran 1-6, sering kali guru sering kelebihan waktu karena materinya
13

yang sedikit.Hal yang ke empat yaitu kurang mendalamnya materi yang terdapat
pada kurikulum 2013.
Peneliti

: Apakah para guru di sekolah ini sudah mengikuti diklat tentang kurikulum yang
terbaru ?

Informan

: Setelah diubahnya kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 para guru di sekolah ini
mengikuti diklat untuk memperjelas isi dari kurikulum 2013. Namun ada saja
guru yang masih belum paham dengan kurikulum yang terbaru ini.

Variabel : Kesulitan Belajar
Peneliti

: Apakah yang bapak ketahui tentang kesulitan belajar ?

Informan

: Kesulitan belajar yaitu suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang
dicapai tidak sesuai dengan criteria standar yang telah ditetapkan.

Peneliti

: Kesulitan apa saja yang dialami siswa pada proses pembelajaran ?

Informan

: Kesulitannya kebanyakan siswa belum bisa membaca, menulis, dan berhitung.

Peneliti

: Apakah disekolah bapak ada program tambahan jam pelajaran bagi siswa yang
mengalami kesulitan belajar ?

Informan

:Disekolah ini karena banyak siswa yang mengalami kesulitan seperti calistung tadi
dan paling banyak itu dikelas rendah, sehingga dari pihak sekolah menghimbau
guru yang mengajar dikelasnya masing-masing dengan mengadakan les
tambahan setelah sepulang sekolah selama 15-30 menit. Sehingga bisa
mengurangi bahkan tidak ada lagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Peneliti
Informan

: Apakah bapak sebagai kepala sekolah juga ikut mengajar ?
: Kebetulan karena saya sebelumnya juga pengajar jadi walaupun saya menjadi
kepala sekolah saya juga mengajar.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU KELAS
Variabel : Guru
Peneliti

: Sudah berapa lama pengalaman bapak mengajar ?

Informan

: Pengalaman saya dalam mengajar kurang lebihnya 20 tahun.

Peneliti

: Berapa jumlah siswa yang ada dikelas ini ?
14

Informan

: Jumlahnya ada 30 siswa.

Peneliti

: Apakah bapak setuju dengan kurikulum yang sekarang ?

Informan

: Setuju tidak setuju, karena kurikulum 2013 menurut bapak hal yang baru dalam
pembelajaran, juga bapak belum paham walaupun sudah mengikuti diklat.
Namun kita sebagai guru harus mematuhi peraturan dari pemerintah, dan kita
jalani saja.

Peneliti

: Media apa saja yang digunakan bapak saat mengajar ?

Informan

: Media yang bapak gunakan sesuai dengan apa yang ada di buku paket. Karena
kurikulum 2013 sekarang juga sudah ada panduannya, jadi bapak lakukan sesuai
yang ada dibuku tersebut.

Peneliti
Informan

: Metode apa saja yang bapak gunakan saat mengajar ?
: Metodenya sama juga sesuai dengan yang ada pada buku paket dikurikulum 2013.
Sehingga bapak hanya menyampaikannya sesuai dengan buku, namun ada
tambahan metodenya sedikit seperti apabila dibuku tidak ada metode penugasan
jadi kita bisa menambahkan metode penugasan.

Variabel : Kesulitan Belajar
Peneliti

: Apakah bapak tahu macam-macam kesulitan belajar ?

Informan

: Kesulitan belajar itu ada faktor internal yaitu dalam diri sendiri yang dimana
siswa memang ada rasa malas di dalam dirinya untuk belajar dan juga ada faktor
dari luar disebut juga faktor eksternal yang dimana siswa mempunyai masalah
contohnya tentang keluarga atau lingkungannya yang kurang mendukung.
Sehingga masalah tersebut terbawa sampai disekolah.

Peneliti
Informan

: Kesulitan apa saja yang bapak temukan ketika kegiatan belajar mengajar ?
:Sebagian siswa yang bapak ajarkan mengalami kesulitan dalam membaca, menulis
dan berhitung. Namun setiap siswa mempunyai kemampuannya sendiri-sendiri
seperti siswa bisa membaca namun belum bisa berhitung, ada juga siswa belum
15

bisa membaca namun bisa bisa berhitung juga tapi ada juga beberapa siswa yang
belum bisa membaca, menulis dan berhitung juga.
Peneliti

: Apakah pengaruh dari kesulitan belajar yang dialami siswa selama proses
pembelajaran berlangsung ?

Informan

: Pengaruhnya siswa jadi sulit untuk menyerap materi yang bapak sampaikan, selain
itu siswa cenderung suka bermain dikelas pada saat pembelajaran dimulai,
sehingga bapak harus berusaha untuk membangkitkan motivasi belajarnya
supaya siswa bapak tidak mengalami kesulitan lagi dan mau untuk belajar.

Peneliti

: Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi kesulitan belajar
calistung ?

Informan

: Faktor pendukung untuk mengatasi kesulitan calistung adalah dari pihak sekolah
yang mendukung, seperti bimbingan les membuat siswa yang tadinya belum bisa
materi hari itu menjadi paham. Faktor penghambatnya adalah dari orang tua
yang tidak membimbing siswa dalam belajar dan mengerjakan PRnya.

Peneliti

: Bagaimana upaya bapak dalam mengatasi kesulitan belajar calistung ?

Informan

: Upayanyanya dengan tambahan les sepulang pulang sekolah sekitar 15 menit
sampai 30 menit. Kalau dikelas siswa tempat duduknya didepan agar mudah
dalam mendekati. Kemudian diberikan agar semangat dalam belajar dengan
membimbing anak secara bergantian. Siswa yang sudah selesai mengerjakan
tugas diberikan tugas tambahan sementara yang belum selesai menyelesaikan.

16