BAB II - Persepsi Masyarakat Pengguna Kartu Kredit BCA Di Kota Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi Masyarakat

2.1.1 Pengertian Persepsi

  Menurut pandangan Kotler dan Amstrong (2006) menyatakan bahwa, persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang dapat membentuk persepsi-persepsi yang berbeda mengenai rangsangan yang sama karena ada tiga macam proses penerimaan indera yaitu perhatian selektif, distorasi selektif, dan retensi selektif. Tiap orang dihadapkan pada sejumlah besar rangsangan setiap harinya, misalnya rata-rata satu orang mungkin dihadapkan pada lebih dari 1.500 iklan dalam satu hari.

  Assael (1995) dalam Sodik (2003) menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan untuk memengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari negara pejualan). Persepsi mengenai pesan/produk yang telah terbentuk setelah konsumen sasaran menyaksikan penayangan iklan akan membentuk sikap mereka terhadap merek yang akan memengaruhi minat beli secara tidak langsung.

  Siagian (library.usu.ac.id) mendefinisikan persepsi sebagai apa yang ingin dilihat oleh seseorang yang belum tentu sama dengan fakta yang sebenarnya, keinginan itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat atau mengalami hal yang sama memberikan interpretasi yang berbeda tentang apa yang dilihat atau dialaminya itu. Menurut Jalaludin (library.usu.ac.id), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi adalah pandangan terhadap suatu hal yang akan berpengaruh dalam membuat keputusan dan tindakan.

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Seseorang

  Menurut Siagian (blog.mediakeperawatan.com), adapun faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah: a. Motif adalah semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu.

  b. Minat adalah perhatian terhadap sesuatu stimulus atau objek yang menarik kemudian akan disampaikan melalui panca indera. c. Harapan merupakan perhatian seseorang terhadap stimulus atau objek mengenai hal yang disukai dan diharapkan.

  d. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek, dapat menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Selain itu, sikap dapat membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.

  e. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu f. Pengalaman merupakan peristiwa yang dialami seseorang dan ingin membuktikan sendiri secara langsung dalam rangka membentuk pendapatnya sendiri. Hal ini berarti pengalaman yang dialami sendiri oleh seseorang akan lebih kuat dan sulit dilupakan dibandingkan dengan melihat pengalaman orang lain.

2.1.3 Pengukuran Persepsi

  Mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap. Walaupun materi yang diukur bersifat abstrak, tetapi secara ilmiah sikap dan persepsi dapat diukur, dimana sikap terhadap objek diterjemahkan dalam sistem angka. Dua metode pengukuran sikap terdiri dari metode self report dan pengukuran involuntary

  behavior (syakira-blog.blogspot.com).

  merupakan suatu metode dimana jawaban yang diberikan dapat

  Self Report

  menjadi indikator sikap seseorang. Namun, kelemahannya adalah bila individu tidak menjawab pertanyaan yang diajukan, maka tidak dapat mengetahui pendapat atau sikapnya. Sedangkan, pengukuran involuntary behavior dilakukan jika memang diinginkan atau dapat dilakukan oleh responden, dalam banyak situasi akurasi pengukuran sikap dipengaruhi oleh kerelaan responden.

  Pendekatan ini merupakan pendekatan observasi terhadap reaksi-reaksi fisiologis tanpa disadari oleh individu yang bersangkutan. Observer dapat menginterpretasikan sikap/persepsi individu mulai dari facial reaction, voice

  

tones , body gesture, keringat, dilatasi pupil mata, detak jantung, dan beberapa

aspek fisiologis yang lainnya (syakira-blog.blogspot.com).

  Menurut Azwar (1998), skala sikap disusun untuk mengungkap sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek sosial.

  Pernyataan sikap terdiri dari dua macam, yaitu pernyataan favorabel (mendukung/memihak) dan tidak-favorabel (tidak mendukung/tidak memihak) pada objek sikap. Berdasarkan pada pernyataan di atas, bahwa mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap, maka skala sikap yang disusun untuk sehingga dapat diketahui apakah persepsi seseorang positif atau negatif terhadap suatu hal atau objek.

  Dalam hal ini persepsi masyarakat pengguna kartu kredit BCA di Kota Medan dapat di ukur melalui dimensi persepsi terhadap suatu produk, seperti yang di kemukakan oleh Assael (dalam Galuh 2011), dimensi persepsi konsumen terhadap suatu produk dibagi menjadi tujuh, yaitu: 1.

  Kinerja, Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama, karakteristik operasional kartu kredit adalah kepraktisan, keunggulan, jaringan luas, dan kemudahan. Pelanggan mempunyai sikap yang berbeda dalam menilai atribut-atribut kinerja tersebut karena faktor kepentingan pelanggan berbeda satu sama lain.

2. Pelayanan, Mencerminkan kemampuan Bank BCA dalam memberikan pelayanan kepada konsumen terkait dengan produk yang dipasarkan.

  Semakin baik pelayanan yang diberikan Bank BCA kepada konsumen, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap image Bank BCA tersebut.

  3. Ketahanan, Mencerminkan daya tahan produk tersebut, apakah produk tersebut tahan lama atau tidak. Konsumen akan merasa nyaman dalam membeli suatu produk apabila produk tersebut telah benar-benar teruji dan tahan lama.

  4. Keandalan, Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. Jika konsumen melakukan terhadap produk tersebut dan merasakan kepuasan yang sama atas kinerja produk itu, maka produk itu dikatakan mempunyai kehandalan.

  5. Karakteristik produk, Fitur-fitur yang terdapat pada suatu produk yang dapat membedakannya dari produk pesaingnya, dan fitur tersebut bisa menjadi nilai lebih di mata konsumen. Misalnya, kartu kredit BCA memiliki jaringan yang lebih luas, sehingga bisa digunakan di mana saja.

  6. Kesesuaian dengan spesifikasi, Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji. Konsumen akan merasa dibohongi apabila produk yang mereka gunakan tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas yang ditawarkan perusahaan, sehingga akan memberikan penilaian yang buruk badi produk tersebut.

  7. Hasil, Mengarah pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang penting yang dapat menarik perhatian konsumen.

2.2 Pengguna kartu kredit

2.2.1 Defenisi pengguna kartu kredit

  Pengguna kartu kredit adalah nasabah dari suatu bank yang menggunakan pelayanan produk dan jasa dari bank tersebut. Nasabah adalah pelanggan (customer) yaitu individu atau perusahaan yang mendapatkan manfaat atau kegunaan dari produk dan jasa yang dari sebuah perusahaan perbankan, meliputi kegiatan pembelian, penyewaan, serta layanan jasa. Tipe pengguna kartu kredit dapat di lihat dari Pola konsumsi dengan menggunakan kartu kredit terlihat ada kaitannya dengankelas sosial, tingkat penghasilan dan gaya hidup seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Slocum dan Matthews (1970), di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang-orang dari kelas sosial yang lebih rendah cenderung memakai kartu kredit untuk tujuan angsuran sedang orang-orang dari kelas sosial yang lebih tinggi untuk tujuan kemudahan. Selain itu, hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa semua pemakai kartu kredit secara umum mempunyai sikap positif terhadap kredit. Namun demikian pemakai dengan tujuan angsuran cenderung menggunakan kartu kredit lebih sering ketimbang pemakai dengan tujuan kemudahan.

  Menurut Ingene dan Levy (1982), ada tiga alasan mengapa seseorang memilih untuk memakai kartu kredit daripada membayar tunai. Pertama, karena konsumen membutuhkan kredit untuk mampu membeli barang atau jasa yang diinginkan. Kedua, konsumen ingin memanfaatkan kenyamanan untuk tidak perlu membawa-bawa uang tunai. Ketiga, konsumen merupakan orang yang sangat perhitungan dan memahami keuntungan yang diperoleh dari membeli sekarang dan membayar kemudian.

  2.2.2 karakteristik pengguna kartu kredit

  Seseorang jika ingin menggunakan kartu kredit harus memiliki karakteristik-karakteristik tertentu, sehingga tidak semua orang dapat menggunakan kartu kredit dengan mudah. Menurut arifin (2002) menyebutkan ada lima karakteristik yang mempengaruhi seseorang dalam penggunaan kartu kreditnya, yaitu: a.

   Character

  Merupakan watak seseorang dan penampilan fisik seseorang yang akan diberi kartu.

  b.

   Capacity

  Kemampuan seseorang untuk melunasi angsuran kredit yang telah disepakati oleh Bank atau dengan kata lain kemampuan managerialnya.

  c.

   Collateral Merupakan jaminan dari pemegang kartu.

  d.

   Capital Ukuran tentang sumber-sumber modalyang dimiliki.

  e.

   Condition of economi

  Keadaan ekonomi pada saat minta menjadi anggota termasuk keadaan ekonomi negara.

  Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkanaspek-aspek penggunaan kartu kredit meliputi character, capacity, collateral, capital, condition of

  economi.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk menggunakan kartu kredit

  Adapun faktor yang mendorong seseorang untuk menggunakan kartu kredit, 1.

  Kenyamanan – Kartu kredit dan debit menawarkan pengalaman berbelanja bebas repot – tanpa membutuhkan uang tunai – tanpa cek – tanpa persyaratan bukti identitas lainya.

2. Keamanan – Uang tunai yang dicuri pasti bisa digunakan oleh siapa saja.

  Jika kehilangan kartu kredit atau debut, laporkan ke bank penerbit kartu tersebut sesegera mungkin agar terlindungi dari penggunaan kartu tanpa izin. Namun, tiap bank penerbit kartu bisa saja memiliki kebijakan yang berbeda, konfirmasikanlah dengan bank.

  3. Perlindungan Darurat – Kartu kredit bisa membantu melakukan pembayaran di segala jenis kegawatdaruratan. Ibarat selimut pengaman yang akan memberikan perlindungan di segala situasi.

  4. Diterima Di Seluruh Dunia – Sebagian kartu kredit dan debit deterima di seluruh dunia dibandingkan dengan uang tunai dan cek. Bahkan jika memerlukan uang tunai, bisa didapatkan mata uang lokal dengan penarikan dana melalui ATM atau bank di seluruh dunia yang menerima kartu kredit atau debit.

  5. Pencatatan Transaksi Lebih Simpel – Kartu kredit dan debut memberikan catatan semua transaksi tiap bulannya, jadi bisa melacak kemana uang yang keluar.

  6. Perlindungan Kosumen – Saat membeli barang atau jasa dengan kartu kredit, bisa memiliki perlindungan jika produk/jasa tersebut cacat atau intervensi atas nama pengguna jika terjadi perselisihan. Namun kalau telah membayar tunai atau dengan cek, maka merchant tidak akan terlalu tertarik untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian. Konsultasikan sejelas- jelasnya dengan bank penerbit kartu tersebut tentang kebijakan perselisihan dengan merchant.

7. Manfaat Tambahan – Banyak kartu kredit menawarkan potongan harga, , cicilan 0%.

  cash back 8.

  Fleksibilitas – Misalnya seseorang berada di sebuah pusat perbelanjaan dan melihat sebuah barang yang diobral dalam waktu terbatas. dan tidak punya uang saat itu, tapi tidak ingin melawatkan kesempatan berhemat itu, Kartu kredit memungkinkan untuk memanfaatkan momen diskon atau penawaran khusus, kemudian bisa melunaskan tagihannya kemudian.

  9. Pengaturan Anggaran Lebih Mudah – Dengan kartu kredit, bisa merencanakan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar dan membayarkannya kemudian sekaligus atau secara bertahap sesuai dengan kemampuan.

10. Elemen penting untuk transaksi belanja via surat, telepon dan internet –

  Kartu kredit atau debit sangat penting untuk pemesanan tiket pesawat atau kamar hotel. Saat bepergian ke luar negeri, kartu kredit adalah garansi universal kemampuan untuk membayar. Kartu kredit atau debit juga mempermudah dan mempercepat proses belanja lewat surat, telepon dan online.

2.3.1 Definisi kartu kredit bca

  Kartu kredit BCA adalah kartu kredit yang di keluarkan oleh Bank BCA untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya.Kartu Kredit BCA merupakan kartu kredit yang bukan sekedar alat pembayaran tetapi juga memiliki berbagai keistimewaan lain serta khusus dirancang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masing-masing nasabahnya.

  Pada tahun 2004, BCA dan MasterCard International bekerja sama dengan Warner Bros Consumer Product dalam mempelopori produk kartu kredit MasterCard SideCard di Indonesia, yaitu BCA SideCard. Ditujukan terutama untuk segmen pengguna muda usia kalangan menengah-atas, produk tersebut memiliki keunikan pada penampilan Tasmanian Devil, salah satu tokoh kartun dari serial Looney Tunes dari Warner Bros Entertainment. BCA SideCard didesain secara inovatif untuk dapat disimpan di dompet, gantungan kunci, dengan sudut yang membulat dan berukuran 8,5 cm x 3,8 cm, atau setengah dari ukuran kartu kredit biasa. Seiring dengan semakin pulihnya perekonomian yang akan berdampak pada peningkatan daya beli konsumen terutama di kota-kota besar di Indonesia, BCA akan tetap tampil di jajaran terdepan melayani para nasabah usia muda kelas menengah atas tersebut dengan produk dan layanan yang berkualitas. BCA akan mengoptimalkan penggunaan dan promosi atas produk- produk yang telah ada, dan pada saat bersamaan terus mengupayakan inovasi dan pengembangan teknik ataupun platform baru yang dapat mendukung jajaran produk dan layanan tersebut.Di segmen layanan kartu kredit, BCA telah menjadi produk-produk pendanaannya, BCA mengupayakan diferensiasi layanan kartu kredit dari produk baik melalui kualitas layanan dan kemudahan akses bagi pemegang kartu maupun dari sisi sumber daya dan promosi yang dikerahkan untuk mendukung layanan kartu kreditnya.

2.3.2 Jenis - Jenis Kartu Kredit BCA

  A. BCA Everyday Card Kartu BCA Everyday Card memberikan keuntungan untuk pembelanjaan kebutuhan sehari hari. Dengan slogan “ Tiap hari belanja, Tiap hari untung”, kartu ini memberikan Cash Back 5% BBM non subsidi, cash back 5% untuk pembelanjaan di semua hipermarket (Carrefour, Hypermart, Giant & Lotte Mart), Cicilan BCA bunga rendah 0,5% sepanjang tahun dengan tenor 12 bulan, serta Reward BCA lebih besar sepanjang tahun.

  B. Kartu Kredit BCA Lifestyle: BCA Visa batman dan BCA MC2 Tazman Kartu Kredit BCA Lifestyle memiliki nilai tambah tersendiri karena keunikan desain kartunya. Kartu Kredit BCA Visa Batman dengan desain karakter

  Batman dan Kartu Kredit BCA MC2 dengan design karakter Tazmania, menjadikan kartu-kartu ini “must have the collectible items”. Kartu Kredit BCA Life Style ini memberikan penawaran menarik untuk promo-promo yang bersifat lifestyle, seperti nonton di bioskop, konser dan lainnya.

  C. BCA Platinum Kartu ini dirancang bagi pribadi istimewa yang mapan secara finansial dengan mobilitas tinggi, mendambakan kenyamanan travelling dan keleluasaan dalam bertransaksi. Kartu Kredit BCA Platinum juga memberikan berbagai keistimewaan seperti dining di hotel berbintang 5, merchant brand international untuk fashion danwatches boutiques serta gadgets dan electronics.

  D. Kartu Kredit Silver/Gold BCA Card Silver/Gold, BCA Master Silver/Gold dan BCA VisaSilver/Gold.

  Kartu kredit BCA juga memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan dengan fitur fitur menarik sepertiAutopay BCA untuk pembayaran tagihan rutin, Cicilan BCA dan Reward BCA dalam rupiah. Kartu Kredit ini hadir pula dengan berbagai promo menarik untuk dining, elektronik, gadget, furniture, health & beauty , hingga travel & leisure.

  E. Kartu Kredit smartcash Sebagai seorang pengusaha handal, keleluasaan melakukan transaksi bisnis adalah segalanya. Kartu BCA Smartcash adalah kuncinya. Semudah menggunakan kartu kredit, dana tersedia untuk Anda. Secara leluasa Anda memenuhi semua keperluan bisnis.

2.3.3 Keuntungan Kartu Kredit BCA

  Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan kartu kredit BCA, yaitu: a.

  Iuran tahunan rendah b. Kurs valas rendah c. Longterm partnership merchant d. Cicilan BCA dengan bungan rendah e. Reward BCA f. Autopay BCA g.

  Travel service h. Asuransi kecelakaan i. BCA Credit Life j. Katalog merchandising dan NewsletterIntermezzo

  Selain keuntungan diatas, Bank BCA juga memberikan Empat Keunggulan Utama, yaitu: a.

  Dana pinjaman dengan limit mencapai lebih dari Rp 100 juta b.

  Transaksi kredit di lebih dari 65.000 tempat usaha bertanda BCA Card c. Fasilitas tarik tunai kapan saja sesuai kebutuhan Anda d.

  Suku bunga kompetitif

2.4Penelitian Terdahulu Penulis Judul Hasil Relevansi

  Maliki Pengaruh Penelitian ini meneliti Dapat diartikan tas Terhadap si kualitas produk yang dimensi kualitas n Pada Produk minat pembelian pada engaruh positif hone di kota surakarta. nat pembelian

  Smart phone nsi yang di gunakan adalah otaSurakarta. nan, ketahanan, keandalan, gan spesifikasi, karakteristik

  Di Kota .

  Hasil penelitian bahwa dimensi persepsi s produk memiliki pengaruh pembelian pada produk ota surakarta.

  Nugroho Analisis Tujuan Penelitian untuk Dapat diartikan alitas Produk n menganalisis pengaruh riabel yang paling Merek Nokia s Produk Handphone merek secara litas Konsumen Loyalitas Konsumen pada ap loyalitas wa Departemen artemen Manajemen lah kinerja dan kstensi Fakultas as Ekonomi USU. Jenis esesuaian dengan menggunakan dua jenis data rimer dan data sekunder. gunakan dalam penelitian ini egresi linear berganda, yang peneliti untuk mengetahui ariabel-variabel independen,

  (X1), pelayanan (X2), X3), keandalan (X4), oduk (X5) dan kesesuaian ifikasi (X6) terhadap men (Y). Analisis regresi nda dalam penelitian an bantuan aplikasi Software

  Windows. Dewi Urip Pengaruh epsi dan Sikap adap Keputusan

  Pembelian Merek “Honda” di aya Barat

  Tujuan penelitian ini engetahui dan menganalisis asi, persepsi dan sikap konsumen terhadap belian. Satuan unit/obyek an ini adalah konsumen atau pembeli dan pengguna merek Honda di Kawasan

  Dari hasil penelitian diketahui bahwa sepsi, sikap konsumen cara positif dan signifikan keputusan pembelian erek Honda.

  Dapat di motivasi, persepsi sikap konsumen cara positif dan dap keputusan da motor merek

  Nela Piska Pengaruh sumen tentang duk terhadap elian (studi kasus motor Yamaha lang)

  penelitian ini adalah untuk adaan kualitas produk dan elian motor Yamaha Mio di pengaruh signifikan secara simultan antara kualitas diri dari kinerja, keandalan, mampuan pelayanan, dan ui dimensi kualitas produk ai pengaruh paling dominan utusan pembelian motor kota Malang.

  Penelitian ini rancangan penelitian itatif. Pengumpulan data di an menggunakan teknik

  Hasil dalah: (1) kondisi Yamaha Mio pada rja, keandalan, dan kemampuan ang baik. (2) ada kan secara parsial an antara kualitas meliputi kinerja, onformasi, dan layanan terhadap belian konsumen a Mio di kota dimensi kualitas erpengaruh paling dalah dimensi bservasi dan kuesioner. ang digunakan untuk data berupa kuesioner an analisis data dimulai dari apkan kuesioner yang kemudian menyebarkan da responden yang sesuai istik penelitian, mentabulasi diperoleh, dan menganalisis enggunakan program SPSS ws. Analisis yang digunakan statistik deskriptif dan berganda.

  Galuh ) pengaruh umen terhadap atu pembelian

  Tujuan penelitian ini engetahui dan menganalisis umen terhadap keputusan duk. Dimensi yang di ah kinerja, pelayanan, ndalan, kesesuaian dengan akteristik produk dan hasil. liti menggunakan dua jenis Primer dan data sekunder. gunakan dalam penelitian ini kuantitatif yang di gunakan engetahui pengaruh dimensi hadap keputusan pembelian. uran persepsi di gunakan untuk mengukur sikap, rsepsi konsumen.

  Dapat di kualitas produk secara signifikan tusan pembelian, n ini dimensi yang ruh adalah kinerja, an karakteristik

2.5 Kerangka Konseptual

  Kinerja Pelayanan Ketahanan

  Persepsi masyarakat Pengguna kartu kredit BCA

  Keandalan Kesesuaian Dengan Spesifikasi Karakteristik Produk Hasil

2.6Hipotesis

  Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan kerangka pikir

yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan sebuah hipotesis

penelitian sebagai berikut: Di duga bahwa, terdapat berbagai macam persepsi masyarakat pengguna

kartu kredit BCA di Kota Medan, jika di tinjau dari dimensi persepsi konsumen

terhadap suatu produk, yaitu kartu kredit BCA. Serta, hasil dari penilaian

masyarakat pengguna kartu kredit BCA, yang di tinjau dari dimensi persepsi

untuk menggunakan kartu kredit BCA di Kota Medan, Yang meliputi:

  A.

  Kinerja, semakin baik kinerja dari kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA.

  B.

  Pelayanan, semakin baik pelayanan Bank BCA terhadap nasabahnya terkait dengan produk kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap image Bank BCA tersebut.

  C.

  Ketahanan, semakin baik daya tahan kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA. D.

  

Keandalan, semakin baik kinerja yang di berikan kartu kredit BCA,

maka semakin baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA.

  E.

  

Karakteristik Produk, semakin banyak bagian – bagian tambahan atau

feature kartu kredit BCA, maka semakin baik pula penilaian konsumen

terhadap kartu kredit BCA.

  F.

  

Kesesuaian dengan spesifikasi, semakin memenuhi persyaratan

terhadap spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji, maka semakin

  baik pula penilaian konsumen terhadap kartu kredit BCA.

G. Hasil, Mengarah pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam

  dimensi sebelumnya, jika keenam dimensi tersebut memiliki penilaian yang baik, maka semakin baik pula hasil akhir yang di peroleh.