Sistem Integumen dan Panca Indra

SISTEM INTEGUMEN

  Elvi Zuliani, SKM

SISTEM INTEGUMEN &

PANCA INDRA

SISTEM INTEGUMEN

  • System integument terdiri dari kulit dengan kelenjar- kelenjarnya, rambut, kuku,

  Gambar Penampang kulit manusia beserta reseptor- reseptornya

  Fungsi kulit

  1. Pelindung tubuh terhadap :

  a. Kekeringan → sekresi beberapa kelenjar

  b. Panas matahari / dingin

  • beberapa pigmen sensitif terhadap sinar matahari
  • adanya bulu/rambut sebagai insulator / penahan panas tubuh

  c. Bahan – bahan kimia

  d. Infeksi penyakit

  e. Pengaruh – pengaruh mekanik

  2. Alat pembela diri

  a. Pembentukkan tanduk

  b. Mimikri & kolorisasi yang dilakukan adanya pigmen pada kulit c. Sekresi kelenjar – kelenjar racun

  d. Adanya ujung – ujung syaraf sensibel

  3. Untuk pertukaran zat

  a. Respirasi → amphibia

  b. Ekskresi → keringat

  c. Akumulasi zat makanan → lemak, air susu

  4. Alat untuk menarik jenis kelamin lain

  • Permukaan kulit sel – selnya hidup

  (ikan & amphibia)

  • Permukaan kulit sel – selnya mati (corneum)

  (hewan darat)

  Struktur kulit Susunan jaringan kulit

  1. Epidermis → dari ektoderm

  Terdiri dari :

  a. Stratum corneum : lapisan terluar

  b. Stratum lucidum : lapisan peralihan

  c. Stratum granulosum

  • terdiri dari 3 lapis sel
  • menghasilkan : keratohyaline (calon pembentuk tanduk)

  d. Stratum germinativum : selalu membelah,

2. Dermis / corium

  → dari mesoderm Korium atau dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Pada permukaan dermis tersusun papil-papil kecil yang berisi ranting-ranting pembuluh darah kapiler.

  Terdiri dari :

  a. Stratum papilaris : dibawah stratum germinativum Membentuk papilae (jonjot) untuk pemberian nutrisi ke epidermis b. Stratum retikularis : susunan sangat berserabut, menghasilkan chromatopora

2.Lapisan dermis

  Pada bagian ini terdapat pembuluh darah, pangkal akar rambut,kelenjar keringat, syaraf, dan berbagai macam reseptor Berbagai macam resptor yang tedeapat di dalam kulit adalah : korpuskel pacini : ujung syaraf perasa tekanan. Ujung syaraf sekeliling rambut :ujung syaraf peraba. Korpuskel ruffini : ujung syaraf peraba. Ujung syaraf krause : ujung syaraf perasa dingin. Korpuskel meissner : ujung syaraf peraba Ujung syaraf tanpa selaput : perasa nyeri Lempeng merkel : ujung syaraf perasa sentuhan dan tekanan ringan Struktur Sistem Integumen

  KULIT :Suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki berbagai fungsi yang vital.

  A. EPIDERMIS: Bagian luar kulit yang agak tipis, terdiri dari jaringan ephitel. Biasanya epidermis berupa permukaan yang berbatasan dengan dunia luar.

  B. DERMIS : terletak dibawah epidermis C.LAPISAN SUBKUTAN : terletak di bawah kulit, terdiri dari jaringan ikat jarang dan jaringan lemak yaitu: Fasia dan Adneksa

DERIVAT EPIDERMIS A.

  Rambut

  a. warna rambut b otot rambut c. kelenjar Sebacea

d. Pertumbuhan Rambut

  

B. Kuku : Berbentuk zat tanduk dan terdapat pada ujung

jari C. Kelenjar-kelenjar pada kulit: Kelenjar keringat dan kelenjar ceruminose

  Cara Kerja Kulit

  • Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin,tekanan, dan nyeri.
  • Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan keotak melalui urat saraf.
  • Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya,kita merasakan adanya suatu rangsang.
  • Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.

  Kelenjar – Kelenjar Pada Kulit 1 . Kelenjar k eringat

  • Menghasilk an k eringat (terdiri dari air, garam-garam urea, sedik it asam amino, asam lemak , dan amoniak )
  • Keringat berfungsi dalam ek sk resi dan k eseimbangan tubuh
  • - Kelenjar k eringat di daerah k et iak dan selangk angan bersifat

    apok rin sehingga k eringat bersifat lebih k ental dan k adang-

    k adang berbau

2. Kelenjar Ceruminose

  • - Terdapat pada telinga luar, dimana k elenjar k eringat berubah

    menjadi k elenjar ceruminose
  • Bek erjasama dengan k elenjar sebasea (lemak ) untuk menghasilk an serumen (k ot oran telinga)

WARNA KULIT

  • • Warna kulit tergantung pada tiga hal yaitu kapiler

    darah, pigmen karoten, dan pigmen melanin.
  • Faktor perbedaan warna kulit :
    • Kapiler darah yang berada dalam dermis
    •  Adanya pigmen karoten yang terdapat di dermis

    •  Adanya pigmen melanin yang terdapat di lapisan

      epidermis bawah (spinosum dan basalis)

SIDIK JARI

  • Gambaran khas dari tonjolan dan lekukan yang terdapat pada permukaan kulit telapak ujung jari tangan dan kaki, yang ditentukan secara genetis.
  • Sidik jari tiap orang berbeda dan tidak akan berubah.
  • • Sidik jari terbentuk pada janin sewaktu epidermis

    berkembang menyesuaikan diri dengan perkembangan tonjolan papila dermis.

  CHROMATOPHORA

  • Sel – sel yang mengandung pigmen berasal dari melanocyte yang terdapat dalam corium
  • Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, dibedakan atas :

  1. Melanophora → coklat – hitam

  Dipengaruhi oleh :

  • faktor luar : sinar, suhu
  • faktor dalam : genetik, usia, jenis kelamin
  • keadaan tertentu : hamil, sakit (Ca)

  CHROMATOPHORA

  2. Lipophora : pigmen kuning

  

3. Erythrophora : pigmen merah

  4. Guanophora : kristal guanin

SISTEM PANCA INDRA

  

PENDAHULUAN

Pengertian: Organ akhir khusus untuk menerima rangsangan tertentu.

  Diperantarai oleh sistem saraf (sensori impression).

Rangsangan berupa : sentuhan, pengecapan, penglihatan,

penciuman dan suara.

  

Muncul sensasi/rasa lapar, haus, sakit, panas, dingin, bising

dll.

  

Organ indera adalah sel2 tertentu yg dapat menerima

stimulus dar lingkungan luar atau dari badan sendiri  menjadi impuls  serabut saraf  SSP.

  LANJUTAN

  • • Setiap organ indra menerima stimulus tertentu,

    menghasilkan mengirimkan impuls, dan interpretasi tertentu.
  • Klassifikasi organ indera : 1. Organ indera umum :ec. Reseptor peraba di seluruh tubuh.

  2. Organ indera khusus : ec. Papil lidah (organ pengecap).

  PANCA INDERA :

  1. PENGLIHATAN

  2. PENDENGARAN

SENSASI KIMIAWI

  3. PERASA

  4. PENCIUMAN

  5. PERABAAN

INDERA KHUSUS

  • Rasa sensasi yang bersifat umum (raba, sakit, panas, tekanan dsb) terdapat meluas di tubuh, tetapi rasa khusus (pengecapan, pembauan, pengliatan dan pendengaran) terdapat pada indera-indera atau organ-organ tertentu saja yaitu

    lidah, mata, hidung, telinga yang disebut indera

    khusus.

  1. INDERA PENGLIHATAN (MATA/EYE)

  • • Terdiri atas : organ okuli assesoria (alat bantu mata), dan

    okulus (bola mata).
  • Persarafan oleh N-II (N. OPTIKUS)
  • • N. optikus dibentuk dari kumpulan sel2 ganglion pada retina

     bergabung membentuk N-II.

  Bagian-bagian mata: B. Konjunktiva A. Kelenjar Lakrima (Air mata) Bagian – bagian mata: E. Iris K. sklera D. Kornea

  C. Aqueous humor (cairan berair)

H.Suspensor Ligamen N.saraf optik

G.Lensa M. retina

  F. Pupil L. koroid J.Vitreus humo Otot-otot bersilia

FUNGSI MATA

  • MENERIMA RANGSANGAN BERKAS CAHAYA

  PADA RETINA DENGAN PERANTARAAN SERABUT NERVUS OPTIKUS, MENGHANTARKAN RANGSANGAN

  INI KEPUSAT PENGLIHATAN PADA OTAK UNTUK DITAFSIRKAN

MATA BAGIAN LUAR

  Bola mata

  Organ Okuli Assesoria

  

1. CAVUM ORBITA : dibentuk oleh : os frontalis, os zigamatikum, os

sfenoidal, os etmoidalea, os palatum dan os lakrimal. rongga mata tda : jaringan lemak, fascia, otot, saraf, pembuluh darah, dan apparatus lakrimalis.

  2. SUPERCILIA (ALIS MATA) Sebagai pelindung dan kosmetik

  3. PALPEBRA (KELOPAK MATA)  tda ; palpebra superior et inferior  Penggerak : m. lavator palpebra  Terdapat bulu mata (silia)

 Tarsus (bagian kelopak mata yang berlipat2) terdapat kelenjar tarsalia dan

sebaceae.

  Kelenjar air mata

  4. APPARATUS LAKRIMALIS (kelenjar air mata), air mata dihasilakan o/ gland. Lakrimalis sup et inf.  dc.

  Eksretorius lakrimalis  sakus konjungtiva  bgn depan bola mata  ke sudut mata  kanalis lakrimalis  dc.

  Nasolakrimalis  meatus nasalis inferior.

  5. KONJUNGTIVA Permukaan bagian dalam kelopak mata (konjungtiva palpebra), konjungtiva yang nelekat pada bola mata (konjungtiva bulbi). terdapat banyak kelenjar limfe dan pembuluh darah.

  Otot-otot bola mata

  6. Otot – otot bola mata

  6. MUSKULI OKULI (OTOT MATA) : No Nama Otot Fungsi Otot 1. m. Levator palpebralis sup, et.

  Inf.

  Mengangkat kelopak mata 2. m.Orbikularis okuli Menutup mata 3. m. Rektus okuli inferior Mengangkat bola mata kebawah 4. m. Rektus okuli medial Gerakan mata ke arah medial 5. m. Rektus okuli lateral Gerakkan mata kearah lateral 6. m. Rektus okuli superior Mengangkat bola mata keatas 7. m. Oblique inferior Gerakan bola mata kebawah dan kedalam 8. m. Oblique superior Memutar mata keatas, kebawah, dan arah luar B. OKULUS (MATA)

B.TUNIKA VASKULOSA OKULI

  A. TUNIKA OKULI

  1. Kornea tda 5 lapis epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowman), 3 substansia propia, 4 lamina elastika posterior, dan 5 endotelium.tidak mengandung pembuluh darah. sklerokorneal junction (peralihan antara kornea dan sklera)

  2. SKLERA (Bagian putih mata)

  1. KOROID memberikan nutrisi pada tunika

  2. KORPUS SILIARIS Proses akomodasi (peranan M. siliaris)

  3. IRIS banyak mengandung pigmen. ada pupil ditngahnya (mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata) 2 otot : M. spinkter pupila, dan m. dilator pupil

  Lapisan dalam mata

Fundus okuli

CAIRAN MATA

1. AQUOUS HUMOUR

C. TUNIKA NERVOSA

  cairan yang rungga mata bagian depan (COA), dihasilkan o/ procc. Siliaris, masuk

  • RETINA ; Pars optika, pars

  COP  melalui sudut  kebali lagi ke COA siliaris, dan pars iridika.  cannalis schlemm  v. siliaris anterio r.

  • 10 lapisan retina : lapisan 1 2. LENSA KRISTALINA.

  berpigment, lapisan 2, 4, Bentuk bikonkav, terletak antara iriis dan dan 5 lapisan fotoreseptor, corpus vitreus, sangat elastis, diikat oleh lapisan 5,6,7,8,9 lapisan ligamentum suspensorium lensa, lensa neuron dan lapisan 10 punya 5 lapisan. sebagai penunjang.

3. CORPUS VITRUES .(cairan bening kental

  spt agar, antara lensa dan retina, 80 % dari bulbus okuli, sehingga bola mata tidak kempes . Visual pathway (jaras visual)

  • Chiasma optikum
  • N. Optikus ( N-II)

  sebagian bersilangan (lapangan sisi kanan setiap mata menyatu menuju ke geniculatum lateral kanan, sebelah kiri ke geniculatum lateral kiri)

  • Ke colliculus superior dan

  thalamus  korteks visual pada lobus occipitalis

TERMINOLOGI PENGLIHATAN

  • Emmetropia = Normal vision
  • Hyperopia = rabun dekat
  • Myopia = rabun jauh
  • Presbyopia = mata tua (Poor close- up vision with aging)
  • Astigmatism = Abnormal shape of the surface of the lens and/or cornea
  • Cataract = abnormal crystallization of the lens, common in diabetes, injury, heredity
  • Amblyopia = Poor vision in a normal eye (CNS defect)

2. INDERA PENDENGARAN

  (AUDITORIUS APPARATUS)

  

2. INDERA PENDENGARAN (AUDITORIUS PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN Canalis semisircularis

  Indra pendengar (telinga) 1.berfungsi sebagai organ pendengaran

  Telinga karena mempunyai reseptor khusus untuk getaran bunyi mengenali Struktur telinga 2. sebagai alat keseimbangan.

  3 bagian utama

1.Telinga luar

  3.Telinga dalam

2. Telinga tengah

  Bagian-bagian telinga

Gambar Struktur telinga pada manusia

  • Telinga berfungsi untuk merubah gelombang suara menjadi impuls, yang kemudian dijalarkan ke pusat pendengaran di otak. Walaupun mekanisme mendengar tidak dapat mencakup seluruh gelombang bunyi, namun keterbatasan ini tidak merupakan hambatan bagi seseorang untuk dapat menanggapi berbagai macam bunyi yang berasal dari lingkungannya.

  TELINGA

1. TELINGA BAGIAN LUAR (AURIS

  EKSTERNA)

  A. AURIKULA (DAUN TELINGA)

  

B. MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNA

  C. MEMBRANA THYMPANY

2. TELINGA BAGIAN TENGAH

  (AURIS MEDIA)

  A. CAVUM TIMPANI

  B. ANTRUM TYMPANI

  C. TUBA EUSTHACIUS FUNGSI : PENDENGARAN

KESEIMBANGAN (N-VII)

  Telinga bagian luar

A. Telinga luar

  • Auricula or Pinna – Rawan elastis
  • Liang telinga luar
    • – sampai acoustic meatus
    • – Kelenjar serumen
    • – Pada tulang apa??

  

Telinga tengah

B. Telinga tengah

  Membrana Tympani Membrana Tympani

  Tiga (3) tulang pendengaran Tiga (3) tulang pendengaran

  Incus, Malleus Stapes Incus, Malleus Stapes

  Mengantarkan getaran Mengantarkan getaran suara ke telinga bagian suara ke telinga bagian dalam dalam

  Eustachian Tube Eustachian Tube

  = Auditory = Auditory

  Tube = Pharyngotympanic Tube = Pharyngotympanic Tube Tube Telinga bagian dalam

  

Struktur kokhlea

  • Ductus 2,5 lingkaran

  Organ Korti

  • • Membran basal terdapat sel rambut dengan stereosilia

  Membran tectorial diatas sel rambut Membran tectorial diatas sel rambut

  Getaran suara menyebabkan sel rambut bergerak dan Getaran suara menyebabkan sel rambut bergerak dan menyentuh membrana tectorial menyebabkan menyentuh membrana tectorial menyebabkan transduksi transduksi Bagian- Bagian Telinga

  • Telinga luar
  • • Bagian terluar telinga terdiri dari daun telinga yang

    disebut pinna. Rangka pinna terdiri dari tulang rawan elastic yang berfungsi untuk mengumpulkan getaran suara menuju saluran telinga luar.
  • Telinga tengah
  • Telinga tengah berupa suatu rongga kecil yang berisi udara, terletak di dalam tulang temporal,

  • Telinga dalam
  • Secara structural telinga dalam terdiri dari Labyrintth ossea, Labyrinth membranacea,.
  • Cohlea • Bagian anterior labyrinth ialah cohleayaitu suatu saluran yang

  terdiri dari ¾ lingkaran. Penampang melintang kohlea terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas vestibule,

  • bagian bawah scala tympany, keduanya berhubungan pad ujung atas rumah siput dan keduanya berisi cairan perilimp.
  • Utriculus dan Saccculus Merupakan kantung-kantung yang

    terdapat pada bagian tengah labirin mebran. Pada urticulus dan

  Gambar : Fisiologi Pendengaran

  Mekanisme mendengar Gelombang bunyi masuk

  ke dlm telinga Menggetarkan gendang telinga Getaran ini akan diteruskan oleh Getaran pada jendela oval diteruskan ketiga tulang dengar ke jendela oval ke cairan limfa di saluran vestibulum Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basiler yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani Getaran pada membran basiler akan menggerakkan sel-sel rambut. Sel rambut menyentuh membran tektorial Terjadi rangsangan (impuls) Dikirim ke pusat pendengaran di otak melalui syaraf pendengaran Terdengar suara

  

Getaran membran tektorial dan membran

basiler akan menekan sel sensori pada

organ Korti dan kemudian menghasilkan

impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

PROSES PENDENGARAN

  1. GETARAN SUARA  GELOMBANG SUARA

  2. TELINGA LUAR

  3. MEMBRANA TIMPANI BERGETAR 4.

  INKUS, STAPEDIUS, MALEUS BERGETAR (GELOMBANG SUARA DI AMPLIFIKASI (DIKUATKAN)

  

5. FENESTRA VESTIBULUM  CAIRAN PERILIMFE  ENDOLIMFE

  •  UJUNG2 SARAF DLM ORGAN KORTI  SSP 

INTERPRETASI  BUNYI ATAU SUARA

  J ARAS PEN DEN GARAN

COCHLEA (CAB. N-VII) N.COCHLEARIS

  PADA BGN MEDULLA COLLICULUS INFERIOR PD ARAH YANG BERLAWANAN KE THALAMUS CORTEKS AUDITORY

3. INDERA PENGECAP (CITA RASA)

3. INDERA PENGECAP (CITA RASA)

  Gustatorius senses

RASA KECAP

  • Permukaan lidah bersifat kasar karena memiliki tonjolan- tonjolan yang disebut papilla. Ada 3 jenis papilla yaitu : papilla filiformis, papilla fungiformis dan papilla circum valata.

  Indera Pengecap (Lidah)

  • Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap . Menggunakan lidah, kita dapat membedakan bermacam-macam rasa. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara

  Gambar Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam • rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak masing- masing rasa berbeda-beda yaitu :

  1. Rasa Asin • = Lidah Bagian Depan

  2. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi

  3. Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping

  4. Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang Indra perasa (lidah) Lidah

  Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. organ yang tersusun dari otot

  Struktur lidah Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.

  • LIDAH TERDIRI 2 KELOMPOK
    • OTOT INTRINSIK MELAKUKAN GERAKAN HALUS
    • OTOT EKSTRINSIK MELAKSANAKAN GERAKAN KASAR PADA WAKTU MENGUNYAH & MENELAN

  • BAGIAN LIDAH
    • RADIK LINGUA (PANGKAL LIDAH)
    • DORSUM LINGUA (PUNGGUNG LIDAH)
    • APEKS LINGUA (UJUNG LIDAH)

  • FUNGSI ALAT PENGECAP MERASAKAN ARTI MAKANAN, SEBAGAI ALAT REFLEK
  • SUSUNAN SALIVA (KELENJAR LUDAH)

    AIR, GLIKOPROTEIN, ENZIMPENCERNAAN (PTIALIN), GARAM ALKALI, DLL

  • FUNGSI SALIVA
    • MEKANIS
    • KIMIAWI (ENZIM PTIALIN- HIDRAT ARANG → MALTOSE, ENZIM MALTOSE → GLUKOSA)
    • MEMBASAHI LIDAH
    • MELARUTKAN MAKANAN

  4. INDRA PENCIUMAN SMELL SENSES

RASA BAU

  • Daerah yang sensitive terhadap rasa bau terletak di bagian atap rongga hidung dimana terdapat dua jenis set yaitu : sel penyokong berupa sel-sel epitel dan sel-sel pembau sebagai reseptor yang berupa sel-sel syaraf.

  Indra pembau (hidung) berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.

  Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori

yang khusus dengan akson akson yang tegak sebagai . serabut-serabut saraf pembau

Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium

mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara Gambar struktur indra pembau

Reseptor yang terdapat pada indra pencium

tidak bergerombol seperti yang terdapat pada tunas pengecap.

Mekanisme kerja indra pembau : Merangsang ujung

  Gas yang masuk ke dalam hidung syaraf pembau larut dalam lendir hidung di bagian atas rongga hidung menyebabkan terjadinya menyebabkan terjadinya terjadinya depolarisasi yaitu potensial aksi dan potensial aksi dan

  Na+ masuk dan K+ keluar dihantarkan dalam bentuk dihantarkan dalam bentuk dari reseptor (ujung syaraf impuls ke otak untuk diolah impuls ke otak untuk diolah bau dapat tercium

  • PROSES PENCIUMAN BAU →RONGGA HIDUNG →SARAF / NERVUS OLFAKTORIUS → LOBUS TEMPORAL (PERASAAN DITAFSIRKAN)

  RANGSANG PENCIUMAN DIRANGSANG OLEH GAS YANG DIHISAP

  • KONKA NASALIS
    • KONKA NASALIS SUPERIOR
    • KONKA NASALIS MEDIA
    • KONKA NASALIS INFERIOR

  • SINUS PARANASAL
    • SINUS MAKSILARIS
    • SINUS SFENOIDALIS
    • SINUS FRONTALIS

5. INDERA PERABA (KULIT)

RESEPTOR KULIT

  • Kebanyakan sensor dari Reseptor indera peraba

    (kulit) terdapat di dermis.

  Sel merkel di stratum germinativum, sebagai ujung saraf bebas (free nerve endings).

  • S ensasi cutaneus ex. Sentuhan, tekanan, panas,

  dingin, dan nyeri Untuk tiap senasi ada tipe2 reseptor yang khusus

yang dengan struktur akan mndeteksi perubahan

perbagian. free nerve endings.

  • Untuk sensai rabaan dan tekanan  reseptornya

  

disebut encapsulated nerve endings,(ada selubung

saraf pada ujung saraf bebas

  

GUNA RESEPTOR DAN SENSASI TERSEBUT

ADALAH UNTUK MEMBERI SSP DGN INFORMASI

TENTANG LINGKUNGAN LUAR DAN BAGAIMANA

EFEKNYA TERHADAP KULIT.

  

RESPON STIMULASI BISA BERUPA : NYERI PADA

TANGAN TERLUKA SAAT DICUCI, GATAL KARENA

GIGITAN SERANGGA, ATAU RASA DINGIN DENGAN

MENGGUNAKAN SWEATER

  • SENSITIVITAS AREA KULIT TERGANTUNG BANYAKNYA RESEPTOR DI AREA TSB.
  • KULIT PADA UJUNG JARI SANGAT SENSITIF

  

TERHADAP SENTUHAN KARENA

RESEPTORNYA BANYAK, SEDANGKAN PADA

LENGAN ATAS KURANG SENSITIF KARENA

RESEPTONYA SEDIKIT

  • KETIKA RESEPTOR MENDETEKSI

    

  PERUBAHAN KIRIM IMPULS - KE OTAK

  

INTERPRETASI IMPULS DENGAN SENSASI

TERTENTU

  RESEPTOR PADA KULIT UJNG SARAF BEBAS BEBAS (RESEP UJUNG SARAF (RESEPTOR NYERI) TOR SUHU) (RESEPTOR RABA) DISCUS MERKEL (RESEPTOR TEKAN) CORPUS PACINI (RESEPTOR TEKAN) CORPUS RUFFINI (RESEPTOR RABA) CORPUS MEISSNER

  Mekanisme kerja alat peraba :

  Misalnya sensasi tekanan : Terjadi depolarisasi Ada tekanan di Korpuskel paccini yaitu Na+ masuk dan kulit berubah bentuk K+ keluar. Impuls diolah dihantarkan dalam bentuk impuls oleh saraf sensorik ke otak. terbentuknya potensial aksi yang tekanan di kulit timbul sensasi back

  

In order to have a good idea

In order to have a good idea

you must have a lot of idea you must have a lot of idea

  

  SUMBER PUSTAKA: Campbell, et all. 2000. Biologi edisi kelima j ilid ke I I . J akart a. Erlangga Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang. UNM Prat iwi D. A. 2002. Biologi Manusia j ilid I unt uk kelas X. www. ilmupedia. com

ht t p: / / f r ee. vlsm. org/ v12/ sponsor/ Sponsor - Pendamping/ Praweda/ Biologi/ 0087%20Bio%202- 10a. ht m

www. e- smar t school. com/ pnu/ 003/ PNU0030017. ibrary. usu. ac. id/ download/ f mipa www. harunyahya. com www. insight - magazine. com t rimmer inda. blogspot . com eyer elax. f iles. wordpr ess. com id. wikipedia. org opt ikonline. inf o rudidolphin. t ripod. com www. ent surgery. com. arisr ahmat hidayat . blogspot . com www. pdpersi. co. id ms. wikipedia. org