Contoh Soal 1 ( 1 )

Contoh Soal 1.1
Sebuah bola kasti bergerak pada bidang xy. Koordinat x dan y bola tersebut dinyatakan oleh
persamaan x = 18t dan y = 4t — 5t2 dengan xdan y dalam meter serta t dalam sekon. Tuliskan
persamaan vektor posisi r dengan menggunakan vektor satuan i dan j.
PENYELESAIAN:
Vektor posisi r dalam ungkapan vektor satuan i dan j dapat dituliskan sebagai
r = xi + yj
karena x = 18t dan y = 4t —5t2, maka
r = (18t)i + (4t — 5t2)j meter
contoh soal 1.2
Posisi partikel sebagai fungsi waktu dinyatakan oleh persamaan vektor posisi r(t) = (at2 + bt)i +
(ct + d)j dengan a, b, c, dan d adalah konstanta yang memiliki dimensi yang sesuai. Tentukanlah
vektor perpindahan partikel tersebut antara t = 1 sekon dan t = 2 sekon serta tentukan pula besar
perpindahannya.
PENYELESAIAN:
vektor posisi partikel:
r(t) = (at2 + bt)i + (ct + d)j
Pada saat t = 1 s, vektor posisi partikel adalah
r1 = [a( 1)2 + b(1)]i + [c(1) + d]j
= (a + b)i + (c + d)j
Pada saat t = 2 s, vektor posisi partikel adalah

r2 = [a(2)2 + b(2)]i + [c(2) + d]j
= (4a + 2b)i + (2c + d)j
Vektor perpindahan partikel:
∆r = r2 — ri
∆r = [(4a + 2b) — (a + b)]i + [(2c + d) — (c + d)]j
∆r = (3a + b)i + cj
Besar perpindahan partikel:
Ar = √(3a + b)2 + c2 = √9a2 + 6ab + b2 + c2
Contoh soal 1.3
Jarum panjang sebuah jam mempunyai panjang 6 cm. Tentukan vektor kecepatan rata-rata ujung
jarum tersebut dalam interval waktu 20 menit dari angka 12 ke angka 4. Nyatakan dalam sistem
koordinat, di mana sumbu x ke arah angka 3 dan sumbu y ke arah angka 12.
r1 = 6j cm
r2 = (6 cos 30° i+ 6 sin 30° j) cm
= (3√3 i + 3 j) cm
Vektor perpindahan:
∆r = r2 – r1 = = 3√3 i + (3 – 6) j
= (3 √3 i – 3 j) cm
Kecepatan rata-rata
Vr= ∆r = (3√3 i – 3 j) cm


∆t 20 menit
= (0,15 √3 i – 0,15 j) cm/menit
Contoh soal 1.4
Tentukan posisi partikel sebagai fungsi waktu jika persamaan kecepatan partikel adalah sebagai
berikut.
v = 4ti + 3j
v = 2t + 6t2
c. vx = 311/2 + 5 3/2 dan vy = sin 5t
Diketahui bahwa pada awal gerakan, partikel berada di pusat koordinat.
PENYELESAIAN:
a. r = v dt = 4ti +3j)dt = 2t2i+ 3tj
s = v dt = (2t + 6t2 ) dt = t 2 + 2t3
c. x = vx dt = (3t ½ + 5t 3/2)dt = 2t 3/2 + 2t 5/2
y = vy dt = sin 5t dt = [ – cos 5t] t0
= – (cos 5t – cos 0)
= – (cos 5t – 1) = – cos 5t +
Contoh soal 1.5
Persamaan kecepatan sebuah partikel adalah v = (vXi+ vyj) m/s dengan vx = 2t m/s dan vy = (1+
3t2) m/s. Pada saat awal, partikel berada di titik pusat koordinat (0,0).

Tentukan percepatan rata-rata dalam selang waktu t = 0 sampai t = 2 sekon.
Nyatakan persamaan umum vektor percepatan sebagai fungsi waktu.
Tentukan posisi partikel pada saat t = 2 sekon.
Tentukan besar dan arah percepatan dan kecepatan pada saat t = 2 sekon.
PENYELESAIAN:
v = [2ti + (1 + 3t2)j] m/s
t1 = 0 V1 = 2(0)i + [1 + 3(0)2] j = 1 j m/s
t2 = 2 s v2 = 2(2)i + [1 + 3(2)2]j = (4i + 13j) m/s
∆V = V2 — v1 = 4i + (13 – 1)j = (4i + 12j) m/s
∆t =t2—t1=2-0=2s
ar = ∆V 4i + 12j = (2i + 6j) m/s 2
∆t 2
Persamaan umum vektor percepatan sebagai fungsi waktu
a(t) = = [2ti + (1 + 3t2)j]
= (2i + 6tj) m/s 2
c. r = v dt = [2t1 + (1 + 3t2)j] dt
= t2i + (t + t3)j
t = 2 s r = (2)2 I + [(2) + (2)3] j = (4i + 10j) m
d. t = 2 s a = 2i + 6(2)j = (2i + 12j) m/s2
a= |a| = = = 12,6 m/s2

tan α = = = 6
α = 80,54°
v = 2(2)i + [1+3(2)2]j = (4i + 13j) m/s

v = |v| = = = 13,6 m/s
tan α = = = 3,25
α = 72,90°
contoh soal 1.6
Meisya berlari sejauh 60 m ke arah selatan, kemudian berbelok ke timur sejauh 25 m, dan
akhirnya ke tenggara sejauh 10 m. Hitung besar dan arah perpindahan Meisya.
PENYELESAIAN:
x Komponen x:
s1x = S1 Cos Ѳ 1 = (60 m) [cos (-900)] = 0
S2x = S2 cos Ѳ 2 = (25 m)(cos 0°) = 25 m
S3x = S3 COSѲ 3 =(10 m) [cos (-45°)] = 7,07 m
Sx = S1x + S2x + S3x
= 0 + 25 m + 7,07 m = 32,07 m
sx = s1x + s2x + s3x
= 0 + 25m + 7,07m
= 32,07m

Komponen y
S 1y = s1 sin Ѳ1 = (60m) [cos (-90°)] = -60m
S 2y = s2 sin Ѳ2 = (25m) (sin 0°) = 0
S3y = s3 sin Ѳ3 = (10m) [cos (-45°)] = -7,07 m
sy = S 1y + S 2y + S 3y
= -60m + 0 + (-7,07m)
= -67,07 m
Besar perpindahan dapat kita hitung dengan rumus phytagoras
S==
S = 74,34m
Arah perpindahan dapat kita hitung dengan rumus trigonometri
α = arc tan = arc tan = arc tan (-2,09)
α = -64,43°
contoh soal 1.7
Seorang tentara berenang menyeberangi sungai yang lebarnya 500 m dengan kecepatan 3
km/jam tegak lurus terhadap arah arus air. Kecepatan arus air sungai sama dengan 4 km/jam.
(a) Tentukan resultan kecepatan tentara tersebut.
(b) Berapa jauh tentara tersebut menyimpang dari tujuan semula?
PFNYELESAIAN:
Resultan kecepatan tentara akibat pengaruh arus sungai dihitung berdasarkan rumus Pythagoras,

karena arahnya saling tegak lurus.
v==
= 5 km/jam
Menurut rumus geometri untuk perpindahan dan kecepatan, diperoleh:
Arah perpindahan, tan α =
Arah kecepatan, tan α =
Maka, =

x==
x = 666,67m
(Tentara tersebut menyimpang 666,67 m dari titik tepat di depannya di seberang sungai saat is
mulai berenang.)
Contoh soal 1.8
Kompas pesawat terbang menunjukkan bahwa pesawat bergerak ke utara dar indikator kelajuan
menunjukkan bahwa pesawat sedang bergerak dengan kelajuan 240 km/jam. Jika ada angin
berhembus dengan kelajuan 100 km/jam dari barat ke timur, berapakah kecepatan pesawat
terbang relatif terhadap Bumi?
PENYELESAIAN:
Kecepatan pesawat relative terhadap arah angin
vpa = 240 km/jam ke utara

kecepatan angin relative terhadap bumi
vab = 100 km/jam ke timur
kecepatan pesawat relative terhadap bumi
vpb = vpa + vab
besar kecepatan
vpb = =
= 260 °
Arah kecepatan
α= arc tan = arc tan
= 22,6°
(Arah kecepatan pesawat relatif terhadap Bumi adalah 22,6° search jarum jam dari utara.)
Contoh soal 1.9
Dalam suatu perlombaan, seorang pemanah melepas anak panah dari busurnya dengan kecepatan
30 m/s.
a) Berapakah jarak jangkauan maksimum?
b) Tentukan dua sudut elevasi di mana anak panah mencapai target yang jaraknya 70 m.
PENYELESAIAN:
Jarak jangkauan dapat dihitung dengan persamaan (1-35)
R=
Untuk jarak jangkauan maksimum, berarti sin 2α = 1, maka:

Rmaks = = = 91,84 m
Kita masih menggunakan persamaan (1-35) untuk mencari dua sudut elevasi yang memberikan
jarah jangkauan sama
R=
Sin 2α = = = 0,762
2α = arc sin 0,762
2α = 49,66° atau 130,34°
α 1 = 24,83° atau 65,17°

Contoh soal 1.10
Sebuah bola dilempar dengan kelajuan 20 m/s pada sudut elevasi 60°. Bola lepas dari tangan
pelempar pada ketinggian 1,8 m. Pada ketinggian berapa bola akan mengenai dinding yang jarak
mendatarnya
10 m?
PENYELESAIAN:
Kita awali dengan menyelidiki gerak 60° horizontal.
Komponen horizontal dari kecepatan awal bola, yaitu:
V0x = v0 cos α = (20m/s) (cos60°)
=10m/s
Jarak horizontal, x = 10m

X= V0xt (gerak lurus beraturan)
t===1s
selanjutnya, kita tinjau gerak vertical :
komponen vertical dari kecepatan awal bola yaitu:
V0y = v0 sin α = (20m/s)(sin60°) = 17,32 m/s
Ketinggian dimana bola menyentuh dinding
y = y0 + v0yt – gt2
= 1,8m + (17,32 m/s)(1 s) – (9,8 m/s2)(1s)2
= 14,22 m
Contoh soal 1.11
Seorang pemain akrobat akan meloncat ke bawah dengan menggunakan motornya dari atas
gedung bertingkat yang tingginya 35 m. Sejauh 80 m dari gedung tersebut, terdapat sebuah
danau. Pemain akrobat tersebut harus mendarat di danau jika tidak ingin terluka parch.
Berapakah kecepatan minimum sepeda motor pemain akrobat tersebut agar is mendarat di
danau?
PENYELESAIAN:
Pada gerak vertical, komponen kecepatan awal sama dengan nol (v0y = 0)
y = v0yt – gt2
y = – gt2
kita masukkan angka-angka yang diketahui

-35m = – (9,8m/s2) t2
-35m = (-4,9m/s2) t2
t2 = =
t = = 2,67 s
pada gerak horizontal
x = v0xt = v0t
v0 = = = 29,96m/s
contoh soal 1.12
Sebuah bola ditendang ke udara sehingga lintasannya berbentuk parabola. Bila kecepatan awal
bola 30 m/s dan sudut elevasinya 30°, tentukan:
a) ketinggian maksimum dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian tersebut,

b) jarak jangkauan dan waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut.
c) kecepatan setelah bola bergerak 3/4 bagian dari waktu terbangnya. (g = 10 m/s2)
PENYELESAIAN:
a) Ketinggian maksimum,
H==
= 11,25 m
Waktu yang diperlukan untuk mencapai H
tH = =

Jarak jangkauan
R==
= 77,94m
Waktu yang diperlukan untuk mencapai R
tR = 2tH = 2 (1,5 s)
=3s
Waktu terbang dalam hal ini sama dengan aktu yang digunakan untuk mencapai jarak jangkauan,
sehingga:
t = tH = (3s)
= 2,25 s
Gerak horizontal vx = v0x = v0 cos α = (30 m/s) (cos 30°)
= 25,98 m/s
Gerak vertical vy = v0y- gt = v0 sin α – gt
= (30m/s)(sin30°) – (9,8m/s2)(2,25s)
= -7,05 m/s
Besar kecepatan v= =
= 26,92 m/s
Arah kecepatan α = arc tan = arc tan
= – 15,18°
Contoh soal 1.13
Seorang atlet tembak akan menembak sasaran yang berada pada ketinggian yang sama dengan
ketinggian senjata di tangannya langsung secara horizontal. Sasaran tersebut berupa lingkaran
kecil yang digambar pada sebuah papan. Jarak atlet terhadap sasaran adalah 120 m. Jika
kecepatan peluru yang keluar dari senjata 300 m/s, pada jarak berapa di bawah titik sasaran,
peluru akan menumbuk papan? (g = 10 m/s2)
Gerak horizontal
x = v0x
t = v0t
t = = = 0,4 s
nilai t = 0,4 s ini kita masukkan ke persamaan gerak vertical
∆y = v0yt – ½ gt2
Karena v0y = 0 maka
∆y = – ½ gt2

∆y = – ½ (10 m/s2)(0,4s)2
∆y = -0,8 m = -80 cm
Contoh soal 1.14
Sebuah roda berputar pada suatu poros yang tetap sehingga suatu titik pada roda memenuhi
persamaan e(t) = 3t + 29 dengan 0 dalam radian dan t dalam sekon. Tentukan posisi sudut titik
tersebut untuk (a) t 2 sekon dan (b) t = 5 sekon.
PENYELESAIAN:
Ѳ(t) = (3t + 2t2) rad
t=2s
Ѳ=3(2) + 2(2)2 = 14 rad
t=5s
Ѳ=3(5) + 2(5)2 = 65 rad
contoh soal 1.15
Posisi sudut titik pada rods dinyatakan oleh 0 = (4 + 2t2) rad dengan tdalam sekon. Tentukanlah:
posisi sudut titik tersebut pada t = 2 s,
kecepatan sudut rata-rata dalam selang waktu t 0 hingga t 2 s,
kecepatan sudut pada saat t = 2 s.
PENYELESAIAN:
posisi sudut
Ѳ = (4 = 2t2) rad
t=2s
Ѳ= 4 + 2(2)2 = 12 rad
kecepatan sudut rata-rata
t=0
Ѳ = 4 + 2(0)2 = 4 rad
ωr = = = = 4rad/s
kecepatan sudut sesaat
ω = = (4 + 2t2) = 4t rad/s
t = 2s
ω = 4 (2) = 8 rad/s
contoh soal 1.16
Hitunglah posisi sudut suatu titik sebagai fungsi waktu jika persamaan kecepatan sudut titik
tersebut adalah co = (2t + 6t2) rad/s dengan tdalam sekon dan pada saat awal posisi sudutnya
adalah nol.
PENVELESAIAN:
kecepatan sudut
ω = (2t + 6t2) rad/s
posisi sudut
Ѳ = ωdt = (2t + 6t2) dt = (t2 +2t3) rad
contoh soal 1.17
Sebuah roda gerinda mula-mula dalam keadaan diam, kemudian berotasi dengan percepatan
sudut konstan α= 5 rad/s2 selama 8 s. Selanjutnya, roda dihentikan dengan perlambatan konstan

dalam 10 putaran. Tentukan:
(a) perlambatan roda,
waktu yang diperlukan sebelum roda berhenti.
gerak dipercepat
ω1 = α1t1 = (5)(8) = 40 rad/s
gerak diperlambat
ω22 = ω12 + 2 α2Ѳ
roda berhenti berarti ω2 = 0 maka
0 = 402 + 2 α2 (62,8)
α2 = = -12,74 rad/s
Ѳ = ½ α2t2
t===
t = 3,14 s
Nomor 1
Jika sebuah pertikel bergerak dengan persamaan posisi r = 5t2 + 1, kecepatan rata-rata antara t1 =
2 s dan t2 = 3 s adalah...
A. 25 m/s
B. 30 m/s
C. 35 m/s
D. 40 m/s
E. 45 m/s
Pembahasan:
a. Terlebih dahulu hitung r1 → t1 = 2 s
r1 = 5t2 + 1 = 5 (2)2 + 1 = 5 . 4 + 1
r1 = 21 m
b. Menghitung r2 → t2 = 3 s
r1 = 5t2 + 1 = 5 (3)2 + 1 = 5 . 9 + 1
r1 = 46 m
c. Menghitung perpindahan Δr.
Δr = r2 – r1 = 46 – 21 = 25 m
d. Menghitung kecepatan rata-rata vr.

Nomor 2
Sebuah partikel pada t1 = 0 berada pada koordinat (2,4) dan t2 = 2 detik berada pada (8,6) maka
vektor kecepatan rata-ratanya adalah...
A. 3 i + 2 j
B. 4 i + 3j
C. 3i + j
D. 2i + 4 j
E. 4i + 3j
(Ebtanas 2005)

Pembahasan:
a. Terlebih dahulu tentukan persamaan posisi r1 (2,4).
r1 = x i + y j = 2 i + 4 j
Ingat!
(2,4) berarti x = 2 dan y = 4.
b. Persamaan posisi r2 (8,6).
r2 = x i + y j = 8 i + 6 j
c. Persamaan perpindahan Δr
Δr = r2 – r1 = (8 i + 6 j) – (2 i + 4 j)
Δr = 8 i + 6 j – 2 i – 4 j = 6 i + 2 j
Ingat!
Vektor dapat dijumlahkan jika vektor satuannya sama.

Nomor 3
Sebuah partikel bergerak dengan vektor posisi r = (2t2 – t) i – (t3 + t) j dalam satuan SI. Besar
kecepatan partikel pada t = 1 s adalah...
A. 1 m/s
B. 3 m/s
C. 4 m/s
D. 5 m/s
E. 7 m/s
Pembahasan:

Nomor 4
Kedudukan sebuah benda titik yang bergerak dalam bidang datar dinyatakan dengan persamaan:
r = (5 t2 – 2 t) i + 6 t j dengan ketentuan r dalam meter dan t dalam sekon. Nilai percepatan benda
pada saat t = 2 sekon adalah...
A. 6 m/s2
B. 10 m/s2
C. 18 m/s2
D. 24 m/s2
E. 28 m/s2

Nomor 5
Benda yang bergerak lurus memiliki persamaan kecepatan:
v = (3 – 6t) i + (4 + 8t) j
Perpindahan benda tersebut selama selang waktu sekon kedua sampai sekon ketiga adalah...
A. 10 m
B. 14 m
C. 25 m
D. 42 m
E. 60 m

Nomor 6
Sebuah benda yang semula berada di titik acuan bergerak dengan kecepatan v = 2 i – 1,5 j m/s.
Setelah bergerak 4 sekon benda berpindah sejauh...
A. 2 m
B. 10 m
C. 12 m
D. 14 m
E. 25 m

Nomor 7
Posisi sudut suatu titik roda yang berputar dapat dinyatakan sebagai fungsi waktu (t):
θ = 5 + 10t + 2t2 dengan θ dan t dalam sekon. Kecepatan sudut pada t = 3 s sebesar...
A. 32 rad/s
B. 24 rad/s
C. 22 rad/s
D. 20 rad/s
E. 10 rad/s

Nomor 8

Posisi sudut suatu titik pada roda dinyatakan: θ = 5 + 2t + 3t2, θ dalam radian dan t dalam sekon.
Laju anguler rata-rata roda antara t = 1 s sampai t = 3 s adalah...
A. 10 rad/s
B. 14 rad/s
C. 16 rad/s
D. 18 rad/s
E. 20 rad/s
Pembahasan:
a. Terlebih dahulu hitung posisi sudut θ1 (t = 1 s).
θ1 = 5 + 2 . 1 + 3 . (1)2 = 10 rad
b. Hitung posisi sudut θ2 (t = 3 s).
θ2 = 5 + 2 . 3 + 3 . (3)2
θ2 = 5 + 6 + 27 = 38 rad
c. Menghitung perpindahan sudut .
Δθ = θ2 – θ1 = 38 rad – 10 rad
Δθ = 28 rad

Nomor 9
Kelajuan anguler sebuah benda diketahui sebagai berikut: ω = (3t2 + 6t – 2) rad/s, t dalam sekon.
Pada t = 0,5 sekon, nilai percepatan sudut benda itu adalah...
A. 15 rad/s2
B. 12 rad/s2
C. 9 rad/s2
D. 6 rad/s2
E. 3 rad/s2

Nomor 10
Posisi sudut sebuah benda yang bergerak rotasi dinyatakan dengan θ = 8 + 10t + 2t2 rad dengan t
dalam sekon. Besar percepatan rata-rata antara t = 1 s sampai t = 3 s adalah...
A. 2 rad/s2

B. 4 rad/s2
C. 6 rad/s2
D. 8 rad/s2
E. 10 rad/s2

Nomor 11
Kelajuan anguler sebuah benda yang bergerak rotasi diketahui sebagai berikut: ω = 3t2 + 6t – 2
rad/s, t dalam sekon. Jika θ0 = 5 rad pada t = 1 s maka posisi sudut benda setiap saat dapat
dinyatakan dengan persamaan...
A. θ = t3 + 6t2 – 2t + 5
B. θ = t3 + 3t2 – 2t + 5
C. θ = t3 + 6t2 – 2t + 2
D. θ = t3 + 3t2 – 2t + 3
E. θ = t3 + 3t2 – 2t + 4

Contoh 1
Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu gerak harmonis dengan persamaan
y = 0,04 sin 20π t
dengan y adalah simpangan dalam satuan meter, t adalah waktu dalam satuan sekon. Tentukan
beberapa besaran dari persamaan getaran harmonis tersebut:
a) amplitudo
b) frekuensi
c) periode
d) simpangan maksimum
e) simpangan saat t = 1/60 sekon
f) simpangan saat sudut fasenya 45°
g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
Pembahasan
Pola persamaan simpangan gerak harmonik diatas adalah
y = A sin ωt
ω = 2π f
atau

ω = _____

T

a) amplitudo atau A
y = 0,04 sin 20π t

A = 0,04 meter
b) frekuensi atau f
y = 0,04 sin 20π t

ω = 20π
2πf = 20π
f = 10 Hz
c) periode atau T
T = 1/f
T = 1/10 = 0,1 s
d) simpangan maksimum atau ymaks
y = A sin ωt
y = ymaks sin ωt

y = 0,04 sin 20π t

y = ymaks sin ωt
ymaks = 0,04 m
(Simpangan maksimum tidak lain adalah amplitudo)
e) simpangan saat t = 1/60 sekon
y = 0,04 sin 20π t
y = 0,04 sin 20π (1/60)
y = 0,04 sin 1/3 π
y = 0,04 sin 60° = 0,04 × 1/2√3 = 0,02 √3 m
f) simpangan saat sudut fasenya 45°
y = A sin ωt

y = A sin θ

dimana θ adalah sudut fase, θ = ωt
y = 0,04 sin θ
y = 0,04 sin 45° = 0,04 (0,5√2) = 0,02√2 m
g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter
y = 0,04 sin 20π t
y = 0,04 sin θ
0,02 = 0,04 sin θ
sin θ = 1/2
θ = 30°
Contoh 2
Diberikan sebuah persamaan simpangan gerak harmonik
y = 0,04 sin 100 t
Tentukan:
a) persamaan kecepatan
b) kecepatan maksimum
c) persamaan percepatan
Pembahasan
a) persamaan kecepatan
Berikut berurutan rumus simpangan, kecepatan dan percepatan:
y = A sin ωt
ν = ωA cos ω t
a = − ω2 A sin ω t

Ket:
y = simpangan (m)
ν = kecepatan (m/s)
a = percepatan (m/s2)
Dari y = 0,04 sin 100 t
ω = 100 rad/s
A = 0,04 m
sehingga:

ν = ωA cos ω t
ν = (100)(0,04) cos 100 t
ν = 4 cos 100 t
b) kecepatan maksimum
ν = ωA cos ω t
ν = νmaks cos ω t
νmaks = ω A

ν = 4 cos 100 t

νmaks = 4 m/s
c) persamaan percepatan
a = − ω2 A sin ω t
a = − (100)2 (0,04) sin 100 t
a = − 400 sin 100 t
Contoh 3
Sebuah beban bermassa 250 gram digantung dengan sebuah pegas yang memiliki kontanta 100
N/m kemudian disimpangkan hingga terjadi getaran selaras. Tentukan periode getarannya!
Pembahasan
Data:
k = 100 N/m
m = 250 g = 0,25 kg
T = .....
Dari rumus periode getaran sistem pegas:

Sehingga:

Contoh 4
Sebuah bandul matematis memiliki panjang tali 64 cm dan beban massa sebesar 200 gram.
Tentukan periode getaran bandul matematis tersebut, gunakan percepatan gravitasi bumi g = 10
m/s2

Pembahasan
Periode ayunan sederhana:
Dari rumus periode getaran ayunan sederhana:

Sehingga:

Catatan:
Massa beban tidak mempengaruhi periode atau frekuensi dari ayunan sederhana (bandul
matematis, conis).
Contoh 5
Dua buah pegas identik dengan kostanta masing-masing sebesar 200 N/m disusun seri seperti
terlihat pada gambar berikut.

Beban m sebesar 2 kg digantungkan pada ujung bawah pegas. Tentukan periode sistem pegas
tersebut!
Pembahasan
Gabungkan konstanta kedua pegas dengan susunan seri:

Contoh 6
Dua buah pegas dengan kostanta sama besar masing-masing sebesar 150 N/m disusun secara

paralel seperti terlihat pada gambar berikut.

Tentukan besar periode dan frekuensi susunan tersebut, jika massa beban m adalah 3 kilogram!
Pembahasan
Periode susunan pegas paralel, cari konstanta gabungan terlebih dahulu:

Contoh 7
Sebuah benda yang massanya 200 gram bergetar harmonik dengan periode 0,2 sekon dan
amplitudo 2 cm. Tentukan :
a) besar energi kinetik saat simpangannya 1 cm
b) besar energi potensial saat simpangannya 1 cm
c) besar energi total
Pembahasan

Data dari soal:
m = 200 g = 0,2 kg
T = 0,2 s → f = 5 Hz
A = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10-2 m
a) besar energi kinetik saat simpangannya 1 cm
y = 1 cm = 0,01 m = 10-2 m
Ek = ....

b) besar energi potensial saat simpangannya 1 cm

c) besar energi total

Contoh 8
Tentukan besarnya sudut fase saat :
a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya
b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya
Pembahasan
a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya
Ek = Ep
1/2 mν2 = 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = sin2 ω t
cos ω t = sin ω t
tan ω t = 1
ωt = 45°
Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya saat sudut fasenya 45°
b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya
Ek = 1/3 Ep
1/2 mν2 =1/3 x 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/3 x 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/3 x 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = 1/3 sin2 ω t
cos ω t = 1/√3 sin ω t
sin ω t
/ cos ω t = √3
tan ω t = √3
ω t = 60°

Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya saat sudut fasenya
60°
Contoh 9
Sebuah balok bermassa 0,5 kg dihubungkan dengan sebuah pegas ringan dengan konstanta 200
N/m. Kemudian sistem tersebut berosilasi harmonis. Jika diketahui simpangan maksimumnya
adalah 3 cm, maka kecepatan maksimum adalah....
A. 0,1 m/s
B. 0,6 m/s
C. 1 m/s
D. 1,5 m/s
E. 2 m/s
(Seleksi Astronomi 2012)
Pembahasan
Data :
m = 0,5 kg
k = 200 N/m
ymaks = A = 3 cm = 0,03 m
vmaks = ......
Periode getaran pegas :
T = 2π √(m/k)
T = 2π √(0,5/200) = 2π√(1/400) = 2π (1/20) = 0,1 π sekon
vmaks = ω A

vmaks= ____ x A
T

vmaks = ______ x (0,03) = 0,6 m/s
0,1 π
Contoh 10
Sebuah benda bermassa 50 gram bergerak harmonis sederhana dengan amplitudo 10 cm dan
periode 0,2 s. Besar gaya yang bekerja pada sistem saat simpangannya setengah amplitudo
adalah sekitar....
A. 1,0 N
B. 2,5 N
C. 4,8 N
D. 6,9 N
E. 8,4 N
(SPMB 2005)

Pembahasan
Data soal:
m = 50 gram = 50 × 10−3 kg
A = 10 cm = 0,1 m = 10−1 m
T = 0,2 s
y = 0,5 A
F = ......
Gaya pada gerak harmonis
F = mω2y
dengan:
ω = 2π/T = 2π / 0,2 = 10π rad/s
y = 0,5 A = 0,5(0,1) = 5 × 10−2
Sehingga:
F = (50 × 10−3)(10π)2(5 × 10−2) = 2,5 N
Contoh 11
Sebuah bandul sederhana dengan panjang tali 39,2 cm dan beban 200 gram

Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 tentukan periode ayunan!
Pembahasan
Periode getaran pada bandul sederhana, ayunan sederhana:

Dimana
T= periode getaran (s)
l = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Sehingga

Contoh 12
Ayunan sederhana dengan panjang tali L = 0,4 m pada sebuah dinding seperti gambar berikut.

Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 perkirakan periode ayunan!
Pembahasan
Periode ayunan adalah setengah dari periode saat panjang tali sebesar L ditambah dengan
setengah periode ayunan saat panjang tali sebesar 1/2 L

Sehingga

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN MESIN PENGHALUS KAYU ( THICKNESSING PLANER )

25 161 1

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN( Polyscias scutellaria Merr ) dan EKSTRAK ETANOL SEDIAAN SERBUK GINSENG TERHADAP DAYA TAHAN BERENANG MENCIT JANTAN (Musmusculus)

50 334 24

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12