MAKALAH MSDML DAN TENTANG KEPEMIMPINANQ

MAKALAH MSDML
KEPEMIMPINAN

Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Adityo Triakoso
Dayinta Setya W.
Dewi Aprilia
Lilis Novika Sari
M. Ardiansyah A.L.

(B.141.12.0042)
(B.141.13.0028)
(B.131.10.0136)
(B.141.13.0033)
(B.141.13.0036)


UNIVERSITAS SEMARANG TAHUN AJARAN
2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Kepemimpinan telah menjadi masalah utama dalam hidup dan kehidupan ummat manusia,
oleh karena itulah maka ummat manusia dalam organisasi selalu membutuhkan kepemimpinan,
sebab untuk mencapai suksesnya sebuah tujuan dan terjadinya efisiensi kerja harus ada
pemimpin yang merupakan suatu faktor penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam
kehidupan organisasi. Seringkali dikatakan suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal
sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan lain mengatakan bahwa
pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, dan juga
menjadi faktor utama penentu keberhasilan dari suatu pekerjaan.
Apabila kepemimpinan dibatasi oleh tata krama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam
suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen.
Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya
mempengaruhi perilaku orang-orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Seorang


manajer

berperilaku

sebagai

seorang

pemimpin,

asalkan

dia

mampu

mempengaruhi perilaku orang-orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang
pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orangorang lain. Dengan kata lain seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi
seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.

Dalam konsep Total Quality Management Kepemimpinan dan management lebih ditekankan
merupakan dua konsep yang hanya dapat dibedakan , tetapi tidak dapat dipisahkan .
Seorang manajer belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin, tetapi seorang pemimpin
dituntut untuk dapat berperan sebagai manajer (berfungsi mengatur). Agar mampu bertahan di
era perubahan dan persaingan global sekarang ini, organisasi atau perusahaan memerlukan
seorang pemimpin, bukan lagi manajer

1.2 Perumusan Masalah
Hal-hal yang dihadapi untuk seorang manager adalah untuk mengetahui apa itu sikap
kepemimpinan beserta contoh dan aplikasi di lapangan. Serta dituntut mengerti apa yang
diperlukan dalam menangani sub ordinatnya sesuai dengan fungsi kepemimpinan agar mencapai
tujuan yang diharapkan oleh perusahaan atau organisasi.

1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari disusunnya makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan.
1.4 Pembatasan Masalah
Pembahasan mengenai teori-teori kepemimpinan Tugas dan Peranan Pimpinan,
kepemimpinan dalam TQM ,perbedaan manajer dan pimpinan dan contoh studi kasus tentang
kepemimpinan dalam manajemen sumber daya manusia.


BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Pengertian Kepemimpian
Sebelum membahas tentang macam-macam peran kepemimpinan terlebih dahulu kita akan
memaparkan tentang pengertian peran kepemimpinan itu sendiri.
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada
beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung

melalui proses komunikasi untuk

mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu

(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur


untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada

kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281).
5.

Kepemimpinan adalah proses untuk membuat orang memahami manfaat bekerja
bersama orang lain, sehingga mereka paham dan mau melakukannya (Drath & Paulus ,
1994, h.4)

6. Kepemimpinan adalah cara mengartikulasikan visi , mewujudkan nilai, dan menciptakan

lingkungan guna mencapai sesuatu . ( Richards & Eagle, 1986 ,h.4)
7. Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi , memotivasi , dan

membuat orang lain memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan
organisasi .(House et , Al,1999,h,184).

Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan

dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam
kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya
dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti
kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
1.2 Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai
tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai
kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan
alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, mengontrol, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama-sama.

BAB III
PERANAN KEPEMIMPINAN
3.1 TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin :
1.

Pemimpin bekerja dengan orang lain

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu
dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang
diluar organisasi.

2.

Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung
jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.

3.

Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat
mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur
waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

4.


Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

5.

Pemimpin adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus
dapat menjadi seorang mediator (penengah).

6.

Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang
diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

7.


Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator

3.2 Peran Pemimpin Dalam Total Quality Management
Secara singkat TQM dapat didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen dimana seluruh
pelaku organisasi memiliki komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui
perbaikan atau peningkatan secara berkelanjutan .
Salah satu elemen TQM yang akan kami kemukakan adalah Kepemimpinan , Definisi
Kepemimpinan dalam konsep TQM adalah Kemampuan membangkitkan semangat orang lain
agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui
tujuan organisasi.
Kepemimpinan TQM dapat didefinisikan juga sebagai Upaya mencari masukan dari karyawan
yg diberdayakan, mempertimbangkan masukan dan bertindak berdasarkan masukan yang
meliputi :

1. Rasa tanggung jawab yg besar
2. Disiplin pribadi
3. Bersifat jujur
4. Memiliki kredibilitas tinggi
5. Menggunakan akal sehat (lebih fleksibel)
6. Memegang teguh komitmen terhadap tujuan organisasi
7. Setia & tabah dalam menghadapi segala situasi
3.3 Perbedaan Manager dan Pemimpin
Seorang manajer belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin, tetapi seorang pemimpin
dituntut untuk dapat berperan sebagai manajer (berfungsi mengatur). Agar mampu bertahan di era
perubahan dan persaingan global sekarang ini, organisasi atau perusahaan memerlukan seorang

pemimpin, bukan lagi manajer. Tidak hanya pemimpin di level management, tetapi tiap-tiap
individu yang ada di dalam organisasi setidaknya diharapkan dapat menjadi pemimpin untuk dirinya
sendiri. Berikut perbedaan antara manajer dan pemimpin menurut Manik Cinderano:
TABEL I
Perbedaan Manajer dan Pemimpin
Manajer

Pemimpin


Mengatur

Menginovasi

Jiplakan

Orisinil

Memelihara

Mengembangkan

Mengandalkan kontrol

Mengilhami/memotivasi

Berpandangan sempit

Memiliki Perspektif luas

Bertanya bagaimana dan
kapan
Menerima status quo
Menaiki tangga dengan
efektif

Bertanya apa dan mengapa
Menentang status quo
Menciptakan anak tangga dan
meletakkan di tempat yang
benar

Mengerjakan berbagai hal
dengan tepat

Mengerjakan hal yang tepat

Dalam fungsi manajemen, seorang manajer dan pemimpin melaksanakan tugas-tugas manajemen
secara berbeda. Secara lebih detail fungsi-fungsi perencanaan yang dilakukan manajer dan
pemimpin dapat dibedakan sebagai berikut:

TABEL 2
Perencanaan Pemimpin dan Manajer

Fungsi Manajemen
Perencanaan

Manajer

Pemimpin

Merencanakan

Mengembangkan strategi

Membuat anggaran biaya

Menetapkan arahan

Menetapkan target

Menciptakan visi dan misi

Menetapkan langkah2 teknis
Mengalokasikan sumberdaya
Pengorganisasian

Membuat struktur

Mengajak orang-orang untuk
melaksanakan strategi

Membuat deskripsi pekerjaan

Menjalin komunikasi

Melakukan staffing

Menjalin jaringan kerjasama

Mendelegasikan tugas
Memberikan training
Pengarahan

Mengatasi masalah

Memberdayakan sdm

Melakukan negosiasi

Memberikan motivasi

Melakukan konsensus
Pengawasan

Menerapkan

sistem

pengendalian

perusahaan

dari

Memberikan motivasi
Memberikan inspirasi

Menilai kinerja

3.3 Contoh Kasus
a. Perbedaan Peran Antara Manajer dan Pemimpin
Perbedaan peran antara manajer dan pemimpin dapat dilihat pada diri Jan Carlzon yang
menulis buku Moment of Truth pada tahun 1987. Pada tahun 1984, perusahaan SAS Airlines
tempat Jan bekerja, mengalami kerugian besar, dengan kondisi yang terjadi pada saat itu, hampir

semua direksi yang ada sepakat untuk menjual perusahaan tersebut untuk mengatasi kerugian
yang dialami perusahaan. Akhirnya direksi mengambil keputusan untuk mencoba bertahan
selama satu tahun, dan jika memang keadaan tidak membaik, maka perusahaan akan dijual. Jan
Carlzon yang pada saat itu hanya menjabat sebagai seorang manajer senior, ditunjuk oleh Direksi
untuk memimpin perusahaan dan mengatasi permasalahan yang ada dalam sisa waktu satu tahun
tersebut. Dengan kepercayaan yang diberikan kepada Carlzon, sebagai seorang pemimpin,
Carlzon merubah budaya kerja, strategis perusahaan, dan prinsip perusahan, yang sebelumnya
jajaran direksi merupakan puncak posisi yang paling utama, sebagai penentu strategi perusahan,
menjadi dibalik, dengan prinsip hierarki piramida terbalik yang dibahas pada buku Moment of
Truth tersebut. Pada prinsip hierarki piramida terbalik tersebut, jajaran direksi dan top
management berada pada level paling bawah, hanya sebagai fasilitator atas dana, dan fasilitas
lainnya. Sedangkan jajaran yang paling atas, merupakan pegawai-pegawai pada level garda
depan yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Sehingga strategi perusahaan, kebijakan,
dan tujuan perusahaan dirumuskan dari masukan-masukan pegawai-pegawai garda depan
tersebut. Dengan prinsip piramida terbalik tersebut, dalam waktu satu tahun SAS Airlines
berhasil bangkit dari keterpurukannya dan memperoleh keuntungan. Dari kasus diatas, dapat
dilihat peran berbeda yang dilakukan oleh Jan Carlzon. Sebagai seorang manajer senior, Jan
Carlzon terbentur oleh hierarki dan birokrasi perusahaan, sehingga Carlzon haya dapat
menerapkan strategi-strategi manajemen yang memang sudah dirumuskan sebelumnya oleh
perusahaan. Tetapi ketika Carlzon ditunjuk dan dipercaya untuk memimpin perusahaan, Carlzon
benar-benar dapat melakukan perannya sebagai seorang pemimpin. Carlzon menerapkan strategi
baru, mengembangkan, memotivasi, dan keluar dari jalur manajemen yang selama ini sudah ada,
dan terbukti dapat membawa keberhasilan bagi perusahaan.

b. Peran Kepemimpinan Dalam Krisis Perusahaan Nissan
Persaingan selalu menghasilkan pihak yang menang dengan pihak yang kalah.
Perusahaan yang mampu meraih keunggulan kompetitif, maka perusahaan itulah yang keluar
sebagai pemenang. Bagaimana dengan perusahaan yang kalah bersaing? Hanya ada dua pilihan,
yaitu gugur dalam persaingan bisnis atau berubah, seperti ungkapan yang terkenal “Dead or

Change!” Di sinilah letak peran penting seorang pemimpin. Mau dibawa berlabuh ke manakah
perusahaan itu? Arah tujuan kapal tergantung oleh kapten kapal, begitu pula arah dan strategi
perusahaan yang sangat tergantung peran kepemimpinan untuk mencapai tujuannya.
Peran kepemimpinan dalam kondisi krisis perusahaan dapat dilihat dari kegigihan Nissan
keluar dari jurang kegagalan. Pada tahun 1998, tanda-tanda jatuhnya perusahaan otomotif
raksasa Jepang itu semakin Nampak jelas. Para petinggi Nissan sudah tidak berdaya menghadapi
persaingan bisnis saat itu, ditambah lagi timbunan hutang yang menggunung sekitar puluhan
miliar US Dollar. Ketika kondisi darurat seperti itu, dewi fortuna masih berpihak pada Nissan.
Perusahaan otomotif dari Perancis, Renault sepakat membeli 37 persen saham Nissan dengan
satu syarat yaitu menempatkan salah satu utusannya sebagai CEO di Nissan. Dialah Carlos
Ghosn, tokoh dibalik revolusi Nissan menggebrak kembali pasar global.
Setibanya di Jepang, Ghosn segera menentukan langkah kunci yang terdiri dari tiga
langkah. Langkah awal Ghosn ialah membangun kepercayaan bangkit untuk berubah pada setiap
pekerja di saat darurat itu. Laporan-laporan menunjukkan fakta bahwa Nissan telah benar-benar
berada di puncak kegagalan. Tidak ada jalan lain lagi bagi Nissan selain bangkit untuk berubah.
Perubahan yang dilakukan harus berdasarkan visi ke depan untuk menembus pasar global masa
depan, serta penerapan yang tegas atas strategi-strategi perusahaan yang telah disusun.
Langkah kedua, Ghosn menyusun dua strategi dalam suatu rencana yang dia sebut Nissan
Recovery Plan. Strategi pertama yaitu segera melakukan revitalisasi produk-produk baru Nissan.
Proses pengembangan produk-produk baru harus dipercepat. Untuk menjalankan strategi itu,
Nissan merekrut Shiro Nakamura, desainer mobil ternama di Jepang. Di sisi lain, strategi kedua
yaitu melakukan efisiensi biaya sebesar-besarnya. Menutup pabrik-pabrik operasional yang
dianggap kurang begitu mendesak, dan pengalihan operasional untuk lebih terfokus pada
operasional sentral.
Langkah ketiga Ghosn untuk menyempurnakan tahapan strateginya ialah membentuk tim
inti yang langsung dipimpin olehnya. Tugas tim inti sangan jelas dan tegas, yaitu memastikan
bahwa Recovery Plan dapat diimplementasikan secara optimal. Bagaimana pun sempurnanya
rencana yang disusun harus disertai implementasi yang tegas. Di sini letak vital peran Ghosn
untuk kembali mengangkat kebesaran Nissan di pasar otomotif global.
Kerja keras dalam misi yang hampir mustahil itu berbuah manis pada tahun 2001 dan
tahun-tahun berikutnya. Sang raksasa telah bangkit dengan menunjukkan prestasi demi prestasi.
Tahun 2005 produk andalannya Nissan X-Trail melenggang menjadi primadona di pasar
otomotif global. Diikuti Nissan Grand Livina yang juga booming pada tahun 2007. Dibalik

kesuksesan demi kesuksesan Nissan, ialah peran Charles Ghosn yang membawa Nissan keluar
dari jurang kebangkrutan. Kepemimpinan yang dimiliki dengan keyakinan penuh menghadapi
situasi krisis mampu mendorong kinerja optimal setiap pekerjanya untuk mencapai visi Nissan
yang besar dengan implementasi yang tegas. Itulah peran kepemimpinan Carlos Ghosn dalam
drama heroik untuk kembali mengibarkan kejayaan Nissan di pentas global.
Jadi Peran kepemimpinan sangat vital dalam strategi perusahaan menghadapi masa krisis,
dengan visi ke depan sebagai arah perusahaan disertai penerapan yang tegas untuk kembali
meraih keunggulan bisnis.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasar pada beberapa sumber yang ada penulis mencoba untuk menarik kesimpulan dan
saran.

Pemimpin merupakan inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai
tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai
kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan
alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama-sama.
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin :
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
5. Pemimpin adalah seorang mediator
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1.

Peran hubungan antar perorangan,

2.

Fungsi Peran informal

3.

Peran Pembuat keputusan

Seorang manajer belum tentu dapat menjadi seorang pemimpin, tetapi seorang pemimpin dituntut
untuk dapat berperan sebagai manajer (berfungsi mengatur). Agar mampu bertahan di era
perubahan dan persaingan global sekarang ini, organisasi atau perusahaan memerlukan seorang
pemimpin, bukan lagi manajer. Tidak hanya pemimpin di level management, tetapi tiap-tiap
individu yang ada di dalam organisasi setidaknya diharapkan dapat menjadi pemimpin untuk
dirinya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Yulk, Gary ; 2005, “ Kepemimpinan Dalam Organisasi “ Penerbit Indeks, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Manager
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Leadership
Malayu SP. Hasibuan ; 2003, “ Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah “ Edisi Kedua.
Penerbit Toko Gunung Agung, Jakarta.
Sudarmayanti ; 2002, “ Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja “ Penerbit
Ilham Jaya, Bandung
Sondang P. Siagian ; 2003, “ Manajemen Sumber Daya Manusia “ Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta
Adair, John ; 2007, “ Cara Menumbuhkan Pemimpin “ Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.