Tantangan Pendidikan Kedokteran.
o Senin o Setasa o Rabu
4
123
17
OJan
18
19
8Peb
5
€> 21
o Mar
6
OApr
7
22
OMei
o Jumat
8
23
9
10
24
OJun
11
25
.
26
o Minggu
Sabtu
12
13
27
0 Jut 0 Ags OSep
14
28
OOkt
15
29
ONov
16
30
31
ODes
Tantangan Pendidikan Kedoktera'n
DIPA TI UKUR. (GM).Pemisahan antara pembelajaran teori
dengan praktik serta ilmu kedokteran
dasar dan ilmu kedokteran klinik menjadi tantangan tersendiri bagi pendidikan
kedokteran. Belum lagi metode pengajaran yang lebih menggunakan metode
instruksionaI yang membuat mahasiswa
pasif. Metode ini harus ditinggalkan
agar mahasiswa mampu belajar mandiri
seumur hidup.
Hal tersebut terungkap dalam orasi
iImiah Tri Hanggono Achmad dalam
rangka penerimaanjabatan Guru Besar
IImu Biokimia dan Biologi Molekuler
pada Fakultas Kedokteran Unpad. Orasi
iImiah yang berjudul "Implikasi Perkembangan Biologi Molekuler pada
Pendidikan Kedokteran dan Pelayanan
Kesehatan" ini dibacakan pada sidang
terbuka, Jumat (19/2) di Aula Unpad,
Jln. Dipati Ukur.
Menurut Tri, beberapa masalah dan
tantangan pada pendidikan kedokteran
telah teridentifikasi dari berbagai pcnelitian serta pengalaman. Salah siltunya
pemisahan antara pcmbelajaran atau pengajaran teori dengan praktik atau pemisahanan antara iImu kedokteran dasar
dan ilmu kedokteran klinik. Pemisahan
ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan relevansi pendidikan.
"Menjadi keluhan hampir semua fakultas kedokteran bahwa janlk antard preklinik dan klinik yang ditunjangnya terlalu jauh, sehingga tidak mudah dikenal kaitannya:' ujarTri.
Karenajauhnyajarak
ini, kata Tri,
seringkali mahasiswa melupakan atau
tidak mengerti ilmu kcdokteran dasar
yang berkaitan. Saat diperlukan
kem---
II~
.
,
NE"I,
SEORANG
allak l1Ielldapat peralVatall
bali pemahaman ilmu dasar yang sudah
dipclajari dengan masalah yang dihadapi, rilahasiswa sering kurang memahaminya.
"Karena itu, dewasa ini orang berpcndapat pelajaran klinik harus sedini
mungkin diperkenalkan pad a mahasiswa kedokteran. Dan pembelajaran
preklinik dan klinik harus terirttegrasi,
baik secara horizontal maupun vertikaI."
ungkapnya.
Selain jarak, masalah lain yang mengemuka pada pendidikan kedokteran
adalah metode pengajaran instruksionaI.
Metode dengan peran pengajar yang sangat dominan ini membuat mahasiswa
mcnjadi pasif. Bebcrapa fakultas bahkan
scringkaii menuntut mahasiswa mengingat beragam bahan ajar yang diten-
Kliping Humas Unpad 2010
dari dokter di salah saw rUl1IlIh slIkit._
tukan pengajar.
Kepasifanmahasiswa
pun bertambah dcngan jumlah peserta kuliah yang
cukup banyak. sehingga mernperkecil
kesempatan diskusi antara mahasiswa
dengan dosen. "Ini hal yang harns diting~
galkan. mengingat pendidikan kedok~
teran masa kini harus mengctengahkan"
peran mahasiswa untuk mempersiap-,
kannya agar mampu belajar mandiri seumur hidup:' tandasnya.
..
Selain TJi. pada kescmpatan yang sa-,
ma, Tuti Wahmuri Arie Sapiie pun:
membawakan ornsi iImiah ".upaya Pen::
cegahan Skizofrenia Melalui Pende.:o
katan Biologi dan Psikososial secara:
Holistik". lIntllk penerimaan jabatarl'
Guru Besar IImll Kcduktcran Jiwa pada
Fakllltas Kcdokteran Unpad. (B.95)**
4
123
17
OJan
18
19
8Peb
5
€> 21
o Mar
6
OApr
7
22
OMei
o Jumat
8
23
9
10
24
OJun
11
25
.
26
o Minggu
Sabtu
12
13
27
0 Jut 0 Ags OSep
14
28
OOkt
15
29
ONov
16
30
31
ODes
Tantangan Pendidikan Kedoktera'n
DIPA TI UKUR. (GM).Pemisahan antara pembelajaran teori
dengan praktik serta ilmu kedokteran
dasar dan ilmu kedokteran klinik menjadi tantangan tersendiri bagi pendidikan
kedokteran. Belum lagi metode pengajaran yang lebih menggunakan metode
instruksionaI yang membuat mahasiswa
pasif. Metode ini harus ditinggalkan
agar mahasiswa mampu belajar mandiri
seumur hidup.
Hal tersebut terungkap dalam orasi
iImiah Tri Hanggono Achmad dalam
rangka penerimaanjabatan Guru Besar
IImu Biokimia dan Biologi Molekuler
pada Fakultas Kedokteran Unpad. Orasi
iImiah yang berjudul "Implikasi Perkembangan Biologi Molekuler pada
Pendidikan Kedokteran dan Pelayanan
Kesehatan" ini dibacakan pada sidang
terbuka, Jumat (19/2) di Aula Unpad,
Jln. Dipati Ukur.
Menurut Tri, beberapa masalah dan
tantangan pada pendidikan kedokteran
telah teridentifikasi dari berbagai pcnelitian serta pengalaman. Salah siltunya
pemisahan antara pcmbelajaran atau pengajaran teori dengan praktik atau pemisahanan antara iImu kedokteran dasar
dan ilmu kedokteran klinik. Pemisahan
ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan relevansi pendidikan.
"Menjadi keluhan hampir semua fakultas kedokteran bahwa janlk antard preklinik dan klinik yang ditunjangnya terlalu jauh, sehingga tidak mudah dikenal kaitannya:' ujarTri.
Karenajauhnyajarak
ini, kata Tri,
seringkali mahasiswa melupakan atau
tidak mengerti ilmu kcdokteran dasar
yang berkaitan. Saat diperlukan
kem---
II~
.
,
NE"I,
SEORANG
allak l1Ielldapat peralVatall
bali pemahaman ilmu dasar yang sudah
dipclajari dengan masalah yang dihadapi, rilahasiswa sering kurang memahaminya.
"Karena itu, dewasa ini orang berpcndapat pelajaran klinik harus sedini
mungkin diperkenalkan pad a mahasiswa kedokteran. Dan pembelajaran
preklinik dan klinik harus terirttegrasi,
baik secara horizontal maupun vertikaI."
ungkapnya.
Selain jarak, masalah lain yang mengemuka pada pendidikan kedokteran
adalah metode pengajaran instruksionaI.
Metode dengan peran pengajar yang sangat dominan ini membuat mahasiswa
mcnjadi pasif. Bebcrapa fakultas bahkan
scringkaii menuntut mahasiswa mengingat beragam bahan ajar yang diten-
Kliping Humas Unpad 2010
dari dokter di salah saw rUl1IlIh slIkit._
tukan pengajar.
Kepasifanmahasiswa
pun bertambah dcngan jumlah peserta kuliah yang
cukup banyak. sehingga mernperkecil
kesempatan diskusi antara mahasiswa
dengan dosen. "Ini hal yang harns diting~
galkan. mengingat pendidikan kedok~
teran masa kini harus mengctengahkan"
peran mahasiswa untuk mempersiap-,
kannya agar mampu belajar mandiri seumur hidup:' tandasnya.
..
Selain TJi. pada kescmpatan yang sa-,
ma, Tuti Wahmuri Arie Sapiie pun:
membawakan ornsi iImiah ".upaya Pen::
cegahan Skizofrenia Melalui Pende.:o
katan Biologi dan Psikososial secara:
Holistik". lIntllk penerimaan jabatarl'
Guru Besar IImll Kcduktcran Jiwa pada
Fakllltas Kcdokteran Unpad. (B.95)**