KEBUTUHAN DASAR MANUSIA NUTRISI ppt
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
Di RSUD.Prof.Dr.Soekandar Mojosari
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 25 :
1.
2.
3.
4.
5.
ALAN BUDI SANTOSO
ROMI HAPPY IKHMAL
EKA AYU WULANDARI
AGUSTA FARUH ZUBAIDI
PUTRI WAHYUNINGSIH
6. FATMARILLA P. T.
S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
Jalan Jabon Km.6 Mojokerto Tlp/Fax . (0321) 390203
www.stikes-ppni.ac.id
2014/2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I : LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA “GANGGUAN
KEBUTUHAN NUTRISI”
BAB II : KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S Di Ruang MATARAM kelas 1 no.13
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
I. KONSEP DASAR NUTRISI
1. DEFINISI
a. Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein,
lemak, air, vitamin, dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasarkan
kepadatan nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting berdasarkan jumlah
kilokalori. Makanan dengan kepadatan nutrisi yang rendah, seperti alkohol atau
gula, adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi rendah nutrisi. (Potter & Perry,
2010; 274).
Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang
kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak
sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut kurang terpenuhi, maka proses
tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat. (AAA, Hidayat, 2006;38).
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (AAA,
Hidayat, 2006; 52).
Gangguan pemenuhan nutrisi adalah pemenuhan nutrisi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan metabolic yang dibutuhakan oleh tubuh. (Lynda
Juall,Carpenito,2006)
b. Fungsi zat gizi
Menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel – sel
tubuh dalam tubuh.
Sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh. (Tartowo.Wartonah.2006; 30).
c. Komponen Zat Gizi
Karbohidrat
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap
makanan. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab
kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan
terjadi kelaparan dan berat badan menurun. Demikian sebaliknya, apabila
jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang
tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan berat badan (obesitas). Jumlah
karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi – padian, buah –
buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur – sayuran. (AAA.Hidayat.2011; 42).
Lemak
Merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E,
dan K yang larut dalam lemak. Komponen lemak terdiri atas lemak alamiah
sekitar 98% (diantaranya trigliserida dan gliserol), sedangkan 2%-nya adalah
asam lemak bebas (diantaranya monogliserida, digleserida, kolesterol, serta
fosfolipid termasuk lesitin, sefalin, sfingomielin, dan serebrosid). Lemak
merupakan sumber yang kaya akan energi dan pelindung organ tubuh terhadap
suhu, seperti pembuluh darah, saraf, organ, dan lain lain. Lemak juga dapat
membantu memberikan rasa kenyang (penundaan waktu pengosongan
lambung). Komponen lemakdalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang
cukup sebab kekurangan lemak akan menyebabkan terjadinya perubahan kulit,
khususnya asam linoleat yang rendah dan berat badan kurang. Namun, apabila
jumlah lemak pada anak terlalu banyak dapat menyebabkan terjadi
hiperlipidemia, hiperkolesterol, penyumbatan pembuluh darah, dan lain – lain.
Jumlah lemak yang cukup dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur,
dagig, ikan, keju, kacang – kacangan, dan minyak sayur (Pudjiadi, 2001).
Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan
protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
pentig untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan
untuk menjaga keseimbangan osmotik plasma. Protein terdiri atas dua puluh
empat asam amino, diantaranya sembilan asam amino esensial (seperti treonin,
valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan
selebihnya asam amino nonesensial. Protein tersebut dalam tubuh harus
tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika jumlahnya berlebih atau tinggi dapat
memperburuk insufisiensi ginjal. Demikian juga jika jumlahnya kurang, maka
dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk
dapat menyebabkan kwasiorkor dan marasmus. Kwasiorkor terjadi apabila
kekurangan protein dan marasmus merupakan kekurangan protein dan kalori.
Komponen zat gizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan,
unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan paid – padian. (Pudjiadi, 2001).
Air
Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler,
sebagai medium untuk ion, transpor nutrien dan produk buangan, serta
pengaturan suhu tubuh. Sumber air dapat diperoleh dari air dan semua
makanan. (AAA.Hidayat.2011; 43).
Vitamin
Vitamin merupakan zat organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sedikit dan akan menimbulkan penyakit yang khas bila tubuh tidak
memperolehnya dalam jumlah yang mencukupi. (Asmadi.2008; 70).
Digunakan untuk mengatalisasi metabolisme sel yang berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta pertahanan tubuh. Vitamin yang
dibutuhkan tubuh antara lain sebagai berikut:
- Vitamin A (retinol) mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi mata,
pertumbuhan tulang dan gigi, serta pembentukan maturasi epitel. Vitamin ini
-
-
-
-
-
dapat diperoleh dari hati, minyak ikan, susu, kuning telur, margarin, tumbuh –
tumbuhan, sayur – sayuran dan buah – buahan.
Vitamin B kompleks (tiamin). Kekurangan vitamin dapat menyebabkan
penyakit beri – beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia,
takikardi, edema, dan peningkatan kadar asam piruvat dalam darah. Kebutuhan
vitamin ini dapat diperoleh dari hati, daging, susu, padi, biji – bijian, kacang,
dan lain- lain.
Vitamin B2 (riboflavin) vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup
karena jika tidak akan menyebabkan fotofobia, penglihatan kabur, dan gagal
dalam pertumbuhan. Vitamin ini dapat diperoleh dari susu, keju, hati, daging,
telur, ikan sayur – sayuran hijau, dan padi.
Vitamin B12 (sianokobalamin) kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
anemia. Vitamin ini dapat diperoleh dari daging organ, ikan telur, susu, dan
keju.
Vitamin C (asam askornat) kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
lamanya proses penyembuhan luka. Vitamin ini dapat diperoleh dari tomat,
semangka, kubis, dan sayur – sayuran hijau.
Vitamin D, berguna untuk mengatur penyerapan serta pengendapan kalsium
dan fosfor dengan mempengaruhi permeabilitas membran usus, juga mengatur
kadar alkalin fosfatase serum. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan
gangguan pertumbuhan dan osteomalasia. Vitamin ini dapat diperoleh dari
susu, margarin, minyak sayur, minyak ikan, sinar matahari, dan sumber
ultaraviolet lain.
Vitamin E berfungsi untuk meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A, dan
asam linoleat; disamping menstabilkan membran sel. Apabila kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi prematur
dan kehilangan keutuhan sel syaraf. Vitamin E ini dapat diperoleh dari minyak,
biji – bijian dan kacang – kacangan.
Vitamin K berfungsi untuk pembentukan protrombin, faktor koagulasi II, VII,
IX, dan X yang harus tersedia pada tubuh dalam jumlah yang cukup.
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pendarahan dan metabolisme
tulang yang tidak stabil. Vitamin ini tersedia dalam sayur – sayuran hijau,
daging, dan hati. (Pudjiadi, 2001).
Mineral
- Kalsium
Berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot,
iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kalsium
dapat diperoleh dari susu, keju, sayur – sayuran hijau, kerang, dan lain – lain.
- Klorida
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta keseimbangan asam
dan basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susu, dan telur.
- Kromium
Berguna untuk metabolisme glukosa dan metabolisme dalam insulin.
Kromium dapat diperoleh dari ragi.
- Tembaga
-
-
-
-
-
-
-
Berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,
penyerapan besi, dan lain – lain. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging,
ikan padi, dan kacang – kacangan.
Fluor
Berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang sehingga jika
kekurangan fluor dapat menyebabkan karies gigi. Sumber fluor terdapat dalam
air, makanan laut, dan tumbuh – tumbuhan.
Iodium
Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium
dapat diperoleh dari garam.
Zat besi
Merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin
untuk pengangkutan CO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan
anemia dan osteoporosis, sedangkan kelebihan zat besi menyebabkan sirosis,
gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning
telur, sayur – sayuran hijau, padi, dan tumbuh tumbuhan.
Magnesium
Berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dan
sangat penting dalam proses metabolisme. Kekurangan magnesium
menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia. Magnesium dapat diperoleh
dari biji – bijian, kacang – kacangan, daging, dan susu.
Mangan
Berfungsi dalam aktivasi enzim. Mangan dapat diperoleh dari kacang –
kacangan, padi, biji – bijian, dan sayur – sayuran hijau.
Fosfor
Merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.
Kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan oto. Fosfor dapat diperoleh
dari susu, kuning telur, kacang – kacangan, padi – padian, dan lain - lain.
Kalium
Berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran impuls syaraf,
keseimbangan cairan, dan pengaturan irama jantung. kalium dapat diperoleh
dari semua makanan.
Natrium
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta pengaturan
keseimbangan asam, basa, dan cairan. Kekurangan natrium dapat
menyebabkan kram otot, nausea, dehidrasi, dan hipotensi. Natrium dapat
diperoleh dari garam, susu, telur, tepung, dan lain – lain.
Sulfur
Membantu proses metabolisme jaringan syaraf. Sulfur dapat diperoleh
dari makanan protein.
Seng
Merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang
penting dalam pertukaran CO2. Seng dapat diperoleh dari daging, padi –
padian, kacang – kacangan, dan keju. (AAA.Hidayat.2011; 42 – 46).
2. ETIOLOGI
a.
DM tipe I
Diabetes yang tergantung insulin di tandai dengan penghancuran sel-sel
betapancreas yang di sebabkan oleh :
- Faktor genetic penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderunga genetic kearah terjadinya
diabetes tipe I
- Faktor imunologi (autoimun)
- Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan estruksi sel beta
b. DM tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Faktor resiko yag berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II :
- Usia
- Obesitas
- Riwayat dan keluarga
Hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam pasca pembedahan dibagi menjadi 3,
yaitu : (sudoyo Aru,dkk 2009)
- < 140 mg/dL normal
- 140-
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
Di RSUD.Prof.Dr.Soekandar Mojosari
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 25 :
1.
2.
3.
4.
5.
ALAN BUDI SANTOSO
ROMI HAPPY IKHMAL
EKA AYU WULANDARI
AGUSTA FARUH ZUBAIDI
PUTRI WAHYUNINGSIH
6. FATMARILLA P. T.
S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
Jalan Jabon Km.6 Mojokerto Tlp/Fax . (0321) 390203
www.stikes-ppni.ac.id
2014/2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I : LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA “GANGGUAN
KEBUTUHAN NUTRISI”
BAB II : KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S Di Ruang MATARAM kelas 1 no.13
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
I. KONSEP DASAR NUTRISI
1. DEFINISI
a. Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein,
lemak, air, vitamin, dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasarkan
kepadatan nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting berdasarkan jumlah
kilokalori. Makanan dengan kepadatan nutrisi yang rendah, seperti alkohol atau
gula, adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi rendah nutrisi. (Potter & Perry,
2010; 274).
Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang
kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak
sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut kurang terpenuhi, maka proses
tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat. (AAA, Hidayat, 2006;38).
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (AAA,
Hidayat, 2006; 52).
Gangguan pemenuhan nutrisi adalah pemenuhan nutrisi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan metabolic yang dibutuhakan oleh tubuh. (Lynda
Juall,Carpenito,2006)
b. Fungsi zat gizi
Menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel – sel
tubuh dalam tubuh.
Sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh. (Tartowo.Wartonah.2006; 30).
c. Komponen Zat Gizi
Karbohidrat
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap
makanan. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab
kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan
terjadi kelaparan dan berat badan menurun. Demikian sebaliknya, apabila
jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang
tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan berat badan (obesitas). Jumlah
karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi – padian, buah –
buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur – sayuran. (AAA.Hidayat.2011; 42).
Lemak
Merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E,
dan K yang larut dalam lemak. Komponen lemak terdiri atas lemak alamiah
sekitar 98% (diantaranya trigliserida dan gliserol), sedangkan 2%-nya adalah
asam lemak bebas (diantaranya monogliserida, digleserida, kolesterol, serta
fosfolipid termasuk lesitin, sefalin, sfingomielin, dan serebrosid). Lemak
merupakan sumber yang kaya akan energi dan pelindung organ tubuh terhadap
suhu, seperti pembuluh darah, saraf, organ, dan lain lain. Lemak juga dapat
membantu memberikan rasa kenyang (penundaan waktu pengosongan
lambung). Komponen lemakdalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang
cukup sebab kekurangan lemak akan menyebabkan terjadinya perubahan kulit,
khususnya asam linoleat yang rendah dan berat badan kurang. Namun, apabila
jumlah lemak pada anak terlalu banyak dapat menyebabkan terjadi
hiperlipidemia, hiperkolesterol, penyumbatan pembuluh darah, dan lain – lain.
Jumlah lemak yang cukup dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur,
dagig, ikan, keju, kacang – kacangan, dan minyak sayur (Pudjiadi, 2001).
Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan
protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
pentig untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan
untuk menjaga keseimbangan osmotik plasma. Protein terdiri atas dua puluh
empat asam amino, diantaranya sembilan asam amino esensial (seperti treonin,
valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan
selebihnya asam amino nonesensial. Protein tersebut dalam tubuh harus
tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika jumlahnya berlebih atau tinggi dapat
memperburuk insufisiensi ginjal. Demikian juga jika jumlahnya kurang, maka
dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk
dapat menyebabkan kwasiorkor dan marasmus. Kwasiorkor terjadi apabila
kekurangan protein dan marasmus merupakan kekurangan protein dan kalori.
Komponen zat gizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan,
unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan paid – padian. (Pudjiadi, 2001).
Air
Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler,
sebagai medium untuk ion, transpor nutrien dan produk buangan, serta
pengaturan suhu tubuh. Sumber air dapat diperoleh dari air dan semua
makanan. (AAA.Hidayat.2011; 43).
Vitamin
Vitamin merupakan zat organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sedikit dan akan menimbulkan penyakit yang khas bila tubuh tidak
memperolehnya dalam jumlah yang mencukupi. (Asmadi.2008; 70).
Digunakan untuk mengatalisasi metabolisme sel yang berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta pertahanan tubuh. Vitamin yang
dibutuhkan tubuh antara lain sebagai berikut:
- Vitamin A (retinol) mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi mata,
pertumbuhan tulang dan gigi, serta pembentukan maturasi epitel. Vitamin ini
-
-
-
-
-
dapat diperoleh dari hati, minyak ikan, susu, kuning telur, margarin, tumbuh –
tumbuhan, sayur – sayuran dan buah – buahan.
Vitamin B kompleks (tiamin). Kekurangan vitamin dapat menyebabkan
penyakit beri – beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia,
takikardi, edema, dan peningkatan kadar asam piruvat dalam darah. Kebutuhan
vitamin ini dapat diperoleh dari hati, daging, susu, padi, biji – bijian, kacang,
dan lain- lain.
Vitamin B2 (riboflavin) vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup
karena jika tidak akan menyebabkan fotofobia, penglihatan kabur, dan gagal
dalam pertumbuhan. Vitamin ini dapat diperoleh dari susu, keju, hati, daging,
telur, ikan sayur – sayuran hijau, dan padi.
Vitamin B12 (sianokobalamin) kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
anemia. Vitamin ini dapat diperoleh dari daging organ, ikan telur, susu, dan
keju.
Vitamin C (asam askornat) kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
lamanya proses penyembuhan luka. Vitamin ini dapat diperoleh dari tomat,
semangka, kubis, dan sayur – sayuran hijau.
Vitamin D, berguna untuk mengatur penyerapan serta pengendapan kalsium
dan fosfor dengan mempengaruhi permeabilitas membran usus, juga mengatur
kadar alkalin fosfatase serum. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan
gangguan pertumbuhan dan osteomalasia. Vitamin ini dapat diperoleh dari
susu, margarin, minyak sayur, minyak ikan, sinar matahari, dan sumber
ultaraviolet lain.
Vitamin E berfungsi untuk meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A, dan
asam linoleat; disamping menstabilkan membran sel. Apabila kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi prematur
dan kehilangan keutuhan sel syaraf. Vitamin E ini dapat diperoleh dari minyak,
biji – bijian dan kacang – kacangan.
Vitamin K berfungsi untuk pembentukan protrombin, faktor koagulasi II, VII,
IX, dan X yang harus tersedia pada tubuh dalam jumlah yang cukup.
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pendarahan dan metabolisme
tulang yang tidak stabil. Vitamin ini tersedia dalam sayur – sayuran hijau,
daging, dan hati. (Pudjiadi, 2001).
Mineral
- Kalsium
Berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot,
iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kalsium
dapat diperoleh dari susu, keju, sayur – sayuran hijau, kerang, dan lain – lain.
- Klorida
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta keseimbangan asam
dan basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susu, dan telur.
- Kromium
Berguna untuk metabolisme glukosa dan metabolisme dalam insulin.
Kromium dapat diperoleh dari ragi.
- Tembaga
-
-
-
-
-
-
-
Berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,
penyerapan besi, dan lain – lain. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging,
ikan padi, dan kacang – kacangan.
Fluor
Berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang sehingga jika
kekurangan fluor dapat menyebabkan karies gigi. Sumber fluor terdapat dalam
air, makanan laut, dan tumbuh – tumbuhan.
Iodium
Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium
dapat diperoleh dari garam.
Zat besi
Merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin
untuk pengangkutan CO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan
anemia dan osteoporosis, sedangkan kelebihan zat besi menyebabkan sirosis,
gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning
telur, sayur – sayuran hijau, padi, dan tumbuh tumbuhan.
Magnesium
Berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dan
sangat penting dalam proses metabolisme. Kekurangan magnesium
menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia. Magnesium dapat diperoleh
dari biji – bijian, kacang – kacangan, daging, dan susu.
Mangan
Berfungsi dalam aktivasi enzim. Mangan dapat diperoleh dari kacang –
kacangan, padi, biji – bijian, dan sayur – sayuran hijau.
Fosfor
Merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.
Kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan oto. Fosfor dapat diperoleh
dari susu, kuning telur, kacang – kacangan, padi – padian, dan lain - lain.
Kalium
Berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran impuls syaraf,
keseimbangan cairan, dan pengaturan irama jantung. kalium dapat diperoleh
dari semua makanan.
Natrium
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta pengaturan
keseimbangan asam, basa, dan cairan. Kekurangan natrium dapat
menyebabkan kram otot, nausea, dehidrasi, dan hipotensi. Natrium dapat
diperoleh dari garam, susu, telur, tepung, dan lain – lain.
Sulfur
Membantu proses metabolisme jaringan syaraf. Sulfur dapat diperoleh
dari makanan protein.
Seng
Merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang
penting dalam pertukaran CO2. Seng dapat diperoleh dari daging, padi –
padian, kacang – kacangan, dan keju. (AAA.Hidayat.2011; 42 – 46).
2. ETIOLOGI
a.
DM tipe I
Diabetes yang tergantung insulin di tandai dengan penghancuran sel-sel
betapancreas yang di sebabkan oleh :
- Faktor genetic penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderunga genetic kearah terjadinya
diabetes tipe I
- Faktor imunologi (autoimun)
- Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan estruksi sel beta
b. DM tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Faktor resiko yag berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II :
- Usia
- Obesitas
- Riwayat dan keluarga
Hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam pasca pembedahan dibagi menjadi 3,
yaitu : (sudoyo Aru,dkk 2009)
- < 140 mg/dL normal
- 140-