SOSIOLOGI POLITIK SOSIOLOGI POLITIK SOSIOLOGI POLITIK

SOSIOLOGI POLITIK
BAB II
STRUKTUR POLITIK
Selain di pengaruhi oleh lingkungan fisik tertentu, kehidupan berbagai komunitas
manusiapun dipengaruhi oleh faktor – faktor sosial. Tercakup dalam faktor fisik adalah
geografi dan demografi sedangkan tercakup dalam faktor sosial adalah tekhnologi, lembaga –
lembaga dan kebudayaan. Jika faktor fisik bersifat alamiah, faktor sosial bersifat artifisial
(buatan manusia). Meskipun berbeda sifatnya, kedua faktor tersebut saling berinteraksi.
1.

Struktur Fisik
Teritorium dn populasi (wilayah dan penduduk) adalah dua hal yang mustahil dapat
dipisahkan. Kedua hal ini menjadi unsur dalam studi tentang negara dan studi politik pada
umumnya. Tidak hanya penduduk dari suatu negara yang terikat pada suatu wilayah geografis
tertentu. Penduduk dari setiap kelompok masyarakat atau komunitas manusia pun terikat
padanya. Maka tidak mengherankan bila secara tradisional, negara bangsa (Nation State) di
defensikan sebagai sejumlah penduduk yang terikat pada wilayah tertentu. Tapi keterikatan
penduduk atau suatu komunitas sosial terhadap lingkungan geografisnya tentu saja bersifat
dinamis hal ini ditandai dengan kemampuan penduduk atau komunitas yang bersangkutan
untuk mengubah lingkungan alamiahnya menjadi lingkungan kultural yang merupakan
kekhasan manusia ini yang membedakan manusia dengan yang hidupnya. Secara mutlak

ditentukan oleh lingkungan alamiahnya.
Fenomena kekusaan, yang senantiasa muncul dalam kehidupan suatu masyarakat, dan
yang menjadi fokus perhatian studi politik, hal ini dipengaruhi oleh struktur fisik yang
melingkupi masyarakat yang bersangkutan. Pengaruh tersebut tampak baik pada konflik –
konflik untuk memperoleh kekuasaan maupun pada penggunaan kekuasaan sebagai sarana
interaksi. Bahwa wilayah geografis sangat berpengaruh dalam kehidupan politik, itu dapat
dilihat dari sering terjadinya konflik untuk memperebutkan batas – batas teritorial, bahan –

1.1

bahan mentah, rute – rute transportasi dan komunikasi.
Struktur Geografis
Dalam kehidupan masyarakat primitif, kehidupan politik sangat tergantung pada
kondisi – kondisi geografis. Sedangkan di zaman modern, ketergantungan tersebut berkurang.
Dari segi geografis terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan politik, yaitu
iklim, sumber daya alam, dan ruang teritorial. Ketiga faktor ini berkaitan satu sama lain.

a.

Iklim

Menurut Aristoteles, iklim yang dingin memungkinkan kebebasan, dan iklim yang
panas memungkinkan perbudakan. Montesquieu mengungkapka, katanya panas yang tinggi
melemahkan kekuatan dan keberanian manusia. Sedangkan dalam iklim yang dingin terdapat
kekuatan tubuh dan jiwa tertentu yang memungkinkan manusia melakukan perbuatan –
perbuatan yang langgeng, mengejutkan, besar dan berani.
Meskipun pengaruh iklim terhadap kehidupan politik itu tak dapat disangkal, tetapi pengaruh
sesungguhnya tentu tidak bersifat mutlak. Iklim hanyalah salah satu faktor yang menentukan
kehidupan politik. Masih terdapat faktor – faktor lain., antara lain faktor kolektif,
kebersamaan masyarakat dalam menghadapi pelbagai tantangan termasuk tantangan alam.

b. Sumber Daya Alam
Tercakup dalam sumber daya alam adalah semua benda atau barang yang disediakan
alam, yang diperlukan terutama bagi kelangsungan hidup fisik manusia. Dimana manusia
membutuhkan makanan, pakaian, dan papan yang bahan – bahannya disediakan oleh alam.
Binatang dan tumbuh – tumbuhan serta bahan – bahan mineral yang sangat diperlukan oleh
manusia.
c.

Ruang Sebagai Struktur Politik
Iklim dan sumber daya alam yang tidak bisa dipisahkan dari faktor geografis yang lain

yaitu ruang teritorial. Yang dimaksud adalah ruang alamiah, tempat dimana manusia
melaksanakan berbagai aktivitas kehidupannya. Menurut Duverger, kehidupan politik pun
dikondisikan oleh struktur alamiah. Bahwa struktur ruang alamipun berpengaruh terhadap
kehidupan politik, itu dapat dilihat dalam sejarah kehidupan bangsa – bangsa di dunia.

1.2

Struktur Demografis
Tekanan demografis merupakan salah satu sebab perang dan revolusi. Jumlah
penduduk jelas meympengaruhi kebijakan politik. Kehidupan politik disuatu negara dengan
penduduk kecil tentu berbeda dengan kehidupan politik disuatu negara dengan jumlah
penduduk yang besar dan padat. Secara teoritis, tampak bahwa hakikat fenomena politik
berubah menurut besarnya suatu komunitas.

2.

Struktur Sosial
Selain dipengaruh oleh faktor – faktor alamiah (faktor geografis, demografis, dan
ruang teritorial), kehidupan politik suatu masyarakat pun dipengaruhi oleh faktor – faktor
sosial yang bersifat artifisial, buatan manusia. Tercakup dalam faktor – faktor sosial adalah

keterampilan tekhnologis, lembaga – lembaga sosial, dan kebudayaan.

2.1

Keterampilan Tekhnologis

Keterampilan Tekhnologis adalah keterampilan dalam mengembangkan tekhnologi modern –
canggih. Keterampilan tersebut didasarkan pada penguasaan pengetahuan dalam bidang
a.

sains.
Kemajuan Tekhnologi dan Transformasi Struktur Sosio – Ekonomi
Revolusi tekhnologi menyebabkan krevolusi ekonomi, yang ditandai dengan peningkatan

b.

produksi dan konsumsi.
Kemajuasn Tekhnologi dan Perkembangan Kultural
Kemajuan tekhnologi memajukan kebudayaan dalam dua cara, yaitu pertama, kemajuan
tekhnologi memungkinkan manusia menikmati waktu senggang yang lebih banyak. Kedua ,


c.

kemajuan tekhnologi menghasilkan metode – metode baru untuk memperkaya kebudayaan.
Tekhnologi dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Politik
Dari perspektif politik, pengaruh kemajuan tekhnologi dapat berupa pengurangan
antagonisme (Konflik) sosial, pengembangan sikap saling mengerti antara berbagai kelompok

1.

manusiadan peningkatan kekuasaan politik dipihak penguasa.
Kemajuan Tekhnologi dan Pengurangan Antagonisme Sosial
Salah satu penyebab antagonisme sosial adalah kelangkaana persediaan bahan – bahan
kebutuhan pokok sehari – hari. Ini merupakan ketidak adilan sosial, yang pada gilirannya
memicu terjadinya kerusuhan sosial. Kerusuhan sosial terjadi karena terjadi ketimpangan
sosial ekonomi, dimana segalintir elite dengan leluasa menikmati kemewahan – kemewahan,

2.

sedangkan mayoritas penduduk hidup dalam kemiskinan.

Kemajuan Tekhnologi dan Pengembangan Pemahaman Manusia
Terdapat pandangan bahwa tekhnologi dapat meningkatan pemahaman manusia atas problem
– problem yang di hadapinya. Pandangan ini didasarkan pada fakta bahwa tekhnologi
meningkatkan taraf kultur manusia. Pengembangan dan penerapan tekhnologi dalam suatu
masyarakat, dapat memicu kemunculan ide – ide baru, paling kurang ide tentang perlu
dikembangkannya tekhnologi yang lebih canggih untuk memudahkan penaganan pekerjaan

3.

manusia.
Kemajuan Tekhnologi dan Peningkatan Kekuasaan
Kemajuan tekhnologi cepat atau lambat akan melemahkan kekuasaan politik negara.
Kemajuan tekhnologi meningkatkan kekuasaan politik negara, itu dapat dilihat pada
kemampuan pemerintah untuk memiliki peralatan – peralatan kekerasan yang tak bisa
ditandingi oleh warga negara biasa.

2.2

Lembaga – lembaga Sosial
Kehidupan masyarakat ditentukan dan digerakkan oleh lembaga – lembaga yang terdapat

didalamnya. Tanpa lembaga – lembaga sosial, kehidupan masyarakat berantakan, dan cita –
cita individual dan sosial pun tak mungkin terwujud. Karena manusia tak bisa hidup
sendirian, manusia membutuhkan aktivitas – aktivitas bersama untuk memenuhi kebutuhan –
kebutuhan hidup dan cita – citanya. Menurut Duverger, ada dua jenis lembaga yang perlu

diperhatikan, yaitu lembaga model struktural yang menentukan sistem hubungan antar
manusia, yang biasa di sebut institusi. Dan lembaga model formal tekhnis dan material, yang
menekankan segi – segi seperti konstitusi, perkumpulan lokal, perlengkapan fisik, mesin, kop
surat, staf hierarki administratif, dan sebagainya ini biasa di sebut organisasi. Yang termasuk
disini juga yaitu parlemen, kementerian, kantor, asosiasi, dan semacamnya.
2.3

Kebudayaan
Kebudayaan mengacu pada keyakinan ideologi, dan mitos, yaitu citra – citra kolektif dan
suatu komunitas. Selain itu kebudayaan juga memiliki elemen – elemen material berupa

a.

tekhnologi dan lembaga – lembaga sosial.
Keyakinan Ideologi dan Mitos

Ideologi adalah keyakinan yang lebih rasional, ada rumusannya. Sedangkan mitos adalah
keyakinan yang irasional, yang lebih bersifat spontan. Itu tidak berarti bahwa yang disebut
ideologi itu selalu rasional, dan mitos itu selalu irasional. Terkadang ideologi juga tidak
irasional. Dan mitos pun bisa menjadi rasional. Ideologi adalah kumpulan keyakinan –
keyakinan yang dirasionalkan dan sistematisasikan, yang mencerminkan situasi masyarakat
pemiliknya. Ideologi mengungkapkan kecenderungan psikologisnya sendiri serta konflik
batinnya dalam doktrin – doktrin yang dirumuskannya. Tetapi ia juga mengungkapkan
aspirasi sosial, harapan, dan cita – citanya bersam. Penerimaan dan penolakan terhadap suatu
sistem ideologi tergantung dari sejauh mana ideologi yang bersangkutan mencerminkan
kebutuhan – kebutuhan komunitas dan kekuatan – kekuatan sosial didalamnya. Sedangkan
mitos adalah keyakinan yang kurang jelas, kurang rasional, dan diolah secara teliti pula jika

dibandingkan dengan ideologi.
b. Pengaruh Keyakinan Terhadap Kehidupan Politik
Pengaruh keyakinan terhadap kehidupan politik bersifat sekunder. Karena keyakinan itu
c.

hanyalah cerminan atau pantulan dari struktur sosio-ekonomis.
Entitas Kultural dan Pengaruhnya Terhadap Politik
Entitas kultural adalah suatu istilah yang mengacu pada semua unsur yang membentuk

kebudayaan. Dengan kata lain, entitas kultural merupakan sintesis dari semua faktor kultural.
Dapat dikatakan bahwa setiap kelompok sosial adalah entitas kultural. Entitas kultural
berbeda menurut periode sejarah dan lokasi – lokasi geografis. Ada periode dimana kelompok
suku atau etnik yang kecil membentuk entitas kultural dasar. Pada periode yang lain,
terbentuk kota – kota, negara kota, dan kini terbentuk bangsa – bangsa dan negara – negara
besar. Dengan demikian tampak adanya korelasi antara hakikat entitas kultural dan karakter
kelompok – kelompok sosial yang mempunyai organisasi – organisasi politik yang paling
kuat.

BAB III
GERAKAN – GERAKAN SOSIAL DAN PARTAI POLITIK
Hidup masyarakat ditata berdasarkan norma – norma sosial dan peraturan – peraturan
institusional yang mapan. Perilaku seseorang warga masyarkat dituntun oleh norma – norma
sosial yang mendefenisikan apa yang hendak dilakukannya dalam berbagai situasi. Namun
bentuk – bentuk kehidupan sosial tidak selamanya perjalanan secara normal sesuai dengan
norma – norma sosial serta peraturan – peraturan institusional yang ada. Hal ini tampak jelas
dalam perilaku kolektif. Perilaku sosial dimaksud cara berfikir, berasa, bertindak yang
berkembang dikalangan sebagian besar warga masyarakat dan yang relatif baru tidak
terdefenisikan dengan baik. Gerakan sosial yaitu suatu upaya yang kurang lebih keras dan
terorganisir yang dilakukan oleh orang – orang yang relatif besar jumlahnya, entah untuk

menimbulkan perubahan, entah untuk menentangnya. Menentang berarti mempertahankan
Status Quo. Jika perilaku kolektif ditandai dengan spontanitas dan ketiadaan struktur internal,
gerakan – gerakan sosial memiliki tatanan internal dan merupakan tindakan bertujuan.
1.

Perilaku Kolektif
Yang termasuk dalam perilaku kolektif adalah rumor, gaya dan mode, kegemaran, histria
massa, kepanikan, publik dan opini publik, dan kerumunan massa. Rumor merupakan suatu
bentuk perilaku kolektif suatu sekaligus elemen penting dalam tipe – tipe perilaku kolektif
yang lain. Gaya dan Model adalah seperangkat norma yang untuk keberlakuannya
membutuhkan suatu konformitas, tetapi hanya untuk jangka waktu yang pendek. Gaya adalah
suatu folkway (kebiasaan yang diulang dalam pola yang sama) yang berlaku untuk sementara
waktu dan diterima luas didalam masyarakat. Model adalah suatu folkway yang berlaku
untuk sementara waktu dan diterima hanya oleh lingkungan atau kelompok sosial tertentu.

Gaya lebih kepada cara berpakaian, desain dan arsitektur rumah. Sementara model tampak
pada hiburan, permainan – permainan baru, lagu, tarian dan praktek kesehatan lebih kepada
2.

memainkan sebagian peranan didalam kehidupan mereka yang mengadopsinya.

Gerakan – Gerakan Sosial
Gerakan sosial merupakan suatu upaya yang kurang lebih keras dan terorganisir dikalangan
orang – orang yang relatif besar jumlahnya, entah untuk menimbulkan perubahan, entah

2.1

untuk menentang perubahan.
Tipe – tipe Gerakan Sosial
Gerakan – gerakan sosial dapat dibedakan berdasarkan basis ideologis atau tujuan – tujuan
ideologis. Beberapa gerakan yang bermaksud mengubah masyarakat dengan menentang nilai
– nilai fundamental. Gerakan – gerakan ini disebut gerakan – gerakan revolusioner.
Sementara itu terdapat gerakan yang memodifikasi kerangka kerja dari skema nilai yang ada
yang bias disebut gerakan reformasi. Gerakan revolusioner mendukung penggantian
kerangka nilai yang ada. Gerakan – gerakan sosial muncul tidak hanya untuk tujuan
pelembagaan perubahan, tetapi juga untuk memblokir perubahan atau mengeliminasi
perubahan yang sudah dilembagakan sebelumnya. Ini disebut gerakan – gerakan perlawanan.
Tipe lain dari gerakaan sosial di sebut gerakan – gerakan ekspresif, yang kurang berkonsern
dengan perubahan institusional. Tipe gerakan ini berusaha merenofasi atau memerbarui orang

2.2

– orang dari dalam, seringkali dengan menjanjikan suatu pembebasan dimasa depan.
Revolusi Sosial
Revolusi sosial mencakup penumbangan negara, masyarakat dan struktur kelas serta
pencitaan pengaturan – pengaturan sosial yang baru. Revolusi adalah sebagai berikut
pertama, adanya kekuatan politik yang sangat terkonsentrasi pada negara, sehingga terdapat
aparatur – aparatur pemerintahan yang sentralistis. Kedua, aliansi militer dengan rezim yang
mapan di perlemah, sehingga militer tak lagi menjadi sarna yang diandalkan untuk
memberanggus kekacauan domestik. Ketiga, terjadi sejumlah krisis politik yang
memperlemah rezim yang ada dan yang berandil bagi kehancuran aparatur negara. Krisis
semacam itu seringkali berkaitan dengan konflik internasional yang memakn waktu lama.
Keempat, suatu lapisan penting penduduk harus dikerahkan untuk melakukan pemberotakan

2.3

yang membawa negara suatu elite baru kepada tampuk kekuasaan.
Terorisme
Terorisme bisa dipandang sebagai pengguanaan kekuatanb atau kekerasan terhadap orang –
orang atau harta milik untuk mengintimidasi atau memaksa suatu pemerintah atau suatu
organisasi formal, atau penduduk sipil untuk mencapai tujuan – tujuan, politik, agama dan
sosial tertentu. Ciri lain dari terorisme kontemporer ialah bahwa para teroris melakukan aksi
teror demi publikasi. Yang dipentingkan dalam aksi – aksi teror semacam ini bukanlah

besarnya korban melainkan supaya aspirasi serta tuntutan para pelakunya diketahui para
2.4

audiensi media massa diseluruh dunia.
Sebab – sebab Gerakan Sosial
Gerakan sosial disebabkan oleh kesengsaraan, terutama masalah sosial dan kesukaran
ekonomis. Cara pandang ini disebut pendekatan konflik namun argumen pertama ini
dianggap tidak meyakinkan oleh para penganut pandangan kedua. Menurut mereka
kesengsaraan, problem – problem sosial, dan kesukaran ekonomis itu terdapat di berbagai
dilingkungan masyarakat para sosiolog penganut pandangan kedua menjelaskan bahwa
penyebab gerakan – gerakan sosial adalah faktor pengorganisasian sumber daya. Sistem
mobilisasi sumber daya yang timpang menjadi pemicu munculnya gerakan – gerakan sosial.
Cara pandangan kedua ini disebut pendekatan mobilisasi sumber daya. Selanjutnya kita akan

a.

melihat masing – masing pendekatan tersebut.
Pendekatan Konflik
Pendekatan konflik adalah karl marx yang mengatakan bahwa kesengsaraan dan kemiskinan
progresif kelas pekerja merupakan akibat dari eksploitasi kapitalis. Katanya, lambat laun

kondisi – kondisi semacam ini akan ditentan keras oleh kaum pekerja.
b. Pendekatan Mobilisasi Sumber Daya
Menurut Trotsky, seandainya kekurangan – kekurangan itu cukup untuk menyebabkan
revolusi, massa akan selalu berada dalam revolusi. Dengan demikian, para pendukung
pendekatan mobilisasi sumber dayaa menganggap hal itu perlu untuk menjelaskan kekuatan –
kekuatan yang menggerakkan dan mengaktifkan suatu gerakan sosial. Malahan mereka
menekankan pentingnya faktor – faktor struktural seperti ketersediaan berbagai sumber daya
bagi pencapaian tujuna- tujuan khusus dan jaringan relasi antar personal yang berperan
sebagai fokus bagi rekruitment. Keterlibatan orang – orang dalam suatu gerakan sosial bukan
karena mereka mengalami alienasi, tetapi sebagai suatu tanggapan terhadap suatu proses
3.

pengambilan keputusan yang rasional.
Partai Politik
Melalui gerakan – gerakan sosial, para partisipan pada dasarnya berpartisipasi dalam
kehidupan politik. Namun partisipan mereka itu bersifat tidak kontinu dan kurang
terorganisir. Seperti halnya gerakan sosial, partai – partai politik merupakan fenomena
modern, yang muncul bebarengan dengan perkembangan demokrasi modern, setelah revolusi

a.

amerika dan prancis pada abad ke 18.
Pengertian Partai Politik
Secara umum partai politik didefenisikan sebagai suatu kelompok yang terorganisir dengan

tujuan memperoleh jabatan – jabatan pemerintah.
b. Partai Politik, Gerakan Sosial dan Kelompok Penekan
Suatu gerakan sosial sosial dilakukan oleh kelompok atau golongan yang bermaksud
melakukan perubahan – perubahan pada lembaga- lembaga politik kadang – kadang malahan

bermaksud menciptakan suatu tatanan masyarakat yang sama sekali baru. Partai poitik
berbeda dengan gerakan sosial dan kelompok penekan atau di sebut kelompok kepentingan.
c. Fungsi Partai Politik
Fungsi partai politik dalam negara demokratis. Penegasan ini diperlukan mengingat adanya
perbedaan fungsi antara partai politik yang terdapat dinegara – negara demokratis dan yang
terdapat di negara – negara non demokratis, khusunya dinegara – negara komunis. Fungsi –
fungsi partai politik menurut Miriam Budiarjo yaitu,
1. Partai politik sebagai sarana komunikasi politik, fungsi ini terkait erat dengan peranan partai
2.

politik sebagai penghubung antara rakyat dan pemerintah.
Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik, dimana partai politik juga memainkan
peranan sebagia instrument sosialisasi politik. Dengan sosialisasi politik dimaksud proses
yang memungkinkan seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena –
fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat dimana ia berada. Proses ini

3.

juga disebut juga pendidikan politik.
Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik, partai politik pun berfungsi sebagai sarana
political recruitment. Tanpa rekrutmen politik, suatu partai politik tidak memiliki anggota –
anggota atau tokoh – tokoh yang bisa diandalkan dalam berbagai kegiatan politik. Dengan
rekrutmen politik dimaksud upaya partai politik untuk mencari dan mengajak orang – orang

yang berbakat untuk terlibat aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota.
4. Partai politik sebagai sarana pemberes konflik
Dalam kehidupan demokratis, persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat
merupakan hal yang wajar. Perbedaan dan persaingan dalam bentuk apapun bisa menjadi
sumber konflik, baik antar individu maupun kelompok. Jika terjadi konflik, maka merupakan
tugas partai politik unutk mengatasinya.

BAB X
DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA
1.

Istilah Demokrasi
Demokrasi adalah suatu istilah yang bersifat universal. Namun tidak ada satu sistem
demokrasi yang berlaku untuk semua bangsa atau semua negara. Demokrasi juga dijelaskan
sebgai bentuk pemerintahan dimana warga negara menggunakan hak yang sama tidak secara

pribadi tetapi melalui para wakil yang duduk dilembaga DPR. Wakil itu dipilih oleh rakyat
dan bertanggunga jawab terhadap rakyat.
2.

Prinsip – Prinsip Dasar Demokrasi
Prinsip – prinsip yang dimaksud persamaan, hormat terhadap nilai – nilai luhur manusia,
hormat terhadap hak – hak sipil dan kebebasan, serta fair play. Persamaan yang dimaksud
adalah kesempatan bagi semua orang sebagai warga negara untuk mencapai pengembangan
maksimum potensialitas fisik, intelektual, moral, spiritualdan mencapai tingkat partisipasi
sosial oleh setiap pribadi yang konsisten dengan tingakat kematangan yang diperolehnya.

3.

Asumsi – Asumsi yang Keliru Tentang Hakikat Demokrasi
Diantara ancaman – ancaman yang paling besar terhadap demokrasi, terdapat beberapa
gagasan yang salah tentang hakikat dan tuntutan – tuntutannya. Salah satunya adalah asumsi
bahwa demokrasi dengan sendirinya menghasilkan cara hidup yang paling mudah. Asumsi ini
didasarkan pada prinsip demokrasi yang menekankan nilai, pengembangan, dan kebebasan
individual. Padahal dalam beberapa segi, demokrasi justru menuntut tanggung jawab yang
lebih besar daripada pendukungnya ketimbang tuntutan – tuntutan ideologi-ideologi lain atas
para pendukung mereka. Kebebasan individual yang ditekankan oleh demokrasi pun
mengandaikan kemampuan – kemampuan yang tinggi dari masing – masing warga negara
untuk melakukan self control. Dengan self control inilah individu mampu membebaskan diri
dari kontrol – kontrol eksternal yang bisa membahayakan kehidupannya. Serta asumsi lain

4.

demokrasi itu bersifat statis, sesuatu yang begitu dicapai selamanya demikian.
Hak – Hak Asasi Manusia
Dalam era global, demokrasi merupakan sistem politik yang secara hakiki mendukung upaya
pemenuhan hak – hak asasi manusia. Kini hak asasi manusia membentuk etos dunia. Bahwa
manusia memiliki hak untuk hidup, hak atas integritas tubuhnya, dan hak atas kondisi
kehidupan yang layak, bahwa semua orang sama dihadapan hukum dan semua memiliki hak
untuk ambil bagian dalam urusan publik yang merupakan kepedulian setiap orang bahwa

5.

segala bentuk diskriminasi harus ditolak.
Hak – Hak yang Tidak Dapat Dicabut
Hak yang dimaksud hak – hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat, jadi bukan berdasarkan hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan
martabatnya sebagai manusia. Manusia memikinya karena ia manusia. Apa yang disebut hak
asasi tidak dapat dihilangkan oleh negara. Negara dapat saja tidak mengakuinya. Tetapi
pengingkaran negara itu sama sekali tidak menghilangkan hak asasi manusia itu sendiri,
karena keberadaan hak asasi manusia tidak tergantung pada keberadaan suatu negara. Hak
asasi manusia tidak kehilangan moralnya hanya karena tidak diakui oleh pihak yang

berkuasa. Kebebasan berbicara dan berpendapat adalah darah hidup setiap demokrasi.
Demokrasi tanpa kebebasan berbicara dan berpendapat itu omong kosong. Seperti dikatakan
oleh Patrick Wilson, demokrasi itu adalah komunikasi ; orang berbicara satu sama lain
tentang masalah bersama mereka dan membentuk suatu nasib bersama. Sebelum rakyat dapat
memerintah diri sendiri, mereka harus bebas menyatkan pendapat mereka. Dalam negara
demokratis, rakyat berhak mendapat perlindungan pemerintah. Karena demokrasi bertumpu
pada prinsip bahwa pemerintah ada untuk melayani rakyat, tetapi rakyat ada bukan untuk
melayani pemerintah. Sebagai tanggapan atas pelayanan pemerintah, rakyat menunjukkan
6.

kesetiaan mereka kepada negara.
Empat Kelompok Hak – Hak Asasi Manusia
Setelah melihat hak – hak alamiah yang tak dapat dicabut oleh pemerintah dan oleh pihak
manapun baiklah tegaskan pula bahwa inti paham hak asasi manusia terletak dalam kesadaran
bahwa masyarakat atau umat manusia tidak dapat dijunjung tinggi kecuali setiap manusia
individual, tanpa diskriminasi dan tanpa pengecualian, dihormati dalam keutuhannya.
Martabat manusia akan tetap, jika ta satupun manusia yang dijadikan saran bagi kepentingan
manusia lain. Penindasan atas martabat manusia yang dilakukan, misalnya oleh pemerintah
otoriter tidak menunjukkan bahwa martabat manusia itu bukan sesuatu yang tidka bernilai.
Yang tidak bernilai adalah tindkan penindasan terhadapa martabat manusia itu. Magnis

a.

Suseno dalam bukunya Etika (1987). Ia mengelompokkan hak asasi manusia yaitu,
Hak – hak Asasi Negatif atau Liberal
Kelompok Hak Asasi ini diperjuangkan oleh liberalisme, yang berusaha melindungi
kehidupan pribadi manusia terhadap campur tangan dan kekuatan – kekuatan sosial lainnya.
Hak – hak ini ditetapkan berdasarkan kebebasan dan hak individu untuk mengurus diri

sendiri dan oleh karena itu juga disebut hak – hak kebebasan.
b. Hak – hak asasi Aktif atau Demokratis
Hak ini di perjuangkan oleh kaum liberal dan republikan. Dasar hak – hak asasi ini adalah
keyakinan akan kedaulatan rakyat, yang menuntut agar rakyat memerintahi diri sendiri dan
setiap pemerintah ada dibawah kekuasaan rakyat. Hak yang disebut aktif, karena merupakan
hak atas suatu aktifitas manusia, yaitu hak untuk ikut menentukan arah perkembangan
masyarakat. negara untuk memilih wakil – wakil mereka kedalam badan yang berwenang
untuk membuat undang – undang.pemilihan itu harus umum, rahasia dan bebas.
c. Hak – hak Asasi Positif
prestasi – prestasi tertentu dari negara. Yang dituntut adalah pelayanan – pelayanan yang
wajib yang diberikan oleh negara kepada masyarakat. Yang utama adalah hak atas
perlindungan hukum.
d. Hak – hak Asasi Sosial

Hak asasi ini merupakan perluasan paham tentang kewajiban negara. Termasuk dalam
tanggung jawab negara adalah menjamin dan menciptakan kesamaan minimal antara semua
warga masyarakat. Hak asasi ini diperjuangkan oleh kaum buruh dalam rangka menentang
kaum borjuis untuk memperoleh hasil kerja mereka yang wajar.
7.

Kewajiban Asas
Kewajiban asas dikatakan bahwa selain hak – hak asasi sossial, pelaksanaan hak – hak asasi
yang lain dapat dituntut dimuka pengadilan. Ada bentuk yang sebagai hak hukum dan hak
sebagai kewijiban politik. Misal untuk memenuhi hak asasi semua warga negara untuk
memperoleh pendidikan, negara wajib menyediakan prasarana dan sarana pendidikan yang
memadai, sehingga memungkinkan terselenggaranya proses pendidikan. Dengan demikian
apa yang tidak dituntut berdasarkan hukum positif pun dijamin pemenuhannya. Kewajiban –
kewajiiban semacamitu disebut kewajiban asasi, yaitu kewajiban politik negara untuk
memenuhi apa-apa yang menjadi hak – hak asasi manusia meskipun hak – hak itu tak dapat

8.

dituntut oleh tiap – tiap individu secara hukum.
Beberapa Catatan Akhir

Dalam era global demokrasi dan hak asasi merupakan dua isu yang paling banyak
dibicarakan pada level diskursus internasional. Makin banyak bangs yang ada dimuka bumi
ini kini merasa berkepentingan dengan demokrasi dan hak asasi manusia.