laporan acara mineralogi acara mineral 2

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
Hari/Tgl

: Sabtu, 18 April 2015

Nama:

Anugrah Syafi’i
Acara

:

NIM

:

D61114308

No. Urut

: 01


No. Peraga

:8

Warna
-

Segar

: Hitam

-

Lapuk

: Coklat

Cerat


: Hitam

Kilap

: Logam

Belahan

: Sempurna

Pecahan

: Even

Kekerasan

: 2,5 SM (Kuku)

Kuku
(2,5)


Kawat Tembaga
(3)



Kaca
(5,5 – 6)





Berat jenis

: 2.23 gr/cm3

Sifat kemagnetan

: Diamagnetik


Derajat kejernihan

: Opaq

Tenacity

: Rapuh

Sistem kristal

: Hexagonal

Pisau Baja
(6 – 6,5)


Kikir Baja
(6,5 – 7)



Komposisi kimia

:C

Golongan mineral

: Native Element

Nama mineral

: Grafit

Keterangan

:

Mineral Pertama dengan nomor peraga 8. Mineral ini memiliki warna segar
Hitam dan warna lapuk Coklat. Warna merupakan warna yang di tangkap oleh
mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna hitam dimana cerat

merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk bubuk. Kilap
mineral ini ialah kilap Logam, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral ini terkena
cahaya. Mineral ini memiliki belahan sempurna, dimana belahan ialah
kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari
mineral ini ialah pecahan Even, dimana pecahan ialah suatu permukaan yang
terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu sifat yang
ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan, kekerasan dari
mineral ini 2,5 SM karena dapat tergores oleh Kaca dan menurut buku rocks and
mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya sebesar 2,5 SM.
Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2.23 g/cm3 dimana berat
jenis merupakan perbandingan antara berat mineral diudara terhadap volume. Sifat
kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau mineral tidak dapat tertarik
oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri merupakan sifat mineral
terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari mineral ini ialah Opaq atau
mineral tidak dapat mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk dalam
mineral, dimana derajat kejernihan

ialah

kemampuan mineral untuk


mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk ke dalam mineral. Mineral
ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity ialah sifat mineral itu bilamana kita
berusaha

untuk

mematahkannya,

memotongnya,

menghancurkannya,

membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal
Hexagonal dengan komposisi kimia C. Mineral ini tergolong dalam golongan
mineral Native Element. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini
adalah Grafit.
Terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorfisme
regional, atau kontak. Metamorfisme Regional adalah metamorfisme yang terjadi
pada volume batuan yang relative besar (ribuan kilometer kubik) dan

Metamorfisme Kontak adalah metamorfisme dengan agen

utamanya adalah

temperature yang terjadi karena intrusi batuan beku terhadap batuan dangkal yang
lebih dingin, biasa terjadi pada skala lokal. Dapat dijumpai pada batugamping
kristalin, geneis, sekis, kuarsit, dan lapisan batubara termetamorf. Berasosiasi
dengan mineral Kuarsa, Kalsit, Mika, dan Tourmaline.
Grafit sebagian besar digunakan untuk refraktori, pembuatan baja, grafit
diperluas, pelapis rem, facings pengecoran dan pelumas. Grafena , yang terjadi
secara alami dalam grafit, memiliki sifat fisik yang unik dan mungkin salah satu
zat terkuat yang dikenal, namun, proses pemisahan dari grafit akan membutuhkan
beberapa

perkembangan

teknologi

sebelum


ekonomis

layak

menggunakannya dalam proses industri.
REFERENSI


:

Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA

untuk



Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York:
Simon and Schuster Inc.




Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.
Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten

Praktikan

(SURYADI)

(ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
Hari/Tgl

: Sabtu, 18 April 2015

Nama:

Anugrah Syafi’i

Acara

:

NIM

:

D61114308
No. Urut

: 02

No. Peraga

:2

Warna
-

Segar

: Merah muda

-

Lapuk

: Putih

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Tidak ada

Pecahan

: Even

Kekerasan

: 2,5 SM (Kuku)

Kuku
(2,5)

Kawat Tembaga
(3)



Kaca
(5,5 – 6)





Berat jenis

: 3.0 gr/cm3

Sifat kemagnetan

: Diamagnetik

Derajat kejernihan

: Translucent

Tenacity

: Rapuh

Pisau Baja
(6 – 6,5)


Kikir Baja
(6,5 – 7)


Sistem kristal

: Orthorombik

Komposisi kimia

: KMgCl3.6H2O

Golongan mineral

: Halida

Nama mineral

: Carnalite

Keterangan

:

Mineral kedua dengan nomor peraga 2. Mineral ini memiliki warna segar
Merah muda dan warna lapuk Putih. Warna merupakan warna yang di tangkap oleh
mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna putih dimana cerat
merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk bubuk. Kilap
mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral ini terkena
cahaya. Mineral ini tidak memiliki belahan, dimana belahan ialah kecenderungan
mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari mineral ini berupa
even, dimana pecahan ialah suatu permukaan yang terbentuk akibat pecahnya
suatu mineral. Kekerasan ialah suatu sifat yang ditentukan dari susunan dalam
atom-atom dan menurut percobaan, kekerasan dari mineral ini 2,5 SM karena
dapat tergores oleh kuku dan menurut buku rocks and mineral karangan
Annibelle Mottana kekerasannya sebesar 2,5 SM. Berat jenis yang
dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2,23 g/cm3 dimana berat jenis merupakan
perbandingan antara berat mineral diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari
mineral ini ialah diamagnetik atau mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet
dimana sifat kemagnetan sendiri merupakan sifat mineral terhadap daya tarik
magnet. Derajat kejernihan dari mineral ini ialah Translucent atau mineral hanya
dapat mentransmisikan cahaya dalam jumlah yang terbatas, dimana derajat

kejernihan ialah kemampuan mineral untuk mentransmisikan atau menyalurkan
cahaya yang masuk ke dalam mineral. Mineral ini memiliki tenacity Rapuh,
dimana tenacity ialah sifat mineral itu bilamana kita berusaha untuk
mematahkannya,

memotongnya,

menghancurkannya,

membengkokkannya,

ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal Orthorombik dengan
komposisi kimia KMgCl3.6H2O. Mineral ini tergolong dalam golongan mineral
Halida. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini adalah Carnalite.
Carnalite ditemukan dalam deposito laut garam. mineral karnalit adalah
sedimen mineral yang dikenal sebagai evaporites. Evaporites terkonsentrasi oleh
penguapan air laut. Masuknya air harus di bawah penguapan atau penggunaan
tingkat. Hal ini menciptakan masa penguapan berkepanjangan. Dalam percobaan
lingkungan yang terkendali, halida terbentuk ketika 10% -20% dari sampel asli
dari air tetap. Mendekati 10 persen silvit diikuti oleh bentuk karnalit.Carnalite
terdapat pada batuan sedimen seperti Batugamping dan Tufa. Berasosiasi dengan
mineral Anhidrit, Dolomit, Gipsum, Kainit, Kieserite, Polyhalite, Dan Silvit.
Mineral ini banyak digunakan dalam industri seperti, pembuatan pupuk dan
produksi kalium.
REFERENSI

:



Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA



Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York:
Simon and Schuster Inc.



Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.
Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten

Praktikan

(SURYADI)

(ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
Hari/Tgl

: Sabtu, 18 April 2015

Nama:

Anugrah Syafi’i
Acara

:

NIM

:

D61114308
No. Urut

: 03

No. Peraga

:8

Warna
-

Segar

: Putih - Transparant

-

Lapuk

: Putih kehitaman

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Tidak ada

Pecahan

: Concoidal

Kekerasan

: 5,5 - 6 SM (Kaca)

Kuku
(2,5)

Kawat Tembaga
(3)

-

-

Kaca
(5,5 – 6)


Berat jenis

: 3.1 – 3.22 gr/cm3

Sifat kemagnetan

: Diamagnetik

Derajat kejernihan

: Translucent

Pisau Baja
(6 – 6,5)


Kikir Baja
(6,5 – 7)


Tenacity

: Rapuh

Sistem kristal

: Hexagonal

Komposisi kimia

:Ca5(PO4)5 (F, Cl, OH)

Golongan mineral

: Phospat

Nama mineral

: Apatit

Keterangan

:

Mineral ketiga dengan nomor peraga 8. Mineral ini memiliki warna segar
Putih-transparant dan warna lapuk Putih Kehitaman. Warna merupakan warna
yang di tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna
putih dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam
bentuk bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika
mineral ini terkena cahaya. Mineral ini tidak memiliki belahan, dimana belahan
ialah kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan
dari mineral ini ialah pecahan Concoidal (Kulit Bawang), dimana pecahan ialah
suatu permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah
suatu sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan,
kekerasan dari mineral ini 5,5 - 6 SM karena dapat tergores oleh Kaca dan menurut
buku rocks and mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya
sebesar 5 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 3.1 –
3.22 g/cm3 dimana berat jenis merupakan

perbandingan antara berat mineral

diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau
mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri
merupakan sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari

mineral ini ialah Translucent atau mineral hanya dapat mentransmisikan cahaya
dalam jumlah yang terbatas, dimana derajat kejernihan ialah kemampuan mineral
untuk mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk ke dalam mineral.
Mineral ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity ialah sifat mineral itu
bilamana kita berusaha untuk mematahkannya, memotongnya, menghancurkannya,
membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal
Hexagonal dengan komposisi kimia Ca5(PO4)5 (F, Cl, OH). Mineral ini tergolong
dalam golongan mineral Phospat. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama
mineral ini adalah Apatit.
Terbentuk pada urat Hydrotermal pada suhu sedang sampai suhu tinggi
Pada fase Hypotermal pada suhu 300o-500o C.Terdapat pada batuan Phosphorite,
Granite, Pegmatite, Microgranite dan Carbonatite. Berasosiasi dengan mineral
Barite, Kuarsa, Zinc, Timbal, Topas, Tourmalin, Cassiterit, dan Fluorite.
Dimanfaatkan sebagai bahan dalam indusitri kimia, peleburan baja,
pembuatan gelas, pembuatan Fiber glass dan tembikar.
REFERENSI

:



Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA



Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York:
Simon and Schuster Inc.



Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.
Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten

Praktikan

(SURYADI)

(ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
Hari/Tgl

: Sabtu, 18 April 2015

Nama:

Anugrah Syafi’i
Acara

:

NIM

:

D61114308
No. Urut

: 04

No. Peraga

: 12

Warna
-

Segar

: Putih - Transparant

-

Lapuk

: Putih

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Sempurna

Pecahan

: Concoidal

Kekerasan

: 2,5 SM (Kuku)

Kuku
(2,5)


Kawat Tembaga
(3)


Kaca
(5,5 – 6)


Pisau Baja
(6 – 6,5)


Kikir Baja
(6,5 – 7)


Berat jenis

: 2.31 – 2.33 gr/cm3

Sifat kemagnetan

: Diamagnetik

Derajat kejernihan

: Transparan

Tenacity

: Rapuh

Sistem kristal

: Monoklin

Komposisi kimia

:CaSO4

Golongan mineral

: Sulfida

Nama mineral

: Gypsum

Keterangan

:

Mineral keempat dengan nomor peraga 12. Mineral ini memiliki warna
segar Putih-transparant dan warna lapuk Putih. Warna merupakan warna yang di
tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna putih
dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk
bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral
ini terkena cahaya. Mineral ini memiliki belahan sempurna, dimana belahan ialah
kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari
mineral ini ialah pecahan Concoidal (Kulit Bawang), dimana pecahan ialah suatu
permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu
sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan,
kekerasan dari mineral ini 2,5 SM karena dapat tergores oleh Kuku dan menurut
buku rocks and mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya
sebesar 2 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2.31 –
2.33 g/cm3 dimana berat jenis merupakan

perbandingan antara berat mineral

diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau
mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri
merupakan sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari
mineral ini ialah Transparan atau mineral dapat dengan mudah mentransmisikan
atau menyalurkan cahaya yang masuk dalam mineral, dimana derajat kejernihan
ialah kemampuan mineral untuk mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang
masuk ke dalam mineral. Mineral ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity
ialah sifat mineral itu bilamana kita berusaha untuk mematahkannya,
memotongnya, menghancurkannya, membengkokkannya, ataupun mengirisnya.
Mineral ini memiliki sistem kristal Monoklin dengan komposisi kimia CaSO4.
Mineral ini tergolong dalam golongan mineral Sulfida. Berdasarkan deskripsi ciri
fisik di atas, nama mineral ini adalah Gypsum.
Mineral ini terbentuk karena hasil evaporasi air laut, yang dapat ditemukan
pada endapan luas yang meliputi seluruh dunia. Ditemukan

pada batuan

Lempung/tanah liat dan Batugamping, Larut dalam asam sulfat, tidak larut dalam
HCl. Berasosiasi dengan mineral Sulfur, Halite, Anhydrite, dan Fluorite.
Kegunaannya sebagai Bahan bangunan seperti gips dan hiasan bangunan.
REFERENSI

:



Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA



Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York:
Simon and Schuster Inc.



Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.
Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten

Praktikan

(SURYADI)

(ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
Hari/Tgl

: Sabtu, 18 April 2015

Nama:

Anugrah Syafi’i
Acara

:

NIM

:

D61114308
No. Urut

: 05

No. Peraga

:3

Warna
-

Segar

: Coklat

-

Lapuk

: Coklat - Kehitaman

Cerat

: Putih

Kilap

: Tanah

Belahan

: Sempurna

Pecahan

: Uneven

Kekerasan

: 5,5 – 6 SM (Kaca)

Kuku
(2,5)

Kawat Tembaga
(3)

Kaca
(5,5 – 6)

Pisau Baja
(6 – 6,5)

Kikir Baja
(6,5 – 7)

-

-



Berat jenis

: 3.1 – 3.3 gr/cm3

Sifat kemagnetan

: Diamagnetik

Derajat kejernihan

: Opaq

Tenacity

: Britel

Sistem kristal

: Isometrik

Komposisi kimia

:CaF2

Golongan mineral

: Halida

Nama mineral

: Fluorite

Keterangan

:





Mineral kelima dengan nomor peraga 3. Mineral ini memiliki warna segar
Coklat dan warna lapuk Coklat kehitaman. Warna merupakan warna yang di
tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna putih
dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk
bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Tanah, dimana kilap ialah Kesan ketika
mineral ini terkena cahaya. Mineral ini memiliki belahan sempurna, dimana
belahan ialah kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya.
Pecahan dari mineral ini ialah pecahan Uneven (Tidak Rata), dimana pecahan
ialah suatu permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan
ialah suatu sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut
percobaan, kekerasan dari mineral ini 5,5 - 6 SM karena dapat tergores oleh Kaca
dan menurut buku rocks and mineral karangan Annibelle Mottana

kekerasannya sebesar 4 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah
sebesar 3.1 – 3.3 g/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara berat
mineral diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah
diamagnetik atau mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat
kemagnetan sendiri merupakan sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat
kejernihan dari mineral ini ialah Opaq atau mineral tidak dapat mentransmisikan
atau menyalurkan cahaya yang masuk dalam mineral, dimana derajat kejernihan
ialah kemampuan mineral untuk mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang
masuk ke dalam mineral. Mineral ini memiliki tenacity Britel, dimana tenacity
ialah sifat mineral itu bilamana kita berusaha untuk mematahkannya,
memotongnya, menghancurkannya, membengkokkannya, ataupun mengirisnya.
Mineral ini memiliki sistem kristal Isometrik dengan komposisi kimia CaF2.
Mineral ini tergolong dalam golongan mineral Halida. Berdasarkan deskripsi ciri
fisik di atas, nama mineral ini adalah Fluorite.
Terbentuk pada urat Hydrotermal pada suhu sedang sampai suhu tinggi
Pada fase Hypotermal pada suhu 300o-500o C. Terdapat pada batuan beku seperti
Pegmatit. Berasosiasi dengan mineral Barite, Kuarsa, Zinc, Timbal, Topas,
Tourmalin, Cassiterit, dan Apatit.
Kegunaannya sebagai pembuatan asah Hydrofluoric, industri plastik dan
Alat Optik, dan pada Metalurgi pembuatan Bauksit.

REFERENSI


:

Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA

Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York:



Simon and Schuster Inc.
Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.



Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten

Praktikan

(SURYADI)

(ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
Hari/Tgl

: Sabtu, 18 April 2015

Nama:

Anugrah Syafi’i
Acara

:

NIM

D61114308
No. Urut

: 06

No. Peraga

:7

Warna
-

Segar

: Ungu

-

Lapuk

: Putih - Kehitaman

Cerat

: Merah

Kilap

: Kaca

:

Belahan

: Sempurna

Pecahan

: Uneven

Kekerasan

: 2,5 SM (Kuku)

Kuku
(2,5)

Kawat Tembaga
(3)



Kaca
(5,5 – 6)





Berat jenis

: 3.1 – 3.2 gr/cm3

Sifat kemagnetan

: Diamagnetik

Derajat kejernihan

: Opaq

Tenacity

: Rapuh

Sistem kristal

: Monoklin

Komposisi kimia

:CO3 (ASO4)2 . 8H2O

Golongan mineral

: Phospat

Nama mineral

: Erythrite

Keterangan

:

Pisau Baja
(6 – 6,5)


Kikir Baja
(6,5 – 7)


Mineral keenam dengan nomor peraga 7. Mineral ini memiliki warna segar
Ungu dan warna lapuk Putih kehitaman. Warna merupakan warna yang di tangkap
oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna Merah dimana
cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk bubuk.
Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral ini
terkena cahaya. Mineral ini memiliki belahan sempurna, dimana belahan ialah
kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari
mineral ini ialah pecahan Uneven (Tidak Rata), dimana pecahan ialah suatu

permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu
sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan,
kekerasan dari mineral ini 2,5 SM karena dapat tergores oleh Kuku dan menurut
buku rocks and mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya
sebesar 1,5 – 2,5 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar
3.1 – 3.2 g/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara berat mineral
diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau
mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri
merupakan sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari
mineral ini ialah Opaq atau mineral tidak dapat

mentransmisikan atau

menyalurkan cahaya yang masuk dalam mineral, dimana derajat kejernihan ialah
kemampuan mineral untuk mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk
ke dalam mineral. Mineral ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity ialah sifat
mineral itu bilamana kita berusaha untuk mematahkannya, memotongnya,
menghancurkannya, membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini
memiliki sistem kristal Isometrik dengan komposisi kimia CO3(ASO4)2.8H2O.
Mineral ini tergolong dalam golongan mineral Phospat. Berdasarkan deskripsi ciri
fisik di atas, nama mineral ini adalah Erythrite.
Erythrite terbentuk sebagai mineral sekunder di zona oksida dari Co-NiSebagai deposit mineral bantalan. Terdapat pada batuan metamorf seperti Skarn
dan Serpentine. Berasosiasi dengan mineral Cobaltite, Skutterudite, Symplesite,

Roselite, Scorodite, Pharmacosiderite, Adamite, Morenosite , Retgersite, Dan
Perunggu.
Mineral ini digunakan sebagai panduan untuk berhubungan dengan kobalt
dan perak.

REFERENSI

:



Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA



Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York:
Simon and Schuster Inc.
Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.



Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten

Praktikan

(SURYADI)

(ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
Hari/Tgl

: Sabtu, 18 April 2015

Nama:

Anugrah Syafi’i
Acara

:

NIM

D61114308
No. Urut

: 07

:

No. Peraga

: 47

Warna
-

Segar

: Kuning

-

Lapuk

: Kuning - Keputihan

Cerat

: Kuning

Kilap

: Kaca

Belahan

: Tidak ada

Pecahan

: Even

Kekerasan

: 3 SM (Kawat Tembaga)

Kuku
(2,5)

Kawat Tembaga
(3)

-



Kaca
(5,5 – 6)


Berat jenis

: 2.0 – 2.1 gr/cm3

Sifat kemagnetan

: Diamagnetik

Derajat kejernihan

: Translucent

Tenacity

: Rapuh

Sistem kristal

: Orthorombik

Komposisi kimia

:S

Golongan mineral

: Native Element

Nama mineral

: Sulfur

Keterangan

:

Pisau Baja
(6 – 6,5)


Kikir Baja
(6,5 – 7)


Mineral ketujuh dengan nomor peraga 47. Mineral ini memiliki warna
segar Kuning dan warna Kuning keputihan. Warna merupakan warna yang di

tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna kuning
dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk
bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral
ini terkena cahaya. Mineral ini tidak memiliki belahan, dimana belahan ialah
kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari
mineral ini ialah pecahan Even, dimana pecahan ialah suatu permukaan yang
terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu sifat yang
ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan, kekerasan dari
mineral ini 3 SM karena dapat tergores oleh Kawat tembaga dan menurut buku
rocks and mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya sebesar
1,5 – 2,5 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2.0 – 2.1
g/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara berat mineral diudara
terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau mineral
tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri merupakan
sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari mineral ini ialah
Translucent atau mineral dapat mentransmisikan cahaya dalam jumlah yang
terbatas, dimana derajat kejernihan

ialah

kemampuan mineral untuk

mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk ke dalam mineral. Mineral
ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity ialah sifat mineral itu bilamana kita
berusaha

untuk

mematahkannya,

memotongnya,

menghancurkannya,

membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal
Orthorombik dengan komposisi kimia S. Mineral ini tergolong dalam golongan

mineral Native Element. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini
adalah Sulfur.
Endapan Sulfur

mempunyai hubungan erat dengan kegiatan gunung

berapi. Endapan tersebut dapat merupakan endapan sedimen, kerak belerang, atau
endapan hidrothermal-metasomatik. Keterdapatan pada batuan sedimen seperti
Lempung/tanah liat dan Batugamping. Berasosiasi dengan Gypsum, Halite, Dan
Fluorite.
Sulfur umumnya banyak digunakan dalam industri kimia, yaitu pembuatan
asam sulfat (H2SO4) yang diperlukan dalam pembuatan pupuk, penghalusan
minyak, bahan-bahan kimia berat dan keperluan metalurgi.
REFERENSI

:



Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA



Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York:
Simon and Schuster Inc.



Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.
Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten

Praktikan

(SURYADI)

(ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl

: Sabtu, 18 April 2015

Nama:

Anugrah Syafi’i
Acara

:

NIM

:

D61114308
No. Urut

: 08

No. Peraga

: 45

Warna
-

Segar

: Putih Bening

-

Lapuk

: Putih – Kehitaman

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Sempurna

Pecahan

: Uneven

Kekerasan

: 2,5 SM (Kuku)

Kuku
(2,5)

Kawat Tembaga
(3)



Kaca
(5,5 – 6)





Berat jenis

: 2.1 – 2.2 gr/cm3

Sifat kemagnetan

: Diamagnetik

Derajat kejernihan

: Translucent

Tenacity

: Rapuh

Sistem kristal

: Isometrik

Komposisi kimia

: NaCl

Golongan mineral

: Halida

Pisau Baja
(6 – 6,5)


Kikir Baja
(6,5 – 7)


Nama mineral

: Halite

Keterangan

:

Mineral kedelapan dengan nomor peraga 8. Mineral ini memiliki warna
segar Putih bening dan warna Putih kehitaman. Warna merupakan warna yang di
tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna putih
dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk
bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral
ini terkena cahaya. Mineral ini memiliki belahan Sempuna, dimana belahan ialah
kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari
mineral ini ialah pecahan Uneven, dimana pecahan ialah suatu permukaan yang
terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu sifat yang
ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan, kekerasan dari
mineral ini 2,5 SM karena dapat tergores oleh Kuku dan menurut buku rocks and
mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya sebesar 2 – 2,5
SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2.1 – 2.2 g/cm3
dimana berat jenis merupakan perbandingan antara berat mineral diudara terhadap
volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau mineral tidak
dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri merupakan sifat
mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari mineral ini ialah
Translucent atau mineral dapat mentransmisikan cahaya dalam jumlah yang
terbatas, dimana derajat kejernihan

ialah

kemampuan mineral untuk

mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk ke dalam mineral. Mineral
ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity ialah sifat mineral itu bilamana kita

berusaha

untuk

mematahkannya,

memotongnya,

menghancurkannya,

membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal
Isometrik dengan komposisi kimia NaCl. Mineral ini tergolong dalam golongan
mineral Halida. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini adalah
Halite.
Terbentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang
mengandung garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau terbentuk
dari hasil presipitasi air laut secara primer/langsung dangan temperatur sekitar
1000C, mineral ini juga merupakan hasil presipitasi pada endapan sedimen seperti
lempung. Terdapat pada batuan sedimen seperti Batugamping dan Lempung.
Berasosiasi dengan mineral Anhydrit, Sylvenit, Carnalite, dan Gypsum.
Kegunaannya sebagai pembuatan asam Hydrofluoric, Ramuan obat diet,
bahan Optik.
REFERENSI

:



Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA



Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York:
Simon and Schuster Inc.



Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.
Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten

Praktikan

(SURYADI)

(ANUGRAH SYAFI’I)