Perkembangan Islam Pada Peradaban Dunia

Perkembangan Islam
Pada Peradaban Dunia
[Type the document subtitle]
Arian Rizqon.M
Bagas Yogaswara.P
M. Fadli Sani
M. Robby Pratama
Rama Pratama
Sigit Prasetyo. N
SMAN 1 Pangkalpinang
[Pick the date]

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada temanteman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang....
B. Masalah....
C. Tujuan....
Bab 2 Pembahasan
A. Awal Berdirinya Bani Abbasiyah
B. Pendidikan Islam Pada Masa Keemasan
C. Bidang Perkembangan/Keemasan Islam Pada Zaman Abbasiyah
Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, tapi kami sadari
tidak semua ilmu dapat kami pahami dan kami mengerti. Kami tahu sebagai murid SMA masih
banyak yang harus kami pelajari.
B. Masalah
Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan Islam
C. Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan kita tentang
Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan Islam. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.


BAB II PEMBAHASAN
A.

Awal Berdirinya Bani Abbasiyah
Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan Dinasti
Bani Umayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa
Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti
Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn
al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi
Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awal 132 H. 1[1]
Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan diseluruh negeri. Pasukan Marwan
ibn Muammad (pasukan Dinasti Umayyah) melawan pasukan Abdul Abbas.
Pemberontakan tersebut terjadi akibat ketidak puasan mereka tehadap khalifahkhalifah sebelumnya. Dan akhirnya di menangkan oleh pasukan Abbas. Pasukan
pemberontak terdiri dari kalangan Khawarij, Syi’ah, Mawali, dan Bani Abbas.
Para Mawali bekerja sama dengan Bani Abbas, komando tertinggi gerakan
Bani Abbas tidak menyisakan keluaga Umayah, karena perburuannya terhadap
keluarga Umayyah itu, ia dijuluki dengan As-Safah yang berarti”yang menumpahka
darah”.
Abu Abbas kemudian didaulat menjadi khalifah pertama Bani Abbasiyah.

Tahun 750 M diproklamasikan berdirinya pemerintahan Bani Abbasiyah di Kufah.
Khalifah petamanya adalah Abu Abbas Ash Shaffah yang di baiat di Masjid Kufah. 2[2]
B. Pendidikan Islam Pada Masa Keemasan
Masa Bani Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut
dengan istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak
kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga
telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan
banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Fenomena
ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan
berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. 3[3]
Pemerintah Bani Abbasiyah berkuasa selama 5 abad, yaitu dari tahun 7501258 M. Pada awalnya pusat pemerintahan di kota kufah kemudian pindah ke Hira
lalu ke Abar (Hasyimiyah) dan akhirnya ke Baghdad. Baghdad adalah ibu kota
pemerintah Bani Abbasiyah yang paling strategis, kota ini di bangun oleh Abu ja’far
al Mansur dengan bentuk bulat, arsitek pembangunan adalah Hajjaj bin Art dan
Amron bi Wahdah. Baghdad menjadi kota internasional dan disebut sebagai kota
seribu malam.
Ahli sejarah membagi pemerintahan bani Abbasiyah menjadi 5 priode yang
didasarkan pada kondisi politik pemerintahan.
1.
Periode Pertama (tahun 750 – 847 M)

Pada periode ini terdapat pengaruh persia yaitu masuknya keluarga Barmak
dalam pemerintahan Bani Abbasiyah dan dalam bidang ilmu pengetahuan. Puncak
kejayaan terjadi pada periode ini yaitu ketika di pinpin oleh khalifah Harun Al Rasyid.
1[1] A Hasjmi. Sejarah Kebudayaan Islam. ( Jakarta : PT.Bulan Bintang, 1997 ), h. 212
2[2] A’la Subki. Sejarah Kebudayaan Islam. ( Klaten : CV. Gema Nusa, 2010), h. 37
3[3] A. Hasjmi. Op.Cit. ha. 210

2.

3.

4.

5.

Semua sektor perekonomian maju, ilmu pengetehuan berkembang pesat sehingga
rakyat menjadi sejahtera.
Periode kedua (tahun 874 – 945 M)
Bangsa Turki yang menjadi tentara mulai mendominasi pemerintahan Bani
Abbasiyah. Mereka memilih dan menentukan khalifah sesuai dengan kehendaknya.

Pada masa ini Bani Abbasiyah mulai mengalami kemunduran.
Periode ketiga (tahun 945 – 1055 M)
Pada masa Bani Abbasiyah di bawah kekuasaan Bani Buwaihi. Khalifah
posisinya makin lemah hanya seperti pegawai yang digaji saja karena Bani Buwaihi
berpaham Syi’ah sedangkan Bani Abbasiyah berpaham Sunni.
Periode keempat (tahun 1055 – 1199 M)
Periode ini ditandai dengan masuknya Bani Saljuk dalam pemerintahan Bani
Abbasiyah karena telah mengalahkan Bani Buwaihi. Keadaan khalifah mulai
membaik terutama bidang agama karena Bani Saljuk dengan Bani Abbasiyah samasama sepaham Sunni.
Periode kelima (tahun 1199 – 1258 M)
Pemerintahan Bani Abbasiyah tidak berada di bawah kekuasaan siapapun
tetapi wilayah kekuasaannya hanya tinggal Baghdad dan sekitarnya. Pada tahun
1258 M, tentara Mongol dipinpin oleh Hulagu Khan masuk kota Baghdad
menghancurleburkan kota Baghdad dan isinya, sehingga berakhirlah Bani
Abbasiyah.4[4]
Sebenarnya zaman keemasan Bani Abbasiyah telah dimulai sejak
pemerintahan pengganti Khalifah Abu Jakfar Al-Mansur yaitu pada masa Khalifah AlMahdi (775-785 M) dan mencapai puncaknya di masa pemerintahan Khalifah Harun
Al-Rasyid. Di masa-masa itu para Khalifah mengembangkan berbagai jenis
Kesenian, terutama kesusastraan pada khususnya dan kebudayaan pada umumnya.
Berbagai buku bermutu diterjemahkan dari peradaban India maupun Yunani. Dari

India misalnya, berhasil diterjemahkan buku-buku Kalilah dan Dimnah maupun
berbagai cerita Fabel yang bersifat anonim.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya pada bidang sastra dan seni saja
juga berkembang Ilmu-ilmu Naqli dan Ilmu Aqli. Perkembangan ini memunculkan
tokoh-tokoh besar dalam sejarah ilmu pengetahuan, dalam ilmu bahasa muncul
antara lain Ibnu Malik At-Thai seorang pengarang buku nahwu yang sangat terkenal
Alfiyah Ibnu malik, dalam bidang sejarah muncul sejarawan besar Ibnu Khaldun
serta tokoh-tokoh besar lainnya yang memiliki pengaruh yang besar bagi
perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. 5[5]

C.
1.

Bidang Perkembangan/Keemasan Islam Pada Zaman Abbasiyah.
Perkembangan Intelektual.
Secara garis besar Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai
puncak kejayaan pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid. Hal ini dapat dilihat
dari adanya gerakan penerjemahan buku dari berbagai bangsa dan bahasa.
Sehingga dengan gerakan penerjemahan buku tersebut, lahirlah para tokoh Islam
sesuai dengan keahliannya.

a. Ilmu Umum
1) Ilmu Filsafat
 Al-Kindi atau Abu Yusuf Ya’qub Bin Ishak ( 809-873 M), seorang filsuf bangsa Arab.
4 [4] Miqdad Nur Fajri. Sejarah Kebudayaan Islam. ( Bandung : Pustaka Furqon, 2010), h. 7-8
5[5] A. Hasjmi. Op.Cit, h. 213

 Al Farabi (wafat tahun 916 M) dalam usia 80 tahun.
 Ibnu Maskawai (wafat tahun 523 H).
 Ibnu Shina ( 980-1037 M). Karangan-karangan yang terkenal antara lain: Shafa,
Najat, Qoman, Saddiya dan lain-lain
 Al Ghazali (1085-1101 M). Dikenal sebagai Hujjatul Islam, karangannya: Al-Munqizh
Minadl-Dlalal ,Tahafutul Falasifah, Mizanul Amal, Ihya Ulumuddin, dan lain-lain.
 Ibnu Rusd (1126-1198 M). Karangannya: Kulliyaat, Tafsir Urjuza, Kasful Afillah, dan
lain-lain.
b. Bidang Kedokteran
 Ali bin Rabban At Torabi. Merupaka dokter pribadi khalifah Al Mutawakkil yang
menulis buku Firdaus.
 Ali bin Abbas Al Majusi, salah satu karyanya adalah Al kitab Al Maliki.
 Ibnu Sina, ia disebut oleh kaum muslimin sebagai pangeran dokter.
 Ar Razi atau Razes (809-873 M). Karangan yang terkenal mengenai cacar dan

campak yang diterjemahkan dalam bahasa latin. 6[6]
c. Bidang Matematika
 Umar Al Farukhan: Insinyur Arsitek Pembangunan kota Baghdad.
 Al Khawarizmi: Pengarang kitab Al Gebra (Al Jabar), penemu angka (0).
d. Bidang Astronomi
Berkembang subur di kalangan umat Islam, sehingga banyak para ahli yang
terkenal dalam perbintangan ini seperti :
 Al Farazi : pencipta Astro lobe
 Al Gattani/Al Betagnius
 Abul wafat : menemukan jalan ketiga dari bulan
 Al Farghoni atau Al Fragenius.
2.

a)
b)
c)
d)
e)

3.


Perkembangan Peradaban di Bidang Fisik
Perkembangan peradaban pada masa daulah Bani Abbasiyah sangat maju
pesat, karena upaya-upaya dilakukan oleh para Khalifah di bidang fisik. Hal ini dapat
kita lihat dari bangunan – bangunan yang berupa:
Kuttab
Majlis Muhadharah,yaitu tempat pertemuan para ulama, sarjana,ahli pikir dan
pujangga untuk membahas masalah-masalah ilmiah.
Darul Hikmah, Adalah perpustakaan yang didirikan oleh Harun Ar-Rasyid. Ini
merupakan perpustakaan terbesar yang di dalamnya juga disediakan tempat
ruangan belajar.
Masjid
Pada masa Daulah Bani Abbassiyah, peradaban di bidang fisik seperti kehidupan
ekonomi: pertanian, perindustrian, perdagangan berhasil dikembangkan oleh
Khalifah Mansyur.
Perkembangan peradaban di bidang politik dan pemerintahan
Dalam menjalankan roda pemerintahan Khalifah Dinasti Abbasiyah
mengangkat menteri (wasir) dan membentuk kementrian (wizarat). Menteri adalah
pembantu utama khalifah, ia berhak mengangkat dan memecat pegawai. Khalifah
juga mengangkat hakim yang bertugas menyelesaikan masalah muamalah. Untuk

membantu lancarnya kepemerintahan dibentuklah Diwanul Kitabah (Sekertariat
6[6] Migdad Nur Fajri. Op.Cit. h. 35

Negara) dengan dibantu oleh : katibur Rasail, katibul Kharraj, katibul Jund, katibul
Syurthan, katibul Qada’.
Selain itu, juga dibentuk departemen-departemen yang dikepalai oleh
menteri, departemen-departemen itu antara lain : diwan al kharraj, diwan az-Ziman,
diwan al jund, diwan barid, diwan ar Rasail. Dalam pemerintahan dinasti Umayyah
ada juga yang disebut hajib, yang bertugas mengawasi dan memberikan
persetujuan terhadap program kerja menteri. Wilayah Dinasti Abbasiyah dibagi
menjadi beberapa provinsi yang dinamakan imarat, gubernurnya bergelar Amir.
4.

Bidang Militer
Militer Dinasti Abbasiyah terdiri atas tiga bagian, yaitu pasukan pemanah,
pasukan infanteri, dan pasukan berkuda/kavaleri. Pasukan pemanah bersentakan
anak panah dan busurnya, tugas pasukan ini adalah mengacaukan musuh dari jarak
jauh. Pasukan invanteri bersenjatakan pedang, tombak, helm, dan tamengya.
Mereka bertugas memukul mundur pasukan musuh pada pertempuran jarak dekat.
Pasukan berkuda bersenjatakan pedang dan lembing, mereka bertugas mengobrakabrik pertahanan lawan melalui depan, samping, dan belakang. Selain pasukanpasukan di atas ada lagi pasukan pengawal khalifah, mereka ini pasukan elite yang

bergaji tinggi.
Angkatan bersenjata Dinasti Abbasiyah didominasi oleh orang Arabdan
Persiah pada awalnya, namun pada tahun-tahun selanjutnya didominasi oleh Arab,
Turki, dan persiah. Dan masa sebelum berakhir daulat ini pasukan bersenjatanya
didominasi oleh Persiah dan Turki.7[7]

5.

Sistem pendidikan islam pada masa kejayaan
Masa kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang pesatnya
kebudayaan Islam yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga
pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal serta universitas dalam berbagai
pusat kebudayaan Islam. Pendidikan tersebut sangat berpengaruh dalam
membentuk pola kehidupan, budaya dan menghasilkan pembentukan dan
perkembangan dalam berbagai aspek budaya kaum muslimin. 8[8]
Adapun sistem pendidikan Islam pada masa kejayaan meliputi :
1. Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
dipelajari oleh siswa. Lebih luas lagi, kurikulum bukan hanya sekedar rencana
pelajaran, tetapi semua yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan di
sekolah.
Kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam pada mulanya berkisar pada
bidang studi tertentu. Namun seiring perkembangan sosial dan cultural, materi
kurikulum semakin luas. Pada masa kejayaan Islam, mata pelajaran bagi kurikulum
sekolah tingkat rendah adalah al-Quran dan agama, membaca, menulis, dan
berenang. Sedangkan untuk anak-anak amir dan penguasa,
Kurikulum tingat rendah sedikit berbeda. Di istana-istana biasanya ditegaskan
pentingnya pengajaran ,ilmu sejarah, cerita perang, cara-cara pergaulan, disamping
ilmu-ilmu pokok seperti al-Quran, syair, dan fiqih. Setelah usai menempuh
7[7] A’la Subki. Op. Cit. 38
8
[8] E. Abdul Aziz Tirbisi. Sejarah Perkembangan Peradaban Islam. (Tangerang: Usaha
Nasional,2007), ha. 395

pendidikan rendah, siswa bebas memilih bidang studi yang ingin ia dalami di tingkat
tinggi.
Ilmu-ilmu agama mendominasi kurikulum di lembaga-lembaga pendidikan
formal, seperti masjid, dengan al-Quran sebagai intinya. Ilmu-ilmu agama harus
dikuasai agar dapat memahami dan menjelaskan secara terperinci makna al-Quran
yang berfungsi sebagai fokus pengajaran.
2. Metode Pengajaran
Dalam proses belajar mengajar, metode pengajaran merupakan salah satu
aspek pengajaran yang penting untuk mentransfer pengetahuan atau kebudayaan
dari seorang guru kepada para pelajar. Metode pengajaran yang dipakai dapat
dikelompokkan ke dalam tiga macam, yaitu lisan, hafalan, dan tulisan. Metode lisan
bisa berupa dikte, ceramah, dan diskusi. Metode menghafal merupakan ciri umum
dalam sistem pendidikan Islam pada masa ini. Untuk dapat menghafal suatu
pelajaran, murid-murid harus membaca berulang-ulang sehingga pelajaran melekat
di benak mereka. Sedangkan metode tulisan adalah pengkopian karya-karya ulama.
3. Rihlah Ilmiyah
Salah satu ciri yang paling menarik dalam pendidikan Islam di masa itu
adalah sistem Rihlah Ilmiyah, yaitu pengembaraan atau perjalanan jauh untuk
mencari ilmu9[9].

1.

2.

3.

4.

Simpulan
Adapun yang dapat saya simpulkan dari makalah ini, yaitu:
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn
Abdullah ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik
menjadi Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal 132 H, Setelah mengalahkan
pasukan Marwan ibn Muhammad(pasukan Dinasti Umayyah).
Masa Bani Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan
istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak
kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga
telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan
banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Fenomena
ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan
berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Bidang Perkembangan/Keemasan Islam Pada Zaman Abbasiyah, terdiri dari
a.
perkembangan
intelektual.
b.
perkembangan
peradaban
dibidang
fisik,didalamnya terdapat bangunan-bangunan yang dipakai untuk menuntut
ilmu.seperti:kuttab,darul hikmah,masjid,dll. c. perkembangan peadaban dibidang
politik dan pemerintahan, dengan mengangkat menteri-menteri dan nenbentuk
kementerian, dan juga membentuk departemen-departemen yng di kepalai oleh
menteri. d. bidang militer,terdiri dari:pasukan pemanah, pasukan infanteri,dan
pasukan berkuda
Masa kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang pesatnya
kebudayaan Islam yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga
pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal serta universitas dalam berbagai
pusat kebudayaan Islam. Pendidikan tersebut sangat berpengaruh dalam
membentuk pola kehidupan, budaya dan menghasilkan pembentukan dan
perkembangan dalam berbagai aspek budaya kaum muslimin.kebudayaan itu
9[9] Dr. MA. Badrim Yatim. Sejarah Pendidikan Islam pada Masa Abbasiyah. ( Jakarta : PT.
Grafindo Persada, 2006), h. 101-102

dipengaruhi oleh dua faktor,yakni faktor intern(yang dibawa dari ajaran Islam itu
sendiri) dan faktor ekstern(yang dibawah luar ajaran Islam.
5.
Sistem pendidikan Islam terdiri atas tiga bagian,yaitu petama,Kurikulum adalah
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari oleh siswa.kedua,
metode pengajaran, merupakan salah satu aspek pengajaran yang penting untuk
mentransfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada para pelajar.
Ketiga, Rihlah Ilmiyah, yaitu pengembaraan atau perjalanan jauh untuk mencari
ilmu.

Pertanyaan
1. Bagaimanakah pemikiran anda mengenai berbagai ilmu pengetahuan yang
mulanya di pelopori oleh orang – orang muslim. Tetapi mengapa sekarang
ilmu dari barat lebih dominan ?
2. Mengapa masa kekuasaan dinasti abbasiyah dalam perhitungan masehi dan
hijriah berbeda selisihnya?
3. Penyebab Dinasti Abbasiyah hancur secara ekstern salah satunya adalah
Perang Salib. Apakah Tujuan dari perang Salib tersebut dan Mengapa perang
Tersebut dapat terjadi?

Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/suakcot/rpp-pai-xi-kurikulum-2013-seri-211perkembangan-islam-masa-kejayaan

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65