FUNGSI Dan PERWAKILAN DIPLOMATIK Adalah

1

FUNGSI PERWAKILAN
DIPLOMATIK
KELOMPOK 4
Muh. Ghalib Siantang. M. Nur
Fathur Rahman
Abd. Azis Basir
Indra Jaya. S
Imaduddin. B

2 GAMABAR 1
SMK NEG. 2 MAKASSAR
2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia yang telah diberikan kami dapat menyusun Tugas makalah tentang ​Fungsi
Perwakilan Diplomatik​. Hubungan Internasioanal dan Organisasi Internasional
merupakan materi pendidikan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran

dan wawasan peserta didik akan pentingnya hubungan kerja sama yang mutlak
diperlukan karena tidak ada satu Negara pun di dunia yang tidak bergantung
kepada Negara lain, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Makalah yang disusun berdasarkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Dan makalah ini digunakan untuk bahan diskusi di kelas agar menjadikan
siswa-siswa yang aktif dan kreatif.
Semoga makalah ini dapat memberikan konstribusi positif dan bermakna
dalam proses belajar. Dari lubuk hati yang paling dalam kami menyadari makalah
ini belum jauh dari sempurna. Semoga bermafaat.

2

Makassar, januari 2010
Penulis

Fungsi Perwakilan Diplomatik
1. Kata
pengantar…………………………………………………………………………
………………..2
2.


Daftar
Isi………………………………………………………………………………
…………………….3

3.

Pendahuluan……………………………………………………………………
………………………..4

4.

Perwakilan
Negara
RI
di
Negeri…………………………………………………………5-6

5.


Perwakilan
Negara
di
Lain
(Diplomatik)…………………………6-11

6.

Perwakilan Negara di
(Konsuler)………11-13

7.

Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………
……………….14

Negara

Lain


Dalam
Dalam

Arti
Arti

Luar
Politis
Non-Politis

3

A.

Pendahuluan

Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat , setelah memperoleh
pengakuan baik ​de facto ​maupun ​de jure ​berhak untuk menentukan nasibnya sendiri termasuk
dalam hal kebijakan-kebijakan luar negerinya. Sebagai sebuah Negara, bangsa Indonesia

menyasari bahwa kita tidak mungkin sanggup untuk memenuhi untuk memenuhi semua
kebutuhan tanpa bantuan dari bari bangsa atau negara lain. Oleh sebab itu, maka untuk
memenuhi kebutuhan baik yang menyangkut bidang politik, ekonomi, maupun social budaya
diperlukan kerja sama dalam rangka pemenuhan kebutuhan warganya dan pencapaian
kepentingan nasional.
Hubungan antar/ bangsa atau negara harus dilandasi oleh prinsip persamaan derajat.
Negara Indonesia dalam mengadakan hubungan internasional menerapkan politik politik luar
negeri bebas dan aktif yang diabdikan bagi kepentingan nasional. Hal ini terutama ditujukan
untuk kepentingan pembangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban nasional.
Hal ini terutama ditujukan untuk kepentingan pembangunan di segala bidang serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasrkan kemerdekaan, perdamaian abadi , dan keadilan
social.
Dalam rangka peningkatan kualitas kerja sama internasional, bangsa Indonesia harus
mampu meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan
diplomasi proaktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia
internasional. Oleh sebab itu, peran para diplomat Indonesia dim luar negeri harus benar-benar
mampu memberi informasi yang seluas-luasnya untuk masyarakat dunia tentang Negara
Indonesia yang sesungguhnya. Peran media massa tentang citra kurang baik Negara Indonesia di
luar negeri, secara perlahan-lahan harusn di-counter dengan pemberitaan yang seimbang. Selain
itu, para diplomat juga harus mampu memberikan perlindunagan dan pembelaan terhadap warga

Negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan
nasioanal.
Untuk kepentingan hubungan dan kerja sama internasional yang lebih luas baik dari aspek
politis maupun legal formal, Negara Indonesia telah menjadi anggota PBB yang ke-60 pada
tanggal 28 september 1950. Seperti Negara –negara lain, Negara Indonesia telah menempatkan
perwakilan dplomatik atau konsulernya di Negara lain.

4

Fungsi Perwakilan Diplomatik

Diplomatik (diplomacy) berarti sarana yang sah atau legal, terbuka dan terang-terangan yang
digunakan oleh suatu negara dalam melaksanakan politik luar negerinya.
Menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di
Luar Negeri, perwakilan diplomatik adalah kedutaan besar Republik Indonesia dan perutusan
tetap Republik Indonesia yang melakukan kegiatan diplomatik di seluruh wilayah negara
penerima dan/atau pada organisasi internasional untuk mewakili dan memperjuangkan
kepentingan bangsa, negara dan pemerintah Republik Indonesia.
1.
Perwakilan Negara RI di Luar Negeri

a. Landasan Hukum
Pasal 13 UUD 1945 menyebutkan bahwa :
1. Presiden mengangkat duta dan konsul.
2. Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
3. Presiden menerima penempatan duta Negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Kekuasaan Presiden untuk mengangkat dan menerima duta dari Negara lain ada dalam
kedudukannya sebagai Kepala Negara. Sedangkan prosedur maupun teknis
pelaksanaannya, diatur oleh pembantu Presiden sendir, Yaitu Menteri Luar Negeri.
b. Perwakilan diplomatik Republik Indonesia
No
Diplomatik
Uraian
1 Tugas
pokok
perwakilan •​Menyelenggarakan hubungan dengan Negara lain
Diploamatik
Atau hubungan kepala Negara dengan
Pemerintah asing (membawa suara resmi negarax

•​Mengadakan perundingan masalah-masalah yang
Dihadapi kedua Negara itu dan berusaha untuk
menyelesaikannya.
•​Mengurus kepentingan Negara serta warga
Negaranya di Negara lain.
•​Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai
tempat pencatatan sipil, pemberian paspor, dan
sebagainya.
2 Fungsi perwakilan diplomatik •​Mewakili Negara pengirim di dalam Negara
berdasarkan kongres wina 1961 Penerima.
•​Melindungi kepentingan Negara pengirim dan
Warga negaranya di Negara penerima di dalam
Batas-batas yang diizinkan oleh hukum
Internasional.
•​Mengadakan persetujuan dengan pemerintah
Negara penerima.
•​Memberikan keterangan tentang kondisi dan
Dan perkembangan Negara penerima, sesuai
​dengan undang-undang dan melaporkan kepada


5

3 Peranan Perwakilan
Diplomatik

4 Tujuan Diadakan Perwakilan
Diplomatik

2.

pemerintah Negara pengirim.
•​Memelihara hubungan persahabatan antara
kedua Negara.
Dalam membina hubungan internasional, diperlukan
adanya taktik dan prosedur tertentu untuk mencapai
tujuan
nasional
suatu
Negara,
sehingga

kepentingannya dapat diperkenalkan kepada Negara
lain dengan jalan diplomatic. Dalam arti luas,
diplomasi meliputi seluruh kegiatan politik luar
negeri yang berperan sbb:
•​Menentukan tujuan dengan menggunakan semua
Daya dan tenaga dalam mencapai tujuan tsb.
•​Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan
Kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan
daya yang ada.
•​Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau
Berbeda dengan dengan kepentingan Negara lain.
•​Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada
dengan sebaik-baiknya. Pada umum dalam
menjalankan tugas diplomasi antarbangsa, setiap
Negara menggunakan sarana diplomasi ajakan,
Konferensi, dan menunjukkan kekuatan militer
dan ekonomi.
•​Memelihara kepentingan negaranya di Negara
Penerima, sehingga jika terjadi suatu urusan,
Perwakilan tersebut dapat mengambil langkahLangkah untuk menyelesaikannya.

•​Melindungi warga Negara sendiri yang bertempat
Tinggal di Negara penerima.
•​Menerima pengaduan-pengaduan untuk
Diteruskan kepada pemerintah Negara penerima.

Perwakilan Negara di Negara Lain dalam Arti Politis (Diplomatik)
a. Pembukaan/pengangkatan dan penerimaan perwakilan diplomatic
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembukaan atau pertukaran perwakilan
diplomatik (dalam arti politis) maupun konsuler (dalam arti non-politis) dengan Negara
lain adalah sebagi berikut:
1. Harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak (mutual conceat) yang akan
mengadakan pembukaan atau pertukaran diploamtik maupun konsuler. Kesepakatan
tersebut bersarkan pasal 2 konvesi wina 1961, dituangkan daalm bentuk : persetujuan
besama (joint agreement) dan komunikasi bersama (jonint declaration).
2. Prinsip-prinsip hukum intenasioanal yang berlaku, yaitu setiap Negara dapat
melakukan hubungan atu pertukaran perwakilan diplomatic berdasarkan atas
prinsip-prinsip hubungan yang berlaku dan prinsip timbal balik (receprosity).
b. Kronlogis pengangkatan perwakilan diplomatic

6

I

Kedua belah pihak saling menukar
informasi tentang akan dibukanya
perwakilan
(oleh
Deparlu
masing-masing Negara).

II

Mendapat persetujuan ( demende
aggregation) dari Negara yang
menerima.
Diplomatnyang akan ditempatkan,
menerima surat kepercayaaan (letter
de credence) yang ditandatangani oleh
kepala Negara pengerim.
IV
Surat kepercayaan diserahkan kepada
kepala Negara penerima (letter de
rapple) dalam suatu upacara dimana
seorang diplomat tersebut berpidato.

c.

III

Tugas dan fungsi perwakilan diplomatik
a​. Tugas umum seorang perwakilan diplomatik adalah mencakup hal-hal berikut :
1) Representasi, perwakilan diplomatik mewakili kebijakan politik pemerintah
negaranya dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan pertanyaan
denganpemerintah negara penerima.
2) Negoisasi, untuk mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara
dimana ia diakreditasi maupun dengan negara lain.
3) Observasi, yaitu untuk menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di
negara penerimayang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya.
4) Proteksi, melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan-kepentingan warga
negaranya yang berada di luar negeri
5) Relasi, untuk meningkatkan hubungan persahabatan antar negara pengirim dengan
negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
b. Fungsi Perwakilan diplomatik menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 Tentang
Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri :
1. Peningkatan dan pengembangan kerja sama politik dan keamanan, ekonomi,
sosial dan budaya dengan Negara Penerima dan/atau Organisasi Internasional;
2. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama Warga

7

Negara Indonesia di luar negeri;
3. Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum dan fisik
kepada Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, dalam hal terjadi
ancaman dan/atau masalah hukum di Negara Penerima, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional;
4. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi Negara
Penerima;
5. Konsuler dan protokol;
6. Perbuatan hukum untuk dan atas nama Negara dan Pemerintah Republik
Indonesia dengan Negara Penerima;
7. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal
Perwakilan, komunikasi dan persandian;
8. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional.
​ . Fungsi Perwakilan Diplomatik menurut Kongres Wina 1961 mencakup hal-hal
C
berikut :
1. Mewakili negara
2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara
penerima di dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional
3. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima
4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima
sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim
5. Memelihara hubungan persahabatan antara dua negara.
D. Perangkat Perwakilan Diplomatik.
1. Duta besar berkuasa penuh ( Ambassador ).
Duta besar merupakan duta yang berada di tingkatan tertinggi dan mepunyai
kekuasaan penuh dan luar biasa dan biasanya ditempatkan di negara negara yang
banyak menjalin hubungan timbal balik.
2. Duta ( Gerzant ).
Wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar, dalam
menyelesaikan segala persoalan kedua negara dia diharuskan berkonsultasi dengan
pemerintahnya.
3. Menteri residen.
Menteri residen dianggap bukan sebagai wakil pribadi kepala negara, dia hanya
engurus urusan negara. Mereka ini pada dasarnya tidak berhak mengadakan
pertemuan dengan kepala negara dimana mereka bertugas.
4. Kuasa usaha ( Charge de Affair ).
Kuasa usaha yang tidak diperbantukan kepada kepala negara dapat dibedakan atas
:
a. Kuasa usaha tetap menjabat kepala dari suatu perwakilan.
b. Kuasa usaha sementara yang melaksanakan pekerjaan dari kepala perwakilan
ketika pejabat ini belum atau tidak ada di tempat.

8

5. Atase.
Atase adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase ini terbagi
menjadi dua yaitu :
a. Atase pertahanan.
Atase ini dijabat oleh seorang perwira militer yang diperbantukan depertemen luar
negeri dan diperbantukan di kedutaan besar serta diberikan kedudukan sebagai
seorang diplomat yang bertugas memberikan nasihat di bidang militer dan
pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa penuh.
b. Atase teknis.
Atase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri yang tidak berasal dari depertemen
luar negeri dan ditempatkan di salah satu kedutaan besar, atase ini berkuasa penuh
dalam menjalankan tugas tugas teknis sesuai dengan tugas pokok dari
departemennya sendiri.
E. Kekebalan dan Keistimewaan Perwakilan Diplomatik
Para diplomat, stafnya, bahkan gedung misi mempunyai kekebalan dan
keistimewaan yang dipraktekkan sesuai dengan Konvensi Wina 1961. Pemberian
kekebalan dan keistimewaan diplomatik itu berpedoman kepada asas "Par in parem
imperium non habet" (suatu negara berdaulat tidak boleh menerapkan yurisdiksinya
atas negara berdaulat lain).
Pemberian kekebalan dan keistimewaan diplomatik merupakan aspek yang sangat
penting untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas-tugas dan pelaksaan fungsi
para pejabat diplomatik secara efisien dari negara yang diwakilinya.
1. Kekebalan Perwakilan Diplomatik
Kekebalan diplomatik (immunity) bersifat involability (tidak dapat diganggu gugat)
antara alin mencakup :
a. Pribadi Pejabat Diplomatik, yaitu mencakup kekebalan terhadap alat kekuasaan
negara penerima, hak mendapat perlindungan terhadap gangguan dari serangan atas
kebebasan dan kehormatannya, dan kekebalan dari kewajiban menjadi saksi.
b. Kantor perwakilan (rumah kediaman), yaitu mencakup kekebalan gedung
kedutaan, halaman, rumah kediaman yang ditandai dengan lambang bendera atau
daerah ekstrateritorial. Bila ada penjahat atau pencari suaka politik masuk ke dalam
kedutaan, maka ia dapat diserahkan atas permintaan pemerintah karena para
diplomat tidak memiliki hak asylum, hak untuk memberi kesempatan kepada suatu
negara untuk memberi kesempatan kepada warga negara asing untuk melarikan diri.
c. Korespodensi diplomatik, kekebalan yang mencakup dokumen, arsip, surat
menyurat, termasuk kantor diplomatik dan sebagainya kebal dari pemeriksaan.
atau
• Hak Immunitas.
Hak immunitas adalah hak yang menyangkut diri pribadi seorang diplomat serta
gedung perwakilannya.dengan hak ini para diplomat mendapat hak istimewa atas
keselamatan pribadi serta harta bendanya, mereka juga tidak tunduk kepada yuridiksi

9

di dalam negara tempat mereka bertugas baik dalam perkara perdata maupun pidana.
• Hak Ekstrateritorial.
Hak ekstrateritorial adalah hak kebebasan diplomat terhdap daerah perwakilannya
termasuk halaman bangunan serta perlengkapannya seperti bendera,lambang
negara,surat surat dan dokumen bebas sensor,dalam hal ini polisi dan aparat
keamanan tidak boleh masuk tanpa ada ijin pihak perwakilan yang bersangkutan
2. Keistimewaan Perwakilan Diplomatik
Keistimewaan Perwakilan Diplomatik sebagaimana diatur dalam Konvensi Wina
1961 dan 1963 mencakup :
a. Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, yaitu antara lain pajak
penghasilan, kekayaan, kendaraan bermotor, radio, televisi, bumi dan bangunan,
rumah tangga, dan sebagainya.
b. Pembebasan dari kewajiban pabean, yaitu antara lain bea masuk, bea keluar, bea
cukai terhadap barang-barang keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan
sendiri, keperluan rumah tangga, dan sebagainya.
3. Perwakilan Nonpolitis (Konsuler)
Dalam arti nonpolitis hubungan diplomatik suatu negara diwakili oleh korps
konsuler yang terbagi dalam kepangkatan sebagai berikut :
1. Konsul jenderal.
Konsul jenderal adalah wakil resmi sebuah negara yang ditugaskan di luar
wilayah metropolitan atau ibu kota sebuah negara di luar negeri. Kantor tempat
konsul bertugas disebut konsulat atau konsulat jenderal.
2. Konsul dan Wakil konsul.
Konsul mengepalai satu kekonsulan yang kadang-kadang diperbantukan kepada
konsul jenderal. Wakil konsul diperbantukan kepada konsul atau konsul jenderal
yang kadang diserahi pimpinan kantor konsuler.
3. Agen konsul.
Agen konsul diangkat oleh konsul jenderal dengan tugas untuk mengurus hal hal
yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan. Agen konsul ini
ditugaskan di kota kota yang termasuk kekonsulan.
a. Tugas-tugas Konsul
Tugas-tugas yang berhubungan dengan kekonsulan antara lain mencakup bidang
bidang sebagai berikut :
Bidang ekonomi.​
Menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan ekspor komoditas
nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian
perdagangan, dll.
Bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan.​
Melakukan pertukaran kebudyaan dan pelajar.
Bidang-bidang lain seperti :​

10

a. Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga pengirim dan visa
atau dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara pengirim.
b. Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelenggarakan fungsi
adiministratifnya.
c. Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan prosedur pengadilan atau
badan lain di negara penerima.
b. Fungsi Perwakilan Konsul
Menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan
Republik Indonesia di Luar Negeri, perwakilan konsul menyelenggarakan fungsi :
Perlindungan terhadap kepentingan Warga Negara Indonesia​​ dan Badan Hukum
Indonesia di wilayah kerja dalam wilayah Negara Penerima;
Pemberian bimbingan dan pengayoman terhadap Warga Negara Indonesia dan
Badan Hukum Indonesia di wilayah Negara Penerima;​
Konsuler dan protokol;​
Peningkatan hubungan perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan, dan
ilmu pengetahuan;​
Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai kondisi dan perkembangan di
wilayah kerja dalam wilayah Negara Penerima;​
Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal
Perwakilan, komunikasi dan persandian;​
Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional.​
C. Perbedaan Korps Diplomatik dengan Korps Konsuler
Korps Diplomatik
• Memelihara kepentingan negaranya melalui hubungan tingkat pejabat pusat
• Berhak membuat hubungan plitik
• Mempunyai hak ektrateritorial
• Satu negara hanya mempunyai satu perwakilan diplomatik
Korps Konsuler
• Memelihara kepentingan negaranya melalui hubungan tingkat daerah
• Membuat hubungan Non politik
• Tidak mempunyai hak ektrateritorial
• Satu negara dapat memiliki lebih dari satu
.

G. Mulai dan Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik-Konsuler

11

Hal Diplomatik Konsuler
Mulai berlakunya fungsi Saat menyerahkan surat kepercayaan (Lettre de Creance /
Menurut pasal 13 Konvensi Wina 1961) Memberitahukan kepada negara penerima
dengan layak (Pasal dan Konvensi Wina 1963)
Berakhirnya fungsi 1) Sudah habis masa jabatan
2) Ia ditarik kembali oleh pemerintah negaranya
3) Karena tidak disenangi (dipersona non grata)
4) Kalau negara penerima perang negara pengirim (pasal 43 Konvensi Wina 1961)
(Pasal 23, 24, dan 25 Konvesi Wina 1963)
1) Fungsi seorang pejabat konsuler telah berakhir
2) Penarikan dari negara pengirim
3) Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staf Konsuler
Mulai dan Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik-Konsuler juga diatur
dalam Kepres RI bab V No.108 Thn.2003 Tentang Kepegawaian, Pengangkatan,
Pemberhentian, dan Pendidikan yang terdiri dari pasal 12 – 17.

12

DAFTAR PUSTAKA

Frankel. J., ‘’Hubungan Internasional”, (Alih Bahasa Dra. Lili
H. Hasyim), Jakarta, Sungguh Bersaudara, 1980.
Greene Thomas H., Ph.D., Dkk., “Lembaga-Lembaga
Politik”,(Alih Bahasa Paul Rosyadi Ph.B),Jakarta, IND – HILL
Co, 1984.
Jack C. Plano – Roy Olton, “Kamus Hubungan Internasional
(Alih Bahasa Wawan Juanda)”, England, By Cito Press L.. td,
1982
http://id./fungsi-perwakilan​-diplomatik ​.html