TAHONGAI TANAMAN KHAS KALIMANTAN TIMUR

TAHONGAI, TANAMAN KHAS
KALIMANTAN TIMUR
Tahongai, Tanaman Obat Khas Kaltim
06 Februari 2014 10:57 - Berani Online

Kalimantan Timur - Keanekaragaman hayati Indonesia menyimpan segudang tanaman obat
berkhasiat. Salah satu tanaman obat yang patut dilestarikan adalah tahongai. Nah, apa ya khasiat
tanaman khas Kalimantan Timur (Kaltim) itu?
Tahongai (Kleinhovia hospita) merupakan tanaman perdu dengan daun hijau yang lunak.
Tanaman ini tumbuh liar secara alami di Kaltim. Habitatnya kebanyakan berada di daerah
pinggiran sungai.

Sudah sejak lama, tanaman tahongai dijadikan obat oleh masyarakat suku Dayak di Kalimantan.
Mereka percaya tanaman itu mempunyai beragam khasiat bagi kesehatan. Antara lain mampu
menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan kolesterol dan membantu memulihkan serta
memperkuat hati.
Sayang, meski khasiatnya banyak tapi tanaman ini belum begitu dikenal masyarakat secara luas.
Karena itu tugas kita bersama untuk mempopulerkan dan melestarikannya. (ely/foto:
dispertan.kaltimprov)
Kata sulit


Perdu : tumbuhan berkayu yang bercabang-cabang dan tumbuh rendah dekat dengan permukaan tanah.

Aneka Macam Tanaman Perdu
engz0586 / October 5, 2013
Aneka macam tanaman perdu, yang di maksud dengan Perdu adalah nama sekelompok pohon
yang memiliki ketinggian di bawah 6 m (20 kaki). Ciri-ciri dari tanaman perdu ialah: Kecil,
semak rendah, umumnya kurang dari 2 m, seperti lavender dan varietas taman yang paling kecil
mawar, yang sering disebut semak-semak.

2o Aneka Macam Tanaman Perdu
1. Jahe

2. Temulawak

3. Kunyit

4. Seledri

5. Lavender


6. Keji beling

7. Mahkota dewa

8. Bawang putih

9. Bunga matahari

10. Lidah buaya

11. Daun seribu

12. Talas

13. Ubi

14. Jeruk mipis

15. Jambu


16. Kentang

17. Jagung

18. Sinkong

19. Kacang panjang

20. Oyong

Perdu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Contoh tumbuhan perdu
Perdu adalah nama sekelompok pohon yang memiliki ketinggian di bawah 6 m (20 kaki). Sebuah
Semak dibedakan dari pohon dengan tinggi lebih pendek, biasanya di bawah 6 m (20 kaki).
Tanaman dari banyak spesies dapat tumbuh baik dalam semak atau pohon, tergantung pada
kondisi mereka tumbuh. Kecil, semak rendah, umumnya kurang dari 2 m, seperti lavender dan

varietas taman yang paling kecil mawar, yang sering disebut semak-semak.
Suatu daerah semak dibudidayakan di taman atau taman dikenal sebagai semak-semak. Ketika
dipotong sebagai topiary, spesies yang cocok atau varietas semak mengembangkan dedaunan
lebat dan banyak cabang-cabang berdaun kecil yang tumbuh berdekatan. Banyak semak
merespon dengan baik untuk pemangkasan pembaharuan

Tahongai(Kleinhovia Hospita) tumbuhan yang biasa tumbuh alami di pinggiran aliran sungai di
Kalimantan Timur, memiliki batang yang sedang, daun yang lunak dan selalu hijau, Saat ini
sangat sulit untuk dijumpai. Tetapi kini Tahongai telah dibudidaya oleh petani-petani hebat di
Kalimantan Timur. Siapa sangka tumbuhan yang semakin sulit dicari ini memiliki khasiat yang
luar biasa bagi kesehatan sehingga sangat layak apabila mendapatkan julukan “Raja Herba dari
Kalimantan Timur”.
Tahongai mengandung senyawa aktif Eleutherol dan Kaempferol 3-glukosida yang berfungsi
sebagai zat antioksidan dan ekstrak Tahongai mematikan sel kanker hati yaitu sel HepG2
Tahongai juga mengandung senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-metoksi kumarin
(skopoletin). Senyawa ini mempunyai efek antihipertensi, antiinflamasi, dan antialergi dan dapat
menghambat prostaglandin synthetase
Bagaimana Tahongai Bekerja bagi kesehatan tubuh?
Tahukah anda penyebab sakit itu dikarenakan dua hal, yaitu pertama ada racun yang mengendap
di dalam tubuh dan yang kedua adanya peradangan yang terjadi pada organ tubuh, dan cara

mengatasinya pun ada dua yaitu pertama dengan mengeluarkan racun yang mengendap dan
mengeluarkannya dari dalam tubuh dan kedua mengurangi radang dan rasa sakitnya. Nah

demikianlah Tahongai bekerja, Tahongai bekerja memulihkan, menyehatkan dan memperkuat
hati sehingga dapat melakukan fungsinya dengan baik yaitu: menyimpan mineral, vitamin dan
gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar, membersihkan dan menyaring racun-racun dari
darah dan mengontrol produksi atau pengeluaran kolesterol. Hati juga membantu fungsi ginjal
dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea,
dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa
racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Untuk mengurangi radangdan rasa sakit , senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-metoksi
kumarin (skopoletin) yang terkandung dalam Tahongai pun mulai bekerja . Senyawa ini
mempunyai efek antihipertensi, antiinflamasi, dan antialergi dan dapat menghambat
prostaglandin synthetase
Tahongai juga mengandung zat anti oksidan yang dapat menetralkan kerusakan sel-sel tubuh
yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul oksigen yang reaktif. Kalau
jumlahnya berlebihan dapat merusak sel-sel tubuh dapat menyebabkan penuaan dini dan
berbagai macam penyakit degeneratif seperti arteriosclerosis atau pengerasan dinding pembuluh
darah, hipertensi, arthritis, katarak, penyakit jantung koroner, kanker dan sebagainya.
Sehingga walhasil begitu banyak kesaksian para pengguna yang telah merasakan khasiatnya.

Dr. Enos Tangke Arung (Dosen dan Peneliti Fakultas Kehutanan, Universitas
Mulawarman)
Daun Tahongai sudah saya dan tim (Laboratorium Kimia Hasil Hutan) teliti sejak tahun 2007
hingga sekarang. Kami sudah mendapatkan senyawa aktif dari daun Tahongai yaitu Eleutherol
dan Kaempferol 3-glukosida yang berfungsi sebagai zat antioksidan. Selain itu, ekstrak etanol
dari daun Tahongai ini juga dapat mematikan sel kanker hati yaitu sel HepG2 yang kami gunakan
dalam penelitian tersebut. Sehubungan dengan fungsi daun Tahongai dalam masyarakat yaitu
untuk gangguan hati diantaranya Hepatitis A-B, dimana jika penyakit ini tidak segera diobati
maka akan mengakibatkan sirosis pada hati dan selanjutnya akan menyebabkan kanker hati.
Walaupun kami belum melakukan penelitian tersebut, namun menurut kami mungkin ada
mekanisme lain yang belum kami ketahui dimana daun Tahongai tersebut dapat digunakan untuk
bahan alternative penyembuhan penyakit Hepatitis A-B. Demikian penjelas dari saya, semoga
berguna.
Tahongai(Kleinhovia Hospita) tumbuhan yang biasa tumbuh alami di pinggiran aliran
sungai di Kalimantan Timur, memiliki batang yang sedang, daun yang lunak dan selalu
hijau, Saat ini sangat sulit untuk dijumpai. Tetapi kini Tahongai telah dibudidaya oleh
petani-petani hebat di Kalimantan Timur. Siapa sangka tumbuhan yang semakin sulit
dicari ini memiliki khasiat yang luar biasa bagi kesehatan sehingga sangat layak apabila
mendapatkan julukan “Raja Herba dari Kalimantan Timur”. (abihira.com)


Tahongai Gempur Hepatitis, Diabetes dan Kolesterol

Tahongai(Kleinhovia Hospita) nama tumbuhan yang habitatnya berada
disekitar sungai Mahakam Kalimantan Timur, berdasarkan penelitian ilmiah
DR.Enos Tange Arung, dosen/peneliti dari Fak.Kehutanan Univ.Mulawarman
bekerjasama dgn Univ.Kyusu Jepang dan Univ.Daegu Haany Korea Selatan,
terbukti mengandung senyawa zat aktif sebagai antioksidan yang dapat
mencegah dan mengobati Hepatitis/Liver dan tumor/kanker pada hati
Tahongai juga mengandung betasitosterol, senyawa memiliki aksi
menurunkan kadar gula dalam darah dan bermanfaat memblok penyerapan
kolesterol sehingga dapat menurunkan kolesterol. Betasitosterol
menghambat pembesaran prostat, sebagai akibat pengaruh enzim 5 alfa
reduktase menjadi hormon dehidrosteron.
Juga mengandung antioksidan yang tinggi, yaitu senyawa aktif eleutherol
dan kaemprefol 3-glukosida. Selain itu, tahongai mampu mematikan sel
kanker hati secara sinergi.
“Secara umum, Tahongai bekerja secara holistik dengan cara mengeluarkan
racun dan mengobati peradangan yang terjadi pada hati. Senyawa golongan
kumarin pada Tahongai berfungsi mengurangi rasa sakit akibat peradangan
hati,

Senyawa pada Tahongai membantu memulihkan dan memperkuat hati
sehingga bisa menjalankan fungsinya kembali. Seperti menyimpan mineral,
vitamin, dan gula untuk bahan bakar tubuh. Tahongai juga berfungsi
membersihkan racun yang beredar dalam darah, serta mengontrol produksi
kolesterol dan pengeluaran kolesterol. Organ hati yang sehat akan
menunjang kinerja ginjal.
itulah salah satu rahasia mengapa Tahongai menjadi produk yang berkhasiat
dahsyat dan herbal paling dicari saat ini.
http://kreasijossanderline.blogspot.com/2013/11/tahongai-obatherbal-dari-kalimantan.html

Tahongai Raja Herbal Kalimantan Timur
Tahongai (Kleinhovia Hospita) adalah nama tumbuhan yang habitatnya berada di sekitar aliran sungai
Mahakam Kalimantan Timur, dari penelitian ilmiah yang dilakukan oleh DR.Enos T.A, tumbuhan ini

bermanfaat untuk pengobatan Hepatitis-Liver.

Adalah DR.Enos T.A seorang dosen/peneliti & rekan dari Lab.Fak.Kehutanan Univ.Mulawarman
bekerjasama dgn Univ.Kyusu,Jepang dan Univ.Daegu Haany Korsel, menemukan tumbuhan Tahongai
yang mengandung senyawa aktif berfungsi sbg antioksidan yang dapat mematikan sel tumor/kanker
Hepatitis A/B. Saat ini Tahongai diolah menjadi teh dan kapsul Tahongai, sehingga mudah

dikonsumsi.Kemasan teh isi 20 kantung/kotak dgn harga Rp.55.000,untuk Kal-Tim dan Rp.60.000 luar
Kal-Tim + Ongkos Kitrim, kemasan kapsul isi 100 butir/kotak harga Rp.160.000,untuk Kal-Tim dan
Rp.165.000 luar Kal-Tim + Ongkos kirim.
Info lengkap dpt diakses: www.obatkanker-tumor.com; www.obatkanker-tumor.co.cc
Pertanyaan email: teh.tahongai@gmail.com atau sms 0542-7043909

Daun tahongai (Kleinhovia hospita) sejak lama dimanfaatkan masyarakat Kalimantan Timur untuk
mengobati penyakit hati. Para peneliti dari Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, sejak tahun 2007
berupaya mengurai data ilmiah obat alami ini.
Dalam kehidupan masyarakat, seperti komunitas Dayak di Kalimantan, dapat ditemui banyak informasi
jenis obat dari berbagai tumbuh-tumbuhan. Ini informasi penting untuk memulai penelitian ilmiah,” kata
Enos Tangke Arung, dosen dan peneliti pada Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, pertengahan
Januari lalu, di Samarinda, Kalimantan Timur.
Enos meneliti bersama koleganya, Irawan Wijaya Kusuma, dari Fakultas Kehutanan Universitas
Mulawarman. Hasil penelitian itu sekarang masuk di Journal of Wood Science dari Japan Wood Research
Society. Penelitian itu dilakukan bersama Yong-Ung Kim, Kuniyoshi Shimizu, dan Ryuichiro Kondo dari
Jepang.
Tahongai merupakan tumbuhan perdu yang banyak tumbuh secara alami di pinggiran sungai di
Kalimantan Timur. Tumbuhan berdaun lunak dan selalu hijau itu kini mulai dibudidayakan sebagian
masyarakat Kalimantan.

Tahongai diketahui mengandung senyawa aktif Eleutherol dan Kaempferol 3-glukosida yang berfungsi
sebagai zat antioksidan. Dari penelitian, ekstrak tahongai juga mampu mematikan sel kanker hati, yaitu
sel HepG2. Selain itu, mengandung senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-metoksi kumarin
(skopoletin) yang mampu memberikan efek antihipertensi, antiinflamasi, dan antialergi serta dapat
menghambat prostaglandin synthetase, suatu senyawa asam lemak.
Ekstraksi

Enos mengatakan, penelitian tahongai dimulai tahun 2007. Saat itu diambil sekitar 1 kilogram daun
tahongai yang dikeringkan dan dilarutkan ke dalam etanol sebanyak 15 liter pada suhu 25 derajat celsius.
Selanjutnya, daun tahongai disaring dan dibuat serbuk ekstrak. Ekstrak inilah yang diteliti di laboratorium
untuk mengetahui kandungannya.
Penelitian Enos pada ekstrak tahongai yang pertama mendapatkan Kaempferol 3-glukosida. Pada ekstrak
tahongai berikutnya didapatkan Eleutherol. Keduanya merupakan senyawa antioksidan untuk
meningkatkan sistem ketahanan tubuh.
Penelitian daya hambat tahongai terhadap sel kanker hati HepG2 juga dikembangkan. Penelitian ini
memanfaatkan L-glutamine 10 persen fetal bovine serum, sodium bicarbonate, streptomisin 100
mikrogram per mililiter, dan penisilin 100 mikrogram per mililiter.
”Dari hasil pembuktian secara ilmiah ini, kami mendukung usaha pemasaran tahongai,” kata Enos.
Enos menggandeng sebuah kelompok usaha kecil dan menengah di Samarinda untuk mengemas daun
tahongai seperti teh celup, kemudian dipasarkan ke sejumlah daerah.

Secara umum, penjelasan kinerja tahongai untuk mengobati penyakit hati adalah mengeluarkan racun
dan mengobati peradangan yang terjadi pada hati. Senyawa golongan kumarin pada tahongai berfungsi
mengurangi rasa sakit akibat peradangan hati.
Senyawa pada tahongai mampu memulihkan dan memperkuat hati sehingga bisa menjalankan fungsinya
kembali seperti menyimpan mineral, vitamin, dan gula untuk bahan bakar tubuh. Hati juga berfungsi
membersihkan racun yang beredar dalam darah serta mengontrol produksi kolesterol dan pengeluaran
kolesterol.
Organ hati yang sehat akan menunjang kinerja ginjal. Hati memecah beberapa senyawa yang bersifat
racun serta menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam
amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Hal ini meringankan
beban ginjal.
Kandungan antioksidan tahongai juga menetralkan kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan radikal
bebas. Radikal bebas akibat pencemaran dalam jumlah berlebih akan merusak sel-sel tubuh,
menyebabkan penuaan dini, serta berbagai penyakit degeneratif, seperti arteriosclerosis (pengerasan
dinding pembuluh darah), hipertensi, arthritis, katarak, penyakit jantung koroner, dan kanker.
Menurut Enos, tahongai diharapkan dapat menyembuhkan hepatitis A dan hepatitis B. Saat ini tanaman
obat tradisional itu masih perlu pengembangan untuk menjadi obat.
Tantangan

Irawan yang merupakan Kepala Laboratorium Kimia Hasil Hutan Universitas Mulawarman mengatakan,
pengetahuan tentang obat-obat herbal banyak dimiliki masyarakat, dalam hal ini masyarakat Dayak.
Irawan mencontohkan kearifan lokal pembuatan bedak dingin untuk memutihkan kulit dan bawang tiwai
yang digunakan untuk menghentikan pendarahan dalam tubuh.
”Bedak dingin dayak sebenarnya tidak hanya untuk memutihkan kulit, tetapi juga bermanfaat untuk
mencegah melanin berlebih yang bisa menimbulkan kanker kulit,” kata Irawan.
Dalam laboratorium, bedak dingin dayak diketahui mampu menghambat sel B16, yaitu sel kanker kulit.
Komposisi bedak dingin dayak sebagian besar berupa tepung beras yang dicampur beberapa rempah dan
daun papilak.
Irawan mengatakan, bawang tiwai yang digunakan untuk mencegah pendarahan dalam tubuh juga
diketahui masyarakat bisa memutihkan kulit. Bawang tiwai mengandung antioksidan. ”Senyawa pada
bawang tiwai sudah dibuktikan mampu menghambat mikroba Trichophyton mentagrophyte yang
menyebabkan kanker kulit,” kata Irawan.
Begitu banyak informasi pengobatan berbagai penyakit yang memanfaatkan keanekaragaman hayati
yang tersedia. Di Indonesia ada sekitar 1.300 jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai obat.
Tanaman itu kini menunggu upaya para peneliti untuk membuktikan secara ilmiah manfaat obat alamiah
ini. h.kompas.com/read/2012/02/21/06531537/Mengilmiahkan.Obat.Alamiah