Makalah Ilmu Alamiah Dasar (5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha
Esa, kerana dengan rakmat dan karunianya hingga kami bisa
dapat menyelesaikan tugas makalah ” sumberdaya alam
dan lingkungan “ dengan tepat seseuai waktu yang telah di
berikan.
Akhirnya kami berharap semoga Makalah ini bermanfaat
bagi kami dan khususnya bagi pembaca, Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Alamiah Dasar”,
Yang di bimbing oleh “ khairul imran, spd”
karena terbatasnya ilmu yang kami miliki maka makalah ini
jauh dari sempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan.
Tidak lupa kami sampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut
membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat
kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.1
Pendahuluan............................................................................................................
........................... 1
I.2
Latar
belakang..................................................................................................................
................ 2
I.3
Rumusan
masalah...................................................................................................................
........ 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Klasifkasi
SDA
dan
Lingkungan
Hidup ................................................................................. 5
2.2.
Konsep-Konsep
Pengelolahan
SDA ......................................................................................... 7
2.3.
Masalah
kependudukan
dan
Lingkungan
Hidup .............................................................. 15
2.4.
Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
hidup ............. 15
BAB III
PENUTUP .............................................................................................
............................
III
3.1
Kesimpulan .......................................................................................................
............................. 19
2
3.2
Saran ................................................................................................................
................................. 19
3.3
Daftar
pustaka .............................................................................................................
................ 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya
alam hayati, dan sumber daya alam non-hayati dan sumbrdaya buatan
merupakan salah satu aset yang dapat di manfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya
alam harus di manfatkan sepenuh-penuhnya tetapi degan cara-cara yang tidak
merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang
dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar
manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun
serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam
harus
terus
di
lakukan
untuk
mempertahankan
keserasian
dan
keseimbangan
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya
alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya
alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya
alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh
pemeliharaan
dan
pelestarian
karena
sumber
daya
alam
bersifat
terbatas.
3
Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun
biotik yang dapat di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
misalnya:
tumbuhan,hewan,udara,
air,
tanah,cahaya
matahari,
dan
mikroba(jasadrenik).
1.2 Rumusan Masalah
a. Klasifkasi SDA Dan Lingkungan Hidup?
b. Konsep-konsep Pengelolah SDA?
c. SDA Bagaimana Prinsip Usaha Pelestarian dan Lingkungan Hidup?
1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui SDA dan Lingkungan
b. Mengetahui Konsep-Konsep Pengelolahan SDA
c. Mengetahui SDA dan prinsip usaha pelestarian Hidup
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Klafisikasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
SDA dapat di golongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan
disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi
dan jenisnya.
Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat di bagi 3 , yaitu seagi berikut :
a. Suber daya alam yang dapat di perbaharui,
Mislnya ; hewan,tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbaru
karena dapat di lakukan reproduksi dan memiliki daya generasi ( pilih
kembali ).
b. Sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui
Misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang
lainnya.
Sumber daya alam yang dapat di perbaharui ialah sumber dya alam
yang dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga di bentuk
lagi tapi memerlukan waktu yang lama, yaitu ribuan tahun bahkan
jutaan tahun.
Contoh: sebuah jenis bahan galian (tambang). Dalam Undang-undang
No. 11 tahun 1976 tentang pertambangan dan bahan galian
diklasifkasikan
menurut
kepentingannya
bagi
negara
sebagai
berikut
1). Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis.
Contoh: semua jenis batu bara, minyak bumi, bahan raddioaktif,
tembaga,aluminium, timah putuh, mangan, besi, dan nikel. Bahan
galian ini penting untuk menjamin perekonomian Negara.
5
2). Golongan B yaitu golongan bahan galian vital.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata,
mika,dan asbes. Bahan galian penting untuk memenihi hajat
hidup orang banyak.
3). Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk kedalam
golongan A dan Contoh: bahan galian yang termasuk industri
c. Sumber daya alam yang tidak habis,
Misalnya; udara, matahari, energy pasang surut, energy laut dan air
dalam siklus hidrologi.
Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam di bagi beberapa
macam, antara lain sebagai berikut:
a. Sumber daya alam materi ;
Merupakan sumber daya alam yang di manfaatkan dalam bentuk
fsiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan
rosela.
b. Sumber daya alam energi ;
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber
energi. Misalnya batu bara minyak bumi , gas bumi, air terjun, sinar
matahari, energi pasang surut air laaut dan kincir angin.
c. Sumbr daya alam ruang ;
Merupakan sumber daya alam yang merupkan ruang atau tempat
hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumberdaya alam di bagi dua sebagai berikut:
a. Sumber daya alam non hayati (abiotik) ;
6
Sumber daya alam nonhayati di sebut juga sumber daya alam fsik,
yaitu sumber daya alam yang berupa benda – benda mati. Misalnya:
bahan tambang , tanah, air, kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati ;
Sumber daya hayati di sebut juga sumber daya alam yang berupa
makhluk hidup.
Misalnya: Hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
2.2 Konsep-Konsep Pengelolahan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam memiliki peranan dalam memnuhi kebutuhan
manusia. Untuk memudakan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi
berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.
1. Sumberdaya alam hayati
a). Tumbuhan,
merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.
Organisme ini memiliki kemampuan untuk mengasilkan oksigen dan
pati melalui proses fotosintesis. Oleh kare itu, tumbuhan merupakan
produsen atau penyusun dasar rantai makana. Eksploitasi tumbuhan
yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan
dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan.
Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari
rantai makan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di
atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
Bahan makanan ; padi, jagung, gandum, tebu
Bahan bangunan; kayu jati, kayu mahoni
Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
Obat: jahe, daun binshong, kina, makota dewa
Pupuk kompos
b). Pertanian dan Perkebunan,
Indonesia di kenal sebagai Negara agraris karena sebagian besar
penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian
7
atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukan
bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang rikultur. Hal ini di
dasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas
lebih dari 31 juta ha yang telah di siap tanam, di mana sebagian
besarnya dapat di temukan di pulau jawa. Pertanian di Indonesia
menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara
lain padi, jagung,kedelai, sayur-sayuran, cabai, dan singkong. Di
samping itu, Indonesia juga di kenal dengan hasil perkebunannya,
antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku
minyak goreng), tembakau,(bahan baku obat dan rokok), kapas
(bahan baku tekstil), Kopi (bahan baku minuman), dan tebu (bahan
baku gula pasir)
c). Hewan, Peternakan, dan Perikanan,
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan
yang
sudah
di
budidayakan.
Pemanfaatannya
dapat
sebagai
pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau
sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Pelestarian
secara in situ dan ex situ terkadang harus di laksanakan. Pelestarian
in situ adalah pelestarian yang di lakukan di habitat asalnya,
sedangkan
pelestarian
ex
situ
adalah
pelestarian
dengan
memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk
memaksimalkan
potensinya,
manusia
membangun
sistem
peternakan, dan juga perikanan , untuk lebih berdayakan sumber
daya hewan.
2. Sumber daya alam non hayati
Ialah
sumber
daya
alam
yang
dapat
diusahakan
kembali
keberadaannya dan dapat di manfaatkan secara terus menerus,
Contohnya air, angin, sinar, matahari dan hasil tambang.
a). Air,
8
merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi
sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari totalan yang wiliyah
perairan yang ada 97% merupakan air asin (wilayah laut, dan
samudra) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai
dan
danau).
Seiring
dengan
pertumbuhan
populasi
manusia,
kebutuhan akan air baik itu untuk keperluan domestik dan enegi,
terus meningkat. Air juga di gunakan untuk pengairan, bahan dasar
industri minuman, penambangan dan aset rekreasi. Di bidang
energi, teknologi pengunaan air sebagai sumber listrik sebagai
pengganti dari minyak bumi telah, dan akan terus berkembang
karena selain terbaharukan, energi yang di hasilkan dari air
cenderung tidak berpopulasi dan hal ini akan mengurangi efek
rumah kaca. Pelestarian air dapat berupa pelestarian kuantitas air.
Pelestarian kuantitas air di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain penyediaan air, pemanfaatan air.
b). Angin,
Pada era ini penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis
bahan bakar hasil tambang mulai di gantikan dengan penggunaan
energi yang di hasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkn
energi dengan menggunakan turbin yang dapat umumnya di
letakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran
tinggi. Selain sumber daya yang terbaharukan dan selalu ada, energi
yang di hasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang di hasilkan
oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah
mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif
Belanda dan Inggris.
c). Tanah,
merupakan salah satu sumber daya alam non hayati yang penting
untuk
menunjang pertubuhan penduduk dan sebagai sumber
makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman
pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
9
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa
komponen , seperti udara. Air, mineral, dan senyawa organik.
Pengelolahan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting
mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi
pencemaran lingkungan yang ada sekarang ini. Jika lapisan tanah
tersebut mentah artinya zat-zat makan yang ada di lapisan itu belum
dapat di makan oleh tumbuh-tumbuhan , tanah mentah tersebut bila
dicangkuli, lama kelamaan akan berubah menjadi tanah (zat-zat
makan yang ada di dalamnya sudah dapat di isap oleh tumbuhtumbuhan).
d). Hasil Tambang,
Subagai sumber daya alam hasil pertambangan memuliki beragam
fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur,
kendaraan bermotor, sumber enegi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar
dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa
negara seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang
sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena
itu penggunaannya harus di lakukan secara efesien. Beberapa
contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Minyak bumi
Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang
Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor
Minyak tanah untuk bahan bakar lampu minyak
Solar untuk bahan bakar mesin diesel
LNG(Liqid Naturl Gas) untuk bahan bakar kompor gas
Oli untuk pelumas mesin
Aspal untuk bahan pembuatan jalan.
1). Terbentuknya Minyak Bumi dan Pengelolahannya
10
Apakah anda mengetahui istilah lain dari minyak bumi? Minyak bumi
disebut juga bahan bakar fosil sebab terbentuk dari fsil hewan maupun
tumbuhan laut. Dalam bahasa inggris minyak bumi di sebut petroleum
(petro= batu dan oleum= minyak), jdi maksutnya adalah minyak batuan.
Minyak bumi, terbentuk sebagai hasil akhir dari perubahan bahan-baha
organik(sel-sel dan jaringan hewan/atau tumbuhan laut) yang tertimbun
selama sejuta-juta tahun didalam tanah, baik di daerah daratan ataupun
di daerah lepas pantai. Proses minyak bumi berlangsung dalam jangka
waktu jutaan tahun. Baik hewan maupun tumbuhan laut yang pada waktu
itu tumbuh dan berkembang di dasar laut, zat organiknya tertutup oleh
lapisan-lapisan rombakan bantuan lain/ endapan tanah yang beraal dari
erosi di daratan atau pegunungan. Lapisan menutup ini menghalangi
terjadinya oksigen pada penguraian sempurna zat-zat tersebut, sedankan
naiknya suhu dan tekanan memnyebabkan terjadinya penyulungan
bertingka dari zat organik yang sebagiannaya telah terurai itu, maka
terpisahlah minyak bumi dangas alam. Teori ini di dukung oleh fakta
bahwa minyak bumi umumnya terdapat dapa bantuan endapan, yang
kemudian mengumpul dalam tempat-tempat pnyimpanan berbeda-beda
yang lalu. Tempat-tempat penyimpanan itu biasanya mengandung batu
kapur tatu batu pasir yang kedap,demikian sehingga gas dan minyak
terperangkap di dalamnya.Biasanya batu kapur dan batu pasir tersebut
pada bagian dalamnya cukup berpori, sehingga dapat dilalui cairan
minyak
untu
kemudian
mengumpul membentuk
sumur-sumur
pada
bagian yang kedap cairan. Pori-pori ini umumnya mengandung 3% batu
kapur dan 35% batu pasir. Pada tempat- tempat penyimpanan minyak
batuan tersebut, biasanya pada bagian atas terdapat gas, bagian tengah
minyak bumi dan bagian bawah larutan garam, sesuai dengan perbedaan
massa jenisnya.
Sumber utama produksiminyak yang terperangakap ini biasanya
jau di bawah permukaan tanah, dan ada tiga bentuk utama jebakan
minyak ini, yaitu :
1. Jebakan Antiklin,
merupakan
lengungan yang terbentuk
oleh
dorongan gerakan lapisan batuan ke atas
11
2. Jebakan patahan, disebabkan oleh pergeseran dua lapisan batuan
yang bergerak ke dua arah yang berlawanan, yang satu bergerak ke
atas yang lain bergerak ke bawah.
3. Jebakan ketidak selarasan(straigrafk), terjadi karena bantuan yang
berpori terjepit oleh lapisan batuan yang tak berpori.
Ada pula jebakan yang terbentuk di sekelilingi endapan abtuan gara, di
bawa perukaan laut. Tinggi endapan garam itu dapat mencapai 8 km
dan bergaris tengah 0,8 km, maka di keliling bukit garam tersebut
akan terkumpul inyak bumi. Lebih dari setengah bagian dari jumlah
minyak bumi di dunia berasal dari Era Cenozoicum (kira-kira 70 jt yang
lalu), pada periode Tertier. Selanjutnya minyak bumi ada pula yang
berasal dari Era Paleozoicum. Minyak bumi yang terdapat di Indonesia
paling banyak terbentuk pada masa periode Tertier tersebut, yang
terbanyak di temukan di daerah sumatra, kalimantan dan jawa.
2). Pengelolahan Minyak Bumi
Bahan
utama
yang
terkandunng
dalam
minyak
bumi
adalah
Hidrokarbon (Alifatik dan Siklik), yang sebagian besar adalah alkana dan
siklo alkana. Campuran ini dapat di pisahkan menjadi komponenkomponennya secara penyulingan/ destilasi bertingkat yang dilakukan
berdasarkan adanya perbedaan titik didih setiap komponen-komponen
campuran tersebut. Makin besar jumlah besar atom karbon dapa alkana
tersebut, makin tinggi titik didihnya.
Destilasi Minyak Bumi
Proses penyulingaan minyak bumi sampai jadi komponen minyak
yang siap di pakai untuk bahan bakar dan lain sebagainaya meliputi
tahapan proses sebagai berikut:
1) Penguapan
Minyak bumi di alirkan melalui pipa ke dalam dapur pemanas
dan berubah menjadi uap.
2) Pemisahan Komponen Minyak
12
Uap minyak bumi di alirkan kedalam menara fraksinasi. Menara
fraksinasi ini tersusun dari puluhan tingkat bak pengembun uap.
Uap naik ke atas tiap tingkat menara melalui tutup gelembung.
Uap dari komponen minyak bumi yang di titik didihnya lebih
tinggi akan mengembun pada bak pengembunan yang lebih
tnggi dari menara.
Dari pemisahan dari menara fraksinasi ini di peroleh beberapa
komponen yang di hasilkan minyak bumi dari satu tempat ke tempat
lainnya tiak banyak berbeda. Yang berbeda biasanya perbandingan
komponen-komponen yang di hasikan. Kolom penyulingan bertingkat
minyak bumi yang di kenal dengan nama kolom
fksinasi, merupakan
suatu silinder sajah yang tingginya kira 37 m dan di dalamnya mempunyai
bilik-bilik dengan katup-katup baja pula sebagai tempat pemisahan faksifaksi minyak bumu tersebut.
Batu Bara,dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga
1. Terbentuknya Batu Bara dan Pengelolahannya
Anda perlu mengetahui proses terbentuknya
batu bara
dan
pengelolahannya. Batu bara adalah Mineral hitam yang terbentuk
dari sisa-sisa tumbuhan purba. Pada periode karbon(300 juta tahun
yang lalu) dan pada periode creta (100 jt tahun yang lalu), iklim
bumi dan komposisi atmofer sangatcocok untuk melimpah ruahnya
pertumbuhan tanaman. Di daratan yang sangat luas, di daratan
yang berpaya-paya ataupun di air dangkal tumbuh-tumbuhan pada
saat itu tumbuh dengan suburnya.
Ketika tumbuhan mati, tumbuhan tersebut terbenam ke dalam rawa.
Tidak adanya oksigen di dalam rawa menyebabkan tumbuhan
tersebut tidak membusuk, melainkan perubahan menjadi bahan
serata yang di sebut gambut. Ketika lapisan gambut yang paling
mend bapat tekanan yang sangat besar dari permukaan, maka
lapisan itu berubah menjadi batu bara lunak(lignit), tekanan yang
lebih besar mengubah batu bara lignit menjadi batu bara muda
13
(biturminus) yang kadang-kadang berubah menjadi batu bara yang
keras dan mengkilap (antrasit). Kedua jenis batu bara tersebut di
tambang untuk di manfaatkan.
Berlangsungnya proses perubahan ini di sebabkan oleh urangnya
kosentrasi oksigen dalam rawa-rawa, ehingga dengan bantuan panas
yang timbul oleh tekanan batuan di atas gambut keluarlah gas-gas
nitrogen,hydrogen dan Oksigen dari senyawa karbon kompleks yang
merupakan sisa-sisa tumbuhan tadi, yang akhirnya menyebabkan kadar
karbon pada zat-zat sisa tersebut makin tinggkai. Zat-zat lain yang di
bebaskan pula selama proses pembentukan batu bara ini di antaranya
CO2, H2O, dan HC4.
Pross pembentukan batu bara di kenal sebagai proses karbonisasi,
karena makin tua umur batu bara, makin tinggi kadar karbonnya. Apabila
di
urutkan,
maka
pembentuka
batu
bara
dimulai
dengan
tahap
pembentukan gambut, kemudia baru bara muda atau lignit, selanjutnya
baru terbentuk batu bara. Batu bara itu dapat mengalami perubahan lebih
lanjut karena pertambahan tekanan serta naiknya suhu menjadi antrasit,
yang kadar karbonnya tertinggi.
Macam-macam zat yang terjadi selama terbentukan ba batu bara
menunjukan perbedaan kadar karbon yang di kandungnya. Makin tinggi
kadar karbon tersebut, makin tinggi pula kualitas batu bara tersebut, yang
ditunjukan pula oleh nilai karbon yang di hasilknnya pada pembakaran.
Cara lain untuk menunjukan jenis-jenis batu bara adalah dengan cara
melihat lapisan-lapisan batu bara yang tampak secara langsung, tanpa
menggunakan mikroskop, seperti yang di usulkan olh Marie Stopes dan di
kenal sebagai sistem Stopes; yaitu vatrain yang sifatnya hitam mengkilat
seperti kaca; Fusain yang di sebut juga mineral batu bara yang bersifat
mudah pecah dan berdebu; Durain yang bersifat keras dan sering kali
berbentuk; Clarain yang bersifat lapisan-lapisan yang berkilauan.
2). Pengelolahan Batu Bara
14
Batu
bara
hasil
penambangan.
Sebelum
di
pergunakan
perlu
pengelolahan terlebih dahulu, seperti harus di lakukan pemurnian batu
bara dari zat pencemaran dan pemotongan menjadi bentuk-bentuk dan
ukuran yang sesuai dengan permintaan konsumen. Banyak produk kimia
yang di turunkan dari batu bara. Dari batu bara dapat di peroleh
kokasnyang selanjutnya akan di dapat berbagai macam zat, seperti: Ter,
yaitu hasilpenguraian yang mudah menguap terdiri atas zat cair dan
mengembung langsung, gas (CH4 dan H2) untuk bahan bakar dan
munyak ringan (Zat cair yang mudah menguap). Bila minyak-minyak
ringan ini di murnikan melalui destilasi bertingkat terpisah menjadi
benzena (C6H6), dan campuran dari tiga macam silena (C8H0). Zat ini
bermanfaat sebagai pelarut dan pereaksi untuk membuat zat-zat kimia
yang
lain. Ter didestilasi untuk menghilangkan bagian yang mendidih
antara 3500 – 4000C, menghasilkan residu ter di gunakan sebagai bahan
bakar. Senyawa-senyawa penting yang dapat diisolasi dari hasil destilsi
dengan
metode
ekstrasi
dintaranya:
Naftalem
(C10H8),
Antrasen
(C14H10), Fenol atau di sebut juga Karbol (C6H5OH), dan Piridin ( C5H5N).
Dalam kehidupan sekarng ini banyak yang di buat melalui industri
kimia berasal dari batu bara diantaranya obat-obatan, cat, bahan peledak,
pestisida dan pastik. Sebagai contoh dapat di ubah menjadi asat salisilat,
yang
dipergunakan
sebagai
bahan
dasar
aspirin
ataupun
minyak
gandapura sebagai obat.
Biji Besi, Untuk pelaratan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga, merupakan jenis logam yang berwarna kekuningkuningan, lunak dan mudah di tempa.
Bauksit, Sebagai bahan dasar pembuatan Aluminium
Emas dan Perak, Untuk periasan
Marmer, untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Yudium, Untuk obat dan peramu garam dapur beryudium
Nikel, Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
15
Gas alam, Untuk bahan bakar kompor gas
Mangaan, Pembuatan-pembuatan besi baja
Grafit, Bermanfaat untuk membuat pensil
2.3 Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Pemanfaatan Ssumber Daya Alam di Indonesia menimbulkan berbagai
masalah yang baru terasa akhir- akhir ini :
1. Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah
setiap tahunya.
2. Masalah pertambahn angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan
dalam
bidang
pengembangan
industri
sehubungan
dengan
pertambahan angkatan kerja tersebut.
3. Masalah pengadaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar,
seperti kayu, bahan-bahan mineral dan bahan-bahan tersebut bila di
gunakannya berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi
yang akan datang.
4. Masalah pembiayaan, penentu arah dan bola pendidikan, riset dan
perkembangan teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang
satu dengan yang lain.
5. Masalah yang berkaitan dengan kepincanga neraca, perdagangan
nasional, dimana perbandingan nilai ekspor
terlalu besar. Pada
Negara-negara maju ekspor barang-barang jadi ke Negara-negara
berkembang memiliki nilai yang sangat besar di bandingkan inpor
yang di lakukan negara maju tersebut dari Negara berkembang
karena
yang
di
impornya
berupa
bahan-bahan
dasar
untuk
membuat barang – barang jadi tersebut, bila hal ini di biarkan teru
menerus
maka
neraca
perdagangan
milik
negara
maju
dan
berkembang bila di bandingkan sangat pincang atau sebelah.
16
17
2.4 Prinsip dan Usaha Pelestarian SDA dan Lingkungan
hidup
Usaha pelestarian lingkungan sebenarnya telah dimulai sejak
zaman dahulu, misalnya bagaimana manusia untuk mendapatkan buruan
dan tangkapan yang tak tentu hasilnya, kadang suatu hari dapat banyak
tetapi disaat lain dapat sedikit. Untuk itu kemudian manusia menjinakkan
dan memelihara hewan dan tanaman serta menjaga dari kerusakan dan
serangan dari hewan liar. Dengan melakukan usaha peternakan dan
pertanian itu, manfaat lingkungan dapat diperbesar dan resiko lingkungan
diperkecil, sehinga kemungkinan terpenuhinya kebutuhan dasarnya dapat
lebih terjamin. Usaha manusia berupa penjinakkan dan pemeliharaan
tumbuhan dan hewan liar disebut Domestikasi, dan usaha ini merupakan
bentuk usaha awal pengelolaan atau pelestarian lingkungan dalam
kebudayaan manusia.
Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara
yang beraneka pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi:
pengelolaan
lingkungan
secara
rutin,
perencanaan
pengelolaan
lingkungan secara dini, perencanaan perkiraan dampak lingkungan, dan
perencanaan
perbaikan
kerusakan
lingkungan.
Bentuk
atau
cara
pelestarian lainnya dapat pula kita mengenalnya seperti cagar alam,
cagar budaya, atau pun cagar biosfer, Suaka Alam, Suaka Margasatwa,
Taman Nasional, dan Taman Hutan Raya.
a. Cagar alam
Cagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna
dan fora yang ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak
dibolehkan adanya eksploitasi mengambil atau memanfaatkan tumbuhan,
hewan atau kekayaan alam lainnya. Alam dalam kawasan tersebut di
biarkan apa adanya tumbuh secara alamiah. Namun demikian dijaman
pembangunan ini, adanya keinginan kuat untuk mengikutsertakan cagar
alam
dalam
proses
pembangunan,maka
digunakan
istilah
Taman
Nasional. Salah satu bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai
18
tujuan ganda tersebut adalah Taman Nasional. Dengan demikian Taman
Nasional adalah kawasan konservasi yang dikelola secara terpadu artinya
semua
tujuan
perlindungan
pengawetan
dan
pemanfaatan
dapat
ditampung dalam satu kesatuan (unit) pengelolaan.
Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang
meliputi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan
utama dititik beratkan kepada perlindungan dan pengawetan semata,
sedangkan upaya pemanfaatan secara langsung terbatas sekali.
b. Cagar Budaya
Cagar budaya pun memiliki pengertian yang sama dengan cagar
alam, hanya saja yang dilindungi bukan suatu daerah, melainkan suatu
hasil
kebudayaan
manusia,
seperti
sebuah
candi
dengan
daerah
sekitarnya, daerah condet di ibukota Jakarta juga merupakan cagar
budaya yaitu perkampungan masyarakat Betawi asli, yang sebagian besar
sudah tergusur ke luar Jakarta oleh derasnya pembangunan dan arus
penduduk pendatang.
c. Cagar Biosfer
Cagar biosfer adalah dapat meliputi suatu daerah yang telah
dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara tradisional dan
pemukiman.
Cagar
biosfer
ini
sulit
untuk
dipertahankan,
karena
masyarakat yang ada di dalamnya cenderung berubah dan berkembang
pada kehidupan yamng modern.
d. Suaka Alam
Suaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa
keragaman dan keunikan jenis fora yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
e. Suaka Margasatwa
19
Suaka margasatwa yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas
berupa keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan
hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
f.
Taman Nasional (Pasal 1 butir 13 UU No 5 Taun 1990)
Taman Nasional yaitu kawasan pelestarian alam yang memiliki
ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi.
Taman Nasional mempunyai tujuan utama untuk pemanfaatan di bidang
penyediaan tempat Wisata Alam. Hutan lindung merupakan juga kawasan
hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk perlindungan tata air,
agar
keberadaan
sistem
penyediaan
air
dapat
berlangsung
terus
menerus.
Dilihat dari beberapa tujuan kawasan konservasi dan kawasan hutan,
jelaslah bahwa Taman Nasional dapat menampung semua tujuan baik
perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari.
Pembangunan Taman Nasional mempunyai azas pokok di mana
pengembangan Azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingannya.
Azas pokok yang dimaksud adalah merupakan rumusan dari IUCN pada
tahun 1969 yang kemudian diterima pada kongres Taman Nasional
Sedunia ke 11 tahun 1972.
Adapun azas pokok tersebut adalah sebagai berikut ;
a) Suatu Taman Nasional harus relatif cukup luas.
b) Taman Nasional harus memiliki sumber daya alam yang khas dan unik
baik fora,
fauna, ekosistem maupun geiala alam yang masih utuh dan
asli.
c) Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman
penduduk.
d) Kebijaksanaan
dan
pengelolaan
Taman
Nasional
berada
pada
Departemen yang kompeten dan bertanggungjawab.
20
e) Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam,
sehingga terbuka untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan
pendidikan ilmu pengetahuan, budaya, bina cinta alam dan rekreasi.
Memperhatikan azas-azas pokok tersebut Taman Nasional di Indonesia
mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
a) Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga
kehidupan.
b) Melindungi keanekaragaman jenis dan mengupayakan manfaat sebagai
sumber plasma nutfah.
c) Menyediakan sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan dan latihan.
d) Memenuhi kebutuhan sarana wisata alam dan melestarikan budaya
setempat.
e) Merupakan bagian dari pengembangan daerah setempat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada
prinsip ekoefsiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara
efsien
dalam
memikirkan
kelanjutan
SDM.
Pembangunan
yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam
untuk
mendukung
pengelolaan
adalah
kesejahteraan
upaya
manusia.
pelestarian
Maka
lingkungan,
prioritas
supaya
utama
dapat
21
mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah kehidupan bisa terganggu. Upaya menjaga dan melestarikan
sumber daya alam dapat dilakukan dengan berbagai cara contohnya
dengan
cara
penghijauan
dan
reboisasi,
pembuatan
sengkedan/terasering, pengembangan DAS, Pengelolaan air limbah, dan
penertibam pembuangan sampah. Selain itu kita dapat mengetahui
bagaimana mengelola SDA agar menghasilkan manfaat yang sangat
besar.
Dari penjelasan tersebut diatas kita dapat mengetahui dan memahami
alangkah pentingnya menjaga Sumber Daya Alam demi kelangsungan
hidup jangka panjang.
3.2
Saran
1. Memperbanyak membaca mengenai klasifkasi dan pengelolaan sumber daya
alam
2.
Memperbanyak buku referensi
3.
Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam
22
3.3
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Supatmo.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka Cipta
Tth.Ilmu Alamiah Dasar. Semarang:IKIP PGRI Semarang.
http://fle.upi.edu/Direktori/DUALMODES/
KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_UNTUK_SD/BBM_4.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
oleh_ kel 3
23
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha
Esa, kerana dengan rakmat dan karunianya hingga kami bisa
dapat menyelesaikan tugas makalah ” sumberdaya alam
dan lingkungan “ dengan tepat seseuai waktu yang telah di
berikan.
Akhirnya kami berharap semoga Makalah ini bermanfaat
bagi kami dan khususnya bagi pembaca, Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Alamiah Dasar”,
Yang di bimbing oleh “ khairul imran, spd”
karena terbatasnya ilmu yang kami miliki maka makalah ini
jauh dari sempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan.
Tidak lupa kami sampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut
membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat
kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.1
Pendahuluan............................................................................................................
........................... 1
I.2
Latar
belakang..................................................................................................................
................ 2
I.3
Rumusan
masalah...................................................................................................................
........ 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Klasifkasi
SDA
dan
Lingkungan
Hidup ................................................................................. 5
2.2.
Konsep-Konsep
Pengelolahan
SDA ......................................................................................... 7
2.3.
Masalah
kependudukan
dan
Lingkungan
Hidup .............................................................. 15
2.4.
Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
hidup ............. 15
BAB III
PENUTUP .............................................................................................
............................
III
3.1
Kesimpulan .......................................................................................................
............................. 19
2
3.2
Saran ................................................................................................................
................................. 19
3.3
Daftar
pustaka .............................................................................................................
................ 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya
alam hayati, dan sumber daya alam non-hayati dan sumbrdaya buatan
merupakan salah satu aset yang dapat di manfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya
alam harus di manfatkan sepenuh-penuhnya tetapi degan cara-cara yang tidak
merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang
dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar
manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun
serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam
harus
terus
di
lakukan
untuk
mempertahankan
keserasian
dan
keseimbangan
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya
alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya
alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya
alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh
pemeliharaan
dan
pelestarian
karena
sumber
daya
alam
bersifat
terbatas.
3
Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun
biotik yang dapat di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
misalnya:
tumbuhan,hewan,udara,
air,
tanah,cahaya
matahari,
dan
mikroba(jasadrenik).
1.2 Rumusan Masalah
a. Klasifkasi SDA Dan Lingkungan Hidup?
b. Konsep-konsep Pengelolah SDA?
c. SDA Bagaimana Prinsip Usaha Pelestarian dan Lingkungan Hidup?
1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui SDA dan Lingkungan
b. Mengetahui Konsep-Konsep Pengelolahan SDA
c. Mengetahui SDA dan prinsip usaha pelestarian Hidup
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Klafisikasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
SDA dapat di golongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan
disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi
dan jenisnya.
Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat di bagi 3 , yaitu seagi berikut :
a. Suber daya alam yang dapat di perbaharui,
Mislnya ; hewan,tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbaru
karena dapat di lakukan reproduksi dan memiliki daya generasi ( pilih
kembali ).
b. Sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui
Misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang
lainnya.
Sumber daya alam yang dapat di perbaharui ialah sumber dya alam
yang dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga di bentuk
lagi tapi memerlukan waktu yang lama, yaitu ribuan tahun bahkan
jutaan tahun.
Contoh: sebuah jenis bahan galian (tambang). Dalam Undang-undang
No. 11 tahun 1976 tentang pertambangan dan bahan galian
diklasifkasikan
menurut
kepentingannya
bagi
negara
sebagai
berikut
1). Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis.
Contoh: semua jenis batu bara, minyak bumi, bahan raddioaktif,
tembaga,aluminium, timah putuh, mangan, besi, dan nikel. Bahan
galian ini penting untuk menjamin perekonomian Negara.
5
2). Golongan B yaitu golongan bahan galian vital.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata,
mika,dan asbes. Bahan galian penting untuk memenihi hajat
hidup orang banyak.
3). Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk kedalam
golongan A dan Contoh: bahan galian yang termasuk industri
c. Sumber daya alam yang tidak habis,
Misalnya; udara, matahari, energy pasang surut, energy laut dan air
dalam siklus hidrologi.
Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam di bagi beberapa
macam, antara lain sebagai berikut:
a. Sumber daya alam materi ;
Merupakan sumber daya alam yang di manfaatkan dalam bentuk
fsiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan
rosela.
b. Sumber daya alam energi ;
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber
energi. Misalnya batu bara minyak bumi , gas bumi, air terjun, sinar
matahari, energi pasang surut air laaut dan kincir angin.
c. Sumbr daya alam ruang ;
Merupakan sumber daya alam yang merupkan ruang atau tempat
hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumberdaya alam di bagi dua sebagai berikut:
a. Sumber daya alam non hayati (abiotik) ;
6
Sumber daya alam nonhayati di sebut juga sumber daya alam fsik,
yaitu sumber daya alam yang berupa benda – benda mati. Misalnya:
bahan tambang , tanah, air, kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati ;
Sumber daya hayati di sebut juga sumber daya alam yang berupa
makhluk hidup.
Misalnya: Hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
2.2 Konsep-Konsep Pengelolahan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam memiliki peranan dalam memnuhi kebutuhan
manusia. Untuk memudakan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi
berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.
1. Sumberdaya alam hayati
a). Tumbuhan,
merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.
Organisme ini memiliki kemampuan untuk mengasilkan oksigen dan
pati melalui proses fotosintesis. Oleh kare itu, tumbuhan merupakan
produsen atau penyusun dasar rantai makana. Eksploitasi tumbuhan
yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan
dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan.
Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari
rantai makan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di
atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
Bahan makanan ; padi, jagung, gandum, tebu
Bahan bangunan; kayu jati, kayu mahoni
Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
Obat: jahe, daun binshong, kina, makota dewa
Pupuk kompos
b). Pertanian dan Perkebunan,
Indonesia di kenal sebagai Negara agraris karena sebagian besar
penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian
7
atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukan
bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang rikultur. Hal ini di
dasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas
lebih dari 31 juta ha yang telah di siap tanam, di mana sebagian
besarnya dapat di temukan di pulau jawa. Pertanian di Indonesia
menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara
lain padi, jagung,kedelai, sayur-sayuran, cabai, dan singkong. Di
samping itu, Indonesia juga di kenal dengan hasil perkebunannya,
antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku
minyak goreng), tembakau,(bahan baku obat dan rokok), kapas
(bahan baku tekstil), Kopi (bahan baku minuman), dan tebu (bahan
baku gula pasir)
c). Hewan, Peternakan, dan Perikanan,
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan
yang
sudah
di
budidayakan.
Pemanfaatannya
dapat
sebagai
pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau
sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Pelestarian
secara in situ dan ex situ terkadang harus di laksanakan. Pelestarian
in situ adalah pelestarian yang di lakukan di habitat asalnya,
sedangkan
pelestarian
ex
situ
adalah
pelestarian
dengan
memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk
memaksimalkan
potensinya,
manusia
membangun
sistem
peternakan, dan juga perikanan , untuk lebih berdayakan sumber
daya hewan.
2. Sumber daya alam non hayati
Ialah
sumber
daya
alam
yang
dapat
diusahakan
kembali
keberadaannya dan dapat di manfaatkan secara terus menerus,
Contohnya air, angin, sinar, matahari dan hasil tambang.
a). Air,
8
merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi
sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari totalan yang wiliyah
perairan yang ada 97% merupakan air asin (wilayah laut, dan
samudra) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai
dan
danau).
Seiring
dengan
pertumbuhan
populasi
manusia,
kebutuhan akan air baik itu untuk keperluan domestik dan enegi,
terus meningkat. Air juga di gunakan untuk pengairan, bahan dasar
industri minuman, penambangan dan aset rekreasi. Di bidang
energi, teknologi pengunaan air sebagai sumber listrik sebagai
pengganti dari minyak bumi telah, dan akan terus berkembang
karena selain terbaharukan, energi yang di hasilkan dari air
cenderung tidak berpopulasi dan hal ini akan mengurangi efek
rumah kaca. Pelestarian air dapat berupa pelestarian kuantitas air.
Pelestarian kuantitas air di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain penyediaan air, pemanfaatan air.
b). Angin,
Pada era ini penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis
bahan bakar hasil tambang mulai di gantikan dengan penggunaan
energi yang di hasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkn
energi dengan menggunakan turbin yang dapat umumnya di
letakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran
tinggi. Selain sumber daya yang terbaharukan dan selalu ada, energi
yang di hasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang di hasilkan
oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah
mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif
Belanda dan Inggris.
c). Tanah,
merupakan salah satu sumber daya alam non hayati yang penting
untuk
menunjang pertubuhan penduduk dan sebagai sumber
makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman
pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
9
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa
komponen , seperti udara. Air, mineral, dan senyawa organik.
Pengelolahan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting
mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi
pencemaran lingkungan yang ada sekarang ini. Jika lapisan tanah
tersebut mentah artinya zat-zat makan yang ada di lapisan itu belum
dapat di makan oleh tumbuh-tumbuhan , tanah mentah tersebut bila
dicangkuli, lama kelamaan akan berubah menjadi tanah (zat-zat
makan yang ada di dalamnya sudah dapat di isap oleh tumbuhtumbuhan).
d). Hasil Tambang,
Subagai sumber daya alam hasil pertambangan memuliki beragam
fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur,
kendaraan bermotor, sumber enegi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar
dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa
negara seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang
sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena
itu penggunaannya harus di lakukan secara efesien. Beberapa
contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Minyak bumi
Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang
Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor
Minyak tanah untuk bahan bakar lampu minyak
Solar untuk bahan bakar mesin diesel
LNG(Liqid Naturl Gas) untuk bahan bakar kompor gas
Oli untuk pelumas mesin
Aspal untuk bahan pembuatan jalan.
1). Terbentuknya Minyak Bumi dan Pengelolahannya
10
Apakah anda mengetahui istilah lain dari minyak bumi? Minyak bumi
disebut juga bahan bakar fosil sebab terbentuk dari fsil hewan maupun
tumbuhan laut. Dalam bahasa inggris minyak bumi di sebut petroleum
(petro= batu dan oleum= minyak), jdi maksutnya adalah minyak batuan.
Minyak bumi, terbentuk sebagai hasil akhir dari perubahan bahan-baha
organik(sel-sel dan jaringan hewan/atau tumbuhan laut) yang tertimbun
selama sejuta-juta tahun didalam tanah, baik di daerah daratan ataupun
di daerah lepas pantai. Proses minyak bumi berlangsung dalam jangka
waktu jutaan tahun. Baik hewan maupun tumbuhan laut yang pada waktu
itu tumbuh dan berkembang di dasar laut, zat organiknya tertutup oleh
lapisan-lapisan rombakan bantuan lain/ endapan tanah yang beraal dari
erosi di daratan atau pegunungan. Lapisan menutup ini menghalangi
terjadinya oksigen pada penguraian sempurna zat-zat tersebut, sedankan
naiknya suhu dan tekanan memnyebabkan terjadinya penyulungan
bertingka dari zat organik yang sebagiannaya telah terurai itu, maka
terpisahlah minyak bumi dangas alam. Teori ini di dukung oleh fakta
bahwa minyak bumi umumnya terdapat dapa bantuan endapan, yang
kemudian mengumpul dalam tempat-tempat pnyimpanan berbeda-beda
yang lalu. Tempat-tempat penyimpanan itu biasanya mengandung batu
kapur tatu batu pasir yang kedap,demikian sehingga gas dan minyak
terperangkap di dalamnya.Biasanya batu kapur dan batu pasir tersebut
pada bagian dalamnya cukup berpori, sehingga dapat dilalui cairan
minyak
untu
kemudian
mengumpul membentuk
sumur-sumur
pada
bagian yang kedap cairan. Pori-pori ini umumnya mengandung 3% batu
kapur dan 35% batu pasir. Pada tempat- tempat penyimpanan minyak
batuan tersebut, biasanya pada bagian atas terdapat gas, bagian tengah
minyak bumi dan bagian bawah larutan garam, sesuai dengan perbedaan
massa jenisnya.
Sumber utama produksiminyak yang terperangakap ini biasanya
jau di bawah permukaan tanah, dan ada tiga bentuk utama jebakan
minyak ini, yaitu :
1. Jebakan Antiklin,
merupakan
lengungan yang terbentuk
oleh
dorongan gerakan lapisan batuan ke atas
11
2. Jebakan patahan, disebabkan oleh pergeseran dua lapisan batuan
yang bergerak ke dua arah yang berlawanan, yang satu bergerak ke
atas yang lain bergerak ke bawah.
3. Jebakan ketidak selarasan(straigrafk), terjadi karena bantuan yang
berpori terjepit oleh lapisan batuan yang tak berpori.
Ada pula jebakan yang terbentuk di sekelilingi endapan abtuan gara, di
bawa perukaan laut. Tinggi endapan garam itu dapat mencapai 8 km
dan bergaris tengah 0,8 km, maka di keliling bukit garam tersebut
akan terkumpul inyak bumi. Lebih dari setengah bagian dari jumlah
minyak bumi di dunia berasal dari Era Cenozoicum (kira-kira 70 jt yang
lalu), pada periode Tertier. Selanjutnya minyak bumi ada pula yang
berasal dari Era Paleozoicum. Minyak bumi yang terdapat di Indonesia
paling banyak terbentuk pada masa periode Tertier tersebut, yang
terbanyak di temukan di daerah sumatra, kalimantan dan jawa.
2). Pengelolahan Minyak Bumi
Bahan
utama
yang
terkandunng
dalam
minyak
bumi
adalah
Hidrokarbon (Alifatik dan Siklik), yang sebagian besar adalah alkana dan
siklo alkana. Campuran ini dapat di pisahkan menjadi komponenkomponennya secara penyulingan/ destilasi bertingkat yang dilakukan
berdasarkan adanya perbedaan titik didih setiap komponen-komponen
campuran tersebut. Makin besar jumlah besar atom karbon dapa alkana
tersebut, makin tinggi titik didihnya.
Destilasi Minyak Bumi
Proses penyulingaan minyak bumi sampai jadi komponen minyak
yang siap di pakai untuk bahan bakar dan lain sebagainaya meliputi
tahapan proses sebagai berikut:
1) Penguapan
Minyak bumi di alirkan melalui pipa ke dalam dapur pemanas
dan berubah menjadi uap.
2) Pemisahan Komponen Minyak
12
Uap minyak bumi di alirkan kedalam menara fraksinasi. Menara
fraksinasi ini tersusun dari puluhan tingkat bak pengembun uap.
Uap naik ke atas tiap tingkat menara melalui tutup gelembung.
Uap dari komponen minyak bumi yang di titik didihnya lebih
tinggi akan mengembun pada bak pengembunan yang lebih
tnggi dari menara.
Dari pemisahan dari menara fraksinasi ini di peroleh beberapa
komponen yang di hasilkan minyak bumi dari satu tempat ke tempat
lainnya tiak banyak berbeda. Yang berbeda biasanya perbandingan
komponen-komponen yang di hasikan. Kolom penyulingan bertingkat
minyak bumi yang di kenal dengan nama kolom
fksinasi, merupakan
suatu silinder sajah yang tingginya kira 37 m dan di dalamnya mempunyai
bilik-bilik dengan katup-katup baja pula sebagai tempat pemisahan faksifaksi minyak bumu tersebut.
Batu Bara,dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga
1. Terbentuknya Batu Bara dan Pengelolahannya
Anda perlu mengetahui proses terbentuknya
batu bara
dan
pengelolahannya. Batu bara adalah Mineral hitam yang terbentuk
dari sisa-sisa tumbuhan purba. Pada periode karbon(300 juta tahun
yang lalu) dan pada periode creta (100 jt tahun yang lalu), iklim
bumi dan komposisi atmofer sangatcocok untuk melimpah ruahnya
pertumbuhan tanaman. Di daratan yang sangat luas, di daratan
yang berpaya-paya ataupun di air dangkal tumbuh-tumbuhan pada
saat itu tumbuh dengan suburnya.
Ketika tumbuhan mati, tumbuhan tersebut terbenam ke dalam rawa.
Tidak adanya oksigen di dalam rawa menyebabkan tumbuhan
tersebut tidak membusuk, melainkan perubahan menjadi bahan
serata yang di sebut gambut. Ketika lapisan gambut yang paling
mend bapat tekanan yang sangat besar dari permukaan, maka
lapisan itu berubah menjadi batu bara lunak(lignit), tekanan yang
lebih besar mengubah batu bara lignit menjadi batu bara muda
13
(biturminus) yang kadang-kadang berubah menjadi batu bara yang
keras dan mengkilap (antrasit). Kedua jenis batu bara tersebut di
tambang untuk di manfaatkan.
Berlangsungnya proses perubahan ini di sebabkan oleh urangnya
kosentrasi oksigen dalam rawa-rawa, ehingga dengan bantuan panas
yang timbul oleh tekanan batuan di atas gambut keluarlah gas-gas
nitrogen,hydrogen dan Oksigen dari senyawa karbon kompleks yang
merupakan sisa-sisa tumbuhan tadi, yang akhirnya menyebabkan kadar
karbon pada zat-zat sisa tersebut makin tinggkai. Zat-zat lain yang di
bebaskan pula selama proses pembentukan batu bara ini di antaranya
CO2, H2O, dan HC4.
Pross pembentukan batu bara di kenal sebagai proses karbonisasi,
karena makin tua umur batu bara, makin tinggi kadar karbonnya. Apabila
di
urutkan,
maka
pembentuka
batu
bara
dimulai
dengan
tahap
pembentukan gambut, kemudia baru bara muda atau lignit, selanjutnya
baru terbentuk batu bara. Batu bara itu dapat mengalami perubahan lebih
lanjut karena pertambahan tekanan serta naiknya suhu menjadi antrasit,
yang kadar karbonnya tertinggi.
Macam-macam zat yang terjadi selama terbentukan ba batu bara
menunjukan perbedaan kadar karbon yang di kandungnya. Makin tinggi
kadar karbon tersebut, makin tinggi pula kualitas batu bara tersebut, yang
ditunjukan pula oleh nilai karbon yang di hasilknnya pada pembakaran.
Cara lain untuk menunjukan jenis-jenis batu bara adalah dengan cara
melihat lapisan-lapisan batu bara yang tampak secara langsung, tanpa
menggunakan mikroskop, seperti yang di usulkan olh Marie Stopes dan di
kenal sebagai sistem Stopes; yaitu vatrain yang sifatnya hitam mengkilat
seperti kaca; Fusain yang di sebut juga mineral batu bara yang bersifat
mudah pecah dan berdebu; Durain yang bersifat keras dan sering kali
berbentuk; Clarain yang bersifat lapisan-lapisan yang berkilauan.
2). Pengelolahan Batu Bara
14
Batu
bara
hasil
penambangan.
Sebelum
di
pergunakan
perlu
pengelolahan terlebih dahulu, seperti harus di lakukan pemurnian batu
bara dari zat pencemaran dan pemotongan menjadi bentuk-bentuk dan
ukuran yang sesuai dengan permintaan konsumen. Banyak produk kimia
yang di turunkan dari batu bara. Dari batu bara dapat di peroleh
kokasnyang selanjutnya akan di dapat berbagai macam zat, seperti: Ter,
yaitu hasilpenguraian yang mudah menguap terdiri atas zat cair dan
mengembung langsung, gas (CH4 dan H2) untuk bahan bakar dan
munyak ringan (Zat cair yang mudah menguap). Bila minyak-minyak
ringan ini di murnikan melalui destilasi bertingkat terpisah menjadi
benzena (C6H6), dan campuran dari tiga macam silena (C8H0). Zat ini
bermanfaat sebagai pelarut dan pereaksi untuk membuat zat-zat kimia
yang
lain. Ter didestilasi untuk menghilangkan bagian yang mendidih
antara 3500 – 4000C, menghasilkan residu ter di gunakan sebagai bahan
bakar. Senyawa-senyawa penting yang dapat diisolasi dari hasil destilsi
dengan
metode
ekstrasi
dintaranya:
Naftalem
(C10H8),
Antrasen
(C14H10), Fenol atau di sebut juga Karbol (C6H5OH), dan Piridin ( C5H5N).
Dalam kehidupan sekarng ini banyak yang di buat melalui industri
kimia berasal dari batu bara diantaranya obat-obatan, cat, bahan peledak,
pestisida dan pastik. Sebagai contoh dapat di ubah menjadi asat salisilat,
yang
dipergunakan
sebagai
bahan
dasar
aspirin
ataupun
minyak
gandapura sebagai obat.
Biji Besi, Untuk pelaratan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga, merupakan jenis logam yang berwarna kekuningkuningan, lunak dan mudah di tempa.
Bauksit, Sebagai bahan dasar pembuatan Aluminium
Emas dan Perak, Untuk periasan
Marmer, untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Yudium, Untuk obat dan peramu garam dapur beryudium
Nikel, Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
15
Gas alam, Untuk bahan bakar kompor gas
Mangaan, Pembuatan-pembuatan besi baja
Grafit, Bermanfaat untuk membuat pensil
2.3 Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Pemanfaatan Ssumber Daya Alam di Indonesia menimbulkan berbagai
masalah yang baru terasa akhir- akhir ini :
1. Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah
setiap tahunya.
2. Masalah pertambahn angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan
dalam
bidang
pengembangan
industri
sehubungan
dengan
pertambahan angkatan kerja tersebut.
3. Masalah pengadaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar,
seperti kayu, bahan-bahan mineral dan bahan-bahan tersebut bila di
gunakannya berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi
yang akan datang.
4. Masalah pembiayaan, penentu arah dan bola pendidikan, riset dan
perkembangan teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang
satu dengan yang lain.
5. Masalah yang berkaitan dengan kepincanga neraca, perdagangan
nasional, dimana perbandingan nilai ekspor
terlalu besar. Pada
Negara-negara maju ekspor barang-barang jadi ke Negara-negara
berkembang memiliki nilai yang sangat besar di bandingkan inpor
yang di lakukan negara maju tersebut dari Negara berkembang
karena
yang
di
impornya
berupa
bahan-bahan
dasar
untuk
membuat barang – barang jadi tersebut, bila hal ini di biarkan teru
menerus
maka
neraca
perdagangan
milik
negara
maju
dan
berkembang bila di bandingkan sangat pincang atau sebelah.
16
17
2.4 Prinsip dan Usaha Pelestarian SDA dan Lingkungan
hidup
Usaha pelestarian lingkungan sebenarnya telah dimulai sejak
zaman dahulu, misalnya bagaimana manusia untuk mendapatkan buruan
dan tangkapan yang tak tentu hasilnya, kadang suatu hari dapat banyak
tetapi disaat lain dapat sedikit. Untuk itu kemudian manusia menjinakkan
dan memelihara hewan dan tanaman serta menjaga dari kerusakan dan
serangan dari hewan liar. Dengan melakukan usaha peternakan dan
pertanian itu, manfaat lingkungan dapat diperbesar dan resiko lingkungan
diperkecil, sehinga kemungkinan terpenuhinya kebutuhan dasarnya dapat
lebih terjamin. Usaha manusia berupa penjinakkan dan pemeliharaan
tumbuhan dan hewan liar disebut Domestikasi, dan usaha ini merupakan
bentuk usaha awal pengelolaan atau pelestarian lingkungan dalam
kebudayaan manusia.
Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara
yang beraneka pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi:
pengelolaan
lingkungan
secara
rutin,
perencanaan
pengelolaan
lingkungan secara dini, perencanaan perkiraan dampak lingkungan, dan
perencanaan
perbaikan
kerusakan
lingkungan.
Bentuk
atau
cara
pelestarian lainnya dapat pula kita mengenalnya seperti cagar alam,
cagar budaya, atau pun cagar biosfer, Suaka Alam, Suaka Margasatwa,
Taman Nasional, dan Taman Hutan Raya.
a. Cagar alam
Cagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna
dan fora yang ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak
dibolehkan adanya eksploitasi mengambil atau memanfaatkan tumbuhan,
hewan atau kekayaan alam lainnya. Alam dalam kawasan tersebut di
biarkan apa adanya tumbuh secara alamiah. Namun demikian dijaman
pembangunan ini, adanya keinginan kuat untuk mengikutsertakan cagar
alam
dalam
proses
pembangunan,maka
digunakan
istilah
Taman
Nasional. Salah satu bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai
18
tujuan ganda tersebut adalah Taman Nasional. Dengan demikian Taman
Nasional adalah kawasan konservasi yang dikelola secara terpadu artinya
semua
tujuan
perlindungan
pengawetan
dan
pemanfaatan
dapat
ditampung dalam satu kesatuan (unit) pengelolaan.
Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang
meliputi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan
utama dititik beratkan kepada perlindungan dan pengawetan semata,
sedangkan upaya pemanfaatan secara langsung terbatas sekali.
b. Cagar Budaya
Cagar budaya pun memiliki pengertian yang sama dengan cagar
alam, hanya saja yang dilindungi bukan suatu daerah, melainkan suatu
hasil
kebudayaan
manusia,
seperti
sebuah
candi
dengan
daerah
sekitarnya, daerah condet di ibukota Jakarta juga merupakan cagar
budaya yaitu perkampungan masyarakat Betawi asli, yang sebagian besar
sudah tergusur ke luar Jakarta oleh derasnya pembangunan dan arus
penduduk pendatang.
c. Cagar Biosfer
Cagar biosfer adalah dapat meliputi suatu daerah yang telah
dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara tradisional dan
pemukiman.
Cagar
biosfer
ini
sulit
untuk
dipertahankan,
karena
masyarakat yang ada di dalamnya cenderung berubah dan berkembang
pada kehidupan yamng modern.
d. Suaka Alam
Suaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa
keragaman dan keunikan jenis fora yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
e. Suaka Margasatwa
19
Suaka margasatwa yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas
berupa keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan
hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
f.
Taman Nasional (Pasal 1 butir 13 UU No 5 Taun 1990)
Taman Nasional yaitu kawasan pelestarian alam yang memiliki
ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi.
Taman Nasional mempunyai tujuan utama untuk pemanfaatan di bidang
penyediaan tempat Wisata Alam. Hutan lindung merupakan juga kawasan
hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk perlindungan tata air,
agar
keberadaan
sistem
penyediaan
air
dapat
berlangsung
terus
menerus.
Dilihat dari beberapa tujuan kawasan konservasi dan kawasan hutan,
jelaslah bahwa Taman Nasional dapat menampung semua tujuan baik
perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari.
Pembangunan Taman Nasional mempunyai azas pokok di mana
pengembangan Azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingannya.
Azas pokok yang dimaksud adalah merupakan rumusan dari IUCN pada
tahun 1969 yang kemudian diterima pada kongres Taman Nasional
Sedunia ke 11 tahun 1972.
Adapun azas pokok tersebut adalah sebagai berikut ;
a) Suatu Taman Nasional harus relatif cukup luas.
b) Taman Nasional harus memiliki sumber daya alam yang khas dan unik
baik fora,
fauna, ekosistem maupun geiala alam yang masih utuh dan
asli.
c) Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman
penduduk.
d) Kebijaksanaan
dan
pengelolaan
Taman
Nasional
berada
pada
Departemen yang kompeten dan bertanggungjawab.
20
e) Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam,
sehingga terbuka untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan
pendidikan ilmu pengetahuan, budaya, bina cinta alam dan rekreasi.
Memperhatikan azas-azas pokok tersebut Taman Nasional di Indonesia
mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
a) Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga
kehidupan.
b) Melindungi keanekaragaman jenis dan mengupayakan manfaat sebagai
sumber plasma nutfah.
c) Menyediakan sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan dan latihan.
d) Memenuhi kebutuhan sarana wisata alam dan melestarikan budaya
setempat.
e) Merupakan bagian dari pengembangan daerah setempat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada
prinsip ekoefsiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara
efsien
dalam
memikirkan
kelanjutan
SDM.
Pembangunan
yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam
untuk
mendukung
pengelolaan
adalah
kesejahteraan
upaya
manusia.
pelestarian
Maka
lingkungan,
prioritas
supaya
utama
dapat
21
mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah kehidupan bisa terganggu. Upaya menjaga dan melestarikan
sumber daya alam dapat dilakukan dengan berbagai cara contohnya
dengan
cara
penghijauan
dan
reboisasi,
pembuatan
sengkedan/terasering, pengembangan DAS, Pengelolaan air limbah, dan
penertibam pembuangan sampah. Selain itu kita dapat mengetahui
bagaimana mengelola SDA agar menghasilkan manfaat yang sangat
besar.
Dari penjelasan tersebut diatas kita dapat mengetahui dan memahami
alangkah pentingnya menjaga Sumber Daya Alam demi kelangsungan
hidup jangka panjang.
3.2
Saran
1. Memperbanyak membaca mengenai klasifkasi dan pengelolaan sumber daya
alam
2.
Memperbanyak buku referensi
3.
Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam
22
3.3
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Supatmo.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka Cipta
Tth.Ilmu Alamiah Dasar. Semarang:IKIP PGRI Semarang.
http://fle.upi.edu/Direktori/DUALMODES/
KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_UNTUK_SD/BBM_4.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
oleh_ kel 3
23