VII Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat di
KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI
MUKA UMUM
A. KEMERDEKAAN
MENGEMUKAKAN
PENDAPAT
DI
MUKA
UMUM
Pada saat ini, kita sudah hidup dalam era kebebasan. Salah satu hal yang membuktikan
datangnya era kebebasan adalah diberikannya kebebasan oleh pemerintah pada masyarakat
untuk menyampaikan pendapat. Menyampaikan pendapat di muka umum telah dikuatkan
dalam UU secara khusus untuk mengaturnya. Yaitu, UU no 9 tahun 1998.
Musyawarah sudah dikenal sejak zaman dahulu. Musyawarah merupakan inti dari
demokrasi pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan.”
Setiap orang mempunyai hak menyampaikan pendapat. Baik secara lisan maupun tertulis
walau kadangkala pendapat kita berbeda dari orang lain. Itu merupakan hal yang biasa.
Apalagi, Indonesia sekarang memasuki masa reformasi seringkali ada demokrasi.
Sebagai negara demokrasi pancasila, Indonesia memberikan kemerdekaan untuk
mengeluarkan pendapat bagi warga negaranya. Hal ini secara jelas telah ditegaskan dalam
UUD 1945 (amandemen) pada pasal 28E ayat (3), yang berbunyi “Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat”. Jaminan ini sangat penting
bagi negara yang berkedaulatan rakyat.
Pedoman dalam mengeluarkan pendapat dalam musyawarah adalah :
Sadar bahwa semua peserta musyawarah adalah pribadi-pribadi utuh yang mempunyai
kemerdekaan penuh untuk berpendapat.
Bersikap duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi terhadap sesama manusia.
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Menghindari sifat memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat yang diliputi semangat
kekeluargaan.
Menghormati pendapat orang lain meskipun berbeda dengan pendapat kita.
Menerima dan melaksanakan keputusan dengan penuh tanggung jawab.
Selain ditegaskan dalam UUD 1945, kemerdekaan mengemukakan pendapat juga diatur
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 yang dirumuskan lembaga legislatif (DPR
bersama presiden / pemerintah) dan disahkan oleh presiden pada tanggal 26 Oktober 1998. Serta
jaminan mengemukakan pendapat yang yang tercantum dalam Deklarasi Universal Hak – Hak
Asasi Manusia yang secara resmi diberlakukan di seluruh dunia.
1. HAKIKAT KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Dalam
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, mengatur ketentuan umum tentang
kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum, yang dimaksud adalah :
a.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat = Yaitu hak setiap warga negara untuk
menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan
bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.
Dimuka umum = Yaitu dihadapan orang banyak termasuk juga tempat yang dapat dilihat
oleh orang lain.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum adalah hak bagi setiap warga negara
untuk menyampaikan pikiran secara lisan, dan tulisan secara bebas dan bertangggung jawab
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kemerdekaan mengemukakan pendapat membawa dampak yang besar terhadap
perkembangan pembangunan nasional yang dapat mewujudkan masyarakat adil, makmur,
sejahtera secara lahir dan batin berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat sejalan dengan pasal 19 Deklarasi Universal Hak-Hak
Asasi Manusia, yang berbunyi :
“ Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk
mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apapun juga
dan tidak memandang batas-batas.”
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab, sejalan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip hukum
internasional sebagaimana tercantum dalam pasal 29 Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi
Manusia yang antara lain menetapkan sebagai berikut :
a.
Seseorang memiliki kewajiban terhadap masyarakat yang memungkinkan pengembangan
kepribadiannya secara bebas dan penuh tanggung jawab.
b.
Dalam pelaksanaan hak dan kewajibannya, setiap orang harus tunduk semata-mata pada
pembatasan yang ditentukan oleh undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan dan penghargaan terhadap hak serta kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi
syarat-syarat yang adil bagi moralitas, ketertiban, serta kesejahteraan umum dalam suatu
masyarakat yang demokratis.
c.
Hak dan kebebasan ini sama sekali tidak boleh dijalankan secara bertentangan dengan
tujuan dan asas Perserikatan Bangsa-Bangsa.
2. ASAS DAN TUJUAN
Bertitik tolak dari pendekatan perkembangan hukum, baik yang dilihat dari sisi kepentingan
nasional maupun dari sisi kepentingan hubungan antar bangsa, maka kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum harus berlandaskan pada :
a.
Asas keseimbangan antara hak dan kewajiban
b.
Asas musyawarah untuk mufakat
c.
Asas kepastian hukum dan keadilan
d.
Asas proporsional
e.
Asas manfaat
Kelima asas tersebut, merupakan landasan kebebasan yang bertanggung jawab dalam
berpikir dan bertindak untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Berlandasan asas kelima
asas kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum tersebut, maka dalam mencapai
tujuan untuk:
a. Mewujudkan kebebasan yg bertanggung jawab sebagai salah satu hak asasi manusia yg
sesuai dengan pancasila dan UUD 1945
b. Mewujudkan perlindungan hukum yg konsisten
c. Mewujudkan iklim yg kondusif bagi berkembangnya partisipasi setiap warga negara
d. Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat
3. HAK DAN KEWAJIBAN
Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh setiap warga negara untuk mengemukakan pendapat
di muka umum sebagai berikut,
Hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum:
a. Mengeluarkan pikiran secara bebas
b. Memperoleh perlindungan hukum
Kewajiban yang harus ditaati untuk menyampaikan pendapat di muka umum:
a. Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
b. Menghormati aturan-aturan moral yg diakui umum
c. Mentaati hukum dan peraturan yang berlaku
d. Menjaga keamanan dan ketertiban umum
e. Menjaga keutuhan persatuan kesatuan bangsa
4. BENTUK-BENTUK DAN TATA CARA PENYAMPAIAN PENDAPAT DI MUKA
UMUM
a. Bentuk
Bentuk menyampaikan pendapat harus dilaksanakan dengan:
1. Unjuk rasa atau demonstrasi
2. Pawai
3. Rapat umum, dan
4. Mimbar bebas
Penyampaian pendapat tersebut tidak boleh dilakukan, di tempat tempat seperti:
1. Di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit,
pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api, terminal angkutan darat, dan objek-objek
vital nasional.
2. Pada hari besar nasional
b. Tata cara penyampaian pendapat:
1. Penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud wajib diberitahukan
secara tertib kepada Polri.
2. Pemberitahuan secara tertulis
3. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud selambat-lambatnya sebelum kegiatan dimulai
Kemerdekaan berpendapat merupakan salah satu ciri kebebasana yang dijamin oleh
negara. Dengan adanya kemerdekaan berpendapat akan mendorong rakyat suatu negara
untuk menghargai perbedaan pendapat. Perubahan struktur berpikir masyarakt yang
diharapkan adalah pola pikir yg rasional dan berwawasan ke depan.
5. JAMINAN PERLINDUNGAN DARI APARATUR PEMERINTAH
Dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum oleh warga negara, aparatur
pemerintah berkewajiban bertanggung jawab untuk
a.
Melindungi hak asasi manusia
b.
Menghargai asas legilasi
c.
Menghargai prinsip praduga tidak bersalah, dan
d.
Menyelenggarakan pengamanan
Aparatur pemerintah yaitu aparatur pemerintah yang menyelenggarakan pengamanan.
Menyelenggarakan pengamanan yaitu segala daya upaya untuk menciptakan kondisi aman,
tertib, dan damai. Termasuk pencegah timbulnya gangguan, baik fisik maupun psikis yang
berasal dari manapun.
B. PENTINGNYA KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Pelaksanaan demokrasi pancasila adalah berlandaskan pada semangat gotong royong dan
kekeluargaan. Demokrasi pancasila tidak menekankan pada kepentingan sendiri , tetapi
semangat permusyawaratan yang mencakup kebebasan dan kebersamaan.
1. DASAR HUKUM MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Kemerdekaan mengemukakan pendapat wajib dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,
dan sejalan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah
sebagai berikut :
a. Pasal 28 UUD 1945
Kemerdekaan berserikat, dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang
b. Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 ( diamandemen )
Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat
c. Deklarasi universal hak-hak asasi manusia
Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal
ini termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak mendapat gangguan
dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara
apapun juga dengan tidak memandang batas-batas
d. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di
muka umum
2. PEMBATASAN KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Menurut kodratnya, manusia adalah sebagai makhluk monodualistis yaitu sebagai makhluk
pribadisekaligus sebagai makhluk sosial. Setiap manusia memiliki kemerdekaan atau yang
disebut hak asasi yaitu hak pokok atau hak dasar yang dimiliki manusia sejak lahir dan
merupakan anugerah Tuhan yang Maha Esa.
a.
Jaminan kemerdekaan mengemukakan pendapat
b.
Setiap neara memiliki kebebasan
c.
Kemerdekaan untuk mengemukakan pendapat
d.
Pembatasan kemerdekaan mengemukakan pendapat
3. MENGHORMATI KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT ORANG
LAIN
Dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat, terkadang terjadi perbedaan
pendapat. Perbedaan pendapat tersebut merupakan sesuatu yang wajar, sepanjang untuk mencari
jalan keluar yang sebaik-baiknya. Pelaksanaan musyawarah harus dilakukan dengan akal sehat
dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Jadi, kita tidak boleh menanggapi pendapat orang lain
disertai dengan perasaan yang tidak terarah.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi
manusia yang dijamin oleh UUD 1945 dan deklarasi universal hak-hak asasi manusia.
Kemerdekaan setiap warga negarauntuk menyampaikan pendapat di muka umum merupakan
perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal
ini diatur dalam UU no.9 tahun 1998. Hak menyampaikan pendapat di muka umum
dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. MENGEMUKAKAN PENDAPAT SECARA BEBAS DAN BERTANGGUNG
JAWAB
UU No.9 Tahun 1998 pasal 2 “Setiap warga Negara secara perorangan maupun kelompok,
bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrai
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”
Sebagai negara demokrasi Indonesia memberi kesempatan bagi warga negara untuk
berserikat berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
Pada dasarnya tidak ada kebebasan yang mutlak bagi anggota masyarakat. Kebebasan yang
kita miliki hendaknya dipergunakan untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan sesuai
kepribadian kita. Kemerdekaan yang dimiliki oleh setiap manusia berkaitan dengan kewajiban,
yaitu melaksanakan haknya penuh tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga masyarakat,
dan Tuhan yang maha esa.
Penggunaan hak mengemukakan pendapat di muka umum merupakan hak yang
dimilikimoleh setiap warga Negara. Penggunaan hak dapat diebut bertanggung jawab, apabila
ada penghargaan dan penghormatan hak orang lain.
a.
Pentingnya Berserikat dan Mengeluarkan Pendapat
Dalam Pasal 28 UUD 1945 ini dijamin kebebasan warga negara untuk berserikat,berkumpul
dan mengemukakan pendapat. Untuk menyatukan pendapat yang berbeda beda diperlukan suatu
musyawarah agar dapat mencapai kata mufakat.
Cara melaksanakan musyawarah untuk mufakat adalah sebagai berikut :
1. Setiap paserta musyawarah berhak mengemukakan pendapat.
2. Musywarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur
3. Menjunjung tinggi nilai kemanusian yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
4. Setiap aggota musyawarah wajib melaksanakan hasil keputusan bersama.
5. Keputusan hasil musawarah harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa
b.
Mengembangkan Pentingnya Berserikat dan Mengeluarkan Pendapat
Jaminan tersebut di atas sangat penting bagi Negara yang berkedaulatan rakyat, juga
mencerminkan bahwa rakyat benar benar memiliki kekuatan tertinggi dalam suatu Negara.
Demikian juga melalui media masa, masyarakat atau rakyat dapat menyampaikan kritik, saran,
masukan Dan control terhadap pemerintah.
Kebebasan yang dianut Negara Indonesia adalah kebebasan yang bertanggung jawab,
sehingga kebebasan yang kita lakukan tidak melanggar hati nurani, norma yang berlaku, serta
kebebasan orang lain.
5. BERORGANISASI
Berorganisasi di negara kita diatur oleh UUD 45 dan dibedakan mejadi 2 macam :
a.
Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat WNI atas dasar kesamaan berbagai hal
dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Contoh :
b.
SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)
PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
PGRI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia)
Organisasi Politik
Pemilu pada tahun 1999 diikuti 48 partai berikut, contohnya :
c.
PDIP
PPP
Partai GOLKAR
PKB
Manfaat mengikuti kegiatan organisasi
Ikut merasa memiliki suatu bangsa dan negara
Ikut berpartisipasi dalam kemajuan bangsa
Melatih orang berperilaku dewasa
Kekerjasamaan terhadap sesama terjaga
d.
Berperan serta dalam kegiatan organisasi
Contoh :
Lingkungan Keluarga :
Patuh terhadap orang tua
Bersikap adil terhadap semua anggota keluarga
Menghargai pendapat anggota keluarga saat musyawarah
Melaksanakan hasil musyawarah dengan tanggung jawab
Lingkungan sekolah :
Menghormati guru dan karyawan sekolah
Menghormati sesama teman
Mematuhi tata tertib sekolah
Menghormati hasil musyawarah dengan tanggung jawab
Lingkungan masyarakat :
Menghormati peraturan masyarakat
Menghormati anggota masyarakat
Menghormati hasil musyawarah
Ikut serta kegiatan masyarakat
Lingkungan bangsa dan negara :
Melaksanakan peraturan dengan tanggung jawab
Melaksanakan hak dan kewajiban dengan seimbang
Membayar pajak
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
C. KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SECARA BEBAS
DAN BERTANGGUNG JAWAB
Kemerdekaan yang dimiliki oleh setiap manusia
berkaitan dengan kewajiban, yaitu
melaksanakan haknya penuh tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, Tuhan Yang
Maha Esa. Kemerdekaan atau kebebasan seseorang senantiasa berhadapan dengan kemerdekaan
atau kebebasan orang lain. Hal inilah yang disebut kebebasan tanggung jawab. Penggunaan hak
mengemukakan pendapat dapat disebut bertanggung jawab, apabila ada penghargaan dan
penghormatan hak orang lain.setiap penggunaa hak, wajib melaksanakan kewajiban sebagai
konsekuensi penggunaan hak atau kebebasan yang dimiliki.
1. HAK DAN KEWAJIBAN
Warga Negara yang menyampaikan pendapat di muka umum, berhak untuk :
a. Mengeluarkan pikiran secara bebas.
b. Memperoleh perlindungan hokum.
Warga Negara yang menampaikna pendapat di muka umum berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk :
a. Menghormati hak – hak dan kebebasan orang lain.
b. Menghormati aturan – aturan moral yang diakui umum.
c. Menaati hokum dan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
d. Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum.
e. Menjaga ketuhanan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. JAMINAN PERLINDUNGAN DARI APARATUR PEMERINTAH
Aparatur pemerintah yang berwenang adalah aparat pemerintah yang menyelenggarakan
pengamanan. Aparatur pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk :
a. Melindungi hak asasi manusia
b. Menghargai asas legalitas
c. Menghargai prinsip praduga tidak bersalah
d. Menyelenggarakan pengamanan
3. PENYALUR ASPIRASI MASYARAKAT
Di Indonesia kemerdekaan mngemukakan pendapat bagi warga negara tertuang dalam
UUD 1945. Dalam UUD 1945 pasal 28 menegaskan bawa kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya ditetapkan
dengan undng – undang. Pasalini menggambarkan bahwa negara Indonesia menjamin kehidupan
berdemokrasi. Kita mengenal lembaga dan organisasi yang bertugas untuk menampung aspirasi
masyarakat, baik di lingkngan sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara.
Semua itu telah diatur dalam undang – undang yang berlaku. Untuk lebih mengenal dan
memahami badan yang bertugas untuk menyalurkan aspirasi masyarakat adalah sebagai berikut :
a.
Di lingkungan sekolah
Disekolah ada organisasi yang bertugas menampung dan menyalurkan aspirasi para siswa untuk
menyampaikan pendapat yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), organisasi tersebut
bertujuan untuk mengadakan pembinaan dan pengembangan sisiwa. Setiap siswa secara
otomatis menjadi anggota OSIS di sekolah
b.
Di Lingkungan masyarakat
Lembaga sebagai penampung sekaligus penyalur aspirasi masyarakat ada dua kelompok yaitu :
Organisasi social masyarakat
Adalah organisasi yang dibentuk anggota masyarakat sebagai warga Negara Indonesia,
secara sukarela atas dasr kesamaan kegiatan, profesi, fungsi dan agama.
Contoh organisasi social masyarakat
1.
Persatuan Guru – guru Republik Indonesia (PGRI)
2.
Lembaga Ketahanaan Masarakat Desa (LKMD)
3.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
4.
Palang Merah Indonesia (PMI)
Organisasi Sosial Politik
Adalah organisasi yang di bentuk oleh warga negara Indonesia secara sukarela atas
dasar persamaan kehendak memperjuangkan kepentinagn aggotanya maupun bangsa dan
negara melalui pemilu.
Contoh organisasi social politik antara lain :
1.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
2.
Partai golkar (Golongan Karya)
3.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
4.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
c. Di Lingkunagan bangsa dan negara
Menurut UUD 1945, lembaga atau badan yang bertugas untuk menyalurkan aspirasi
masyarakatnya ebagai warga negara, adalah sebagai berikut :
1.
Majelis Permusyawaratan Rakyat.
2.
Dewan Perwakilan Rakyat.
3.
Dewan Perwakilan Daerah.
4.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.
5.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten / Kota.
Cara untuk membina dan mengembangkan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat dengan sikap seperti :
Menghargai pendapat orang lain
Tidak memaksakan pendapat pada orang lain
Menjalin kerja sama yang erat
Menyadari pentingnya berorganisasi
Membiasakan musyawarah untuk mencapai mufakat
MUKA UMUM
A. KEMERDEKAAN
MENGEMUKAKAN
PENDAPAT
DI
MUKA
UMUM
Pada saat ini, kita sudah hidup dalam era kebebasan. Salah satu hal yang membuktikan
datangnya era kebebasan adalah diberikannya kebebasan oleh pemerintah pada masyarakat
untuk menyampaikan pendapat. Menyampaikan pendapat di muka umum telah dikuatkan
dalam UU secara khusus untuk mengaturnya. Yaitu, UU no 9 tahun 1998.
Musyawarah sudah dikenal sejak zaman dahulu. Musyawarah merupakan inti dari
demokrasi pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan.”
Setiap orang mempunyai hak menyampaikan pendapat. Baik secara lisan maupun tertulis
walau kadangkala pendapat kita berbeda dari orang lain. Itu merupakan hal yang biasa.
Apalagi, Indonesia sekarang memasuki masa reformasi seringkali ada demokrasi.
Sebagai negara demokrasi pancasila, Indonesia memberikan kemerdekaan untuk
mengeluarkan pendapat bagi warga negaranya. Hal ini secara jelas telah ditegaskan dalam
UUD 1945 (amandemen) pada pasal 28E ayat (3), yang berbunyi “Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat”. Jaminan ini sangat penting
bagi negara yang berkedaulatan rakyat.
Pedoman dalam mengeluarkan pendapat dalam musyawarah adalah :
Sadar bahwa semua peserta musyawarah adalah pribadi-pribadi utuh yang mempunyai
kemerdekaan penuh untuk berpendapat.
Bersikap duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi terhadap sesama manusia.
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Menghindari sifat memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat yang diliputi semangat
kekeluargaan.
Menghormati pendapat orang lain meskipun berbeda dengan pendapat kita.
Menerima dan melaksanakan keputusan dengan penuh tanggung jawab.
Selain ditegaskan dalam UUD 1945, kemerdekaan mengemukakan pendapat juga diatur
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 yang dirumuskan lembaga legislatif (DPR
bersama presiden / pemerintah) dan disahkan oleh presiden pada tanggal 26 Oktober 1998. Serta
jaminan mengemukakan pendapat yang yang tercantum dalam Deklarasi Universal Hak – Hak
Asasi Manusia yang secara resmi diberlakukan di seluruh dunia.
1. HAKIKAT KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Dalam
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, mengatur ketentuan umum tentang
kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum, yang dimaksud adalah :
a.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat = Yaitu hak setiap warga negara untuk
menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan
bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.
Dimuka umum = Yaitu dihadapan orang banyak termasuk juga tempat yang dapat dilihat
oleh orang lain.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum adalah hak bagi setiap warga negara
untuk menyampaikan pikiran secara lisan, dan tulisan secara bebas dan bertangggung jawab
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kemerdekaan mengemukakan pendapat membawa dampak yang besar terhadap
perkembangan pembangunan nasional yang dapat mewujudkan masyarakat adil, makmur,
sejahtera secara lahir dan batin berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat sejalan dengan pasal 19 Deklarasi Universal Hak-Hak
Asasi Manusia, yang berbunyi :
“ Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk
mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apapun juga
dan tidak memandang batas-batas.”
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab, sejalan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip hukum
internasional sebagaimana tercantum dalam pasal 29 Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi
Manusia yang antara lain menetapkan sebagai berikut :
a.
Seseorang memiliki kewajiban terhadap masyarakat yang memungkinkan pengembangan
kepribadiannya secara bebas dan penuh tanggung jawab.
b.
Dalam pelaksanaan hak dan kewajibannya, setiap orang harus tunduk semata-mata pada
pembatasan yang ditentukan oleh undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan dan penghargaan terhadap hak serta kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi
syarat-syarat yang adil bagi moralitas, ketertiban, serta kesejahteraan umum dalam suatu
masyarakat yang demokratis.
c.
Hak dan kebebasan ini sama sekali tidak boleh dijalankan secara bertentangan dengan
tujuan dan asas Perserikatan Bangsa-Bangsa.
2. ASAS DAN TUJUAN
Bertitik tolak dari pendekatan perkembangan hukum, baik yang dilihat dari sisi kepentingan
nasional maupun dari sisi kepentingan hubungan antar bangsa, maka kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum harus berlandaskan pada :
a.
Asas keseimbangan antara hak dan kewajiban
b.
Asas musyawarah untuk mufakat
c.
Asas kepastian hukum dan keadilan
d.
Asas proporsional
e.
Asas manfaat
Kelima asas tersebut, merupakan landasan kebebasan yang bertanggung jawab dalam
berpikir dan bertindak untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Berlandasan asas kelima
asas kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum tersebut, maka dalam mencapai
tujuan untuk:
a. Mewujudkan kebebasan yg bertanggung jawab sebagai salah satu hak asasi manusia yg
sesuai dengan pancasila dan UUD 1945
b. Mewujudkan perlindungan hukum yg konsisten
c. Mewujudkan iklim yg kondusif bagi berkembangnya partisipasi setiap warga negara
d. Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat
3. HAK DAN KEWAJIBAN
Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh setiap warga negara untuk mengemukakan pendapat
di muka umum sebagai berikut,
Hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum:
a. Mengeluarkan pikiran secara bebas
b. Memperoleh perlindungan hukum
Kewajiban yang harus ditaati untuk menyampaikan pendapat di muka umum:
a. Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
b. Menghormati aturan-aturan moral yg diakui umum
c. Mentaati hukum dan peraturan yang berlaku
d. Menjaga keamanan dan ketertiban umum
e. Menjaga keutuhan persatuan kesatuan bangsa
4. BENTUK-BENTUK DAN TATA CARA PENYAMPAIAN PENDAPAT DI MUKA
UMUM
a. Bentuk
Bentuk menyampaikan pendapat harus dilaksanakan dengan:
1. Unjuk rasa atau demonstrasi
2. Pawai
3. Rapat umum, dan
4. Mimbar bebas
Penyampaian pendapat tersebut tidak boleh dilakukan, di tempat tempat seperti:
1. Di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit,
pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api, terminal angkutan darat, dan objek-objek
vital nasional.
2. Pada hari besar nasional
b. Tata cara penyampaian pendapat:
1. Penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud wajib diberitahukan
secara tertib kepada Polri.
2. Pemberitahuan secara tertulis
3. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud selambat-lambatnya sebelum kegiatan dimulai
Kemerdekaan berpendapat merupakan salah satu ciri kebebasana yang dijamin oleh
negara. Dengan adanya kemerdekaan berpendapat akan mendorong rakyat suatu negara
untuk menghargai perbedaan pendapat. Perubahan struktur berpikir masyarakt yang
diharapkan adalah pola pikir yg rasional dan berwawasan ke depan.
5. JAMINAN PERLINDUNGAN DARI APARATUR PEMERINTAH
Dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum oleh warga negara, aparatur
pemerintah berkewajiban bertanggung jawab untuk
a.
Melindungi hak asasi manusia
b.
Menghargai asas legilasi
c.
Menghargai prinsip praduga tidak bersalah, dan
d.
Menyelenggarakan pengamanan
Aparatur pemerintah yaitu aparatur pemerintah yang menyelenggarakan pengamanan.
Menyelenggarakan pengamanan yaitu segala daya upaya untuk menciptakan kondisi aman,
tertib, dan damai. Termasuk pencegah timbulnya gangguan, baik fisik maupun psikis yang
berasal dari manapun.
B. PENTINGNYA KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Pelaksanaan demokrasi pancasila adalah berlandaskan pada semangat gotong royong dan
kekeluargaan. Demokrasi pancasila tidak menekankan pada kepentingan sendiri , tetapi
semangat permusyawaratan yang mencakup kebebasan dan kebersamaan.
1. DASAR HUKUM MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Kemerdekaan mengemukakan pendapat wajib dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,
dan sejalan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah
sebagai berikut :
a. Pasal 28 UUD 1945
Kemerdekaan berserikat, dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang
b. Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 ( diamandemen )
Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat
c. Deklarasi universal hak-hak asasi manusia
Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal
ini termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak mendapat gangguan
dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara
apapun juga dengan tidak memandang batas-batas
d. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di
muka umum
2. PEMBATASAN KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Menurut kodratnya, manusia adalah sebagai makhluk monodualistis yaitu sebagai makhluk
pribadisekaligus sebagai makhluk sosial. Setiap manusia memiliki kemerdekaan atau yang
disebut hak asasi yaitu hak pokok atau hak dasar yang dimiliki manusia sejak lahir dan
merupakan anugerah Tuhan yang Maha Esa.
a.
Jaminan kemerdekaan mengemukakan pendapat
b.
Setiap neara memiliki kebebasan
c.
Kemerdekaan untuk mengemukakan pendapat
d.
Pembatasan kemerdekaan mengemukakan pendapat
3. MENGHORMATI KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT ORANG
LAIN
Dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat, terkadang terjadi perbedaan
pendapat. Perbedaan pendapat tersebut merupakan sesuatu yang wajar, sepanjang untuk mencari
jalan keluar yang sebaik-baiknya. Pelaksanaan musyawarah harus dilakukan dengan akal sehat
dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Jadi, kita tidak boleh menanggapi pendapat orang lain
disertai dengan perasaan yang tidak terarah.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi
manusia yang dijamin oleh UUD 1945 dan deklarasi universal hak-hak asasi manusia.
Kemerdekaan setiap warga negarauntuk menyampaikan pendapat di muka umum merupakan
perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal
ini diatur dalam UU no.9 tahun 1998. Hak menyampaikan pendapat di muka umum
dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. MENGEMUKAKAN PENDAPAT SECARA BEBAS DAN BERTANGGUNG
JAWAB
UU No.9 Tahun 1998 pasal 2 “Setiap warga Negara secara perorangan maupun kelompok,
bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrai
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”
Sebagai negara demokrasi Indonesia memberi kesempatan bagi warga negara untuk
berserikat berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
Pada dasarnya tidak ada kebebasan yang mutlak bagi anggota masyarakat. Kebebasan yang
kita miliki hendaknya dipergunakan untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan sesuai
kepribadian kita. Kemerdekaan yang dimiliki oleh setiap manusia berkaitan dengan kewajiban,
yaitu melaksanakan haknya penuh tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga masyarakat,
dan Tuhan yang maha esa.
Penggunaan hak mengemukakan pendapat di muka umum merupakan hak yang
dimilikimoleh setiap warga Negara. Penggunaan hak dapat diebut bertanggung jawab, apabila
ada penghargaan dan penghormatan hak orang lain.
a.
Pentingnya Berserikat dan Mengeluarkan Pendapat
Dalam Pasal 28 UUD 1945 ini dijamin kebebasan warga negara untuk berserikat,berkumpul
dan mengemukakan pendapat. Untuk menyatukan pendapat yang berbeda beda diperlukan suatu
musyawarah agar dapat mencapai kata mufakat.
Cara melaksanakan musyawarah untuk mufakat adalah sebagai berikut :
1. Setiap paserta musyawarah berhak mengemukakan pendapat.
2. Musywarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur
3. Menjunjung tinggi nilai kemanusian yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
4. Setiap aggota musyawarah wajib melaksanakan hasil keputusan bersama.
5. Keputusan hasil musawarah harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa
b.
Mengembangkan Pentingnya Berserikat dan Mengeluarkan Pendapat
Jaminan tersebut di atas sangat penting bagi Negara yang berkedaulatan rakyat, juga
mencerminkan bahwa rakyat benar benar memiliki kekuatan tertinggi dalam suatu Negara.
Demikian juga melalui media masa, masyarakat atau rakyat dapat menyampaikan kritik, saran,
masukan Dan control terhadap pemerintah.
Kebebasan yang dianut Negara Indonesia adalah kebebasan yang bertanggung jawab,
sehingga kebebasan yang kita lakukan tidak melanggar hati nurani, norma yang berlaku, serta
kebebasan orang lain.
5. BERORGANISASI
Berorganisasi di negara kita diatur oleh UUD 45 dan dibedakan mejadi 2 macam :
a.
Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat WNI atas dasar kesamaan berbagai hal
dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Contoh :
b.
SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)
PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
PGRI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia)
Organisasi Politik
Pemilu pada tahun 1999 diikuti 48 partai berikut, contohnya :
c.
PDIP
PPP
Partai GOLKAR
PKB
Manfaat mengikuti kegiatan organisasi
Ikut merasa memiliki suatu bangsa dan negara
Ikut berpartisipasi dalam kemajuan bangsa
Melatih orang berperilaku dewasa
Kekerjasamaan terhadap sesama terjaga
d.
Berperan serta dalam kegiatan organisasi
Contoh :
Lingkungan Keluarga :
Patuh terhadap orang tua
Bersikap adil terhadap semua anggota keluarga
Menghargai pendapat anggota keluarga saat musyawarah
Melaksanakan hasil musyawarah dengan tanggung jawab
Lingkungan sekolah :
Menghormati guru dan karyawan sekolah
Menghormati sesama teman
Mematuhi tata tertib sekolah
Menghormati hasil musyawarah dengan tanggung jawab
Lingkungan masyarakat :
Menghormati peraturan masyarakat
Menghormati anggota masyarakat
Menghormati hasil musyawarah
Ikut serta kegiatan masyarakat
Lingkungan bangsa dan negara :
Melaksanakan peraturan dengan tanggung jawab
Melaksanakan hak dan kewajiban dengan seimbang
Membayar pajak
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
C. KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SECARA BEBAS
DAN BERTANGGUNG JAWAB
Kemerdekaan yang dimiliki oleh setiap manusia
berkaitan dengan kewajiban, yaitu
melaksanakan haknya penuh tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, Tuhan Yang
Maha Esa. Kemerdekaan atau kebebasan seseorang senantiasa berhadapan dengan kemerdekaan
atau kebebasan orang lain. Hal inilah yang disebut kebebasan tanggung jawab. Penggunaan hak
mengemukakan pendapat dapat disebut bertanggung jawab, apabila ada penghargaan dan
penghormatan hak orang lain.setiap penggunaa hak, wajib melaksanakan kewajiban sebagai
konsekuensi penggunaan hak atau kebebasan yang dimiliki.
1. HAK DAN KEWAJIBAN
Warga Negara yang menyampaikan pendapat di muka umum, berhak untuk :
a. Mengeluarkan pikiran secara bebas.
b. Memperoleh perlindungan hokum.
Warga Negara yang menampaikna pendapat di muka umum berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk :
a. Menghormati hak – hak dan kebebasan orang lain.
b. Menghormati aturan – aturan moral yang diakui umum.
c. Menaati hokum dan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
d. Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum.
e. Menjaga ketuhanan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. JAMINAN PERLINDUNGAN DARI APARATUR PEMERINTAH
Aparatur pemerintah yang berwenang adalah aparat pemerintah yang menyelenggarakan
pengamanan. Aparatur pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk :
a. Melindungi hak asasi manusia
b. Menghargai asas legalitas
c. Menghargai prinsip praduga tidak bersalah
d. Menyelenggarakan pengamanan
3. PENYALUR ASPIRASI MASYARAKAT
Di Indonesia kemerdekaan mngemukakan pendapat bagi warga negara tertuang dalam
UUD 1945. Dalam UUD 1945 pasal 28 menegaskan bawa kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya ditetapkan
dengan undng – undang. Pasalini menggambarkan bahwa negara Indonesia menjamin kehidupan
berdemokrasi. Kita mengenal lembaga dan organisasi yang bertugas untuk menampung aspirasi
masyarakat, baik di lingkngan sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara.
Semua itu telah diatur dalam undang – undang yang berlaku. Untuk lebih mengenal dan
memahami badan yang bertugas untuk menyalurkan aspirasi masyarakat adalah sebagai berikut :
a.
Di lingkungan sekolah
Disekolah ada organisasi yang bertugas menampung dan menyalurkan aspirasi para siswa untuk
menyampaikan pendapat yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), organisasi tersebut
bertujuan untuk mengadakan pembinaan dan pengembangan sisiwa. Setiap siswa secara
otomatis menjadi anggota OSIS di sekolah
b.
Di Lingkungan masyarakat
Lembaga sebagai penampung sekaligus penyalur aspirasi masyarakat ada dua kelompok yaitu :
Organisasi social masyarakat
Adalah organisasi yang dibentuk anggota masyarakat sebagai warga Negara Indonesia,
secara sukarela atas dasr kesamaan kegiatan, profesi, fungsi dan agama.
Contoh organisasi social masyarakat
1.
Persatuan Guru – guru Republik Indonesia (PGRI)
2.
Lembaga Ketahanaan Masarakat Desa (LKMD)
3.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
4.
Palang Merah Indonesia (PMI)
Organisasi Sosial Politik
Adalah organisasi yang di bentuk oleh warga negara Indonesia secara sukarela atas
dasar persamaan kehendak memperjuangkan kepentinagn aggotanya maupun bangsa dan
negara melalui pemilu.
Contoh organisasi social politik antara lain :
1.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
2.
Partai golkar (Golongan Karya)
3.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
4.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
c. Di Lingkunagan bangsa dan negara
Menurut UUD 1945, lembaga atau badan yang bertugas untuk menyalurkan aspirasi
masyarakatnya ebagai warga negara, adalah sebagai berikut :
1.
Majelis Permusyawaratan Rakyat.
2.
Dewan Perwakilan Rakyat.
3.
Dewan Perwakilan Daerah.
4.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.
5.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten / Kota.
Cara untuk membina dan mengembangkan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat dengan sikap seperti :
Menghargai pendapat orang lain
Tidak memaksakan pendapat pada orang lain
Menjalin kerja sama yang erat
Menyadari pentingnya berorganisasi
Membiasakan musyawarah untuk mencapai mufakat