T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimen. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa
metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
pelakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang
terkendali.
Dengan
kata
lain,
penelitian
eksperimen digunakan untuk mencari seberapa besar
pengaruh
perlakuan
tertentu
terhadap
kelompok
posttest. Sedangkan kelompok lain (kelompok Pre test)
tidak diberi perlakuan.
Adapun jenis eksperimen pada penelitian ini yaitu
Pre-Eksperimental
Designs
(nondisgns)
dengan
pendekatan one-group Pretest-PostTest Design, hal ini
dilihat karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh
terhadap
terbentuknya
variabel
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi
oleh variabel independen. Hal ini terjadi karena tidak
adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih
secara random.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian
ini melakukan pretest, sebelum diberikan perlakuan.
Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui
29
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan
sebelum
diberi
perlakuan,
uji
tersebut
menggunakan bantuan SPSS 16,0 for windows dengan
signifikansi 5 %. Jika angka signifikansi hitung kurang
dari 0,05 maka bisa dilakukan kegiatan supervisi
akademik. Sedangkan jika angka signifikansi hitung
lebih besar dari 0,05 maka tidak bisa dilakukan
supervisi akademik. Menghitung uji tersebut diperoleh
dari skor skala penilaian kinerja mengajar guru.
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan
guru. Guru yang menjadi penelitian ini kelompok
pretest dan post test adalah guru Sekolah Dasar
Negeri sumurboto
Banyumanik semarang berjumlah
16 orang. Lokasi penelitian ini di Sekolah Dasar Negeri
Sumurboto, Banyumanik, Semarang.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Definisi
operasional
variabel
yang
akan
diaplikasikan dalam penelitian ini, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
30
3.3.1. Kinerja Mengajar Guru
Kinerja mengajar guru adalah pencapaian hasil
kerja seorang guru berdasarkan ukuran tertentu dan
dalam
suatu
ketepatan
periode
waktu,
tertentu
kwantitas
dan
yang
mencakup
kwalitas
kerja,
kerjasama serta inovasi dalam mengajar. Beberapa
kontribusi pada kinerja mengajar guru, yaitu seorang
guru harus mengajar secara efektif, mengatur waktu,
dan disiplin di kelas dengan gaya mengajar yang
berkualitas. Guru juga harus teratur dan tepat waktu
dalam kegiatan belajar mengajar. Memiliki interaksi
yang baik dengan siswa dan orang tua siswa maupun
kolega kerjanya, karena keterampilan antar pribadi
guru juga menentukan kinerja mengajar, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sikap guru harus
sama, baik kepada siswa pada kelas tinggi maupun
kelas rendah.
Indikator-indikator
ukuran
yang
berkaitan
mengukur kinerja mengajar guru yaitu selama proses
pembelajaran
menggunakan
gaya
mengajar
yang
berbeda-beda. Nilai perkembangan hasil belajar siswa
di kelas kebanyakan mendapat nilai baik. Setiap
mengajar menyesuaikan kemampuan siswa. Membuat
persiapan
dari
rumah
untuk
mengajar.
Menyampaikan materi yang sulit dengan mudah.
Memberikan penilaian
terhadap siswa dengan
obyektif. KBM tidak terpengaruh oleh kegiatan ekstra
kurikuler. Melaksanakan KBM tidak terpengaruh oleh
pekerjaan
rumah.
Mengembangkan
diri
melalui
31
KKG,seminar,pelatihan.
Masuk kelas tepat waktu.
Mengerjakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab
selama KBM. Menyelesaikan silabus tepat waktu di
kelas. Menerapkan bermacam-macam metode
pada
waktu KBM di dalam kelas.
3.3.2 Supervisi Akademik.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan
membantu
dalam
guru
mengembangkan
mengelola
proses
kemampuannya
pembelajaran
demi
pencapaian tujuan pembelajaran.
Serangkaian
kegiatan
membantu
guru
mengembangkan kemampuannya dilakukan dengan
tiga
tahapan
yaitu
pra-observasi,
observasi
pembelajaran, dan pasca observasi.
Berikut ini tabel mengenai kisi-kisi konsep, sub
konsep dari variabel kinerja mengajar guru.
32
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Konsep, Sub Konsep,
Variabel Kinerja Mengajar
Konsep
Sub konsep
Kinerja
mengajar
guru adalah prestasi
kerja
guru
yang
ditunjukkan dengan
keterampilan
mengajar,
keterampilan
menejemen,
kedisiplinan
dan
ketertiban,
(Hanif,
2004)
1. Keterampi-lan
mengajar
Indikator
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
2.1
2.2
2
Keterampilan
pengelolaan
2.3
2.4
3.1
3.2
3.3
3.4
3
Disiplin dan
peraturan
3.5
Menggunakan gaya
mengajar yang
berbeda.
Sebagian besar nilai
perkembangan siswa
adalah baik.
Mengajar siswa sesuai
kapasitas mereka.
Membuat persiapan
dari rumah sebelum
mengajar.
Mengajar materi yang
sulit dengan mudah.
Menjawab pertanya
an dari siswa sebaik
mungkin sehingga
siswa merasa puas.
Berbuat adil dalam
memberi nilai.
KBM tidak terpengaruh dengan
kegiatan ekstra
kurikuler.
Tidak mencampurkan
tanggung jawab
dalam KBM dengan
pekerjaan rumah.
Berusaha
mengembangkan diri.
Datang tepat waktu.
Tidak mengerjakan
pekerjaan tambahan
selama mengajar di
dalam kelas.
Mengerjakan
pekerjaan mengajar
dengan penuh
tanggung jawab.
Menyelesaikan silabus
tepat waktu di kelas.
Menggunakan
beragam metoda
mengajar
item
1.Saya
selama
proses
pembelajaran mengguna kan gaya
mengajar yang berbeda-beda
2.Nilai perkembangan ha sil
belajar siswa di kelas kebanyakan
mendapat ni lai baik
3.Saya
setiap
mengajar
menyesuaikan kemampu an siswa
4.Saya membuat persiap an dari
rumah untuk mengajar
5.Saya menyampaikan
yang sulit dengan mudah
materi
6.Saya
dalam member kan
penilaian terhadap siswa dengan
obyektif
7.Saya
dalam
KBM
tidak
terpengaruh oleh kegiatan ekstra
kurikuler
8.Saya melaksanakan tugas KBM
tidak terpenga ruh oleh pekerjaan
rumah
9.Saya mengerjakan pekerjaannya
dengan pe nuh tanggung jawab
selama KBM
9.Saya
selalu
berusaha
mengembangkan diri mela lui
KKG,seminar,pelatihan
10.Saya masuk kelas tepat waktu
11. Saya tidak mengerjakan
pekerjaan tambahan sela ma
mengajar di dalam kelas
12.Saya selalu memotivasi siswa
dalam KBM di dalam kelas
13.Saya menyelesaikan
tepat waktu di kelas
silabus
15.Saya selalu menerap kan
bermacam-macam metode pada
waktu KBM di dalam kelas
16.Saya selalu memotivasi siswa
dalam KBM di dalam kelas
Sumber: Hanif (2004)
33
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Konsep, Sub Konsep,
Variabel Supervisi Akademik
Konsep
Sub konsep
Indikator
Supervisi
1. Pra
1. Metode yang akan
akademik adalah
Observasi
digunakan dalam
serangkaian
pembelajaran
kegiatan
2. Alat dan bahan yang
membantu guru
akan disiapkan
mengembangkan
kemampuannya
dalam mengelola
3. Tahapan pembelajan
proses
yang akan dilakukan
pembelajaran
demi pencapaian
4. Persiapan tertulis yang
tujuan
dibuat
pembelajaran
5. Materi yang dianggap
(Glickman, 2014)
sulit
6. Kompetensi yang bisa
item
1. Metode
yang
saya
gunakan sesuai dengan
KD.
2. Alat dan bahan yang
dibutuhkan selalu saya
siapkan terlebih dahulu
3. Tahapan pembelajaran
yang saya
sudah sesuai.
4. Saya membuat persiapan tertulis.
5. Saya
memperkirakan
materi yang dianggap
sulit oleh siswa.
6. Saya
memastikan
Kompetensi yang bisa
dimiliki siswa setelah
mengikuti
pembelajaran.
dimiliki siswa setelah
mengikuti pembelajaran
7. Perhatian khusus yang
diperlukan dalam
pembelajaran
8. Guru member apresiasi
dan motivasi
9. Guru memberitahu
2. Tahap
observasi
kelas
kompetensi yang akan
dicapai /tujuan
pembelajaran
10.Guru tampak menguasai
materi pembelajaran (
Materi pembelajaran
disampaikan dengan jelas)
11.Guru mengelola kelas
dengan baik
12. Metode/pendekatan
variatif
34
lakukan
7. Saya memberi perhatian
khusus yang diperlukan
dalam pembelajaran.
8.
Saya
apresiasi
motivasi
siswa.
9.
Saya
memberitahu
kompetensi
yang
akan dicapai atau
tujuan pembelajaran.
memberi
dan
kepada
10. Saya
menguasai
materi pembelajaran/
Materi pembelajaran
disampaikan dengan
jelas.
11. Saya dapat mengelola
kelas dengan baik.
12. Saya
menggunakan
Metode/pendekatan
yang variatif.
13. Guru menggunakan alat
bantu/media
pembelajaran ( alat
peraga, peta, OHP, kaset
dan tape recorder,
computer & LCD, CD
interaktif, dsb).
14. Guru berperan sebagai
fasilitator dalam
membantu mengatasi
kesulitan peserta didik.
15. Guru menggunakan
teknik bertanya dengan
bahasa yang baik dan
benar
16. Guru mendorong
peserta didik untuk
memanfaatkan teknologi
informasi (komputer dan
internet).
17. Peserta didik
berpartisipasi secara aktif
dalam pembelajaran
18. Pada kegiatan
pembelajaran Nampak ada
proses : Ekslorasi,
elaborasi dan konfirmasi.
19. Peserta didik tampak
ceria dan antusias dalam
belajar
20. Ada penilaian untuk
mengetahui pencapaian
kompetensi ( Ketercapaian
tujuan pembelajaran).
13. Saya
menggunakan
alat
bantu/media
pembelajaran ( alat
peraga, peta, OHP,
kaset
dan
tape
recorder, computer &
LCD, CD interaktif,
dsb).
14. Saya
berperan
sebagai
fasilitator
dalam
membantu
mengatasi kesulitan
peserta didik.
15. Saya
menggunakan
teknik
bertanya
dengan bahasa yang
baik dan benar.
16. Saya
mendorong
peserta didik untuk
memanfaatkan
teknologi informasi
(Komputer
dan
internet).
17. Saya
mengarahkan
peserta didik untuk
berpartisipasi secara
aktif
dalam
pembelajaran.
18. Pada
kegiatan
pembelajaran selau
ada proses Ekslorasi,
elaborasi
dan
konfirmasi.
19. Saya berupaya agar
peserta didik tampak
ceria dan antusias
dalam belajar.
20. Melakukan penilaian
untuk
mengetahui
pencapaian
kompetensi/Ketercap
aian
tujuan
pembelajaran.
35
21. Pelaksanaan
pembelajaran sesuai
dengan RPP
22. Pembelajaran
diselesaikan tepat waktu
23. Pemberian tugas untuk
pertemuan berikutnya.
24. Pendapat guru setelah
menyajikan pelajaran.
25. Proses pembelajaran
sudah sesuai dengan yang
di rencanakan.
26. Perkiraan guru
mengenai ketercapaian
tujuan pembelajaran.
27. Guru tau mengenai
kesulitan siswa.
28. Alternative untuk
mengatasi kesulitan guru.
29. Mengidentifikasi hal-hal
3. Pasca
Observasi
Kelas
pembelajaran sesuai
dengan RPP.
22. Menyelesaikan
pembelajaran
waktu.
tepat
23. Saya
memberikan
tugas
untuk
pertemuan
berikutnya.
24. Memberikan
pendapat
menyajikan
pelajaran.
setelah
25. Proses pembelajaran
sesuai dengan yang di
rencanakan.
26. Saya memperkirakan
mengenai
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
27. Saya menngetahi Apa
yang
menjadi
kesulitan siswa.
28. Saya
mengetahui
alternative
untuk
mengatasi kesulitan
guru
29. Mengidentifikasi hal-
telah mantap dan halhal yang perlu
peningkatan,
hal telah mantap dan
hal-hal yang perlu
peningkatan,
berdasarkan kegiatan
yang baru saja saya
lakukan
dan
pengamatan saya.
30. Pertemuan berikutnya
30. Saya mengetahui apa
yang dilakukan guru.
Sumber:Glickman (2014)
36
21. melaksanakan
yang
akan
lakukan
pertemuan
berikutnya.
saya
untuk
3.4. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang peneliti
gunakan
dalam
riset
ini
yaitu:
angket
untuk
mengukur variabel supervisi akademik, sedangkan
skala untuk mengukur kinerja mengajar guru.
Angket
digunakan
adalah daftar
untuk
pertanyaan tertulis yang
memperoleh
informasi
dari
responden meliputi laporan tentang kepribadiannya
atau hal-hal lain yang ia ketahui (Arikunto, 1993).
Angket ini peneliti gunakan untuk mendapatkan datadata
primer
yang
akan
peneliti
analisa
dalam
penelitian ini.
Angket yang peneliti buat, berbentuk tertutup,
langsung, dan rating scale (skala bertingkat). Tertutup,
maksudnya sudah disediakan jawabannya, responden
tinggal memilih. Langsung maksudnya responden
menjawab pertanyaan dan pernyataan tentang dirinya
secara langsung, sedangkan rating scale mengandung
maksud, sebuah pernyataan diikuti kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan jawaban.
Bentuk jawaban responden atas skala yang
disediakan peneliti adalah skala likert yang berada
pada
rentang
4
kemungkinan
jawaban
dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Untuk kemungkinan jawaban Tidak Pernah (TP)
: diberi skor 1
2. Untuk jawaban Jarang (J) : diberi skor 2
3. Untuk jawaban Sering (SR) : diberi skor 3
4. Untuk jawaban Selalu (SL) : diberi skor 4
37
3.5
Uji
Validitas
Item
dan
Reabilitas
Instrumen
Uji validitas item digunakan untuk mengukur sah
atau tidaknya suatu kuesioner. Dalam (Ghozali, 2006)
Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur untuk kuesioner tersebut.
Metode yang akan digunakan penulis untuk
melakukan uji validitas adalah dengan melakukan
korelasi antara skor pertanyaan dengan total skor
konstruk atau variabel. Uji validitas item dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan
suatu instrumen dalam mengungkapkan sesuatu yang
menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilahirkan
dengan instrumen tersebut. Pengujian
validitas item
dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis
nilai Corrected Item Total Correlation dengan kriteria
pengujian sebagai berikut:
a. Jika nilai Corrected Item Total Correlation > r tabel
df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar
0,361 dan nilai signifikansi < 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa indikator adalah valid
b. Jika nilai Corrected Item Total Correlation < r tabel
df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar
0,361 dan nilai signifikansi > 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa indikator tidak valid
38
3.5.1 Uji Validitas Variabel Supervisi Akademik
Pengukuran
variabel
Supervisi
Akademik
dilakukan dengan menggunakan 30 item. Berikut ini
adalah hasil pengujian validitas terhadap indikatorindikator yang digunakan untuk mengukur variabel
supervisi akademik.
Suatu alat ukur harus valid dan reabel, maka
perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas item Indikator Variabel
Supervisi Akademik
item
X1_1
X1_2
X1_3
X1_4
X1_5
X1_6
X1_7
X1_8
X1_9
X1_10
X1_11
X1_12
X1_13
X1_14
X1_15
X1_16
X1_17
X1_18
X1_19
X1_20
X1_21
X1_22
X1_23
X1_24
X1_25
X1_26
X1_27
X1_28
X1_29
X1_30
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
83,50
83,90
82,93
82,83
82,83
83,40
83,50
83,07
83,07
83,43
83,87
83,50
83,93
83,17
83,13
83,53
83,03
83,70
82,93
83,73
83,00
83,67
82,97
83,03
82,57
82,87
82,97
83,27
82,97
82,60
108,534
102,162
106,271
106,213
106,282
103,972
104,603
105,720
107,720
107,082
105,085
105,431
106,409
108,282
102,257
105,016
106,861
106,217
106,547
105,995
105,379
106,920
108,654
106,930
107,633
109,154
107,482
105,926
106,999
107,972
0,382
0,611
0,456
0,377
0,427
0,619
0,412
0,394
0,372
0,390
0,427
0,367
0,362
0,388
0,637
0,522
0,459
0,385
0,377
0,429
0,474
0,391
0,418
0,414
0,453
0,373
0,419
0,369
0,384
0,423
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
39
Mengacu
pada
hasil
uji
validitas
indikator
variabel supervisi akademik yang tampak dalam
Tabel 3.3
indikator
menunjukkan bahwa masing-masing
memiliki
nilai
Corrected
Item
Total
Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel: 0,3. Hal
ini menunjukkan bahwa indikator yang digunakan
merupakan alat ukur yang tepat untuk mengukur
variabel supervisi akademik atau dengan kata lain
item dalam indikator supervisi akademik adalah
valid.
3.5.2 Uji Validitas Variabel Kinerja
Pengukuran variabel kinerja dilakukan dengan
menggunakan 15 item. Berikut ini adalah hasil
pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel kinerja.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Item Indikator
Variabel Kinerja Mengajar
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y9
Y10
Y11
Y12
Y13
Y14
Y15
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
36,20
35,47
35,67
36,27
35,73
36,27
36,30
35,93
36,63
36,47
35,90
36,10
35,93
36,73
36,67
108,234
110,257
107,264
107,030
108,892
108,823
103,666
108,823
104,792
106,051
106,093
107,679
109,513
111,789
108,368
0,639
0,634
0,658
0,612
0,601
0,610
0,788
0,669
0,854
0,742
0,736
0,649
0,607
0,549
0,628
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
40
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
Mengacu koefisien corrected item dalam tabel
corelation > 0,3 item kinerja mengajar Y1 sampai Y15
semua item dinyatakan valid.
3.6 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen merupakan alat yang
digunakan
untuk
mengukur
kuesioner
yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban
seseorang
terhadap
pernyataan
adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2006).
Uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan
penulis
dalam
penelitian
ini,
adalah
dengan
menggunakan fasilitas SPSS 16.00, yakni dengan uji
statistik
Cronbach
Alpha.
Suatu
konstruk
atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai croncbach aplha
> 0.60. (Ghozali, 2006).
Pengujian
reliabilitas
dilakukan
untuk
mengetahui sejauh mana suatu instrument dapat
memberikan
(Ghozali,
hasil
2006)
pengukuran
Pengujian
yang
konsisten.
reliabilitas
dilakukan
dengan menggunakan Uji Alpha Cronbach dengan
kriteria hasil pengujian sebagai berikut :
a. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan > 0,6
maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian
adalah reliable.
41
b. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan < 0,6
maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian
tidak reliable.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas
pada masing-masing variabel penelitian.
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel
Alpha Cronbach
kategori
Supervisi Akademik
0,885
reliabel
Kinerja mengajar
0,931
reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Hasil koefisien reliabilitas dengan alpha cronbach
> 0,6
menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach
hitung pada masing-masing variabel penelitian adalah
lebih besar dari 0,6. Mengacu pada hasil tersebut
maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hasil
pengukuran pada masing-masing variabel penelitian
adalah reliabel atau konsisten.
3.7 Analisis Data
3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis diskriptif dilakukan untuk mengetahui
gambaran tentang kategori hasil pengukuran variabel
supervisi akademik, dan kinerja mengajar guru.
42
1. Kategori variabel penelitian supervisi akademik
kepala sekolah
= 18
Rumus: I=
Berdasarkan lebar interval tersebut (18) maka
tinggi rendahnya hasil pengukuran supervisi akademik
adalah sebagai berikut:
Tabel: 3.6
Kategori Variabel
Supervisi Akademik
Kategori
Range
Sangat Tinggi
102 -120
Tinggi
84 - 101
Sedang
66 - 83
Rendah
48 - 65
Sangat Rendah
30 - 47
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
2. Kategori
variabel
penelitian
variabel
kinerja
mengajar guru.
=9
Rumus: I=
Berdasarkan lebar interval tersebut (9) maka
tinggi
rendahnya
hasil
pengukuran
kinerja
mengajar adalah sebagai berikut:
43
Tabel: 3.7
Kategori Variabel Kinerja Mengajar Guru
No
Kategori
Range
1
Sangat Tinggi
51 - 60
2
Tinggi
42 - 50
3
Sedang
33 - 41
4
Rendah
24 - 32
5
Sangat Rendah
15 -23
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
3.7.2 Analisis Perbedaan
Uji
normalitas
sebaran
data
dilakukan
mendahului Analisis independent t-test. pengujian
normalitas
menggunakan
one
sample
kolmogorov
smirnov test. Analisis independent t-test digunakan
untuk menemukan ada tidaknya perbedaan dan
apabila ada, berapa eratnya perbedaan serta berarti
atau
tidak
perbedaan
antar
variabel-variabel
itu
(Hasan, 2004). Indeks-indeks statistik yang dapat
menunjukkan arah (positif dan negatif) dan juga
kekuatan suatu hubungan antar variabel disebut
koefisien korelasi. Derajat koefisien t-test dinyatakan
dalam angka koefisien t-test yang bergerak antara Jika
nilai koefisien signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data penelitian adalah normal.
Dan
jika
nilai
signifikansi
<
0,05
maka
dapat
disimpulkan bahwa distribusi data penelitian tidak
normal. Sedangkan jika nilainya 0, maka menunjuk-
44
kan bahwa dua variabel yang diteliti tidak terdapat
perbedaan sama sekali (Sugiyono, 2011).
Statistik untuk menguji t-test antara variabel
supervisi akademik (X) dengan kinerja mengajar guru
(Y) menggunakan teknik independent t-test. jika data
berdistribusi normal dan menggunakan independent ttest jika data tidak berdistribusi normal (Sugiyono,
2007).
Signifikansi
merupakan
tidaknya
tingkat
batas
independent
toleransi
t-test
menerima
kesalahan dari hasil pengujian hipotesis terhadap nilai
parameter populasi. Dalam penelitian ini digunakan
taraf
signifikansi
sebesar
0,05,
sehingga
dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. Menerima Ho dan menolak H1, bila sig-T > α yang
artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara
variabel.
2. Menerima H1 dan menolak Ho, bila sig-T ≤ α yang
artinya ada perbedaan yang signifikan antara
variabel.
45
46
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimen. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa
metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
pelakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang
terkendali.
Dengan
kata
lain,
penelitian
eksperimen digunakan untuk mencari seberapa besar
pengaruh
perlakuan
tertentu
terhadap
kelompok
posttest. Sedangkan kelompok lain (kelompok Pre test)
tidak diberi perlakuan.
Adapun jenis eksperimen pada penelitian ini yaitu
Pre-Eksperimental
Designs
(nondisgns)
dengan
pendekatan one-group Pretest-PostTest Design, hal ini
dilihat karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh
terhadap
terbentuknya
variabel
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi
oleh variabel independen. Hal ini terjadi karena tidak
adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih
secara random.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian
ini melakukan pretest, sebelum diberikan perlakuan.
Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui
29
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan
sebelum
diberi
perlakuan,
uji
tersebut
menggunakan bantuan SPSS 16,0 for windows dengan
signifikansi 5 %. Jika angka signifikansi hitung kurang
dari 0,05 maka bisa dilakukan kegiatan supervisi
akademik. Sedangkan jika angka signifikansi hitung
lebih besar dari 0,05 maka tidak bisa dilakukan
supervisi akademik. Menghitung uji tersebut diperoleh
dari skor skala penilaian kinerja mengajar guru.
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan
guru. Guru yang menjadi penelitian ini kelompok
pretest dan post test adalah guru Sekolah Dasar
Negeri sumurboto
Banyumanik semarang berjumlah
16 orang. Lokasi penelitian ini di Sekolah Dasar Negeri
Sumurboto, Banyumanik, Semarang.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Definisi
operasional
variabel
yang
akan
diaplikasikan dalam penelitian ini, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
30
3.3.1. Kinerja Mengajar Guru
Kinerja mengajar guru adalah pencapaian hasil
kerja seorang guru berdasarkan ukuran tertentu dan
dalam
suatu
ketepatan
periode
waktu,
tertentu
kwantitas
dan
yang
mencakup
kwalitas
kerja,
kerjasama serta inovasi dalam mengajar. Beberapa
kontribusi pada kinerja mengajar guru, yaitu seorang
guru harus mengajar secara efektif, mengatur waktu,
dan disiplin di kelas dengan gaya mengajar yang
berkualitas. Guru juga harus teratur dan tepat waktu
dalam kegiatan belajar mengajar. Memiliki interaksi
yang baik dengan siswa dan orang tua siswa maupun
kolega kerjanya, karena keterampilan antar pribadi
guru juga menentukan kinerja mengajar, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sikap guru harus
sama, baik kepada siswa pada kelas tinggi maupun
kelas rendah.
Indikator-indikator
ukuran
yang
berkaitan
mengukur kinerja mengajar guru yaitu selama proses
pembelajaran
menggunakan
gaya
mengajar
yang
berbeda-beda. Nilai perkembangan hasil belajar siswa
di kelas kebanyakan mendapat nilai baik. Setiap
mengajar menyesuaikan kemampuan siswa. Membuat
persiapan
dari
rumah
untuk
mengajar.
Menyampaikan materi yang sulit dengan mudah.
Memberikan penilaian
terhadap siswa dengan
obyektif. KBM tidak terpengaruh oleh kegiatan ekstra
kurikuler. Melaksanakan KBM tidak terpengaruh oleh
pekerjaan
rumah.
Mengembangkan
diri
melalui
31
KKG,seminar,pelatihan.
Masuk kelas tepat waktu.
Mengerjakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab
selama KBM. Menyelesaikan silabus tepat waktu di
kelas. Menerapkan bermacam-macam metode
pada
waktu KBM di dalam kelas.
3.3.2 Supervisi Akademik.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan
membantu
dalam
guru
mengembangkan
mengelola
proses
kemampuannya
pembelajaran
demi
pencapaian tujuan pembelajaran.
Serangkaian
kegiatan
membantu
guru
mengembangkan kemampuannya dilakukan dengan
tiga
tahapan
yaitu
pra-observasi,
observasi
pembelajaran, dan pasca observasi.
Berikut ini tabel mengenai kisi-kisi konsep, sub
konsep dari variabel kinerja mengajar guru.
32
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Konsep, Sub Konsep,
Variabel Kinerja Mengajar
Konsep
Sub konsep
Kinerja
mengajar
guru adalah prestasi
kerja
guru
yang
ditunjukkan dengan
keterampilan
mengajar,
keterampilan
menejemen,
kedisiplinan
dan
ketertiban,
(Hanif,
2004)
1. Keterampi-lan
mengajar
Indikator
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
2.1
2.2
2
Keterampilan
pengelolaan
2.3
2.4
3.1
3.2
3.3
3.4
3
Disiplin dan
peraturan
3.5
Menggunakan gaya
mengajar yang
berbeda.
Sebagian besar nilai
perkembangan siswa
adalah baik.
Mengajar siswa sesuai
kapasitas mereka.
Membuat persiapan
dari rumah sebelum
mengajar.
Mengajar materi yang
sulit dengan mudah.
Menjawab pertanya
an dari siswa sebaik
mungkin sehingga
siswa merasa puas.
Berbuat adil dalam
memberi nilai.
KBM tidak terpengaruh dengan
kegiatan ekstra
kurikuler.
Tidak mencampurkan
tanggung jawab
dalam KBM dengan
pekerjaan rumah.
Berusaha
mengembangkan diri.
Datang tepat waktu.
Tidak mengerjakan
pekerjaan tambahan
selama mengajar di
dalam kelas.
Mengerjakan
pekerjaan mengajar
dengan penuh
tanggung jawab.
Menyelesaikan silabus
tepat waktu di kelas.
Menggunakan
beragam metoda
mengajar
item
1.Saya
selama
proses
pembelajaran mengguna kan gaya
mengajar yang berbeda-beda
2.Nilai perkembangan ha sil
belajar siswa di kelas kebanyakan
mendapat ni lai baik
3.Saya
setiap
mengajar
menyesuaikan kemampu an siswa
4.Saya membuat persiap an dari
rumah untuk mengajar
5.Saya menyampaikan
yang sulit dengan mudah
materi
6.Saya
dalam member kan
penilaian terhadap siswa dengan
obyektif
7.Saya
dalam
KBM
tidak
terpengaruh oleh kegiatan ekstra
kurikuler
8.Saya melaksanakan tugas KBM
tidak terpenga ruh oleh pekerjaan
rumah
9.Saya mengerjakan pekerjaannya
dengan pe nuh tanggung jawab
selama KBM
9.Saya
selalu
berusaha
mengembangkan diri mela lui
KKG,seminar,pelatihan
10.Saya masuk kelas tepat waktu
11. Saya tidak mengerjakan
pekerjaan tambahan sela ma
mengajar di dalam kelas
12.Saya selalu memotivasi siswa
dalam KBM di dalam kelas
13.Saya menyelesaikan
tepat waktu di kelas
silabus
15.Saya selalu menerap kan
bermacam-macam metode pada
waktu KBM di dalam kelas
16.Saya selalu memotivasi siswa
dalam KBM di dalam kelas
Sumber: Hanif (2004)
33
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Konsep, Sub Konsep,
Variabel Supervisi Akademik
Konsep
Sub konsep
Indikator
Supervisi
1. Pra
1. Metode yang akan
akademik adalah
Observasi
digunakan dalam
serangkaian
pembelajaran
kegiatan
2. Alat dan bahan yang
membantu guru
akan disiapkan
mengembangkan
kemampuannya
dalam mengelola
3. Tahapan pembelajan
proses
yang akan dilakukan
pembelajaran
demi pencapaian
4. Persiapan tertulis yang
tujuan
dibuat
pembelajaran
5. Materi yang dianggap
(Glickman, 2014)
sulit
6. Kompetensi yang bisa
item
1. Metode
yang
saya
gunakan sesuai dengan
KD.
2. Alat dan bahan yang
dibutuhkan selalu saya
siapkan terlebih dahulu
3. Tahapan pembelajaran
yang saya
sudah sesuai.
4. Saya membuat persiapan tertulis.
5. Saya
memperkirakan
materi yang dianggap
sulit oleh siswa.
6. Saya
memastikan
Kompetensi yang bisa
dimiliki siswa setelah
mengikuti
pembelajaran.
dimiliki siswa setelah
mengikuti pembelajaran
7. Perhatian khusus yang
diperlukan dalam
pembelajaran
8. Guru member apresiasi
dan motivasi
9. Guru memberitahu
2. Tahap
observasi
kelas
kompetensi yang akan
dicapai /tujuan
pembelajaran
10.Guru tampak menguasai
materi pembelajaran (
Materi pembelajaran
disampaikan dengan jelas)
11.Guru mengelola kelas
dengan baik
12. Metode/pendekatan
variatif
34
lakukan
7. Saya memberi perhatian
khusus yang diperlukan
dalam pembelajaran.
8.
Saya
apresiasi
motivasi
siswa.
9.
Saya
memberitahu
kompetensi
yang
akan dicapai atau
tujuan pembelajaran.
memberi
dan
kepada
10. Saya
menguasai
materi pembelajaran/
Materi pembelajaran
disampaikan dengan
jelas.
11. Saya dapat mengelola
kelas dengan baik.
12. Saya
menggunakan
Metode/pendekatan
yang variatif.
13. Guru menggunakan alat
bantu/media
pembelajaran ( alat
peraga, peta, OHP, kaset
dan tape recorder,
computer & LCD, CD
interaktif, dsb).
14. Guru berperan sebagai
fasilitator dalam
membantu mengatasi
kesulitan peserta didik.
15. Guru menggunakan
teknik bertanya dengan
bahasa yang baik dan
benar
16. Guru mendorong
peserta didik untuk
memanfaatkan teknologi
informasi (komputer dan
internet).
17. Peserta didik
berpartisipasi secara aktif
dalam pembelajaran
18. Pada kegiatan
pembelajaran Nampak ada
proses : Ekslorasi,
elaborasi dan konfirmasi.
19. Peserta didik tampak
ceria dan antusias dalam
belajar
20. Ada penilaian untuk
mengetahui pencapaian
kompetensi ( Ketercapaian
tujuan pembelajaran).
13. Saya
menggunakan
alat
bantu/media
pembelajaran ( alat
peraga, peta, OHP,
kaset
dan
tape
recorder, computer &
LCD, CD interaktif,
dsb).
14. Saya
berperan
sebagai
fasilitator
dalam
membantu
mengatasi kesulitan
peserta didik.
15. Saya
menggunakan
teknik
bertanya
dengan bahasa yang
baik dan benar.
16. Saya
mendorong
peserta didik untuk
memanfaatkan
teknologi informasi
(Komputer
dan
internet).
17. Saya
mengarahkan
peserta didik untuk
berpartisipasi secara
aktif
dalam
pembelajaran.
18. Pada
kegiatan
pembelajaran selau
ada proses Ekslorasi,
elaborasi
dan
konfirmasi.
19. Saya berupaya agar
peserta didik tampak
ceria dan antusias
dalam belajar.
20. Melakukan penilaian
untuk
mengetahui
pencapaian
kompetensi/Ketercap
aian
tujuan
pembelajaran.
35
21. Pelaksanaan
pembelajaran sesuai
dengan RPP
22. Pembelajaran
diselesaikan tepat waktu
23. Pemberian tugas untuk
pertemuan berikutnya.
24. Pendapat guru setelah
menyajikan pelajaran.
25. Proses pembelajaran
sudah sesuai dengan yang
di rencanakan.
26. Perkiraan guru
mengenai ketercapaian
tujuan pembelajaran.
27. Guru tau mengenai
kesulitan siswa.
28. Alternative untuk
mengatasi kesulitan guru.
29. Mengidentifikasi hal-hal
3. Pasca
Observasi
Kelas
pembelajaran sesuai
dengan RPP.
22. Menyelesaikan
pembelajaran
waktu.
tepat
23. Saya
memberikan
tugas
untuk
pertemuan
berikutnya.
24. Memberikan
pendapat
menyajikan
pelajaran.
setelah
25. Proses pembelajaran
sesuai dengan yang di
rencanakan.
26. Saya memperkirakan
mengenai
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
27. Saya menngetahi Apa
yang
menjadi
kesulitan siswa.
28. Saya
mengetahui
alternative
untuk
mengatasi kesulitan
guru
29. Mengidentifikasi hal-
telah mantap dan halhal yang perlu
peningkatan,
hal telah mantap dan
hal-hal yang perlu
peningkatan,
berdasarkan kegiatan
yang baru saja saya
lakukan
dan
pengamatan saya.
30. Pertemuan berikutnya
30. Saya mengetahui apa
yang dilakukan guru.
Sumber:Glickman (2014)
36
21. melaksanakan
yang
akan
lakukan
pertemuan
berikutnya.
saya
untuk
3.4. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang peneliti
gunakan
dalam
riset
ini
yaitu:
angket
untuk
mengukur variabel supervisi akademik, sedangkan
skala untuk mengukur kinerja mengajar guru.
Angket
digunakan
adalah daftar
untuk
pertanyaan tertulis yang
memperoleh
informasi
dari
responden meliputi laporan tentang kepribadiannya
atau hal-hal lain yang ia ketahui (Arikunto, 1993).
Angket ini peneliti gunakan untuk mendapatkan datadata
primer
yang
akan
peneliti
analisa
dalam
penelitian ini.
Angket yang peneliti buat, berbentuk tertutup,
langsung, dan rating scale (skala bertingkat). Tertutup,
maksudnya sudah disediakan jawabannya, responden
tinggal memilih. Langsung maksudnya responden
menjawab pertanyaan dan pernyataan tentang dirinya
secara langsung, sedangkan rating scale mengandung
maksud, sebuah pernyataan diikuti kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan jawaban.
Bentuk jawaban responden atas skala yang
disediakan peneliti adalah skala likert yang berada
pada
rentang
4
kemungkinan
jawaban
dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Untuk kemungkinan jawaban Tidak Pernah (TP)
: diberi skor 1
2. Untuk jawaban Jarang (J) : diberi skor 2
3. Untuk jawaban Sering (SR) : diberi skor 3
4. Untuk jawaban Selalu (SL) : diberi skor 4
37
3.5
Uji
Validitas
Item
dan
Reabilitas
Instrumen
Uji validitas item digunakan untuk mengukur sah
atau tidaknya suatu kuesioner. Dalam (Ghozali, 2006)
Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur untuk kuesioner tersebut.
Metode yang akan digunakan penulis untuk
melakukan uji validitas adalah dengan melakukan
korelasi antara skor pertanyaan dengan total skor
konstruk atau variabel. Uji validitas item dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan
suatu instrumen dalam mengungkapkan sesuatu yang
menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilahirkan
dengan instrumen tersebut. Pengujian
validitas item
dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis
nilai Corrected Item Total Correlation dengan kriteria
pengujian sebagai berikut:
a. Jika nilai Corrected Item Total Correlation > r tabel
df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar
0,361 dan nilai signifikansi < 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa indikator adalah valid
b. Jika nilai Corrected Item Total Correlation < r tabel
df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar
0,361 dan nilai signifikansi > 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa indikator tidak valid
38
3.5.1 Uji Validitas Variabel Supervisi Akademik
Pengukuran
variabel
Supervisi
Akademik
dilakukan dengan menggunakan 30 item. Berikut ini
adalah hasil pengujian validitas terhadap indikatorindikator yang digunakan untuk mengukur variabel
supervisi akademik.
Suatu alat ukur harus valid dan reabel, maka
perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas item Indikator Variabel
Supervisi Akademik
item
X1_1
X1_2
X1_3
X1_4
X1_5
X1_6
X1_7
X1_8
X1_9
X1_10
X1_11
X1_12
X1_13
X1_14
X1_15
X1_16
X1_17
X1_18
X1_19
X1_20
X1_21
X1_22
X1_23
X1_24
X1_25
X1_26
X1_27
X1_28
X1_29
X1_30
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
83,50
83,90
82,93
82,83
82,83
83,40
83,50
83,07
83,07
83,43
83,87
83,50
83,93
83,17
83,13
83,53
83,03
83,70
82,93
83,73
83,00
83,67
82,97
83,03
82,57
82,87
82,97
83,27
82,97
82,60
108,534
102,162
106,271
106,213
106,282
103,972
104,603
105,720
107,720
107,082
105,085
105,431
106,409
108,282
102,257
105,016
106,861
106,217
106,547
105,995
105,379
106,920
108,654
106,930
107,633
109,154
107,482
105,926
106,999
107,972
0,382
0,611
0,456
0,377
0,427
0,619
0,412
0,394
0,372
0,390
0,427
0,367
0,362
0,388
0,637
0,522
0,459
0,385
0,377
0,429
0,474
0,391
0,418
0,414
0,453
0,373
0,419
0,369
0,384
0,423
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
39
Mengacu
pada
hasil
uji
validitas
indikator
variabel supervisi akademik yang tampak dalam
Tabel 3.3
indikator
menunjukkan bahwa masing-masing
memiliki
nilai
Corrected
Item
Total
Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel: 0,3. Hal
ini menunjukkan bahwa indikator yang digunakan
merupakan alat ukur yang tepat untuk mengukur
variabel supervisi akademik atau dengan kata lain
item dalam indikator supervisi akademik adalah
valid.
3.5.2 Uji Validitas Variabel Kinerja
Pengukuran variabel kinerja dilakukan dengan
menggunakan 15 item. Berikut ini adalah hasil
pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel kinerja.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Item Indikator
Variabel Kinerja Mengajar
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y9
Y10
Y11
Y12
Y13
Y14
Y15
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
36,20
35,47
35,67
36,27
35,73
36,27
36,30
35,93
36,63
36,47
35,90
36,10
35,93
36,73
36,67
108,234
110,257
107,264
107,030
108,892
108,823
103,666
108,823
104,792
106,051
106,093
107,679
109,513
111,789
108,368
0,639
0,634
0,658
0,612
0,601
0,610
0,788
0,669
0,854
0,742
0,736
0,649
0,607
0,549
0,628
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
40
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
Mengacu koefisien corrected item dalam tabel
corelation > 0,3 item kinerja mengajar Y1 sampai Y15
semua item dinyatakan valid.
3.6 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen merupakan alat yang
digunakan
untuk
mengukur
kuesioner
yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban
seseorang
terhadap
pernyataan
adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2006).
Uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan
penulis
dalam
penelitian
ini,
adalah
dengan
menggunakan fasilitas SPSS 16.00, yakni dengan uji
statistik
Cronbach
Alpha.
Suatu
konstruk
atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai croncbach aplha
> 0.60. (Ghozali, 2006).
Pengujian
reliabilitas
dilakukan
untuk
mengetahui sejauh mana suatu instrument dapat
memberikan
(Ghozali,
hasil
2006)
pengukuran
Pengujian
yang
konsisten.
reliabilitas
dilakukan
dengan menggunakan Uji Alpha Cronbach dengan
kriteria hasil pengujian sebagai berikut :
a. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan > 0,6
maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian
adalah reliable.
41
b. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan < 0,6
maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian
tidak reliable.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas
pada masing-masing variabel penelitian.
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel
Alpha Cronbach
kategori
Supervisi Akademik
0,885
reliabel
Kinerja mengajar
0,931
reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Hasil koefisien reliabilitas dengan alpha cronbach
> 0,6
menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach
hitung pada masing-masing variabel penelitian adalah
lebih besar dari 0,6. Mengacu pada hasil tersebut
maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hasil
pengukuran pada masing-masing variabel penelitian
adalah reliabel atau konsisten.
3.7 Analisis Data
3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis diskriptif dilakukan untuk mengetahui
gambaran tentang kategori hasil pengukuran variabel
supervisi akademik, dan kinerja mengajar guru.
42
1. Kategori variabel penelitian supervisi akademik
kepala sekolah
= 18
Rumus: I=
Berdasarkan lebar interval tersebut (18) maka
tinggi rendahnya hasil pengukuran supervisi akademik
adalah sebagai berikut:
Tabel: 3.6
Kategori Variabel
Supervisi Akademik
Kategori
Range
Sangat Tinggi
102 -120
Tinggi
84 - 101
Sedang
66 - 83
Rendah
48 - 65
Sangat Rendah
30 - 47
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
2. Kategori
variabel
penelitian
variabel
kinerja
mengajar guru.
=9
Rumus: I=
Berdasarkan lebar interval tersebut (9) maka
tinggi
rendahnya
hasil
pengukuran
kinerja
mengajar adalah sebagai berikut:
43
Tabel: 3.7
Kategori Variabel Kinerja Mengajar Guru
No
Kategori
Range
1
Sangat Tinggi
51 - 60
2
Tinggi
42 - 50
3
Sedang
33 - 41
4
Rendah
24 - 32
5
Sangat Rendah
15 -23
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
3.7.2 Analisis Perbedaan
Uji
normalitas
sebaran
data
dilakukan
mendahului Analisis independent t-test. pengujian
normalitas
menggunakan
one
sample
kolmogorov
smirnov test. Analisis independent t-test digunakan
untuk menemukan ada tidaknya perbedaan dan
apabila ada, berapa eratnya perbedaan serta berarti
atau
tidak
perbedaan
antar
variabel-variabel
itu
(Hasan, 2004). Indeks-indeks statistik yang dapat
menunjukkan arah (positif dan negatif) dan juga
kekuatan suatu hubungan antar variabel disebut
koefisien korelasi. Derajat koefisien t-test dinyatakan
dalam angka koefisien t-test yang bergerak antara Jika
nilai koefisien signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data penelitian adalah normal.
Dan
jika
nilai
signifikansi
<
0,05
maka
dapat
disimpulkan bahwa distribusi data penelitian tidak
normal. Sedangkan jika nilainya 0, maka menunjuk-
44
kan bahwa dua variabel yang diteliti tidak terdapat
perbedaan sama sekali (Sugiyono, 2011).
Statistik untuk menguji t-test antara variabel
supervisi akademik (X) dengan kinerja mengajar guru
(Y) menggunakan teknik independent t-test. jika data
berdistribusi normal dan menggunakan independent ttest jika data tidak berdistribusi normal (Sugiyono,
2007).
Signifikansi
merupakan
tidaknya
tingkat
batas
independent
toleransi
t-test
menerima
kesalahan dari hasil pengujian hipotesis terhadap nilai
parameter populasi. Dalam penelitian ini digunakan
taraf
signifikansi
sebesar
0,05,
sehingga
dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. Menerima Ho dan menolak H1, bila sig-T > α yang
artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara
variabel.
2. Menerima H1 dan menolak Ho, bila sig-T ≤ α yang
artinya ada perbedaan yang signifikan antara
variabel.
45
46