FITOKIMIA dan aspek aspek biofarmasetika
SEJARAH SINGKAT
Pada awal perkembangan ilmu kedokteran & kefarmasian di dunia Barat, segala sesuatu yang berkaitan dg obat & penggunaannya disebut sebagai “Materia Medica” atau bahan obat
Pada awal abad 19 materia medica terbagi menjadi farmakologi dan farmakognosi fitokimia
Farmakologi : mekanisme kerja obat
Farmakognosi fitokimia : segala aspek tentang obat dengan sedikit penekanan pada mekanisme kerja obat (segala informasi yang berkaitan dengan obat yang berasal dari bahan alam : tumbuhan, hewan, mineral, mikroorganisme)
Medicinal Chemistry : ilmu sintesis obat
Pemanfaatan seluruh bagian tumbuhan secara utuh (herbal) untuk obat oleh masyarakat awam → ketidakpuasan terhadap efektivitas & harga obat modern, apresiasi terhadap segala sesuatu yang berbau “natural atau organic”
Sebagian besar Industri Farmasi → pencarian tumbuhan dengan reputasi folklor (ethomedicine) untuk digunakan sebagai obat baru/prototip obat
Keberadaan farmakognosi dimulai sejak pertama kali manusia mengelolapenyakit :
- menjaga kesehatan
- menyembuhkan penyakit, menanggulangi gejala penyakit dan rasa sakit
- makanan dan minuman kesehatan
Jaminan bagi konsumen :
- otentisitas tumbuhan (genus, species)
- kontaminasi (serangga, pestisida, logam berat, radiasi)
- pemalsuan ( penambahan senyawa kimia obat)
- standarisasi ( biologi & kimia)
- stabilitas ( penyimpanan)
RUANG LINGKUP FARMAKOGNOSI
Upaya membangkitkan kembali minat orang terhadap obat alamiah dan makanan sehat
Meliputi penanganan pengolahan obat termasuk penyariannya
Cara identifikasi alat dan metode kimia dan fisika
ISTILAH FARMAKOGNOSI
Obat : suatu bahan/paduan bahan yang digunakan untuk menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, memperelok badan manusia
Obat jadi : obat dalam keadaan murni/campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria dan bentuk lain yang mempunyai
Obat tradisional : obat jadi/obat terbungkus yang berasal dari bahan tumbuhan, hewan, mineral, atau sediaan galenik/ campuran dari bahan yang ada data klinis dan digunakan untuk usaha kesehatan berdasarkan pengalaman
Obat asli : obat yang diperoleh langsung dari bahan – bahan alamiah, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam
Jamu : ramuan obat alamiah yang dipersiapkan dalam keadaan segar tanpa mengalami proses perebusan/pengolahan lain baik bahan baku maupun sediaan yang siap diminum, ditujukan untuk menjaga kesehatan, menambah nafsu makan, pelangsing serta tujuan lain yang ada kaitannya dengan kebugaran tubuh dan kecuali dinyatakan lain umumnya hanya menggunakan
SIMPLISIA
Bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan
Bentuk majemuk dari kata simplek (simplek berarti satu/sederhana)
Ada 3 macam : simplisia nabati, hewani,
SIMPLISIA NABATI
Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman
Eksudat tanaman : isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman/isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni
SIMPLISIA HEWANI
Simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni
SIMPLISIA PELIKAN (MINERAL)
Simplisia yang berupa bahan-bahan pelikan (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni
Pengumpulan bahan baku
Sortasi basah
Pencucian
Pengubahan bentuk
Pengeringan
Sortasi kering
PENGUMPULAN BAHAN BAKU
Akar : waktu proses pertumbuhan tertentu (bagi tanaman semusim : daun mulai mengering)
Kulit batang : waktu sedang musim tunas ( tanaman sudah cukup umur untuk diambil kulit batangnya) co : kina
Daun : proses fotosintesis maksimal ( waktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak)
Buah : waktu menjelang masak ( kemukus, lada) atau saat bener-bener masak (adas)
Biji : dipanen dari buah yang sudah masak
SORTASI BASAH
Dilakukan untuk menyingkirkan bahan/benda asing yang tidak dikehendaki :
- tanah, kerikil, rumput ( untuk rhizoma)
- bahan tanaman lain untuk simplisia herba
- bagian lain dari tanaman, misal daun, jangan tercampur dengan batang, ranting
- organ tanaman yang rusak, misal dimakan
PENCUCIAN
Dengan air yang mengalir
Dicuci satu kali, mikroba berkurang 25%, dicuci tiga kali, mikroba berkurang 58%
Bakteri pencemar air : pseudomonas, preteus, streptococcus, bacilus, enterobacter
Kelemahan sumber air pencucian :
- mata air : mikroba, pestisida
PENGUBAHAN BENTUK
Untuk memperluas permukaan → lebih cepat kering tanpa panas yang berlebih
Perajangan : daun, rimpang
Pemotongan : akar, kayu, kulit kayu
Pengupasan : buah, biji
Penyerutan : kayu kulit kayu
PENGERINGAN
Agar tidak tercemar oleh jamur, mikroba atau mikroorganisme lain
Menurunkan aktivitas enzim
Menurunkan kadar air ( agar pertumbuhan jamur kecil)
Upaya pengawetan dalam pemyimpanan
Faktor yang berpengaruh dalam pengeringan :
- suhu
- ketebalan bahan
- waktu pengeringan
- lembab udara
- kadar air bahan
- luas permukaan
SORTASI KERING
Pemisahan bagian yang tidak dikehendaki setelah pengeringan
Contoh : bagian tanaman, kotoran hewan, tanah, debu
PENGEPAKAN
Bahan inert
Tidak beracun
Melindungi simplisia terhadap mikroba, kotoran, serangga
Mampu mencegah terhadap penguapan zat aktif
Kedap terhadap cahaya dan uap air
Bahan cair menggunakan kaca/porselin
PENYIMPANAN SIMPLISIA KERING
Suhu tergantung sifat simplisia
- suhu kamar (15° -30°C)
- suhu sejuk (5° -15°C)
- suhu dingin (0° – 5°C)
Kelembaban serendah mungkin
Dalam ruang/gudang penyimpanan terpisah
Bersih di bagian dalam maupun lingkungannya
Prinsip penyimpanan : first in first out
Label wadah : nama simplisia, asal bahan, tanggal masuk, uji mutu, keterangan lain
Penyimpanan tidak terlalu lama dalam jangka waktu tertentu dilakukan pengecekan dan pengujian mutu
Simplisia rusak/tercemar dikeluarkan yang mengandung racun disimpan terpisah, dikunci,
TATANAMA SIMPLISIA
Nama latin simplisia ditetapkan dengan menyebutkan nama marga, nama jenis atau petunjuk jenis tanaman asal, diikuti dengan bagian tanaman yang dipergunakan
Co : lignum : kayu rhizoma : rimpang radix : akar
ASPEK ASPEK BIOFARMASI
.Sebelum ob ad tempat kerja (targetsite),ala mi proses:
1.Fase biofarmasi
2.Fase farmakokinetik
3.Fase farmakodinamik
Diskusikan apa Biofarmasidan mengapa harus
ASPEK ASPEK BIOFARMASI
Biofarmasi:
Ilmu bagian -> selidiki pengaruh pembuatan sediaan obat atas kegiatan terapeutisnya
Tugas:
Efek obat tergantung pada faktor 2 apa saja ?
ASPEK ASPEK BIOFARMASI
Faktor2 yg mempengaruhi efek obat:
a.Faktor Farmakologi
b.Bentuk pemberian
c.Formulasi
3.Diskusikan Faktor2 formulasi yg dpt
FAKTOR-FAKTOR FORMULASI
Faktor2 formulasi yg dpt mengubah efek obat
1.Bentuk fisik:Kristal,kehalusannya
2.Keadaan kimiawi:ester,grm,kompleks,dll
3.Zat pembantu:zat pengisi/pelekat/pelicin /pelindung,dll
4.Proses teknik:tekanan mesin tablet,alat emulgator,dll)
2.Biological Availability
3.Kesetaraan terapeutik
4.Bio-assay dan standardisasi
5.Cara pemberian
Uraian:
Ad 1. Formulasi obat dan farmaseutical Availability
FA menyatakan kecepatn larut(dan jumlah) dr obat yg menjadi tersedia in vitro dr btk farmaseutisnya.
Bentuk tablet .
Tablet ditelan ->pecah di lambung n jd ban yak granul kecil->td:zat aktif+zat pembantu
- >zat aktif->daya larut cukup bsr->larut dlm cairan lambung/usus,tgtg pd saat itu berada
Stlh larut->ob tersedia->resorsi usus dimulai- >Farmaseutical availability
Diskusi:
Sediaan btk apa yg lbh cepat mencapai FA ?
Obat btk larutan -> tdk alami disintegrasi ,jd lbh cepat capai FA
Ch:lar Asetosal,puncak plasmanya(A)dicapai setelah kurang lbh 1jam
Tab enteric coated->pecah dlm usus->hsl kan C mak setelah 4 jam
Diskusi:
NB
1.Urutan Kecepatan melarut :
Larutan –suspensi-serbuk-kapsul-tablet-tablet filmcoated-dragee(tablet salut gula)-tablet e.c.-tablet kerja panjang(retard,sustained release)
Diskusi:
Tablet alami fase disintegrasi
Tablet sebaiknya dilarutkan dlm air atau diku nyah sampai halus baru ditelan
NB:
2.Kehalusan serbuk
Diskusi:
Kecepatan melarut Obat yg berbtk kristal dg
Obat yg sangat halus dg particle size 1-5 mikron _> C darah ad 2-3 kali lbh tinggi-> dosis dpt diturunkan hanya menjadi 2-3 kali
,mis:griseofulvin,spironolakton,digoksin
Diskusi:
Bagaimana dg obat dlm btk kristal?
Obat btk kristal->digiling sehalus munkin-> percepat melarut dlm getah usus->terserap cepat
Diskusi:
Bagaimana dg obat btk amorf utk resorpsinya
Dibanding dg btk kristal ?
Zat amorf resorpsinya lbh baik dibanding kristal
Diskusi:
Bagaimana implikasi dlm pemb. Suspensi, krn hal tsb?
Pemb.suspensi dipilih metode khusus agar dlm
obat tdpt serbuk amorf mis suspensi sulfa at
kloramfenikol Ternyata pd pembrian rektal:
Obat yg dihaluskn sering kali menakibatkan
perlambatan dari ketersediaan biologisnya (bio-availability-nya) Ini hal yg ganjil
Diskusi:
1971:Australia->Pasien yg konsumsi difantoin (fenitoin)- >keracunan,Padahal C fenitoin. sangat tepat,pengisinya diganti biasanya dg kalsium sulfat diganti dg laktosa?
Pd pemb. Tab.->pengisi kalsium sulfat diganti dg laktosa->BA fenitoin ditingkatkan- >kenai kan resorpsinya->toksis
Diskusi:
1.Pengaruh zat2 dg kegiatan permukaan( Tween,Span,dll) at zat hidrofil yg mudah larut dlm air(polivinil- pirolidin,carbowax)pd kelarutan zat aktif pd
zat2 dg kegiatan permukaan( Tween,Span, dll ) at zat hidrofil yg mudah larut dlm air(polivinil- pirolidin,carbowax):
Dpt mempercepat melarutnya zat aktif dari tablet
Diskusi:
Kenapa zat hidrofob dig. Sbg pelicin pada pemb tablet?
Pengaruh zat hidrofob sbg pelicin:
Mempermudah mengalirnya camp tab. Ke tempat cetakan mesin n cegah pelekatannya
Pd stempel
Zat hidrofob(asam/magnesium stearat,dll)dpt hambat melarutnya zat aktif
Diskusi:
Karena zat hidrofob dpt hambat melarutnya zat aktif maka ditambahkan sedikit mungkin pd pemb tab.,serbuk n apsul
Diskusi:
Mengapa sering dipakai aerosil(asam silikat koloidal) sbg zat pelicin n antilelat pd pemb
T PENGIKAT N Z
Karena Aerosil tidak menghambat melarutnya zat aktif dlm tablet dll
NB:
4.Zat pengikat
Diskusi:
Pengaruh Zat pengikat pd pemb tab, dan zat pengental pd pemb suspensi pd melarutnya
Pengaruh Zat pengikat pd pemb tab, dan zat pengental pd pemb suspensi pd melarutnya zat aktif?
Umumnya memperlambat larutnya obat
Diskusi:
Bgmn dg pengaruh zat disintegrasi(tepung ,a milum),pd melarutnya obat?
pengaruh zat disintegrasi(tepung ,a milum),pd melarutnya obat:
Mempercepat kelarutan obat
Diskusi:
Bgmn dg pencetakan dg tekanan mesin tinggi thdp melarutnya zat aktif?
pencetakan dg tekanan mesin tinggi thdp melarutnya zat akti:
Semakin keras pencetakan tablet dg tekanan mesin tinggi semakin sukar melarutnya zat aktiff
Diskusi:
Bgmn dg pengaruh penyimpanan tablet pd
pengaruh penyimpanan tablet pd kelarutan zat aktif:
Tablet disimpan lama sering kali mengeras n lebih sukar larut
Diskusi:
Kejelekan oleum cacao sbg dasar pemb supositoria
Kejelekan oleum cacao sbg dasar pemb supositoriaam lemak):
Oleum cacao bila dicairkan pd suhu yg sedikit lbh tinggi sukar sekali membeku kembali
Diskusi:
Mengapa lbh disukai basis sintetik mis estar in(suatu ester dr propilen glikol dg asam
Mengapa lbh disukai basis sintetik mis estar in(suatu ester dr propilen glikol dg asam lemak):
Cocok dig.di tropis
Diskusi:
Apa kejelekanya basi estarin pd pemb supos?
kejelekanya basi estarin pd pemb supos:
Ada bbrp obat yg sukar pembebasanya dr basis estarin,mis:indometasin n kloralhidrat yg FA nya lbh baik bila dig dlm basis hidrofil(carbowax)
Diskusi:
Apa yg sebaiknya dipakai pd pemb supos dg
yg sebaiknya dipakai pd pemb supos dg aminofilin:
Dipakai basis oleum cacao, karena pembebasan zat aktif lbh baik
NB:
Keadaan fisiko-kimia
Diskusi:
resorpsi zat hidrat dg zat tanpa air kristal:
Zat hidrat yg mengandung air kristal dlm molekulnya lbh lambat resorpsinya dr pd zat tanpa air kristal,mis ampisilin trihidrat(Pen britin) dibandingkn ampisilin.0 aq(amfipen)
Diskusi:
Bgmn dg Natriumedetat(EDTA),pd resorpsi
Natriumedetat(EDTA),pd resorpsi nya:
EDTA dpt memb kompleks dg banyak zat-> mempercepat resorpsinya oleh usus mis manitol n heparin
Diskusi:
Kenapa Hormon kelamin n eritromisin dib dlm btk esternya?
Hormon kelamin n eritromisin dib dlm btk esternya:
Hormon kelamin yg diuraikan oleh getah lambung dpt dib peroral,dalam bentuk ester
Mis:etinilestradiol n testoterondekanoat
N eritromisin yg dib sbg ester(stearat, esto lat)
BIOLOGICAL AVAILABILITY
Biologigal availability(BA): persentase obat yg diresorpsi tubuh dr suatu dosis yg dib.. n tersedia untuk mel efek terapeutiknya
BA:
Cakup kecepatan dg mn obat muncul di sirkulasi drh
Biasanuya obat mulai nampak efeknya stlh
Diskusi:
Bgmn cara ukur BA scr invivo?
Apa invivo?
BA dpt diukur dg tentukan C plasma obat ssdh tercapai steady state
Invivo: Pada keadaan sesungguhnya pasien
Diskusi:
Apa steady state
Steady state:
Keadaan dmn terjadi keseimbangan antara C obat disemua jaringan tubuh n C darah prak tis kontan,krn jumlah yg diserap n yg dielimi nir adalah sama
Antara C plasma n efek terapeutis pd umum ya tdpt sustu korelasi yg baik ,kecuali pd obat hipertensi yg msh berefek walo C dlm
Misal:perbandingn utk fenitoin :lbh kurang 1 : 10 bila ch air liur diambil pg hr sblm menelan obat.Perbadingan ini hampir sama dg persentase obat bebas didlm plasma yg tdk terikat pd antipirin,digoksin,barbital serta protein yakni 10%.Hal ini berlaku bg hormon kelamin estron n (dihidro)-testoste ron
Diskusi:
Kenapa pengertian Bioavailability Lbh disukai n lazim penggunaanya dibanding Farmaceuti cak Ability(FA)
Pengukurn dil dg metode n alat khusus (USP
XVIII)guna meniru sejauh mungkin keadaan alami dlm saluran lambung usus ,Cr penentu an hasilnya jarang menunjukn korelasi dg C obat dlm plasma invivo
KESETARAAN TERAPEUTIK
Diskusi:
Kenapa dua tablet dg zat aktif yg sama tp pabrik berlainan tdk selalu menghasilkn C darah n efek yg sama?
Apa yg dimaksud kesetaraan terapeutik?
Kesetaraan terapeutik(therapeuticalatau bio- equivalence):
Kesetaraan pola kerja(C n kecepatan resorp si) dr dua obat yg berisi zat aktif dg dosis yg sama
Hal ini penting bg obat dg luas terapinya sempit yg aktifitasnya tgtg dr C plasma yg tetap
.
Ada kehebohan digoksin 1972 ternyata ada perbedaan C plasma antara tablet dr berba .gai pabr.Perbedaan ini meningkat addua ka li lipat walo smua tab.menandung C aktif yg sama yi:0,25 mg
Tablet Lanoxin yg stelah proses pemb.nya diubah _>kelainan BA yg tdk sedikit
Belanda ,FDA dll->kep.tab.digoksin->utk am
Banyak farmakope->memuat syarat2norma utk memeriksa tab.slain C zat aktif n kesamaan kadar(content uniformity),tp jg kecepatan pecahnya ( dlm lar getah lambung buatan) n kecepatn larutnya dlm getah usus buatan(dissolution rate)
Diskusi:
Bgmn jamin efek terapeutis yg sama
Melakukn tes klinis pd smua sediaan industri dg tentukn C darah pd orang2
Di AS n Belanda
Obat generik dipersyaratkn bioavailabiliy sama dg sediaan aslinya(ob paten)sebelum dib izin beredar
Diskusi:
Jenis obat dg luas terapi besar:perbedaan besar antara dosis terapi n toksis
Diskusi:
Kenapa tdk dianjurkn mengganti merk obat yg sedang dipakai selama terapi berjln ,trtm bg obat kritis
Keluhan efek ob loco kurang manjur dibanding ob paten
Ada keluhan bbrp konsumen bahwa tablet generik asetosal efeknya kurang manjur dibanding via patennya
Pada ob dg struktur kimia blm diket n sediaaan tdk murni atau campurn dr bbrp zat aktif metode ini tdk boleh dil
Diskusi:
Apa Bio-Assay Bio-assay: aktifitas ditentukn oleh organisme hidup,dg membandingkn efek obat tsb dg efek suatu standar international
Diskusi: Apa International unit
I.U.:dig utk menyatakn kekuatan obat n telah dipublikasikn oleh WHO bersama dg Standar Internasional Biologis.Standar ini disimpan di london n Kopenhagen
Penentuan biologis yg dil pd hewan mis insulin pd kelinci(pengukuran dy menurunkn C glukose drh),ACTH pd tikus ,digitalis thdp jantung kodok.Untuk antibiotik dig kuman n
Diskusi:
Kenapa Bio-assay n penggunaan satuan biologis ditinggalkan
Karena dg ditemukan suatu metode fisiko kimiawi mk C dinyatakn dlm gram atau mg
Mis:tubokurarin(1955),Kloramfenikol(1956 ) n Penisilin(1960)
Obat2 yg msh distandarisir scr biologis adalah:
ACTH,Polimiksin,basitrasin,Vit A,Faktor
Diskusi:
Pertimbangan apa saja pd penentuan pemberian obat?
CARA PEMBERIAN
Kecepatan n kelengkapan resorpsi obat ditentukn al:formulasi n cara pemberian
Ada banyak cr pemb obat:
Tergantung pd efek diinginkn:
efek sistemis atau lokal,
keadaan pasien n
sifat2 fisiko kimia obat
Diskusi:
Jelaskan cr pemb obat dg efek sistemis
Efek sistemis:
1.Oral
2.Sublingual
3.Injeksi
$.Implantasi subkutan
6.Rektal
1.Oral
Kenapa pemb oral adalah lazim
Sebutkan obat yg tidak bisa dib oral?
Keberatan pemb oral
Pemb oral lazim:
Sangat praktis
Mudah
Aman
Obat tdk bs oral:
Obat yg merangsang:emetin,aminofilin
Obat yg diuraikn getah
Walo formulasi optimal kadang resorpsi obat setelah
pemb oral tidak teratur n tdk lengkap Mis:senyawa amonium kuaterner(thiazinamium),tetrasiklin,kloksasilin n digoksinKeberatan pemb oral: setelah resorpsi harus via hati
dmn dpt terjadi inaktivasi sebelum diedarkn ke lokasi
kerjanya Utk capai efek lokal di usus mis ob cacing
Diskusi:
Jelaskn pemb sublingual?
Keuntungn pemb sublingual?
Sublingual:
Obat dikunyah halus n diletakn di bawah lidah,tempat berlangsungnya resorpsi oleh selaput lendir setempat ke dlm vena lidah yg sangat banyak
Keuntungn:obat langsung masuk peredaran drh tanpa via hati
Diskusi:
1.jelaskan pemilihan cara Pemb obat dg injeksi?
Pertimbangan:
ingin efek cepat,kuat .lengkap atau ob yg merangsang atau dirusak getah lambung(hor mon) atau tdk diresorpsi usus(streptomisin)
Pasien tdk sadar/tdk mau kerjasama
Keberatan:lbh mahal, n nyeri,sukar dig pasien
sendiri,infeksi kuman,bhy rusak pembuluh at
saraf
Diskusi:
Subkutan(hipodermal:inj dibwh kulit dpt dil hanya dg obat yg tdk merangsang n melarut baik dlm air at minyak,mis insulin
Intra kutan:Didalam kulit,absorpsi sangat lambat ch:injeksi tuberkulin
Intramuskuler:dg injeksi dlm otot,obat yg terlarut berlangsung dlm waktu10-30 menit
Intravena :
Inj kedlm pembuluh darah->efek tercepat dlm waktu 18 detik yi waktu satu peredaran, ob sdh tersebar ke seluruh jaringan,lama kerja obat singkat-> cr ini utk pertukaran tepat n dpt dipercaya
Bahaya:terganggunya zat2 koloida drh dg reaksi hebat,krn benda asing langsung
Infus tetes intravena dg obat sering dil di rs pd keadaan darurat at dg obat yg cepat metabo n ekskresiny guna capai Cplasma yg tetap
Intra arteri:inj ke pemb nadi kadang utk membantu suatu organ,mis hati ,obat yg sangat cepat dinon aktifkan atau terikat dg jaringan mis obat kanker nitrogenmustard
Diskusi:
Jelaskan :
1.pemberian obat scr implantasi subkutan
,kenapa satu pelet dpt melepaskn ob scr teratur 3-5 bln lamanya?
2.pemberian obat scr rektal?
Implantasi subkutan
Memasukn ob btk pellet steril(tab silinris kecil)ke bwh kulit dg gunakn alat khusus( trocar).Obat ini utk efek sistemik jangka waktu lama,mis hormon kelamin kelamin(estradiol) n testosteron) .Akibat resorpsi yg lambat,satu pelet bs lepaskn zat aktinya scr teratur selama 3-5 bln lamanya.
Rektal:
Pemb ob via rektum(dubur)yg layak utk ob yg merangsang at diuraikn oleh as lambung ,biasa dlm btk: suppositoria,kadang cairan(klisma:2-10ml,lavemen:10-500ml)
Ob ini biasa dig pd pasien yg mual at muntah2(mabuk jln,migrain) at yg terlampau sakit menelan obat,kadang utk efek lokal yg
Bhn dasar supos:lemak yg meleleh pd suhu tubuh 36,8 C yi:
1.oleum cacao n gliserida sintetis(estarin ,wittepsol)
2.zat2hidrofil yg melarut dlm getah rektum mis:camp.carbowax n gelatin + gliserin
Ada obat tdk diresorpsi scr teratur n lengkap
Tapi setelah ob diresorpsi ->efak sistemiknya lbh
cepat n lbh kuat dibandingkn peroral,berhubungvena2bwh n tengah dr rektum tdk tersambung pd
sistem porta n ob tdk via hati pd peredarn drhpertama,shg tdk alami perombakn FPE(First pass
effect).Pe nge cualian ad bila ob diserap dibag atas rektum n oleh vena rectalis superior dialirkn ke vena portae n kmdn ke hati,mis:thiazinam ium.jd distribusi ob didlmEFEK LOKAL
Diskusi:
Jelaskan cara pemb obat yg berefek lokal?
Intranasal: Mukosa lambung usus n rektum n selaput lendir dlm tbh dpt menyerap ob dg
baik->efek setempatIntranasal via hidung dig
tts hidung pd selesma utk menciutkn mukosa yg bengkak(efedrin,ksilometazolin).kadang ob utk berikn efek sistemik,mis vasopresin n kortikosteroid(beklome tason,flunisolida)
Intra okuler:
Intrapulmonalinhalasi): Gas,zat terbang at lar sering dib scr inhalasi (aerosol)yi: disemprotkn ke dlm mulut dg alat aerosol.Semprotan ob dihirup dg udara n resorpsi ter jd oleh mukosa mulut ,tenggorokn n
sal napas,tanpa via hati,ob dg cpt msk peredarn
drh->efek,mis;Anestetika umum n obat2 asma dg maksud capai C setempat yg tinggi n memb efek
Anestetika umum,mis eter n halotan
Obat asma:adrenalin,isoprenalin,budesonida n beklometasonn. Penggunaan lain utk cegah hamil dmn zat spermisid dimskkn dlm btk tab.berbusa,krem at foam
Intravaginal:utk gangguabn vagina scr lokal- >salep,tab. Sejenis suppos vagina(ovula) yg hrs dimskkn dlm vagina n larut disitu,ch nya
Kulit(Topikal):
Dig salep,krem at lotion(kocokn).Kuli sehat n
utuh -> sukar ditembus ob tp resorpsi berlangsung lbh mudah bl ada kerusakn.efek sistemik yg menyusul kadang2berbahaya miskortikosteroida(kortison,betametason) dll)trtm
bl dig dg cr occlusi,artinya ditutup dg plastik.Resorpsi dpt diperbaiki dg tambahn Obat tsb biasa mengandung: Analgetika;mis …………………..? Cara terbaru :Plester yg dilekatkn pd kulit at transdermal,sebaiknya dig.,pd bag.dlm pergelangan tangan ,dibelakang telinga atau tempat lain dg kulit tipis yg mengandung banyak pembuluh.
TTS(Trans-dermalTherapeutic System):Plester yg melepaskn obat scr berangsur n teratur selama bbrp waktu n langsung memasuki darah,mis:plester
Pemb yg memp .Efek lokal:
1.Intranasal
2.Intra-okuler n intra-aurikuler(dlm mata n telinga)
3.Intra pulmonal(inhalasi)
4.Intra vaginal
5.Kulit(topikal)
Intra kardial(Jantung) N intra artikuler
4.Implantasi subkutan
5.Rektal B.Efek lokal Diskusi: Intranasal,