PENGARUH SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata Linn) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT TIKUS SPRAGUE DAWLEY Effect of Soursoup juice (Annona muricata Linn) on decreasing of uric acid of Sprague Dawley rat

  

PENGARUH SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata Linn) SEBAGAI PENURUN

KADAR ASAM URAT TIKUS SPRAGUE DAWLEY

Effect of Soursoup juice (Annona muricata Linn) on decreasing of uric acid of

Sprague Dawley rat

  

Moerfiah, Sri Wardatun dan Indriawati Rahmi

  Fakultas Matematika sdan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan, Bogor

  Jl. Raya Ciawi No. 1 Ciawi Bogor

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan khasiat sari buah Sirsak (Annona muricata Linn) dalam

menurunkan kadar asam urat berlebih (hiperuriseumia) pada tikus Sprague-Dawley jantan dan menentukan

dosis sari buah Sirsak yang efektif sebagai penurun kadar asam urat. Dilakukan uji pendahuluan untuk

membandingkan jus ati dan kalium oksonat sebgai penginduksi. Sebanyak 25 ekor tikus Sprague-Dawley

jantan dibagi menjadi 5 kelompok. Penginduksian kalium oksonat dengan dosis 4,5 mg/200g bb secara

intraperitonial. Kelompok I, II, III diberikan perlakuan sari buah Sirsak dengan dosis berurutan 1,8 g/200g bb,

3,6 g/200 g bb, 5,4 g/200 g bb. Kelompok IV,V sebagai control dberikan Allopurinol 2,7 mg/200g bb (kontrol

positif) dan CMC 1 ml/200g bb secara peroral. Pengecekan kadar asam urat dilakukan pada hari ke-0, 11, dan

18 untuk melihat perubahan kadar asam urat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan, rata-rata

persentase peningkat kadar asam urat yaitu 55,80% dengan menggunakan kalium oksonat sedangkan jus ati

ampela ayam sebesar 48,97%. Hasil perlakuan setelah diberikan sari buah Sirsak, rata-rata kadar asam urat

yaitu -7,91% pada dosis 1,8 g/200g bb tidak mengalami penurunan, sedangkan yang mengalami penurunan

yaitu 42,01% pada dosis 3,6 g/200 g bb, dan 54,00% pada dosis 5,4 g/200 g bb, kontrol (+) yaitu allopurinol

dengan rata-rata penurunan kadar asam urat sebesar 65,16%.

  Kata kunci: sirsak (Annona muricata Linn), asam urat, kalium oksonat

ABSTRACT

  

The purpose of this research was to evaluate the effect of the soursop juice (Annona muricata Linn) in lowering

levels of uric acid (hiperuriseumia) in Sprague-Dawley male rats and to determine the effective dose of soursop

juice in lowering uric acid levels. Preliminary test was carried out to compare chicken liver juice and Potassium

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  63 Moerfiah, Sri Wardatun dan Indriawati Rahmi

oxsonate as inducing uric acid. A total of 25 of males Sprague-Dawley rats were divided into 5 groups. Induction

of Potassium oxsonate with a dose of 4.5 mg/200g bw done in intraperitonial. Group I, II, III fruits Soursop juisce

given treatment with sequential doses of 1.8 g/200 g, 3.6 g/200 g bw, 5.4 / 200 g bw. Group IV, V as a control

give allopurinol 2.7 mg/200 g bw (positive control) and CMC 1ml /200 g bw is oral. Examination of uric acid

levels performed on days 0, 11, and 18 to evaluate the changes in uric acid levels. The results of this study showed

that the average percentage of uric acid levels were increase namely 55.80% by using Potassium oxsonate while

chicken liver juice of 48.97%. The results of treatment after being given Soursop juice show that the average levels

of uric acid is -7.91% at doses of 1.8 g/200 g dd does not decline, whereas a decrease of 42.01% at doses of 3.6

g/200 g mm, and 54.00% at doses of 5.4 g/200 g bw, control (+) of allopurinol with an average decrease in uric

acid levels by 65.16%.

  Key words: soursop (Annona muricata Linn), uric acid, potassium oxsonate

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

  Saat ini banyak bermunculan berbagai Bahan penyakit di masyarakat, salah satunya adalah Bahan-bahan yang digunakan meliputi penyakit asam urat (hiperuriseumia atau buah Sirsak (Annona muricata Linn.), tikus jantan autritis gout). Berbagai jenis obat sintesis dalam Sprague-Dawley, kalium oksonat, Allupurinol. pengobatannya telah beredar tetapi memiliki Alat efek samping yang merugikan. Sonde lambung, labu ukur, alat pengecek

  Buah berkhasiat sebagai obat sudah lama kadar asam urat dan stripnya, juicer, pengaduk, digunakan. Salah satu tanaman yang berkhasiat timbangan. sebagai obat adalah buah Sirsak (Annona Cara kerja

  muricata Linn). Berbagai manfaat sirsak untuk Pembuatan sari buah Sirsak

  terapi antara lain pengobatan batu empedu, anti Buah Sirsak sekitar 2.000 g dikupas sembelit, asam urat, dan meningkatkan selera kulitnya. Biji dipisahkan dari daging buah, dan makan (Queisha, 2010). daging buah tersebut kemudian dipisahkan

  Meskipun potensi sari buah Sirsak sebagai dengan ampasnya menggunakan juicer. Sari buah penurun kadar asam urat sudah diketahui secara Sirsak dimasukan ke dalam wadah botol coklat. empiris, tetapi khasiat ini belum terbukti secara Sari buah yang sudah disiapkan dapat digunakan klinis, maka dari itu hasil penelitian ini akan untuk identifikasi sampel dan perlakuan. menguji khasiat sari buah Sirsak sebagai penurun Asam urat merupakan produk akhir kadar asam urat dengan menggunakan tikus metabolisme purin yang mengalami proses

  

Sprague-Dawley untuk membuktikan khasiat sintesa dan ekskresi dalam tubuh. Kedua proses

tersebut.

  ini sangat kompleks dan belum seluruhnya jelas, terutama mekanisme ekskresi melalui urin. Kadar asam urat yang meninggi dalam darah

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  PENGARUH SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata Linn) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT TIKUS SPRAGUE DAWLEY Effect of Soursoup juice (Annona muricata Linn) on decreasing of uric acid of Sprague Dawley rat

  disebut hiperurisemia. Dahulu dipercayai bahwa Kalium oksonat bersifat oksidator kuat, hiperurisemia sama dengan penyakit gout, karsinogen, dan mudah mengiritasi mata dan ternyata hiperurisemia hanya merupakan marker kulit. Kalium oksonat merupakan reagen untuk berbagai kelainan metabolik dan hemodinamik, inhibitor oksidase urat dengan memberikan efek hiperurisemia (Annonim, 2004). Stuktur kalium diantaranya penyakit gout/ pirai (Darmansjah,

  2002). oksonat dapat dilihat pada Gambar 2:

  Asam urat termasuk suatu asam lemah dengan ionisasi atom hidrogen pada posisi 9 dan 3. Asam urat lebih larut di urin daripada di air biasa, ini karena adanya urea, protein dan mukopolisakarida di urin (Yudhasmara, 2009). Struktur asam urat dapat dilihat pada Gambar 1:

  Gambar 3. Struktur (kalium oksonat) Sumber: Darwis, 2010.

  Analisis karakteristik sari buah Sirsak

  Analisis karakteristik sari buah Sirsak dilakukan dengan menetapkan kadar air dan kadar abu.

  Penetapan kadar air daging dan sari buah Sirsak Gambar 1. Struktur asam urat (Rodwell dalam

  Penetapan kadar air dilakukan dengan Jauhari, 2009). menggunakan alat moisture balance dengan cara meletakan sampel pada plat lempengan alat

  Mekanisme pembentukan asam urat sebanyak 1 g. Kemudian alat diset pada suhu dapat dilihat pada Gambar 2.

  105 C dan hasilnya ditunggu hingga presentase kadar air konstan.

  Penetapan kadar abu

  Penetapan kadar abu dilakukan dengan cara menimbang daging buah sebanyak 1 g lalu dimasukan kedalam krus kosong yang sebelumnya sudah ditara terlebih dahulu. Kemudian dimasukan kedalam tanur yang

  Gambar 2. Mekanisme pembentukan asam urat

  suhunya sekitar 600 C sampai menjadi abu, setelah itu, ditunggu sampai dingin, lalu

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  65

  • Pengukuran kadar asam urat normal setelah diadaptasi selama 18 jam dan hanya diberikan air.
  • Masing-masing tikus diinduksi dengan kalium oksonat secara intraperitonial dan jus ati ampela secara oral selama 7 hari.
  • Dilakukan pengukuran kadar asam urat pada tikus coba pada hari ke-8.
  • >Sebanyak 25 ekor tikus jantan dibagi menjadi 5 kelompok secara acak, dengan pembagian kelompok pada Tabel 1.
  • Kadar asam urat yang sudah meningkat lalu diberikan sari buah Sirsak selama 7 hari berturut-turut secara peroral yaitu pada pukul 10.00-11.00 WIB. Pada hari ke 18 dihitung

  Volume 5 No 1 Agustus 2012 Moerfiah, Sri Wardatun dan Indriawati Rahmi

  ditimbang hingga beratnya konstan.

  Uji fitokimia

  Uji fitokimia dilakukan secara kualitatif pada sari buah sirsak untuk mengetahui adanya kandungan tanin, flavonoid, alkaloid, dan saponin.

  Uji tanin: sebanyak 500 mg sari buah sirsak ditambahkan 50 ml air panas, dididihkan selama 5 menit dan saring. Sebagian filtrat yang diperoleh ditambahkan FeCl 1%. Terbentuknya warna kehijauan lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan larutan gelatin 1% (1:1). Hasil positifnya yaitu terbentuknya endapan putih.

  Uji flavonoid: sebanyak 500 mg sari buah sirsak ditambah metanol lalu dipanaskan. Filtrat ditambah natrium hidroksida 10% atau asam sulfat pekat. Terbentuknya warna merah menunjukan adanya flavonoid.

  Uji alkaloid: sebanyak 500 mg sari buah sirsak ditambahkan 5 ml kloroform dan 3 tetes amonia. Fraksi kloroform dipisahkan dan diasamkan dengan 2 tetes asam sulfat 2M. Fraksi asam dibagi menjadi 3 tabung kemudian masing- masing ditambahkan pereaksi Dragendorf, Mayer, dan Wagner. Adanya alkaloid ditandai dengan terbentuknya endapan putih pada pereaksi Mayer, endapan merah pada pereaksi Dragendorf, dan endapan coklat pada pereaksi Wagner.

  Uji saponin: sebanyak 500 mg sari buah sirsak dilarutkan dengan aquadest lalu dipanaskan di atas penangas air. Setelah dingin, larutan dalam tabung reaksi dikocok kuat-kuat selama ±30 detik. Hasil positif yaitu terbentuknya buih yang konsisten selama beberapa menit dengan penambahan 1 tetes asam klorida encer masih terbentuk busa.

  Tahap pendahuluan

  Tahap pendahuluan dilakukan untuk membandingkan pengaruh induksi kalium oksonat 4,5 mg/200 g bb dan jus ati ayam 100 g/200 g bb dalam meningkatkan kadar asam urat. Prosedur uji pendahuluan diawali dengan melakukan:

  Tahap penginduksian

  Tikus diadaptasi dengan cara dipuasakan selama 18 jam hanya diberikan air lalu dicek kadar asam urat hari ke-0. Kadar asam urat tinggi (hiperurisemia) dibuat dengan cara menginjeksikan kalium oksonat secara intraperitonial dengan dosis 4,5 mg/200 g bb selama 10 hari. Kadar asam urat dicek pada hari ke-11, untuk melihat peningkatan kadar asam urat.

  Tahap perlakuan

  Prosedur yang dilakukan pada tahap ini yaitu:

  Flavonoid yang bersifat antioksidan dapat menghambat kerja enzim xantin oksidase sehingga pembentukan asam urat terhambat (Sulaksana, 2004). Kemampuan senyawa

  Sari buah sirsak diperoleh dari 1.625 g daging buah sebanyak 1.475 g. Warna buah sirsak putih pucat rasanya agak manis keasaman. Hasil rendemen sari buah sirsak yang diperoleh yaitu 90,77%.

  Berdasarkan uji fitokimia diduga sari buah Sirsak mengandung alkaloid, tanin dan flavonoid. Mekanisme penurunan kadar asam urat pada penelitian ini belum diketahui secara pasti. Salah satu golongan alkaloid adalah golongan purin, bila dilihat dari struktur kimianya memiliki kemiripan dengan xantin/hipoxantin untuk bereaksi dengan xantin oksidase. Golongan alkaloid purin akan berkompetisi dengan xantin/hipoxantin untuk bereaksi dengan xantin oksidase akibatnya kerja xantin oksidase akan terhambat sehingga xantin/hipoxantin tidak teroksidasi akan kadar asam urat menurun.

  Alkaloid

  Tabel 2. Hasil uji fitokimia Golongan senyawa Data pengamatan Hasil analisis

  Pengujian fitokimia sari buah Sirsak dilakukan untuk mengetahui jenis kandungan senyawa yang terkandung dalam sari buah Sirsak. Hasil uji fitokimia dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

  Hasil Uji Fitokimia

  Penetapan kadar air dilakukan sebelum dan sesudah ekstraksi dengan tujuan untuk memberikan gambaran batasan minimal besarnya kandungan air dalam suatu bahan (Depkes RI, 2000). Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan moisture balance. Hasil penetapan kadar air daging buah Sirsak sebesar 45,85% dan sari buah Sirsak sebesar 49,40%, hasil tersebut belum diketahui secara umum karena tidak tercantum dalam Materi Medika Indonesia (Depkes, 1989). Penetapan kadar abu dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa anorganik yang terkandung dalam bahan. Hasil tersebut belum diketahui memenuhi standar kadar abu buah secara umum karena belum tercantum dalam Materi Medika Indonesia (Depkes, 1989), hasil yang diperoleh rata-rata ulangan yaitu 0,99%.

  IV (5 ekor tikus) Allopurinol (Kontrol +) V (5 ekor tikus) CMC (Kontrol -) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembuatan sari buah Sirsak

  Volume 5 No 1 Agustus 2012 Moerfiah, Sri Wardatun dan Indriawati Rahmi

  III (5 ekor tikus) 5,4 g/200g bb sari buah Sirsak

  II (5 ekor tikus) 3,6 g/200g bb sari buah Sirsak

  I (5 ekor tikus) 1,8 g/200g bb sari buah Sirsak

  Tabel 1. Uji perlakuan Kelompok Perlakuan

  kembali kadar asam urat menggunakan alat pengecek kadar asam urat.

  Effect of Soursoup juice (Annona muricata Linn) on decreasing of uric acid of Sprague Dawley rat

  • Dragendorf • Mayer • Wagner Endapan Endapan Endapan coklat
    • Tanin Warna hijau kehitaman + Saponin Tidak timbul buih - Flavonoid Merah Jingga +

  67 PENGARUH SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata Linn) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT TIKUS SPRAGUE DAWLEY

  tersebut dalam menurunkan asam urat adalah mengalami kenaikannya sebesar 64,06% sedangkan dengan jus ati ayam 48,97%. Hasil dengan mekanisme hambatan terhadap aktivitas xantin oksidase pada basa purin sehingga akan ini menunjukan bahwa kalium oksonat lebih baik meningkatkan kadar asam urat dibandingkan menurunkan produksi asam urat. Jenis flavonoid yang berperan dalam mekanisme penghambatan dengan jus ati ayam. enzim xantin oxidase Efek Peningkatan kadar asam urat tikus adalah flavon dan flavonol (Cos et al., 1998). setelah induksi kalium oksonat.

  

Hasil Uji pendahuluan Induksi kalium oksonat dilakukan

  Uji pendahuluan dilakukan menggunakan terhadap 25 ekor tikus yang terlebih dahulu telah 2 ekor tikus masing-masing tikus diinjeksi dengan diadaptasikan selama 18 jam dan dipuasakan kecuali diberikan air. Penginduksi menggunakan kalium oksonat dengan dosis 2,7 mg/200 g bb dan kalium oksonat karena berdasarkan hasil uji pencekokan jus ati ayam dengan dosis 100 g/200 g bb selama. Hasil uji pendahuluan menunjukkan pendahuluan bahwa kalium oksonat lebih baik bahwa keduanya dapat meningkatkan asam urat. meningkatkan kadar asam urat. Penginduksianya

  Hasil persentase peningkatan kadar asam dilakukan melalui injeksi intraperitonial selama urat untuk uji pendahuluan dapat dilihat pada 10 hari dengan dosis 4,5 mg/200 g bb tikus/hari.

  Tabel 3.

  Kalium oksonat sering digunakan

  Tabel 3. Hasil uji pendahuluan untuk menginduksi hiperurisemia pada

  hewan percobaan, biasanya diberikan dengan

  Perlakuan Kadar asam Persentasi urat (mg/dl) peningkatan

  cara injeksi intraperitoneal dan berpotensi

  kadar asam Hari Hari

  menghambat enzim urikase. Asam urat dalam

  urat (%) ke-0 ke-8

  tubuh oleh enzim urikase akan diurai menjadi

  K a l i u m 2,3 6,4 64,06%

  allantoin. Enzim urikase yang dihambat oleh

  oksonat

  kalium oksonat akan menyebabkan asam

  Jus ati ayam 2,5 6,1 48,97%

  urat menumpuk dalam tubuh dan tidak ikut tereliminasi (Mazzali dalam Ariyanti, 2001). Hasil uji pendahuluan tersebut

  Adapun mekanisme kalium oksonat dalam menunjukkan persentase peningkatan kadar meningkatkan kadar asam urat sebagai berikut: asam urat dengan menggunakan kalium oksonat

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  69 PENGARUH SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata Linn) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT TIKUS SPRAGUE DAWLEY

  Effect of Soursoup juice (Annona muricata Linn) on decreasing of uric acid of Sprague Dawley rat

  Berdasarkan mekanisme di atas bahwa asam urat akan membentuk allantoin dengan bantuan enzim urikase. Kalium oksonat akan menghambat enzim urikase sehingga tidak terbentuk allantoin.

  Asam urat pada manusia dibentuk sebagai hasil katabolisme purin. Purin yang berlebih dapat meningkatkan kadar asam urat, dimana purin dibawa ke hati dan mengalami oksidasi menjadi asam urat. Jika asupan purin yang dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka kadar purin di dalam tubuh akan meningkat sehingga kadar asam urat juga akan naik.

  Rata-rata kadar asam urat tikus hari ke 0 dan hari ke 11 setelah induksi dengan menggunakan kalium oksonat, dapat dilihat pada Gambar 1.

  Gambar 4. Histogram rata-rata kadar asam urat tikus hari ke 0 dan hari ke 11 setelah diinduksi kalium oksonat

  Hasil pengaruh sari buah Sirsak terhadap kadar asam urat.

  Tikus yang sudah memiliki kenaikan asam urat lalu diberikan perlakuan menggunakan sari buah Sirsak dengan dosis yang berbeda. Dosis ini berdasarkan pada konsumsi harian buah Sirsak yaitu dengan mengkonsumsi 100 g buah sirsak dapat memenuhi 13% kebutuhan serat sehari yang baik untuk mendapatkan manfaat dari kesehatan (Queisha, 2010) dan juga secara empiris konsumsi buah Sirsak yaitu sebanyak 100 g untuk orang Indonesia. Uji dilakukan terhadap 5 kelompok dengan sistem acak. Kelima kelompok tikus mendapatkan perlakuan selama 7 hari berturut-turut pada jam yang sama selanjutnya pada hari ke 18, kadar asam urat kembali diukur dengan menggunaan alat pengecek kadar asam urat. Kadar rata-rata asam urat sebelum dan setelah induksi maupun setelah perlakuan dapat dilihat pada Gambar 3.

  Gambar 5. Histogram perbedaan rata-rata kadar asam urat Keterangan :

  1. Sari buah Sirsak 1,8 g/200g bb

  2. Sari buah Sirsak 3,6 g/200g bb

  3. Sari buah Sirsak 5,4 g/200g bb

  4. Allopurinol (Kontrol +) 5. CMC (Kontrol -).

  Berdasarkan histogram di atas terlihat bahwa pemberian sari buah Sirsak yang mengalami pengaruh penuruan kadar asam urat yang lebih baik yaitu pada dosis 3 (5,4 g/200 g bb) dimana penurunan kadar asam urat dapat mendekati kadar asam urat pada hari ke 0, sedangkan dibandingkan dengan kontrol (+) memang jauh lebih baik dari semua perlakuan. Hal ini dikarenakan Allopurinol adalah obat sintetik penyakit pirai (gout) yang dapat menurunkan Moerfiah, Sri Wardatun dan Indriawati Rahmi

  kadar asam urat dalam darah. Allopurinol bekerja

  • Ginjal merupakan salah satu organ ekskresi dengan menghambat xantin oksidase yaitu pada tubuh. Proses ekskresi yang kurang baik enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi akibat dari fungsi ginjal kurang baik dalam xantin, selanjutnya mengubah xantin menjadi mengekskresikan asam urat sehingga terjadi asam urat. Allopurinol mengalami metabolisme peningkatan kadar asam urat. menjadi alozantin yang juga bekerja sebagai Perhitungan potensi penurunan kadar penghambat enzim xantin oksidase. Mekanisme asam urat sari buah Sirak dapat dibandingkan kerja senyawa ini berdasarkan katabolisme dengan nilai persentasi Allopurinol sebagai

  

purin dan mengurangi produksi asam ur at, tanpa kontrol (+) nya dapat dihitung dengan

  mengganggu biosintesa purin (Katzung, 2004). menggunakan rumus dibawah ini: Kelompok tikus pertama yang % potensi = Total persentase penurunan kadar mendapatkan perlakuan sari buah Sirsak dengan asam urat setiap perlakuan x 100%

  Total persentase penurunan kadar asam dosis 1,8 g/200 g bb setelah hari ke 18 ternyata mengalami peningkatan kadar asam urat pada urat allopurinol beberapa tikus, kemungkinan terjadi disebabkan Hasil persentasi potensi antara ketiga oleh : dosis sari buah Sirsak dengan Allopurinol disajikan pada Tabel 3.

  • Respon metabolisme dan proses fisiologi yang berbeda dari setiap tikus.

  Tabel 4. Perbandingan persentasi potensi antara ketiga dosis dengan Allopurinol.

  Perlakuan D 1 D 2 D 3 Allopurinol Total persentase penurunan -7,91% 42,01% 54,00% 65,16%

  Nilai persentase potensi -12,14% 71,24% 82,8% Keterangan : D1. Sari buah Sirsak 1,8 g/200 g bb; D2. Sari buah Sirsak 3,6 g/200 g bb; D3. Sari buah Sirsak 5,4 g/200 g bb.

  Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa sari buah Sirsak dengan dosis 5,4 g/200 g bb memiliki potensi dalam menurunkan kadar asam urat sebesar yaitu 82,87%. Histogram perbandingan persentasi potensi penurun kadar asam urat dari ketiga dosis sari buah Sirsak dapat dilihat pada Gambar 3.

  Gambar 6. Histogram perbandingan persentase potensi penurun kadar asam urat dari ketiga dosis sari buah Sirsak

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  Corrected Model 79.456 a 6 13.243 4.490 .028 Intercept 575.856 1 575.856 195.261 .000 Perlakuan 10.542 4 2.635 .894 .510 Kelompok 68.915 2 34.457 11.684 .004 Error 23.593 8 2.949 Total 678.906

  15 Corrected Total 103.050

  14

  Effect of Soursoup juice (Annona muricata Linn) on decreasing of uric acid of Sprague Dawley rat

  Berdasarkan gambar histogram di atas dapat dilihat pengaruh dosis sari buah Sirsak yang diberikan terhadap tikus Sprague Dawley, bahwa semakin besar dosis sari buah Sirsak yang diberikan semakin besar pula persentase potensi penurun kadar asam urat tikus Sprague

  Dawley. Tetapi juga harus diperhatikkan bahwa

  semakin besar dosis sari buah Sirsak ternyata dapat menimbulkan efek samping dapat dilihat pada kelompok dosis sari buah Sirsak 5,4 g/200 g bb mengalami diare yang ditandai dengan perubahan feses yang encer.

  Metode statistik yang digunakan untuk analisa data adalah metode One Way Annova yang bertujuan untuk menarik kesimpulan yang terukur kesalahannya. Hasil yang didapat antara kelompok dan perlakuan menunjukkan perlakuan tidak ada perbedaan yang nyata, artinya bahwa dari ketiga dosis menghasilkan efek yang sama. Hasil analisa statistik dapat dilihat dibawah ini: Tabel 5. Hasil uji statistik dengan metode One Way Annova.

  Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Kadar Asam urat Source Type II Sum of

  Squares df Mean Square F Sig.

a. R Squared = .771 (Adjusted R Squared = .599)

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  71 PENGARUH SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata Linn) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT TIKUS SPRAGUE DAWLEY

  KESIMPULAN

  • Sari buah sirsak (Annona muricata Linn) terbukti dapat menurunkan kadar asam urat berlebih (hiperuriseumia) pada tikus Sprage- Dawley jantan.
  • Dosis sari buah Sirsak yang paling efektif sebagai penurun kadar asam urat adalah 5,4 g/200 g bb.

  DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2004. Asam Urat. http://www.rich.co.id/ rebio/rebiouric.html.

  Diakses tanggal 20 Mei 2011.

  Cos S., Fernandez R., Guezmes, A. and Sanchez- Barcelo, E.J. 1998. Influence of melatonin on invasive and metastatic properties of MCF-7 human breast cancer cells. Cancer Research, 58: 4383-4390.

  Darmansjah, I. 2002. Koran Indonesia Sehat Jakarta:

  Medical Articles Category: Rationaldruguse.

  Darwis. 2010 Eksperimen Farmakologi . http/ darwismamin.wodpress.com/2010/0/03/ eksperimnfarmakologiasamurat/:wordpre ss.com.diakses tanggal 21 Maret. 2011 Moerfiah, Sri Wardatun dan Indriawati Rahmi

  Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, cetakan pertama.

  Depkes RI. Jakarta. p 10-11 Depkes RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid

  V. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. p 194-197, 512-520, 536, 539-540, 549-552.

  Katzung, BG. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi 8, Jilid III, Salemba Medika.

  Jakarta. Queisha, NL. 2010. Cegah Asam Urat Dengan Vitamin C. http://bundakreatifqu. wordpress.com/2010/05/26/cegah-asam- urat-dengan-vitamin-c-2/. diakses tanggal

  28 Maret 2011. Sulaksana J., Santoso B., dan Iskandar D. 2004.

  Tempuyung Budi Daya dan Pemanfaatan Untuk Obat. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

  Yudhasmara, A. 2009. Sehatkan Indonesia Secara Fisik Dan Moral,. http:// k o r a n i n d o n e s i a s e h a t . w o r d p r e s s . com/2009/11/28/penyakit-tersering-

  apakah-sebenarnya-penyakit-asam-urat- itu/. diakses tanggal 18 Maret 2011. Jakarta:

  Koran Indonesia Sehat.

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

Dokumen yang terkait

Correlation between Cytotoxic Activity on MCF-7 Cell and Total Steroid Level on Trigonella foenum-graecum L.

0 0 8

In Vitro Bioassay of n-buthanol Isolate of Acorus calamus L. on of Activi ty α-Glucosidase Efektifitas isolat n-butanol Acorus calamus L. terhadap aktivitas α-glukosidase secara in vitr

0 1 5

PENGARUH GA3 TERHADAP PRODUKSI ARTEMISININ MELALUI KULTUR PUCUK Artemisia annua L. The effect of GA3 to artemisinin content of Artemisia annua L. by in vitro culture

0 0 6

The effect of rice bran (Oryza sativa l.) extract on mice gastric mucosal wound repair induced by aspirin

0 2 7

EFEkTIVITAS ANTIBAkTERI SEDuHAN BuBuk DAuN lEGuNDI (Vitex trifolia) DAN DAuN PuluTAN (Urena lobata) SECARA IN VITRO In Vitro effectiveness of legundi (Vitex trifolia) and pulutan (urena lobata) leaves infussion as antibacterial

0 0 5

PENGARuH PEMBERIAN TEH HITAM SEBAGAI kANDIDAT TERAPHY ANTI- OBESITAS TERHADAP INSulIN lIkE GROWTH FACTOR-1 (IGF-1) SEBAGAI TARGET PENGHAMBATAN ADIPOGENESIS The effect of black tea as an antiobesity therapeutic agent candidate against IGF-1 as adypogenesis

0 0 7

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI SUMBER ASAM Effervescent tablet formulation from ethanolic estract of mengkudu fruit by vari- ations of acid source composition

0 0 10

EFEKTIVITAS EKSTRAK METHANOL DAUN Lantana camara var. nivea DAN Lantana sellowiana DALAM PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO In vitro inhibitory effect of Lantana camara var. nivea and Lantana sellowiana leaves methanolic extrac

0 0 7

ISOlASI FlAVONOID FRAkSI ETIlASETAT DAuN BERINGIN (Ficus benyamina l.) Isolation of flavonoid from ethyl acetate fraction of Beringin leaves (Ficus be- nyamina l.)

0 0 6

PEMANFAATAN TuMBuHAN OBAT OlEH MASYARAkAT DI SEkITAR TAMAN NASIONAl MERu BETIRI Utilization of medicinal plants by people around of Meru Betiri National Park

0 0 10