KONSEP DASAR akuntansi manajemen PENGANGGARAN

PENGANGGARAN
“ANGGARAN DAN FUNGSI MANAJEMEN”

Di Susun Oleh :
Kelompok 7
Muh. Ridha Rinaldi

C 301 14 165

Nurpadlia

C 301 14 253

Mutiah Khairunnisa C 301 14 187

Magfirah Dahlan

C 301 14 271

Fathur


C 301 14 207

Widya S.

C 301 14 287

Helmi Marno

C 301 14 238

Ernawati

C 301 14 312

PENGANGGARAN | 1

Universitas Tadulako
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat Rahmat dan Karunia-Nya lah kami kelompok 1 dapat menyelesaikan
Makalah dengan Judul : “Anggaran dan Fungsi Manajemen”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mingguan dari mata kuliah
"Penganggaran" . Makalah ini kami susun dengan harapan bahwa pembaca
sekalian dapat mengetahui apa itu Anggaran dan Fungsi Manajemen dan Hal-hal
yang terkait didalamnya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya saran dan
kritisi dalam hal isi atau penulisan, guna penulisan yang lebih baik dimasa yang
akan datang.

Palu, 20 Februari 2016

Kelompok 7

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

2


Daftar Isi

3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

4

1.2 Rumusan Masalah

4

1.3 Tujuan Penulisan

5

BAB II


PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran dan Penganggaran

6

2.2 Penggolongan Anggaran

6

2.3 Kegunaan dan Fungsi Anggaran

9

2.4 Keterbatasan

10

2.5 Syarat-Syarat Program Anggaran


12

2.6 Anggaran Partisipatif

13

2.7 Manajemen Strategik dan Anggaran

14

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

15

DAFTAR PUSTAKA


16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disekitar kita terdapat begitu banyak terdapata perusahaaan dengan berbagai
aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Mulai dari perusahaan yang
menjual produk nonfisik sebagai sumber pendapatan, perusahaan yang membeli
dan mendistribusikan barang, sampai dengan perusahaan yang membeli bahan
baku dan memprosesnya menjadi barang jadi dan dijual kepada konsumen.
Secara umum tujuan suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan laba bagi
pemiliknya. Untuk mengahsilkan laba perusahaan harus menetukan produk apa
yang akan dijual dengan melihat berbagai kesempatan yang ada dipasar. Setelah
diketahui produk tersebut, perusahaan harus mencari sumber daya untuk
menghasilkan produk tersebut, tenaga kerja yang memproses hingga bagaimana
menjual produk tersebut kepada masyarakat, dalam proses menghasilkan dan
memasarkan produk, perusahaan perlu membuat perencanaan yang baik agar
operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai.

1.2 Rumusan Masalah

Dari melihat latar belakang diatas dapat dibuatkan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Anggaran dan Penganggaran ?
2. Apa saja jenis-jenis Anggaran ?
3. Bagaimana kegunaan dan fungsi anggaran ?
4. Apa saja keterbatasan dalam anggaran ?
5. Apa saja syarat-syarat dalam program Anggaran ?
6. Apa itu anggaran partisipatif ?
7. Apa itu manajemen strategik dan anggaran ?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui konsep
dasar penganggaran.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anggaran dan Penganggaran
Anggaran adalah rencana kerja organisasi dimasa mendatang yang
diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis. Sedangkan proses

penyusunan anggaran disebut Penganggaran.
2.2 Jenis-jenis Anggaran
Anggaran yang harus disusun suatu perusahaan terdiri dari berbagai jenis
anggaran. Semua aktivitas yang direncanakan suatu perusahaan didalam periode
mendatang harus disusun di dalam suatu anggaran lengkap. Walaupun anggaran
harus disusun perusahaan terdiri dari berbagai jenis pada dasarnya anggaran
perusahaan dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Anggaran Operasional.
Anggara operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua
kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suaatu
periode tertentu. Karena itu, anggarana oprasional mencakup :
Anggaran Pendapatan.

Anggaran Pendapatan merupakan rencana kerja perusahaan

untuk

memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu. Anggaran pendapatan
dapat disusun berdasarkan jenis produk, wilayah pemasaran, kelompok
konsumen atau kelompok wiraniaga.

Anggaran Biaya
Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan perusahaan
untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan. Anggaran biaya biasanya
disusun berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan. Kelompok anggaran biaya
ini dapat dipilah menjadi :


Anggaran biaya bahan baku.



Anggaran biaya tenaga kerja langsung



Anggaran biaya overhead



Anggaran biaya pemasaran




Anggaran biaya adminstrasi dan umum

Anggaran Laba
Anggaran laba adalah besarnya laba yang ingin diperoleh perusahaan dalam
suatu periode tertentu di masa mendatang. Anggaran laba sebenarnya
merupakan gabungan dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran
laba dapat digunakan untuk :



Mengalokasikan sumber daya



Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan organisasi




Alat pengecek akhir tentang efiensi biaya yang dianggarkan



Membagi tanggung jawab kepada semua manajer atas kinerja
keuangan perusahaan atau divisi.

b. Anggaran Keuangan.
Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan dengan rencana
pendukung aktivitas operasi perusahaan. anggaran ini tidak berkaitan secara
langsung dengan aktivitas perusahaan untuk menghasilakan dan menjual
produk perusahaan. anggaran keuangan mencakup beberapa jenis anggaran,
yaitu :
Anggaran Investasi.
Anggaran Investasi adalah perencanaan perusahaan untuk membeli barangbarang modal atau barang-barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan
produk perusahaan dimasa mendatang dalam jangka waktu panjang.
Anggaran Kas.

Anggaran kas adalah rencana aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang
sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
Proyek Neraca.
Proyeksi Neraca adalah kondisi keuangan yang diinginkan perusahaan di
dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Berarti, dalam proyeksi
neraca tersebut mencakup jumlah harta yang ingin dimiliki perusahaan beserta
kewajiban-kewajiban yang harus diselesaikan di perusahaan mendatang.

2.3 Kegunaan dan Fungsi Anggaran
Menurut Supriyono (2000:41) Anggaran mempunyai beberapa macam manfaat.
Manfaat anggaran antara lain untuk :
a. Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban dalam
jangka pendek.
b. Membantu mengkoordinasikan rencana jangk pendek.
c. Alat

komunikasi

rencana

kepada

berbagai

manajer

pusat

pertanggungjawaban.
d. Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
e. Alat

pengendalian

kegiatan

dan

penilaian

pertanggungjawaban dan para manajernya.
f. Alat pendidikan para manajer.

prestasai

pusat-pusat

Sedangkan Fungsi Penganggaran menurut Rudianto (2009:5) Anggaran memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Planning (Perencanaan).
Didalam fungsi ini ditetapkan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek,
sasaran yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan dan sebagainya.
Didalam fungsi ini berkaitan dengan segala sesuatu yang ingin dihasilkan dan
dan dicapai perusahaan dimasa mendatang.
2. Organizing (Pengorganisasian).
Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan
berbagai unit atau segmen yang ada didalam organisasi agar dapat bekerja
secara selaras kearah pencapaian tujuan.
3. Actuating (Menggerakkan).
Setelah dikoordinasikan selanjutnya anggaran berfungsi sebagai alat
penggerak untuk mengarahkan dan megelola setiap sumber daya agar dapat
bermanfaat sesuai dengan fungsinya masing-masing.
4. Controlling (Pengendalian ).
Langkah selanjutnya setelah tiga fungsi diatas dijalankan anggaran berfungsi
untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan telah bekerja dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya, fungsi ini berkaitan dengan
efisiensi dan efektifitas.

2.4 Keterbatasan
Dikemukakan oleh Sofyan Syafri Harahap (2001:125-127) keterbatasan anggaran
antara lain :
1. Budget berdasarkan pada taksiran
Budget harus disadari bahwa ia merupakan taksiran saat ini tentang apa
yang bakal terjadi di masa yang akan datang. Dalam penyusunannya tentu
apa yang akan dijadikan dasar ada pengetahuan dan informasi kita
berdasarkan masa lalu dan analisis serta taksiran.
2. Memerlukan
penyesuaian
yang

terus-menerus

Karena sifatnya taksiran dan arena situasi bergerak dan berubah terus
maka mau tidak mau kita harus terus-menerus secara periodik melakukan
perbaikan dan penyesuaian, mengikuti perkembangan yang mempengaruhi
budget itu.
3. Pelaksanaan

budget

tidak

berjalan

secara

otomatis.

Sistem budget tidak akan bisa dibiarkan tanpa terus-menerus dikendalikan
oleh pimpinan. Ia bukan alat otomatis yang bisa berjalan sendiri. Budget
harus dianalisis, direvisi, dan diikuti, tidak boleh dibiarkan berjalan
sendiri.
4. Tidak
bisa

mengambil

alih

tugas

manajemen/administrasi,

Karena sifatnya yang harus diikuti, dinilai, diperbaiki maka budget tidak
akan dapat menggantikan posisi pimpinan dan tidak dapat pula
menggantikan posisi administrasi.
5. Memerlukan dana/perhatian/resources, Sistem budget tentu memerlukan
dana, perhatian, sumber lainnya untuk bisa berjalan efektif. Ia perlu

konsultan, perlu rapat, perlu kertas, perlu tambahan alat, dan lain
sebagainya.
6. Dapat mempengaruhi perilaku, Sistem budget dapat mempengaruhi
perilaku manusia bisa positif dan bisa negatif.
7. Dapat
menimbulkan
“Slack

Budgeting”

Slack berarti menggunakan sesuatu bukan menurut fungsinya. Slack
Budgeting berarti situasi dimana orang menyalahgunakan budget untuk
kepentingannya.
8. Harus memenuhi berbagai persyaratan yang kadang sukar disiapkan
Sistem budget hanya dapat berjalan jika terpenuhi beberapa persyaratan
yang

ditetapkan,

hal

ini

mutlak.

Seandainya

persyaratan ini tidak bisa dipenuhi maka tujuan budget bisa saja tidak
dapat dicapai secara efisien.
9. Tidak
menjamin

tercapainya

target

Budget hanya rencana dan fokus. Budget tidak dapat menjamin secara
mutlak bahwa ia akan tercapai “.

2.5 Syarat-Syarat Program Anggaran
Program adalah rangkaian kegiatan-kegiatan atau seperangkat tindakan
untuk mencapai tujuan . Suatu Program anggaran akan berhasil apabila memenuhi
syarat-syarat pokok sebagai berikut:
1. Organisasi yang sehat.
Yang dimaksud organisasi yang sehat adalah organisasi yang disusun
berdasarkan susunan sistem organisasi tertentu, dapat mengadakan

pembagian tugas fungsional dengan jelas, dan menentukan garis
wewenang dan tanggung jawab dengan tegas.
2. Sistem akuntansi yang memadai
Keberhasilan program anggaran harus didukung oleh sistem akuntansi
yang memadai, yaitu meliputi:


Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan
realisasi yang akan dicatat oleh akuntansi, sehingga anggaran dan
realisasi dapat dibandingkan.



Pencatatan

akuntansi

terhadap

transaksi

akan

memberikan

informasi dari realisasi anggaran.


Laporan yang disajikan dapat dibuat

sesuai dengan penentuan

tingkat pertanggung jawaban dari bagian atau individu di dadalam
perusahaan.
3. Penelitian dan analisa
Ini diperlukan sebagai alat untuk mengukur prestasi, yang dapat berupa
standar atau taksiran, sehingga anggaran dapat dipakai dasar analisa
untuk mengukur prestasi yang baik.
4. Dukungan dari pelaksana
Anggaran dapat berjalan denga baik apabila ada dukungan aktif dari
para pelaksana dari tingkat atas maupun dari tingkta bawah.

2.6 Anggaran Partisipatif

Menurut Bownell (1982), anggaran partisipatif adalah suatu proses dimana
partisipasi individual dievaluasi, dan mungkin diberi penghargaan berdasarkan
prestasi mereka pada sasaran (target) yang digunakan , mereka terlibat pada
proses tertentu dan mempunyai pengaruh pada penentuan target tersebut. Sejalan
dengan pengertian tersebut Later, Vroom (1980) menjelaskan bahwa partipasi
sebagai proses pengembangan keputusan tersebut mempunyai akibat dimasa
depan terhadap mereka yang mengambil keputusan.
Dalam organisasi perusahaan anggaran partisipatif dapat mengurangi
perbedaan kekuasaan. Melalui komunikasi yang aktif dan bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan manusia dalam perusahaan tersebut, dalam menilai
sebuah permasalahan yang timbul dari dalam maupun dari luar organisasi.
Sejumlah keunggulan yang ada apabila menerapkan anggaran partisipasi
adalah :


Setiap orang pada semua tingakatan diakui sebagai anggaota tim yang
pandangan dan penilaiannya diahargai oleh manajemen puncak.



Orang yang berkaitan langsung dengan suatu aktivitas mempunyai
kedudukan terpenting dalam pembuatan estimasi anggaran.



Orang lebih cenderung untuk mencapai anggaran yang penyusunannya
melibatkan orang.



Suatu anggaran partispasi cenderung mempunyai sistem kendali sendiri
yang unik sehingga jika mereka tidak mencapai anggaran, maka yang
harus mereka salahkan adalah anggaran partisipasi.

2.8 Manajemen Strategik dan Anggaran
Manajemen strategik adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut,
pengalokasian sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategik merupakan suatu proses yang
terdiri dari 3 kegiatan utama yakni :


Perumusan Strategi.
Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi
bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang,
menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk
dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa
yang akan dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana
mengalokasikan

sumber

daya,

apakah

memperluas

operasi

atau

diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan
melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana
menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan
strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan
teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi menetapkan
keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi, keputusan
strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh
jangka panjang pada suatu organisasi


Implementasi strategi

Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif
tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya
mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif,
mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan
dan memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi
karyawan dengan prestasi organisasi. Implementasi strategi sering disebut
tahap tindakan manajemen strategis. Strategi implementasi berarti
memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang
dirumuskan menjadi tindakan.


Evaluasi strategi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para
manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi
dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi
ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor
eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk
mengevaluasi strategi adalah:
1. Meninjau faktor- faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi yang sekarang.
2. Mengukur prestasi.
3. Mengambil

tindakan

korektif.

Aktivitas

perumusan

strategi,

implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam

organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan
fungsional.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Anggaran adalah rencana kerja organisasi dimasa mendatang yang
diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis. Sedangkan proses
penyusunan anggaran disebut Penganggaran.
Secara garis umum anggaran terdiri dari 3 jenis yakni Anggaran Operasional,
Anggaran Biaya dan Anggaran Keuangan. Anggaran memiliki manfaat sebagai
Alat perencanaan dan Alat Pengendalian dan berfungsi secara pokok sebagai
fungsi perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengendalian. Dalam
penyusunan dan pengimplementasiannya anggaran memiliki keterbatasan tertentu.
Agar suatu anggaran dihasilkan dengan baik sebaiknya setiap perusahaan

memiliki syarat-syarat tertentu untuk mencapai tujuan organisasi, dimana semua
lini dalam perusahaan terlibat dalam pengimplementasiannya.

DAFTAR PUSTAKA
Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta : Erlangga.
Fitria Rahmayanti. 2013. “Hubungan antara manajemen strategi dan anggaran”.
https://fitriarahmayanti99.wordpress.com/2013/07/11/hubungan-antaramanajemen-strategi-dan-anggaran/ . Di akses pada 19 Februari 2016 Pukul 20:30
WITA
Imam

Hanafi.

2010.

“Penganggaran

Perusahaan”.

https://imam-

hanafi.blogspot.com/penganggaran-perusahaan.html . Di akses pada 19 Februari
2016 Pukul 20:45 WITA