Pengaruh Minuman Isotonik Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Pada Pria Dewasa.
iv ABSTRAK
PENGARUH MINUMAN ISOTONIK TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA PRIA DEWASA
Chanchen Ricardo T, 2011. Pembimbing : dr. Drs. Pinandojo Djojosoewarno, AIF
Latar belakang : Minum minuman isotonik pada akhir-akhir ini sedang marak di masyarakat, apalagi ada sebagian orang berpendapat bahwa minuman isotonik dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan. Cairan dalam minuman isotonik, memiliki tekanan sama dengan dinding pembuluh darah, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh daripada air biasa. Minuman ini juga memiliki kandungan elektrolit (Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-) yang sama dengan yang dikeluarkan tubuh saat berkeringat. Cairan isotonik memiliki sifat yang sama dengan cairan tubuh.
Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana pengaruh minuman isotonik terhadap peningkatan ketelitian dan kewaspadaan pada pria dewasa.
Metode : Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang pria dewasa yang berusia antara 18-25 tahun, yang diuji Addition Test untuk mengukur ketelitian dalam skor dihitung lima kali berturut-turut dan Johnson Pascal Test untuk mengukur kewaspadaan dalam menit, sebelum, minum minuman isotonik. Analisis statistik
memakai tes “t” berpasangan.
Hasil : Skor Addition test sebelum minum 1 botol minuman isotonik 350 ml dengan rata-rata 35.27. Skor Addition test yang diperoleh subjek penelitian setelah minum 1 botol minuman isotonik 350ml dengan rata-rata 43.82. Waktu yang dibutuhkan oleh subjek penelitian untuk mengerjakan Johnson Pascal Test sebelum minum 1 botol minuman isotonik 350ml dalam hitungan menit dengan rata-rata 178.73. Waktu yang dibutuhkan oleh subjek penelitian untuk mengerjakan Johnson Pascal Test setelah minum 1 botol minuman isotonik 350ml dalam hitungan menit dengan rata-rata 141.27.
Kesimpulan : Minum minuman isotonik dapat menyebabkan peningkatan dalam ketelitian dan kewaspadaan.
(2)
v ABSTRACT
THE EFFECT OF ISOTONIC DRINK ON ALERTNESS AND CAREFULLNESS ADULT MALE
Chanchen Ricardo T, 2011. Tutor : dr. Drs. Pinandojo Djojosoewarno, AIF
Background : lately Drinking isotonic drink is very popular among people, especially there were some people think that drinking isotonic can increase alertness and carefulness. Fluid inside isotonic drink have same pressure as vascular wall, so it can be absorbed by our body easier than ordinary water. This drink also contain electrolyte (Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-) same as sweat that our bodies produced. Isotonic fluid has same characteristic as body fluid.
Objectives : To find out how can drinking isotonic drink increasing Alertness and carefulness.
Methods : This research done toward 30 adult male age between 18-25 years old, Tested by Addition test to measure the carefullness of the score, count five times in a row, and Johnson Pascal test to measure alertness within minutes, before and after . drinking isotonic drink. Statistical analysis using the test "t" in pairs.
Results: Addition Test score before drinking 1 bottle of 350 ml isotonic drink with an average of 35,27. Addition score test subjects obtained after drinking isotonic drink with an average of 43,82 . Time taken by subjects to perform Johnson Pascal test before drinkin g1 bottle of 350 ml isotonic drink in a matter of minutes with an average of 178.73. Time taken by subjects to work on Pascal Johnson Test after drinking 1 bottle of isotonic drink ina matter of minutes with an average of 141,27.
Conclusion: drinking isotonic drink can cause an increase in alertness and carefullness
(3)
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PERNYATAAN MAHASISWA ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 1
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Kegunaan Penelitian ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 2
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 3
1.6 Metode Penelitian ... 3
1.7 Lokasi dan Waktu... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kandungan minuman isotonik ... 4
2.1.1 Natrium... 4
2.1.2 Kalium ... 5
(4)
ix
2.1.4 Magnesium ... 6
2.1.5 Klorida ... 7
2.2 Konsep dasar cairan dan elektrolit ... 8
2.3 Kompartemen cairan ... 8
2.3.1 Cairan intraseluler ... 8
2.3.2 Cairan ekstraseluler ... 8
2.3.3 Cairan transeluler ... 9
2.4 Fungsi cairan tubuh ... 10
2.5 Distribusi cairan tubuh ... 11
2.6 Elektrolit ... 11
2.7 Mineral makro dan mikro ... 12
2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit ... 13
2.9 Ketelitian dan Kewaspadaan ... 14
2.9.1 definisi ... 14
2.9.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian dan kewaspadaan ... 14
2.9.3 Formatio reticularis ... 15
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan Penelitian ... 17
3.1.1 Subyek penelitian ... 17
3.1.2 Alat dan bahan penelitian ... 17
3.2 Metode Penelitian ... 17
3.2.1 Variabel perlakuan dan variabel respon ... 17
3.2.2 Besar sampel penelitian ... 18
(5)
x
BAB IV HASIL, HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan ... 21
4.2 Pengujian Hipotesis penelitian ... 24
4.3 Pembahasan ... 25
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 26
5.2 Saran ... 26
DAFTAR PUSTAKA ... 27
LAMPIRAN ... 29
(6)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perubahan pada air tubuh total sesuai usia………..13 Tabel 4.1 Hasil ketelitian Addition Test……… 21 Tabel 4.2 Hasil kewaspadaan Johnson Pascal Test…...………..23
(7)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh………10 Gambar 2.2 Formatio Reticularis……...………..16
(8)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
(9)
29
Lampiran 4.1 Hasil statistik Addition Test dan Johnson Pascal Test dengan T-test berpasangan
T-Test
Addition testPaired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Posttest1 42.547 30 9.6056 1.7537
Pretest 35.273 30 9.8383 1.7962
Pair 2 Posttest2 43.823 30 9.3965 1.7156
Pretest 35.273 30 9.8383 1.7962
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Posttest1 & Pretest 30 .934 .000
Pair 2 Posttest2 & Pretest 30 .816 .000
Paired Samples Test
Paired Differences Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Lower Upper
Pair 1 Posttest1 -
Pretest 7.2733 3.5415 .6466 5.9509 8.5957 11.249 29 .000
Pair 2 Posttest2 -
(10)
30
T-test
Paired Samples Statistics
Johson Pascal Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 PreTest 178.73 30 29.452 5.377
posttest1 148.93 30 30.980 5.656
Pair 2 PreTest 178.73 30 29.452 5.377
posttest2 141.27 30 23.070 4.212
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PreTest & posttest1 30 .513 .004
Pair 2 PreTest & posttest2 30 .441 .015
Paired Samples Test
Paired Differences Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Lower Upper
Pair 1 PreTest -
posttest1 29.800 29.843 5.448 18.657 40.943 5.469 29 .000
Pair 2 PreTest -
(11)
31
JOHNSON PASCAL TEST
1. PRE TEST
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z N K P E J O C G U Z D T V H I M L K F Y A W S O E R
JAWABAN
Waktu :……… Detik
Kesalahan :……….
Score :……….
D U W I N W E X O A N G Q O X F S N L S Y R J G S S E I T H N D F S D E Y P R Y P K T C E J W I Z G
(12)
32
JOHNSON PASCAL TEST
1. POST TEST I
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z N X P V J N C A U S D Z V R I F L B F I A M S P E K
JAWABAN
Waktu :……… Detik
Kesalahan :……….
Score :……….
S D G U K N G J E K O R Y F B X C F F H R H A U I G I E D B H D T U M C K W A N K T J B C D H Q Z L
(13)
33
JOHNSON PASCAL TEST
1. POST TEST II
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Q X E V T N U A O S W Z D R C F Y B G I H M J P L K
JAWABAN
Waktu :……… Detik
Kesalahan :……….
Score :………
F G T U N C D A J I H J M O E Y X B G R B G D F Y K V T D B S Z A J W D U R T U R Y J B D W T K P O
(14)
34
ADDITION SHEET 1. PRE TEST
5 6 8 6 3 5 4 2 1 4 7 9
9 8 6 4 2 5 8 4 2 6 0 2
1 0 9 6 7 4 5 9 4 2 4 7
6 2 1 9 8 6 7 5 2 1 9 0
8 9 5 6 4 9 8 6 3 2 9 9
1 6 4 9 7 8 4 6 7 4 8 2
1 8 6 5 7 3 9 8 5 4 7 6
9 8 6 4 6 8 3 9 6 0 5 3
3 2 1 5 3 7 9 6 8 6 6 5
0 8 6 4 2 1 3 5 7 9 8 6
2 8 7 8 6 4 3 6 4 7 9 6
6 7 4 5 9 8 4 6 2 6 8 0
6 5 7 4 5 6 2 5 0 9 7 4
5 4 2 6 9 7 4 2 6 6 4 2
8 0 9 1 3 2 4 8 7 5 3 2
0 6 7 4 5 2 3 7 9 6 8 4
0 8 5 2 1 7 6 9 5 7 8 4
2 5 4 7 8 0 5 3 2 6 5 3
3 2 4 7 5 9 5 3 1 4 7 9
7 6 9 8 4 3 6 5 4 7 9 0
3 2 1 6 5 7 4 9 8 6 3 6
0 8 9 7 6 3 2 7 6 0 8 5
0 6 7 4 5 9 8 3 2 1 8 7
0 8 9 7 3 5 4 0 9 3 2 1
9 8 4 7 6 4 6 3 9 0 5 4
9 0 8 7 1 5 6 7 9 4 3 9
(15)
35
ADDITION SHEET 2. POST TEST I
5 6 8 6 3 5 4 2 1 4 7 9
1 0 9 6 7 4 5 9 4 2 4 7
6 2 1 9 8 6 7 5 2 1 9 0
7 6 9 8 4 3 6 5 4 7 9 0
8 9 5 6 4 9 8 6 3 2 9 9
9 8 6 4 2 5 8 4 2 6 0 2
1 6 4 9 7 8 4 6 7 4 8 2
9 8 6 4 6 8 3 9 6 0 5 3
1 8 6 5 7 3 9 8 5 4 7 6
3 2 1 5 3 7 9 6 8 6 6 5
5 4 2 6 9 7 4 2 6 6 4 2
0 8 6 4 2 1 3 5 7 9 8 6
2 8 7 8 6 4 3 6 4 7 9 6
6 7 4 5 9 8 4 6 2 6 8 0
8 0 9 1 3 2 4 8 7 5 3 2
0 6 7 4 5 2 3 7 9 6 8 4
0 8 5 2 1 7 6 9 5 7 8 4
2 5 4 7 8 0 5 3 2 6 5 3
0 6 7 4 5 9 8 3 2 1 8 7
6 5 7 4 5 6 2 5 0 9 7 4
3 2 1 6 5 7 4 9 8 6 3 6
0 8 9 7 6 3 2 7 6 0 8 5
9 0 8 7 1 5 6 7 9 4 3 9
0 8 9 7 3 5 4 0 9 3 2 1
9 8 4 7 6 4 6 3 9 0 5 4
3 2 4 7 5 9 5 3 1 4 7 9
(16)
36
ADDITION SHEET 3. POST TEST II
5 6 8 6 3 5 4 2 1 4 7 9
1 0 9 6 7 4 5 9 4 2 4 7
7 6 9 8 4 3 6 5 4 7 9 0
8 9 5 6 4 9 8 6 3 2 9 9
9 8 6 4 2 5 8 4 2 6 0 2
8 0 9 1 3 2 4 8 7 5 3 2
9 8 6 4 6 8 3 9 6 0 5 3
3 2 1 5 3 7 9 6 8 6 6 5
5 4 2 6 9 7 4 2 6 6 4 2
1 6 4 9 7 8 4 6 7 4 8 2
0 8 6 4 2 1 3 5 7 9 8 6
2 8 7 8 6 4 3 6 4 7 9 6
0 6 7 4 5 2 3 7 9 6 8 4
1 8 6 5 7 3 9 8 5 4 7 6
0 8 9 7 3 5 4 0 9 3 2 1
0 8 5 2 1 7 6 9 5 7 8 4
6 7 4 5 9 8 4 6 2 6 8 0
0 6 7 4 5 9 8 3 2 1 8 7
6 5 7 4 5 6 2 5 0 9 7 4
3 2 1 6 5 7 4 9 8 6 3 6
0 8 9 7 6 3 2 7 6 0 8 5
2 5 4 7 8 0 5 3 2 6 5 3
6 2 1 9 8 6 7 5 2 1 9 0
9 0 8 7 1 5 6 7 9 4 3 9
9 8 4 7 6 4 6 3 9 0 5 4
3 2 4 7 5 9 5 3 1 4 7 9
(17)
37
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap :
Tgl lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Chanchen Ricardo Tampubolon, 0510143 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat Persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan maupun paksaan darimanapun.
Bandung,...2010
...
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap :
Tgl lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Chanchen Ricardo Tampubolon, 0510143 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat Persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan maupun paksaan darimanapun.
Bandung,...2010
(18)
38
RIWAYAT HIDUP
Nama : Chanchen Ricardo Tampubolon
NRP : 0510143
Tempat dan Tanggal Lahir :Bontang, 10 Maret 1987
Alamat :Jl. Cibogo no. 73
Riwayat Pendidikan
1993 lulus TK VIDATRA, Bontang Kalimantan Timur
1999 lulus SD VIDATRA, Bontang Kalimantan Timur
2002 lulus SMP VIDATRA, Bontang Kalimantan Timur
2005 lulus SMU VIDATRA, Bontang Kalimantan Timur
(19)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Minum minuman isotonik pada akhir-akhir ini sedang marak di masyarakat, apalagi ada sebagian orang berpendapat bahwa dengan meminum minuman isotonik dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.
Cairan dalam minuman isotonik, memiliki tekanan sama dengan dinding pembuluh darah, yang menyebabkan minuman ini lebih mudah diserap oleh tubuh daripada air biasa. Minuman ini juga memiliki kandungan elektrolit (Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-) yang sama dengan yang dikeluarkan tubuh saat berkeringat. Cairan isotonik memiliki sifat yang sama dengan cairan tubuh (Entin Werdyaningsih, 2009). Jadi diperlukan minuman isotonik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
1.2. Identifikasi masalah
Apakah minuman isotonik meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan pada pria dewasa.
1.3. Maksud
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh minuman isotonik terhadap peningkatan ketelitian dan kewaspadaan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat agar mengetahui dampak minuman isotonik terhadap pria dewasa khususnya bagi profesi yang membutuhkan
(20)
2
ketelitian dan kewaspadaan lebih sehingga dapat diketahui efek samping minuman isotonik sebelum dan selama bekerja.
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Reticular activity system (RAS) yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang sangat penting untuk menjaga suatu keadaan sadar dari seseorang. RAS terdapat di antara melencephalon (medulla oblongata) dan mesencephalon (midbrain). Formatio retikularis memiliki peran yang penting dalam kesadaran begitu juga dengan modulasi dari rasa sakit. Disamping itu formatio retikularis juga memiliki peran utama dalam kewaspadaan, kelelahan, dan motivasi untuk mempertahankan fungsi sel saraf, diperlukan tekanan cairan intraseluler dan ekstraseluler yang seimbang. Untuk itu cairan tubuh mempunyai tekanan yang optimal atau isotonis. Proses pengaturan keseimbangan cairan tubuh efektif bila cairan yang masuk ke dalam tubuh isotonis. Pemasukan cairan isotonis akan mempercepat reabsorbsi zat makanan oleh usus halus sehingga menghemat energi yang dibutuhkan untuk proses penyerapan makanan. Pada formatio retikularis terdapat pusat eksitasi dan inhibisi. Bila pusat eksitasi terangsang, maka kewaspadaan akan meningkat, bila pusat inhibisi yang terangsang, maka kewaspadaan akan menurun (Guyton & Hall, 1997).
1.5.2 Hipotesis
Minuman isotonik meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan pada pria dewasa.
1.6. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan memakai rancangan pre-test dan post-pre-test.
(21)
3
Data yang diukur adalah Addition Test untuk mengukur ketelitian dalam skor, dihitung lima kali berturut-turut, dan Johnson Pascal Test untuk mengukur kewaspadaan dalam detik, sebelum, 15 menit, dan 30 menit sesudah minum minuman isotonik.
Analisis data menggunakan metode uji”t”berpasangan. 1.7. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.
(22)
26
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Minuman isotonik dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan pada pria dewasa.
5.2. Saran
Minum minuman isotonik dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan yang dapat mempengaruhi kinerja maupun bidang akademik. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek minuman isotonik dengan jumlah yang meningkat, berdasarkan gender, tingkat intelektual, dan dengan usia yang baik lebih muda maupun dengan yang lebih tua.
Untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan seperti supir dan pengendara sarana transportasi lainnya disarankan untuk meminum minuman isotonik sebelum bekerja.
(23)
27
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
http://www.pssplab.com/journal/01.pdf Oktober 2007
http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/17/konsep-dasar-cairan-dan-elektrolit/ 17 Desember 2008
http://images.google.co.id/formatio_reticularis
http://komunikasi.um.ac.id/?p=810 16 September 2009
http://mediabaca.wordpress.com/2008/09/27/mengkonsumsi-isotonik-minuman-berenergi/ 27 September 2007
Daniel Wibowo.1994. Anatomi Susunan Saraf Pusat. Jakarta:EGC. Hal 41
Dorland, W. A. Newman. 2005. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta : EGC.p 866, 1129
Ganong, William F.1999. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. Edisi 17.Jakarta : EGC hal 598
Guyton and Hal . 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. p 874,901,921.
(24)
28
Hedi R Dewoto, 2007. Vitamin dan mineral Dalam: Farrmakologi dan Terapi Universitas Indonesia. Edisi5. Editor: Sulistia G. Ganiswara. Jakarta : Percetakan Gaya Baru, Universitas Indonesia. P 789-791
Kaplan, H. I. , Saddock, B. J. ,Grebb, J. A. ,1997. Sinopsis Psikiatri Jilid Satu. Terjemahan Widjaja Kusuma. Edisi 7. Jakarta: Binarupa Aksara. P 589-591, 598-600.
Quirk,R. 2001. Longman Dictionary of contemporary English. 3 rd edition.Edinburgh: Tearson education Limited, England. P. 75,201.
(1)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Minum minuman isotonik pada akhir-akhir ini sedang marak di masyarakat, apalagi ada sebagian orang berpendapat bahwa dengan meminum minuman isotonik dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.
Cairan dalam minuman isotonik, memiliki tekanan sama dengan dinding pembuluh darah, yang menyebabkan minuman ini lebih mudah diserap oleh tubuh daripada air biasa. Minuman ini juga memiliki kandungan elektrolit (Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-) yang sama dengan yang dikeluarkan tubuh saat berkeringat. Cairan isotonik memiliki sifat yang sama dengan cairan tubuh (Entin Werdyaningsih, 2009). Jadi diperlukan minuman isotonik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
1.2. Identifikasi masalah
Apakah minuman isotonik meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan pada pria dewasa.
1.3. Maksud
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh minuman isotonik terhadap peningkatan ketelitian dan kewaspadaan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat agar mengetahui dampak minuman isotonik terhadap pria dewasa khususnya bagi profesi yang membutuhkan
(2)
ketelitian dan kewaspadaan lebih sehingga dapat diketahui efek samping minuman isotonik sebelum dan selama bekerja.
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Reticular activity system (RAS) yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat
yang sangat penting untuk menjaga suatu keadaan sadar dari seseorang. RAS terdapat di antara melencephalon (medulla oblongata) dan mesencephalon (midbrain). Formatio retikularis memiliki peran yang penting dalam kesadaran begitu juga dengan modulasi dari rasa sakit. Disamping itu formatio retikularis juga memiliki peran utama dalam kewaspadaan, kelelahan, dan motivasi untuk mempertahankan fungsi sel saraf, diperlukan tekanan cairan intraseluler dan ekstraseluler yang seimbang. Untuk itu cairan tubuh mempunyai tekanan yang optimal atau isotonis. Proses pengaturan keseimbangan cairan tubuh efektif bila cairan yang masuk ke dalam tubuh isotonis. Pemasukan cairan isotonis akan mempercepat reabsorbsi zat makanan oleh usus halus sehingga menghemat energi yang dibutuhkan untuk proses penyerapan makanan. Pada formatio retikularis terdapat pusat eksitasi dan inhibisi. Bila pusat eksitasi terangsang, maka kewaspadaan akan meningkat, bila pusat inhibisi yang terangsang, maka kewaspadaan akan menurun (Guyton & Hall, 1997).
1.5.2 Hipotesis
Minuman isotonik meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan pada pria dewasa.
1.6. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan memakai rancangan pre-test dan post-pre-test.
(3)
Data yang diukur adalah Addition Test untuk mengukur ketelitian dalam skor, dihitung lima kali berturut-turut, dan Johnson Pascal Test untuk mengukur kewaspadaan dalam detik, sebelum, 15 menit, dan 30 menit sesudah minum minuman isotonik.
Analisis data menggunakan metode uji”t”berpasangan.
1.7. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.
(4)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Minuman isotonik dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan pada pria dewasa.
5.2. Saran
Minum minuman isotonik dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan yang dapat mempengaruhi kinerja maupun bidang akademik. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek minuman isotonik dengan jumlah yang meningkat, berdasarkan gender, tingkat intelektual, dan dengan usia yang baik lebih muda maupun dengan yang lebih tua.
Untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan seperti supir dan pengendara sarana transportasi lainnya disarankan untuk meminum minuman isotonik sebelum bekerja.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
http://www.pssplab.com/journal/01.pdf Oktober 2007
http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/17/konsep-dasar-cairan-dan-elektrolit/ 17 Desember 2008
http://images.google.co.id/formatio_reticularis
http://komunikasi.um.ac.id/?p=810 16 September 2009
http://mediabaca.wordpress.com/2008/09/27/mengkonsumsi-isotonik-minuman-berenergi/ 27 September 2007
Daniel Wibowo.1994. Anatomi Susunan Saraf Pusat. Jakarta:EGC. Hal 41
Dorland, W. A. Newman. 2005. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta : EGC.p 866, 1129
Ganong, William F.1999. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. Edisi 17.Jakarta : EGC hal 598
Guyton and Hal . 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. p 874,901,921.
(6)
Hedi R Dewoto, 2007. Vitamin dan mineral Dalam: Farrmakologi dan Terapi Universitas Indonesia. Edisi5. Editor: Sulistia G. Ganiswara. Jakarta : Percetakan Gaya Baru, Universitas Indonesia. P 789-791
Kaplan, H. I. , Saddock, B. J. ,Grebb, J. A. ,1997. Sinopsis Psikiatri Jilid Satu. Terjemahan Widjaja Kusuma. Edisi 7. Jakarta: Binarupa Aksara. P 589-591, 598-600.
Quirk,R. 2001. Longman Dictionary of contemporary English. 3 rd edition.Edinburgh: Tearson education Limited, England. P. 75,201.