3.1.2. Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Efek Tontonan Sinetron Anak Langit terhadap Gaya Hidup Imitasi Siswa SMA N 3 Temanggung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

  3.1.1. Pendekatan Penelitian

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah positivisme dengan metode kuantitatif. Anis Chariri menjabarkan positivisme secara lebih sederhana berdasarkan pendapat Neuman (2003), yaitu suatu pendekatan yang diambil dari ilmu alam yang lebih menekankan kombinasi antara angka dan logika deduktif dengan mengikutsertakan alat-alat kuantitatif dalam mendefinisikan suatu fakta secara obyektif. Penulis memilih pendekatan positivisme karena pada penelitian ini penulis mencoba memecahkan persoalan penelitian dengan didasari dengan teori kemudian membuktikan melalui skala pengukuran terhadap kenyataan yang ada di lapangan.

  3.1.2. Jenis Penelitian

  Penelitian Eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif yang datanya berupa angka-angka akan digunakan dalam penelitian ini. Dimana jenis penelitian eksplanatori bertujuan untuk menguji suatu hipotesis guna memperkuat bahkan menolak teori atau hipotesis penelitian yang sudah ada sebelumnya.

3.2. Lokasi Penelitian

  Peneliti menggunakan SMA Negeri 3 Temanggung, Jl.Mujahidin, Mungseng, Kec.Temanggung, Kabupaten Temanggung sebagai lokasi penelitian, didasarkan atas pertimbangan : (1) Secara Metodologi:

  a. Siswa SMA Negeri 3 Temanggung tidak hanya siswa 1 kelas saja, sehingga peneliti dapat melakukan penelitian di seluruh kelas dan usia dimana mereka memiliki pandangan yang berbeda serta pengalaman yang berbeda mengenai tayangan acara di televisi.

  b. Siswa SMA Negeri 3 Temanggung di seluruh kelas, pernah menonton sinetron Anak Langit yang ditayangkan oleh SCTV lebih dari dua kali.

  c. Mayoritas siswa di SMA Negeri 3 Temanggung termasuk golongan yang selalu mengikuti arus perkembangan zaman. (2) Secara Praktis: Penulis bertempat tinggal di Perumahan Puri Kencana, Kel. Manding, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung yang tidak jauh dari SMA Negeri 3 Temanggung yang juga merupakan alumni dari SMA Negeri 3 Temanggung, sehingga memudahkan penulis menjalankan penelitian ini dari segi teknis operasional. Disamping itu penulis bebas melakukan kegiatan pra penelitian tanpa harus memenuhi tuntutan yang diberikan oleh pihak sekolah. Penulis juga lebih mudah menjangkau dan berinteraksi dengan para siswa dalam kegiatan pengumpulan data baik itu dalam bentuk wawancara maupun penyebaran kuisioner.

3.3. Unit Analisis dan Unit Amatan

  3.3.1. Unit Analisis

  Merupakan kepada siapa penelitian ini ditujukan serta siapa yang akan diteliti pada penelitian yang disesuaikan dengan topik yang diteliti. Unit Analisis pada penelitian ini adalah gaya hidup siswa SMA Negeri 3 Temanggung akibat menonton tayangan sinetron Anak Langit.

  3.3.2. Unit Amatan

  Merupakan unit dimana seluruh data dan informasi diamati dan menghimpun data-data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Dapat disimpulkan bahwa Unit Amatan penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 3 Temanggung yang menonton tayangan sinetron Anak Langit kurang lebih 2 kali dalam seminggu.

3.4. Penentuan Populasi dan Sampel

  3.4.1. Populasi

  Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1997 : 57). Populasi yang peneliti gunakan adalah siswa/i yang menonton sinetron Anak

  Langit . Maka dari itu populasi yang diambil adalah seluruh siswa

  SMA Negeri 3 Temanggung baik siswa/i kelas X, XI,XII sebanyak

  1 853 siswa.

  3.4.2. Sample dan Teknik Pengambilan Sampel

  Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006 : 118). Dalam penelitian ini penentuan jumlah sample untuk mendapatkan responden adalah dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5%. Peneliti akan mengambil seluruh siswa sebagai sample dengan yang sudah menonton sinetron Anak Langit selama dua kali dalam satu minggu. Teknik yang digunakan peneliti untuk mengambil sampel adalah teknik purposive. Teknik ini merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini, sampel yang dipilih adalah siswa/i yang pernah menonton tayangan sinetron Anak Langit sebanyak dua kali dalam satu minggu yaitu 284 siswa.

  1 akses pada 7 Desember 2017, Pukul 06:45

3.5. Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Sumber Data

  3.5.1.1. Data Primer

  Data primer diperoleh dengan penyebaran lembar kuisioner kepada responen yaitu seluruh siswa yang diteliti yaitu para siswa SMA Negeri 3 Temanggung dengan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh tayangan sinetron Anak Langit.

  3.5.1.2. Data Sekunder

  Data sekunder diperoleh melaui studi pustaka, jurnal, buku, literatur dan internet yang tersedia untuk mendukung penelitian ini.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner Penelitian untuk mendapatkan data primer. Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder adalah dengan cara melalui data yang akan mendukung penelitian ini, berupa data jumlah siswa SMA Negeri 3 Temanggung, profil SMA Negeri 3 Temanggung, serta data lainnya yang akan membantu dalam penelitian ini.

  Data penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber, yaitu seluruh siswa/i SMA N 3 Temanggung dengan penyebaran kuesioner untuk memperoleh datai mengenai pengaruh menonton tayangan sinetron Anak Langit terhadap haya hidup siswa/i SMA N

  3 Temanggung. Peneliti memiliki tujuan dalam penyusunan kuesioner, yaitu untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden.

  3.6. Desain Penelitian

  X Y Sinetron Anak Langit

  Gaya Hidup Meniru X1 : Jenis Kelamin

  Variabel Kontrol X2 : Uang Saku X3 : Latar Belakang Orang Tua

  • Pendapatan - Pekerjaan

  

Gambar 2

Desain Penelitian

Keterangan :

  Variabel X : Tayangan Sinetron Anak Langit (Independent) Variabel Y : Gaya Hidup Meniru (Dependent) Variabel Kontrol : Karakteristik Responden

  3.7. Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian

3.7.1. Identifikasi Variabel

  Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,2011: 39). Dalam hal ini variabel bebas adalah tayangan sinetron Anak Langit yang tayang pada stasiun televisi SCTV. Selanjutnya variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat dengan adanya variabel bebas (Sugiyono,2011: 40). Variabel terikat dalam hal ini adalah bagaimana pengaruh unsur gaya hidup yang ada pada tayangan sinetron Anak Langit terhadap gaya hidup siswa SMA Negeri 3 Temanggung. Yang terakhir adalah variabel kontrol, yaitu variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Dalam hal ini, variabel kontrol adalah didasarkan pada Karakteristik Responden.

3.7.2. Indikator Penelitian

  Indikator variabel bebas X : Indikator tayangan sinetron

  Anak Langit menggunakan indikator variabel bebas dalam Jurnal

  milik Emilio E. Mandagi (2016) dengan judul “Persepsi Tayangan Sinetron Anak Jalanan di RCTI Oleh Masyarakat di Lingkungan

  11 Kelurahan Malalayang Kec. Malalayang Kota Manado” indikator yang terkait dalam penelitian ini adalah :

  • Waktu Penayangan - Artis/Figur
  • Karakter Peran - Stasiun TV

  Indikator variabel terikat Y : Indikator tayangan sinetron

  Anak Langit menggunakan indikator variabel terikat dalam Skripsi

  milik Andi Irawan (2017) dengan judul “Pengaruh Sinetron Anak Jalanan Terhadap Perilaku Imitasi Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kampung Baru)” serta skripsi milik Dewi Ika Sari (2013) dengan judul “Pengaruh Tayangan Sinetron Ustad Fotocopy Terhadap Perilaku Sosial Ibu Rumah Tangga” indikator yang terkait dalam penelitian ini adalah :

  • Memahami isi cerita sinetron
  • Memperhatikan perilaku tokoh sinetron
  • Memperhatikan gaya atau style berpakaian tokoh
  • Memperhatikan gaya dalam berkendara tokoh
  • Menggunakan bahasa alay
  • Memperhatikan gaya bahasa tokoh
  • Mengikuti gaya berpakaian
  • Mengikuti gaya berkendara
  • Perilaku Prososial yang melipu>Kerjasama - Menolong sesama
  • Kejujuran - Dermawan - Empati - Taat beribadah
  • Sopan santun
  • Berterimakasih Indikator variabel kontrol pengaruh variabel independen terhadap dependen dilihat dari karakteristik responden, yai
  • Jenis Kelamin - Uang Saku - Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua

3.8. Skala Pengukuran Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala pengukuran Likert.

  Dimana Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011 : 93).

  Bentuk akhir analisis dari Skala Likert meletakkan posisi sikap seseorang kedalam posisi masing-masing respon dengan cara menghitung berapa banyak

  2 yang setuju atau tidak setuju pada pernyataan tertentu.

  2 (https://www.scribd.com/doc/305494750/Bentuk-Skala-Pengukuran-Dalam-Penelitian)

Tabel 3.1 Skala Likert

  Penilaian Skala Likert Nilai Sangat Setuju

  4 Setuju

  3 Tidak Setuju

  2 Sangat Tidak Setuju

  1 Sumber : Purnomo,2012 : 35 Dalam kategorisasi di atas, jawaban netral pada kuesioner dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat responden cenderung memilih jawaban tersebut untuk mencari aman, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau ragu-ragu seringkali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua, yang artinya positif iya, negatif pun iya, sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini. “Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran lebih simtrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama banyaknya dengan jenjang ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).

  

3.9. Hubungan Antara Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala

Pengukuran

Tabel 3.2 Hubungan Antar Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala

  

Pengukuran

Takrif Indikator Item Instrument Skala

Variabel

  Penguk Favorable Unfavorable uran Indikator Frekuensi

  tidak Ordinal Saya sering Saya

  menonto n tayangan sinetron Anak Langit menonton televisi

  Seberapa sering responden menonton televisi menonton sinetron di televisi

  Saya menonton sinetron di televisi 3-4 kali dalam seminggu

  Saya menonton sinetron di televisi 1-2 kali dalam seminggu

  Saya menonton sinetron di televisi setiap hari pernah menonton sinetron

  Durasi menonton tayangan sinetron :

  Lamanya responden menonton tayangan Anak Langit

  Ordinal Hal-hal yang dilihat :

  Saya menonton

  Ordinal Tayangan sinetron sinetron Anak yang Langit karena menampilkan artis ada artis idola terkenal,

  Saya tertarik menujukkan menonton karakter artis pada sinetron Anak pemeran, tayang Langit karena pada stasiun tertarik dengan televisi favorit, karakter tokoh dan tayang pada sinetron jam prime time.

  Saya menonton karena tayang pada stasiun televisi favorit

  Saya menonton sinetron Anak Langit karena tayang pada jam prime time (jam santai)

  Indikator Menonton Ordinal

   Saya Saya

  gaya karena ingin

  menonton menonton

  hidup memahami isi tayangan sinetron Anak imitasi cerita sinetron

  sinetron Anak Langit karena Isi cerita sinetron

  Langit karena saya menyukai yang menarik penasaran semua dapat dengan tayangan menumbuhkan ceritanya sinetron minat menonton terhadap tayangan sinetron

  Memperhatikan Ordinal

  Saya Saya menonton

  perilaku tokoh

  menonton dan

  sinetron karena mengidolakan

  Perilaku tokoh mengidolaka tokoh sinetron dapat n salah satu meskipun menarik minat atau perilakunya penonton untuk beberapa tidak sejalan menonton tokoh dengan sinetron perilaku saya

  Saya menonton Saya menonton karena dan tidak pemerannya mempedulikan pintar dalam tokoh pintar berakting atau tidak dalam

  Saya berakting menonton Anak Langit karena ada perilaku tokoh yang sejalan dengan perilaku saya

  Memperhatikan Ordinal

  Saya Saya menonton

  gaya atau style

  menonton sinetron Anak

  berpakaian

  sinetron Langit dan

  tokoh

  Anak Langit cuek dengan Gaya berpakaian karena bagaimana tokoh yang tertarik gaya, cara mengikuti dengan gaya berpakaian dan perkembangan dan cara apa fashion zaman dapat berpakaian yang tokoh mempersuasif tokoh yang gunakan penonton untuk kekinian menonton

  Saya sinetron menonton sinetron Anak Langit karena tertarik dengan

  fashion yang

  tokoh gunakan (Jaket, baju, celana, sepatu, aksesoris lainnya)

  

Mengikuti gaya Ordinal

  Saya lebih Saya lebih

  dan cara percaya diri percaya diri berpakaian

  apabila cara dengan cara

  tokoh karena menonton sinetron

  Setiap individu selalu memiliki keinginan untuk berpenampilan menarik dan tentunya yang mengikuti perkembangan zaman seperti penampilan para figur terkenal. Biasanya individu seperti ini semakin bangga ketika penampilannya mengikuti zaman. berpakaian saya sama seperti cara berpakaian tokoh sinetron yang kekinian

  Saya lebih percaya diri apabila saya dapat membeli dan menggunaka n fashion bermerk seperti yang digunakan tokoh sinetron (Jaket, baju, celana, sepatu, aksesoris lainnya)

  Kepercayaan diri saya tumbuh ketika saya memiliki gaya/model berpakaian saya sendiri

  Tidak menggunakan

  fashion

  bermerk dan kekinian (Jaket, baju, celana, sepatu, aksesoris lainnya) seperti yang digunakan oleh tokoh tidak mempengaruhi rasa percaya diri saya

  Demi menyerupai tokoh Anak Langit, saya berusaha membeli

  fashion

  yang tidak bermerk namun menyerupai apa yang tokoh gunakan

  Saya lebih rambut menyerupai gaya/model rambut tokoh sinetron Anak Langit percaya diri dengan gaya/model rambut saya sendiri

  Memperhatikan gaya berkendara tokoh

  Kemampuan berkendara tokoh dalam sinetron dapat mempersuasif penonton untuk menonton sinetron karena kemampuan para tokoh dalam berkendara

  Saya menonton sinetron Anak Langit karena tertarik dengan kemampuan tokoh dalam berkendara.

  Saya menonton dan cuek dengan gaya berkendara tokoh.

  Ordinal Mengikuti gaya berkendara yang dilakukan tokoh sinetron :

  Individu melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan tokoh sinetron untuk menambah

  Saya percaya diri apabila dapat memacu kendaraan saya dengan kencang

  Saya lebih percaya diri ketika saya

  Saya lebih suka berkendara dengan hati- hati

  Tidak menggunakan motor seperti yang tokoh sinetron Anak Langit gunakan

  Ordinal rasa percaya diri memiliki tidak khususnya dalam motor seperti mempengaruhi hal berkendara motor yang rasa percaya tokoh diri saya gunakan

  Saya lebih suka Saya lebih motor dengan percaya diri kelengkapan apabila saya orisinil dapat

  Dalam memodifikas berkendara i motor saya saya lebih suka seperti motor taat pada yang tokoh peraturan lalu gunakan lintas

  Saya lebih Tidak percaya diri membentuk apabila club motor dan dalam melakukan berkendara

  touring tidak

  saya tidak mempengaruhi mentaati rasa percaya peraturan diri saya lalu lintas

  (Tidak menggunaka n helm, tidak menggunaka n spion, menerobos lampu rambu-rambu lalu lintas) Dengan mengikuti kegiatan

  touring atau

  berkendara secara berkelompok dapat menambah rasa percaya diri saya

  Membentuk club motor yang berjenis sama dengan motor saya dapat menambah tingkat percaya diri saya

  Memperhatikan Ordinal

  Saya Saya menonton

  gaya bahasa

  menonton Anak Langit

  tokoh sinetron Anak Langit tapi cuek

  Gaya bahasa karena dengan gaya dalam sinetron bahasa bahasanya yang pada dasarnya kekiniannya kekinian merupakan gaya membuat bahasa baru dan kekinian, yang dapat mempersuasif penonton untuk menonton sinetron saya tertarik

  Menggunakan bahasa alay atau kekinian

  Individu melakukan kegiatan-kegiatan khususnya cara berkomunikasi yang dilakukan oleh tokoh sinetron untuk menambah rasa percaya diri

  Setelah menonton Anak Langit saya menggunaka n bahasa kekiniannya dalam keseharian saya

  Saya lebih percaya diri apabila saya menggunaka n bahasa kekinian ala Anak Langit dalam saya berkomunika si

  Saya lebih suka menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi

  Saya lebih nyaman dengan gaya bahasa tersendiri dalam berkomunikasi

  Ordinal Berperila ku Positif Tayangan sinetron

  Kerjasama

  Bagaimana perilaku Sinetron

  Anak Langit memberikan Saya cuek apabila ada kegiatan kerja

  Ordinal tidak selamanya memberi dampak negatif terhadap penontonn ya, namun juga memberi dampak yang positif yang diukur melalui indikator :

  1.Kerja Sama

  Bagaimana perilaku tolong menolong yang dilakukan siswa/i contoh perilaku kerjasama

  Ordinal

  Saya menolong orang lain apabila saya juga ditolong oleh mereka

  Saya berusaha bakti dan musyawarah

  Anak Langit memberikan inspirasi dalam hal tolong- menolong

  Setelah menonton Sinetron Anak Langit saya sering mengikuti kerja bakti dan suka bekerjasama dimanapun saya berada

  Sinetron Anak Langit mengajarkan pentingnya bermusyawar ah

  Menolong

  2.Menolon g

  kerjasama yang dilakukan oleh siswa/i

  8.Berterim akasih

  7.Sopan Santun

  6.Taat Beribadah

  4.Dermaw an

  3.Kejujura n

5.Empati

  tidak mengharapka n imbalan ketika saya menolong orang lain

  Ordinal Kejujuran sering

  Anak Langit Saya Bagaimana memberikan menyinggung perilaku kejujuran contoh perasaan orang yang dilakukan betapa lain dengan oleh siswa/i pentingnya perkataan saya bersikap yang ceplas- jujur ceplos

  Saya Saya sering berusaha menggosip menjaga dengan teman perkataan atau orang lain saya supaya tidak menyinggun g perasaan orang lain

  Apabila saya ngobrol dengan orang lain, saya berusaha berbicara sesuai dengan kenyataan

  Ordinal Dermawan

  Sinetron Jika kebutuhan Bagaimana

  Anak Langit saya perilaku mengajarkan meningkat, dermawan yang apa arti saya jarang dilakukan oleh sebuah untuk siswa/i perilaku bersedekah dermawan

  Saay saya mengalami Setelah menonton kesulitan saya sinetron tidak Anak Langit memberikan saya bantuan untuk terdorong orang lain untuk membantu sesama umat beragama

  Saya sering memberi sedekah untuk orang lain

  Saya sering memberikan bantuan terhadap sesama

  Empati

  Bagaimana perilaku saling peduli yang dilakukan oleh siswa/i

  Taat Beribadah

  Bagaimana perilaku taat beribadah yang dilakukan oleh siswa/i

  Anak Langit mengajarkan berperilaku saling peduli

  Saya selalu menghibur teman atau orang lain yang sedang bersedih atau berduka

  Saya selalu peduli terhadap sesama

  Anak Langit mengajarkan betapa pentingnya beribadah

  Saya selalu taat saat jam ibadah tiba

  Saya selalu mengikuti kegiatan keagamaan

  Saya selalu bersikap acuh terhadap teman atau orang lain yang sedang bersedih atau berduka

  Saya selalu cuek terhadap keadaan teman atau orang lain

  Saya memilih kegiatan hal dan kegiatan lain saat jam ibadah tiba

  Saya lebih mementingkan kegiatan lainnya daripada mengikuti kegiatan keagamaan

  Ordinal Ordinal

  Ordinal Sopan Santun

  Sinetron Saya cuek Bagaimana

  Anak Langit ketika sedang perilaku sopan memberikan berjalan santun yang contoh untuk melewati dilakukan oleh berperilaku orang lain siswa/i sopan santun tidak

  Saya Saya selalu segan mengatakan meminjam permisi barang milik ketika siapapun tanpa berjalan izin melewati

  Saya berbicara orang lain seenaknya

  Saya selalu dengan meminta izin siapapun apabila saya dengan gaya akan bahasa saya meminjam barang milik teman atau orang lain

  Saya selalu berbicara dengan baik kepada guru, orang tua, orang lain yang belum saya kenal dan lebih tua dari saya

  Ordinal Berterimakasih cuek

  Anak Langit Saya Bagaimana mengajarkan ketika teman perilaku betapa atau orang lain berterimakasih pentingnya memberikan yang dilakukan berterimakasi sesuatu untuk oleh siswa/i h saya pergi

  Saya selalu Saya mengucapka begitu saja n terimakasih setelah saya ketika saya mendapat diberi pertolongan sesuatu oleh atau bantuan orang lain

  Saya memilih Ketika saya acuh dan tidak ditolong dan berterimakasih dibantu, saya setelah selalu mengembalika mengucapka n sesuatu yang n terimakasih telah saya pinjam

  Saya mengucapka n terimakasih ketika saya mengembalik an sesuatu yang telah saya pinjam

  Variabel Jenis kelamin Nominal Kontrol Uang saku Rasio Latar Belakang Nominal Pekerjaan Orang Tua Pendapatan Rasio Orang Tua

3.10. Teknik Analisis Data

  3.10.1. Statistik Deskriptif

  Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen). Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik variabel.

  3.10.2. Regresi Sederhana

  Menurut Sugiyono dakan Purnomo (2014:133) analisis ini digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Persamaan yang diperoleh dari regresi sederhana adalah :

  Y = a + b X Dimana : Y = Variabel dependen yang diprediksi X = Variabel independen yang mempunyai nilai tertentu A = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Dimana bila b (+) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka terjadi penurunan nilai a dihitung dengan rumus :

  2

  a ) = Σ y (Σx – Σx Σxy

  2

  • – 2

  n Σx (Σx) nilai b dihitung dengan rumus : b

  = n Σxy – Σx Σxy

  

2

  • – 2

  n Σx (Σx)

3.10.3 Analisis Tabulasi Sederhana

  Dalam analisis tabulasi sederhna, data yang diperoleh diolah kebentuk persentase. (Durianto, 2003:96)

  fi P = x 100%

  Σ fi Dimana : P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu

  fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu = Banyaknya jumlah responden

  Σ fi

3.11. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.11.1. Uji Validitas

  Validitas ini merupakan suatu proses untuk menguji item pertanyaan dalam sebuah instrumen dan merupakan ukuran seberapa

  • – (Σx
  • – (Σy
dengan karakter tokoh sinetron

  : Koefisien korelasi antara x dan y x : Nilai variable bebas atau antara (preditor y) y : Nilai variable terikat Σxy : Jumlah product dari x dan y

  Indikator gaya hidup imitasi

  1. Saya menonton sinetron Anak Langit karena ada artis idola 0,262 0,361 Tidak Valid

  Takrif Variabel Indikator Item Instrument R Skor item terhadap Skor Total r-Tabel (r-kritis) Keterangan Hal-hal yang dilihat :

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Instrumen

  c) r-tabel diperoleh dari df = N-2 = 30 (0,361 dengan

taraf signifikansi 5%.

  b) Tidak valid jika r-hasil < r-tabel (r xy < 0,3)

  a) Valid jika r-hasil positif dan > r-tabel (r xy > 0,3)

  Kriteria dalam pemilihan item dinyatakan valid atau tidak valid, dinyatakan berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan r-hasil > r-tabel.

  xy

  cermat alat ukur tes melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997:120). Uji Validitas ini menggunakan rumus Pearson yaitu : r xy = n (Σxy) – (Σxy) (Σy)

  )} r

  2

  )

  2

  )} {n (Σy

  2

  )

  2

  √ {n (Σx

  2. Saya tertarik menonton sinetron Anak Langit karena tertarik 0,623 0,361 Valid

  Tidak Valid

  

3. Saya 0,308 0,361

menonton karena tayang pada stasiun televisi favorit

  4. Saya -180 0,361 Tidak Valid menonton sinetron Anak Langit karena tayang pada jam prime time (jam santai)

  Menonton

  5. Saya 0,722 0,361 Valid karena ingin menonton memahami isi tayangan sinetron Anak cerita sinetron

  Langit karena penasaran dengan ceritanya

  6. Saya -287 0,361 Tidak Valid menonton sinetron Anak Langit karena saya menyukai semua tayangan sinetron Tidak Valid

  Memperhatikan

  

7. Saya -055 0,361

perilaku tokoh menonton sinetron karena mengidolaka n salah satu atau beberapa tokoh

  8. Saya -448 0,361 Tidak Valid menonton karena pemerannya pintar dalam berakting

  9. Saya 0,403 0,361 Valid menonton Anak Langit karena ada perilaku tokoh yang sejalan dengan perilaku saya

  10. Saya -158 0,361 Tidak Valid menonton dan mengidolaka n tokoh meskipun perilakunya tidak sejalan dengan perilaku saya

  11. Saya -261 0,361 Tidak Valid menonton dan tidak mempedulika n tokoh pintar atau tidak dalam berakting

  Memperhatikan

12. Saya 0,357 0,361 Valid

  gaya atau style menonton sinetron Anak berpakaian tokoh Langit karena tertarik dengan gaya dan cara berpakaian tokoh yang kekinian

  13. Saya 0,409 0,361 Valid menonton sinetron Anak Langit karena tertarik dengan fashion yang tokoh gunakan (Jaket, baju, celana, sepatu, aksesoris lainnya)

  Tidak Valid

  

14. Saya 0,089 0,361

menonton sinetron Anak Langit dan cuek dengan bagaimana gaya, cara berpakaian dan apa fashion yang tokoh gunakan

  Mengikuti gaya

15. Saya lebih 0,470 0,361 Valid

  dan cara percaya diri berpakaian apabila cara berpakaian tokoh saya sama seperti cara berpakaian tokoh sinetron yang kekinian

  Valid

  

16. Saya lebih 0,424 0,361

percaya diri apabila saya dapat membeli dan menggunakan fashion bermerk seperti yang digunakan tokoh sinetron (Jaket, baju, celana, sepatu, aksesoris lainnya)

  17. Kepercayaan 0,257 0,361 Tidak Valid diri saya tumbuh ketika saya memiliki gaya/model rambut menyerupai gaya/model rambut tokoh sinetron Anak Langit

  18. Saya lebih 0,636 0,361 Valid percaya diri dengan cara berpakaian saya sendiri

  19. Tidak 0,386 0,361 Valid membeli fashion bermerk seperti yang tokoh gunakan tidak bermasalah untuk saya

  20. Demi -274 0,361 Tidak Valid menyerupai tokoh Anak Langit, saya berusaha membeli fashion yang tidak bermerk namun menyerupai apa yang tokoh gunakan

  21. Saya lebih 0,547 0,361 Valid percaya diri dengan gaya/model rambut saya sendiri

  Memperhatikan

  22. Saya 0,547 0,361 Valid menonton gaya berkendara sinetron Anak tokoh Langit karena tertarik dengan kemampuan tokoh dalam berkendara

  23. Saya -075 0,361 Tidak Valid menonton dan cuek dengan gaya berkendara tokoh.

  Mengikuti gaya

  24. Saya percaya 0,073 0,361 Tidak Valid berkendara diri apabila yang dilakukan dapat memacu tokoh sinetron kendaraan saya dengan kencang

  25. Saya lebih 0,339 0,361 Valid percaya diri ketika saya memiliki motor seperti motor yang tokoh gunakan

  26. Saya lebih 0,330 0,361 Valid percaya diri apabila saya dapat memodifikasi motor saya seperti motor yang tokoh gunakan

  27. Saya lebih 0,528 0,361 Valid percaya diri apabila dalam berkendara saya tidak mentaati peraturan lalu lintas (Tidak menggunakan helm, tidak menggunakan spion, menerobos lampu rambu- rambu lalu lintas

  28. Dengan 0,135 0,361 Tidak Valid mengikuti kegiatan touring atau berkendara secara berkelompok dapat menambah rasa percaya diri saya

  

29. Membentuk 0,298 0,361 Tidak Valid

club motor yang berjenis sama dengan motor saya dapat menambah tingkat percaya diri saya

  30. Saya lebih 0,533 0,361 Valid suka berkendara dengan hati- hati

  31. Tidak 0,402 0,361 Valid menggunakan motor seperti yang tokoh sinetron Anak Langit gunakan tidak mempengaru hi rasa percaya diri saya

  32. Saya lebih 0,743 0,361 Valid suka motor dengan kelengkapan orisinil

  33. Dalam 0,649 0,361 Valid berkendara saya lebih suka taat pada peraturan lalu lintas

  34. Tidak 0,596 0,361 Valid membentuk club motor dan melakukan touring tidak mempengaru hi rasa percaya diri saya

  Memperhatikan

35. Saya 0,527 0,361 Valid

  gaya bahasa menonton Anak Langit tokoh sinetron karena bahasa kekiniannya membuat saya tertarik

  36. Saya 0,453 0,361 Valid menonton Anak Langit tapi cuek dengan gaya bahasanya yang kekinian

  Menggunakan

  37. Setelah 0,511 0,361 Valid menonton bahasa alay atau kekinian Anak Langit saya menggunakan bahasa kekiniannya dalam keseharian saya

  38. Saya lebih 0,516 0,361 Valid percaya diri apabila saya menggunakan bahasa kekinian ala Anak Langit dalam saya berkomunika si

  39. Saya lebih 0,588 0,361 Valid suka menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam berkomunika si

  Valid

  40. Saya lebih 0,612 0,361 nyaman dengan gaya bahasa tersendiri dalam berkomunika si

  Kerjasama

  41. Sinetron 0,923 0,361 Valid Anak Langit memberikan contoh perilaku kerjasama

  42. Sinetron 0,932 0,361 Valid Anak Langit mengajarkan pentingnya bermusyawar ah

  43. Setelah 0,759 0,361 Valid menonton Sinetron Anak Langit saya sering mengikuti kerja bakti dan suka bekerjasama dimanapun saya berada Valid

  44. Saya cuek 0,864 0,361 apabila ada kegiatan kerja bakti dan musyawarah

  Menolong

  45. Anak Langit 0,936 0,361 Valid memberikan sesama inspirasi dalam hal tolong- menolong

  46. Saya 0,626 0,361 Valid berusaha tidak mengharapka n imbalan ketika saya menolong orang lain

  47. Saya 0,713 0,361 Valid menolong orang lain apabila saya juga ditolong oleh mereka

  Kejujuran

  48. Anak Langit 0,900 0,361 Valid memberikan contoh betapa pentingnya bersikap jujur Valid

  

49. Saya 0,712 0,361

berusaha menjaga perkataan saya supaya tidak menyinggung perasaan orang lain

  50. Apabila saya 0,526 0,361 Valid ngobrol dengan orang lain, saya berusaha berbicara sesuai dengan kenyataan

  51. Saya sering 0,615 0,361 Valid menyinggung perasaan orang lain dengan perkataan saya yang ceplas-ceplos

  52. Saya sering 0,495 0,361 Valid menggosip dengan teman atau orang lain

53. Sinetron 0,313 0,361 Tidak Valid

  Dermawan

  Anak Langit mengajarkan apa arti sebuah perilaku dermawan

  54. Setelah 0,769 0,361 Valid menonton sinetron Anak Langit saya terdorong untuk membantu sesama umat beragama Tidak Valid

  

55. Saya sering 0,163 0,361

memberi sedekah untuk orang lain

  56. Saya sering 0,493 0,361 Valid memberikan bantuan terhadap sesama

  57. Jika 0,831 0,361 Valid kebutuhan saya meningkat, saya jarang untuk bersedekah

  58. Saat saya 0,610 0,361 Valid mengalami kesulitan saya tidak memberikan bantuan untuk orang lain

  Empati

  59. Anak Langit 0,836 0,361 Valid mengajarkan berperilaku saling peduli

  Valid

  

60. Saya selalu 0,862 0,361 menghibur teman atau orang lain yang sedang bersedih atau berduka

  61. Saya selalu 0,764 0,361 Valid peduli terhadap sesama

  62. Saya selalu 0,947 0,361 Valid bersikap acuh terhadap teman atau orang lain yang sedang bersedih atau berduka

  63. Saya selalu 0,835 0,361 Valid cuek terhadap keadaan teman atau orang lain

  Taat beribadah

  64. Anak Langit 0,390 0,361 Valid mengajarkan betapa pentingnya beribadah

  65. Saya selalu 0,246 0,361 Tidak Valid taat saat jam ibadah tiba Valid

  

66. Saya selalu 0,764 0,361

mengikuti kegiatan keagamaan

  67. Saya memilih 0,518 0,361 Valid kegiatan hal dan kegiatan lain saat jam ibadah tiba Tidak Valid

  

68. Saya lebih 0,255 0,361

mementingka n kegiatan lainnya daripada mengikuti kegiatan keagamaan

  Sopan santun

  69. Sinetron 0,916 0,361 Valid Anak Langit memberikan contoh untuk berperilaku sopan santun

  70. Saya selalu 0,764 0,361 Valid mengatakan permisi ketika berjalan melewati orang lain

  71. Saya selalu 0,794 0,361 Valid meminta izin apabila saya akan meminjam barang milik teman atau orang lain

  72. Saya selalu 0,715 0,361 Valid berbicara dengan baik kepada guru, orang tua, orang lain yang belum saya kenal dan lebih tua dari saya

  73. Saya cuek 0,864 0,361 Valid ketika sedang berjalan melewati orang lain

  74. Saya tidak 0,741 0,361 Valid segan meminjam barang milik siapapun tanpa izin

  75. Saya 0,782 0,361 Valid berbicara seenaknya dengan siapapun dengan gaya bahasa saya

  Berterimakasih

  76. Anak Langit 0,898 0,361 Valid mengajarkan betapa pentingnya berterimakasi h

  Valid

  77. Saya selalu 0,653 0,361 mengucapkan terimakasih ketika saya diberi sesuatu oleh orang lain

  

78. Ketika saya 0,765 0,361 Valid

ditolong dan dibantu, saya selalu mengucapkan terimakasih

  Valid

  79. Saya 0,794 0,361 mengucapkan terimakasih ketika saya mengembalik an sesuatu yang telah saya pinjam

  

80. Saya cuek 0,929 0,361 Valid

ketika teman atau orang lain memberikan sesuatu untuk saya

  

81. Saya pergi 0,666 0,361 Valid

begitu saja setelah saya mendapat pertolongan atau bantuan

  

82. Saya memilih 0,570 0,361 Valid

acuh dan tidak berterimakasi h setelah mengembalik an sesuatu yang telah saya pinjam

3.11.2. Uji Reliabilitas

  Uji Reliabilitas pun merupakan proses untuk mengukur butir atau ite, suatu instrument. Instrument dikatakan reliable (andal) apabila pertanyaan konsisten atau stabil. Uji Reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha Chronbach (α). Dengan kriteria alat ukur (instrumen) dinyatakan reliabel jika alpha cronbach > r-tabel dan jika alpha crobach < r-tabel maka dinyatakan tidak reliabel.

  2

  2 S 1 + S

  2

  α = 2 1 -

  2 Sx

  : Koefisien reliabilitas alpha α

  2

  2 S 1 dan S 2 : Varian skor belahan 1 dan varian skor belahan 2

2 Sx : Varian skor skala

  Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai berikut : a) r-hasil positif dan r-hasil > r-table, dikatakan reliable

  b) r-hasil tidak positif, r-hasil < r-table, dikatakan tidak reliable

  c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 (0,361 dengan taraf

  signifikansi 5%)

Tabel 3.4 Uji Realibilitas Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items ,751

  64 Melalui tabel tersebut, menunjukkan bahwa variabel Studi Efek Tayangan Sinetron Anak Langit Terhadap Gaya Hidup Imitasi Siswa SMA N 3 Temanggung memiliki nilai cronbach Alpha 0,751 di atas r- tabel (0,361) sehingga dapat dikatakan hasil pengujian ini reliabel.

Dokumen yang terkait

BAB V PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram Live sebagai Media Eksistensi Diri

0 3 19

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Pengguna Instagram tentang Informasi Karakter Wanita Padaimage Captionakun Instagram Infia_Fact dalam Membentuk Citra Diri

0 1 7

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Pengguna Instagram tentang Informasi Karakter Wanita Padaimage Captionakun Instagram Infia_Fact dalam Membentuk Citra Diri

0 0 19

2. Faktor Eksternal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Pengguna Instagram tentang Informasi Karakter Wanita Padaimage Captionakun Instagram Infia_Fact dalam Membentuk Citra Diri

0 0 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Pengguna Instagram tentang Informasi Karakter Wanita Padaimage Captionakun Instagram Infia_Fact dalam Membentuk Citra Diri

0 3 47

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Virtual Movement Seruan Perdamaian di Kota Yogyakarta Forum Jogja Damai (FJD)

0 0 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 New Media - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Virtual Movement Seruan Perdamaian di Kota Yogyakarta Forum Jogja Damai (FJD)

0 0 15

BAB IV GAMBARAN FORUM JOGJA DAMAI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Virtual Movement Seruan Perdamaian di Kota Yogyakarta Forum Jogja Damai (FJD)

0 0 17

BAB V VIRTUAL MOVEMENT SERUAN PERDAMAIAN DI KOTA YOGYAKARTA FORUM JOGJA DAMAI (FJD) - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Virtual Movement Seruan Perdamaian di Kota Yogyakarta Forum Jogja Damai (FJD)

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Efek Tontonan Sinetron Anak Langit terhadap Gaya Hidup Imitasi Siswa SMA N 3 Temanggung

0 0 9