INTERAKSI TRANSPORTASI TATA GUNA LAHAN K

MADIUN KOTA GADIS

Gambaran Umum Kota
Kota Madiun terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Madiun. Luas wilayah Kota Madiun adalah 33,23 Km²,
dengan luas kawasan terbangun pada Tahun 2008 adalah 47% dan kawasan tak
terbangun berupa sawah, tegalan, ladang, dan kolam ikan sebesar 48% dari
luas total, serta untuk sungai dan infrastruktur sebesar 5% .
Sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Madiun tahun 2004, secara
administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 3 kecamatan yaitu Kartoharjo,
Mangunharjo dan Taman. Masing-masing kecamatan terdiri dari 7 kelurahan
sehingga secara keseluruhan terdapat 27 kelurahan.

Gambar 1. Peta Administrasi Kota Madiun
Sumber: DesigMap, Peta Tematik Indonesia

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

1

Kota Madiun secara astronomis terletak di antara 111º29’45”-111º33’30”

Bujur Timur dan 7º35’45”-7º40’ Lintang Selatan. Adapun batas-batas
administrasinya adalah sebagai berikut :

MADIUN KOTA GADIS






Batas wilayah utara :
Batas wilayah timur :
Batas wilayah selatan :
Batas wilayah barat :

Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Madiun
Kecamatan Wungu
Kecamatan Geger
Kecamatan Jiwan


Wilayah Kota Madiun terletak di lembah Sungai Madiun yaitu sekitar
30 km di sebelah selatan pertemuan antara sungai Madiun dengan Sungai
Bengawan Solo dan berada pada ketinggian rata-rata 65 m diatas permukaan
laut. Perbedaan ketinggian antara bagian wilayah yang satu dengan wilayah
yang lainnya sangat kecil dengan kemiringan rata-rata 0-2% atau dapat
dikatakan relatif datar.
Pertumbuhan kota selain dapat ditinjau dari sejarah dan periodesasinya dapat
pula dilihat dari tahapan bentuk pertumbuhannya. Berikut penjelasannya :
 Aspek Historis
Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan
Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat
diartikan dari kata "medi" (hantu) dan "ayun-ayun" (berayunan), maksudnya
adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan "Babat tanah Madiun" terjadi
banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua karena nama keris yang dimiliki
oleh Ronggo Jumeno bernama keris Tundhung Medhiun. Pada mulanya bukan
dinamakan Madiun, tetapi Wonoasri.
Sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan
Kesultanan Mataram. Dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang
sangat strategis mengingat wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan
dengan Kerajaan Kadiri (Daha). Oleh karena itu pada masa pemerintahan Mataram

banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis
kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh Retno Dumilah.
Beberapa peninggalan Kadipaten Madiun salah satunya dapat dilihat di
Kelurahan Kuncen, dimana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo
Jumeno, Patih Wonosari selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di
Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak disekeliling masjid, serta
sendang (tempat pemandian) keramat.
Kotapraja Madiun berdiri berdasarkan Peraturan Pemerintah Hindia
Belanda pada tanggal 20 Juni 1918 dengan landasan Staatsblad Tahun 1918
Nomor 326, sehingga wilayah itu dikepalai oleh seorang Burgemeester yang
pertama dijabat oleh Ir.M.K. Ingenlijf semula menjabat asisten residen Madiun
(modalnya terdiri dari 12 pedesaan yakni Madiun Lor, Sukosari, Patihan, Oro Oro
Ombo, Kartoharjo, Pangongangan, Kejuron, Klegen, Nambangan Lor, Nambangan
Kidul, Pandean, Taman) yang administratif berstatus Desa Perdikan dibawah
naungan keraton Yogyakarta yang kemudian diganti oleh De Maand hingga tahun

2
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS


1927. Sedangkan lembaga dan jabatan Walikota Madiun baru diadakan 10 tahun
kemudian dengan dikeluarkan staatsblad nomor 14 tahun 1928.

Gambar 2. Peta Kota Madiun 1925
Sumber : informasimadiun.blogspot.co.id
 Aspek Internal Kota
Kota Madiun memiliki peranan yang sangat penting terhadap sistem
transportasi nasional dan regional. Seperti di wilayah lain, sistem transportasi
wilayah Kota Madiun didominasi oleh transportasi jalan. Masyarakat melakukan
mobilisasi dan pelaksanaan kegiatan masih sangat tergantung dengan moda
transportasi jalan. Peranan Kota Madiun sangat sentral karena semua sumber
daya yang ada di Kota Madiun akan tertarik oleh pelayanan Kota Madiun.

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

3

Perkembangan sistem transportasi di Kota Madiun dari waktu ke waktu
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas masyarakatnya, secara berangsur

mempengaruhi perubahan bentuk wajah kota. Sesuai dengan konsep konsep

MADIUN KOTA GADIS

Rangwala (1977), maka morphologi Kota Madiun termasuk dalam tipe
pertumbuhan kota berdasarkan asalnya, yang tumbuh secara alamiah yang
berjalan dengan sendirinya berdasarkan dorongan kehidupan manusia secara
natural terhadap penyediaan amenities kota seperti jaringan jalan.
Namun, untuk mewujudkan sistem transportasi yang sesuai dengan
tujuan, diperlukan pemetaan kondisi transportasi saat ini sebagai pijakan awal
dalam menganalisis kondisi transportasi dan memprediksikan kondisi transportasi
mendatang. Penanganan transportasi itu sebagai langkah strategis dan upaya
penanganan kondisi transportasi ke depan yang sesuai dengan arah visi
pembangunan Kota Madiun.
Kondisi transportasi disesuaikan dengan sasaran Sistranas, yaitu untuk
menciptakan penyelenggaraan transportasi yang efektif dalam arti selamat,
aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat,
mudah, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi, dan
efisien dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan
jaringan transportasi nasional.


BENTUK KOTA & FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Pertumbuhan suatu kota dicirikan oleh pertumbuhan penduduknya.
Perkembangan penduduk suatu kota mempengaruhi keadaan kota, yaitu semakin
luasnya wilayah terbangun dan semakin tinggi kepadatan penduduk di beberapa
bagian kota. Secara fisik kota akan tumbuh ke daerah-daerah pinggiran di
sekeliling kota.
Kota Madiun tumbuh ke segala arah yang memungkinkan perkembangan,
tergantung pada tingkat kemudahan yang ditemukan. Adanya aksesibilitas dan fasilitas
permukiman di beberapa kawasan kota Madiun, mengakibatkan adanya perkembangan
yang tidak merata di kawasan kota. Ada daerah yang berkembang cepat seperti di jantung
kota dan pada daerah pinggiran yang cenderung kurang berkembang pesat. Hal tersebut
akan mengakibatkan kurang efisiennya proses kehidupan kota pada umumnya, terutama
tidak meratanya penyebaran fasilitas-fasilitas permukiman.

Pada Kota Madiun, wilayah jantung kota atau pusat kota dijadikan sebagai
pusat pelayanan seperti pemerintahan, perdagangan dan sebagainya. Sedangkan
untuk lokasi permukiman menyebar ke arah pinggiran kota. Hal ini juga didukung
dengan pembangunan transportasi yang pola pengembangan pergerakannya
cenderung memusat atau menuju ke arah pusat kegiatan. Berdasarkan analisis

tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam tahap perkembangan kotanya, bentuk
Kota Madiun saat ini memiliki pola konsentris dengan ciri-ciri kota sebagai berikut:

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

4

1. Lingkaran pusat, merupakan daerah dijantung kota yang digunakan
sebagai pusat kegiatan meliputi pemerintahan, CBD dan sebagainya.

MADIUN KOTA GADIS

2. Lingkaran transisi, merupakan tempat tinggal migran.
3. Lingkaran perumahan, merupakan daerah pinggiran kota yang digunakan
sebagai permukiman penduduk berupa perumahan dan biasanya terdapat
kota satelit.

Gambar 3. Struktur kota menurut teori konsentris
Adanya pola konsentris ini membuat Kota Madiun termasuk dalam Kota
Mandala. Hal ini dilihat dari letak alun-alun yang berada di tengah kota

berhadapan dengan masjid Agung Baiturrahman. Untuk daerah permukiman
menyebar di pinggiran kota. Hal ini menandakan kota Madiun memiliki bentuk
kota Mandala.
Munculnya bentuk suatu kota karena dipengaruhi oleh beberapa faktor
pendukung. Menurut Sujarto (1989) faktor-faktor perkembangan dan
pertumbuhan yang bekerja pada suatu kota dapat mengembangkan dan
menumbuhkan kota pada suatu arah tertentu. Ada tiga faktor utama yang sangat
menentukan pola perkembangan dan pertumbuhan kota :
a) Faktor manusia, yaitu menyangkut segi-segi perkembangan penduduk kota
baik karena kelahiran maupun karena migrasi ke kota. Segi-segi
perkembangan tenaga kerja, perkembangan status sosial dan
perkembangan kemampuan pengetahuan dan teknologi.
b) Faktor kegiatan manusia, yaitu menyangkut segi-segi kegiatan kerja,
kegiatan fungsional, kegiatan perekonomian kota dan kegiatan hubungan
regional yang lebih luas.
c) Faktor pola pergerakan, yaitu sebagai akibat dari perkembangan yang
disebabkan oleh kedua faktor perkembangan penduduk yang disertai
dengan perkembangan fungsi kegiatannya akan menuntut pola
perhubungan antara pusat-pusat kegiatan tersebut.


5
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Selain itu juga terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi bentuk suatu
kota seperti aspek topografi, religius, politik dan sebagainya. Di bawah ini akan
dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk kota terhadap Kota Madiun:


Topografi

Di wilayah Kota Madiun terletak pada ketinggian 45 sampai dengan 100 meter di
atas permukaan air laut dengan posisi 7o21’-7o31’ Lintang Selatan dan 110o10’111o40’ Bujur Timur. Selain itu pada Kota Madiun merupakan daerah yang
dilewati oleh sungai Bengawan Solo yang membelah Kecamatan Magunharjo
menjadi dua wilayah yang terpisah.


Historis


Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Kota Praja Madiun pada tahun 1918
sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi di Karasedinan Madiun (Sekarang
Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, Madiun dan Pacitan). Dengan status
Kotapraja maka pembangunan baik dari segi infrastruktur maupun transportasi
akan menjadi prioritas Hindia Belanda hal tersebut terlihat pada beberapa
peninggalan gedung pemerintahan, Jalan raya penghubung Surabaya – Yogyakarta
dan Stasiun Besar Madiun. Letak stasiun yang berada di dekat pusat pemerintahan
(balai kota) ikut andil dalam perkembangan bentuk kota.

Gambar 4. Stasiun Madiun 1930
Sumber: KITLV.nl

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

6

Para pedagang dari Surakarta-Yogyakarta pada waktu dulu harus lewat
Madiun jika menuju bandar di Surabaya, demikian juga halnya dengan para
pedagang dari arah Pacitan, Madiun, dan Maospati. Segala bentuk kegiatan


MADIUN KOTA GADIS

ekonomi berada dipusat kota sebagai kontrol dari perdagangan, politik dan
transportasi.
Catatan : Melihat Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Madiun yang
tertuang pada Peta Rencana Struktur Ruang kota 2030 dan melihat tren
pembangunan yang di lakukan akhir-akhir ini di Kota Madiun, maka penulis dapat
mengambil sebuah kesimpulan bahwa kedepan struktur kota madiun terindikasi
mengarah pada struktur Multi centered yaitu terdiri dari beberapa pusat dan sub
pusat yang saling terhubung satu sama lainnya.

Pertumbuhan Penduduk dan Ekonomi
Posisinya yang cukup strategis menjadikan Madiun berada di jalur
utama Surabaya-Yogyakarta. Kota ini juga menjadi persimpangan jalur
menuju Ponorogo dan Pacitan ke arah selatan. Akan direncanakan oleh
pemerintah Jawa Timur untuk membangun jalan bebas hambatan dari Kota
Surakarta (Tanpa lewat Kota Sragen dan Ngawi) lurus ke barat laut sampai
Maospati, Magetan kemudian di teruskan sampai Kota Madiun dan di teruskan
lurus ke timur laut melewati Kota Nganjuk sampai di Waru, Sidoarjo (Berhubung
dengan Tol Surabaya-Gempol), hal ini bertujuan untuk membangun Kota Madiun
sebagai kota metropolitan atau kota singgah yang diharapkan dapat membantu
permasalahan Kota Surabaya. Oleh karena itu, Kota Madiun ditetapkan sebagai
wilayah hinterland atau pusat ekonomi untuk daerah sekitarnya dalam Rencana
Tata Ruang dan Wilayah.
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Madiun selama empat tahun terakhir terus
mengalami peningkatan. Data di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(Bappeda) setempat, tercatat Kota Madiun mampu mengungguli Jawa Timur dan
Nasional. Tahun 2011, pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun mencapai 6,79
persen, Tahun 2012 sebesar 6,83 persen, Tahun 2013 mencapai 7,68 persen dan
Tahun 2014 sebesar 6,62 persen. Sementara di Jawa Timur, tahun 2014 hanya 5,86
persen, sedangkan nasional 5,02 persen.

7
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Kecamatan

Sumber : BPS Kota Madiun 2016
Melihat data diatas dengan jumlah penduduk total 174.995 jiwa Kota Madiun
masuk dalam kategori Kota sedang/menangah dalam Kategori Kota Ditinjau dari
Jumlah Penduduknya yang dikeluarkan oleh BAPPENAS dan PP 129 tahun 2009.
Dan berikut adalah distribusi kepadatan penduduk Kota Madiun berdasarkan
kecamatan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun.

Tabel 2. Distribusi Kepadatan Penduduk Kota Madiun

Sumber : BPS Kota Madiun 2016

8
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Gambar 5. Grafik PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDBR Atas Dasar Harga
Konstant di Kota Madiun
Sumber : BPS Kota Madiun 2016

Gambar 6. Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Kabupaten / Kota di
Wilayah Eks Karasidenan Madiun.

9

Sumber : BPS Kota Madiun 2016
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Pendekatan Ekonomi dalam Teori Struktur Kota
Berdasarkan hasil analisis harga lahan terhadap tata guna lahan dan jarak
ke pusat kota secara garis besar masih mengikuti teori Von-Thunen yang
merupakan pelopor dari dalam kelompok bid-rent . The bid rent theory is a
geographical economic theory that refers to how the price and demand for Land
use changes as the distance from the Central Business District (CBD) increases.

Gambar 7. Fungsi bid-rent dan penggunaan lahan di CBD
Berikut kondisi harga lahan di Kota Madiun berdasarkan tata guna lahannya dan
jarak dengan pusat kota atau area Central Business District (CBD) Kota Madiun.
Tabel 3. Harga Lahan Berdasarkan Land Use dan Jarak
No
1

Jarak ke pusat
kota (m)

Harga Lahan
(Rp/m2)

Rejomulyo

4000

1,400,000

Manisrejo

4800

2,380,000

Jalan Soekarno - Hatta ( Demangan

3600

1,000,000

Jl. Kucur Kanigoro

5500

2,000,000

Jl. Mangkuprajan VII Demangan
Pemukiman -Low/med income

3400

1,000,000

Pemukiman -High Income

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

10

2

Guna Lahan

MADIUN KOTA GADIS

No

3

4

5

6

7

8

Guna Lahan

Harga Lahan
(Rp/m2)

Sogaten

5200

1,650,000

Ngegong

3200

1,350,000

Demangan

3300

500,000

Kelun

6300

2,049,180

oro-oro ombo
Kawasan Perkantoran

2400

3,500,000

Jl. Pahlawan

250

24,000,000

Jl. MT Haryono

4100

5,000,000

Jl. Sukarno-Hatta
Kawasan Perdagangan

3800

1,100,000

PB Madiun

900

10,000,000

JL. Agus Salim
Kawasan Industri

950

17,000,000

PT. INKA jl. Yos Sudarso

850

9,000,000

PG. Kanigoro
Kawasan Pendidikan

6000

600,000

Jl. MH Thamrin (SMK N 1, SD, Bovent)

1600

3,800,000

Jl Mastrip (SMA 1,5,6; SMK 4; SD)

2100

3,300,000

Jalan Setia Budi IKIP PGRI DKK

3100

1,600,000

Jl. Serayu
Kawasan Kesehatan

3500

2,000,000

RSUD Kota Madiun/Sogaten

1550

2,100,000

RSU Dr. Soedono
Kawasan Sawah

550

7,500,000

Kejuron

1400

750,000

Kuncen

4600

1,000,000

oro-oro ombo

2000

1,750,000

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

11

Jarak ke pusat
kota (m)

MADIUN KOTA GADIS

Dari data yang dihimpun di atas dapat digambarkan sebuah pola grafik hubungan
antara harga lahan dengan Land Use dan jarak dengan CBD.

Gambar 8. Grafik Harga Lahan Berdasarkan Land Use dan Jarak

Pola Jaringan Jalan
Dari beberapa faktor morfologi kota, jaringan jalan merupakan salah satu unsur
yang sangat mudah dikenali dalam mengkaji bentuk-bentuk kota. Terdapat tiga
sistem pola jaringan jalan yang membentuk suatu kota:
1. Sistem pola jalan tidak teratur (irregular system).
2. Sistem pola jalan radial konsentris (radial concentric system)
3. Sistem pola jalan bersudut siku atau grid (the rectangular/gridsystem)

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

12

Di Indonesia umumnya dan Kota Madiun khususnya, jaringan prasarana jalan
merupakan jaringan utama sistem transportasi wilayah. Jalan sebagai prasarana
transportasi orang dan distribusi barang. Sistem jaringan jalan ini terkoneksi ke
sistem jaringan jalan provinsi dan nasional. Dimana telah diketahui bahwa Kota
Madiun merupakan daerah yang menjadi transit city yang menjadi kota
penghubung antara Surabaya – Yogyakarta maupun Jakarta. Sehingga kondisi dan
idealisasi jaringan jalan menjadi sangat penting untuk mendukung proses
pergerakan orang dan barang di Kota Madiun.
Jalan berdasarkan peranannya menurut Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004
antara lain sebagai berikut.

MADIUN KOTA GADIS

1. Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting dalam
bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan
keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-besarnya sebagai kemakmuran
rakyat.
2. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan menghubungkan
dan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia
Sistem jaringan jalan pada Kota Madiun ini sangat dipengaruhi oleh pola
aktivitas masyarakat. Jaringan jalan merupakan pendukung mobilitas dan aktivitas
dari masyarakat di Kota Madiun. Sebagai daerah yang jauh dari pesisir, maka
pusat-pusat aktivitas mempunyai kecenderungan untuk terpusat pada suatu
wilayah. Sehingga dengan melihat kondisi geografis Kota Madiun, konsep
pengembangan pembangunan transportasi mengadopsi sistem radial konsentrik,
yakni pola pengembangan pergerakan akan cenderung memusat atau menuju ke
arah pusat kegiatan ke Kota Madiun.
Peranan Kota Madiun sangat sentral karena semua sumber daya yang ada
di Kota Madiun akan tertarik oleh pelayanan Kota Madiun. Selain itu, Kota Madiun
yang letaknya strategis dari segi transportasi sebagai penghubung Provinsi Jawa
Tengah dan Provinsi Jawa Timur, sehingga apabila pergerakan orang dan barang
akan melewati wilayah Kota Madiun. Oleh karena itu, Kota Madiun sangat
strategis untuk pusat kegiatan. Dari pengaruh dua wilayah administrasi provinsi,
maka pergerakan orang di wilayah perbatasan akan terpengaruh oleh pola
aktivitas dan perekonomian kedua wilayah

13
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Gambar 9. Peta Jaringan Jalan Kota Madiun 2014
Sumber: BAPPEDA Kota Madiun

Kondisi Transportasi Kota Madiun
Perkembangan transportasi Kota Madiun dewasa ini sangat dipengaruhi
oleh pertumbuhan pekonomi dan jumlah penduduk serta historis kota madiun
sebagai Kota Praja pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada masa Hindia
Belanda transportasi berbasis jalan rel merupakan satu-satunya moda transportasi
umum yang menjadi tumpuan penduduk Kota Madiun dan sekitarnya hinga masa
kemerdekaan Indonesia yaitu dari 1907 - 1987.

14
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Gambar 10. Peta Jalur Kereta Api Madiun – Ponorogo
Sumber: kitlv.nl
Jalur kereta api Madiun-Slahung merupakan salah satu jalur kereta yang nonaktif
di Jawa Timur. Jalur ini dibangun pada tahun 1907 oleh Staats Spoorwegen (SS).
Jalur ini memiliki panjang kurang lebih 58 Km. Karakteristik jalur ini hampir sama
dengan jalur yang menghubungkan Kota Solo degan Baturetno, Wonogiri.

Gambar 11. Kereta Api Madiun – Ponorogo Melintas di Tengah Kota
Sumber: kitlv.nl
Jalur tersebut dahulu diramaikan oleh penduduk yang mayoritas adalah
pedagang yang akan menjual hasil buminya kepasar. Hingga tahun 1970-an jalur
ini masih menjadi primadona masyarakat karena dianggap murah. Seiring
berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, kereta api mulai ditinggalkan.
Masyarakat mulai beralih menggunakan moda transportasi lain berbasis jalan raya
dalam mobilitas hariannya karena dianggap lebih cepat dari pada kereta api. Pada
tahun 1984, jalur kereta api Madiun-Ponorogo resmi ditutup karena kalah
bersaing dengan moda transportasi lain.

15
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Gambar 12. Kereta Api Madiun – Ponorogo di Depan Pasar Besar Madiun
Sumber: kitlv.nl
Kini sisa-sisa jalur yang menghubungkan dua kota tersebut masih bisa kita
temukan meskipun jumlahnya tinggal sedikit. Sisa-sisa rel besi yang dulunya
menjadi pijakan kereta api dibeberapa titik masih terlihat jelas dan kokoh seolaholah menanti untuk dilewati kereta api kembali. Rencananya jalur ini akan segera
direaktivasi kembali untuk transportasi kota Ponorogo.
Sebelum membahas kondisi eksisting transportasi Kota Madiun perlu
disampaikan beberapa hal mengenai kondisi jalan di Kota Madiun, berikut kondisi
jalan menurut pemerintah yang berwenang, panjang jalan menurut kondisi jalan.
Tabel 4. Panjang Jalan (km) Menurut Pemerintah yang Berwenang

16

Sumber : Dinas PU dan BPS Kota Madiun 2016
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Dari tabel diatas dapat dilihat jalan sepanjang 419,14 km merupakan jalan yang
bestatus jalan Kota atau 96% dari jumlah total jalan yang berada di Kota Madiun
dan sisanya merupakan jalan yang berstatus Jalan Negara dan Jalan Provinsi.
Dan berikut adalah akses masuk ke Kota Madiun dari luar kota dengan
menggunakan beberapa alternative moda transportasi:
1) Dengan Bus
Madiun mempunyai sebuah terminal pemberhentian bernama terminal
Purbaya, yang terletak di bagian utara kota. Bus yang melalui terminal ini
antara lain bus dari kota Surabaya, Malang, Denpasar (Bali), Yogyakarta, dan
Ponorogo.

Gambar 13. Kondisi Terminal Purboyo

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

17

Gambar 14. Peta Lokasi Terminal Purboyo Kota Madiun
Sumber: Google Maps

MADIUN KOTA GADIS

2) Dengan Kereta Api
Madiun merupakan tempat singgah beberapa kereta api dari Malang, Jakarta,
Bandung, dan Surabaya. Terdapat sebuah stasiun kereta api yang terletak
kurang lebih 4 km dari terminal Purbaya atau 2 km dari pusat kota madiun.

Gambar 15. Stasiun Besar Madiun

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

18

Gambar 16. Peta Lokasi Stasiun Besar Madiun
Sumber: Google Maps

MADIUN KOTA GADIS

3) Dengan Pesawat
Walaupun terdapat lapangan udara yang dekat, yaitu lapangan udara
Iswahyudi, namun Madiun hanya dapat dicapai melalui udara dengan cara
melalui bandara Adi Sumarmo yang terdapat di kota Solo. Hal ini dikarenakan
Iswahyudi hanya boleh dipergunakan untuk penerbangan militer.
Untuk akses dalam kota sendiri penduduk Kota Madiun dilayani oleh beberapa
moda transportasi umum yaitu :
1. Bus Dalam Kota
Tidak terdapat bus kota di Madiun, namun masih ada bus antar kota yang
melewati beberapa titik dalam kota Madiun seperti bus jurusan PonorogoMadiun, Ngawi-Madiun, Magetan-Madiun, dan Maospati-Madiun.

Gambar 17. Kondisi Bus Antar Kota
2. Angkutan Kota
Terdapat angkutan kota untuk mencapai tujuan di daerah dalam kota madiun.
Trayek angkutan ini dibagi dalam beberapa Rute. Trayek biasanya disebut
dengan menggunakan huruf seperti "A", "B", "C", "D", "F", "G", "H", "S", dan
"T". Setiap huruf mewakili rute-rute tersendiri. Rute terbagi menjadi dua yaitu
Rute Berangkat dan Rute Balik. Rute berangkat adalah rute yang dilewati
kendaraan dari pangkalan awal menuju terminal Purbaya, sedangkan rute
balik adalah rute dari terminal Purbaya kembali ke pangkalan awal.

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

19

Gambar 18. Potret Kondisi Angkutan Kota Madiun

MADIUN KOTA GADIS

3. Becak
Di madiun banyak sekali terdapat banyak alat transportasi tradisional jenis ini,
baik becak kayuh maupun becak bermotor. Pada umumnya harga yang harus
dibayar untuk becak kayuh lebih murah ketimbang becak bermotor.
4. Taksi
Terdapat beberapa armada taksi resmi di kota madiun yang dapat
dipergunakan untuk menjangkau kawasan yang tidak dilalui kendaraan
umum. Taksi ini menggunakan sistem argometer namun kadang dapat juga
dilakukan transaksi tanpa argo
5. Ojek
Alat angkutan jenis ini hanya dapat ditemui di beberapa titik khususnya di
Terminal Purbaya.
Dan berikut adalah kondisi jalan yang berada di wilayah Kota Madiun
berdasarkan kondisinya yang meliputi kondisi baik, sedang, rusak dan rusak berat.
Tabel 5. Panjang Jalan (km) Menurut Kondisi Jalan

Sumber : Dinas PU dan BPS Kota Madiun 2016

Kondisi jalan di Kota Madiun pada tahun 2015 sebanyak 85.76% dari total jalan
dalam kondisi baik dan 10.07% dengan kondisi Sedang.

20
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Tabel 6. Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis

Sumber : Dinas PU dan BPS Kota Madiun 2016
Dari data diatas dapat terlihat jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya yang
di dominasi oleh motor dan sedan.

Perkembangan Dinamis Kota
Berdasarkan kecenderungan terjadinya urban sprawl beberapa alternatif
yang disarankan dalam megembangkan struktur tata ruang kota.
Secara garis besar terdapat 7 buah model bentuk kota yang disarankan:
1. Bentuk satelit dan pusat-pusat baru (satelite and neighbourhood plans)
2. Bentuk stellar atau radial (stellar or radial plans)
3. Bentuk cincin (circuit or ring plan)
4. Bentuk linear bermanik (beaded lnear plan)
5. Bentuk inti/kompak (the core or compact plan)
6. Bentuk memencar (disperse city plan)
7. Bentuk kota bawah tanah (underground city plan)

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

21

Kota Madiun jika dilihat dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)
Kota Madiun yang tertuang pada Peta Rencana Struktur Ruang kota 2030
mengarah pada struktur Multi centered yaitu terdiri dari beberapa pusat dan sub
pusat yang saling terhubung satu sama lainnya. Dan berdasarkan kecenderungan

MADIUN KOTA GADIS

terjadinya urban sprawl pengembangan struktur tata ruang Kota Madiun
cenderung mengarah pada bentuk bentuk satelit dan pusat-pusat baru (satelite
and neighbourhood plans)

Gambar 19. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Madiun 2010 – 2030
Sumber : RTRW Kota Madiun 2010 - 2030

Rekomendasi Pengembangan Transportasi Umum
Melihat kondisi transportasi umun di Kota Madiun yang ada sekarang
memang tidak begitu berkembang, masih banyak masyarakat yang mengandalkan
transportasi pribadi seperti mobil dan motor sebagai pemenuh kebutuhan
transportasi sehari-hari. Kemacetan memang belum terjadi di ruas jalan utama
kota madiun dan belum dilihat sebagai suatu masalah besar namun jika dilihat dari
pertumbuahan peduduk dan ekonomi yang pesat serta letak Kota Madiun sebagai
Transit City maka kedepan perlu dilaksanakan sebuah perencanaan moda
transportasi umum yang berkesinambungan dan berkelanjutan serta mampu
melayani masyarakat. Berikut beberapa alternatif yang bisa dilakukan oleh
Pemerintah Kota Madiun

IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

22

1) Melakukan penataan Pusat dan simpul ekonomi
2) Melakukan pembatasan kendaraan besar yang melalui jalan protokol
dalam Kota
3) Merevitalisasi ankutan kota yang sudah ada dengan menggunakan moda
yang lebih aman dan nyaman dan menatanya untuk dijadikan BRT

MADIUN KOTA GADIS

4) Melakukan evaluasi rute pelayanan angkutan kota yang sudah ada untuk
lebih bisa dikembangkan.
5) Mulai merintis pembangunan jalan lingkar timur luar kota.
6) Melakukan pembatasan kendaraan pribadi yang melelui jalan protokol
7) Melakukan studi lanjut mengenai reaktifasi jalur KA Madiun – Ponorogo
8) Mulai menerapkan konsep Smart City khususnya di bidang transportasi.
9) Penerapan RTRW secara konsisten dan berkelanjutan.

23
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY

MADIUN KOTA GADIS

Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik Madiun Kota. 2016. Kota Madiun Dalam Angka 2016. Badan
Pusat Statistik Madiun Kota, Madiun.

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Penelitia
nDetail&act=view&typ=html&buku_id=31262
https://incubator.wikimedia.org/wiki/Wy/id/Madiun
http://www.kompasiana.com/tamita_wibisono/menuju-kota-cerdas-madiunkota-gadis-yang-mulai-bersolek-ditengah-tantangan-yang-semakinkomplek_5563389c4723bda86fa68db3
http://www.setenpo.com/2016/03/30-koleksi-foto-foto-lawaspenampakan.html

24
IBNU FAUZI | MAGISTER TEKNIK SIPIL | UAJY