Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Koordinasi Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kehutanan dan Penyidik Polri dalam Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan

KOORDINASI KEWENANGAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
(PPNS) KEHUTANAN DAN PENYIDIK POLRI DALAM PENYIDIKAN
TINDAK PIDANA KEHUTANAN

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana

Gethaf Pondang Leonardo
NIM : 312015707

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
Juli 2016
i

Lembar Persetujuan

KOORDINASI KEWENANGAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)

KEHUTANAN DAN PENYIDIK POLRI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
KEHUTANAN

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana

Gethaf Pondang Leonardo
NIM: 312015707
Pembimbing

Ari Siswanto, SH., M.Hum.

Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Juli 2016

ii

Lembar Pengujian

Komisi Penguji

Penguji I

Penguji II

Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH.,M.Si

Ari Siswanto, SH., M.Hum.

Penguji III

Dr. Khrisna D. Darumurti S.H.,M.H.,

Diuji pada tanggal 1 Agustus 2016

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Ilmu Hukum


Dr. Christina Maya Indah, SH., M.Hum.
iii

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI

NAMA

: GETHAF PONDANG LEONARDO

NIM : 312015707

JUDUL
: KOORDINASI KEWENANGAN PENYIDIK PEGAWAI
NEGERI SIPIL (PPNS) KEHUTANAN DAN PENYIDIK POLRI DALAM
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KEHUTANAN

CATATAN:
1. Koordinasi harus diletakkan pada usaha penyidikan yang asasnya
differensial fungsional.
2. Diperjelas kewenangan Penyidik dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS) Kehutanan dibuatkan tabel sehingga jelas pembedanya.
3. Perlu penjelasan Penyidik dan Penyidik pembantu.

Salatiga, 1 Agustus 2016
Penguji I

Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH., M.Si.

iv

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI

NAMA

: GETHAF PONDANG LEONARDO

NIM : 312015707

JUDUL
: KOORDINASI KEWENANGAN PENYIDIK PEGAWAI

NEGERI SIPIL (PPNS) KEHUTANAN DAN PENYIDIK POLRI DALAM
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KEHUTANAN

CATATAN:
-

Perbaiki tata cara penulisan.

Salatiga, 1 Agustus 2016
Penguji II

Arie Siswanto, SH., M.Hum

v

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI

NAMA

: GETHAF PONDANG LEONARDO


NIM : 312015707

JUDUL
: KOORDINASI KEWENANGAN PENYIDIK PEGAWAI
NEGERI SIPIL (PPNS) KEHUTANAN DAN PENYIDIK POLRI DALAM
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KEHUTANAN

CATATAN:
1. Pertajam pemahaman koordinasi, karena secara normative bukan
koordinasi tapi persoalan kewenangan.

Salatiga, 1 Agustus 2016
Penguji III

Dr. Krishna Djaya Darumurti, SH.,MH

vi

Lembar Pernyataan Orisinalitas Skripsi


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Gethaf Pondang Leonardo

NIM

: 312015707

Judul Skripsi

: Koordinasi Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) Kehutanan dan Penyidik Polri Dalam Penyidikan
Tindak Pidana Kehutanan.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang ditulis ini tidak mempunyai
persamaan dengan skripsi lain.
Demikian pernyataan ini dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila pernyataan
ini tidak benar, maka akan diberikan sanksi oleh Pimpinan Fakultas.


Salatiga, 20 Juli 2016

Gethaf Pondang Leonardo

vii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa selama penelitian sampai tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari keterlibatan banyak
pihak dengan kesabaran serta ketulusannya memberikan semangat, dorongan, bimbingan serta
pengarahan kepada penulis baik moril maupun materiil. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH.,M.Si selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Kristen Satya Wacana.


2.

Ibu Dr. Christina Maya Indah, SH., M.Hum, selaku Kaprogdi Ilmu Hukum.

3.

Bapak Dr. Khrisna D. Darumurti S.H.,M.H., sebagai wali studi yang telah membantu
Penulis selama masa-masa perkuliahan.

4.

Bapak Arie Siswanto,SH.,M.Hum selaku pembimbing yang membimbing Penulis hingga
terselesaikannya skripsi ini .

5.

Seluruh Dosen Fakultas Hukum yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan selama penulis
menempuh pendidikan Ilmu Hukum ,dan Staff bagian Tata Usaha yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan segala urusan admininistrasi.


6.

Kedua Orang Tua Penulis Bapak.L.Sianturi & Ibu Flora br.Pardede,dan ke dua Saudara
Penulis Josua & Sandro yang telah senantiasa mensupport penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.

7.

Kepada teman-teman semua, baik alumni, angkatan sebelum, dan sesudah 2008 lainnya,
serta yang di luar Fakultas Hukum dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu, terimakasih atas segala dukungannya.
viii

8.

Seluruh civitas Akademika UKSW dan Kota Salatiga yang telah membantu penulis selama
menempuh pendidikan Fakultas Hukum di UKSW.
Dan, banyak pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung

penulis dalam memberi bimbingan, motivasi, dan arahan sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik tersebut, dan
sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Koordinasi Kewenangan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kehutanan Dan Penyidik Polri Dalam Penyidikan Tindak
Pidana Kehutanan” dengan lancar. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana.
Skripsi ini tersusun dalam tiga Bab yang terdiri dari : Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan
Pustaka, Hasil Penelitian, Analisis dan Bab III Penutup.
Dalam Bab I dijabarkan poin-poin mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metode penelitian.
Selanjutnya, dalam Bab II diuraikan mengenai dasar hukum yang digunakan dalam
menganalisa serta analisa kasus, yang terdiri dari:
a. Pengertian Penyidikan dan Penyidik Dalam Perkara Pidana.
b. Tindak Pidana Kehutanan.
c. Hasil penelitian, Pengaturan Kewenangan PPNS Kehutanan Dan Penyidik Polri
Dalam Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan.
d.

Analisis Penelitian, yaitu Kedudukan PPNS Kehutanan dan Penyidik Polri Dalam
Sistem Peradilan Pidana

e. Koordinasi Kewenangan Antara PPNS Kehutanan dan Penyidik Polri Dalam
Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan.
Berikutnya, dalam Bab III Penutup, diuraikan mengenai pernyataan kesimpulan dalam
menjawab rumusan masalah dan saran.

x

Penulis sebagai penyusun skripsi menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih penuh
dengan kekurangan, tetapi penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
mahasiswa Fakultas Hukum khusunya dan kepada para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 20 Juli 2016

Gethaf Pondang Leonardo

xi

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................

i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................ .

ii

LEMBAR PENGUJIAN.................................................................................................. .

iii

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI...............................................................................

iv

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI...............................................................................

v

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI...............................................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.............................................. .

vii

UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................................

viii

KATA PENGATAR .........................................................................................................

x

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

xi

ABSTRAK .........................................................................................................................

xii

MOTTO..............................................................................................................................

xiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. .

1

A

Latar Belakang Masalah ...................................................................... ..................

1

B

Rumusan Masalah ............................................................................... ...................

8

C

Tujuan Penelitian ................................................................................ ....................

9

D

Manfaat Penelitian ............................................................................... ....................

9

E

Metode Penelitian ................................................................................ ....................

9

F

Sistematika Penulisan...............................................................................................

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS................

14

A.

Tinjauan Pustaka.......................................................................................................

14

1. Pengertian Penyidikan dan Penyidik Dalam Perkara Pidana ............... ....................

14

2. Tindak Pidana Kehutanan .................................................................... ....................

18

3. Polisi Kehutanan .................................................................................. .....................

20

xii

4. Konsep Sistem Peradilan Pidana ......................................................... ....................
B

C

23

Hasil Penelitian: Pengaturan Kewenangan PPNS Kehutanan Dan Penyidik Polri Dalam
Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan ................................................. .....................

26

Analisis

............................................................................................ ..................... ..

34

1. Kedudukan PPNS Kehutanan dan Penyidik Polri Dalam Sistem Peradilan Pidana....

34

2. Koordinasi Kewenangan Antara PPNS Kehutanan dan Penyidik Polri Dalam Penyidikan
Tindak Pidana Kehutanan.............................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

38

46

A.

Kesimpulan .......................................................................................... .....................

46

B.

Saran .................................................................................................... .....................

49

DAFTAR BACAAN.............................................................................................................

50

xiii

ABSTRAK

Fenomena kenyataan ruwetnya penegakan hukum tindak pidana kehutanan di Indonesia,
terutama dimulai dari tahap penyidikan. Lemahnya koordinasi antar instansi penegak hukum
dapat menimbulkan tumpang tindih kewenangan dan kebijakan masing-masing, sehingga sangat
rawan menimbulkan konflik kepentingan. Penyidikan terhadap tindak pidana di bidang
kehutanan tidak hanya dapat ditangani oleh penyidik Kepolisian, tetapi juga PPNS kehutanan.
Tujuan penelitian ini mengetahui dan menganalisis koordinasi kewenangan antara PPNS
kehutanan dan penyidik Polri dalam penyidikan tindak pidana kehutanan. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif melalui pendekatan perundangundangan dan pendekatan konseptual. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
kualitatif.
Kepolisian memperoleh atribusi berdasarkan KUHAP dan UU Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sedangkan PPNS Kehutanan memperoleh atribusi
berdasarkan KUHAP, UU Nomor 41 Tahun 1999 jo UU Nomor 19 Tahun 2004 Tentang
Kehutanan, UU Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan
Hutan dan PP Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. Kewenangan PPNS
Kehutanan berdasarkan Undang-Undang Kehutanan terbatas, sehingga ada poin-poin kegiatan
penyidikan yang mau tidak mau PPNS Kehutanan harus meminta bantuan Penyidik Polri antara
lain : untuk menangkap atau menahan seorang tersangka PPNS kehutanan harus meminta
bantuan atau setidaknya harus berkoordinasi dengan penyidik Polri (vide Pasal 77 ayat 2 huruf f
UU No. 41 Tahun 1999); Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang dikirim
PPNS Kehutanan kepada Jaksa Penuntut Umum harus melalui Penyidik Polri (vide Pasal 32 UU
No 18 Tahun 2013); Penyerahan Berkas Perkara dan tersangka kepada Jaksa Penuntut Umum
harus melalui Penyidik Polri (vide Pasal 77 ayat 3 UU No. 41 Tahun 1999).
Dalam pelaksanaan tugasnya (penyidikan), PPNS Kehutanan berada di bawah koordinasi dan
pengawasan (korwas) penyidik Polri. Koordinasi adalah suatu bentuk hubungan kerja antara
Penyidik Polri dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dalam melakukan penyidikan tindak
pidana tertentu yang menjadi dasar hukumnya, sesuai sendi-sendi hubungan fungsional.
Koordinasi penyidikan antara PPNS Kehutanan dan Penyidik Polri sebagaimana termaktub
dalam Pasal 9 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2012 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Koordinasi, Pengawasan, Dan Pembinaan Teknis Terhadap Kepolisian Khusus,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Dan Bentuk-Bentuk Pengamanan Swakarsa.

Kata Kunci: Koordinasi Kewenangan, Tindak Pidana Kehutanan, Penyidikan, Penyidik Polri,
PPNS Kehutanan.

xiv

Motto

"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu kepadamu."
~ Keluaran 20: 12~

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu..”
~ Matius 6:33~

xv

Dokumen yang terkait

Peranan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perpajakan dan Penyidik POLRI dalam Penanganan Tindak Pidana Perpajakan.

7 146 121

Analisis Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perkebunan Dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup Dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Lingkungan Hidup Di Lahan Perkebunan

0 37 132

Kewenangan Polri Sebagai Penyidik Dalam Penanganan Tindak Pidana Di Bidang Kehutanan

0 40 159

KOORDINASI DAN PENGAWASAN OLEH POLRI TERHADAP PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PERUSAKAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 14

PELAKSANAAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KEHUTANAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPI KEHUTANAN (studi Kasus di Dinas Kehutanan sumatera Barat).

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Koordinasi Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kehutanan dan Penyidik Polri dalam Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan T1 312015707 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Koordinasi Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kehutanan dan Penyidik Polri dalam Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan T1 312015707 BAB II

1 3 32

Peranan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perpajakan dan Penyidik POLRI dalam Penanganan Tindak Pidana Perpajakan.

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Peranan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perpajakan dan Penyidik POLRI dalam Penanganan Tindak Pidana Perpajakan.

0 0 23

PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) PERPAJAKAN DAN PENYIDIK POLRI DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA PERPAJAKAN

0 1 12