Pengaturan Hak Atas Hutan Dan Kompensasi

Pengaturan Hak Atas Hutan
Dan Kompensasi
Ekonominya
Grahat Nagara

*Dipaparkan di Majelis Eksaminasi Pergub 5/2014 dan Pergub 64/2012 yang diselenggarakan ELSAM pada
tanggal 29 September 2015, Jakarta.

1. Konsep hak atas hutan
dalam UU 41/1999 dan
Perdasus 21/2008

Pendahuluan

2. Hak atas hutan menurut
Pergub 5/2014 dan Pergub
64/2012

Hak Atas Hutan
Mengelola
hutan

secara
langsung
Mengakses untuk
kebutuhan hidup
Lingkungan hidup yang sehat

Pengaturan Hak Atas Hutan
UU 41/1999
• Setidaknya 3 (tiga) jenis hak,
yaitu 1) lingkungan hidup, 2)
pengelolaan dan akses
terhadap hutan, 3)
kompensasi jika tanah dan
akses hilang.

Perdasus 21/2008
• Diklasifikasi ke dalam 2 (dua)
kelompok, yaitu hak apabila
pemanfaatan dilakukan secara
langsung – termasuk

pengelolaan dan perencanaan,
dan apabila dilakukan oleh
pihak lain – kompensasi atas
akses yang hilang.

Hak Atas Hutan Menurut Pergub
64/2012 dan 5/2014
Materi
• Kompensasi diberikan
terhadap hasil hutan yang
dieksploitasi oleh
pemegang izin usaha
pemanfaatan dan
penggunaan hutan.

Mekanisme

Musyawarah
adat


Laporan
Penyelesaian
Kompensasi

Pemilik ulayat

Ditetapkan
oleh Kep Gub.

Penyusunan
Berita Acara

Pemberian
kompensasi
disaksikan
Bupati

Pembahasan

1. Soal potensi pengabaian hak

2. Soal kejelasan pengaturan dan
mekanismenya
3. Soal pungutan kompensasi
sebagai insentif

Soal Potensi Pengabaian Hak Akibat
Kompensasi
Kompensasi UU
41/1999 dan Perdasus
21/2008

Pengukuhan/
Pemetaan

Penyusunan
Rencana

Pengawasan

Pengelolaan –

Pemanfaatan
dan
Penggunaan
Kompensasi Pergub
64/2012 dan Pergub
5/2014

• Kompensasi menurut Pergub
5/2014 dan 64/2012 rentan
dijadikan dasar untuk
membiaskan hak atas hutan
lainnya yang belum
diselesaikan.
• Pengaturan pergub belum
menjelaskan konsekuensi
hukum akibat menerima
kompensasi.

Soal Kejelasan Pengaturan dan
Mekanisme

UU 41/1999
Perdasus
21/2008
Pergub
5/2014

Pergub
64/2014

• Dasar hukum bagi Pergub
5/2014 dan Pergub 64/2012
tidak diatur di dalam
perdasus. (Apa diatur di
dalam Perdasus 22/2008(?))
• Meskipun ada mekanisme
pengawasan, tetapi tidak ada
mekanisme penegakan
hukumnya.

Soal Pungutan Sebagai Insentif


Biaya produksi
Pungutan
Pungutan
Biaya
Keuntungan
Kompensasi
bukan
informal
pajak
pajak

• Formulasi kompensasi rumit,
dihitung berdasarkan jenis kayu –
kalau pengawasan efektif berjalan
efisien. Pertanyaannya, siapa
yang melakukan verifikasi?
• Perusahaan akan menjaga rente
ekonomi sehingga tetap ada
keuntungan – jika ada

pengeluaran maka akan
pembalasan atas biaya, bisa
menambah produksi atau
memanipulasi. Pertanyaannya
bagaimana pengawasan bisa
menjamin?

Terima Kasih