PENGARUH KEPUASAN KERJA, KEADILAN PROSEDURAL DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Industri Rotan Sekecamatan Leuwimunding Majalengka)

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KEADILAN PROSEDURAL DAN
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada Industri Rotan Sekecamatan Leuwimunding Majalengka)

Oleh :
H. ASEP QUSTOLANI*)
e-mail : asepquinn@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah Kepuasan kerja, Keadilan
prosedural dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan padaIndusrti Rotan se
kecamatan Leuwimunding. Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah bahwa
kepuasan Kerja, Keadilan Prosedural dan Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Populasi di dalam penelitian ini adalah karyawan tetap industri rotan sekecamatan
Leuwimunding yang semuanya di ambil sebagai responden yakni berjumlah 57 orang.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini di lakukan dengan metode statistik korelasi
produk moment. Data yang di gunakan oleh peneliti adalah data di buat dalam bentuk
kuesioner tertutup, yang semua penggunaan metodenya dengan menggunakan bantuan
program SPSS 21.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengaruh kepuasan kerja,
keadilan prosedural dan kompensasi terhadap kinerja karyawan, baik secara parsial
maupun simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan.

Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Keadilan Prosedural, Kompensasi, Kinerja

*) Dosen Tetap Fakultas Ekonomi UNMA
Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi ini, setiap
perusahaan berusaha meningkatkan serta
mengembangkan
perusahaan
dengan
mengadakan berbagai cara yang tersusun
dalam program untuk meningkatkan
kinerja para karyawan. Banyak faktor
yang terkait dalam perbaikan kinerja
perusahaan. Pada dasarnya perusahaan
memiliki visi dan misi tertentu yang harus
di capai, salah satunya adalah untuk
memperoleh profit (profit oriented). Untuk
dapat mencapai tujuan perusahaan
tersebut, mendorong para manajemen

perusahaan agar dapat memaksimalkan
kinerja karyawannya dalam mencapai
tujuan perusahaan. Dalam hal ini kinerja
adalah melakukan suatu kegiatan dan

menyempurnakannya
sesuai
dengan
tanggung jawabnya dengan hasil seperti
yang di harapkan (Widodo9), 2006).
Berdasarkan hal di atas maka
karyawan memiliki peran yang strategis di
dalam perusahaan, karena karyawan
adalah penggerak utama dalam suatu
proses kegiatan serta menentukan
kelancaran aktivitas di dalam perusahaan.
78

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2


Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

atas, pada dasarnya terjadi karena
karyawan kurang mendapat penghargaan
dan pengakuan atas hasil kerja karyawan.
Berkaitan dengan promosi jabatan,
karyawan yang di promosikan hanyalah
mereka yang dekat dengan atasan tanpa
mempertimbangkan
prestasi
kerja
karyawan. Akibatnya, untuk mendapatkan
promosi jabatan, karyawan merasa tidak
perlu bekerja sungguh-sungguh karena
pihak perusahaan tidak menjadikan
prestasi kerja sebagai dasar promosi
karyawan.

Merujuk pada fenomena di atas,
bahwa tindakan negatif ataupun perilakuperilaku yang kurang baik itu di dasarkan
pada kurangnya perhatian perusahaan
terhadap karyawan. Kurangnya perhatian
perusahaan tersebut jika di biarkan secara
terus-menerus maka hal ini akan
berdampak pada ketidakpuasan karyawan
terhadap pekerjaannya dan bahkan akan
berimbas pada menurunnya kinerja
karyawan.
Hal ini juga dirasakan oleh beberapa
perusahaan yang berada di Kecamatan
Leuwimunding yaang bergerak di bidang
industri rotan manufaktur yaitu CV. Karya
Mandiri
yang
terletak
di
Desa
Leuwikujang dan CV. Sumber Alam yang

terletak di Desa Lame. Pada tahun 2013
perusahan industri rotan di Kecamatan
Leuwimunding mengalami kemajuan yang
signifikan. Hal ini dapat di lihat dari
adanya beberapa produk baru yang
muncul yang di inginkan oleh customer
(pembeli), seperti hal nya produk Nampan
yang terbuat dari bahan rotan dan triplek
yang pemesanannya mencapai 36.000 unit,
produk kap lampu yang terbuat dari rotan
yang pemesanaannya mencapai 2000 unit
dan lain sebagainya. Namun seiring
berjalanya waktu kemajuan perusahaan
industri rotan yang berada di kecamatan
Leuwimunding
tersebut
mengalami
kemunduran. hal itu dapat di lihat dari
adanya nya produk-produk yang hilang
dari daftar orderan perusahaan, Salah


Namun dalam realita sekarang masih
banyak sekali perusahaan yang tidak
memperhatikan
kesejahteraan
karyawannya, hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya beberapa fenomena yang
terjadi sampai saat ini yaitu masih ada nya
berita-berita yang membahas mengenai “
Resah Belum Di Gaji ” atau “ Demo
Kenaikan Gaji “ baik di media sosial
maupun di media elektronik yang mana
hal tersebut dapat menimbulkan hal-hal
yang tidak di inginkan perusahaan seperti
hal nya ancaman mogok kerja, tuntutan
kenaikan gaji, ataupun sebagainya.
Selain itu di zaman era globalisasi
ini juga banyak sekali perusahaanperusahaan yang memberlakukan sistem
lemburan untuk memenuhi target produksi
yang semakin meningkat sehingga di

harapkan agar para karyawan bekerja lebih
optimal lagi. Namun pemberdayaan ini
kurang di imbangi dengan penghargaan
yang seimbang pada karyawan baik itu
secara materi maupun non materi.
Kurangnya penghargaan yang di dapatkan
karyawan dari atasan, tergambar pada
karyawan, yang sekalipun mampu
menyelesaikan pekerjaannya melebihi
target dalam jangka waktu yang telah di
tentukan, mereka tidak mendapatkan
penghargaan dari atasannya. Sebaliknya,
apabila
karyawan
tidak
dapat
menyelesaikan pekerjaan dlam jangka
waktu yang telah di tentukan, maka
karyawan tersebut mendapat teguran yang
kurang tepat dari atasannya. Akibatnya,

dalam melakukan pekerjaannya, karyawan
tidak melakukan nya dengan sungguhsungguh. Hal ini terwujud dari tidak
tercapainya target yang di tentukan
perusahaan, serta banyaknya karyawan
yang mencuri-curi kesempatan untuk
ngobrol di dalam bekerja di saat atasan
tidak di tempat. Perilaku lainnya,
karyawan
sering
menunda-nunda
menyelesaikan
pekerjaannya
sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan.
Perilaku yang kurang produktif tersebut di
79

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017


Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

satunya yaitu produk Nampan yang
terbuat dari rotan dan triplek dan kap
lampu. Menurut nara sumber yang berada
di
kedua
perusahaan
tersebut,
permasalahan ini terjadi di akibatkan oleh
beberapa faktor yang salah satu nya yaitu
kepuasan kerja, keadilan prosedural dan
kompensasi yang mengakibatkan kinerja
karyawan menurun drastis.
Munculnya ketidakpuasan kerja

yang di rasakan oleh karyawan dari kedua
perusahaan tersebut yaitu kurang nya
fasilitas yang di terima dari perusahaan
tidak menunjang dalam pekerjaannya
serta tidak adanya keseimbangan antara
pekerjaan dengan kompensasi yang di
dapatkan. Selain itu dalam hal promosi
jabatan di dalam perusahaan tersebut tidak
sesuai dengan prosedur yang seharusnya.
Contohnya dalam pengisian jabatan,
perusahaan
hanya
memberikan
kesempatan
kepada
orang-orang
terdekatnya saja tidak dengan meleui
penilaian kinerja karyawan. Atas dasar
tersebut karyawan merasa tidak puas
dengan apa yang mereka terima sehingga
menimbulkan perilaku-perilaku negativ
seperti hal nya pekerjaan yang mereka
lakukan tidak sesuai dengan prosedur yang
di tetapkan perusahaan. Hal ini lah yang
menyebabkan pemesanan produk di
industri rotan yang berada di kecamatan
Leuwimunding meroasot sangat tajam
karena produk yang di hasilkan tidak
sesuai
dengan
keinginan
cutomer
(pembeli).
Berkaitan dengan uraian di atas
maka, peneliti bermaksud untuk berfokus
meneliti lebih jauh mengenai kepuasan
kerja, keadilan prosedural, kompensasi
dan kinerja karyawan di industri rotan se
kecamatan Leuwimunding yang akan
penulis tuangkan dalam penelitian dengan
judul : “ Pengaruh Kepuasan Kerja,
Keadilan Prosedural dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus
Pada
Industri Rotan Sekecamatan
Leuwimunding Majalengka )”.

ISSN : 2356-3923

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar
belakang, masalah penelitian ini dapat
dirumuskan yaitu: bagaimana pengaruh
kepuasan kerja, keadilan prosedural dan
kompensasi terhadap kinerja karyawan
baik secara parsial maupun simultan.
Kajian Pustaka
Kepuasan Kerja
Menurut
Malayu
Hasibuan4)
(2008:202) menyatakan bahwa : “
kepuasan kerja adalah sikap emosional
yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Sikap ini di cerminkan oleh
moral kerja, kedisiplinan dan prestasi
kerja. Kepuasan kerja di nikmati dalam
pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi
dalam dan luar pekerjaan”.
Keadilan Prosedural
Menurut
Pareke6)
(2002)
mengatakan bahwa keadilan prosedural
merupakan suatu fungsi dari sejauh mana
sejumlah aturan-aturan prosedural dipatuhi
atau dilanggar. Aturan-aturan tersebut
memiliki implikasi yang sangat penting
karena dipandang sebagai manifestasi
nilai-nilai proses dasar dalam organisasi.
Jadi individu dalam organisasi akan
mempersepsikan
adanya
keadilan
prosedural manakala aturan prosedural
yang ada dalam organisasi dipenuhi oleh
para pengambil kebijakan. Sebaliknya
apabila prosedur dalam organisasi itu
dilanggar
maka
individu
akan
mempersepsikan adanya ketidak-adilan.
Karenanya keputusan harus dibuat secara
konsisten tanpa adanya bias-bias pribadi
dengan melibatkan sebanyak mungkin
informasi
yang
akurat,
dengan
kepentingan-kepentingan individu yang
terpengaruh terwakili dengan cara-cara
yang sesuai dengan nilai-nilai etis mereka,
dan dengan suatu hasil yang dapat di
modifikasi.

80

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

perusahaan.Kinerja merupakan hasil kerja
yang di capai oleh seorang karyawan
dalam melakukan pekerjaannya sesuai
dengan ketentuan yang di tetapkan oleh
perusahaan.Kinerja karyawan yang baik
dapat mempengaruhi kepuasan kerja pada
diri karyawan.Munculnya kepuasan kerja
dapat membuat meningkatnya kinerja
karyawan.Terdapat
penelitian
terkait
kepuasan kerja dengan kinerja karyawan
yang telah di lakukan sebelumnya.
Penelitian yang di lakukan Kartika
Yanidrawati, Susilaningsih dan Somantri3)
(2011) mengatakan bahwa ada hubungan
positif antara kepuasan kerja dengan
kinerja karyawan. Bila di lihat berdasarkan
penelitian sebelumnya, secara riset empiris
menunjukan antara variabel kepuasan
kerja dengan kinerja karyawan memiliki
hubungan yang positif atau berkorelasi.
Namun, penelitian yang di lakukan hanya
sebatas antara variabel kepuasan kerja
dengan kinerja karyawan.

Kompensasi
Hani
Handoko1)
(2003:155),
kompensasi adalah segala sesuatu yang
diterima para karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka Upah atau gaji pokok
adalah pembayaran
yang diterima
karyawan secara bulanan, mingguan, atau
setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan
mereka. Insentif merupakan imbalan yang
ditambahkan terhadap upah atau gaji dan
biasanya berkaitan secara langsung dengan
prestasi kerja, ( seperti : bonus, komisi,
profit sharing, piece rate plans).
Sedangkan benefit adalah imbalan yang
diterima karyawan sebagai hasil dari
pekerjaan dan posisi mereka dalam
organisasi, ( seperti pembayaran hari libur,
asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan
tunjangan pensiun). Pembayaran (pay)
adalah penerimaan karyawan secara nyata
sebagai hasil dari pekerjaan mereka.
Dari
penjelasan
yang
telah
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa,
kompensasi adalah suatu balas jasa yang
diberikan oleh perusahaan kepada
karyawan dalam rangka kontribusi yang
diberikan dalam bentuk, seperti upah atau
gaji, reward, insentif atau bonus, komisi,
dan lain-lain.Pemberian kompensasi yang
diberikan diterima oleh karyawan secara
bulanan, mingguan, atau setiap jam
sebagai hasil dari pekerjaan sesuai dengan
pengorbanan waktu, tenaga, pikiran yang
telah mereka berikan kepada perusahaan.

Hubungan Antara Keadilan Prosedural
Dengan Kinerja Karyawan
Keberhasilan suatu perusahaan atau
instansi sangat ditentukan oleh salah
satunya adalah kinerja dari para
karyawannya dalam berbagai bidang.Peran
karyawan dalam setiap usaha merupakan
faktor yangpenting. Oleh karena itu,
perusahaan atau instansi harus mampu
mengolah sumber daya manusia yaitu
karyawan sedemikian rupa sehingga
terjadi keseimbangan bagi seluruh
karyawan yang ada dalam sebuah
perusahaanatau instansi.
Salah satu bentuk dari keseimbangan
yang perusahaan atau instansi ciptakan
untuk meningkatkan kinerja karyawan
adalah dengan memberikan motivasi yang
sama kepada setiap karyawan yang ada
didalam
perusahaan
atau
instansi.
Motivasi yang diterima oleh karyawan
adalah
dengan
adanya
keadilan
organisasional yang diberikan oleh
perusahaan atau instansi. Penting bagi

Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara5) (2004:67)
kinerja karyawan adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
Kerangka Pemikiran
Hubungan Kepuasan Kerja Dengan
Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan merupakan faktor
penting untuk di perhatikan oleh
81

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

Kompensasi yang sesuai harapan akan
mampu memotivasi, dan mempertahankan
karyawan untuk tetap terus bekerja di
perusahaan
tersebut.
Pemberian
kompensasi merupakan fungsi strategik
sumber daya manusia yang mempunyai
imbas
besar
pada
fungsi
kerja
peerusahaan. Hasil analisis model terbaca
bahwa kompensasi berpengaruh kuat
terhadap kepuasan kerja, produktivitas
kerja karyawan. Kompensasi dapat
meningkatkan
ataupun
menurunkan
kepuasan kerja, oleh karena itu diperlukan
perhatian perusahaan terhadap pengaturan
kompensasi secara benar dan adil, apabila
para karyawan memandang kompensasi
mereka tidak memadai, maka prestasi
kerja maupun kepuasan kerja mereka akan
menurun.

perusahaan untuk dapat memotivasi
kinerja karyawannya dalam berbagi
bidang sesuai dengan porsi mereka
masing-masing.
Siti Hidayah dan Haryani7) (2013),
menyatakan bahwa konsep keadilan yang
dimaksud
dalam
hubungannya
meningkatkan kinerja adalah keadilan
organisasi yang mencakup tiga bentuk
keadilan, yaitu keadilan distributif,
keadilan
prosedural,
dan
keadilan
interaksional. Dalam penelitian yang akan
dilakukan peneliti memfokuskan hanya
pada keadilan prosedural. Keadilan
prosedural adalah keadilan organisasi yang
berhubungan
dengan
prosedur
pengambilan
keputusan
oleh
organisasiyang
ditunjukkan
kepada
karyawannya. Keadilan yang karyawan
kenal hanya sebatas penggajian, promosi
kebijakan penilaian kinerja dan kebijakan
lainnya
yang
berkaitan
dengan
kepentingan masing-masing karyawan
yang dipusatkan dalam organisasi. Padahal
keadilan yang diberikan perusahaan atau
instansi tidak hanya mengacu pada
keadilan mengenai bagaimana perusahaan
memberikan gaji dan promosi untuk
karyawan, tetapi juga perusahaan harus
mampu memberikan punishment bagi
karyawan yang melakukan kesalahan
ataupun reward bagi karyawanyang
memang memberikan kontribusi lebih
terhadap organisasi tanpaharus membedabedakan karyawan satu dengan yang
lainnya.

Hubungan Antara Kepuasan Kerja,
Keadilan Prosedural Dan Kompensasi
Dengan Kinerja Karyawan
Dari uraian di atas dapat di
simpulkan bahwa kepuasan kerja, keadilan
prosedural dan kompensasi memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kinerja
karyawan,
karena
ketika
keadilan
prosedural dan kompensasi di lakukan
dengan baik maka akan timbul kepuasan
kerja sehingga akan berdampak positif
terhadap kinerja karyawan.
Hipotesis
Berdasarkan diatas berikut ini adalah
ringkasan sejumlah hipotesis yang
diajukan dalam studi ini :
H1:
Kepuasan
Kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
Kinerja
Karyawan
H2:
Keadilan Prosedural berpengaruh
signifikan
terhadap
Kinerja
Karyawan.
H3 : Kompensasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
Kinerja
Karyawan.
H4 : Kepuasan
Kerja,
Keadilan
Prosedural
dan
Kompensasi

Hubungan Antara Kompensasi Dengan
Kinerja Karyawan
Perusahaan dapat berkembang jika
dikelola dengan baik, dan peran sumber
daya manusia menjadi hal penting di
dalamnya.
Perusahaan
dalam
menggunakan tenaga kerja secara kontrak
perlu mempertimbangkan kompensasi
finansial untuk karyawannya, sehingga
menciptakan kepuasan bagi karyawan dan
berdampak positif untuk perusahaan.
82

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

dapat di percaya atau di andalkan. Uji
reliabilitas instrumen yang d lakukan
dengan
cronbach’s
Alpha
dan
perhitungannya dengan menggunakan
SPSS 21. Instrumen reliabel adalah
instrumen yang di gunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Instrumen
di katakan reliabel apabila nilai
Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 (Imam
Ghozali2), 2011:46). Berdasarkan hasil
perhitungan SPSS diperoleh bahwa. maka
ke empat variabel yaitu kepuasan kerja,
keadilan prosedural, kompensasi dan
kinerja karyawan memiliki Cronbach
Alpha > Nilai kritis, artinya semua
pernyataan dari ke empat variabel tersebut
reliabel.

berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Karyawan
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan
metode
deskriptif
verifikatif.deskriptif menurut Sugiyono8)
(2003:53) adalah suatu rumusan masalah
yang berkenaan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variable mandiri,
baik hanya pada satu variable atau
lebih.Oleh karena itu penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif karena
menyajikan gambaran secara terstruktur.
Factual dan akurat mengenai seberapa
besar pengaruhKepuasan kerja, Keadilan
Prosedural dan kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan.Sedangkan analisis
verifikatif bertujuan untuk menguji nilai
hipotesis suatu variabel. Melalui variabel
ini dapat di ketahui pengaruh antara satu
variabel dengan variabel lainnya.
Populasi dalam penelitian ini akan di
berikan kuesioner yang berisi jumlah
pernyataan berisikan indikator dan
variabel yang di teliti. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 57 orang yang
menjadi karyawan tetap CV. Karya
Mandiri dan CV. Sumber Alam, dengan
rincian terdiri dari karyawan CV.Karya
Mandiri yang berjumlah 27 orang dan
Karyawan CV.Sumber Alam yang
berjumlah 30 orang. Penentuan sampel
dalam penelitian ini yang di gunakan
adalah sampel jenuh (Nonprobability
Sampling).Penarikan
sampel
ini
merupakan teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi di gunakan
sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh
adalah sensus, dimana semua anggota
populasi di jadikan sampel. Maka dari itu
sampel yang di gunakan sebanyak 57
orang.

Uji Validitas
Uji validitas variabel kepuasan kerja,
keadilan prosedural, kompensasi dalam
menentukan kinerja karyawan di industri
rotan se kecamatan leuwimunding dengan
melihat corrected item-total correlation
pada pengujian reliabilitas, nilai corrected
item-total correlation di bandingkan
dengan nilai rhitungapabila nilai corrected
item-total correlation lebih besar dari
rtabelmaka indikator layak (shahih) dan
sebaliknya, (Imam Ghozali2) 2011:47).
Hasil uji validitas di sajikan dalam tabel
berikut, adapun kaidah keputusannya :
a. Jika r hitung > r tabel maka item
pernyataannya adalah valid
b. Jika r hitung < r tabel maka item
pernyataannya adalah tidak valid
Dari hasil uji validitas, dapat di
simpulkan bahwa secara keseluruhan
semua item pernyataan yang di gunakan
untuk mengukur kepuasan kerja, keadilan
prosedural kompensasi dan kinerja adalah
valid. Hal ini dapat di lihat dari nilai
Corrected item-total correlation yang
lebih besar dari nilai rtabelpada taraf
sidnifikan 5%.

Hasil Penelitian
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk
menunjukan sejauh mana suatu alat ukur
83

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

terhadap kinerja karyawan industri rotan.
Dengan demikian hipotesis ketiga dapat
dibuktikan kebenarannya.

Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji Secara Parsial (Uji t) yaitu untuk
mengetahui signifikansi pengaruh variabel
independen (kepuasan kerja, keadilan
prosedural,dan kompensasi) secara parsial
atau individu menerangkan variabel
dependen (kinerja karyawan) pada industri
rotan
sekecamatan
Leuwimunding.
Pengujian ini menggunakan aplikasi SPSS
21 dengan hasil sebagai berikut :

Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji Secara Simultan (Uji F)
digunakan untuk mengetahui apakah
variabel
dependen
(kepuasan
kerja,keadilan prosedural,dan kompensasi)
secara simultan atau bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen (kinerja
karyawan) pada industri rotan sekecamatan Leuwimunding. Pengujian ini
menggunakan aplikasi SPSS 21 dengan
hasil sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Model

(Constant)
kepuasan
kerja
keadilan
prosedural
kompensasi

Coefficientsa
Unstandardized Stand
Coefficients
ardize
d
Coeffi
cients
B
Std.
Beta
Error
18,059 7,044
,537
,110
,537

T

ISSN : 2356-3923

Sig.

Tabel Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan
(Uji F)
2,564
4,903

,013
,003

,464

,216

,464

2,151

,000

,566

,216

,566

2,620

,000

Model
Regression
1

ANOVAa
Sum of
Df
Squares
2211,689
3

Mean
F
Square
737,230 11,5
32
63,930

Sig.
,000b

Residual
3388,308
53
Total
5599,998
56
A. Dependent variable: kinerja karyawan
B. Predictors: (constant), kompensasi, kepuasan kerja,
keadilan prosedural

a. Dependent Variable: kinerja karyawan

Hasil pengujian hipotesis secara
parsial dengan uji t, dimana jumlah
responden (n) = 57 orang, tingkat
signifikansi (α) = 5 %, maka diperoleh
kesimpulannya adalah sebagai berikut :
Pertama, untuk kepuasan kerja diperoleh
nilai Sig = 0,003, karena nilai Sig (0,003)
< nilai α (0,05) maka Ho ditolak, artinya
kepuasan kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan industri rotan.
Dengan demikian hipotesis pertama dapat
dibuktikan kebenarannya. Kedua, untuk
keadilan prosedural diperoleh nilai Sig =
0,000, karena nilai Sig (0,000) < nilai α
(0,05) maka Ho ditolak, artinya keadilan
prosedural
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja karyawan industri rotan.
Dengan demikian hipotesis kedua dapat
dibuktikan kebenarannya. Ketiga, untuk
kompensasi diperoleh dan nilai Sig =
0,000, karena nilai Sig (0,000) < nilai α
(0,05) maka Ho ditolak, artinya
kompensasi
berpengaruh
signifikan

Berdasarkan di atas. diperoleh nilai
Fhitung adalah sebesar 11,532 sedangkan
Ftabel2,77 dengan tingkat sig 0,000 oleh
karena itu Fhitung> Ftabel yaitu 11,532 >
2,77 dan nilai signifikansinya 0,000< 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
berarti kepuasan kerja,keadilan prosedural,
dan kompensasi berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka peneliti dapat menarik
kesimpulan sebagaiberikut :
1. Kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan pada
industri
rotan
sekecamatan
Leuwimunding. Sehingga perusahaan
dalam hal ini industri rotan se
kecamatan
Leuwimunding
harus
berupaya memberikan kreatifitas lagi
84

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

agar pekerjaan yang mereka kerjakan
menjadi lebih mudah lagi untuk di
kerjakan serta meningkatkan kembali
pengawasan yang selama ini di
tetapkan dan di berlakukan. Dengan
demikian akan terwujud kepuasan kerja
karyawan yang berdampak positif pada
kinerja karyawan.
2. Keadilan
prosedural
berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan pada
industri
rotan
sekecamatan
Leuwimunding. Sehingga perusahaan
dalam hal ini harus berupaya
memberlakukan
dan
menerapkan
keadilan prosedural sebaik mungkin
tanpa ada kecemburuan dari salah satu
pihak karyawan. Dengan demikian
keadilan prosedural yang baik akan
mewujudkan kepuasan kerja karyawan
dan berdampak positif pada kinerja
karyawan.
3. Kompensasi
berpengaruh
positif
terhadap kinerja karyawan pada
industri
rotan
sekecamatan
Leuwimunding. Sehingga dalam hal ini
perusahaan
harus
berupaya
mempertahankan
dan
lebih
meningkatkan lagi kualitas serta
kuantitas kompensasi yang selama ini
di tetapkan dan di laksanakan. Dengan
demikian akan terwujud kepuasan kerja
karyawan atas kompensasi yang
berdampak positif pada kinerja
karyawan.
4. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
kepuasankerja, keadilan prosedural dan
kompensasi
secara
simultan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pada
industri
rotan
sekecamatan
Leuwimunding. Hal ini dapat di
simpulkan bahwa kinerja karyawan
pada industri rotan sekecamatan
Leuwimunding di pengaruhi oleh
kepuasan kerja, keadilan prosedural dan
kompensasi yang di terapkan di dalam
perusahaan tersebut.

ISSN : 2356-3923

Saran
1. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada
Industri
Rotan
sekecamatan
Leuwimunding dengan kategori puas.
Kepuasan ini perlu di pertahankan dan
di tingkatkan kembali sehingga
kepuasan kerja karyawan pun akan
meningkat. Salah satu cara yang di
lakukan oleh perusahaan yaitu dengan
mengevaluasi
kembali
dan
meningkatkannya
dari
beberapa
indiaktor pekerjaan itu sendiri, gaji,
kesempatan promosi, pengawasan
(supervisi), dan rekan kerja sesuai
dengan peraturan dan sumberdaya
manusianya.
2. Keadilan
prosedural
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
pada Industri Rotan se Kecamatan
Leuwimunding dengan kategori baik.
Keadilan prosedural ini perlu di
pertahankan dan di tingkatkan lagi
sehingga kepuasan kerja karyawan pun
akan meningkat. Salah satu cara yang
dapat di lakukan oleh perusahaan yaitu
dengan
memperhatikan
hak-hak
karyawan untuk mendapatkan keadilan
yang layak dan merata.
3. Kompensasi berrpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada
Industri
Rotan
se-kecamatan
Leuwimunding dengan kategori baik.
Kompensasi ini perlu di pertahankan
dan di tingkatkan lagi sehingga
kepuasan kerja karyawan pun akan
meningkat. Salah satu cara yang dapat
di lakukan oleh perusahaan yaitu
dengan memperhatikan kewajiban
perusahaan terhadap karyawan yang
meliputi pemberian gaji, insentif,
bonus, upah, premi, pengobatan, serta
asuransi yang sesuai dengan peraturan
yang sudah di tetapkan dan di sepakati
oleh perusahaan maupun pemerintah.
4. Berkaitan
dengan
penelitian
selanjutnya, di harapkan dapat meneliti
85

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

variabel-variabel lainnya yang turut
mempengaruhi
kinerja
karyawan.
Karena dalam penelitian ini masih
terdapat pengaruh lainterhadap kinerja

ISSN : 2356-3923

karyawan selain variabel kepuasan
kerja,
keadilan
prosedural
dan
kompensasi.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Hani Handoko. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.

2.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang.

3.

Kartika Yanidrawati, F. Sri Susilaningsih, Irman Somantri. 2011. Hubungan Kepuasan
Kerja Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bekasi. Jurnal Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran
Bandung

4.

Malayu S.P Hasibuan. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta.
Bumi Aksara.

5.

Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung.
Penerbit: Remaja Rosda Karya.

6.

Pareke. 2002. Keadilan distributive dan Keadilan Prosedural Sebagai Determinan
Kepuasan Pada Penilaian Kinerja dan Komitmen Organisasional. Penelitian Tesis
Magister Sains Manajemen UGM.

7.

Siti Hidayah dan Haryani. 2013. Pengaruh Keadilan Distributif Dan Keadilan
Prosedural Terhadap Kinerja Karyawan Bmt Hudatama Semarang. Jurnal Ekonomi
Manajemen Akuntansi. STIE Dharmaputra Semarang

8.

Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

9.

Widodo. 2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Computer. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.

86

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25