Karakteristik Islam di perguruan tinggi

Karakteristik Islam

Ilustrasi. (inet)
dakwatuna.com – Sebagai agama terakhir yang sempurna, Islam memiliki karakteristik
(baca; khasa’ish) yang membedakannya dengan agama-agama yang terdahulu. Di antara
karakteristik Islam adalah:
Pertama: Rabbaniyah (‫)الربانية‬
Karakter pertama dinul Islam, adalah bahwa Islam merupakan agama yang bersifat
rabbaniyah, yaitu bahwa sumber ajaran Islam, pembuat syariat dalam hukum (baca;
perundang-undangan) dan manhajnya adalah Allah SWT, yang diwahyukan kepada
Rasulullah SAW, baik melalui Al-Qur’an maupun sunnah. Allah SWT berfirman QS. 32: 1-3:
‫ح بهق ممنن تر مببتك لمتهن نمذتر تقنومما تما أ تتتاههنم ممنن‬
‫الم * تتن نمزيهل ال نمكتتا م‬
‫ب ال نتعال تمميتن * أ تنم ي تهقوهلوتن انفتتتراهه بتنل ههتو ال ن ت‬
‫ب ل ت تري ن ت‬
‫ب مفيمه ممنن تر م ب‬
‫ت‬
‫*ن تمذيرر ممنن تقبنلمتك ل تتعل بههنم ي تنهتتهدوتن‬
“Alif Laam Miim. Turunnya Al Qur’an yang tidak ada keraguan padanya, (adalah) dari
Tuhan semesta alam. Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: “Dia Muhammad
mengada-adakannya”. Sebenarnya Al Qur’an itu adalah kebenaran (yang datang) dari

Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka
orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat
petunjuk.”
Dengan karakteristik ini, Islam sangat berbeda dengan agama manapun yang ada di dunia
pada saat ini. Karena semua agama selain Islam, adalah buatan manusia, atau paling tidak
terdapat campur tangan manusia dalam pensyariatannya.
Kedua: Syumuliyah / universal (‫)الشمولية‬
Artinya bahwa karakteristik Islam adalah bahwa Islam merupakan agama yang universal
yang mencakup segala aspek kehidupan manusia. Menyentuh segenap dimensi, seperti
politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dsb. Mengatur manusia dari semenjak bangun tidur
hingga tidur kembali. Merambah pada pensyariatan dari semenjak manusia dilahirkan dari

perut ibu, hingga ia kembali ke perut bumi, dan demikian seterusnya. Perhatikan firman Allah
QS. 2: 208.
Imam Syahid Hasan Al-Banna mengemukakan: “Islam adalah sistem yang syamil
‘menyeluruh’ mencakup semua aspek kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah
dan umat, moral dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang,
ilmu pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad
dan dakwah, pasukan dan pemikiran. Sebagaimana juga ia adalah aqidah yang murni dan
ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih.”

Ketiga: Tawazun/ Seimbang (‫)التوازن‬
Karakter ketiga agama Islam adalah bahwa Islam merupakan agama yang tawazun
(seimbang). Artinya Islam memperhatikan aspek keseimbangan dalam segala hal; antara
dunia dan akhirat, antara fisik manusia dengan akal dan hatinya serta antara spiritual dengan
material, demikian seterusnya. Pada intinya dengan tawazun ini Islam menginginkan tidak
adanya ‘ketertindasan’ satu aspek lantaran ingin memenuhi atau memuaskan aspek lainnya,
sebagaimana yang terdapat dalam agama lain. Seperti tidak menikah karena menjadi pemuka
agamanya, atau meninggalkan dunia karena ingin mendapatkan akhirat. Konsep Islam adalah
bahwa seorang muslim yang baik adalah seorang muslim yang mampu menunaikan seluruh
haknya secara maksimal dan merata. Hak terhadap Allah, terhadap dirinya sendiri, terhadap
istri dan anaknya, terhadap tetangganya dan demikian seterusnya.
Keempat: Insaniyah (‫)النسانية‬
Karakter yang keempat adalah bahwa Islam merupakan agama yang bersifat insaniyah.
Artinya bahwa Islam memang Allah jadikan pedoman hidup bagi manusia yang sesuai
dengan sifat dan unsur kemanusiaan. Islam bukan agama yang disyariatkan untuk malaikat
atau jin, sehingga manusia tidak kuasa atau tidak mampu untuk melaksanakannya. Oleh
karenanya, Islam sangat menjaga aspek-aspek ‘kefitrahan manusia’, dengan berbagai
kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri. Sehingga dari sini,
Islam tidak hanya agama yang seolah dikhususkan untuk para tokoh agamanya saja (baca:
ulama). Namun dalam Islam semua pemeluknya dapat melaksanakan Islam secara maksimal

dan sempurna. Bahkan bisa jadi, orang awam akan lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah
dari pada seorang ahli agama. Karena dalam Islam yang menjadi standar adalah
ketakwaannya kepada Allah.
Kelima: Al-Adalah / Keadilan (‫)العدالة‬
Karakteristik Islam berikutnya, bahwa Islam merupakan agama keadilan, yang memiliki
konsep keadilan merata bagi seluruh umat manusia, termasuk bagi orang yang non muslim,
bagi hewan, tumbuhan atau makhluk Allah yang lainnya. Keadilan merupakan inti dari ajaran
Islam, apalagi jika itu menyangkut orang lain. Allah berfirman: (QS. 5: 8)
‫ت‬
‫ب مللتب تنقتوى تواتب تهقوا الل ب تته مإ بتن الل ب تته تخمبيرر مبتما تتنعتمهلوتن‬
‫ا ن‬
‫عمدهلوا ههتو أنقتر ه‬
“Berbuat adillah kalian, karena keadilan itu dapat lebih mendekatkan kalian pada
ketaqwaan. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
terhadap apa yang kalian kerjakan.”

Inilah beberapa karakteristik terpenting dari agama Islam. Di luar kelima karakteristik ini,
sesungguhnya masih banyak karakteristik Islam lainnya. Kelima hal di atas hanyalah sebagai
contoh saja.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/04/02/30342/marifatul-islam-bagian-ke-3karakteristik-islam/#ixzz4b5sY3zH7

Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook