ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI PENGEMBANGAN SO A

ARTIKEL ILMIAH
SKRIPSI: PENGEMBANGAN SO’AL-SOAL PILIHAN GANDA PADA KONSEP SISTEM
PENCERNAAN UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS
XI DI KABUPATEN CIREBON “SURATI ANDRIYANI”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengan Semester (UTS) Literasi Biologi
Dosen Pengampu Asep Mulyani, M.Pd.

Disusun Oleh:
YAYAH IMAYAH
14121620650
BIOLOGIU C / VII

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2015

A. ABSTRAK
Di dalam penelitian ini mengenai pengembangan soa’-soal pilihan ganda untuk
menilai keteramplan berpikir kritis siswa. Produk yang berupa bahan ajar yaitu so’also’al piloihan ganda berupa tes keterampilan berpikir kritis yang berfungsi untuk menilai

keterampilan berpikir kritis pada siswa. Indikator keterampilan berpikir kritis yag di
gunakan dalam penelitian ini adalah indikator keterampilan berpikir kritis menurut fisher
yang dikembangkan yaitu: (1) mengklarifikasi dan menginterprestasikan pernyataan dan
gagasan, (2) menganalisis, mengevaluasi dan menghasilkan.
Tempat di SMA kabupaten cirebon yaitu SMA N 1 Plumbon, SMA N 1
Dukupuntang dan SMA Muhammadiyah Cirebon pad bulan April- Mei 2013. Desain
True Eksperimen, pretest-postes control group. Populasi siswa kelas XI SMA N 1
Plumbon, SMA N 1 Dukupuntang dan SMA Muhammadiyah Cirebon. Sample 197
siswa kelas XI IPA 1-4 di SMA N 1 Dukupuntang, kelas XI IPA 3-4 di SMA N 1
Plumbon, dan kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah Cirebon. Instrumen dengan
dokumentasi dan tes. Teknis analisis datanya dengan

uji validitas rumus korelasi

Product Moment, uji reabilitas, uji kesukaran dan daya beda, Hal ini dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif.
Kata kunci: 1. Pengembangan soal-soal
2. Pengembanganketerampilan berpikir kritis
3. Pendekatan data kuantitatif
B. LATAR BELAKANG

Salah satu komponen yang mempengaruhi efektif tidaknya suatu pembelajaran
adalah evalusi, evaluasi dapat di gunakanguru untuk

memperbaiki pembelajaran

selanjutnya. Evaluasi merupakan salah satu kewajiban bagi setiap guru. Alat yang di
evaluasi guru yang sering adalah tes. Tes merupakan alat pengumpul data yang di rancang
secara khususyang dapat di lihat dari konstruksi butir soal yang di pergunakan.
Pengembangan instrumen evaluasi tes sangat penting sehingga dalam penyusunan
harus sesuai dengan tujuan instruksional yang telah di rumuskan dan kemudian evaluasi
berjalan dengan efektif yang dimana setiap pembelajaran memiliki tujuan yang harus di
capai, tujuan tersebut dapat di ketahui dengan melalui evaluasi.
Pengembangan so’al-soal pilihan ganda mengenai pokok pembahasan sistem
pencernaan untukmenilai keterampilan berpikir kritis. Berpikir kritis perlu di kembangkan
dan di terapkan karena dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep pelajaran

yang di berikan. Berpikir kritis dapat menunjang hasil belajar siswa. Karena siswa di tuntut
untuk menganalisis, mensintesis dan menyimpulkan informasi yang di dapat dengan berpikir
kritisnya.
Berdasarkan


setudy

awal

beberapa

sekolah

menunjukkan

bahwa

upaya

pengembangan kemampuan berpikir kritis di SMA N 1 Dukupuntang dan SMA N 1
Plumbon yang jarang di lakukan khususnya pada pembelajaran biologi. Kurang
berkembangnya keterampilan berpikir siswa khususnya berpikir kritis selain di karenakan
metode-motode yang di gunakan kurang mendorong siswa dalam mengembangkannya yang
sering terjadi pada saat ini adalah pada saat melakukan evaluasi pembelajaran, pendidik

selalu memberikan soal-soal yang kurang menuntut siswa kearah berpikir kritis.
C. METODE PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu
Tempat di SMA kabupaten cirebon yaitu SMA N 1 Plumbon, SMA N 1
Dukupuntang dan SMA Muhammadiyah Cirebon pad bulan April- Mei 2013.
2. Desai penelitian
Desain True Eksperimen, pretest-postes control group.
3. Pelaksanaan Pengembangan
a. Tahap Studi Pendahuluan
Adalah tahap awal ataupersiapan untuk pengembangan, yang terdiri dari tiga
langkah yaitu study kepustakaan, survei lapangan dan penyusunan produk awal
1) Study kepustakaan
Merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau-landasan-landasan
teoritis yang berkenaan dengan produk yang akan di kembangkan
2) Survai lapangan
Dilakukan untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan perencanaan
dan pelaksanaan tes keterampilan berpikir kritis
3) Penyusunan produk awal
a) Penyusunan kisi-kisi tes berpikir kritis
b) Perancangan tes keterampilan berpikir kritis

c) Validasi isi oleh ahli
d) Revisi
b. Tahap Pengembangan Produk
1) Melakukan uji coba skala kecil dalam uji coba terbatas pada pada kelas XI IPA 2
di SMA N 1 Dukupuntang
2) Menganalisis data hasil uji coba tes KBK yang dikembangkan berdasarkan hasil
uji coba terbatas
3) Melakukan uji coba skala luas tahap 1
4) Menganalisis data hasil uji coba lebih luas I untuk menguji validitas tes secara
empiris, reabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda
5) Melakukan perbaikan terhadap tes KBK ynag di kembangkan berdasarkan hasil
uji coba luas I
6) Melakukan uji coba skala luas tahap 2

7) Menganalisis data hasil uji coba lebih luas 2 untuk menguji validitas tes secara
empiris, reabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda
8) Melakukan analisis deskriptisi hasil pengembangan soal
4. Populasi
Populasi siswa kelas XI SMA N 1 Plumbon, SMA N 1 Dukupuntang dan SMA
Muhammadiyah Cirebon.

5. Sample
Sample 197 siswa kelas XI IPA 1-4 di SMA N 1 Dukupuntang, kelas XI IPA 3-4 di
SMA N 1 Plumbon, dan kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah Cirebon.
6. Instrumen
Instrumen dengan dokumentasi dan tes.
7. Teknis Analisis Data
Uji validitas rumus korelasi Product Moment, uji reabilitas, uji kesukaran,
keberfungsianpengecoh dan daya beda
8. Pendekatan kuantitatif deskriptif
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis secara teoritik dalam pengembangan soal-soal pilihan ganda pada sistem
pencernaan untuk menilai keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI di kabupaten
cirebon.
Di dalam penelitian ini mengenai pengembangan soa’-soal pilihan ganda untuk
menilai keteramplan berpikir kritis siswa. Produk yang berupa bahan ajar yaitu so’also’al piloihan ganda berupa tes keterampilan berpikir kritis yang berfungsi untuk menilai
keterampilan berpikir kritis pada siswa. Indikator keterampilan berpikir kritis yag di
gunakan dalam penelitian ini adalah indikator keterampilan berpikir kritis menurut fisher
yang dikembangkan yaitu: (1) mengklarifikasi dan menginterprestasikan pernyataan dan
gagasan, (2) menganalisis, mengevaluasi dan menghasilkan penjelasan-penjelasan dan
menarik inferensi-inferensi. Ada bebera tahapan yaitu:

a. Rekapitulasi hasil validasi materi
b. Rekapitulasi hasil validasi konstruk
c. Rekapitulasi hasil validasi bahasa
d. Rekapitulasi hasil validasi keterampilan berpikir kritis
2. Analisis secara empirik pengembangan soa’l-so’al pilihan ganda pada sistem pencernaan
untuk menilai keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI di kabupaten cirebon
Validasi so’al secara empiris dilakukan dengan melaksanakan uji coba so’al.
Tujuan dari uji coba adalah untuk mengidentifikasi tarafkesukaran butir tes,daya
pembeda butir tes, reliabilitas dan keberfungsian pengecohnya. Ujicoba yang di lakukan
dalam penelitian ini di lakukan sebanyak 3 kali atau tiga tahap uji coba yaitu uji coba

terbatas, uji coba lapangan skala luas yang terdiri dari uji coba lapangan satu dan
lapangan 2. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat reabilitas , tingkat kesukaran,
tingkat validasi so’al dan daya pembeda so’al, dalam pengembangan so’al-so’al pilihan
ganda untuk menilai keterampilan berpikir kritis siswa.
a. Uji coba terbatas
1) Reliabilitas : Bertujuan auntuk mengetahui tingkat ketepatan skor tes. Pada
ujicoba terbatas di dapat 0,72 yang artinya tingkat konsistensi tes dianggap tinggi
sehinggga skor tes ini dapat di percaya. Hal ini tingkat reliabilitasnya mendekati
angka satu. Karena indeks reliabilitas tes berkisar antara 0-1. Semakin tinggi

tingkat koofiesien reliabilitas suatu tes maka semakin tinggi pula tingkat
ketepatannya.
2) Daya pembeda: hasil analisis daya pembeda so’al pada tahap uji coba terbatas
menunjukkan bahwasannya butir so’al yang di buat penulis lebih banyak
berkategori cukup. Hal ini berarti indeks pembeda rendah bahkan mendekati nol.
Namun jikaindeks daya pembeda so’al antara 0,40-0,70 di katakan suatu daya
beda sosial baik.
3) Tingkat kesukaran: sangat sukar 6%, sukar 30%, sedang 53%, mudah 10% dan
sangat mudah 1 persen.
4) Validitas soal : jumlah soal yang falid ada 39 soal dan yang tidak valis ada 41
butir soal. Soal-soal yang valis da sangat valid . sedangkan soal-soal yang tidak
valis itu masi bisa di pertahankan atau di pakai dengan cara harus di perbaiki.
5) Tinngkat distaktor: bepengecoh berfungsi dengan baik secara efektif
6) Analisis KBK Siswa: (1) ada tiga yaitu mengklarifikasi dan menginterprestasikan
pernyataan-pernyataan dan gagasan, (2) menganalisis mengevaluasi dan
menghasilkan penjelasan-penjelasan dan menarik, (3) enferensi-inferensi.
7) Nilai rata-rata so’al tahap uji coba terbatas: hasil reabilitas 0,72 yang memiliki
kategori tinggi, daya beda 0,20 yang memiliki kategori sedang, tingkat kesukaran
0,40 yang memiliki kategori sedang.
b. Uji Coba 1

Kelas XI IPA 3 dan 4 SMA N 1 Dukupuntang dengan jumlah siswa 72 untuk
mengetahui reliabilitas, daya pembeda tingkat kesukaran, validitas soal, soal
distaktor atu pengecoh,
1) Reliabilitas : 45 item soal di uji pada 72 subjek, hasilnya 0,76 yang di anggap
tinggi sehingga dapat di percaya.
2) Daya pembeda: jumlah 19 soal kategori cukup, 12 soal kategori jelek, 9 soal
kategori naik, dan kategori sangat baik 4 so’al dan yang sangat baik 1 butir soal.

3) Tingkat kesukaran: kategori sedang 21 soal, dan kategori sangat mudah ada 2. 13
% soal dikatakan sangat sukar, 22% dikatakan sukar, dan 47% dikatakan sedang
dan 5% terbilang baik.
4) Validitas soal: sangat valid berjumlah 19 soal dari 45 soal
5) Tinngkat distaktor: paling banyak adalah 2 pengecoh yang berfungsi baik
6) Analisis KBK Siswa: sebagian besar dari 72 test kriteria KBK mengklarifikasi
dan mensignifikan yaitu lebih tinggi pada indikator KBK yaitu sebesar 46%,
indikator menganalisis mengevaluasi dan menghasilkan penjelasan-penjelasan
sebesar 41%, inferensi-nferensi sebesar 39%. Dari 45 soal hanya ada 30 soal
yang valid.
7) Nilai rata-rata so’al tahap uji coba terbatas: hasil reabilitas 0,76 yang memiliki
kategori tinggi, daya beda 0,28 yang memiliki kategori sedang, tingkat seda

0,41 yang memiliki kategori sedang. Dan validitas 0,309 yang memiliki kategori
rendah.
c. Uji coba lapangan 2
Kelas XI IPA 3 dan 1 SMA N 1 Plumbon dengan jumlah siswa 72 untuk
mengetahui reliabilitas, daya pembeda tingkat kesukaran, validitas soal, soal
distaktor atu pengecoh,
1) Reliabilitas : 35 item soal di uji pada 92 subjek, hasilnya 0,86 yang di anggap
tinggi sehingga dapat di percaya.
2) Daya pembeda: jumlah 35 soal kategori cukup, 17% soal kategori jelek, 43%
soal kategori cukup, dan kategori sangat baik 14% so’al dan yang baik, Dan 36
soal buruk atu sangat buruk butir soal.
3) Tingkat kesukaran: kategori sedang 20 soal, dan kategori sangat mudah ada 3%,
Dan ini terbilang baik.
4) Validitas soal: sangat valid berjumlah 43%
5) Tinngkat distaktor: paling banyak adalah 2 pengecoh yang berfungsi baik
6) Analisis KBK Siswa: sebagian besar dari 92 test kriteria KBK mengklarifikasi
dan mensignifikan yaitu lebih tinggi pada indikator KBK yaitu sebesar 40%,
indikator menganalisis mengevaluasi dan menghasilkan penjelasan-penjelasan
sebesar 41%, inferensi-nferensi sebesar 38%. Dari 45 soal hanya ada 27 soal
yang valid.

7) Nilai rata-rata so’al tahap uji coba terbatas: hasil reabilitas 0,86 yang memiliki
kategori tinggi, daya beda 0,40 yang memiliki kategori sedang, tingkat sukar
0,41. Dan validitas 0,404 yang memiliki kategori rendah

E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dalam pengembangan soal-soal
pilihan ganda pada konsep sistem pencernaan untuk menilai keterampilan berpikir kritis
siswa kelas XI dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil analisis secara teoritik menghasilkan soal-soal yang di revisi dari segi konten,
konstruk dan bahasa yaitu sebanyak 35 item soal dari 70 yang telah di validasi
2. Hasil analisis secara empirik menghasilkan karakteristik butir soal meliputi nilai ratarata validitas sebesar 0, 316 (rendah), reabilitas sebesar 0,78 (tinggi), tingkat kesukaran
sebesar 0,39 (sedang), daya pembeda sebesar 0,29 (cukup) dan keberfungsian pengecoh
secesar 94 % (berfungsi dengan baik)
3. Efektifitas dari pengembangan soal-soal pilihan ganda pada konsep sistem pencernaan
untuk menilai keterampilan berpikir kritis siswa kelas xi di katakan efektif berdasarkan
tingkat validitas dengan rentang antara 0,20 ≤ r11 ≤ 0,40, tingkat reabilitas dengan
rentang 0,71 - 0, 90 (tinggi), tigkat kesukaran dengan rentang 0, 30 < IK