Chapter I Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Pati Sariec. Tenggulun di Aceh Tamiang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sumberdayamanusiamerupakanaset
perannya sebagai
perusahaan.
terpentingperusahaankarena
subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional
Sumberdayayangdimilikiolehperusahaansepertimodal,metode,
danmesintidakbisamemberikanhasilyang optimumapabilaapabilatidak didukung
olehsumberdayamanusiayangmempunyaikinerjayangoptimum.
Memahamipentingnya keberadaansumber daya manusiadieraglobalsaat
inisalahsatuupaya yangharusdicapaioleh perusahaan adalahdenganmeningkatkan
kualitassumber
daya
manusia.
Denganmeningkatkan
kualitassumberdayamanusiadiharapkankaryawandapatbekerja
secaraproduktif
danprofesional,sehinggakinerjayang
dicapainantinyadiharapkanakanlebihmemuaskanperusahaansesuaistandar
kerja
yang dipersyaratkan.
Salahsatu
aspekyang
dapatmenunjangkeberhasilankaryawandalam
mencapaikesuksesanbekerjaadalahkemampuanbekerja.
bekerja
yang memadai
karyawan
permasalahanpekerjaansehingga
diharapkan
Dengankemampuan
dapat
mengatasi
segala
tugaspekerjaandapatdiselesaikandenganlebih
baik.
Moeheriono (2009:61), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang dalam suatu organisasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sesuai
1
dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-masing, dalam upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal.
Organisasi menghargai dan memperlakukan sumber daya manusia akan
mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Kinerja
organisasi juga ditunjukkan oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan
untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk Meningkatkan kinerja karyawan,
perusahaan dapat memberikan program pelatihan dan meningkatkan disiplin
kerja karyawan. Dengan program tersebut diharapkan para karyawan dapat
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Mondy (2008:210)menjelaskan bahwa pelatihan adalah aktivitas-aktivitas
yang dirancang untuk menberi para peserta pelatihana pelatihan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka saat ini..
Tujuan diadakannya pelatihan yang diselenggarakan perusahaan terhadap
karyawan dikarenakan perusahaan menginginkan adanya perubahan dalam
tingkat kinerja karyawanagar sesuai dengan tujuan perusahaan. Pelatihan dan
kinerja memiliki kaitan yang erat dimana untuk dapat mencapai kinerja yang
tinggi sangat ditentukan oleh adanya kemampuan dan keterampilan serta
pengetahuan karyawan yang tinggi pula dari hasil pelatihan.
Pelatihan pada dasarnya berarti proses memberikan bantuan bagi para
karyawan untuk menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk
memperbaiki kekurangannya dalam melaksanakan pekerjaan. kegiatan pelatihan
adalah untuk meningkatkan kemampuan kerja dalam memenuhi kebutuhan kerja
yang paling efektif pada masa sekarang. Jadi, pelatihan sangat diperlukan bagi
setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan secara
optimal.
2
Disiplin kerja menurut Muchdarsyah (2005:145) adalah suatu keadaan
tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada
peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati, sedangkan kerja adalah
segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah
ditetapkannya.
Disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para
anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan. Disiplin yang baik
tercermin dari besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang
diberikan kepadanya.
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk
memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan
pekerjaan dengan baik secara perorangan atau kelompok. Disiplin bermanfaat
mendidik karyawan untuk mematuhi dan menaati peraturan, prosedur, maupun
kebijakan yang ada sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
PT. Perkebunan Pati Sari Aceh Tamiang merupaka salah satu perusahaan
swasta nasional yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini
memproduksi buah kelapa sawit dan sekaligus penanaman kelapa sawit. Pihak
manajemen paham akan pentingnya pelatihan dan disiplin kerja bagi seluruh
karyawan khususnya pada bagian pemanen.
Setiap karyawan pemanen harus diberikan pelatihan yang memadai, agar
mereka dapat bekerja secara baik dan optimal. karyawan pemanen harus dilatih
bagaimana cara mengunakan alat panen yang benar, seperti cara mendodos,
mengegrek dan cara menata pelepah sawit yang telah terpotong dengan baik.
Selain itu setiap karyawan pemanen juga harus dibekali pengetahuan dalam
3
memilih buah kelapa sawit yang sudah siap untuk diproduksi atau belum karena
kesalahan dalam mimilih buah untuk dipanen dapat merugikan perusahaan.
Berdasarkan data yang didapat, program pelatihan karyawan yang
dilakukan PT Perkebunan Pati Sari dirasa kurang berkesinambungan dan kurang
merata keseluruh karyawan pemanen.Berikut jumlah peserta pelatihan karyawan
PT Perkebunan Pati Sari Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang.
Tabel 1.1
Jumlah Peserta Pelatihan pada PT Perkebunan Pati Sari Tahun
2012-2014
Tahun
Pelatihan
2012
2013
Jumlah
Karyawan
70
70
Peserta
Pelatihan
26
Persentase
%
37,1
21
30,0
2014
70
17
24,3
Total
210
60
91,4
Sumber: PT Perkebunan Pati sari.
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2014 jumlah peserta pelatihan cenderung mengalami penurunan. Tahun 2012,
jumlah peserta pelatihan sebanyak 26 orang karyawan atau sekitar 37,1%. Tahun
2013, jumlah peserta pelatihan sebanyak 21 orang atau 30% karyawan turun 7,1%
dari tahun 2012 dan Tahun 2014, jumlah peserta pelatihan sebanyak 17 orang
karyawan atau 24,3% turun sebesar 5,7% dari tahun 2013.
Penurunan jumlah peserta pelatihan pada PT Perkebunan Pati
Saridikarenakan kurangnya keseriusan perusahaan dalam meningkatkan mutu dan
keterampilan setiap karyawan, selama ini perusahaan hanya berfokus dalam
melatih para karyawan muda, sementara untuk para karyawan senior perusahaan
menganggap mereka sudah matang dan tidak perlu lagi mendapatkan pelatihan.
4
Program pelatihan yang diberikan juga belum cukup untuk meningkatkan
kinerja karyawan, dikarenakan adanya aspek lain yang perludiperhatikan
perusahaan.Perusahaan harus mampu meningkatkan disiplin kerja karyawan agar
program pelatihan dapat diikuti dengan baik dan lancar.
Pihak manajemen perusahaan mengatakan dalam tahun 2014 yaitu dari
bulan januari–bulan desember 2014, tingkat disiplin kerja karyawan kurang baik
jika dilihat dari tingkat kehadiran karyawan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.2
sebagai berikut:
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Rata-rata
Tabel 1.2
Rekapitulasi Absensi Karyawan PT Perkebunan Pati Sari periode
J anuari-Desember 2014
Keterangan Absen
Jumlah
Karyawan Sakit
%
Izin
% Mang %
Cuti
%
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
11
9
13
10
11
8
13
7
10
12
13
8
125
10
0
1
0
4
1
2
0
0
1
0
3
4
16
1,3
0,16
0,13
0,19
0,14
0,16
0,11
0,19
0,10
0,14
0,17
0,19
0,11
1,79
0,15
0
0,01
0
0,06
0,01
0,03
0
0
0,01
0
0,04
0,06
0,23
0,02
14
10
15
10
13
9
8
12
11
9
13
12
136
11
0,2
0,14
0,21
0,14
0,19
0,13
0,11
0,17
0,16
0,13
0,19
0,17
1,94
0,16
7
11
9
8
8
10
13
9
12
7
9
1
104
9
0,10
0,16
0,13
0,11
0,11
0,14
0,19
0,13
0,17
0,10
0,13
0,01
1,49
0,12
Sumber data PT. Pati Sari
Tabel 1.2 menunjukkan jumlah absensi karyawan PT. Pati Sari Aceh
Tamiang periode Januari-Desember 2014 sebesar 381 orang atau bila
dipersentasikan menjadi 3,81% pertahun, dan bila dilihat secara perbulan, rata-
5
Jumlah
32
31
37
32
33
29
34
28
34
28
38
25
381
31
rata karyawan yang tidak hadir ke perusahaan sebanyak 31 karyawan. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat disiplin karyawan PT. Pati Sari tidak terlalu baik.
Berdasarkan informasi yang didapat besarnya tingkat ketidak hadiran
karyawan pemanen dikarenakan kurangnya sanksi tegas yang diberikan
perusahaan kepada setiap karyawan yang tindak hadir bekerja. Karyawan yang
tidak hadir hanya mendapatkan teguran lisan dari supervisi tanpa adanya
peringatan tertulis yang diberikan. Selain itu, faktor kelelahan yang dialami
karyawan pemanen juga menjadi alasan kenapa
para karyawan tidak hadir
bekerja.
Turunya program pelatihan yang diberikan perusahaan dan tingkat
ketidak hadiran karyawan yang cukup besar dapat mengindikasikan tingkat
kinerja karyawan tidak optimal.Produksi buah kelapa sawit PT Perkebunan Pati
Sari pada 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan dan tidak mencapai target
yang ditetapkan perusahaan. Hal ini dapat dilahat pada tabel 1.3 dibawah ini:
Tabel 1.3
Data Hasil Produksi Kelapa Sawit PTPerkebunan Pati Sari Tahun 2012,
2013 dan 2014
Tahun
Target Produksi
(Ton)
Jumlah Produksi
(Ton)
Persentase
%
2012
9500
8.830
92,9%
2013
9500
8.132
85,6%
2014
9500
7.785
81,9%
Sumber data PT. Pati Sari 2014
Table1.3menunjukan terjadinya penurunan tingkat produksi buah kelapa
sawit pada perushaan dan tidak mencapai target produksi yang telah
ditetapkan.Pada tahun 2012 perusahaan masih mampu memproduksi buah kelapa
sawit sebesar 8.830 ton dan jika dipersentasikan menjadi 92,9% pertahun, Ditahun
6
2013 perusahaan hanya mampu memproduksi 8.132 ton dan jika dipersentasikan
menjadi 85,6%, dan ditahun 2014 produksi buah kelapa sawait kembali menurun,
dimana perusahaan hanya memproduksi sebanyak 7.785 ton atau 81,9%, jauh dari
target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan setiap tahunya.
Berdasarka dua fenomena di atas, Maka Penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh PelatihandanDisiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latarbelakangyangtelah dikemukakansebelumnya,
maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang?
2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang?
3. Apakah pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT. Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh
Tamiang?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja
karyawan padaPT Perkebunan Pati Sari, Kec.Tenggulun di Aceh Tamiang
2. Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan padaPT Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh
Tamiang.
7
3. Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan padaPT Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun
di Aceh Tamiang
1.4. Manfaat Penelitian
Adapunmanfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagaiberikut:
1.
Bagi Perusahaan
Bahan masukan bagi PT Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun, Aceh
Tamiangdalam masalah pelatihan dan disiplin kerjadan pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan.
2.
Bagi Peneliti
Menambahkhasanah
keilmuankhususnya
manajemensumberdaya
manusia,yangberkaitandenganpelatihan
dandisiplin
kerjadalammeningkatkankinerjakaryawan khususnyadibidangperkebunan
diAceh
Tamiang.Serta
jugabermanfaatdan
bahanreferensiuntukpenelitiselanjutnyayang
sebagai
akanmelakukanpenelitian
pada bidangyang sama.
3.
Bagi Pihak Lain
Menambahwawasan
pihak
lainmengenaimanajemen
khususnya
manajemensumber daya manusia, yang berkaitan dengan pelatihan
dandisiplin
kerjadalam
meningkatkankinerja
dibidang perkebunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Tentang Pelatihan
8
karyawan
khususnya
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sumberdayamanusiamerupakanaset
perannya sebagai
perusahaan.
terpentingperusahaankarena
subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional
Sumberdayayangdimilikiolehperusahaansepertimodal,metode,
danmesintidakbisamemberikanhasilyang optimumapabilaapabilatidak didukung
olehsumberdayamanusiayangmempunyaikinerjayangoptimum.
Memahamipentingnya keberadaansumber daya manusiadieraglobalsaat
inisalahsatuupaya yangharusdicapaioleh perusahaan adalahdenganmeningkatkan
kualitassumber
daya
manusia.
Denganmeningkatkan
kualitassumberdayamanusiadiharapkankaryawandapatbekerja
secaraproduktif
danprofesional,sehinggakinerjayang
dicapainantinyadiharapkanakanlebihmemuaskanperusahaansesuaistandar
kerja
yang dipersyaratkan.
Salahsatu
aspekyang
dapatmenunjangkeberhasilankaryawandalam
mencapaikesuksesanbekerjaadalahkemampuanbekerja.
bekerja
yang memadai
karyawan
permasalahanpekerjaansehingga
diharapkan
Dengankemampuan
dapat
mengatasi
segala
tugaspekerjaandapatdiselesaikandenganlebih
baik.
Moeheriono (2009:61), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang dalam suatu organisasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sesuai
1
dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-masing, dalam upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal.
Organisasi menghargai dan memperlakukan sumber daya manusia akan
mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Kinerja
organisasi juga ditunjukkan oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan
untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk Meningkatkan kinerja karyawan,
perusahaan dapat memberikan program pelatihan dan meningkatkan disiplin
kerja karyawan. Dengan program tersebut diharapkan para karyawan dapat
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Mondy (2008:210)menjelaskan bahwa pelatihan adalah aktivitas-aktivitas
yang dirancang untuk menberi para peserta pelatihana pelatihan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka saat ini..
Tujuan diadakannya pelatihan yang diselenggarakan perusahaan terhadap
karyawan dikarenakan perusahaan menginginkan adanya perubahan dalam
tingkat kinerja karyawanagar sesuai dengan tujuan perusahaan. Pelatihan dan
kinerja memiliki kaitan yang erat dimana untuk dapat mencapai kinerja yang
tinggi sangat ditentukan oleh adanya kemampuan dan keterampilan serta
pengetahuan karyawan yang tinggi pula dari hasil pelatihan.
Pelatihan pada dasarnya berarti proses memberikan bantuan bagi para
karyawan untuk menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk
memperbaiki kekurangannya dalam melaksanakan pekerjaan. kegiatan pelatihan
adalah untuk meningkatkan kemampuan kerja dalam memenuhi kebutuhan kerja
yang paling efektif pada masa sekarang. Jadi, pelatihan sangat diperlukan bagi
setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan secara
optimal.
2
Disiplin kerja menurut Muchdarsyah (2005:145) adalah suatu keadaan
tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada
peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati, sedangkan kerja adalah
segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah
ditetapkannya.
Disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para
anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan. Disiplin yang baik
tercermin dari besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang
diberikan kepadanya.
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk
memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan
pekerjaan dengan baik secara perorangan atau kelompok. Disiplin bermanfaat
mendidik karyawan untuk mematuhi dan menaati peraturan, prosedur, maupun
kebijakan yang ada sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
PT. Perkebunan Pati Sari Aceh Tamiang merupaka salah satu perusahaan
swasta nasional yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini
memproduksi buah kelapa sawit dan sekaligus penanaman kelapa sawit. Pihak
manajemen paham akan pentingnya pelatihan dan disiplin kerja bagi seluruh
karyawan khususnya pada bagian pemanen.
Setiap karyawan pemanen harus diberikan pelatihan yang memadai, agar
mereka dapat bekerja secara baik dan optimal. karyawan pemanen harus dilatih
bagaimana cara mengunakan alat panen yang benar, seperti cara mendodos,
mengegrek dan cara menata pelepah sawit yang telah terpotong dengan baik.
Selain itu setiap karyawan pemanen juga harus dibekali pengetahuan dalam
3
memilih buah kelapa sawit yang sudah siap untuk diproduksi atau belum karena
kesalahan dalam mimilih buah untuk dipanen dapat merugikan perusahaan.
Berdasarkan data yang didapat, program pelatihan karyawan yang
dilakukan PT Perkebunan Pati Sari dirasa kurang berkesinambungan dan kurang
merata keseluruh karyawan pemanen.Berikut jumlah peserta pelatihan karyawan
PT Perkebunan Pati Sari Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang.
Tabel 1.1
Jumlah Peserta Pelatihan pada PT Perkebunan Pati Sari Tahun
2012-2014
Tahun
Pelatihan
2012
2013
Jumlah
Karyawan
70
70
Peserta
Pelatihan
26
Persentase
%
37,1
21
30,0
2014
70
17
24,3
Total
210
60
91,4
Sumber: PT Perkebunan Pati sari.
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2014 jumlah peserta pelatihan cenderung mengalami penurunan. Tahun 2012,
jumlah peserta pelatihan sebanyak 26 orang karyawan atau sekitar 37,1%. Tahun
2013, jumlah peserta pelatihan sebanyak 21 orang atau 30% karyawan turun 7,1%
dari tahun 2012 dan Tahun 2014, jumlah peserta pelatihan sebanyak 17 orang
karyawan atau 24,3% turun sebesar 5,7% dari tahun 2013.
Penurunan jumlah peserta pelatihan pada PT Perkebunan Pati
Saridikarenakan kurangnya keseriusan perusahaan dalam meningkatkan mutu dan
keterampilan setiap karyawan, selama ini perusahaan hanya berfokus dalam
melatih para karyawan muda, sementara untuk para karyawan senior perusahaan
menganggap mereka sudah matang dan tidak perlu lagi mendapatkan pelatihan.
4
Program pelatihan yang diberikan juga belum cukup untuk meningkatkan
kinerja karyawan, dikarenakan adanya aspek lain yang perludiperhatikan
perusahaan.Perusahaan harus mampu meningkatkan disiplin kerja karyawan agar
program pelatihan dapat diikuti dengan baik dan lancar.
Pihak manajemen perusahaan mengatakan dalam tahun 2014 yaitu dari
bulan januari–bulan desember 2014, tingkat disiplin kerja karyawan kurang baik
jika dilihat dari tingkat kehadiran karyawan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.2
sebagai berikut:
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
Rata-rata
Tabel 1.2
Rekapitulasi Absensi Karyawan PT Perkebunan Pati Sari periode
J anuari-Desember 2014
Keterangan Absen
Jumlah
Karyawan Sakit
%
Izin
% Mang %
Cuti
%
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
11
9
13
10
11
8
13
7
10
12
13
8
125
10
0
1
0
4
1
2
0
0
1
0
3
4
16
1,3
0,16
0,13
0,19
0,14
0,16
0,11
0,19
0,10
0,14
0,17
0,19
0,11
1,79
0,15
0
0,01
0
0,06
0,01
0,03
0
0
0,01
0
0,04
0,06
0,23
0,02
14
10
15
10
13
9
8
12
11
9
13
12
136
11
0,2
0,14
0,21
0,14
0,19
0,13
0,11
0,17
0,16
0,13
0,19
0,17
1,94
0,16
7
11
9
8
8
10
13
9
12
7
9
1
104
9
0,10
0,16
0,13
0,11
0,11
0,14
0,19
0,13
0,17
0,10
0,13
0,01
1,49
0,12
Sumber data PT. Pati Sari
Tabel 1.2 menunjukkan jumlah absensi karyawan PT. Pati Sari Aceh
Tamiang periode Januari-Desember 2014 sebesar 381 orang atau bila
dipersentasikan menjadi 3,81% pertahun, dan bila dilihat secara perbulan, rata-
5
Jumlah
32
31
37
32
33
29
34
28
34
28
38
25
381
31
rata karyawan yang tidak hadir ke perusahaan sebanyak 31 karyawan. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat disiplin karyawan PT. Pati Sari tidak terlalu baik.
Berdasarkan informasi yang didapat besarnya tingkat ketidak hadiran
karyawan pemanen dikarenakan kurangnya sanksi tegas yang diberikan
perusahaan kepada setiap karyawan yang tindak hadir bekerja. Karyawan yang
tidak hadir hanya mendapatkan teguran lisan dari supervisi tanpa adanya
peringatan tertulis yang diberikan. Selain itu, faktor kelelahan yang dialami
karyawan pemanen juga menjadi alasan kenapa
para karyawan tidak hadir
bekerja.
Turunya program pelatihan yang diberikan perusahaan dan tingkat
ketidak hadiran karyawan yang cukup besar dapat mengindikasikan tingkat
kinerja karyawan tidak optimal.Produksi buah kelapa sawit PT Perkebunan Pati
Sari pada 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan dan tidak mencapai target
yang ditetapkan perusahaan. Hal ini dapat dilahat pada tabel 1.3 dibawah ini:
Tabel 1.3
Data Hasil Produksi Kelapa Sawit PTPerkebunan Pati Sari Tahun 2012,
2013 dan 2014
Tahun
Target Produksi
(Ton)
Jumlah Produksi
(Ton)
Persentase
%
2012
9500
8.830
92,9%
2013
9500
8.132
85,6%
2014
9500
7.785
81,9%
Sumber data PT. Pati Sari 2014
Table1.3menunjukan terjadinya penurunan tingkat produksi buah kelapa
sawit pada perushaan dan tidak mencapai target produksi yang telah
ditetapkan.Pada tahun 2012 perusahaan masih mampu memproduksi buah kelapa
sawit sebesar 8.830 ton dan jika dipersentasikan menjadi 92,9% pertahun, Ditahun
6
2013 perusahaan hanya mampu memproduksi 8.132 ton dan jika dipersentasikan
menjadi 85,6%, dan ditahun 2014 produksi buah kelapa sawait kembali menurun,
dimana perusahaan hanya memproduksi sebanyak 7.785 ton atau 81,9%, jauh dari
target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan setiap tahunya.
Berdasarka dua fenomena di atas, Maka Penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh PelatihandanDisiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latarbelakangyangtelah dikemukakansebelumnya,
maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang?
2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh Tamiang?
3. Apakah pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT. Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh
Tamiang?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja
karyawan padaPT Perkebunan Pati Sari, Kec.Tenggulun di Aceh Tamiang
2. Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan padaPT Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun di Aceh
Tamiang.
7
3. Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan padaPT Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun
di Aceh Tamiang
1.4. Manfaat Penelitian
Adapunmanfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagaiberikut:
1.
Bagi Perusahaan
Bahan masukan bagi PT Perkebunan Pati Sari, Kec. Tenggulun, Aceh
Tamiangdalam masalah pelatihan dan disiplin kerjadan pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan.
2.
Bagi Peneliti
Menambahkhasanah
keilmuankhususnya
manajemensumberdaya
manusia,yangberkaitandenganpelatihan
dandisiplin
kerjadalammeningkatkankinerjakaryawan khususnyadibidangperkebunan
diAceh
Tamiang.Serta
jugabermanfaatdan
bahanreferensiuntukpenelitiselanjutnyayang
sebagai
akanmelakukanpenelitian
pada bidangyang sama.
3.
Bagi Pihak Lain
Menambahwawasan
pihak
lainmengenaimanajemen
khususnya
manajemensumber daya manusia, yang berkaitan dengan pelatihan
dandisiplin
kerjadalam
meningkatkankinerja
dibidang perkebunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Tentang Pelatihan
8
karyawan
khususnya