PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENDESAIN YANG TIDAK MELAKUKAN PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI DIHUBUNGKAN DENGAN PRODUK FAST MOVING BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENDESAIN YANG TIDAK
MELAKUKAN PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI DIHUBUNGKAN
DENGAN PRODUK FAST MOVING BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI
ABSTRAK
Annisa Briliantina Eriady
110110080224
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, Hak desain industri
diperoleh karena pendaftaran desain industri. Dalam praktiknya,
pendaftaran desain industri jarang dilakukan oleh para pendesain dalam
mendapatkan perlindungan hukum. Salah satu karakter desain industri
yang erat kaitannya dengan tidak dilakukannya pendaftaran desain industri
oleh para pendesain adalah produk yang sangat mudah berubah dan
berkembang atau biasa disebut sebagai produk fast moving. Salah satu
alasan mengapa sebuah produk dapat tergolong dalam produk fast moving
yaitu karena memang usia produk yang pendek. Oleh karena itu, timbul
permasalahan yakni apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam
memperoleh perlindungan hukum bagi pendesain yang tidak melakukan
pendaftaran desain industri dihubungkan dengan produk fast moving serta
upaya pendesain yang tidak melakukan pendaftaran desain industri dalam
melindungi desain industri yang dihasilkannya dihubungkan dengan produk
fast moving.
Metode penelitian yang digunakan berupa pendekatan yuridis
normatif dengan spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui penelaahan terhadap bahan
hukum primer, sekunder, dan tersier, kemudian dianalisis secara yuridis
kualitatif untuk mendapatkan hasil dari penelitian yang dimaksud.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa perlindungan hukum bagi
pendesain produk fast moving menemui kendala-kendala yang berkaitan
dengan pendaftaran desain industri yang tidak dilaksanakan secara efektif
karena beberapa faktor yaitu budaya hukum, kesadaran hukum, jangka
waktu permohonan hak desain industri memakan waktu yang cukup lama,
dan kurangnya sarana dan prasarana. Dalam hal pendesain tidak
melaksanakan pendaftaran desain industri, maka dimungkinkan untuk
mendapatkan perlindungan hukum melalui hak cipta sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
dan dengan dasar perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata serta dalam hal
desain industri tersebut telah didaftarkan maka dapat mengajukan gugatan
pembatalan pendaftaran desain industri berdasarkan Pasal 38 UndangUndang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri karena tidak
memenuhi unsur kebaruan.
iv
LEGAL PROTECTION FOR DESIGNER WHO DON’T DO
REGISTRATION OF INDUSTRIAL DESIGN IN RELATED WITH FAST
MOVING PRODUCT BASED ON LAW NUMBER 31 YEAR 2000
REGARDING INDUSTRIAL DESIGN
ABSTRACT
Annisa Briliantina Eriady
110110080224
Based on provisions in Law of the Republic of Indonesia Number 31
Year 2000 concerning Industrial Design, The Right to Industrial Design shall
be granted on registration of industrial design. In practice, registration of
industrial designs is rarely done by the designer in obtaining legal protection.
One of the industrial design characteristics are closely related to industrial
design registration is not done by designer is products are very easy to
change and evolve, or commonly referred to as the fast moving products.
One of the reasons why a product can be classified in the fast moving
products that is because it is a short product life. It causes problems about
whether the constraints faced in obtaining legal protection for designers who
don’t do registration of industrial design linked with fast moving products and
legal action designer who don’t do registration of industrial designs in
protecting industrial designs that resulted linked with the fast moving
products.
In this research, the author applied juridical-normative method with
the research specification is analytic descriptive. Data collection technique
was done by reviewing to primary, secondary and tertiary legal materials,
and then the data were analyzed by normative qualitative to get the results
of research that is referred to.
According to the result of this research, legal protection for designer
of fast moving product to meet the constraints relating to the registration of
industrial design that are not effectively implemented due to several factors
which are the legal culture and legal awareness in Indonesian society, a
period of registration of industrial design rights takes a long time, as well as
factors lack of facilities and infrastructure. In the case of the designer didn’t
do registration of industrial design, it is possible to obtain legal protection
through copyright as defined in Law No. 19 of 2002 regarding Copyright and
on the basis of tort as set forth in Article 1365 Civil Code of Indonesia, it can
file a lawsuit on the cancellation of registration of an industrial design based
on Article 38 of Law Number 31 Year 2000 regarding Industrial Design
because the industrial design is not new.
v
MELAKUKAN PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI DIHUBUNGKAN
DENGAN PRODUK FAST MOVING BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI
ABSTRAK
Annisa Briliantina Eriady
110110080224
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, Hak desain industri
diperoleh karena pendaftaran desain industri. Dalam praktiknya,
pendaftaran desain industri jarang dilakukan oleh para pendesain dalam
mendapatkan perlindungan hukum. Salah satu karakter desain industri
yang erat kaitannya dengan tidak dilakukannya pendaftaran desain industri
oleh para pendesain adalah produk yang sangat mudah berubah dan
berkembang atau biasa disebut sebagai produk fast moving. Salah satu
alasan mengapa sebuah produk dapat tergolong dalam produk fast moving
yaitu karena memang usia produk yang pendek. Oleh karena itu, timbul
permasalahan yakni apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam
memperoleh perlindungan hukum bagi pendesain yang tidak melakukan
pendaftaran desain industri dihubungkan dengan produk fast moving serta
upaya pendesain yang tidak melakukan pendaftaran desain industri dalam
melindungi desain industri yang dihasilkannya dihubungkan dengan produk
fast moving.
Metode penelitian yang digunakan berupa pendekatan yuridis
normatif dengan spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui penelaahan terhadap bahan
hukum primer, sekunder, dan tersier, kemudian dianalisis secara yuridis
kualitatif untuk mendapatkan hasil dari penelitian yang dimaksud.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa perlindungan hukum bagi
pendesain produk fast moving menemui kendala-kendala yang berkaitan
dengan pendaftaran desain industri yang tidak dilaksanakan secara efektif
karena beberapa faktor yaitu budaya hukum, kesadaran hukum, jangka
waktu permohonan hak desain industri memakan waktu yang cukup lama,
dan kurangnya sarana dan prasarana. Dalam hal pendesain tidak
melaksanakan pendaftaran desain industri, maka dimungkinkan untuk
mendapatkan perlindungan hukum melalui hak cipta sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
dan dengan dasar perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata serta dalam hal
desain industri tersebut telah didaftarkan maka dapat mengajukan gugatan
pembatalan pendaftaran desain industri berdasarkan Pasal 38 UndangUndang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri karena tidak
memenuhi unsur kebaruan.
iv
LEGAL PROTECTION FOR DESIGNER WHO DON’T DO
REGISTRATION OF INDUSTRIAL DESIGN IN RELATED WITH FAST
MOVING PRODUCT BASED ON LAW NUMBER 31 YEAR 2000
REGARDING INDUSTRIAL DESIGN
ABSTRACT
Annisa Briliantina Eriady
110110080224
Based on provisions in Law of the Republic of Indonesia Number 31
Year 2000 concerning Industrial Design, The Right to Industrial Design shall
be granted on registration of industrial design. In practice, registration of
industrial designs is rarely done by the designer in obtaining legal protection.
One of the industrial design characteristics are closely related to industrial
design registration is not done by designer is products are very easy to
change and evolve, or commonly referred to as the fast moving products.
One of the reasons why a product can be classified in the fast moving
products that is because it is a short product life. It causes problems about
whether the constraints faced in obtaining legal protection for designers who
don’t do registration of industrial design linked with fast moving products and
legal action designer who don’t do registration of industrial designs in
protecting industrial designs that resulted linked with the fast moving
products.
In this research, the author applied juridical-normative method with
the research specification is analytic descriptive. Data collection technique
was done by reviewing to primary, secondary and tertiary legal materials,
and then the data were analyzed by normative qualitative to get the results
of research that is referred to.
According to the result of this research, legal protection for designer
of fast moving product to meet the constraints relating to the registration of
industrial design that are not effectively implemented due to several factors
which are the legal culture and legal awareness in Indonesian society, a
period of registration of industrial design rights takes a long time, as well as
factors lack of facilities and infrastructure. In the case of the designer didn’t
do registration of industrial design, it is possible to obtain legal protection
through copyright as defined in Law No. 19 of 2002 regarding Copyright and
on the basis of tort as set forth in Article 1365 Civil Code of Indonesia, it can
file a lawsuit on the cancellation of registration of an industrial design based
on Article 38 of Law Number 31 Year 2000 regarding Industrial Design
because the industrial design is not new.
v