Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbu

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DEPOSITO
MUDHARABAH BANK SYARIAH
Nur Anisah
[email protected]
STIE PGRI Dewantara
Jl. Prof Yamin 77 Jombang
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of interest rates, the level of profit
sharing mudaraba deposits, liquidity, inflation and the size of the company on the
growth of mudaraba deposits at Islamic banking. Data taken from statistical reports of
Islamic banking at Bank Indonesia from January 2009 to May 2012. The method used is
the method of multiple linear regression. Using this method along with the underlying
assumptions. The results showed that the rate of profit sharing mudaraba deposits and
the size of the company's positive influence, and interest rates negatively affect
mudharabah 1 month deposit growth of Islamic banks. While the level of liquidity and
inflation showed no effect on mudaraba 1 month deposit growth of Islamic banks. The
implications of this study should further improve the management of Islamic banks
performance and work together with the Indonesian Ulema Council to provide wider
dissemination of the prohibition of bank interest. Future studies are expected to use the

time series data that is longer, add another independent variable, researching funding
third parties other than mudaraba deposits.
Keywords: mudaraba deposits, interest, profit sharing, liquidity, inflation, firm size

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat suku bunga, tingkat
bagi hasil deposito mudharabah, likuiditas, inflasi dan ukuran perusahaan terhadap
pertumbuhan deposito mudharabah bank syariah. Data diambil dari laporan statistik
perbankan syariah di Bank Indonesia periode Januari 2009 sampai dengan Mei 2012.
Metode yang digunakan adalah metode regresi liner berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil deposito mudharabah dan ukuran perusahaan
berpengaruh positif, dan tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan
deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Sedangkan tingkat likuiditas dan inflasi
tidak menunjukkan pengaruh terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank
syariah. Implikasi penelitian ini
diharapkan manajemen bank syariah lebih
meningkatkan kinerjanya dan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia untuk
memberikan sosialisasi lebih luas mengenai haramnya bunga bank. Penelitian
selanjutnya diharapkan menggunakan data time series yang lebih panjang, menambah
variabel independen lain, dan meneliti dana pihak ketiga selain deposito mudharabah

Kata kunci : deposito mudharabah, bunga, bagi hasil, likuiditas, inflasi, ukuran
perusahaan

2

PENDAHULUAN
Perbankan syariah pada dasarnya merupakan suatu industri keuangan yang
memiliki sejumlah perbedaan mendasar dalam kegiatan utamanya dibandingkan dengan
perbankan konvensional. Selama 5 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan total aset
perbankan syariah mencapai 33% per tahun. Sampai dengan akhir Oktober 2010, total
aset perbankan syariah telah mencapai Rp.86 triliun. Secara kelembagaan, saat ini
jumlah bank syariah telah mencapai 11 Bank Umum Syariah, 23 Unit Usaha Syariah,
dan 146 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dengan jaringan kantor sebanyak 1.625
kantor pada akhir September 2010 (Bank Indonesia, 2011).
Perkembangan yang pesat pada bank syariah di Indonesia ini dianggap karena
selama ini bank syariah mampu membidik pasar syariah loyalis, yaitu konsumen yang
meyakini bahwa bunga bank itu haram. Di lain pihak, bank syariah sedang mengalami
kondisi persaingan yang sangat ketat karena semua pihak yang terlibat dalam perbankan
sama-sama bergerak di pasar rasional yang sensitif terhadap bunga. Para depositor
sendiri sangat memperhatikan return atau keuntungan yang mereka peroleh ketika

menginvestasikan uangnya di bank. Haron dan Azmi (2005) menunjukkan bahwa
deposit pricing berfungsi untuk memproteksi dan meningkatkan profit dari bank
dibandingkan untuk menambah nasabah baru dan merebut market share dari
kompetitornya karena pada kenyataannya ketika dibuka satu jenis deposit plan baru
oleh bank, maka para depositor akan membandingkan keuntungan yang akan mereka
peroleh.
Sesuai fungsi dana pihak ketiga yang vital dengan digunakannya untuk sumber
profit dan penutup laba operasional, maka hal ini seharusnya juga mendorong bank
syariah sebagai salah satu bentuk lembaga perbankan agar memperbaiki manajemennya
untuk terus meningkatkan dana pihak ketiga. Hal ini dikarenakan perubahan yang
sedikit saja pada dana pihak ketiga (DPK) maka akan mempengaruhi kinerja dan
performa dari bank (Andriyanti dan Wasilah, 2010).
Hasibuan (2006) menyatakan bahwa selain dipengaruhi oleh faktor-faktor
internal bank itu sendiri, kinerja perbankan syariah juga dipengaruhi oleh indikatorindikator moneter dan finansial lainnya. Untuk pelaksanaan fungsi intermediasi sendiri,
bank syariah masih baik dengan posisi financing to deposit ratio (FDR) yang tinggi.
Sehingga, hal ini turut mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan di Malaysia (Haron dan Ahmad,
2000), tingkat suku bunga konvensional akan mempunyai hubungan negatif terhadap
dana deposito bank syariah, sedangkan tingkat bagi hasil akan mempunyai hubungan
positif terhadap jumlah dana deposito bank syariah. Arundina

(2007)
menyatakan
bahwa penelitian mengenai penghimpunan dana pihak ketiga sendiri sebenarnya masih
jarang sehingga perlu adanya penelitian-penelitian selanjutnya untuk lebih mengetahui
penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada perbankan. Nasution (2003) menyatakan
bahwa manajemen kredit Bank Muamalat akan mempengaruhi likuiditas bank itu
sendiri dan akhirnya akan mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga.
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini
adalah apakah tingkat suku bunga deposito berjangka 1 bulan bank umum
konvensional, tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah, tingkat
likuiditas, inflasi, dan ukuran perusahaan mempengaruhi pertumbuhan deposito
mudharabah 1 bulan bank syariah.

3

TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Perbankan Syariah di Indonesia
Perbankan Islam atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai perbankan syariah
telah menjadi lokomotif terdepan bagi proyek ilmu ekonomi Islam dan Islamisasi ilmu
ekonomi, yang telah dirintis mulai empat dekade yang lalu. Pengakuan dan penerimaan

terhadap perbankan Islam dalam sistem keuangan global telah memberikan energi
positif bagi para penggiat ekonomi Islam untuk melanjutkan upaya Islamisasi ilmu
ekonomi dan juga institusi ekonominya.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam atau bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan AlQur’an dan Hadist (Antonio, 2001). Sedangkan Bank Indonesia (2003) mendefinisikan
bank syariah ialah bank yang berasaskan antara lain pada asas kemitraan, keadilan,
transportasi dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan
prinsip syariah serta memiliki fungsi sebagai manajemen investasi, menyediakan jasajasa keuangan, dan memberikan jasa-jasa sosial.
Dana Pihak Ketiga
Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan yaitu sebagai penghubung antara
pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (defisit unit),
dengan menghimpun dana pihak ketiga dari para nasabah atau deposan lalu
menyalurkannya kepada para debitur (pengusaha dan pihak yang memerlukan dana
segar). Dalam hal ini, bank syariah sebagai pengelola DPK (mudharib) harus berhatihati dalam mengelola DPK yang mana secara sistematis “dipaksa” untuk berperilaku
memaksimalkan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik bagi mudharib sendiri
maupun bagi shahibul maal. (Adiwarman, 2005).
Penghimpunan dana pihak ketiga ini diperoleh dari tabungan, deposito
berjangka, sertifikat deposito, giro, dan kewajiban jangka pendek lainnya. Dalam
penelitian ini akan digunakan dana pihak ketiga yang berasal dari deposito Mudharabah
berjangka 1 bulan. Penggunaan deposito ini adalah berdasarkan komposisinya sebagai

jumlah terbesar dari deposito dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK).
Deposito Mudharabah
Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian perlu adanya sumber
untuk menyediakan dana guna membiayai kegiatan usaha. Dalam hal ini bank syariah
mempunyai kedudukan yang penting untuk menghimpun dana maka dengan demikian
deposito mudharabah akan mempunyai kedudukan yang sangat istimewa.
Deposito berdasarkan prinsip mudharabah adalah: (1) Dalam transaksinya
nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai
mudharib atau pengelola dana. (2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat
melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain. (3) Modal
harus dinyatakan dengan jumlahnya dalam bentuk tunai dan bukan piutang. (4)
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam
akad pembukaan rekening. (5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional
deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. (6) Bank tidak
diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang
bersangkutan. (Majelis Ulama Indonesia, 2006).

4


Pengaruh Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan Bank Konvensional
Dalam penelitian sebelumnya terutama yang dilakukan di luar negeri (Haron dan
Ahmad, 2000), telah membuktikan bahwa tingkat suku bunga konvensional memiliki
pengaruh terhadap dana pihak ketiga bank syariah. Penelitian di Indonesia oleh
Arundina (2007) serta penelitian Budiati (2007), juga menyatakan bahwa suku bunga
deposito bank konvensional berkaitan erat dengan penghimpunan dana pihak ketiga
bank syariah. Demikian juga Farikh (2007) menyebutkan bahwa Dana Pihak Ketiga
(DPK) perbankan syariah dipengaruhi oleh tingkat suku bunga deposito konvensional.
Apabila suku bunga deposito konvensional naik, maka deposito Mudharabah akan
mengalami penurunan karena masyarakat akan cenderung menyimpan dananya di bank
konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, dibuat hipotesis penelitian ini sebagai
berikut :
H1 : Tingkat suku bunga deposito berjangka bank konvensional 1 bulan berpengaruh
negatif terhadap deposito mudharabah berjangka 1 bulan bank syariah
Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah 1 Bulan Bank Syariah
Pada dasarnya, deposito mudharabah merupakan tempat berinvestasi nasabah
dalam bank syariah. Para nasabah dalam menempatkan dananya di bank syariah
tentunya dipengaruhi oleh motif untuk mendapatkan keuntungan sehingga jika tingkat
bagi hasil yang diberikan bank syariah semakin tinggi maka alokasi dana investasi yang

disimpan di bank syariah akan semakin besar. Penelitian sebelumnya di Malaysia oleh
Haron dan Ahmad ( 2000), telah menunjukkan tingkat bagi hasil perbankan syariah
memiliki pengaruh terhadap dana pihak ketiga bank syariah.
Di Indonesia penelitian serupa juga dilakukan oleh Arundina (2007) serta
penelitian Budiati (2007), yang menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil berkaitan erat
dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank syariah. Dan hasil yang sama
ditemukan oleh Samsudin (2005) yang menemukan bahwa faktor besarnya return dan
persentasi bagi hasil yang tinggi menjadi daya tarik bagi nasabah untuk menyimpan
dananya di BSM. Hasil serupa juga ditemukan oleh Rahmawati (2010) bahwa profit
sharing berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dana bank syariah.
Ada perbedaan hasil penelitian terdahulu tentang pengaruh bagi hasil (profit
sharing) terhadap keputusan nasabah menyimpan dananya di bank syariah. Nasser dan
Al-Khatib (2005) menemukan bahwa 79% responden di Jordan mau menanamkan
dananya pada bank syariah karena motivasi agama. Dari hasil penelitian sebelumnya,
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2
: Tingkat bagi hasil deposito mudharabah berjangka bank syariah 1 bulan
berpengaruh positif terhadap deposito mudharabah berjangka 1 bulan bank
syariah.
Pengaruh Likuiditas Perbankan Syariah

Dalam penelitian Nasution (2003), manajemen kredit bank syariah akan
mempengaruhi likuiditas bank itu sendiri dan akhirnya akan mempengaruhi
penghimpunan dana dari pihak ketiga. Likuiditas ini akan diproksikan dengan Finance
To Deposit ratio (FDR). Rasio ini menunjukkan seberapa besar kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan

5

kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Berdasarkan kondisi ini, diambil
hipotesis sebagai berikut :
H3 : FDR bank syariah berpengaruh negatif terhadap deposito mudharabah berjangka
1 bulan bank syariah.
Pengaruh Inflasi
Inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan
terus menerus selama peride tertentu. Apabila tingkat inflasi mengalami kenaikan maka
deposito perbankan syariah akan mengalami penurunan. Menurut Haron dan Azmi
(2005), inflasi berhubungan negatif dengan deposito yang dihimpun bank. Hal ini
disebakan ketika inflasi mengalami kenaikan, maka para nasabah akan mencairkan
dananya untuk mempertahankan tingkat konsumsinya.
Cahyono (2009) menyatakan bahwa pengaruh inflasi terhadap dana pihak ketiga

berbeda antara perbankan konvensional dan perbankan syariah. Sebagaimana yang
dihasilkan oleh Farikh (2007) yang menyatakan bahwa inflasi juga mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah. Dalam
penelitian ini diambil hipotesis sebagai berikut :
H4 : Inflasi memiliki pengaruh negatif terhadap deposito mudharabah berjangka 1
bulan bank syariah.
Pengaruh Ukuran Perusahaan
Ukuran bank (perusahaan) merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki
perusahaan. Pada penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran bank diproksi dengan
pertumbuhan aset bank. Ukuran bank memiliki kecenderungan kuat dalam
menghasilkan profit yang tinggi. Deposan pada umumnya menyimpan dananya di bank
dengan motif profit maximitation. Semakin besar ukuran bank, maka masyarakat akan
cenderung menyimpan uangnya di bank tersebut karena masyarakat berpikir akan
merasa aman menyimpan dananya di sana. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian
Andriyanti dan Wasilah (2010) yang menunjukkan bahwa penghimpunan deposito
Mudharabah berjangka 1 bulan pada Bank Muamalat Indonesia dipengaruhi oleh
ukuran bank. Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah
H5 : Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap deposito mudharabah
berjangka 1 bulan bank syariah.
METODE PENELITIAN

Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan data time series untuk rentang waktu bulanan, yaitu
Bulan Januari 2009 sampai Bulan Mei 2012. Data time series ini merupakan data
sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu hasil publikasi Bank Indonesia
dengan periode bulanan yaitu Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Perbankan
Indonesia. Selain itu data juga diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik yang
berupa data Inflasi Bulanan Indonesia.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan syariah yang terdiri dari Bank
Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang ada di Indonesia. Penelitian
ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive, dengan tujuan untuk

6

memperoleh sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang diajukan. Kriteria
yang diajukan yaitu perbankan syariah yang menerbitkan laporan keuangan bulanan
periode Januari 2009 sampai dengan Mei 2012.
Variabel Penelitian
Secara sistematik semua variabel dalam penelitian ini, dapat disajikan dalam
matriks variabel penelitian seperti pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 1.
Variabel Penelitian

Faktor- faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
deposito
mudharabah

Variabel
TSB
(Tingkat Suku
Bunga)

Konsep Variabel
Tingkat suku bunga
deposito berjangka 1
bulan pada bank
konvensional

Indikator
Tingkat suku bunga
deposito
konvensional

Skala
Rasio

TBH (Tingkat
Bagi Hasil)

tingkat bagi hasil
(ekuivalen rate) dari
deposito Mudharabah
berjangka 1 bulan

Tingkat bagi hasil
dari periode bulan
sebelumnya

Rasio

FDR (Finance to
Deposit Ratio)

menggambarkan
likuiditas bank syariah

Rasio

INFLASI

Menggambarkan tingkat
inflasi perekonomian
Indonesia
Menggambarkan ukuran
bank syariah

Rasio Total
Pembiayaan dengan
Deposito
Tingkat inflasi
bulanan
Pertumbuhan jumlah
aset dengan periode
sebelumnya
Pertumbuhan jumlah
deposito mudharabah
1 bulan dengan
periode sebelumnya

Rasio

Ukuran (SIZE)

Pertumbuhan
deposito
mudharabah

DM
(Deposito
Mudharabah )

Menggambarkan
pertumbuhan deposito
Mudharabah 1 bulan

Rasio

Rasio

Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan metode statistik untuk menguji variabel bebas
(independen) yang berpengaruh pada pertumbuhan deposito Mudharabah 1 bulan bank
syariah sebagai variabel terikat (dependen). Untuk menguji pengaruh ini dilakukan
analisis regresi. Agar model analisis regresi yang dipakai dalam penelitian ini secara
teoretis menghasilkan nilai parametrik yang sahih terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian asumsi klasik regresi yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas,
autokorelasi dan heteroskedastisitas.
Metode Regresi Linear Berganda
Persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
DM = βo + β1 TSB + β2 TBH + β3 FDR + β4 INFLASI + β5 SIZE + ε
Keterangan:
DM
: pertumbuhan jumlah deposito mudharabah berjangka 1 bulan

7

TSB
TBH
FDR
INFLASI
SIZE
βo
ε

: tingkat suku bunga deposito berjangka 1 bulan bank konvensional
: tingkat bagi hasil deposito Mudharabah 1 bulan
: Financing to Deposit Ratio menggambarkan likuiditas bank syariah
: tingkat inflasi perekonomian Indonesia
: ukuran bank syariah (ln Total Asset )
: intercept/konstanta
: Error

Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t)
Menurut Ghozali (2005) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengujian Asumsi Klasik
Dari hasil pengujian data menunjukkan bahwa asumsi normality,
homoscedasticity terpenuhi dan tidak ditemukan adanya gejala heteroscedasticity.
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode regresi linear
berganda dan uji signifikansi parameter individual (Uji statistik t).
Metode Regresi Linear Berganda
Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito 1
bulan bank konvensional, tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank
syariah, tingkat inflasi, tingkat likuiditas dan ukuran bank syariah. Sedangkan variabel
dependennya adalah pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah periode
selanjutnya.
Tabel 2.
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
(Constant)
-0,156
0,057
-0,273 0,000
TSB
-0,810
0,006
-0,824
-9,244 0,000
TBH
0,560
0,002
0,306
6,182 0.000
FDR
0,047
0,045
0,483
1,752 0,089
INFLASI
0,080
0,033
0,170
1,170 0,323
SIZE
0,236
0,081
0,483
5,943 0,019
Sumber : Output SPSS
Model

Dari tabel 2 dapat ditemukan model persamaan regresi sebagai berikut:
DM = – 0,156 – 0,810 TSB + 0,560 TBH + 0,047 FDR + 0,080 INFLASI
+ 0,236 SIZE
Keterangan:
DM

: pertumbuhan jumlah deposito mudharabah berjangka 1 bulan

8

TSB
TBH
FDR
INFLASI
SIZE

:

tingkat suku bunga deposito berjangka 1 bulan pada bank
konvensional
: tingkat bagi hasil (ekuivalen rate) dari deposito Mudharabah
berjangka 1 bulan pada periode bulan sebelumnya
: Financing to Deposit Ratio (FDR) yang menggambarkan likuiditas
bank syariah
: tingkat inflasi perekonomian Indonesia
: ukuran bank syariah (ln Total Asset )

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel TSB terhadap variabel
DM (0,000) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan
variabel TBH terhadap variabel DM. Hasil pengujian ini menunjukkan hipotesis
pertama (H1) diterima. Sedangkan nilai signifikansi variabel TBH terhadap variabel
DM adalah (0,019) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan
signifikan variabel TBH terhadap variabel DM. Hasil pengujian ini menunjukkan
hipotesis kedua (H2) diterima. Untuk nilai signifikansi variabel FDR terhadap variabel
DM sebesar (0,910) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel FDR tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel DM. Hasil pengujian ini menunjukkan
hipotesis ketiga (H3) ditolak.
Nilai signifikansi variabel INFLASI terhadap variabel DM adalah (0,655) >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel INFLASI tidak berpengaruh terhadap
variabel DM. Hasil pengujian ini menunjukkan hipotesis keempat (H4) ditolak. Nilai
signifikansi variabel SIZE terhadap variabel DM adalah (0,019) < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel SIZE berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
DM. Hasil pengujian ini menunjukkan hipotesis kelima (H5) diterima.
Pembahasan Penelitian
Berikut adalah pembahasan dari hasil penelitian pengaruh beberapa variabel
independen terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah periode
Januari 2009 sampai dengan Mei 2012.
Pengaruh Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum Konvensional
Hasil analisis diketahui bahwa variabel TSB berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Hal ini berarti
ketika tingkat suku bunga deposito 1 bulan bank umum konvensional naik, akan
menurunkan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Dan sebaliknya, penurunan
tingkat suku bunga deposito 1 bulan bank umum konvensional akan menyebabkan
kenaikan pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah.
Pengaruh
negatif tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank
konvensional terhadap pertumbuhan deposito Mudharabah berjangka 1 bulan adalah
karena dengan meningkatnya suku bunga akan menyebabkan peningkatan risiko
displacement fund (pengalihan dana dari bank syariah ke bank konvensional) yang akan
dihadapi bank syariah. Hal ini tentunya akan membuat jumlah dana pihak ketiga yang
dihimpun oleh bank syariah menurun.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Haron dan Ahmad
(2000), yang telah menunjukkan bahwa tingkat suku bunga konvensional memiliki
pengaruh terhadap dana pihak ketiga bank syariah. Dan konsisten dengan hasil

9

penelitian Arundina (2007) serta penelitian Budiati (2007) yang menunjukkan bahwa
suku bunga deposito bank konvensional berkaitan erat dengan penghimpunan dana
pihak ketiga (DPK) bank syariah. Juga mendukung Farikh (2007) yang menunjukkan
bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah dipengaruhi oleh tingkat suku
bunga deposito konvensional.
Penelitian Andriyanti dan Wasilah (2010) juga
menunjukkan bahwa penghimpunan deposito Mudharabah berjangka 1 bulan pada
Bank Muamalat Indonesia sebagai variabel terikat dipengaruhi variabel bebas tingkat
suku bunga deposito berjangka 1 bulan pada bank konvensional.
Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah 1 bulan Bank Syariah
Hasil analisis diketahui bahwa variabel TBH berpengaruh positif secara
signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Hal ini
berarti ketika tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah naik, akan
menaikkan pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Dan penurunan
tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah akan menyebabkan
penurunan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah.
Pengaruh positif variabel tingkat bagi hasil terhadap pertumbuhan deposito
Mudharabah berjangka 1 bulan dikarenakan para nasabah dalam menempatkan dananya
di bank syariah masih dipengaruhi oleh motif untuk mencari profit sehingga jika tingkat
bagi hasil bank semakin besar maka akan semakin besar pula dana pihak ketiga yang
disimpan di bank syariah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang ditunjukkan
oleh Rahmawati (2010) bahwa profit sharing berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
dana bank syariah. Karena nasabah hanya bersedia menyimpan dananya pada bank yang
mau dan mampu untuk membayar kembali dana tersebut apabila ditagih. Juga
mendukung hasil penelitian Samsudin (2005) yang menunjukkan bahwa faktor
besarnya return dan persentasi bagi hasil yang tinggi menjadi daya tarik bagi nasabah
untuk menyimpan dananya di Bank Syariah Mandiri. Namun hasil penelitian ini
berbeda dengan beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh prinsip bagi hasil
(profit sharing) terhadap keputusan nasabah menyimpan dananya di bank syariah.
Nasser dan Al Khatib (2005) menunjukkan bahwa 79% responden di Jordan mau
menanamkan dananya pada bank syariah karena motivasi agama. Hasil serupa
ditemukan oleh Amat (2005) dengan menunjukkan bahwa faktor motivasi untuk
mendapatkan return yang tinggi tidak menjadi dasar utama dalam memilih bank,
melainkan lebih kepada kesesuaian dengan syariah.
Fitriyah (2010) juga menunjukkan bahwa bagi hasil tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan dana bank umum syariah, karena faktor agama merupakan faktor utama
yang menjadi alasan nasabah menyimpan dananya di bank syariah. Karakter nasabah
bank syariah merupakan nasabah emosional yang non profit oriented.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat bagi hasil deposito
mudharabah 1 bulan bank syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Hal ini membuktikan bahwa
masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim masih terpengaruh oleh return yang akan
diterima.
Untuk menaikkan pertumbuhan mudharabah 1 bulan bank umum syariah,
hendaknya pihak manajemen perbankan syariah menaikkan efisiensi kinerja bank
syariah sehingga dapat menaikkan tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan. Hal
ini akan menjadikan deposito mudharabah 1 bulan menjadi pilihan investasi yang

10

menarik bagi nasabah, maka dana deposito mudharabah akan meningkat. Nasabah
pastinya akan memilih investasi yang halal dan memberikan keuntungan yang besar.
Pengaruh Likuiditas Bank Syariah
Dalam penelitian ini, likuiditas diproksikan dengan Finance to Deposite Ratio
(FDR). Rasio ini menunjukkan seberapa besar kemampuan bank dalam membayar
kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah
pula kemampuan likuiditas bank tersebut jika ada deposan menarik dananya sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Hal ini akan
turut mempengaruhi deposan dalam memilih dimana akan menghimpun dananya.
Hasil penelitian menunjukkan FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Rasio yang mencerminkan
likuiditas bank syariah ini memang tergolong tinggi, yakni 87,27 % sampai 100,5%.
Hal ini berarti sebagian besar dan hampir seluruh dana pihak ketiga digunakan untuk
pembiayaan, sehingga dapat dikatakan bahwa likuiditas bank syariah rendah. Namun
ternyata pertumbuhan dana pihak ketiga dan dana deposito mudharabah khususnya,
terlihat naik.
Likuiditas bank syariah yang relatif rendah, tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan karena dana titipan
nasabah tersebut terlihat semakin mengalami kenaikan. Nasabah tampaknya tidak
melihat atau memperhitungkan nilai FDR suatu bank perbulannya ketika hendak
memutuskan meletakkan dananya. Dapat juga disebabkan karena bank syariah sudah
memperoleh kepercayaan penuh dari nasabah dengan dibuktikan selama ini dapat
memenuhi kewajibannya kepada nasabah. Selain itu, angka pembiayaan macet yang
rendah dapat juga menjadi pegangan nasabah untuk memberi kepercayaan pada bank
syariah meskipun likuiditasnya relatif rendah.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Andriyanti dan
Wasilah (2010) yang juga menggunakan variabel yang sama dalam pengaruhnya
terhadap penghimpunan dana pihak ketiga dan hasil yang tidak signifikan ditunjukkan
oleh variabel FDR dalam pengaruhnya terhadap deposito Mudharabah berjangka 1
bulan. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Shalihati (2012) yang
menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah
Bank Umum Syariah periode Juni 2004 – Desember 2010.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Nasution (2003) sebelumnya,
bahwa manajemen kredit bank syariah akan mempengaruhi likuiditas bank dan akhirnya
akan mempengaruhi penghimpunan dana dari pihak ketiga.
Pengaruh Inflasi
Inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan
terus menerus selama peride tertentu. Tingkat inflasi yang tinggi mengakibatkan
masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap akan mengurangi alokasikan dana
investasinya untuk mempertahankan tingkat konsumsi. Dan sebaliknya, jika tingkat
inflasi menurun nasabah akan memiliki dana yang besar untuk alokasi investasi.
Kenaikan inflasi juga menyebabkan masyarakat tidak tertarik untuk meletakkan
dananya pada bank karena nilai mata uang semakin menurun. Meskipun deposito
memberikan bagi hasil, namun jika tingkat inflasi lebih tinggi dibanding tingkat suku
bunga, maka nilai mata uang tetap menurun.

11

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan, sehingga menolak hipotesis yang telah
diajukan peneliti. Nasabah bank syariah tampaknya sudah terbiasa dengan inflasi yang
terjadi di Indonesia, sehingga sudah dapat merencanakan alokasi dana yang digunakan
untuk konsumsi dan dana investasi. Akibatnya, fluktuasi tingkat inflasi tidak
mempengaruhi pertumbuhan deposito mudharabah.
Nasabah bank syariah tidak terpengaruh terhadap fluktuasi tingkat inflasi di
Indonesia bisa juga disebabkan karena dalam kondisi inflasi yang naik turun, mereka
kesulitan untuk memilih investasi selain deposito karena investasi di tempat lain
kemungkinan akan memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan resiko penurunan
nilai uang akibat inflasi.
Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Faizi (2009)
yang menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap simpanan mudharabah
pada Bank Umum Syariah periode 2005 – 2007. Juga Alwi (2009) yang dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap dana
deposito mudharabah bank syariah di Indonesia . Demikian juga Lestari (2012) dalam
penelitiannya pada Bank Muamalat Indonesia periode Januari 2003 – Desember 2007
menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap deposito mudharabah.
Hasil penelitian ini berbeda dengan Farikh (2007) yang menunjukkan bahwa
inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dana pihak ketiga (DPK)
perbankan syariah. Andriyanti dan Wasilah (2010) juga menunjukkan bahwa
penghimpunan deposito Mudharabah berjangka 1 bulan pada Bank Muamalat Indonesia
dipengaruhi oleh tingkat inflasi secara signifikan. Juga dalam penelitian Haron dan
Azmi (2005) yang menunjukkan bahwa inflasi berhubungan negatif dengan deposito
yang dihimpun bank. Hal ini disebabkan ketika inflasi mengalami kenaikan, maka para
nasabah akan mencairkan dananya untuk mempertahankan tingkat konsumsinya.
Pengaruh Ukuran Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran bank syariah berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan. Ukuran bank merupakan
ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Pada penelitian ini, pengukuran
terhadap ukuran bank diproksi dengan pertumbuhan total aset yang dimiliki bank
syariah.
Peningkatan total asset menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam beroperasi
semakin bagus dan kemampuan untuk bisa melakukan perngembangan semakin luas.
Aset yang besar juga memiliki kecenderungan kuat dalam menghasilkan profit yang
tinggi. Deposan pada umumnya menyimpan dananya di bank dengan motif profit
maximitation. Semakin besar ukuran bank, maka masyarakat akan cenderung
menyimpan uangnya di bank tersebut karena masyarakat berpikir akan merasa aman
menyimpan dananya di sana dan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Andriyanti dan Wasilah
(2010) yang menunjukkan bahwa ukuran (yang diproksikan total aset) mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap deposito mudharabah 1 bulan Bank Muamalat
Indonesia. Juga konsisten dengan penelitian Herlanika (2011) yang menunjukkan
bahwa ukuran bank syariah dan unit-unit usaha syariah berpengaruh terhadap jumlah
deposito mudharabah.

12

PENUTUP
Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan perbankan syariah di
Indonesia untuk periode Januari 2009 sampai dengan Mei 2012 adalah hipotesis 1, 2
dan 5 diterima sedangkan hipotesis 3 dan 4 ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan perbankan syariah sebagai variabel
terikat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas tingkat bagi hasil deposito
mudharabah bank syariah dan tingkat suku bunga deposito 1 bulan bank konvensional,
dan ukuran perusahaan. Sedangkan untuk variabel bebas likuiditas dan inflasi tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat deposito mudharabah 1 bulan
bank syariah.
Pengaruh positif tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah
menunjukkan bahwa nasabah bank syariah masih berorientasi terhadap profit, sehingga
apabila tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah tinggi, maka nasabah akan
cenderung menempatkan dananya dalam deposito mudharabah 1 bulan bank syariah.
Hal ini terbukti juga dari hasil penelitian bahwa tingkat suku bunga deposito 1 bulan
bank konvensional berpengaruh negatif terhadap dana deposito mudharabah 1 bulan
bank syariah. Likuiditas tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap dana
deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Nasabah memberikan kepercayaan yang
tinggi terhadap bank syariah dengan terbukti jumlah dana deposito mudharabah 1 bulan
bank syariah yang semakin meningkat, tanpa melihat angka pembiayaan dibanding
jumlah dana pihak ketiga yang tinggi.
Ukuran (Size) yang dilihat dari pertumbuhan aktiva yang dimiliki bank syariah
menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap dana deposito mudharabah 1
bulan. Deposan pada umumnya menyimpan dananya di bank dengan motif profit
maximitation. Semakin besar ukuran bank, maka masyarakat akan cenderung
menyimpan uangnya di bank tersebut karena masyarakat berpikir akan merasa aman
menyimpan dananya di sana dan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Variabel
bebas inflasi tidak berpengaruh terhadap dana deposito mudharabah 1 bulan bank
syariah. Nasabah bank syariah terlihat sudah terbiasa dengan inflasi yang terjadi di
Indonesia, sehingga sudah dapat merencanakan dana yang digunakan untuk konsumsi
dan dana investasi. Akibatnya, fluktuasi tingkat inflasi tidak mempengaruhi
pertumbuhan deposito mudharabah.
Implikasi
Penelitian ini mempunyai implikasi terhadap manajemen bank syariah, bahwa
tingkat bagi hasil yang tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan dana pihak ketiga.
Sedangkan tingkat bunga deposito 1 bulan bank konvensional yang tinggi juga dapat
berpengaruh terhadap menurunnya dana deposito mudharabah 1 bulan. Untuk
meningkatkan penghimpunan dana tersebut, hendaknya manajemen lebih meningkatkan
kinerjanya agar dapat memberikan bagi hasil yang tinggi terhadap dana investasi
nasabah tersebut. Selain itu manajemen bank syariah juga dapat bekerja sama dengan
Majelis Ulama Indonesia untuk memberikan sosialisasi lebih luas mengenai haramnya
bunga bank. Bagi peneliti di bidang perbankan syariah, penelitian ini dapat menjadi
literatur dan wacana untuk penelitian selanjutnya.

13

Keterbatasan
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data time series yang sangat
terbatas, sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan data time
series yang lebih panjang agar dapat lebih menggambarkan kondisi sebenarnya. Selain
itu penelitian ini hanya menggunakan 5 variabel bebas, disarankan untuk menambah
variabel lain yang diduga kuat berpengaruh secara signifikan terhadap dana deposito
mudharabah 1 bulan bank syariah dari hasil penelitian-penelitian lainnya. Variabel
terikat dalam penelitian ini hanya deposito mudharabah 1 bulan, diharapkan untuk
penelitian selanjutnya diteliti juga faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dana pihak
ketiga lainnya. Penelitian ini menggunakan data statistik dari Bank Indonesia.
Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat mengetahui secara langsung dari sisi
nasabah dengan wawancara atau kuisioner, sehingga dapat diketahui secara jelas dan
pasti faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam menanamkan dananya ke dalam
deposito mudharabah 1 bulan bank syariah.

DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman, K. 2005. Islamic Banking, Edisi Ketiga. Jakarta. Rajawali Press
Alwi, I. 2009. Pengaruh Suku Bunga Deposito,Tingkat Inflasi, Dan Jumlah Kantor
Bank Terhadap Dana Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah Di
Indonesia. Thesis. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Amat, Y. 2005. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk
menggunakan Jasa Perbankan Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan dan
Bisnis Islam”EKSIS” Vol 1 No 2 April-Juni 2005
Andriyanti, A. dan Wasilah, 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (Deposito Mudharabah 1 Bulan) Bank
Muamalat Indonesia (BMI). Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XIII
: Purwokerto
Antonio, M.S. 2001. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Pers. Jakarta
Arundina, T. 2007. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Konvensional dan Tingkat
Bagi Hasil Bank Syariah Terhadap DPK Bank Syariah. Skripsi : FEUI.
Bank Indonesia. 2003. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta.
--------------------. 2011. Outlook Perbankan Syariah 2011: Penguasaan Pasar Domestik
Dengan Kualitas Pelayanan Berstandar Internasional. Jakarta
Bank Syariah Mandiri. 2010. Perbankan Syariah : Perkembangan dan Penjelasan.
Jakarta
Budiati, A.N. 2007. Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap
Pendanaan Pada Bank Muamalat Indonesia. Skripsi : FEUI.

14

Cahyono, A. 2009. Pengaruh Indikator Makroekonomi terhadap DPK dan Pembiayaan
Pada Bank Syariah Mandiri. Thesis : PSKTTI UI.
Faizi. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Simpanan Mudharabah Bank Umum
Syariah Periode 2005 – 2009. Skripsi : UIN Kalijaga Yogyakarta.
Farikh, N. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga
Perbankan Syariah dan Konvensional di Indonesia. Thesis : PSKTTI UI.
Fitriyah, N. 2010. Kontribusi Incentve Compatible Constrains dan Prinsip Bagi Hasil
untuk Mereduksi Terjadinya Indikasi Moral Hazard dalam Penyaluran Dana
Pihak Ketiga dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Dana Bank Syariah
Survey pada Bank Umum Syariah di Indonesia). Thesis : Unpad
Haron, S. dan N. Ahmad. 2000. “The Effects of Conventional Interest Rates and Rate
of Profit on Funds Deposited with Islamic Banking System in Malaysia.”
International Journal of Islamic Financial Services, Vol 1, No 4
Haron, S. dan W. N. W. Azmi. 2005. “Measuring Depositors’ of Malaysian Islamic
Banking System: A Co-integration Approach.” Proceeding 6th International
Conference On Islamic Economic and Finance Vol.2.
Hasibuan, M.S.P. 2006. Dasar-Dasar Perbankan, Cetakan Kelima. Jakarta: Bumi
Aksara
Herlanika, R. 2011. Pengaruh Suku Bunga Deposito, Tingkat Bagi Hasil, Inflasi,
Pendapatan Domestik Bruto dan Ukuran Perusahaan terhadap Jumlah
Deposito Mudharabah Nerjangka 1 Bulan pada Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Indriantoro, N. dan B. Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE
UGM.
Lestari, W. A. 2012. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pasar, Tingkat Bagi Hasil, Tingkat
Likuiditas, Ukuran Bank, Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak
Ketiga Pada Bank Muamalat Indonesia Tbk. Thesis. Fakultas Ekonomi
Universitas Stikubank Semarang.
Majelis Ulama Indonesia. 2006. Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional : Jakarta
Nasser, K. dan J. A. Al-Khatib. 2005. A Study Of customer satisfaction and Preferrence
in Jordan Islamic Banking. International Journal Of Bank Marketing 173
MCB University Press.
Nasution, C.S. 2003. Manajemen Kredit Syariah Bank Muamalat. Kajian Ekonomi dan
Keuangan, Vol.7, No.3

15

Oktaviana, C. 2007. Potret Perbankan Syariah di Indonesia, Buletin Ekonomika dan
Bisnis Islam .Edisi IV/VII . Laboratorium Ekonomi dan Bisnis Islam (LEBI)
UGM
Rahmawati, T. 2010. Pengaruh Indikasi Moral Hazard Dalam Penyaluran Pembiayaan
Terhadap Pertumbuhan Dana Bank Syariah Melalui Monitoring Dan Profit
Sharing Sebagai Variabel Intervening (Survey Pada Bank Umum Syariah
Dan Unit Usaha Syariah Di Indonesia). Tesis. Unpad
Samsudin. 2005. Mengapa Nasabah Memilih Menggunakan Jasa Bank Syariah. Jurnal
Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islam”EKSIS” Vol 1 No 2 April- Juni 2005
Shalihati, A. N. 2012. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Umum, Tingkat Bagi
Hasil, Likuiditas Bank Umum Syariah, Inflasi, Dan Ukuran Bank Umum
Syariah, Terhadap Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di
Indonesia. Thesis, Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang.
Supranto. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ulfah, M. 2010. Analisa Perkembangan Asset, Dana Pihak Ketiga (DPK) ,dan
Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia. Skripsi : Universitas
Gunadarma