Pengertian Ekonomi Manajerial Dan Ruang

Pengertian Ekonomi Manajerial
Dan Ruang Lingkupnya
Terlengkap
SORA N 26/04/2015
Inilah pengertian ekonomi manajerial dan ruang lingkupnya. Pada tulisan ini kita akan membahas
tentang ekonomi manajerial, yang dimana penjalasannya dapat di baca di bawah ini.
A. Penjelasan tentang ekonomi manajerial
Ekonomi manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk
membahas bagaimana cara suatu organisasi dapat mencapai target dengan cara yang efektif dan
efesien. Atau definisi ekonomi manejerial yaitu suatu pengetahuan yang menunjukan adanya penerapan
teori-teori ekonomi dan analisis pengetahuan dalam mengambil suatu keputusan yang mengidentifikasi
bagaimana cara organisasi dapat mencapai tujuannya secara lebih efesien.
B. Inilah ruang lingkup ekonomi manajerial
Ekonomi manajerial adalah suatu penerapan ilmu yang menggabungkan antara ilmu ekonomi dan
pengambilan keputusan.
1. Terkaitan Dengan Teori Ekonomi.
Keputusan dari manajemen dapat menerapkan ilmu ekonomi dan perangkat ilmu terapan. Ekonomi mikro
mempelajari mengenai tingkah laku ilmu ekonomi secara individual sebagai unit pengambilan suatu
keputusan dalam sistem perdagangan bebas. Dan ekonomi makro melihatnya secara agregat, yaitu
seperti: output, pendapatan, investasi, keseluruhan harga atau harga total. Teori ekonomi berguna untuk
memprediksi serta menerangkan tingkah laku ekonomi. Teori ekonomi umumnya dimulai dengan suatu

model, model merupakan suatu abstraksi dari banyak hal yang meliputi dari suatu kejadian dan berusaha
untuk mengidentifikasi dari beberapa banyak faktor dari suatu kejadian.

Apa itu ekonomi kerakyatan?

2. Terkaitan Dengan Ilmu Keputusan
Ilmu keputusan mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan juga ekonometrik guna untuk
membentuk serta menestimasi model yang ditujukan untuk perilaku optimal suatu perusahaan.
Matematika ekonomi ini dipakai untuk menformulasi model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori
ekonomi ekonometrik yang menerapkan peralatan statistik pada perangkat dunia nyata untuk
mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi yaitu untuk peramalan.
3. Keterkaitan dengan berbagai fungsional ilmu administrasi bisnis
Hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional ilmu administrasi bisnis menjadi latar
belakang dalam pengambilan keputusan. Area fungsi administrasi tersebut diantaranya meliputi:
akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dan produksi. Jadi ekonomi
manajerial adalah sebagai pelajaran yang menggabungkan antara teori ekonomi, ilmu pengambilan
keputusan, dan juga area fungsional ilmu administrasi Bisnis, yang membahas bagaimana hal itu saling
berinteraksi antara satu sama lain pada organisasi atau perusahaan untuk mencapai target atau tujuan
perusahaan dengan cara yang lebih efisien.
C. Dan berikut ini sifat ekonomi manajerial

Ekonomi manajerial disebut juga dengan ekonomi mikro terapan, yang dimana penerapan metode dalam
proses pengambilan keputusan manajerial. Ekonomi manajerial dapat mengembangkan prinsip ilmu yang
tujuannya untuk meningkatkan keefektifan saat mengambil keputusan.
Setiap manajer pastinya akan mendapat masalah manajerial dalam bisnisnya. Permasalahan yang timbul
saat kesenjangan antara kondisi di lapangan dengan apa yang diharapkan oleh seorang manajer, masalah
tersebut seperti:


Yang pertama, masalah dalam menentukan tingkatan harga maupun keluaran produk.



Yang kedua, masalah dalam memilih teknik industri dan teknologi.



Yang ketiga, masalah dalam tingkat persediaan.




Yang keempat, masalah dalam memilih media promosi atau media periklanan.



Yang kelima masalah pendanaan.



Dan yang terakhir, masalah pelatihan tenaga kerja.

Ekonomi manajerial dapat membantu para manajer dalam mempengaruhi kinerja dan perilaku manajerial
ekonomi. Manajerial memanfaatkan beberapa analisis misalnya seperti: Metode kuantitif, statis atau
ekonometri dan konsep manajemen yang strategis dan analisis keuangan.
Ekonomi manajerial dapat menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan keputusan:


Ilmu ekonomi yang diantaranya meliputi: ekonomi mikro dan makro.




Ilmu keputusan yang diantaranya meliputi: matematika ekonomi dan ekonometri.

http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-ekonomi-manajerial-dan-ruanglingkupnya.html

7 Manfaat Ekonomi Manajerial Dalam Perusahaan
Sponsors Link

Tantangan yang tidak pernah usai bagi seorang manajer adalah manajemen sumber daya yang efektif. 
Kebijakan­kebijakan tertentu yang tepat dan revolusioner harus mampu dikembangkan oleh manajer guna 
tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan. Sumber daya harus diperoleh dan dioptimalkan secara 
efektif dan efisien, termasuk para tenaga kerja yang harus mumpuni dalam skill dan etos kerja. Untuk 
pencapaian itu semua, diperlukan metodologi ekonomi manajerial.
Pengertian Ekonomi Manajerial
Ekonomi manajerial adalah salah satu ilmu manajerial yang membahas tentang penerapan ilmu ekonomi 
dalam suatu organisasi. Contoh tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari­hari dapat menguraikan 
penerapan ilmu ekonomi. Pun penjelasan tentang pengertian ilmu ekonomi menurut ahli beserta cabang ilmu
ekonomi. Prinsip dalam ilmu ekonomi adalah pemanfaatan sumber daya yang langka atau terbatas 
seminimal atau seefisien mungkin, guna memperoleh keuntungan sebanyak atau semaksimal mungkin. 
Seperti dalam contoh prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari­hari.
Sumber daya yang langka atau terbatas terdiri dari uang, tenaga kerja, material atau peralatan, dan metode. 

Terkait masalah sumber daya ini, ada faktor penyebab kelangkaan dan cara mengatasi kelangkaan sumber 
daya alam yang bisa diterapkan oleh manajer. Maka dalam ekonomi manajerial ini seorang manajer dituntut 
untuk dapat mengambil keputusan secara tepat. Hal ini sama seperti dengan contoh prinsip ekonomi dalam 
kehidupan sehari­hari, agar perusahaan atau organisasinya memperoleh keuntungan yang besar.
Pemahaman mudahnya begini. Tujuan utama suatu organisasi atau perusahaan pastilah untuk mendapatkan
laba sebanyak­banyaknya. Dengan tenaga kerja dan sumber daya yang dimiliki yang cenderung terbatas, 
perusahaan harus mampu mencapai tujuannya tersebut. Untuk itu, perusahaan dalam hal ini dioperasikan 
oleh para manajer membuat suatu sistem tertentu. Sistem inilah yang dimaksud sebagai ekonomi manajerial.
Singkatnya, ekonomi manajerial adalah alat analisis yang digunakan para manajer untuk pengambilan 
keputusan yang terkait dengan keuntungan perusahaan. Jadi telah jelas bahwa pusat perhatian dalam 
ekonomi manajerial adalah konsep laba atau keuntungan, dimana keuntungan itu diperoleh dari hasil selisih 
antara pendapatan total dengan biaya total perusahaan.
Manfaat Ekonomi Manajerial
Penerapan ekonomi manajerial oleh manajer dapat menghasilkan hal­hal sebagai berikut :
1.

Mengevalusai kebijakan manajerial masa lalu apakah telah sesuai atau perlu perbaikan. Kebijakan­
kebijakan yang telah diambil dan dijalankan dalam operasional perusahaan terkadang tidak relevan dengan 
kondisi pasar yang berubah­ubah. Karena itulah evaluasi atas kebijakan tersebut sangat diperlukan guna 
diadakannya suatu perbaikan atau pengambilan keputusan baru yang disesuaikan dengan masalah saat ini.


2.

Membantu para manajer mengenal dan melakukan identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan 
ekonomi yang bisa memengaruhi perusahaan

3.

Menetapkan kebijakan keputusan yang sesuai dengan standar operasional perusahaan. Setiap 
perusahaan memiliki standar operasional yang berbeda antara satu dengan yang lain. Kebijakan serta 
peraturannya pun berbeda, disesuaikan dengan bidang atau jenis perusahaan, visi dan misi perusahaan, 
para pelaku dalam hal ini adalah manajer,

4.

Mengidentifikasi biaya­biaya agar seefisien mungkin

5.

Menetapkan harga jual produk yang sesuai guna pencapaian laba bersih yang maksimal


6.

7.

Membantu dalam menghadapi fluktuasi kondisi pasar yang memengaruhi permintaan barang, harga 
jual, dan laba
Membantu manajer dalam memahami lingkungan ekonomi perusahaan
Sponsors Link

Ekonomi Manajerial dan Pengambilan Keputusan
Ekonomi manajerial berkaitan erat dengan ilmu pengambilan keputusan. Ia memberitahukan apa saja yang 
perlu dilakukan oleh manajer guna tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan. Karena pengambilan 
keputusan memang salah satu fungsi ilmu ekonomi itu sendiri, selain fungsi ilmu ekonomi.
Dalam pengambilan keputusan oleh manajer memerlukan sejumlah data atau informasi. Tidak mudah 
memperoleh data yang dibutuhkan. Memerlukan serangkaian proses dari berbagai sumber agar diperoleh 
data informasi yang benar­benar akurat, relevan dan dapat dipercaya.
Langkah­langkah dalam mendapatkan data informasi yang akurat, relevan dan dapat dipercaya adalah 
sebagai berikut :
1.


Mengumpulkan data dari berbagai sumber melalui instrumen tertentu. Langkah ini bisa dilakukan 
dengan cara menyebarkan angket atau survei. Dapat juga dengan terjun langsung ke lapangan untuk 
melakukan wawancara terhadap obyek­obyek data.

2.

Melakukan analisis terhadap data informasi yang telah diperoleh. Setelah terkumpul, data tersebut 
tidak serta merta diaplikasikan sebagai bahan pengambilan keputusan. Namun perlu diadakan analisis yang 
detail dan tepat untuk mengurangi risiko­risiko yang mungkin terjadi.
Jika telah diperoleh cukup data, barulah dilakukan pengambilan keputusan oleh manajer. Terdapat beberapa
faktor yang perlu dikuasai oleh seorang manajer agar ia dapat mengambil keputusan yang baik dan tepat 
sesuai dengan tujuan perusahaan, yaitu :
sponsored links

1.

Hukum penawaran dan permintaan. Sebuah harga produk dibentuk oleh sisi penawaran dan 
permintaan. Ada pun penjelasan tentang hukum permintaan dan penawaran. Terkadang suatu harga telah 
mencerminkan nilai barang yang sesungguhnya. Namun tidak jarang berlaku sebaliknya. Dikarenakan 

besarnya harga telah ditambah oleh biaya­biaya tertentu di luar nilai barang, misal biaya marketing atau 

promosi yang terlalu tinggi. Harga yang melekat pada produk tidak lagi mencerminkan nilai barang yang 
sebenarnya. Sehingga perlu adanya peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi melakukan campur tangan 
(intervensi) untuk penentuan harga suatu barang agar tidak merugikan pihak konsumen, juga untuk 
pengendalian tingkat permintaan dan penawaran.

2.

Konsumen. Optimalisasi konsumsi oleh konsumen membentuk suatu permintaan individu, yang 
selanjutnya membentuk permintaan pasar. Dengan adanya keanekaragaman perilaku konsumen dalam 
menentukan permintaannya, seorang manajer dituntut untuk dapat melihat hal itu dari kacamata konsumen. 
Difungsikan agar tidak terjadi alokasi sumber daya yang tidak efisien oleh konsumen atau masyarakat. Untuk
memahami hal ini, manajer perlu mengetahui teori perilaku konsumen.

3.

Produsen. Menempatkan diri sebagai pihak produsen (perusahaan), manajer harus mampu 
mengoptimalkan sumber dayanya guna mengatasi law of deminishing return, yaitu hukum pengembalian 
(penjualan) yang semakin berkurang dikarenakan kemungkinan adanya titik kejenuhan terhadap produk.


4.

Struktur pasar bersaing sempurna. Terdapat 4 kelebihan pasar persaingan sempurna dalam 
perekonomian. Ia merupakan model standar ilmu ekonomi terbaik, di mana produsen dan konsumen dapat 
bersaing secara sempurna. Tidak ada pihak yang memonopoli atau pun termonopoli karena kondisi pasar 
memungkinkan adanya alokasi sumber daya secara optimal. Konsumen mengoptimalkan peralatan dan 
fasilitas yang diperolehnya, dan produsen mengoptimalkan keuntungannya. (Baca juga : ciri pasar 
persaingan sempurna dan tidak sempurna)

5.

Ilmu statistik. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menarik data, menganalisis, 
merangkum dan menampilkan data sehingga menjadi lebih informatif. Hal tersebut menjadikan statistik 
sebagai bahan baku penelitian.

6.

Konsep elastisitas. Nilai elastisitas merupakan faktor penting untuk menentukan harga suatu 
produk. Konsep ini mengukur tentang respon perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya. Elastisitas 

harga mengukur dampak permintaan suatu barang jika harga barang tersebut berubah. Permintaan suatu 
produk juga berubah karena perubahan pendapatan dan harga barang lain. Produsen yang telah 
memiliki market power menggunakan nilai elastisitas harga untuk mengoptimalkan keuntungannya. Nilai 
elastisitas dilakukan dengan estimasi.

7.

Struktur pasar. Permasalahan yang mungkin terjadi adalah kegagalan pasar yang dibentuk oleh 
kekuatan pasar, informasi yang asimetris, faktor­faktor eksternal atau publik. Hal ini merupakan inti dari 
permasalahan ekonomi. Karena itu manajer harus memiliki intuisi pasar, mengenal pelaku dan pemain­
pemain pasar. Di samping itu manajer harus mengetahui berbagai jenis pasar agar bisa mendistribusi produk
dengan tepat dan sesuai sasaran. (Baca juga : peran pasar dalam perekenomian)

8.

Struktur biaya. Manajer harus mampu menganalisis informasi­informasi yang terkandung dalam 
struktur biaya. Agar tidak terjadi pemakaian biaya yang berlebihan.

9.

Analisis keuntungan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Kalau pun 
mengalami kerugian, hal tersebut harus diminimalisasi. Manajer harus bisa melakukan analisis keuntungan 
dan kerugian tersebut yang disesuaikan dengan asumsi law of deminishing return.

10.

Penetapan harga. Manajer menentukan harga produk perusahaan secara optimal. Untuk itu ia 
memerlukan informasi elastisitas konsumen yang bergantung pada masing­masing konsumen, kelompok 
konsumen, waktu konsumsi dan akumulasi konsumsi.

11.

Capital Budgeting. Yaitu penentuan anggaran modal yang disesuaikan dengan anggaran produksi. 
Agar tidak terjadi pengeluaran modal yang terlalu besar (pemborosan) atau pun terlalu kecil sehingga tidak 
mampu memenuhi kebutuhan produksi dan operasional.

12.

Regulasi. Biasanya masing­masing daerah memiliki regulasi tertentu yang berkaitan dengan bisnis. 
Seorang manajer harus tahu dan paham apakah keputusan yang diambilnya tidak bertentangan atau 
melanggar regulasi tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Jadi regulasi atau 
kebijakan pemerintah memiliki peran penting, termasuk peran kebijakan moneter.

http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-mikro/manfaat-ekonomi-manajerial

DEFINISI KONSEP
EKONOMI MANAJERIAL
Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis
pengetahuan  pengambilan  keputusan  yang  menelaah   bagaimana   organisasi   dapat   mencapai   tujuan
secara efisien.
Ekonomi  manajerial  (managerial  economics) yaitu  aplikasi (penerapan)  teori ekonomi dan perangkat
analisis   ilmu   keputusan   untuk   membahas   bagaimana   suatu   organisasi   dapat   mencapai tujuan   atau
maksudnya dengan cara yang paling efisien.
Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih
penerimaan   perusahaan   total   dengan   biaya   total.   Ekonomi   manajerial   banyak   menggunakan   model
dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam model dapat
berupa variabel, grafik, dan matematik. Analisis present value dilakukan dengan mendiskontokan aliran
kas masa sekarang dengan tujuan untuk pengambilan keputusan. Tingkat diskonto yang cocok adalah
opportunity   interest   rate   yang   merupakan   tingkat   penerimaan/hasil   yang   paling   baik   dengan   tingkat
resiko yang sama. Analisis expected value bertujuan untuk mengikhtisarkan distribusi probabilitas hasil
secara tunggal  yang  kemudian  dibandingkan   dengan  nilai  harapan  (expected  value)  dari  keputusan
alternatif yang lain. Expected value dari keputusan merupakan rata­rata tertimbang dari hasil­hasil yang
mungkin, dimana bobot dari setiap hasil adalah probabilitas masa lalu dari terjadinya hasil tersebut.
Analisis   EPV   mensyaratkan   pendiskontoan   EV   keuntungan   untuk   masa   datang   ke   masa   sekarang
sebelum diagrepasikan untuk memperoleh EPV untuk setiap keputusan alternatif.
Apabila perencanaan perusahaan demikian pendek sehingga time horizon perusahaan berada pada
periode   sekarang,   perusahaan   akan   memaksimumkan   keuntungan   pada   periode   sekarang   apabila
perusahaan   memperoleh   informasi   secara   penuh.   Apabila   perusahaan   tidak   memperoleh   informasi
secara   penuh   maka   kondisi   yang   dihadapi   adalah   situasi   yang   tidak   pasti   sehingga   perusahaan
berusaha   untuk   memaksimumkan   expected   value   pada   saat   sekarang.   Sedangkan,   apabila
perencanaan perusahaan lebih panjang sehingga time horizon perusahaan berada pada periode masa
yang   akan   datang   maka   perusahaan   akan   memaksimumkan   present   value   aliran   kasnya,   apabila

perusahaan   beroperasi   dalam   kondisi   pasti   (certainty),   atau   memaksimum   expected   value
keuntungannya apabila perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak pasti (uncertainty).
Berikut beberapa pengertian menurut para ahli mengenai ekonomi manajerial:


Mc Connel (1993) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:

Ekonomi   manajerial   adalah alat   analisis   yang sangat   berguna   bagi   manajer   dalam   pengambilan
keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid dari ilmu ekonomi
dan   ilmu   manajemen.   Ilmu   ekonomi   adalah   studi   tentang   perilaku   manusia   dalam   memproduksi,
mendistribusi   dan   mengkonsumsi   barang   dan   jasa.   Sedangkan   sumber   daya   yang   tersedia   untuk
mewujudkannya.


Ket (2000) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:

Ilmu  manajemen  dapat   diartikan   sebagai   ilmu   dan  seni   tentang   bagaimana   mengorganisasikan   dan
mengalokasikan   sumber   daya   perusahaan   yang   terbatas   untuk   mencapai   tujuan   yang diinginkan.
Dengan demikian ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan
bisnis  agar  sumber   daya   perusahaan   yang   terbatas  dialokasikan  pada  penggunaannya   yang   paling
baik.


Evan J. Douglas (1995) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:

Ekonomi manajerial adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penerapan prinsip­prinsip
metodologi ekonomi dalam proses pengambilan keputusan perusahaan atau organisasi.


Dominic Salvatore (1996)memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:

Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis
pengetahuan   pengambilan keputusan   yang   menelaah   bagaimana   organisasi   dapat   mencapai   tujuan
secara efisien.
Ekonomi Manajerial dan Teori Ekonomi
Dalam teori ekonomi terdapat dua macam teori :
Teori Ekonomi :
1. Mikroekonomi Mikroekonomi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara individual
sebagai unit pengambil keputusan seperti ; konsumen individu, pemilik sumber daya, dan perusahaan
bisnis didalam sistem perdagangan bebas. 2. Makroekonomi Makroekonomi sebaliknya yaitu ilmu yang
membahas   output,   konsumsi,   pekerjaan,   investasi,   dan   harga   secara   keseluruhan   (agregat)   di
perekonomian.

Ekonomi Manajerial dan Pengambilan Keputusan
Teori ekonomi memprediksi dan menjelaskan prilaku ekonomi yang menjadi faktor penentu yang paling
penting atas pengambilan keputusan. Prinsip­prinsip ekonomi manajerial pengambilan keputusan oleh
manajer   yang   berkaitan   dengan   mengalokasikan   sumber­sumber   daya   yang   langka   secara   efesien,
antara lain:
Man, Money, Material, Methode
Ekonomi manajerial merujuk pada aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan 
untuk menemukan solusi optimal dalam berbagai masalah kaputusan manajerial. Ilmu Keputusan :


Matematika ekonomi



Ekonometri (Statistika)

 
Ekonomi Manajerial dan Ilmu Keputusan
Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika ekonomi dan ekonometri (statistika) untuk membentuk
dan   mengestimasi   model   keputusan   yang   ditujukan   untuk   menentukan   prilaku optimum   perusahaan
yaitu mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Matematika ekonomi juga dapat digunakan
untuk memformulakan (menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan
dalam   teori   ekonomi.   Dan   Ekonometri kemudian   menerapkan   peralatan   ststistik   (terutama   analisis
regresi) pada data sunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan
digunakan   untuk   peramalan (forecasting).   Tugas   utama   manajer   adalah   membuat   keputusan   yang
mampu meningkatkan performasi organisasi (bisnis).


Mengambil keputusan agar tujuan organisasi (perusahaan, bisnis) tercapai.



Perusahaan   adalah   organisasi   yang   dijalankan   untuk   merubah   input menjadi   output   yang
berupa barang dan jasa yang dapat diperjualbelikan.



Tujuan perusahaan



Hubungan antara masalah dan keputusan bisnis



Pengambilan keputusan dengan melibatkan ekonomi  manajerial

Proses yang terkait dengan semua pengambilan keputusan manajerial yaitu :
• Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi.
• Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.
• Mengidentifikasi berbagai solusi­solusi.
• Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia.
• Megimplementasikan keputusan tersebut.
 
Kerangka Kerja Internasional Ekonomi Manajerial
Menjadi   global   telah   menjadi   strategi   persaingan   yang   penting.   Banyak   perusahaan­
perusahaan internasional   yang   membeli   input   dari   luar   negeri   dan   kemudian   menjual   produknya   ke
luar negeri,   dan   bahkan   mendirikan   pabrik   di   banyak   negara.   Sehingga   perusahaan
domestik menghadapi   persaingan   yang   semakin   besar   dari   perusahaan   luar   negeri.   Perusahaan
global harus   menjaga   keseimbangan   antara   fungsi   sebagai   suatu   organisme   global   sambil

menyesuaikan produknya dengan selera konsumen lokal (pasar lokal). Para pemimpin perusahaan saat
ini harus memiliki keahlian selain keahlian dasar tradisional yaitu di bidang akuntansi, pemasaran, dan
keuangan.   Para   eksekutif   bisnis   global   dituntut   untuk bisa   menjadi   seorang   visioner   bukan   hanya
sebagai manajer semata, oleh karena itu ia harus memiliki beberapa hal berikut :
1.

Mempunyai pandangan yang global, mengerti tentang sistem informasi dan teknologi.

2.

Dapat   mempergunakan   kesempatan   dalam   perbedaan   dan   ahli   dalam   kerja   tim,   kreatif dan
menunjukkan inisiatif,  mampu memilah­milah berbagai  pola dan kesempatan dalam  kekacauan
dan mempunyai kemampuan untuk menyatukan informasi ketimbang menganalisis saja.

3.

Yang   paling   penting   dia   harus   mempunyai   keahlian   yang   tinggi   dalam   berhubungan dengan
orang lain dan mampu berkomunikasi secara efektif.

4.

Mempunyai   kemampuan   untuk   mengkombinasikan   berbagai   keahlian   yang   berlainan untuk
memecahkan masalah.

5.

Harus dapat mengkombinasikan kerja keras dan pemahaman yang mendalam mengenai bisnis
yang digelutinya dengan kemampuan memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja keras
agar   visi   atau   tujuan   tersebut   menjadi   kenyataan. Mempunyai   pemahaman   yang   mendalam
terhadap masalah­masalah global dan berbagai aspek etika dalam keputusan bisnisnya.

Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan global membutuhkan manajer yang jenius, produk yang
inovatif, kekuatan keuangan (modal), jangkauan global dan ketaatan kapada pemegang saham.
Ekonomi Manajerial dan Internet
Internet merupakan tempat yang bagus untuk memulai mencari informasi tentang ekonomi majanerial.
Sebagai   contoh,   anda   dapat   menemukan   informasi   tentang ekonomi   makro   dalam   hal   inflasi,
pertumbuhan,   dan   pengangguran,   juga   informasi tentang   ekonomi   mikro   tentang   sektor   tertentu,
industri, dan perusahaan. Seluruh dunia secara cepat akan menjadi kesatuan jalur informasi supercepat
(information super   highway)   lewat   internet.   Ini   berarti   individu,   peneliti,   perusahaan,   dan
konsumen dapat   berhubungan   dengan   perpustakaan,   sumber   data,   serta   informasi   pemasaran
dan mendapatkan informasi yang luas yang tidak pernah merka dapatkan sebelumnya hanya dengan
seujung jari mereka. Melalui internet perusahaan juga dapat memasarkan produk yang diproduksi yang
dikenal dengan e­commerce.

https://serbaekonomi.wordpress.com/2013/11/12/definisi-konsep-ekonomi-manajerial/

Pengertian dan Konsep Dasar
Ekonomi Manajerial

Pengertian Ekonomi Manajerial

Ekonomi manajerial merupakan penerapan teori ekonomi mikro dan metodologi
penelitian serta fungsi-fungsi manajemen ke dalam proses pembuatan keputusankeputusan manajerial. Teori ekonomi perusahaan sangat penting artinya dalam
pengambilan keputusan karena berkaitan dengan aspek-aspek penting dalam
perusahaan. Teori ini juga akan bermanfaat dalam upaya untuk melihat struktur pasar
yang dihadapi oleh perusahaan sehingga perusahaan bisa mengambil keputusankeputusan bisnis yang akan menguntungkan perusahaan. Teori ekonomi perusahaan
ini merupakan teori dasar bagaimana sebuah perusahaan beroperasi. Teori-teori
berdasarkan pada anggapan bahwa para manajer akan berusaha memaksimumkan
nilai perusahaanya dengan tunduk kepada berbagai kendala yang ada. Interaksi antara
perusahaan dengan masyarakat merupakan aspek penting dalam proses pembuatan
keputusan manajerial. Pemahaman akan bagaimana kegiatan-kagiatan bisnis
membantu tujuan-tujuan masyarakat merupakan unsur kunci dari ekonomi manajerial.
Dengan demikian, maka ekonomi manajerial merupakan ilmu yang
menghubungkan antara ilmu ekonomi tradisional dengan ilmu-ilmu pengambilan
keputusan (decision sciences) dalam pembuatan keputusan manajerial. Prinsip-

prinsip ekonomi manajerial antara lain berkenaan dengan bagaimana mengalokasikan
sumber daya-sumber daya yang langkah secara efesien.
Akan tetapi tidaklah mudah untuk menjalankan kegiatan perusahaan, hal ini
kerena adanya kendala dari dalam dan luar perusahaan.

2.2 Alasan Manajer Mempelajari Ekonomi Manajerial
Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu meningkatkan
performansi dari organisasi. Dengan demikian tugas manajer dalam organisasi bisnis
adalah membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah-masalah bisnis
sedemikian rupa sehingga keputusan itu diharapkan akan memungkinkan organisasi
bisnis mencapai tujuanya, seperti: meningkatkan produktivitas, memperluas pangsa
pasar (market share), meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya, dan lain-lain,
yang pada prinsipnya akan meningkatkan performansi bisnis dalam situasi ekonomi
yang sangat kompetitif.
Ekonomi Manajerial (Managerial Economics) bertujuan memberikan suatu
kerangka kerja untuk menganalisis keputusan-keputusan manajerial. Ekonomi
Manajerial berfokus pada aplikasi atau penerapan teori-teori ekonomi mikro
(microeconomics theory), sehingga Ekonomi Manajerial sering disebut juga sebagai
Ekonomi Mikro Terapan (Applied Microeconomics). Teori-teori ekonomi mikro berkaitan
dengan studi dan analisis dari perilaku segmen individual dalam perekonomian seperti:
konsumen individual, pekerja dan pemilik sumber daya, perusahaan atau industri
individual, pemasaran dari barang, jasa, dan sumber-sumber produktif. Topik-topik
keputusan yang sering dikaji dalam ekonomi manajerial adalah: bagaimana perilaku
konsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibeli; bagaimana perusahaan
menggunakan tenaga kerja, modal, dan input lainya dalam proses produksi agar
meminimumkan biaya; bagaimana perusahaan menetapkan harga dengan
memperhatikan situasi persingan pasar yang di hadapi oleh perusahaan itu;
bagaimana perusahaan melakukan investasi yang efektif, dan berbagai keputusan
menajerial lainya.

Setiap keputusan yang dibuat oleh para manajer harus mampu menyelesaikan
masalah bisnis yang ada. Hal ini membutuhkan pengetahuan tentang analisis masalah
secara tepat agar akar penyebab timbulnya masalah itu dapat dihilangkan. Hubungan
antara masalah bisnis dan pembuatan bisnis, ditunjukkan dalam Gambar 1.1

Gambar1.1. Hubungan antara Masalah dan Keputusan Bisnis
Dari Gambar 1.1 tampak bahwa keputusan bisnis yang efektif harus dimulai
dari identifikasi secara tepat apa yang menjadi masalah bisnis itu. Masalah bisnis
dapat didefinisikan sebagai deviasi atau penyimpangan yang terjadi antara
performansi bisnis aktual (hasil aktual) dan sasaran bisnis yang direncanakan atau
diharapkan (rencana bisnis). Apabila masalah bisnis telah dapat diidentifikasi, seperti:
penjualan menurun, biaya produksi meningkat, produktifitas input tenaga kerja dan
modal menurun, keterampilan menajerial rendah, dll. Maka berbagai informasi penting
berkaitan dengan masalah itu perlu dikumpulkan. Informasi harus dikumpulkan
berdasarkan analisis kualitatif yang didasarkan pada intuisi dari para manajer atau
pengalaman bisnis yang telah dimiliki selama ini, dan analisis kuantitatif yang
berdasarkan pada fakta atau data aktual. Ekonomi manajerial yang merupakan
penerapan konsep-konsep ekonomi dalam manajemen bisnis total sangat membantu
dalam analisis kuantitatif terhadap data bisnis aktual agar dapat dikaji faktor-faktor
apa yang menyebabkan timbulnya permasalahan dalam bisnis itu. Ekonomi Manajerial
mempelajari perilaku interaksi konsumen dan produsen di pasar, sehingga pengkajian
masalah bisnis secara konseptual dapat menggunakan konsep-konsep ekonomi
manajerial. Apabila informasi yang tepat tentang penyebab masalah bisnis yang timbul
itu telah diperoleh, maka keputusan bisnis yang efektif dapat dilakukan oleh para
manajer.
Menghadapi era global di mana persaingan bisnis dipasar global menjadi sangat
kompetitif, para manajer yang berada dalam manajemen bisnis total harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan manajerial yang cukup agar mampu mengkaji
permasalahan bisnis yang timbul secara rasional. Dengan demikian manajer yang
berada dalam menejemen bisnis total harus berpikir melalui masalah bisnis (think
through the business problem) dan membicarakannya berdasarkan fakta atau data
(speak with business problem).
2.3 Konsep Dasar tentang Sistem Industri Modern
Proses
industry harus
dipandang
sebagai
suatu
perbaikan
terusmenerus (continuous improvement),yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide
untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai
pada distribusi kepada konsumen. Seterusnya berdasarkan informasi sebagai umpanbalik yang dikumpulkan dari pengguna produk (konsumen) itu kita dapat
mengembangkan ide-ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk
lama beserta proses produksi yang ada saat ini.

Dr. W. Edwards Deming, seorang ahli fisika dari Amerika Serikat, yang kemudian
belajar tentang statistika dari Prof. Dr. Sir Ronald Fisher (penemu uji F dalam statistika)
dari Inggris, pada bulan Agustus 1950 dalam suatu konferensi dengan manajemen
puncak Hotel de Yama, Mount Hakone, Jepang, memperkenalkan suatu diagram yang
memandang industri sebagai suatu sistem seperti ditunjukkan dalamGambar 1.2

Gambar 2. Proses Industri Dipandang Sebagai Sesuatu Sistem
Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem
industri dari kedatangan material sampai kepada konsumen dan disain ulang produk
(barang dan/atau jasa) untuk masa mendatang. Dalam organisasi jasa, sumber-sumber
A, B, C, dan D dalam Gambar 2, dapat menjadi sumber-sumber data, atau kerja dari
operasi sebelumnya seperti dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dengan
permintaan konsumen, pembelian bahan baku dari pemasok, prose produksi, tingkat
inventori yang ada, perhitungan biaya, pengiriman produk ke distributor sebagai
konsumen antara atau ke konsumen akhir secara langsung, dan lain-lain.
Konsep sistem industri yang dikemukakan oleh Deming dalam Gambar 3,
selanjutnya populer dengan nama “ Roda Deming (Deming’s Wheel)” seperti
ditunjukkan dalam Gambar

Gambar 3.Roda Deming dalam Sistem Industri Modern.
Dalam Gambar 1.3, tampak bahwa roda Deming terdiri dari tempat komponen
utama, yaitu: riset pasar, disain produk, proses produksi, dan pemasaran. Deming
menekankan pentingnya interaksi tetap antara riset pasar, disain produk, proses
produksi, dan pemasaran, agar perusahaan industri mampu menghasilkan produk
dengan harga kompetitif dan kualitas yang lebih baik sehingga memuaskan konsumen.
Deming menjelaskan bahwa roda itu harus dijalankan atas dasar pengertian dan
tanggung jawab bersama untuk mengutamakan efesiensi industri dan peningkatan
kualitas. Ia menjelaskan bahwa dengan cara menjalankan Roda Deming dalam Gambar
1.3, tampak bahwa berdasarkan informasi tentang keinginan konsumen (pasar) yang
diperoleh dari riset pasar yang komprehensif, selanjutnya disain produk sesuai
keinginan pasar itu. Disain produk telah menetapkan model dan spesifikasi yang harus
diikuti oleh bagian produksi. Bagian produksi harus meningkatkan efesiensi dari proses
dan kualitas produk, agar diperoleh produk-produk berkualitas sesuai disain yang telah
ditetapkan berdasarkan keinginan pasar itu dengan biaya yang serendah mungkin. Hal
ini dapat dicapai dengan menghilangkan pemborosan (waste) yang terjadi dalam
proses produksi itu. Selanjutnya hasil dari proses produksi yang efesien dan berkualitas
itu ditrisbusikan ke konsumen (distributor atau pengguna akhir dari produk) melalui
bagian pemasaran dengan harga yang kompetetif.

Bagian pemasaran dari industri modern harus bertanggung jawab langsung
kepada konsumen, karena mereka yang berhubungan langsung dengan konsumen itu.
Setiap bagian dalam organisasi industri modern harus mendukung bagian pemasaran
dalam meningkatkan kualitas kepada konsumen. Proses dalam Gambar 1.3 itu
berulang kembali secara kontinu sepanjang waktu.
2.4

Konsep Manajemen Bisnis Total dalam Sistem Industri Modern
Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global, Harington
dan Harington (1995) mengemukakan bahwa dewasa ini di Amerika Serikat telah mulai
dikembangkan apa yang disebut sebagai manajemen bisnis total (Total business
management) dalam
sistem
industri
modern.
Manajemen
bisnis
total
mengintegrasikan manajemen produktivitas total (Total productivity management),
manajemen kualitas total (total quality management), manajemen sumber daya total
(total resource management), manajemen teknologi total (total technology
management), dan manajemen biaya total (total cost management), melalui
pengembangan sumber daya manusia yang handal untuk memperoleh hasil optimun
yang berorientasi pada kepuasan konsumen (consumer’s satisfaction).
Saran akhir dari manajemen bisnis total adalah meningkatkan kepuasan
konsumen melalui perbaikan proses dari sistem industri secara terus-menerus
(continuos process improvement) menggunakan manajemen perbaikan total (total
improvement management). Ekonomi manajerial sebagai penerapan konsep-konsep
ekonomi dalam sistem perusahaan insustri modern memainkan peranan penting
sebagai salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan. Karena itu, pembahasan
tentang ekonomi manajerial harus terintregasi dengan perkembangan manajemen
kontemporer, yang dalam hal ini adalah manajemen bisnis total, guna memasuki abad21 yang penuh tantangan.
David L. Hankim dan William Waylett melalui makalahnya yang dipresentasikan
dalam American Society faor Quality Control (ASQC) 49 th Annual Quality Congress di
Cincinnati, Ohio, USA, pada tanggal 22-25 Mei 1995 mengemukakan metodologiVisual
Strategic Thinking Paradigms (VSTP) yang menciptakan hubungan visual antara
pelanggan (costomers), dan karyawan (employees). Hubungan antara pelanggan,
pemegang saham, dan karyawan digambarkan sebagai segitiga sama sisi yang tidak
dapat dipisahkan.

Segitiga sama sisi itu dapat diibaratkan sebagai perusahaan industri modern, di
mana ketidak hadiran atau ketidak puasan dari salah satu di antara pelanggan,
pemegang saham, atau karyawan, akan mengakibatkan perusahaan industri itu tidak
dapat berkembang dengan baik. Banyak perusahaan di Amerika Serikat telah
menggunakan model-model VSTP untuk memilih proyek dan mengakolasikan sumbersumber daya. Survei kepuasan pelanggan (customer satisfaction) melalui riset pasar
yang komprehensif dan pemberdayaan karyawan (employees empowerment) melalui

penerapan menajemen kualitas total (TQM), dilakukan secara teratur untuk mengukur
dampak dari proyek atau suatu aktivitas industri terhadap kepuasan pelanggan dan
kepuasan karyawan.

Selanjutnya ukuran-ukuran berupa efesiensi, keuntungan, rasio-rasio keuangan
lainya, serta audit internal digunakan untuk menilai dampak dari suatu aktivitas
industri itu pada kepuasan pemegang saham. Kepuasan dari pelanggan, pemegang
saham, dan karyawan, merupakan orientasi utama dari manajemen bisnis total dalam
sistem industri modern. Karena itu, para manajer yang berada dalam manajemen
bisnis total harus membekali diri dengan berbagai pengetahuan yang diperoleh itu
kemudian diintregrasikan dalam bentuk pembuatan keputusan bisnis yang efektif.
Dalam konteks manajemen bisnis total, ekonomi manajerial memberikan kontribusi
tertentu, yang dapat diterapkan bersama dengan konsep-konsep lain agar mampu
mencapai tujuan utama berupa peningkatan kepuasan pelanggan, pemegang saham,
dan karyawan.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ekonomi Manajerial merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh
para manajer dalam mengambil keputusan-keputusan strategis. Karena Ekonomi
Manajerial (Managerial Economics) bertujuan memberikan suatu kerangka kerja untuk
menganalisis keputusan-keputusan manajerial. Setiap keputusan yang dibuat oleh para
manajer harus mampu menyelesaikan masalah bisnis yang ada. Hal ini membutuhkan
pengetahuan tentang analisis masalah secara tepat agar akar penyebab timbulnya
masalah itu dapat dihilangkan.
Lalu, dengan adanya roda deming, diharapkan para pelaku bisnis lebih dapat
mengenali atau lebih memudahkan dalam menjalankan segala kegiatan bisnisnya.
Roda Deming terdiri dari tempat komponen utama, yaitu: riset pasar, disain produk,
proses produksi, dan pemasaran. Deming menekankan pentingnya interaksi tetap
antara riset pasar, disain produk, proses produksi, dan pemasaran, agar perusahaan
industri mampu menghasilkan produk dengan harga kompetitif dan kualitas yang lebih
baik sehingga memuaskan konsumen.

Terlebih lagi, dengan adanya manajemen bisnis total hal ini dapat meningkatkan
kepuasan konsumen melalui perbaikan proses dari sistem industri secara terus-

menerus (continuos process improvement)menggunakan manajemen perbaikan total
(total improvement management). Ekonomi manajerial sebagai penerapan konsepkonsep ekonomi dalam sistem perusahaan insustri modern memainkan peranan
penting sebagai salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan.
https://dariwulandari.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-konsep-dasarekonomi.html