Makalah Radioaktif di Berbagai bidang

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmatnya
kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan Remedial Kimia. Makalah ini disusun dan
diuraikan dengan di dasari oleh informasi buku dan internet.
Makalah ini di di buat pula untuk mengetahui manfaat dan dampak yang ditimbulkan
radioaktif da kehidupan manusia dan disertai dengan gambar. Saya menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah baik penyusunan serta kata-kata. Oleh sebab itu saya mohon
maaf atas kekurangannya makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat petunjuk dari
Tuhan yang berupa ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang “Manfaat dan Dampak Radioaktif
Dalam Kehidupan Manusia”.

Manokwari, 8 Desember 2013
Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
ISI......................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................
1.1.Latar Belakang Masalah..............................................................................................................
1.2.Permasalahan...............................................................................................................................
1.3.Tujuan .........................................................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................
2.1.Pengertian Radioaktif..................................................................................................................
2.2.Manfaat Radioaktif......................................................................................................................
2.3.Bahaya Radioaktif.......................................................................................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................................
3.1.Kesimpulan .................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Radioaktivitas adalah bagian dari bumi kita dan telah ada selama ini. Bahan alami radioaktif
ada di dalam kerak, lantai dan dinding rumah kita, sekolah, atau kantor dan dalam makanan yang kita
makan dan minum. Gas radioaktif juga ada di udara yang kita hirup. Tubuh kita sendiri - otot, tulang,
dan jaringan - mengandung unsur radioaktif alami. Manusia selalu terkena radiasi alami yang timbul
dari bumi maupun dari luar bumi. Radiasi yang kita terima dari luar angkasa disebut radiasi kosmik

atau sinar kosmik.
Kita juga menerima paparan dari radiasi buatan manusia, seperti sinar - X, radiasi yang
digunakan untuk mendiagnosa penyakit dan untuk terapi kanker. Dampak dari pengujian bahan
peledak nuklir, dan sejumlah kecil bahan radioaktif dilepaskan ke lingkungan dari pembangkit
batubara dan tenaga nuklir, juga merupakan sumber paparan radiasi kepada manusia. Di dalam
makalah ini membahas tentang , pengertian radioaktif, manfaat dan dampak yang ditimbulkan.

1.2.Permasalahan
Sesuai dengan judul makalah diatas yaitu tentang radioaktif. Maka rumusan masalah
pembahasan dan konsep pembahasan:
1. Pengertian Radioaktif.
2. Manfaat Radioaktif dalam kehidupan manusia.
4. Dampak Radioaktif.

1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengerti Radioaktif.
2. Mengetahui manfaat Radioaktif dalam kehidupan manusia.
4. Mengetahui dampak negatif Radioaktif.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Radioaktif
Radioaktivitas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan disintegrasi atom. Atom
dapat dicirikan dengan jumlah proton dalam inti. Beberapa elemen alam yang tidak stabil. Oleh
karena itu, inti mereka hancur atau busuk, sehingga melepaskan energi dalam bentuk radiasi.
Fenomena fisik ini disebut radioaktivitas dan atom radioaktif disebut inti. Peluruhan radioaktif
dinyatakan dalam satuan yang disebut becquerels. Satu becquerel sama dengan satu disintegrasi per
detik.
Radionuklida pembusukan pada tingkat karakteristik yang tetap konstan terlepas dari pengaruh
eksternal, seperti suhu atau tekanan. Waktu yang dibutuhkan untuk setengah radionuklida hancur atau
pembusukan disebut paruh. Hal ini berbeda untuk setiap unsur radioaktif, mulai dari sepersekian detik
untuk miliaran tahun. Sebagai contoh, paruh Iodine 131 adalah delapan hari, tetapi untuk Uranium
238, yang hadir dalam jumlah yang bervariasi di seluruh dunia, itu adalah 4,5 miliar tahun. Kalium 40,
sumber utama radioaktivitas dalam tubuh kita, memiliki waktu paruh dari 1,42 miliar tahun .
Jenis Radiasi
Istilah "radiasi" sangat luas, dan mencakup hal-hal seperti cahaya dan gelombang radio. Dalam
konteks kita mengacu pada "pengion" radiasi, yang berarti bahwa karena radiasi tersebut melewati
materi, hal ini dapat menyebabkan ia menjadi bermuatan listrik atau terionisasi. Dalam jaringan hidup,
ion listrik dihasilkan oleh radiasi dapat mempengaruhi proses biologis normal. Peluruhan zat

radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel
alpha (α), partikel beta (β), dan partikel gamma (γ).


Radiasi alpha terdiri dari berat, partikel bermuatan positif yang dipancarkan oleh atom dari
unsur-unsur seperti uranium dan radium. Radiasi alfa dapat dihentikan sepenuhnya oleh
selembar kertas atau lapisan permukaan tipis kulit kita ( epidermis ). Namun, jika bahan alpha
- memancarkan diambil ke dalam tubuh dengan bernapas, makan, atau minum, mereka dapat
mengekspos jaringan internal yang secara langsung dan mungkin, karena itu, menyebabkan
kerusakan biologis.



Radiasi beta terdiri dari elektron. Mereka lebih tajam daripada partikel alfa dan dapat melewati
1-2 sentimeter air. Secara umum, selembar aluminium setebal beberapa milimeter akan
berhenti radiasi beta.



Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik yang mirip dengan sinar- X, cahaya, dan

gelombang radio. Sinar gamma, tergantung pada energi mereka, dapat melewati menembus
tubuh manusia, tetapi dapat dihentikan oleh dinding tebal dari beton atau timbal.



Neutron adalah partikel bermuatan dan tidak menghasilkan ionisasi langsung. Namun,
interaksi mereka dengan atom materi dapat menimbulkan alpha, beta, gamma, atau sinar - X
yang kemudian menghasilkan ionisasi. Neutron penetrasi dan dapat dihentikan hanya oleh
massa tebal beton, air atau parafin.
Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk energi yang

dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui ruang atau materi sebagai partikel /
partikel ataupun gelombang elektromagnetik. Radioaktivitas (juga disebut radioaktif juga merupakan
fenomena alami atau buatan, dimana ditimbulkan oleh zat tertentu atau bahan kimia. Ada dua radio
aktif yang ada pada umumnya yaitu Radioaktivitas spontan atau alami: Hal ini diwujudkan dalam
unsur-unsur radioaktif dan isotop ditemukan di alam dan mencemari lingkungan seperti uranium dan
thorium dalam lingkungan (tanah, pohon, air dan udara) dan Radioaktivitas buatan atau induksi:
radioaktif ini merupakan salah satu yang disebabkan oleh transformasi nuklir buatan seperti
Technitium-99m yang digunakan dalam medis dan Iridium-192 yang digunakan dalam industri
termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah perubahan atau konversi secara spontan inti
nuklida stabil ke inti lainnya di mana ada radiasi pengion. Setiap kali jumlah proton dalam inti, maka
akan ada unsur perubahan. Radioaktivitas ditemukan pada tahun 1896 oleh Henri Becquerel pada
garam uranium. Untuk memperjelas sifat radioaktivitas signifikan,fisikawan Perancis Pierre Curie dan
Marie Curie asal Polandia berkontribusi untuk hal ini.
Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar infra-red
(panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah partikel Alfa, partikel beta,
sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron.Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir,
dan juga digunakan dalam pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya
mengukur ketebalan dan ukuran kerapatan).
Contoh isotop radioaktif alami
1. uranium
2. thorium isotop radioaktif
2.2. Manfaat Radioaktif
Berikut manfaat dan bahaya zat radio aktif pada kehidupan sehari-hari.
Secara garis besar manfaat dari Zat Radioaktif diuraikan di bawah ini, antara lain :
1. Sebagai Perunut
2. Sebagai Sumber Radiasi

A.


Dalam Bidang Kedokteran :

1. STERILISASI RADIASI.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk
sterilisasi alat-alat kedokteran.
Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi
konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi
sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas,

maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.
2. TERAPI TUMOR ATAU KANKER.
Berbagai jenis tumor atau
kanker dapat diterapi dengan
radiasi. Sebenarnya, baik sel
normal maupun sel kanker dapat
dirusak oleh radiasi tetapi sel

kanker atau tumor ternyata lebih
sensitif (lebih mudah rusak). Oleh
karena itu, sel kanker atau tumor
dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
3. PENENTUAN KERAPATAN TULANG DENGAN BONE DENSITOMETER.
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau
sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa
maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh
komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu
mendiagnosis kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause
(matihaid) sehingga menyebabkan tulang muda .
4. THREE DIMENSIONAL CONFORMAL RADIOTHERAPHY (3D-CRT).
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah
lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan
komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi
radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel
generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan
radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat
keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat

selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan
dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan
radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan
memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah
berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi
pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik
ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau
bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh
pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak
jaringan di luar target .
5. TEKNIK PENGAKTIFAN NEUTRON.
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsurunsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn
dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada
sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan
diperiksa ditembaki dengan neutron.

Sebagai Perunut
Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi kerusakan
yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu dapat digunakan untuk
membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan sel

kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang
kesehatan.
Contoh radioisotop dalam bidang kedokteran :
·I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan otak
·Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung
·Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung
·Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah
·Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru
·P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukkan sel darah
merah yang berlebihan. Didalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga
radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada
sumsum tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran,
sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum
dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan masih mungkin terjadi
kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi
ulang dengan menggunakan sinar gamma.
· Fe-59 Mempelajari pembentukan sel darah merah
· Cr-51 Mendeteksi kerusakan limpa
· Se-75 Mendeteksi kerusakan Pankreas
· Tc-99 Mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru

· Ga-67 Memeriksa kerusakan getah bening
· C-14 Mendeteksi diabetes dan anemia
· Co-60 Membunuh sel-sel kanker
Berbagai jenis radio isotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai
jenis penyakit al: teknesium (Tc-99), talium-201 (Ti-201), iodin 131(1-131), natrium-24 (Na-24),
ksenon-133 (xe-133) dan besi (Fe-59). Tc-99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan diserap
terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru Sebaliknya
Ti-201 terutama akan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua
isotop itu digunakan secara bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.
1-131 akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, 1131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan untuk mendeteksi
tumor otak. Larutan garam yang mengandung Na-24 disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk
mendeteksi adanya gangguan peredaran darah misalnya apakah ada penyumbatan dengan mendeteksi
sinar gamma yang dipancarkan isotop Natrium tsb.
Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru. P-32 untuk penyakit mata, tumor dan hati.
Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah. Kadang-kadang, radioisotop yang digunakan
untuk diagnosa, juga digunakan untuk terapi yaitu dengan dosis yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga
digunakan untuk terapi kanker kelenjar tiroid.
Unsur Lain yang Dapat digunakan dalam Bidang Kedokteran
1) Bismuth-213 (46 menit): digunakan untuk terapi alfa ditargetkan (TAT), terutama kanker, karena

memiliki energi tinggi (8.4 MeV).
2) Kromium-51 (28 detik): digunakan untuk label sel darah merah dan menghitung kerugian protein
gastro-intestinal.
3) Cobalt-60 (5,27 tahun): dahulu digunakan untuk radioterapi berkas eksternal, sekarang lebih
banyak digunakan untuk sterilisasi
4) Disprosium-165 (2 jam): digunakan sebagai hidroksida agregat untuk perawatan synovectomy
arthritis.
5) Erbium-169 (9,4 detik): digunakan untuk menghilangkan rasa sakit arthritis di sendi sinovial.
6) Holmium-166 (26 jam): dikembangkan untuk diagnosis dan pengobatan tumor hati.
7) Iodine-125 (60 detik): digunakan dalam brachytherapy kanker (prostat dan otak), juga diagnosa
untuk mengevaluasi tingkat filtrasi ginjal dan untuk mendiagnosis deep vein thrombosis di kaki. Hal
ini juga banyak digunakan dalam radioimmuno-pengujian untuk menunjukkan adanya hormon dalam
jumlah kecil.
8) Iodine-131 (8 detik) *: banyak digunakan dalam mengobati kanker tiroid dan dalam pencitraan
tiroid, juga dalam diagnosis fungsi hati yang abnormal, ginjal (ginjal) aliran darah dan obstruksi
saluran kemih. Sebuah emitor gamma kuat, tetapi digunakan untuk terapi beta.
9) Iridium-192 (74 detik): disertakan dalam bentuk kawat untuk digunakan sebagai sumber radioterapi
internal untuk pengobatan kanker (digunakan kemudian dihapus).
10) IronBesi-59 (46 detik): digunakan dalam studi metabolisme besi dalam limpa.
11) Lead-212 (10.6 jam): digunakan dalam TAT untuk kanker, dengan produk peluruhan Bi-212, Po212, Tl-208.
12) Lutetium-177 (6.7 detik): Lu-177 semakin penting karena hanya memancarkan gamma cukup
untuk pencitraan sedangkan radiasi beta melakukan terapi pada kecil (misalnya endokrin) tumor.
setengah-hidup cukup lama untuk memungkinkan persiapan yang canggih untuk digunakan. Hal ini
biasanya dihasilkan oleh aktivasi neutron dari target lutetium alam atau diperkaya-176.
13) Molibdenum-99 (66 jam) *: digunakan sebagai 'orang tua' dalam generator untuk menghasilkan
teknesium-99m.
14) Palladium-103 (17 detik): digunakan untuk membuat benih brachytherapy implan permanen untuk
kanker prostat tahap awal.
15) Fosfor-32 (14 detik): digunakan dalam pengobatan polisitemia vera (kelebihan sel darah merah).
16) Kalium-42 (12 jam): digunakan untuk penentuan kalium tukar dalam aliran darah koroner.
17) Renium-186 (3,8 detik): digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada kanker tulang.
18) Renium-188 (17 jam): Digunakan untuk arteri koroner, menyinari dari balon angioplasty.
19) Samarium-153 (47 jam): Sm-153 sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit kanker sekunder
bersarang di tulang, dijual sebagai Quadramet. Juga sangat efektif untuk prostat dan kanker payudara.
20) Selenium-75 (120 detik): digunakan dalam bentuk seleno-metionin untuk mempelajari produksi
enzim pencernaan.
21) Sodium-24 (15 jam): untuk studi elektrolit dalam tubuh.
22) Stronsium-89 (50 detik) *: sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit prostat dan kanker tulang.
23) Technetium-99m (6 jam): digunakan untuk gambar otot kerangka dan jantung pada khususnya,
tetapi juga untuk otak, tiroid, (perfusi dan ventilasi) paru-paru, hati, limpa, ginjal (struktur dan tingkat
filtrasi), kantung empedu, tulang sumsum, ludah dan kelenjar lakrimal, kolam darah jantung, infeksi
dan banyak penelitian medis khusus. Diproduksi dari Mo-99 dalam generator.
24) Xenon-133 (5 detik) *: digunakan untuk paru-paru.
25) Iterbium-169 (32 detik): digunakan untuk studi cairan cerebrospinal di otak.
26) Iterbium-177 (1,9 jam): nenek moyang Lu-177.
27) Yttrium-90 (64 jam) *: digunakan untuk brachytherapy kanker dan sebagai silikat koloid untuk
menghilangkan rasa sakit arthritis pada sendi sinovial lebih besar. Tumbuh signifikan dalam terapi.

28) Radioisotop cesium, emas dan ruthenium juga digunakan dalam brachytherapy.
29) Karbon-11, Nitrogen-13, Oksigen-15, Fluorin-18: adalah positron emitter digunakan dalam PET
untuk mempelajari fisiologi otak dan patologi, khususnya untuk pemisahan fokus epilepsi, dan
demensia, psikiatri dan studi neuropharmacology. Mereka juga memiliki peran penting dalam
kardiologi F-18 dalam FGD (fluorodeoxyglucose) telah menjadi sangat penting dalam deteksi kanker
dan pemantauan kemajuan dalam pengobatan mereka, dengan menggunakan PET.
30) Cobalt-57 (272 detik): digunakan sebagai penanda untuk memperkirakan ukuran organ dan untuk
kit diagnostik in-vitro.
31) Tembaga-64 (13 jam): digunakan untuk mempelajari penyakit genetik yang mempengaruhi
metabolisme tembaga, seperti dan penyakit Menke, dan untuk pencitraan PET tumor, dan terapi.
32) Tembaga-67 (2.6 detik): digunakan dalam terapi.
33) Fluor-18 sebagai FLT (fluorothymidine) miso,-F (fluoromisonidazole), 18F-kolin: digunakan
untuk pelacak.
34) Gallium-67 (78 jam): digunakan untuk pencitraan tumor dan lokalisasi lesi inflamasi (infeksi).
35) Gallium-68 (68 menit): positron emitor digunakan dalam PET dan unit PET-CT Berasal dari
germanium-68 dalam generator.
36) Germanium-68 (271 detik): digunakan sebagai 'orang tua' dalam generator untuk menghasilkan
Ga-68.
37) Indium-111 (2,8 detik): digunakan untuk studi diagnostik spesialis, misalnya studi otak, infeksi
dan studi usus transit.
38) IIodine-123 (13 jam): semakin digunakan untuk diagnosis fungsi tiroid, ini adalah emitor gamma
tanpa radiasi beta I-131.
39) Iodine-124: pelacak.
40) Krypton-81m (13 detik) dari Rubidium-81 (4,6 jam): gas Kr-81m dapat menghasilkan gambar
fungsi ventilasi paru, misalnya pada pasien asma, dan untuk diagnosis awal penyakit paru-paru dan
fungsi.
41) Rubidium-82 (1,26 menit): nyaman PET agen dalam pencitraan perfusi miokard.
42) Stronsium-82 (25 detik): digunakan sebagai 'orang tua' dalam generator untuk menghasilkan Rb82.
43) Talium-201 (73 jam): digunakan untuk mendiagnosa kondisi arteri koroner jantung penyakit lain
seperti kematian otot jantung dan untuk lokasi limfoma tingkat rendah

B.

Dalam Bidang Pertanian :

Aplikasi radioisotop “si pencari jejak” ini di bidang pertanian tidak kalah menariknya.
Radioisotop dapat digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar tanaman setelah ditabur.
Gerakan pupuk jenis fosfat, dari tanah sampai ke dalam tumbuhan dapat ditelusuri dengan
mencampurkan radioisotop fosfor-32 (P-32) ke dalam senyawa fosfat di dalam pupuk. Dengan cara ini
dapat diketahui pola penyebaran pupuk dan efektifitas pemupukan.
1. PEMBERANTASAN HAMA DENGAN TEKNIK JANTAN MANDUL.
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hamakubis. Di laboratorium dibiakkan
hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga
jantan menjadi mandul. Setelah itu hamadilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan
terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti
itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi
populasi.
2. PEMULIAAN TANAMAN.

Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan
radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis
terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah
diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis
radiasinya.Radioisotop ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman. Dari proses
mutasi ini diharapkan dapat diperoleh tanaman dengan sifat-sifat yang menguntungkan, misalnya
tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak. Selain itu, radioisotop
juga dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk-produk pertanian.
3. PENYIMPANAN MAKANAN.
Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan
bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan
tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian
dapat disimpan lebih lama.
4. PEMUPUKAN.
Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan nitrogen-15 (N-15).
Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah. Jika pencacah tidak mendeteksi lagi
adanya radiasi, berarti pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman. Pada saat itulah pemupukan
berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini akan diketahui jangka waktu pemupukan yang
diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman.

C. Dalam Bidang Industri :
Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan digunakan
oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak bumi yang ada di perut bumi.
1. PEMERIKSAAN TANPA MERUSAK.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las,
yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang
dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat
dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian
yang berongga itu film akan lebih hitam.
2. MENGONTROL KETEBALAN BAHAN.
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan
bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan.
Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan
mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
3. PENGAWETAN BAHAN.
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang
seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat
sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat
diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat
dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:
a. Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti merica, ketumbar,
dan kemimiri.
b. Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang biak dengan

pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit.
4. MENINGKATKAN MUTU TEKSTIL, CONTOH : MENGUBAH STRUKTUR SERAT TEKSTIL.
5. UNTUK MEMPELAJARI PENGARUH OLI DAN ADITIF PADA MESIN SELAMA MESIN
BEKERJA.
Radioisotop sebagai pencari jejak dimanfaatkan di berbagai pengujian. Kebocoran dan
dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan dapat dideteksi menggunakan
radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat yang sama dengan zat yang dikirim diikutsertakan
dalam pengiriman setelah ditandai dengan radioisotop. Keberadaan radioisotop di luar jalur
menunjukkan terjadinya kebocoran. Keberadaan radioisotop ini dapat dicari jejaknya sambil bergerak
dengan cepat, sehingga pipa transmisi minyak atau gas bumi dengan panjang ratusan bahkan ribuan
km dapat dideteksi kebocorannya dalam waktu relatif singkat. Radioisotop dapat digunakan pula
untuk menguji kebocoran tangki penyimpanan ataupun tangki reaksi. Pada pengujian ini biasanya
digunakan radioisotop dari jenis gas mulia yang inert (sulit bereaksi), misalnya Xenon-133 (Xe-133)
atau Argon-41 (Ar-41), agar tidak mempengaruhi zat atau proses kimia yang terjadi di dalamnya. Di
Pusat Radioisotop darn Radiofarmka BATAN telah berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas,
Brom-82 dalam bentuk KBr untuk perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo
benzena untuk perunut cairan organik. Selain itu juga radioisotope juga di gunakan utuk pemeriksaan
tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam, Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas
film, lempeng logam,Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni, Meningkatkan mutu
tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada
mesin selama mesin bekerja

D. Dalam Bidang Militer :
1. PENGGUNAAN ALAT RADAR PADA KENDARAAN PERANG.
Penggunaan Radar pada kendaraan perang seperti kapal perang dan pesawat digunakan untuk
mendeteksi keadaan sekitar dengan menggunakan radiasi.
2. TELESKOP INFRAMERAH.
Teleskop inframerah digunakan pada kapal selam untuk melihat tempat yang gelap atatu
berkabut.
3. SINAR INFRAMERAH.
Satelit juga menggunakan sinar inframerah untuk melihat dan memotret permukaan bumi yang
berawan atau berkabut. Sinar laser juga digunakan pada senjata-senjata modern untuk membidik
sasaran.
5. PENGGUNAAN BOM ATOM DAN NUKLIR.
Pada saat ini telah dikembangkan bom atom dan nuklir yang sangat berbahaya.

2.3.Bahaya Radioaktif
Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom.
Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi. Yang paling

berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang
sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang
dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR
penyebab kanker tulang dan 131J.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan
terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel
tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti
berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang, Terjadi diare, Badan panas
atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.

BAB III
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan seperti yang
telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi kelainankelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam
bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop
diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains, pengukuran usia bahan organik, serta dalam bidang
industri.

Daftar Pustaka
Keenan, dkk.1984.Kimia Untuk Universitas Jilid 2.Jakarta:Erlangga
Syukri,S.1999.Kimia Dasar Jilid 3.Bandung:ITB
http://wikipedia.com
http://Ddayipdokumen.blogspot.com

http://www.anakunhas.com/2012/01/pemanfaatan-radioaktif-dalam-berbagai-bidang.html
http://www.geschool.net/395673/blog/post/manfaat-dan-bahaya-zat-radioaktif
http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2322020-pengertian-radioaktifradioaktivitas/#ixzz2OSvQPLZE