Panduan Penilaian AMDAL atau UKL UPL unt

Panduan Penilaian

AMDAL atau UKL/UPL untuk Kegiatan

Pembangunan Jalan

Disusun Oleh: Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan Deputi MENLH Bidang Tata Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2007

Panduan Penilaian

AMDAL atau UKL/UPL untuk Kegiatan

Pembangunan Jalan

Disusun Oleh: Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan Deputi MENLH Bidang Tata Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2007

PENGARAH

Puji dan Syukur ke hadirat Allah Swt atas

Hermien Roosita

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga

Plh. Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan

buku panduan penilaian AMDAL atau UKL-UPL untuk kegiatan pembangunan jalan ini dapat

EDITOR

tersusun dengan bekerjasama dengan GTZ. Buku panduan ini berisi tentang hal-hal yang

Sri Wahyuni Herly Kabid Pengembangan

yang perlu diperhatikan dalam melakukan

Asdep Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan

penilaian dokumen AMDAL atau UKL-UPL kegiatan pembangunan jalan. Penyusunan

Ary Sudijanto

buku panduan ini ditujukan untuk

Kabid Penyelenggaraan Asdep Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan

mempermudah anggota Komisi Penilai AMDAL atau UKL-UPL dalam melakukan proses

penilaian.

TIM PENYUSUN

Diharapkan dengan hadirnya buku panduan ini,

Farid Mohammad

Jan Weber

Amanda Widyadwiana

Idris Maxdoni Kamil

proses penilaian dokumen AMDAL atau UKL-

Rachma Venita

UPL kegiatan pembangunan jalan menjadi lebih

Wahyu Puspita Sari

mudah dan terarah, sehingga kualitas dokumen

Sena Pradipta

AMDAL menjadi lebih baik.

Masukan dan saran guna penyempurnaan buku panduan ini sangat diharapkan demi terwujudnya pembangunan jalan yang benar-

benar memperhatikan aspek lingkungan APRESIASI

melalui dokumen AMDAL atau UKL-UPL yang baik.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu penerbitan buku ini, khususnya

kepada Deutsche Gesellschaft für Technische

Zusammenarbeit (GTZ), Dr. Ir. Sigit Pranowo

Jakarta, November 2007

Hadiwardoyo, DEA, Dr. Ade Syafruddin, Ir. Russ Bona F, MT, Phd, Dr. Agung Suryanto, Harni Sulistyowati, Widhi

Plh. Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup

Handoyo, Esther Simon, Endah Sri Sudewi, Muhammad

Bidang Tata Lingkungan

Askary, Estamina Silalahi, Rachma Venita, Mawan Wicaksono, Tarmidi, Tanuwijaya, Pemi Suthiathirtarani, Istiqomah, Ira Haryani, Ahmad Djunaedi, Darno, Sopiyan,

Ir. Hermien Roosita, MM

Khamim Huda, Suryatini Verias, dan seluruh pihak yang turut membantu terselesaikannya buku panduan ini.

Cetakan Pertama – 2007

Disclaimer

PENERBIT

Panduan ini adalah pedoman lepas dalam penilaian AMDAL atau UKL dan UPL kegiatan

ASISTEN DEPUTI URUSAN PENGKAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN pembangunan jalan. Dampak yang potensial DEPUTI MENLH BIDANG TATA LINGKUNGAN

terjadi pada suatu rencana kegiatan sangat KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

bergantung pada rencana kegiatan serta Gedung A Lantai 6 Otorita Batam

situasi, kondisi ekosistem, ekonomi, kesehatan Jl. DI. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur

masyarakat, dan sosial budaya setempat. Telp/Faks: 021 85904925/021 85906168

Email: amdal@menlh.go.id

Website: www.menlh.go.id

LEMBAR INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan

Jalan adalah bentuk infrastruktur utama yang memiliki peran vital dalam kehidupan karena aspek distribusi adalah satu dari tiga aspek pembentuk ekonomi selain produksi dan konsumsi. Saat ini, tingkat kebutuhan manusia terhadap jalan sebagai tulang punggung aspek distribusi semakin meningkat seiring dengan semakin ekstensifnya kegiatan produksi dan konsumsi. Kuantitas pembangunan jalan berbanding lurus dengan pengembangan ekonomi suatu wilayah. Semakin banyak akses jalan yang dimiliki oleh suatu wilayah maka semakin mudah pula proses jual beli dilaksanakan yang pada akhirnya membawa pengaruh peningkatan perekonomian wilayah tersebut. Terlebih lagi apabila jalan yang dibangun adalah jalan dengan kualitas yang mampu menampung angkutan-angkutan dengan

kapasitas besar. Namun demikian, pembangunan dan

pengoperasian jalan seperti halnya dengan kegiatan pembangunan lain selalu memberikan pengaruh atau dampak kepada lingkungan sekitarnya. Dampak-dampak tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kelompok utama yaitu dampak akibat keberadaan jalan tersebut dan dampak akibat lalu lintas yang berlangsung pada jalan tersebut. Salah satu ciri khas dari kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh lalu-lintas jalan adalah bahwa dampak terdiri dari sejumlah besar faktor individual yang kecil seperti emisi kendaraan bermotor dan sektor- sektor infrastruktur yang terkait dengan

sistem lalu-lintas. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, klasifikasi jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Undang-Undang tersebut dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status, dan kelas. Sedangkan Jalan khusus bukan diperuntukkan bagi lalu lintas umum dalam rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan.

Guna mempermudah penilai AMDAL atau UKL-UPL kegiatan pembangunan dan pengoperasian jalan, maka panduan ini akan mengelompokkan jalan dalam dua kategori besar yaitu jalan tol dan jalan non tol. Berdasarkan dampak lingkungan yang ditimbulkan, terdapat perbedaan yang signifikan antara jalan tol dan jalan non tol. Secara umum, jalan tol akan membelah satu wilayah menjadi dua bagian yang terpisah sehingga akan mengakibatkan aksesibilitas masyarakat sekitar lokasi kegiatan menjadi terputus, sedangkan jalan non tol justru akan meningkatkan aksesibilitas masyarakat disekitar lokasi pembangunan dan pengoperasian jalan.

Mengingat berbagai potensi dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan ini, maka sebagai upaya dalam melakukan pengendalian dampak lingkungan, baik pada saat pra konstruksi (tahap perencanaan kegiatan), konstruksi, dan operasi kegiatan pembangunan jalan tersebut, diperlukan perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam suatu dokumen pengelolaan lingkungan (dokumen AMDAL maupun UKL/UPL). Keterkaitan antara jalan dengan kegiatan disekitarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perencanaan tata ruang wilayah, sehingga dalam pelaksanaanya harus selalu mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah baik Nasional, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota. Sebagai salah satu acuan dalam melakukan penyusunan dokumen pengelolaan lingkungan maupun dalam melakukan penilaian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup menerbitkan Pedoman Penilaian AMDAL atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan. Diharapkan, pedoman ini akan dapat bermanfaat bagi penilai AMDAL sebagai gambaran awal proses pembangunan dan pengoperasian jalan.

Dalam setiap dokumen AMDAL atau UKL-UPL ƒ Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang kegiatan pembangunan dan pengoperasian Wilayah (sesuai dengan RTRW Nasional,

jalan, deskripsi kegiatan yang akan dilakukan Provinsi, dan Kabupaten/Kota), harus harus jelas dan harus mencakup antara lain:

disertakan Peraturan Daerah yang mengatur tata ruang tersebut;

1. IDENTITAS PEMRAKARSA

ƒ Kondisi ekosistem setempat (hutan, rawa, bukit, gunung, gambut dll).

Terdapat penjelasan tentang nama dan alamat pemrakarsa, struktur organisasi,

ƒ Penjelasan umum tentang lokasi tersebut penanggungjawab proyek dan bagian yang

apakah membutuhkan kegiatan pemadatan bertanggungjawab terhadap pengelolaan

atau pengurugan, datar atau berbukit lingkungan.

(apakah akan dilakukan kegiatan cut and fill?), kemungkinan dilakukan reklamasi, dan

kemungkinan relokasi penduduk. Terdapat penjelasan tentang jadwal waktu

2. PELAKSANAAN PROYEK

ƒ Penjelasan umum tentang kondisi rencana tapak proyek

pelaksanaan setiap tahapan proyek (prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca

4. DESKRIPSI PERENCANAAN

operasi).

JALAN (DESAIN JALAN)

3. LOKASI KEGIATAN

Sesuai dengan dampak yang ditimbulkan, secara garis besar panduan ini akan

Terdapat informasi spesifik mengenai lokasi mengelompokkan jalan dalam dua kategori kegiatan termasuk didalamnya: besar yaitu jalan tol dan jalan non tol. Dalam

ƒ Nama desa, kecamatan, kabupaten, menilai dokumen AMDAL atau UKL-UPL provinsi, luas lahan yang akan digunakan

kegiatan pembangunan dan pengoperasian harus jelas dan sebaiknya dilengkapi dengan

jalan, harus diperhatikan deskripsi detail letak geografis (koordinat);

mengenai spesifikasi teknis dan desain jalan ƒ Luas area yang dibutuhkan mencakup akan dibangun. Pada umumnya, baik jalan non tol (arteri dan kolektor) maupun jalan tol

deskripsi layout proyek; mencakup hal-hal seperti:

ƒ Panjang Jalan

Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan

ƒ Lebar RUMIJA (Ruang Milik Jalan), secara menyertakan Preliminary Design atau Basic rinci dapat mengacu pada UU Nomor 38

Design dari rencana jalan yang akan Tahun 2004 tentang Jalan

dibangun, termasuk apabila ada perbedaan ƒ Lebar Jalur desain dari beberapa ruas jalan tersebut.

ƒ Lebar dan Jumlah Lajur, adalah lebar

5. DESKRIPSI ALTERNATIF

bagian jalan untuk satu kendaraan

TRASE JALAN/RUTE

ƒ Lebar Median, adalah ukuran lebar Perlu diperhatikan apakah Dokumen AMDAL pembatas antara dua jalur jalan atau UKL-UPL pembangunan jalan telah

ƒ Lebar Bahu Luar, adalah ukuran lebar bahu menyertakan deskripsi alternatif trase jalan sebelah luar

jalan/rute dalam kajiannya. Alternatif trase ƒ Lebar Bahu Dalam adalah ukuran lebar jalan/rute akan menjadi penting untuk menentukan trase jalan/rute yang paling

bahu jalan sebelah dalam layak baik secara ekonomi maupun

ƒ Kecepatan rencana, adalah kisaran

lingkungan.

kecepatan yang direncanakan diperbolehkan untuk kendaraan yang melaju di jalan yang

6. DESKRIPSI ALTERNATIF

direncanakan

SUMBER BAHAN MATERIAL

ƒ Tipe perkerasan Perlu dilihat juga sudahkah disampaikan

ƒ Konstruksi badan jalan dalam dokumen AMDAL atau UKL-UPL ƒ Deskripsi galian dan timbunan tersebut alternatif sumber bahan material (lokasi quarry) tanah urug, batu kerikil dan ƒ Keberadaaan persimpangan

pasir. Disamping itu, perlu diuraikan pula ƒ Saluran drainase berapa banyak material batu dan tanah urug yang diperlukan oleh masing-masing ƒ Jembatan yang dibangun (apabila ada)

alternatif.

ƒ Jembatan penyeberangan(apabila ada)

7. DESKRIPSI ALTERNATIF

ƒ Underpass (apabila ada)

LOKASI SARANA DAN

ƒ Overpass (apabila ada) PRASARANA PENDUKUNG

PEMBANGUNAN JALAN

Khusus untuk jalan tol, perlu lebih diperhatikan terhadap:

Dokumen AMDAL atau UKL-UPL ƒ Desain dalam mengelola aksesibilitas pembangunan jalan perlu menyertakan deskripsi alternatif sarana dan prasarana

masyarakat sekitar rencana jalan tol, apakah pendukung pembangunan seperti cukup menggunakan jembatan

material, mesin penyeberangan, Underpass, atau Overpass pengolah aspal (Asphalt Mixing Plant) dan ƒ Desain dan Lokasi pintu keluar masuk mesin pengolah beton (Concrete Mixing

penempatan

basecamp,

Plant). Alternatif ini harus menjadi bahan Secara umum jalan tol akan membutuhkan kajian dalam prakiraan dampak. RUMIJA yang lebih besar dari pada jalan non

tol, sehingga akan lebih baik apabila

dokumen AMDAL atau UKL-UPL juga

Terdapat beberapa komponen lingkungan Pembangunan jalan akan sangat yang umumnya perlu diperhatikan

berhubungan erat dengan kegiatan lain yang

1. KOMPONEN TATA RUANG telah eksis di rencana lokasi maupun yang

berbatasan langsung dengan rencana kegiatan. Sehingga perlu diperhatikan dan

A. Kebijakan Tata Ruang

diinvetarisasi keberadaan Lokasi kegiatan harus sesuai dengan

permukiman/perkampungan penduduk lokal, peruntukan rencana tata ruang wilayah

daerah wisata, situs bersejarah, kawasan setempat, harus dilampirkan Perda Tata

budidaya, kawasan lindung (hutan lindung, Ruang Kabupaten atau Kota (jika tidak

kawasan konservasi dan lain sebagainya). tersedia gunakan Perda Tata Ruang Provinsi)

Disamping itu, perlu diperhatikan pula serta peta. Akan lebih baik apabila disertakan

keberadaan fasilitas umum di sekitar tapak overlay antara lokasi kegiatan dengan peta

proyek seperti pipa bawah tanah (air, tata ruang setempat.

minyak, gas), kabel listrik, jaringan serat optik, dan lain sebagainya.

Penilai harus memperhatikan pula prioritas tata ruang dalam menentukan kelayakan

2. KOMPONEN FISIK

lingkungan suatu kegiatan pembangunan dan pengoperasian jalan. Sebagai contoh, adanya

A. Fisiografi

pembangunan dan pengoperasian jalan yang memanfaatkan wilayah yang sudah Yaitu kondisi topografi setempat, kemiringan diperuntukkan sebagai sawah abadi ataupun

lahan, perhatikan lokasi rencana kegiatan, hutan lindung.

badan air serta daerah-daerah terkait lain yang akan terkena dampak. Perlu

B. Penggunaan Lahan

diperhatikan pula potensi terjadinya Meliputi luas penggunaan lahan, status lahan,

perubahan fungsi lahan, terutama daya dan produktivitas lahan.

dukung tanah dan kestabilan tanah terhadap struktur jalan beserta kendaraan yang

C. Transportasi

direncanakan melewatinya. Perhatikan lebih Meliputi jaringan jalan yang sudah ada di

lanjut komponen lingkungan spesifik yang sekitar rencana kegiatan, sistem transportasi

berkaitan.

regional dan lokal, prasarana transportasi

B. Iklim

lokal dan regional dan pola pergerakan penduduk.

Diperlukan pula data iklim setempat yang mencakup curah hujan rata-rata, maksimum

D. Kegiatan lain di Sekitar

dan minimum; jumlah bulan hujan, bulan kering; suhu rata-rata, maksimum,

Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan

minimum; tekanan udara rata-rata,

3. KOMPONEN BIOLOGI

maksimum dan minimum; kelembaban rata- rata, maksimum dan minimum; penyinaran

A. Biota terestrial

matahari, arah dan kecepatan angin. Biota darat (apakah terdapat vegetasi dan

C. Kualitas Udara dan Kebisingan

satwa endemik daratan termasuk keragaman dan kerapatannya)

Kualitas udara dan kebisingan yaitu kondisi kimia fisika rona awal lingkungan kualitas

B. Biota Akuatik

udara dan kebisingan di tapak proyek. Biota air (apakah terdapat vegetasi dan satwa

D. Kualitas air permukaan dan air tanah

endemik perairan termasuk keragaman dan kerapatannya)

Kualitas air (air permukaan dan air tanah)

E. Geologi

4. KOMPONEN SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA

Meliputi struktur tanah, bearing capacity, kondisi geologi, kegempaan, potensi tsunami,

Meliputi tingkat pendapatan masyarakat patahan, sesar. lokal, jenis mata pencaharian dan demografi

F. Geohidrologi

penduduk (jumlah dan komposisi penduduk), kesehatan masyarakat, nilai dan norma

Meliputi aliran air tanah (berikut budaya masyarakat lokal. pemanfaatannya), air larian dan potensi erosi

serta land subsidence (amblesan tanah)

Berikut adalah beberapa dampak-dampak seragam. Apabila ada gangguan (dari yang umum timbul dari kegiatan

kegiatan kostruksi) maka terdapat pembangunan dan pengoperasian jalan:

kemungkinan dampak erosi akan timbul. Begitu pula apabila tapak proyek berlokasi di

1. UNTUK JALAN NON TOL:

lereng bukit atau gunung, maka tentu saja perlu diperhatikan aspek kestabilan lereng.

A. Dampak Akibat Keberadaan Jalan:

4. Peningkatan laju aliran permukaan 1. Persepsi negatif masyarakat

(runoff) dan potensi genangan Persepsi negatif masyarakat akan menjadi

Dengan pembangunan jalan, maka otomatis dampak yang selalu muncul dalam kegiatan

area resapan air menjadi berkurang dan pembangunan jalan terutama yang selanjutnya berakibat meningkatnya runoff diakibatkan oleh kegiatan pembebasan lahan

dan potensi genangan. Setelah proses baik untuk pengembangan maupun pembangunan jalan, terutama pada kegiatan pembuatan jalan baru.

pembukaan lahan, pemotongan dan pengurugan tanah serta pemadatan tanah

2. Penurunan Kualitas Udara dan pada tahap konstruksi, yang berpotensi Peningkatan Kebisingan mengubah pola aliran air permukaan (run off)

Penurunan kualitas udara akibat kegiatan dan pola genangan. Sebagai contoh, suatu pembangunan jalan pada umumnya berasal

wilayah yang tidak pernah dilanda banjir dari tahap konstruksi dan kegiatan lalulintas

dapat terkena banjir setelah adanya jalan kendaraan pada tahap operasi. Penurunan

yang dibangun dan beroperasi. kualitas udara dan Peningkatan kebisingan

B. Dampak Akibat Lalu Lintas yang

pada kegiatan pembangunan jalan terutama

Muncul:

berasal dari kegiatan konstruksi (seperti mobilisasi alat berat, pengangkutan material

1. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan dan pemancangan apabila terdapat

Pembangunan jalan di suatu kawasan konstruksi jembatan) tentunya akan memberikan perubahan fungsi

3. Potensi erosi dan kestabilan lereng dan tata guna lahan di sekitar lokasi jalan. Pengembangan suatu wilayah memiliki

Potensi dampak ini perlu diperhatikan karena kecenderungan berada pada sekitar jalan inti dari pembangunan jalan adalah karena adanya akses yang lebih mudah untuk mengubah muka bumi yang sangat tidak mencapai suatu lokasi. Sebagai contoh, kasus

Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan

jalan Ladia Galaska, Aceh dimana contoh, sebuah kawasan yang tadinya pembangunan dan pengoperasian jalan yang

memiliki fungsi sebagai sawah/lahan melewati kawasan lindung telah memberikan

pertanian berubah menjadi jalan tol. dampak pengembangan wilayah yang sangat

2. Terputusnya aksesibilitas ekstensif terutama dalam hal perubahan

fungsi dan tata guna lahan seperti perusakan Perlu diperhatikan bahwa keberadaan jalan hutan serta pembangunan permukiman yang

tol akan memisahkan sebuah komunitas berlebihan.

sosial sehingga masyarakat tersebut harus mencari jalan memutar untuk mencapai sisi

2. Perubahan volume lalu lintas seberang dari jalan tersebut. Maka perlu

Pembangunan dan pengoperasian jalan akan disampaikan kajian yang menjelaskan aspek menyebabkan bangkitan volume lalu lintas.

aksesibilitas masyarakat di sekitar jalan tol Bangkitan lalulintas yang terjadi pada masa

agar dapat diarahkan rencana konstruksi diakibatkan dengan adanya

pengelolaannya. Secara prinsip adalah, penyempitan jalan karena adanya alat-alat

dampak yang terjadi pada saat pembangunan berat, sedangkan perubahan volume

dan pengoperasian jalan tol tersebut harus lalulintas yang terjadi pada masa operasional

tidak dibebankan kepada masyarakat di jalan dapat bersifat positif berupa

sekitar jalan tol.

pengurangan kemacetan atau negatif yaitu dengan bertambahnya volume kendaraan

karena kemudahan.

B. Dampak Akibat Lalu Lintas yang Muncul:

3. Peningkatan kecelakaan lalu lintas Perubahan volume lalu lintas

Pengoperasian jalan akan berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas

Pembangunan dan pengoperasian jalan akan termasuk kecelakaan akibat gangguan

menyebabkan bangkitan volume lalu lintas lintasan binatang, dengan demikian perlu

terutama pada persimpangan dan pintu disampaikan kajiannya pula.

keluar masuk tol.

2. UNTUK JALAN TOL:

C. Dampak Akibat Desain Jalan:

Dampak-dampak yang terjadi dari Khusus untuk jalan tol, perlu diperhatikan pembangunan dan pengoperasian jalan tol

dampak-dampak yang timbul ketika masa berbeda dengan dampak dari pembangunan

operasional jalan yang diakibatkan oleh dan pengoperasian jalan non tol. Selain

desain jalan tol tersebut. Pada umumnya beberapa hal tersebut diatas, pembangunan

pengguna jalan tol akan melaju dengan dan pengoperasian jalan tol memiliki

kecepatan tinggi dan konstan karena merasa beberapa dampak yang lebih spesifik dari

aman. Jalan tol harus di desain sedemikian antara lain:

rupa supaya aman untuk dilewati kendaran

A. Dampak Akibat Keberadaan Jalan:

yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut. Apabila desain jalan tol dan

1. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan peletakan rambu-rambu kurang tepat, akan Pembangunan jalan di suatu kawasan

mengakibatkan kecelakaan lalulintas. tentunya akan memberikan perubahan fungsi

dan tata guna lahan tersebut. Sebagai

Berikut adalah rencana pengelolaan dan

C. Penurunan Kualitas Udara dan

pemantauan yang umum untuk mengelola

Peningkatan Kebisingan

dan memantau dampak-dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan dan • Rencana Pengelolaan pengoperasian jalan (metode pengelolaan

ƒ Pemeliharaan mesin peralatan mobilisasi dan pemantauan yang disampaikan disini

alat dan bahan sehingga tidak mengeluarkan tidak mutlak harus diikuti, melainkan akan

emisi yang melebihi persyaratan; sangat tergantung kepada kondisi lokal dan rencana kegiatan secara spesifik):

ƒ Menghindari terjadinya ceceran tanah galian dan bahan bangunan dengan menutup

1. DAMPAK AKIBAT bak truk pengangkut dengan kanvas atau KEBERADAAN JALAN: bahan sejenis;

ƒ melakukan penyiraman, menghindari kerja

A. Persepsi negatif masyarakat

pada malam hari, memasang sound barrier,

ƒ melakukan pekerjaan di waktu malam hari

• Rencana Pengelolaan (apabila lokasi dekat dengan permukiman) Melakukan musyawarah dan melakukan

• Rencana Pemantauan sosialisasi

Pemantauan berkala

• Rencana Pemantauan

D. Potensi erosi dan kestabilan lereng

Wawancara langsung • Rencana Pengelolaan

B. Perubahan Fungsi dan Tata Guna

Pencegahan terjadinya erosi dan kestabilan

Lahan

lereng, upaya pengelolaan yang dilakukan dapat berupa:

• Rencana Pengelolaan ƒ Melakukan kegiatan konstruksi pada musim

Membuat desain kegiatan yang sesuai dengan

kemarau;

tata guna lahan eksisting. ƒ Memasang jaring-jaring penahan, dinding • Rencana Pemantauan

penahan atau parit pengumpul air; Memastikan kesesuaian kegiatan dengan tata

• Rencana Pemantauan ruang setempat secara berkala.

Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan

Melakukan pemantauan berkala terhadap jaring-jaring penahan, dinding penahan (memastikan alat-alat tersebut dapat berfungsi dengan baik)

E. Peningkatan laju aliran permukaan (runoff) dan potensi genangan

• Rencana Pengelolaan ƒ Membangun jaringan saluran drainase yang

baik dengan menyesuaikan terhadap debit runoff;

ƒ Membangun jalur hijau atau ruang terbuka hijau yang dapat menjadi pengganti daerah resapan air yang hilang;

ƒ Membangun selokan dan tindakan lain guna memperlambat dan mengendalikan limpahan air dan melindungi saluran drainase;

• Rencana Pemantauan ƒ Melakukan pemantauan berkala terhadap

saluran drainase dan air buangan (memastikan drainase bersih dari sampah dll.)

ƒ Melakukan pemantauan berkala terhadap jaring-jaring penahan, dinding penahan atau parit pengumpul air (memastikan alat-alat tersebut dapat berfungsi dengan baik)

2. PAK AKIBAT LALU LINTAS YANG MUNCUL:

A. Perubahan Fungsi dan Tata Guna

Lahan

• Rencana Pengelolaan Membuat desain kegiatan yang sesuai dengan

tata guna lahan eksisting. • Rencana Pemantauan

Memastikan kesesuaian kegiatan dengan tata ruang setempat secara berkala.

B. Perubahan volume lalu lintas

• Rencana Pengelolaan Pemasangan rambu peringatan, pengaturan

lalu lintas • Rencana Pemantauan

Mencegah timbulnya terminal bayangan (ojek dan angkot menunggu penumpang)

C. Terputusnya Aksesibilitas

• Rencana Pengelolaan Membuat jembatan penyeberangan dengan

jarak yang efektif dan efisien. Khusus untuk jalan tol, dalam menentukan desain jalan harus sudah memperhatikan potensi perkembangan suatu daerah yang akan terpisah tersebut. Apabila diperhitungkan daerah yang akan terpisah tersebut memiliki potensi perkembangan daerah yang cukup tinggi, maka tidak cukup dibangun jembatan penyeberangan atau jembatan kecil yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua, namun ada beberapa pilihan yaitu “mengangkat jalan tol” (dengan membangun fly over/overpass) atau membangun underpass yang bisa dilewati masyarakat dengan mudah.

• Rencana Pemantauan Pengamatan langsung dan wawancara kepada

masyarakat terkena dampak

D. Peningkatan kecelakaan lalu lintas

• Rencana Pengelolaan Memasang rambu lalu lintas, membuat pagar

pembatas • Rencana Pemantauan

Pengamatan langsung dan wawancara kepada masyarakat terkena dampak

3. DAMPAK AKIBAT DESAIN

100 km/jam, maka jangan dipaksakan

JALAN:

memberikan batasan maksimal kecepatan 100 km/jam. Karena, apabila dipaksakan

Penentuan Desain Jalan, khususnya jalan tol akan banyak rambu-rambu yang harus lebih cermat daripada jalan non tol.

mengakibatkan pengguna jalan tersebut tidak Penentuan desain jalan harus benar-benar

konstan dalam mengendarai kendaraan. sesuai dengan rencana batasan kecepatan yang direncanakan. Sebagai contoh: apabila

jalan tersebut tidak didesain untuk kecepatan

Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan

Buku panduan ini adalah alat bantu penilaian penilai dapat memperhatikan pula kondisi dokumen AMDAL atau UKL-UPL yang bersifat

lokal dalam melakukan penilaian. Semoga umum dan cukup fleksibel terhadap

buku panduan ini dapat memberikan manfaat kemungkinan perubahan terhadap hal-hal

untuk terwujudnya pembangunan yang yang perlu diperhatikan akibat perbedaan

berwawasan lingkungan, khususnya pada kondisi di lapangan.

pembangunan jalan.

Kegiatan pembangunan jalan memiliki beberapa aspek yang sangat tergantung pada

kondisi setempat, sehingga diharapkan

Lampiran

Daftar Proses Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL, UKL/UPL)

DAFTAR PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL, UKL/UPL)

Jenis Proyek: JALAN KONSTRUKSI DAN OPERASIONAL

DAFTAR PROSES

Jenis Proyek: JALAN KONSTRUKSI JALAN AND JEMBATAN

0.1 Permohonan: [ ] AMDAL [ ] UKL/UPL

[ ] Pemantauan/Inspeksi

0.2 Nama Proyek: ____________________________________________ __________________________________________________________

0.3 Lokasi: ___________________________________________________

0.4 Surat Permohonan Diterima Oleh: _______________________________

0.5 Tanggal :__________________________________________

0.5 Date: ______________________

DOKUMEN TERLAMPIR / DOKUMEN YANG AKAN DILAMPIRKAN

0.6 Dokumen Resmi

(Pembenaran, pemberitahuan, kesepakatan)

0.7 Dokumen Korespondensi/Komunikasi

(Catatan, anotasi, rekomendasi)

0.8 Lampiran Penelitian Lain

(Studi - studi tambahan, penilaian, prognosa, d.s.b., sesuai dengan Kerangka Acuan mengenai AMDAL)

BAGIAN 1: INFORMASI YANG DIPERLUKAN

Catatan: Bagian ini menyatakan informasi yang harus diserahkan oleh pemrakarsa proyek sebagai lampiran pada Daftar Proses, tanpa lampiran ini pengajuan tidak akan diterima.

Lampiran Catatan

1.1

Peta Topografi, Memperlihatkan lokasi proyek (kesejajaran jalanan, lokasi jembatan - jembatan, dan komponen lain dll.) dan sesuatu bagian penting dari lanskap yang digunakan sebagai petunjuk (significant landmarks), atau diagram garis lurus dari badan-badan air serta daerah daerah relevan lain yang akan mengalami dampak yang penting dalam evaluasi proyek,

‰ skala 1:50,000 ‰ skala 1:10,000

1.2

‰ Disain/gambar teknik pra-rencana mengenai proyek, jalan akses, akomodasi (sementara) pekerja serta perkantoran dan komponen

lainnya termasuk penyediaan air minum dan tenaga listrik, pembuangan sampah dan air-buangan.

1.3

Inventarisasi daerah-daerah lindung dan daerah banjir di lokasi proyek dan sekitarnya.

‰ Pada kedua sisi dalam jarak 1km ‰ Pada kedua sisi dalam jarak 5km

1.4

‰ Sertifikat zona.

1.5

‰ Perkiraan jadwal konstruksi (diserahkan setelah tender dilakukan)

1.6

‰ Inventarisasi bahan-bahan konstruksi dan asalnya (kualitas dan kuantitas)

‰ Peta lubang-lubang galian dan lokasi penggalian bagi bahan konstruksi.

1.7

‰ Catatan konsep sebagai diserahkan kepada BRR..

1.8

‰ Lain-lain (uraikan)

BAGIAN 3: DESKRIPSI PROJEK

3.1 Deskripsi Proyek / Tujuan

3.2 Rencana Pelaksanaan

3.3 Total Panjang Jalan yang termasuk didalam proyek: __________ km

3.4 Biaya Proyek

Total (estimasi) Biaya Projek: ____________________ Cara Pendanaan Proyek: [ ] Dana Sendiri

[ ] Pinjaman Bank

[ ] Dana Pemerintah

[ ] Lain-lain

3.5 Kepemilikan tanah

Total Luas Tanah: ______________________ Klasifikasi Umum Tanah: [ ] Tanah Negara [ ] Tanah Pribadi Bila tanah Negara, apa klasifikasinya: ____________________________________ Status Kepemilikan Tanah: ____________________________________________

3.6 Klasifikasi Tata-Guna Tanah

Peruntukan tanah sekarang di lokasi yang akan tercakup oleh proyek; berdasarkan zona tata-guna tanah yang berlaku: [ ] Pertanian

Lain-lain (Sebutkan): [ ] Industri

___________________ [ ] Pariwisata [ ] Kelembagaan

[ ] Ruang terbuka

___________________ Apakah proyek sesuai dengan rencana tata-guna tanah sekarang ini? [ ] Ya

[ ] Tidak

Bila Tidak, jelaskan: _______________________________________________

3.7 Komponen Proyek

3.7.1 Jalan

Bagian Deskripsi Jarak Tanjakan/ Bahan

(km)

Kemiringan Konstruksi

3.7.2 Jembatan

Jembatan

Nama/Deskripsi

Panjang

Jumlah

(linear m)

Rentang

Rancang/ Disain

3.7.3 Komponen Lain (terowongan, pintu pembayaran toll, jalan akses dll.)

Jarak (km)

Tanjakan/

Butir Nama/Deskripsi Area (m 2 )

Kemiringan

Bahan Konstruksi

3.8 Pengendalian Bahan Buangan

3.8.1 Sistem pengumpulan: [ ] Pengumpulan bahan bekas konstruksi selama fase pra-konstruksi dan konstruksi yang diatur oleh proyek.

[ ] Pengumpulan sampah selama tahap operasi, yang diatur oleh proyek.

[ ] Di-integrasikan kedalam sistim pengumpulan sampah kotapradja. [ ] Lain-lain (jelaskan): ____________________________________

Apakah akan diterapkan sistim pemisahan /pemilahan sampah sebelum pembuangan akhir? [ ] Ada [ ] Tidak

3.8.2 Sistim Pembuangan [ ] Pengendalian sampah padat secara ekologis (misalnya pembuatan kompos) [ ] Tempat pembuangan akhir terbuka diluar lokasi proyek [ ] Daerah landfill kotapradja [ ] Lain-lain (jelaskan): _________________________________________

3.9 Siapa yang akan mengoperasikan sistim pengendalian sampah (pengumpulan dan pembuangannya)?

[ ] Perusahaan

[ ] Lain-lain (jelaskan): _________________________________________

3.10 Sistem Drainase

Jenis drainase (pada umumnya): [ ] Saluran air terbuka [ ] Saluran air bawah tanah / tertutup [ ] Saluran menuju daerah terbuka [ ] Lain - lain (sebutkan): _______________________________________

Dimanakah sistim drainase disalurkan? [ ] Sistim drainase umum [ ] Badan air / tempat pembuangan

alami

Badan air apakah yang akan melayani / menerima kotoran dan sistim drainase (contohnya, sungai, parit, kali)? ________________________________________ Lokasi tempat ini? ________________________________

[ ] Lampirkan rencana drainase yang terinci?

3.11 Tenaga Kerja dan Pekerjaan

Berapa banyak orang akan dipekerjakan oleh proyek?

Selama perioda pra-konstruksi/konstruksi: ___________________

Selama perioda operasi dan pemeliharaan: __________________

3.12 Jadwal Konstruksi

Berapa lama perioda pra-konstruksi/konstruksi akan berlangsung? _____________ Mulai: _______________ Berakhir: _______________ [ ] Lampirkan jadwal terinci mengenai tahapan dan bagian pembangunan proyek

No. Deskripsi Jadwal Waktu Total

3.13 Peralatan Konstruksi Jenis mesin/truk yang akan digunakan, tujuan penggunaan dan nomornya.

Jenis mesin/truk

Tujuan Penggunaan

Jumlah units

BAGIAN 4: DESKRIPSI LOKASI PROYEK AND SEKITARNYA

4.1 Lingkungan Fisik

4.1.1 Sifat umum dari daerah proyek:

Nyatakan ketinggian dalam meter diatas permukaan laut. Guna menentukan ketinggian, agar mengacu pada peta topografi, dimana diberikan garis kontur ketinggian serta sumber-sumber lain seperti peta baru pada geo-risks dan foto satelit, dll.!

No.

Ketinggian

Estimasi % daerah/panjang total

<0m 0–5m

5 – 20 m

20 -100 m > 100 m Sumber Informasi: _______________________________________________

4.1.2 Kemiringan dan topografi di dalam daerah proyek:

No.

Kemiringan

Estimasi % panjang daerah/ total

Daerah rata atau sangat landai (kemiringan 0 – 3 %) Landai hingga berombak( kemiringan 3 – 8 %)

Landai hingga berombak (kemiringan 8 – 18 %) Berombak hingga kecuraman sedang (kemiringan 18 - 30%) Kemiringan curam (kemiringan 30 - 50%) Sangat curam hingga bergunung

(kemiringan > 50%)

4.1.3 Erosi tanah: Apakah terdapat daerah di lokasi proyek yang mengindikasikan terjadinya erosi?

[ ] [ ] Ada

[ ] Tidak

Sebab-sebab terjadinya erosi: [ ] Hujan lebat

[ ] Lereng tidak stabil

[ ] Gerak tanah

[ ] Lain-lain (jelaskan): _________

4.1.4 Terjadinya longsor di lokasi proyek: [ ] Ada

[ ] Tidak

Sebab-sebab terjadinya longsor: [ ] Gempa-bumi

[ ] Banjir

[ ] Lereng tidak stabil

[ ] Gerak tanah

[ ] Lain-lain (jelaskan): __________________________________________

4.1.5 Jenis tanah di daerah tersebut:

No.

Ketinggian

Estimase % luas total

Tanah

Lempung

Tanah lempung berpasir

Lain-lain (jelaskan):

[ ] Lampirkan data terinci mengenai tanah! [ ] Apabila kondisi tanah kurang jelas, lakukan pengambilan sampel dan analisa jenis tanah!

4.1.6 Apakah wilayah proyek (atau sebagiannya) mengalami dampak tsunami 12/2004? [ ] Ya

[ ] Tidak

Bila ya, apakah daerah itu (atau sebagiannya) diliputi: [ ] Air laut

[ ] Bahan hancuran

[ ] Substansi berminyak

[ ] Benda-benda logam

[ ] Substansi lainnya yang diakibatkan tsunami (jelaskan): __________

4.1.7 Apakah daerah tersebut mengalami banjir selama musim hujan atau pada pasang laut besar?

[ ] Ya

[ ] Tidak

Sebab banjir: [ ] Daerah/ketinggian yang rendah [ ] Drainase yang jelek [ ] Daerah genangan air [ ] Lain-lain (jelaskan): ________________________________________ Tanggal banjir terakhir: ________________________________________

4.1.8 Badan air terbuka di lokasi dan sekitarnya (Pada kedua sisi dalam jarak < 200 m)

No. Jenis*)

Nama

Lokasi /

Perkiraan kapasitas

Bagian jalan (km)

dalam m 3

musim musim hujan

kering

*) misalnya: anak sungai, mata air, danau, tambak ikan, lain-lain Tandai semua badan air dalam peta topografi terlampir! Apabila badan air tidak bernama, nyatakan badan air dengan nomor.

4.1.9 Apakah daerah proyek berada dalam atau dekat wilayah tangkapan air? [ ] Ya

[ ] Tidak

Bila ya, jelaskan: ________________________________________________ Estimasi jarak: ________________ m

4.1.10 Apakah ada jalan akses menuju lokasi proyek?: [ ] Ada

[ ] Tidak

Jenis jalan: _________________________________________ Panjang: ___________________ m

4.1.11 Iklim setempat (data dasar): Musim hujan: dari _____________ sampai _______________ Musim kering: dari _____________ sampai _______________ Suhu rata-rata: ______ºC; maksimum _____ ºC; minimum _______ ºC

Curah hujan rata-rata: _______ m 3 /tahun

4.2 Lingkungan Biologis

4.2.1 Pepohonan yang ada serta vegetasi lain di lokasi proyek: Berikan beberapa contoh pada kotak dibawah!

No. Lokasi / Jenis/Species Terancam? Bagian jalan

Pohon:

Jenis/Species lainnya:

[ ] Lampirkan suatu daftar lengkap spesies sesuai dengan persyaratan Bapedalda (UKL/UPL) / Komisi AMDAL (KA-ANDAL)! [ ] Lampirkan lokasi tepat dari struktur/spesies vegetasi yang disebut (peta)! [ ] Lampirkan evaluasi mengenai kondisi sekarang!

4.2.2 Habitat spesifik ekologis (kritis dan sensitif) di lokasi proyek dan sekitarnya (Pada kedua sisi dalam jarak < 500 m) Berikan beberapa contoh pada kotak dibawah!

No. Lokasi /

Habitat

Kritis / sensitif?

Bagian Jalan

Di Lokasi:

Sekitarnya (jarak < 500 m):

[ ] Lampirkan daftar habitat dan spesies penunjuk – sesuai persyaratan Bapedalda (UKL/UPL) / Komisi AMDAL (KA-ANDAL)! [ ] Lampirkan lokasi yang tepat dari habitat yang dinyatakan (peta)! [ ] Lampirkan evaluasi mengenai kondisi sekarang!

4.2.3 Apakah proyek berlokasi disalah satu daerah berikut? [ ] Ya

[ ] Tidak

Jenis daerah yang ada: [ ] Daerah hutan bakau asli [ ] Bekas daerah hutan bakau (sekarang rusak) [ ] Daerah bakau direncanakan (berpotensi). [ ] Hutan lindung

4.2.4 Apakah wilayah proyek menunjukan struktur pepohonan yang mengalami dampak tsunami 12/2004?

[ ] Ya

[ ] Tidak

4.2.5 Burung – burung dan bentuk kehidupan di lokasi proyek: Berikan beberapa contoh pada kotak dibawah!

No. Lokasi / Species Terancam? Bagian jalan

Burung:

Jenis lain:

[ ] Lampirkan suatu daftar lengkap spesies sesuai dengan persyaratan Bapedalda (UKL/UPL) / Komisi AMDAL (KA-ANDAL)! [ ] Lampirkan lokasi tepat dari struktur/spesies vegetasi yang disebut (peta)! [ ] Lampirkan evaluasi mengenai kondisi sekarang!

4.2.6 Sumber daya perikanan dalam badan-badan air di lokasi proyek: Berikan beberapa contoh dalam kotak dibawah!

No. Lokasi /

Sumber-daya perikanan

Kritis / sensitif?

Bagian jalan

[ ] Lampirkan suatu daftar lengkap spesies sesuai dengan persyaratan Bapedalda (UKL/UPL) / Komisi AMDAL (KA-ANDAL)! [ ] Lampirkan lokasi tepat dari struktur/spesies vegetasi yang disebut (peta)!

[ ] Lampirkan evaluasi mengenai kondisi sekarang!

4.3 Lansekap / bentang alam

4.3.1 Karakteristik bentang darat yang khas dan ciri-ciri tunggal yang unik di lolkasi proyek dan sekitarnya surroundings (dalam jarak < 1.000 m) Berikan beberapa contoh dalam kotak dibawah!

No. Lokasi / Deskripsi singkat Bagian jalan

Karakteristik Lansekap:

Ciri-ciri tunggal:

[ ] Lampirkan foto-foto yang memperjelas!

4.3.2 Struktur pemukiman yang khas atau ciri tunggal yang penting di lokasi proyek dan sekitarnya (radius < 1.000 m) [ ] Ya

[ ] Tidak

Bila ya, jelaskan: _____________________________________________

4.3.3 Gangguan pandangan / penyimpangan bentang darat akibat (saat ini) [ ] Pemukiman [ ] Pergerakan tanah / penambangan [ ] Bangunan industry dan komersial / pembangkit listrik [ ] Infrastruktur (a.l. jalan, jembatan, saluran listrik, pelabuhan) [ ] Erosi / tsunami / longsoran [ ] Lain-lain (jelaskan): ______________________________ Berikan beberapa contoh dalam kotak dibawah!

No. Lokasi / bagian Deskripsi singkat jalan

[ ] Lampirkan foto-foto yang memperjelas!

4.3.4 Adakah potensi lansekap untuk (kegiatan) rekreasi atau pariwisata [ ] Ada

[ ] Tidak

Bila ada, jelaskan: ____________________________________

4.4 Lingkungan Sosio-Ekonomi

4.4.1 Penggunaan tanah sekarang di lokasi proyek: [ ] Tanah Murni Pertanian

[ ] Kebun buah-buahan [ ] Padang rumput

[ ] Rawa/Hutan bakau [ ] Kolam ikan

[ ] Telah dibangun

[ ] Lain-lain (jelaskan) _________________________________

4.4.2 Pemukiman yang ada di lokasi proyek: [ ] Ya

[ ] Tidak

Bila ya: Jumlah rumah tangga atau keluarga: ________________ Jumlah pemilik resmi tanah: ________________ Jumlah penyewa: _______________ Jumlah penghuni liar: _________________

Sumber informasi: _________________________________________

4.4.3 Jumlah total penduduk total masyarakat di sekitar proyek: __________

4.4.4 Rata-rata jumlah orang per keluarga: __________________________

4.4.5 Sumber kehidupan utama / sekunder: [ ] / [ ] Pertanian

[ ] / [ ] Perikanan [ ] / [ ] Ternak unggas

[ ] / [ ] Penjaja / jual beli [ ] / [ ] Lain-lain (jelaskan): __________________________ [ ] / [ ] Lain-lain (jelaskan): __________________________

4.4.6 Organisasi lokal yang ada didaerah tersebut (kelompok terorganisir seperti asosiasi, koperasi, dsb.)

[ ] Ada

[ ] Tidak

Bila ada, sebutkan: __________________________________________

4.4.7 Infrastruktur sosial / budaya di wilayah tersebut [ ] Sekolah

[ ] Mesjid

[ ] Tempat suci (a.l.. syah kuala) [ ] Lokasi arkeologis / bersejarah

[ ] RS / Puskesmas / klinik

[ ] Tempat berkumpul

[ ] Lain-lain (jelaskan): ______________________________

4.4.8 Apakah lokasi sesuai dengan rencana tata guna tanah kota / kotapraja? [ ] Ya

[ ] Tidak

Bila tidak, sebut nama kota/kotapraja serta uraian ke-tidak sesuaian! _________________________________________________________

4.9 Struktur, pembangunan, fasilitas pemukiman/ komersial atau industri sekitar lokasi proyek: [ ] Ada

[ ] Tidak

Bila ada, catat dan tandai lokasinya (bagian jalan): ___________________________________________________

4.4.10 Apakah alokasi lahan dan garis jalan serta fasilitas lainnya terintegrasi ke dalam jaringan (jalan) dan pola pemukiman yang terdapat diluar batas – batas lokasi proyek?

[ ] Ada

[ ] Tidak

Bila tidak, jelaskan: ____________________________________

4.4.11 Kelompok penduduk asli bermukim di lokasi atau sekitarnya (< 5 km)? [ ] Ada

[ ] Tidak

Bila ada, catat dan nyatakan lokasinya: ____________________ Bila ada, apakah kelompok-kelompok ini disertakan dalam perencanaan proyek? [ ] Ya

[ ] Tidak

Bila ya, uraikan partisipasinya: ___________________________

BAGIAN 5: ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN (KAJIAN RISIKO)

Catatan: Bagian berikut ini mengatur identifikasi mengenai potensi dampak yang diakibatkan oleh proyek (kajian risiko lingkungan). Ini merupakan suatu kajian awal singkat yang menyatakan apakah suatu jenis dampak berkemungkinan terjadi atau tidak (opsi Ya/Tidak). Apabila diperlukan (misalnya sebagai hasil dari proses peliputan AMDAL – KA-ANDAL), maka perlu dilaksanakan pengumpulan data secara mendetil, analisis, kajian dan prognosa yang hasilnya dilampirkan pada Daftar Proses (studi tambahan), yang mengindikasikan pokok terkait dari bagian ini. Studi-studi tambahan ini harus dicatat pada Label (halaman

2) dari Daftar Proses ini (Bagian 0.8). Lampiran terlampir “Kriteria Standar Evaluasi untuk AMDAL (KSE)” memberikan pendekatan-pendektan awal pada risiko dari dampak yang tercatat dibawah ini; pokok terkait pada Lampiran ditandai pada sisi kanan masing-masing nomor dari bagian berikutnya ( → KSE).

5.1 Lingkungan Fisik

5.1.1 Kehilangan lapisan penutup tanah dan/atau kehilangan fungsi tanah yang penting. [ ] Ya

[ ] Tidak

Karena:

[ ] Pekerjaan pemindahan tanah (penggalian, pemotongan lereng, dsb.) [ ] Penutupan permanen (pengaspalan, fasilitas dan bangunan tambahan) [ ] Penutupan sementara (peralatan, bangunan, daerah pembuangan, konstruksi, jalan,

dsb..)

Luas yang tercakup: ___________m 2

( → KSE: A.1.a) [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!

5.1.2 Risiko erosi dan tanah longsor [ ] Ada

[ ] Tidak

Disebabkan: [ ] Potongan tajam dan lereng tanpa vegetasi [ ] Lereng gundul (vegetasi pelindung telah dihilangkan) [ ] Drainase air tidak tepat [ ] Kegiatan pemindahan tanah [ ] Pembuangan yang tidak tepat (dari tanah, peralatan penggalian dan konstruksi

materials) Perinci dan tandai lokasinya: ___________________________________________

( → KSE: A.1.c) [ ] Lampirkan rincian evaluasi risiko lebih lanjut!! [ ] Tandai daerah risiko pada peta terlampir!

5.1.3 Risiko berbagai dampak (sekunder) dari lubang galian dan galian bahan untuk konstruksi:

[ ] Ada

[ ] Tidak

[ ] Tandai lubang galian dan lokasi galian pada peta terlampir! [ ] Lampirkan daftar rincian bahan konstruksi dan asalnya (kualitas dan kuantitas) (berkaitan dengan bagian 1.6) [ ] Dalam hal teridentifikasi risiko signifikan (Ada), perlu diprakarsai kegiatan evaluasi/pemantauan lingkungan yang sesuai untuk daerah dampak yang terkait (misalnya, lokasi tambang, pabrik bahan bangunan, dsb.) dengan menerapkan Daftar Proses (misalnya UKL/UPL, AMDAL dan/atau pemantauan yang diprakarsai badan bersangkutan)!

5.1.4a Risiko terjadinya sedimentasi / penyumbatan pada pola drainase atas aliran air permukaan akibat berseraknya timbunan persediaan tanah dan bahan lainnya. [ ] Ada

[ ] Tidak

[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!

1 5.1.4b Risiko terjadinya penyumbatan pada aliran air tanah karena terpotongnya lapisan akifer yang peka oleh badan konstruksi (badan jalan dan konstruksi lain) [ ] Ada

[ ] Tidak

[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! ( → KSE: A.2.a)

2 5.1.5 Risiko (a) polusi air tanah, (b) polusi air permukaan, (c) polusi tanah (a) / (b) / (c)

(a) / (b) / (c)

[ ] / [ ] / [ ] Ada

[ ] / [ ] / [ ] Tidak

Disebabkan oleh: [ ] / [ ] / [ ] Terbuangnya bahan berbahaya (a.l. minyak, bahan bakar, pelumas, emisi mesin, kecelakaan dan bahan konstruksi berbahaya) pada tahap (pra-) konstruksi,

[ ] / [ ] / [ ] Emisi mesin, kecelakaan, kebocoran minyak, bahan bakar, pelumas dan

kerusakan dan aus selama masa operasional, [ ] / [ ] / [ ] Limbah (pengendalian limbah kurang tepat) selama tahap (pra-) konstruksi,

[ ] / [ ] / [ ] Limbah (pengendalian limbah kurang tepat) selama tahap operasional, [ ] / [ ] / [ ] Limbah domestik / sistim sanitasi kurang baik selama tahap (pra-)

konstruksi,

[ ] / [ ] / [ ] Limbah domestik / sistim sanitasi kurang baik selama tahap

konstruksi,

[ ] / [ ] / [ ] Pembersihan lahan (pebongkaran vegetasi pelindung dan lapisan tanah) [ ] / [ ] / [ ] Lain-lain (jelaskan): _______________________________

Lihat juga bagian 5.4.6 ( → KSE: A.2.b dan A.1.b)

[ ] Lampirkan rincian lebih lanjut mengenai kajian risiko potensi polusi air tanah! [ ] Lampirkan rincian lebih lanjut mengenai kajian risiko potensi polusi air permukaan! [ ] Lampirkan rincian lebih lanjut mengenai kajian risiko potensi polusi tanah (kontaminasi tanah)!

5.1.6 Risiko terjadinya polusi badan air sekitarnya akibat pembuangan limbah konstruksi yang tidak benar

[ ] Ada

[ ] Tidak

[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! ( → KSE: A.2.b)

5.1.7 Peningkatan debu karena pembersihan lahan, pemindahan tanah, pembuangan tidak terlindungi, transportasi / pengangkutan.

[ ] Ada

[ ] Tidak

disebabkan oleh: [ ] Pembersihan lahan (pebongkaran vegetasi pelindung dan lapisan tanah) [ ] Pemindahan tanah, pembuangan bahan galian dan konstruksi yang tidak dilindungi. [ ] Transportasi, pengangkutan [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!

5.1.8 Risiko terjadinya peningkatan dalam polusi udara dari lalu lintas. [ ] Ada

[ ] Tidak

[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! ( → KSE: A.3.a)

5.1.9 Risiko terjadinya perubahan signifikan dalam iklim mikro lokal. [ ] Ada

[ ] Tidak

Disebabkan oleh: [ ] Penyumbatan/pemutusan jalur aliran udara segar yang penting (penyediaan air segar untuk daerah sensitif, a.l. daerah pemukiman) akibat tanggul jalan yang panjang dan tinggi, dam, dinding, dsb.

[ ] pembersihan lahan (penghilangan lapisan vegetasi dan pohon-pohon) [ ] perubahan permukaan badan air dan kondisi luapan air. [ ] perubahan morfologi yang ada disekeliling / disekitar daerah. [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!

( → KSE: A.3.b)

5.1.10 Risiko dari efek negative dalam iklim makro [ ] Ada

[ ] Tidak

disebabkan oleh:

[ ] pembersihan lahan yang signifikan (pembersihan skala besar struktur vegetasi

penting, a.l. hutan) [ ] peningkatan signifikan dalam polusi udara. [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!

( → KSE: A.3.c)

5.1.11 Peningkatan tingkat kebisingan [ ] Ada

[ ] Tidak

disebabkan: [ ] Kegiatan konstruksi, transportasi/truk pengangkut

[ ] Peledakan [ ] Lalu-lintas jalan [ ] Pembersihan lahan (penghilangan vegetasi pelindung dan pohon) [ ] Lampirkan prognose kebisingan! [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!

( → KSE: A.3.d)

5.1.12 Risiko dampak lainnya pada lingkungan fisik [ ] Ada

[ ] Tidak

Jelaskan: ___________________________________________________

5.2 Lingkungan Biologis

5.2.1 Kehilangan vegetasi akibat pembersihan lahan, kehilangan pohon: [ ] Ada

[ ] Tidak

Daerah kena dampak: ___________m 2

Jumlah pohon kena dampak: __________ [ ] Lampirkan daftar lengkap pohon-pohon dan unit vegetasi lainnya yang akan dihilangkan (lihat bagian 4.2.1)! [ ] Lampirkan peta lokasi pohon dan unit vegetasi lain yang akan dihilangkan! [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!

( → KSE: B.1.a)

5.2.2 Risiko terjadinya gangguan atau pemusnahan hewan (terlindungi) dan habitat (sensitif) didalam wilayah lokasi dan sekitarnya:

[ ] Ada

[ ] Tidak

disebabkan: [ ] Kehilangan daerah habitat oleh konstruksi itu sendiri [ ] Dihalanginya jalur-jalur migrasi [ ] Penghilangan vegetasi [ ] Polusi [ ] Kebisingan [ ] Pergerakan (lalu-lintas, dan kegiatan konstruksi) [ ] Kecelakaan (tubrukan kendaraan)

[ ] Lampirkan daftar lengkap hewan yang ditemukan dan berpotensi ada! (lihat Bagian 4.2.2)! [ ] Lampirkan peta yang menyatakan lokasi hewan yang ditemukan dan berpotensi ada! [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (studi kehewanan) termasuk kajian risiko jangka panjang, dengan memfokuskan pada (kelompok) spesies: ___________________________________________________________

( → KSE: B.2)

5.2.3 Risiko terjadinya fragmentasi dari ekosistim yang ada, jalur-jalur migrasi dan gangguan (tidak langsung) pada daerah suaka alam sekitarnya:

[ ] Ada

[ ] Tidak

Jelaskan: ___________________________________________________ [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! ( → KSE: B.3 dan B.4)

5.2.4 Risiko dampak lainnya pada lingkungan biologis: [ ] Ada

[ ] Tidak

Jelaskan: ___________________________________________________

5.3 Lansekap / Bentang alam

5.3.1 Perubahan visual, risiko gangguan atau kehilangan cirri-ciri bentang alam: [ ] Ada

[ ] Tidak

Bila ada, jelaskan: __________________________________________________ [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! [ ] Lampirkan gambar visualisasi (nyatakan sudut pengambilan foto)!

( → KSE: C.1)

5.3.2 Risiko terjadinya devaluasi / gangguan terhadap (potensi) daerah rekreasi / wisata dan daerah cagar budaya:

[ ] Ada

[ ] Tidak

Bila ada, jelaskan: _________________________________________________ [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! ( → KSE: C.2 dan C.3)

5.3.3 Risiko lain dari dampak pada bentang alam: [ ] Ada

[ ] Tidak

Jelaskan: __________________________________________________

5.4 Lingkungan Sosio-Ekonomi

5.4.1 Risiko adanya sengketa penggunaan tanah; risiko perubahan infrastruktur sosial: [ ] Ada

[ ] Tidak

[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! ( → KSE: D.1.a)

5.4.2 Pemindahan / Pemukiman kembali masyarakat atau komunitas; pembebasan lahan; sengketa hak jalan:

[ ] Ada

[ ] Tidak