PERHITUNGAN JUMLAH CALON PENUMPANG KERET

PERHITUNGAN JUMLAH CALON PENUMPANG KERETA API BANDARA SOEKARNOHATTA MENGGUNAKAN METODE ASUSMSI SEDERHANA

Dalam perkembangan yang semakin maju maka mobilitas masyarakat semakin tinggi. Hal ini
menyebabkan kebutuhan akan moda transportsi juga yang semakin meningkat maka dari itu pemerintah
selalu mencoba menyediakan moda transportasi umum yang cukup nyaman dan memadahi bagi setiap
individu masyarakat.
Salah satu mobilitas masyarakat yang meningkat yaitu menuju Bandara Soekarno-Hatta yang
mana pada tahun 2016 terhitung pada bulan Januari hingga November 2016 mencapai 72,7 juta jiwa
dengan angka tersebut maka peningkatan mencapai 17,23% dari tahun 2015. Berdasarkan jumlah tersebut
maka dapat dikatakan Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu Bandara tersibuk di Indonesia.
Dalam menyikapi hal ini maka pemerintah harus membangun moda transportasi yang cepat dan efektif
guna menunjang mobilitas masyarakat terutama menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Begitu besarnya jumlah orang yang masuk dan keluar Jakarta, membuat masalah tersendiri bagi para
penyedia layanan publik dan penyedia jasa mass rapid transport (MRT). Salah satu penyedia jasa MRT
adalah PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dengan armada Kereta Rel Listrik (KRL) yang menjadi andalan
banyak pengguna jasa di wilayah Jakarta.
Rencana pemerintah Indonesia membangun kereta Bandara yang akan menghubungkan langsung
menuju Bandara Soekarno-Hatta dan berpusat pada stasiun Dukuh Atas. Jalur yang akan dilewati menuju
Bandara Soekarno-Hatta antara lain stasiun Utama Manggarai; Stasiun Sudirman Baru (dukuh atas);
Stasiun Duri; Stasiun Batu Ceper; Bandara Soekarno-Hatta dan panjang jalu kereta api Bandara ini yaitu
36,4 km.

Berdasarkan hal-hal tersebut maka perlu diadakan pembangunan kereta api Bandara agar dapat
menekan kendaraan pribadi dan dapat mewadahi mobilitas masyarakat yang tinggi dengan baik.