PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN INDONESIA

TUGAS
MELENGKAPI NILAI MATA KULIAH PENDIDIKAN
JASMANI OLAHRAGA
“Teknik Dasar Bermain Bola Basket”

NAMA

: MOHAMAD ADIBHADIANSYAH

NIM

: 135623056

PRODI

: D3 MANAJEMEN INFORMATIKA B – 2013

MATA KULIAH

: PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA


Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
Kantor : Jl. Ketintang, Surabaya 60231 Indonesia
Telp. : (031)-8280009, 8280393, 8280675
Fax : (031)-8280804

1. Lay-up
Tembakan melayang (bahasa Inggris: Lay-up) adalah salah satu teknik memasukkan bola ke
dalam jaring dalam permainan bola basket. Teknik ini merupakan salah satu cara termudah
untuk mendapatkan poin. Secara garis besar, teknik ini dilatih dengan men-dribble bola dari
garis tembakan bebas, kemudian melompat dengan satu kaki bergantian dan pada lompatan
kedua dilakukan tembakan ke ring secara bersamaan. Saat melompat, bola dibawa dengan
dua tangan, setelah itu dilepaskan ke arah ring dengan satu tangan. Sedangkan tangan lainnya
membantu dan melindungi bola. Lay-up dilakukan dengan memantulkan bola ke bagian atas
papan ring terlebih dahulu ataupun langsung memasukkan bola ke ring. Ada beberapa variasi
dari teknik lay-up, yaitu reverse lay-up dan power lay-up. Reverse lay-up biasanya dilakukan
apabila seorang pemain berada di bawah ring atau sangat dekat dengan ring sehingga
memungkinkan untuk melakukan lay-up biasa. Pada teknik ini, seorang pemain akan
menggunakan sisi yang berlawanan dengan lay-up biasa saat menembakkan bola. Power layup dilakukan dengan menembak bola menggunakan kedua tangan dalam jarak yang dekat
dengan ring.


2. Dribbling
Salah satu sisi menarik dari permainan bola basket yaitu dilakukannya dribbling yang
bervariatif baik arah dan kecepatannya untuk menerobos lawan dan selanjutnya memasukkaa
bola ke dalam keranjang. Banyak angka tercipta diawali dengan dribble yang baik dan
diakhiri tembakan yang akurat. Dribbling pada prinsipnya membawa bola dengan dipantulpantulkan dengan satu tangan yang dilakukan dengan berjalan atau berlari. Berkaitan dengan
dribble Arma Abdoellah (1981: 109) menyatakan, “dribble atau menggiring bola adalah suatu
usaha untuk membawa bola ke depan” Menuzut Ambler Vic (1990: 10) “dribbling adalah
membawa bola dengan cara memantul-mantulkannya”. Pendapat lain dikemukakan A.
Sarumpaet Zulfar Djazet, Parno dan Imam Sadikun (1992: 229) bahwa, “dribble bola
diperbolehkan hanya dengan satu tangan kanan atau kiri saja dan secara bergantian antara
tangan kanan dan kiri.
Berdasarkan pengertian dribbling yang dikemukakan ketiga ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa, dribble merupakan suatu cara membawa bola ke depan dengan memantul-mantulkan
bola ke lantai dengan satu tangan atau secara bergantian baik dengan berjalan atau berlari.
Hal terpenting dan harus diperhatikan dalam melakukan dribble adalah melindungi bola agar
bola tidak mudah direbut lawan. Seperti dikemukakan Wissle Hal (2000 : 95) bahwa,
“Kemampuan mendribble dengan tangan lemah dan tangan kuat adalah kunci untuk
meningkatkan permainan anda. Untuk melindungi bola, jagalah agar tubuh anda berada
diantara bola dan lawan”. Dalam melakukan dribble tubuh mempunyai peran penting jika


tangan yang digunakan mendribble lemah, maka tubuh berfungsi untuk melindungi bola.
Oleh karena itu, pada saat mendribble bola, tubuh harus selalu diantara bola dan lawan. Hal
ini dimasukkan, Jika lawan akan merebut bola maka tubuh siap untuk menghalangi lawan.
Cara melakukan dribbling
Ditinjau dari strategi dan taktik permainan dribbling merupakan teknik dalam bola basket
yang dapat mendukung terciptanya angka. Banyak manfaat yang diperoleh melalui dribble.
Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991/1992: 174) bahwa, “tujuan dribbling adalak agar
(1) lebih cepat menuju ke daerah lawan dalam usaha memasukkan bola ke dalam keranjang
lawan, (2) lebih mudah menyusup dan menerobos ke daerah pertahanan lawan, dan untuk
mengacaukan pertahanan lawan dan, (3) permainan lawan menjadi tidak berkembang,
sehingga permainan menjadi terhambat”.
Banyak manfaat yang diperoleh dari dribble yaitu lebih cepat menuju ke keranjang lawan,
untuk menerobos pertahanan lawan, untuk mengendalikan permainan. Namun di sisi lain,
men-dribble bola secara berlebihan juga tidak baik untuk kepentingan timnya. Seperti
dikemukakan Wissel Hal (2000 95) bahwa, “jika anda men-dribble terlalu banyak, maka tim
cenderung tidak bergerak ini memudahkan lawan untuk menghadangnya”. Hal ini berarti,
men-dribble bola berlebihan akan mcmudahkan lawan untuk menjaga teman seregunya
karena tidak bergerak. Tidak menutup kemungkinan dribble yang berlebihan akan mudah
direbut lawan dan pihak lawan akan dapat melakukan serangan balik.
Dribble dapat dilakukan dengan baik jika menguasai teknik yang baik dan benar. Untuk

memperoleh kualitas dribble yang baik maka seorang pemain harus memahami dan
menguasai teknik dribble. Soebagio Hartoko (1993: 36) memberikan petunjuk cara
melakukan dribble sebagai berikut:
 Peganglah bola dengan kedua tangan yang relax, tangan kanan di atas bola, sedang
tangan kiri menjadi tempat terletaknya bola.
 Berdirilah seenaknya dengan kaki kiri agak sedikit di depan kaki kanan
 Condongkan badan ke depan mulai dan pinggang.
 Mulai pantulkan bola dengan tangan kanan, (sebagai permulaan sebaiknya mata
masih melihat bola).
 Gerakan lengan hampir sepenuhnya.
 Jangan memukul bola dengan telapak tangan, tetapi pantulkan (tekankan) dengan jarijari dibantu dengan gerakan pergelaragan tangan.
 Jinakkan bola dengan sedikit mengkuti bergeraknya ke atas sebentar dengan jari-jari
dan pergelangan tangan, kemudian dipantulkan kembali.
Setelah rahasia gerak, watak dan irama dari pantulan dapat dirasakan (get the feeling) dengan
sikap berdiri ditempat, memulailah dengan bergerak maju.
Mulailah jangan melihat bola, dan percepatlah gerak.
Kemudian menggiring dengan agak rendah, rendah, maju, mundur cepat, secepatnya, berliku,
berkelok dengan nntangan dan lawan.
Petunjuk cara melakukan dribble tersebut harus dipahami dan dikuasai setiap pemain bola
basket agar diperoleh kualitas dribble yang baik dan benar. Di dalam pelaksaaaannya dribble


dapat dilakukan dengan dribble bola tinggi dan dribble bola rendah, Hal ini didasarkan pada
kebutuhannya dalam permainan. Seperti dikemukakan A. Sarumpaet dkk, (1992: 229) bahwa,
“sesuai dengan kebutuhannya jenis dribble ada dua cara yaitu: “(1) dribble bola tinggi
(setinggi pinggang), (2) dribble bola rendah (setinggi lutut)”. Dribbling bola setinggi
pinggang digunakan untuk kebutuhan maju cepat ke depan lurus. Sedangkan dribble readah
digunakan untuk menerobos atau berbelok-belok sainbil mengontrol bola.

3. Bounce
Sesuai namanya bounce artinya memantul, maka bounce pass adalah memberikan bola ke
kawan dengan cara dipantulkan ke tanah. Teorinya adalah memantulkan ke tanah dengan titik
pantul 2/3 jarak kita ke target kawan.
Cara melakukan Bounce pass :
1. Metode pelaksanaannya (sikap permulaan) sama dengan operan setinggi dada.
2. Bola dilepaskan atau didorong dengan tolakan dua tangan menyerong ke bawah dari letak
badan lawan dengan jarak kira-kira 1/3 dari penerima.
3. Pandangan mata ke arah bola yang dipantulkan, kemudian ke penerima
4. Bila berhadapan dengan lawan,maka sasaran pantulan bola berada di samping kanan atau
kiri lawan.


4. Chest Pass

Chest artinya dada. Chest pass adalah memberikan bola ke kawan dengan cara di passing
tepat diarah depan dada. Kelebihan chest pass adalah lebih cepat, lebih kuat untuk mencapai
kawan. Cocok untuk team dengan tipe quick passing.
Adapun urutan teknik chest pass adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Cara Memegang Bola,
Awalan,
Tolakan atau Lemparan,
Gerakan Lanjutan,
Menerima Bola.

5. Overhead pass


Overhead artinya diatas kepala. Overhead pass adalah memberikan passing ke kawan
dengan memegang bola diatas kepala, lalu lemparkan. Overhead pass biasa digunakan pada
team dengan tipikal wall center. Maksudnya center maupun pemain dengan badan tinggi
yang memiliki matchup lawan yang lebih kecil. Maka overhead pass sangat berguna.
Cara melakukan Overhead pass :
1. Cara memegang bola sama dengan lemparan dari depan dada, hanya saja posisi
permulaan bola di atas kepala sedikit di depan dahi dan siku agak ditekuk.
2. Bola dilemparkan dengan lekukan pergelangan tangan yang arahnya agak menyarong ke
bawah disertai dengan meluruskan lengan.
3.Lepasnya bola dari tangan menggunakan jentikan ujung jari tangan.

6. Shotting
Menembak (Shooting) : sasaran akhir setiap bermain, juga termasuk unsur yang menentukan
kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang
masuk kedalam keranjang (basket) setiap serangan selalu berusaha untuk dapat melakukan
tembakan.
Petunjuk umum shooting adalah :
1 Pandangan kearah ring
2 Posisi badan (keseluruhan) menghadap ke ring
3 Pada saat melakukan tembakan badan tidak maju

4 Jalannya bola parabola
5 Tidak kaku baik badan, kaki, dan tangan
6 Keseimbangan (balance)
7 Konsentrasi
8 Terlalu cepat menarik tangan penyeimbang bola
KESALAH UMUM DALAM SHOOTING ADALAH :
1 Anak mementingkan masuknya dari pada tekhnik tembakannya/gerakannya
2 Badan maju setelah shooting
3 Tangan dan pergelangan kaku atau ditahan sehingga bola jalannya cepat
4 Tidak ada follow through dan snap out in-nya tidak ada
5 Irama shooting tidak seimbang
6 Posisi tangan terlalu mendatar
7 Membawa bola kebelakang kepala atau bahu
8 Tidak konsentrasi
9 Terlalu cepat menarik tangan penyeimbang bola

7. Side Arm Pass
Sidearm pass, adalah passing yang dilakukan di sisi salah satu tangan, bisa kiri atau tangan,
bisa oleh satu tangan bisa oleh kedua tangan, bisa ke arah dada pemain lagi bisa dilakukan
dengan bounce pass, bisa juga diarahkan ke arah overhead, kunci utama dr sidearm pass

adalah gerakan menggeser badan dan kaki pivot ke arah samping, tujuan utamanya untuk
mencari sudut passing pada saat lawan menutup arah passing lurus dr kita, posisi tangan dan
follow through mesti selalu ada (dasar dr passing), posisi bola berada di samping badan kita.

 Sumber :
http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/03/pengertian-dan-cara-dribbling-bola.html
http://el1ardiani.wordpress.com/2012/09/05/teknik-passing-dalam-bola-basket/
https://www.facebook.com/PalembangSkyhawkBasketballClub/posts/137937366374432