TANAMAN OBAT TAHONGAI INDI. docx

TUGAS FITOMEDICINE
TANAMAN OBAT TAHONGAI (Kleinhosvia hospita L) ASAL
KALIMANTAN TIMUR

OLEH :

RAISA FADILLA

SBF 071410103

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2015

PENDAHULUAN
Hati merupakan organ yang sangat penting dan memiliki aneka fungsi
dalam proses metabolisme sehingga organ ini sering terpajan zat kimia. Zat kimia
tersebut akan mengalami detoksikasi dan inaktivasi sehingga menjadi tidak
berbahaya bagi tubuh. Kerusakan hati karena obat dan zat kimia dapat terjadi jika
cadangan daya tahan hati berkurang dan kemampuan regenerasi sel hati hilang

dan selanjutnya akan mengalami kerusakan permanen sehingga dapat fatal.
Penggunaan bahan alam untuk pengobatan merupakan hal yang umum di
Indonesia, terlihat dari banyaknya produk ramuan tradisional baik yang telah
diolah dengan teknologi modern maupun secara sederhana yang beredar di
masyarakat. Dari alam telah diperoleh berbagai macam obat-obatan seperti
atropin, berbagai macam antibiotik, kina, reserpin, dan masih banyak lagi.
Mengingat hal tersebut, perlu adanya pengujian untuk membuktikan
khasiat suatu bahan alam karena masih banyak yang didasarkan pada pengalaman
saja. Dengan penelitian ilmiah maka akan dapat diketahui masalah yang
berhubungan dengan bahan alam tersebut misalnya: khasiat, kandungan kimia
serta kemungkinan pengembangan untuk digunakan dalam pengobatan modern.
Tahongai merupakan tumbuhan perdu yang banyak tumbuh secara alami di
pinggiran sungai di Kalimantan Timur. Tahongai memiliki batang yang sedang,
daun yang lunak dan selalu hijau, dimana tanaman ini mulai dibudidayakan
sebagian masyarakat Kalimantan.

Sumber: Artikel Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur

Tahongai secara empirik berkhasiat menggempur hepatitis, tetapi juga
mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan menurunkan kolesterol. Di

Indonesia, secara tradisional daun tahongai digunakan di beberapa suku seperti
Toraja, Bugis dan Makasar untuk menyembuhkan penyakit hati. Sayangnya, tidak
ada laporan ilmiah mengenaik aplikasi ini. Oleh karena itu, para peneliti dari
Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, sejak tahun 2007 berupaya
mengurai data ilmiah obat alami ini.
OBAT HERBAL TANAMAN TAHONGAI
Saat ini, tanaman tahongai sudah diproduksi sebagai obat herbal dalam
bentuk teh ekstrak. Teh ektrak tanaman tahongai diproduksi dengan nama tahonga
premium. Teh tahongai premium diindikasikan untuk mengobati penyakit
hepatitism kolesterol, asam urat dan diabetes. Berbagai testimoni, menyatakan
bahwa teh tahongai premium dapat memberikan efek yang baik.

Keunikan
dan

keunggulan

produk

Teh


Tahongai

Premium

yang

diproduksi

CV

Herba

Center,

adalah 100%

berbahan

baku


dan

lokal

Abihira

pertumbuhan

tanaman

yang

Tanaman

cepat.

tahongai

riap


yang

memiliki kecepatan riap tumbuh yang cepat yaitu tiga bulan ke posisi semula
merupakan keunggulan tersendiri untuk tidak khawatir dengan pasokan bahan
baku. Selain itu, penyajian dalam bentuk teh ekstrak 40 kantong. Tujuannya

adalah membantu konsumen agar dapat memenuhi harapannya dalam
penyembuhan. Oleh karena itu dipilih dalam bentuk teh ekstrak, karena dapat
lebih cepat diserap usus halus sehingga penyerapan zat-zat aktif oleh tubuh dapat
lebih cepat. Dan memilih jumlah 40 kantong untuk dosis 40 hari, karena
menginginkan konsumen terus mengkonsumsinya selama 40 hari kemudian dapat
langsung dilihat hasilnya.
Komposisi

: simplisia daun tahongai

Sediaan

: teh ekstrak


Cara penggunaan

: diseduh menggunakan air panas

Aturan minum

: sekali sehari satu kantong teh ekstrak

PENELITIAN TANAMAN TAHONGAI
Tahongai(Kleinhovia Hospita) nama tumbuhan yang habitatnya berada
disekitar sungai Mahakam Kalimantan Timur, berdasarkan penelitian ilmiah
DR.Enos Tange Arung, dosen/peneliti dari Fak.Kehutanan Univ.Mulawarman
bekerjasama dgn Univ.Kyusu Jepang dan Univ.Daegu Haany Korea Selatan,
terbukti mengandung senyawa zat aktif sebagai antioksidan yang dapat mencegah
dan mengobati Hepatitis/Liver dan tumor/kanker pada hati.

Tahongai diketahui mengandung senyawa aktif Eleutherol dan Kaempferol
3-glukosida yang berfungsi sebagai zat antioksidan. Dari penelitian, ekstrak
tahongai juga mampu mematikan sel kanker hati, yaitu sel HepG2. Selain itu,

mengandung senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-metoksi kumarin
(skopoletin) yang mampu memberikan efek antihipertensi, antiinflamasi, dan
antialergi serta dapat menghambat prostaglandin synthetase, suatu senyawa asam
lemak.
Secara umum, penjelasan kinerja tahongai untuk mengobati penyakit hati
adalah mengeluarkan racun dan mengobati peradangan yang terjadi pada hati.
Senyawa golongan kumarin pada tahongai berfungsi mengurangi rasa sakit akibat
peradangan hati.
Senyawa pada tahongai mampu memulihkan dan memperkuat hati
sehingga bisa menjalankan fungsinya kembali seperti menyimpan mineral,
vitamin, dan gula untuk bahan bakar tubuh. Hati juga berfungsi membersihkan
racun yang beredar dalam darah serta mengontrol produksi kolesterol dan
pengeluaran kolesterol.
Organ hati yang sehat akan menunjang kinerja ginjal. Hati memecah
beberapa senyawa yang bersifat racun serta menghasilkan amonia, urea, dan asam
urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa
racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Hal ini meringankan beban ginjal.
Kandungan antioksidan tahongai juga menetralkan kerusakan sel-sel tubuh
yang disebabkan radikal bebas. Radikal bebas akibat pencemaran dalam jumlah
berlebih akan merusak sel-sel tubuh, menyebabkan penuaan dini, serta berbagai


penyakit degeneratif, seperti arteriosclerosis (pengerasan dinding pembuluh
darah), hipertensi, arthritis, katarak, penyakit jantung koroner, dan kanker.
PEMBAHASAN
Secara empiris, tanaman tahongai digunakan dalam pengobatan penyakit
hepatitis, menurunkan kadar gula dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol.
Kemudian, semakin berkembangnya pengetahuan serta data-data ilmiah mengenai
tanaman tahongai, saat ini daun tahongai telah diproduksi sebagai obat herbal
dalam bentuk teh ekstrak. Obat herbal teh tahongai diindikasikan untuk mengobati
penyakit hepatitis, kolesterol, asam urat dan diabetes.
Untuk mendukung aplikasi tanaman tahongai secara empiris, maka
dilakukan penelitian untuk dapat memberikan data-data terkait tanaman tahongai
secara

ilmiah.

dosen/peneliti

Berdasarkan
dari


penelitian

Fak.Kehutanan

ilmiah

DR.Enos

Univ.Mulawarman

Tange

Arung,

bekerjasama

dgn

Univ.Kyusu Jepang dan Univ.Daegu Haany Korea Selatan, diketahui bahwa

tanaman tahongai mengandung senyawa aktif Eleutherol dan Kaempferol 3glukosida yang berfungsi sebagai zat antioksidan dan mampu mematikan sel
kanker hati, yaitu sel HepG2. Dr. Enos Tangke Arung menyatakan bahwa
sehubungan dengan fungsi daun tahongai dalam masyarakat yaitu untuk gangguan
hati diantaranya hepatitis A dan B, dimana jika tidak segera diobati maka akan
mengakibatkan sirosis pada hati dan selanjutnya menyebabkan kanker hati.
Tahongai

bekerja

dengan

cara

memulihkan,

menyehatkan

dan

memperkuat hati sehingga dapat melakukan fungsinya dengan baik, yaitu

menyimpan mineral, vitamin dan gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar,
membersihkan dan menyaring racun-racun dari darah dan mengontrol produksi
atau pengeluaran kolesterol. Hati juga membantu fungsi ginjal dengan cara
memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea,
dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan data-data
ilmiah yang mendukung aplikasi tanaman tahongai secara empiris. Selain itu

dapat dipastikan bahwa obat herbal teh tahongai dapat memberikan efek sesuai
dengan indikasi. Penggunaan tanaman tahongai sebagai obat liver dibuktikan
dalam penelitian dimana ekstrak tahongai dapat mematikan sel kanker hati.
Kemudian penggunaan tanaman tahongai sebagai antidiabetes, selain dikarenakan
adanya kandungan betasitosterol yang dapat menurunkan kadar gula darah, tetapi
juga

dikarenakan organ hati yang telah pulih dapat menjalankan fungsinya

kembali, salah satunya ialah regulasi gula dalam darah sebagai bahan bakar atau
sumber energi. Selain itu, dengan pulihnya organ hati, maka hati dapat mengatur
dalam prduksi dan pengeluaran kolesterol. Selain itu, hati juga dapat membantu
fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun yang
salah satu hasilnya ialah asam urat, sehingga kadar asam urat dalam darah akan
menurun. Sedangkan zat antioksidan yang dikandung tanaman tahongai dapat
menetralkan kerusakan sel-sel tubuh akibat radikal bebas, dimana salah satu
penyakit akibat terpapar radikal bebas ialah kanker.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap tanaman tahongai, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1.

Data-data ilmiah hasil penelitian dapat mendukung aplikasi tanaman tahongai

2.

secara empiris sebagai obat hepatitis, antidiabetes, asam urat dan kolesterol.
Tanaman tahongai berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat fitofarmaka.