Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan antara Model Discovery Learning dengan Model Pembelajaran Picture and Picture terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti Pati Semester II

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Eksperimen dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian
kuantitatif dengan desain eksperimen semu atau kuasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model Discovery
Learning dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas 5
SDN Tegalombo 04 dan SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati.
Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok
eksperimen dengan satu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian
membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak
dikenai kondisi perlakuan.
Model eksperimen melalui 3 proses yaitu:
1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel sebelum perlakuan atau
sesudah perlakuan dilakukan (pretest).
2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada mata

pelajaran IPA di kelas 5 SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti,
Pati.
3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.
3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti,
Pati sebagai kelas eksperimen yang diberikan treatment sedangkan SDN
Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati sebagai kelas kontrol. Untuk uji
validitas instrumen dilaksanakan di SDN Tegalombo 04 Kecamatan
Dukuhseti, Pati. Adapun rentang waktu digunakan penelitian ini dimulai
dari bulan Maret-Juni 2015.
3.2

Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan adalah:
1.

Siswa kelas 5 SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti, Pati.

21


22

Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan perlakuan
(treatment) yaitu dengan model pembelajaran Discovery Learning.
2.

Siswa kelas 5 SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati.
Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau
perlakuan apapun. Model pembelajaran yang digunakan adalah Picture
and Picture.

3.3

Desain Eksperimen dan Prosedur Penelitian

3.3.1 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabelvariabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono,
2011:116). Misalnya, pada beberapa skripsi dalam bidang pendidikan

khususnya dalam pembelajaran, peneliti memerlukan kelas eksperimen
dan kelas kontrol tetapi tidak memungkinkan diadakannya pengambilan
subyek penelitian secara acak dari populasi yang ada karena subyek
(siswa) secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok (satu kelas).
Quasi Experimental Design dibagi menjadi dua yaitu Time Series
Design dan Nonequivalent Control Group Design. Tetapi dalam penelitian
ini, yang akan dipakai sebagai desain penelitian yaitu Nonequivalent
Control Group Design. Ciri-ciri dari desain penelitian ini adalah ada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta subyek penelitian
diambil tidak secara acak dari populasi tetapi diambil seluruh subyek dari
kelompok yang telah terbentuk secara alami. Dalam desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random
(Sugiyono, 2011:118).
01x02
03 04
Sugiyono (2011)
Desain penelitian eksperimen
Nonequivalent Control Group Design

23


Keterangan:
O1

: Keadaan awal kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan

O2

: Keadaan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan

O3

: Keadaan awal kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan

O4

: Keadaan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan

X


: Perlakuan(treatment) yang diberikan

3.3.2 Prosedur Eksperimen
1. Memilih sebuah subyek penelitian, yaitu kelas 5 SDN Tegalombo 04
dan kelas 5 SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati.
2. Menggolongkan subyek menjadi dua kelompok antara kelompok
eksperimen, yaitu kelas 5 SDN Tegalombo 04 yang dikenai variabel
perlakuan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan
kelompok kontrol, yaitu kelas 5 di SDN Tegalombo 03 Kecamatan
Dukuhseti, Pati dengan menggunakan model pembelajaran Picture and
Picture.
3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument pretest dan
posttest.
4. Mengujicobakan instrument pretest dan postest pada kelas uji coba,
yaitu kelas 6 di SDN Tegalombo 04 Kecamatan Dukuhseti, Pati.
5. Menganalisis data hasil pretest dan Postest untuk menguji apakah
instrument valid dan reliabel.
6. Memberikan pretest pada SDN Tegalombo 04 dan di SDN Tegalombo
03 Kecamatan Dukuhseti, Pati.
7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada SDN Tegalombo 04

dan di SDN Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati untuk
mengetahui bahwa kedua SD tidak ada perbedaan yang signifikan.
8. Melaksanakan

pembelajaran

dengan

menggunakan

model

pembelajaran Discovery Learning di kelas 5 pada SDN Tegalombo 04

24

dan di SDN Tegalombo 03 dengan model pembelajaran Picture and
Picture.
9. Melaksanakan posttest pada SDN Tegalombo 04 dan di SDN
Tegalombo 03 Kecamatan Dukuhseti, Pati.

10. Menghitung perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
11. Membandingkan hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen untuk melihat pengaruh perlakuan pada kedua kelompok.
12. Interprestasi hasil penghitungan data.
3.4

Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
mempunyai variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2010:38).
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu; variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y):
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Model Pembelajaran Discovery Learning. Model
pembelajaran


Discovery

Learning

adalah

suatu

model

untuk

mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama
dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar IPA adalah hasil
yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar yang

diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan
oleh siswa. Hasil akhir dari proses pembelajaran IPA tentang unsur

25

kognitif yang akan diukur dengan tes tertulis. Variabel ini merupakan
variabel terikat karena timbul dari variabel bebas yang diamati dan
diukur dengan pengaruh model pembelajaran Discovery Learning pada
mata pelajaran IPA.

Discovery

Hasil Belajar

Learning (X)

(Y)

3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan dua teknik yaitu:

1. Observasi
Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2011:196) mengemukakan bahwa,
obeservasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari perbagai proses biologis dan psikologis. Obeservasi dalam
penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dengan
mengamati perubahan tingkah laku pada saat proses pembelajaran.

2. Tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa
setelah mendapat perlakuan dalam proses pembelajaran. Tes yang
digunakan berupa butir-butir soal uji pengetahuan siswa terhadap mata
pelajaran IPA.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa
yang ditunjukan oleh nilai siswa setelah mengerjakan soal-soal evaluasi
yang sudah diajarkan.
3.6 Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan
validitas dan reliabilitas instrument, dan kualitas pengumpulan data berkenaan
ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menurut


26

Sugiyono (2011:148) mengatakan bahwa karena pada prinsipnya meneliti
adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur
dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut
variabel penelitian.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
soal pretest dan postest, lembar observasi guru dan siswa tentang proses
pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran Discovery Learning
dan model pembelajaran Picture and Picture.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Pembelajaran Mengunakan Model Pembelajaran
Discovery Learning
Tahap
Kegiatan
No. Item
Kegiatan Awal

 Melaksanakan kesiapan alat

1

pembelajaran
 Kesiapan siswa

2

 Berdoa dan absensi

3

 Apersepsi (Stimulasi/Pemberian

4

Rangsangan)
 Tujuan pembelajaran dan rencana

5

kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti

Melaksanakan kegiatan inti
pembelajaran meliputi:
 Penjelasan Materi

6

(Pernyataan/Identifikasi Masalah)
 Demonstrasi materi (Pengumpulan

7

Data)
 Pembagian kelompok

8

 Praktikum (Pengolahan Data)

9

 Mencatat hasil praktikum

10

27

(Pembuktian)
 Menarik Kesimpulan/Generalisasi

11

 Presentasi kelompok

12

 Pemberian pujian

13

 Konfirmasi
Kegiatan Penutup

Melaksanakan kegiatan penutup
meliputi:
 Evaluasi

14

 Menyusun kesimpulan dan

15
16

rangkuman
 Refleksi

17

 Revisi (Tindak lanjut)

18

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Pretest
Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Indikator

Menerapkan

Mendiskripsikan Menjelaskan sifat-

sifat-sifat

sifat-sifat

sifat cahaya saat

cahaya

cahaya.

mengenai benda

melalui
kegiatan
membuat
suatu
karya/model.

Item Soal
No. Item
Jumlah
Pilihan
Item
Ganda

1,7,13

3

2,8,14

3

3,9,15,19

4

yang berbeda.
Menyebutkan
contoh sifat
cahaya merambat
lurus.
Menyebutkan
contoh sifat
cahaya dapat
dipantulkan.

28

Menyebutkan
contoh sifat
cahaya dapat

4,10,16,20

4

5,11,17

3

6,12,18

3

dibiaskan
Menyebutkan
contoh sifat
cahaya dapat
diuraikan.
Menyebutkan
contoh sifat
cahaya dapat
menembus benda
bening.
20

Jumlah Soal
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal Postest
Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Indikator

Menerapkan

Mendiskripsikan Menjelaskan sifat-

sifat-sifat

sifat-sifat

sifat cahaya saat

cahaya

cahaya.

mengenai benda

melalui
kegiatan
membuat
suatu
karya/model.

Item Soal
No. Item
Jumlah
Pilihan
Item
Ganda

1,7,13,20

4

2,8,14,18

4

3,9,15,17

4

yang berbeda.
Menyebutkan
contoh sifat
cahaya merambat
lurus.
Menyebutkan

29

contoh sifat
cahaya dapat
dipantulkan.
Menyebutkan
contoh sifat
cahaya dapat

4,10,16

3

5,11

2

6,12,19

3

dibiaskan
Menyebutkan
contoh sifat
cahaya dapat
diuraikan.
Menyebutkan
contoh sifat
cahaya dapat
menembus benda
bening.
Jumlah Soal

3.7
3.7.1

20

Uji Prasayarat
Uji Validitas Instrumen
Untuk mengetahui bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang
akan digunakan (Pretest dan Postest) merupakan instrumen yang baik
maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Karena instrumen yang baik
harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel. Menurut Sugiyono
(2012:348) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut
Nana Sudjana, (2010:12) validitas berkenaan dengan ketepatan alat

30

penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa
yang seharusnya dinilai.
Menurut Masrun (dalam Sugiyono (2011:133) syarat minimum suatu
instrumen dianggap valid adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara
butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen
tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas soal tes pada penelitian ini
menggunakan SPSS release 16.0 for windows.
Tabel 3.4

Validitas Instrumen Soal Pretest
Soal Pretest
Valid

Tidak Valid

1,2,4,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18

3,5,14,20,21,22,23,28,30

,19, 24,25,26,27,29
Tabel 3.5
Validitas Instrumen Soal Posttest
Soal Postest
Valid
1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,

Tidak Valid
5,14,20,23,26,28

18,19,21,22,24,25,27,29,30
Berdasarkan hasil uji validitas item item pretest pada tabel 3.4 dan
item postest pada tabel 3.5, dapat ditunjukan bahwa soal pretest berjumlah
30 item, 21 item yang valid dan 9 item yang tidak valid. Sedangkan untuk
soal postest berjumlah 30 item, 24 item yang valid dan 6 item yang tidak
valid. Tahapan uji validitas program SPSS 16.0 for windows (statistical
product and service solutions).
3.7.2

Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik.

31

Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:121).
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji instrumen tiap soal (pretest dan posttest) yang nantinya akan
digunakan

dalam

tes

individual

setelah

pembelajaran

dengan

menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan model
pembelajaran Picture and Picture. Intrumen ini terlebih dahulu diuji
cobakan di kelas uji coba yaitu di kelas 6 SDN Tegalombo 04 Kecamatan
Dukuhseti Kabupaten Pati.
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat
tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian
tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama (Nana Sudjana,
2010:16). Dapat diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan, uji
reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat
reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.6
Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Instrumen
Tingkat Reliabilitas Instrumen
Kriteria
a ≤ 0,7

Tidak dapat diterima

0,7 <  ≤ 0,8

Dapat diterima

0,8 <  ≤ 0,9

Reliabilitas bagus

α > 0,9

Reliabilitas memuaskan

Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai relibilitas yang dapat diterima
harus lebih dari 0,7. Berikut ini tabel hasil uji relibitas instrument sebelum
penelitian.
Tabel 3.7
Hasil uji reliabilitas seluruh pretest

32

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items
.853

30

Tabel 3.8
Hasil uji reliabilitas item pretest yang dipakai
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items
.896

20

Tabel 3.9
Hasil uji reliabilitas seluruh postest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items
.866

30

Tabel 3.10
Hasil uji reliabilitas item postest yang dipakai
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

.895
20
Hasil uji reliabilitas item pretest dapat ditunjukan pada tabel 3.7
yaitu hasil uji reliabilitas item seluruh pretest dengan Cronbach’s Alpha
sebesar Alpha 0,853. Pada tabel 3.8 yaitu hasil uji reliabilitas item pretest
yang dipakai dengan Cronbach’s Alpha sebesar Alpha 0,896. Sedangkan
hasil uji reliabilitas item postest dapat ditunjukan pada tabel 3.9 yaitu hasil
uji reliabilitas item seluruh postest dengan Cronbach’s Alpha sebesar
Alpha 0,866. Pada tabel 3.10 yaitu hasil uji reliabilitas item postest yang
dipakai dengan Cronbach’s Alpha sebesar Alpha 0,895. Hal ini
membuktikan bahwa item soal sudah termasuk dalam kriteria reliabel
bagus. Sehingga data yang digunakan adalah reliabel dan dapat digunakan
untuk penelitian.
3.7.3

Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Menurut Arikunto (2007:207-210), soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan

33

soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah :

Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal :
P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Misalnya untuk pretest no 1.
P=

=

= 0.86

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah, sedangkan
untuk mencari taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 20 prosesnya sama
dengan perhitungan di atas. Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran item
soal dengan menggunakan rumus diatas, dapat diperoleh perhitungan dari
20 item soal pretest dapat dilihat pada tabel 3.19 di bawah ini.
Tabel 3.11
Indeks Kesukaran Soal Pretest
Pilihan Ganda
Jumlah
Mudah

Sedang

Sukar

Mudah

Sedang

Sukar

1,4,6,11,17,27

7,8,9,12,15,

10,13,19,

6

10

4

16,18,25,26, 24
29
Misalnya untuk postest no 1.
P=

=

= 0.91

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah, sedangkan
untuk mencari taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 20 prosesnya sama

34

dengan perhitungan di atas. Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran item
soal dengan menggunakan rumus diatas, dapat diperoleh perhitungan dari
20 item soal postest dapat dilihat pada tabel 3.12 di bawah ini.

Tabel 3.12
Indeks Kesukaran Soal Posttest
Pilihan Ganda
Jumlah
Mudah

3.7.4

Sedang

Sukar

1,3,4,7,8,11,

9,12,16,17,21, 2,10,13,

15,18,27

22,29

Mudah

Sedang

Sukar

9

7

4

19

Uji Normalitas
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statistik Parametris,
antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan
regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel. Penggunaan Statistik
Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis
harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2011:228), tetapi apabila data tidak
berdistribusi normal maka digunakan statistik non parametrik. Sedangkan
untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa
dianggap normal, ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk menguji
normalitas data yaitu dengan Kertas Peluang dan Chi-Kuadrat. Tetapi
dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan Chi-Kuadrat (chi-square)
untuk menguji normalitas data. Dalam uji normalitas data ini bisa
menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one
sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test
distribution.

35

3.7.5

Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian
kedua kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian
digunakan rumus sebagai berikut.

Sugiyono

(2010:140)

mengatakan

bahwa

hasil

perhitungan

dibandingkan dengan nilai

pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian

homogen jika

dk pembilang

dan dk penyebut

.Uji homogenitas varian ini bisa menggunakan software SPSS yaitu
analyze-comperemean-aneway Anova.
3.7.6

Hipotesis penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini diduga bahwa ada pengaruh positif
dan signifikan dari penggunaan antara model pembelajaran discovery
learning dengan model pembelajaran picture and picture pada mata
pebelajaran ipa terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Tegalombo 04
Kec. Dukuhseti Kab. Pati Tahun Pelajaran 2014/2015.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Berburu dengan anjing terlatih_1

0 46 1

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

THE EFFECT OF USING ENGLISH SONGS ON THE FIFTH YEAR STUDENT’S VOCABULARY ACHIEVEMENT OF SDN KASIYAN TIMUR 03 PUGER, JEMBER

4 68 15

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72