PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI DI SMP NEGERI 1 PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS.

(1)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh

WAHYU TRISTIAN PRIBADI 0704306

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS

Oleh

WAHYU TRISTIAN PRIBADI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olah Raga Kesehatan

© wahyu tristian pribadi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nama : WAHYU TRISTIAN PRIBADI

Nim : 0704306

Judul : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BOLAVOLI DI SMPN 1 PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr.H. Yudha M. Saputra,M.Ed NIP. 196303101989011002

Pembimbing II

Drs. Ita Tirta

NIP. 1948100819187031001 Mengetahui:

Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs.Mudjihartono.M.Pd NIP. 196508171990011001


(4)

i

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI DI SMP NEGERI 1

PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS

ABSTRAK

Oleh

Wahyu Tristian Pribadi

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajran kooperatif terhadap keterampilan bermain bola voli di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis. Untuk itu dilakukan penelitian dengan metode randomized pretest-posttest control group terhadap 36 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen dan kontrol yang diberi pembelajaran bola voli.

Bagi kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif sedangkan kelompok kontrol melakukan pembelajaran seperti biasa oleh guru selama 16 pertemuan. Sampel penelitian adalah 36 orang. Terdiri dari dua kelompok, yakni 18 kelompok eksperimen dan 18 kelompok kontrol.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran bola voli di sekolah bias meningkatkan nilai kerjasama dan mampu meningkatkan nilai solideritas antar siswa dan juga penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengaruh yang besar terhadap pembelajaran dasar bola voli dalam pengajaran penjas. Begitu juga dengan siswa-siswanya mereka belajar dengan adanya rasa senang, sebagaimana karakteristik siswa SMP itu sendiri, mereka masih suka bermain, dan menginginkan suasana yang menyenangkan.

Beradasarkan hasil analisis dan hasil pengolahan data, maka kesimpulan penelitian pengajaran bolavoli melalui model pembelajaran kooperatif dalam latar belakang penelitian bahwa model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keterampilan teknik dasar pada bolavoli secara signifikan sehingga siswa dapat mengaplikasikannya kedalam permainan bolavoli.


(5)

v Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangPenelitian ... 1

B. RumusanMasalah ... 6

C. TujuanPenelitian ... 6

D.ManfaatPenelitian ... 7

E. BatasanIstilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………... 9

A. KajianPustaka ... 9

B. KerangkaPemikiran ... 19

C. Hipotesis Penelitian ... 20

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 21

A. ProsedurPenelitian ... 21

B. PopulasidanSampel ... 21

C. DesainPenelitiandanLangkah-langkahPenelitian ... 23

D. InstrumenPenenlitian ... 25

E. PelaksanaanPembelajaranBolavoli ... 27

F. Analisis dan Pengolahan Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

B. Hasil Uji Hipotesis ... 38


(6)

vi Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran-saran 46 DAFTAR PUSTAKA 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN... 50

B. TABULASI HASIL PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN ... 83

C. TABULASI HASIL POSTTES KELOMPOK EKSPERIMEN ... 85

D. UJI NORMALITAS DATA ... 87

E. UJI HOMOGENITAS DATA... 87

F. UJI INTERAKSI ... 88

G. UJI UNIVARIATE-COVARIATE ... 89

H. SURAT KEPUTUSAN UNIVERSITAS ... 91

I. SURAT IZIN MELAKUKAN PENELITIAN ... 95

J. SURAT TELAH MELAKUKAN PENELITIAN... 96

K. PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN ... 97


(7)

1

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Permainan bola voli merupakan salah satu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Karena dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. Sehubung dengan itu, Yudiana dan Subroto (2010:25) menjelaskan, bahwa “Permainan bola voli adalah permainan beregu yang menuntut adanya kerjasama dan saling pengertian dari masing-masing regu. ”Walaupun begitu, permainan bola voli sangat cepat berkembang dan merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat popular di Indonesia setelah cabang olahraga sepakbola dan bulutangkis.

Kepopuleran olahraga ini tampak dari sarana lapangannya yang ada di pedesaan maupun di perkotaan serta berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam kejuaraan antar sekolah, antar instansi, antar perusahaan, dan lain-lain. Dalam permainan bola voli ini ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus dikuasai. Menurut Yunus (1992) dalam Yusantyo (2009:11) mengemukakan,

bahwa “Teknik-teknik dalam permainan bola voli meliputi: (1) servis, (2) pas, (3)

umpan, (4) smas, dan (5) bendungan.” Begitu juga dengan apa yang dikemukakan

oleh Nuril (2007:20), bahwa “Teknik-teknik dalam permainan bola voli terdiri

atas servis, passing bawah, passing atas, block dan smash.” Sedangkan yang akan diajarkan pada pembelajaran bola voli kali ini adalah bola voli mini, begitu pula dengan teknis dasarnya, yang akan dijarkan ialah teknik dasar servis, passing bawah dan passing atas. Hal ini di sesuaikan dengan kemampuan siswa SMP yang belajar bola voli.

Selain itu permainan bola voli ini dapat dijadikan sebagai wahana pendidikan, khususnya di bidang pendidikan jasmani, karena permainan bola voli ini adalah salah satu cabang olahraga yang ada di dalam pendidikan jasmani di sekolah. Menurut Bucher (1996) yang dikutipkan oleh Abduljabar (2008:129)


(8)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan, bahwa “Pendidikan Jasmani adalah proses kependidikan yang diarahkan pada tujuan mengenbangkan penampilan manusia dan peningkatan manusia melalui media pendidikan jasmani yang dipilih untuk mendapatkan tujuan yang telah ditetapkan.” Sedangkan menurut Baley dan Field yang dikemukakan kembali oleh Abduljabar (2008:7) menjelaskan, bahwa “Pendidikan jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan pembelajaran secara organik, neorumuscular, intelektual, social, kultular dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas jasmani.”

Sesuai dengan kedudukan dan fungsi pendidikan jasmani dalam konteks pendidikan secara keseluruhan, maka kedudukan dan fungsi permainan bola voli dalam pendidikan jasmani adalah sebagai alat atau sarana pendidikan. Tujuan utma pendidikan adalah mengembangkan individu menjadi individu-individu yang kreatif, berdaya-cipta, dan yang dapat menemukan atau discover. Berdasarkan penjesasan tersebut, Yudiana dan Subroto (2010:23) juga menjelaskan, bahwa “Pendidikan adalah proses menolong, membimbing, mengarahkan, dan mendorong individu agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan di masa sekarang dan di masa yang akan datang.”

Ini berarti bahwa guru harus mendidik anak menjadi orang yang mampu melakukan hal-hal baru dan tidak hanya sekedar mengulang apa yang telah dilakukan generasi sebelumnya. Pendeknya melalui pendidikan, anak dipersiapkan untuk dapat melakukan perubahan. Guru pendidikan jasmani hendaknya melakukan hal yang terbaik untuk membantu anak mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia mereka di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Sebagai salah satu sarana pendidikan, penguasaan keterampilan bermain bola voli bagi anak-anak sekolah, khususnya siswa/siswi SMP, bukan merupakan satu-satunya tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran, namun ada tujuan-tujuan pendidikan lainnya yang harus ditumbuh kembangkan dalam diri siswa sebagai individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini, Yudiana dan Subroto (2010:23) mengemukakan, bahwa “Tujuan-tujuan pendidikan tersebut adalah pengembangan seluruh potensi yang dimiliki siswa


(9)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik yang melibatkan aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor, maupun sosial dalam pengertian yang lebih luas.”

Melalui pendidikan jasmani ini diharapkan bisa merangsang perkembangan sikap, mental, sosial, emosi yang seimbang serta keterampilan gerak siswa. Begitu pentingnya peranan pendidikan jasmani di sekolah maka harus diajarkan secara baik dan benar.Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang termasuk dalam materi pokok pendidikan jasmani. Banyak manfaat yang diperoleh dengan bermain bola voli yang diantaranya adalah dapat membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan dan kemampuan jasmani. Manfaatnya bagi rohani yaitu kejiwaan, kepribadian dan karakter akan tumbuh ke arah yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Paling tidak fokusnya pada keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampila emosional dan sosial.

Oleh karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting daripada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak, berinterksi dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya, harus menjadi pertimbangan utama dalam pembelajaran.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, Yudiana dan Subroto (2010:193) mengemukakan, bahwa “Permainan bola voli merupakan salah satu meteri pelajaran yang diberikan untuk siswa/siswi SMP.”Pembelajaran bola voli untuk anak SMP harus di upayakan agar dapat mencapai tujuan pendidikan, khususnya pendidikan jasmani dan bermanfaat bagi pembinaan dan pengembangan permainan bola voli.

Untuk mencapai tujuan penguasan keterampilan bermain bola voli khususnya untuk siswa/siswi SMP, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran atau metode pembelajaran tertentu yang sesuan dengan karakteristik dan kebutuhan dasar anak. Menciptakan model pembelajaran pendidikan jasmani yang tepat merupakan upaya yang harus dilakukan agar tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tujuan pendidikan jasmani pada dasarnya harus dapat mengembangkan manusia secara keseluruhan,


(10)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam arti anak (peserta didik) harus dapat berkembang aspek keterampilan, pengetahuan, sikap, dan fisiknya.

Sedangkan menurut Ma’mun dan Subroto (2001) yang dikutip oleh Yusantyo (2009:24-25) mengemukakan, bahwa “Bermain sebenarnya merupakan suatu dorongan dari dalam anak, atau naluri.” Ciri lain yang sangat mendasar yakni kegiatan itu dalakukan secara sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang.

Melalui permainan dapat dikembangkan kestabilan dan pengendalian emosi yang sangat penting bagi keseimbangan mental. Melalui permainan juga dapat dikembangkan kecepatan proses hubungan hidup antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, bahkan antara negara dengan bangsa se-dunia.

Sedangkan dengan bermain hasrat gerak siswa terpenuhi, namun didalamnya terkandung unsur pembelajaran. Pendekatan permainan bertujuan untuk mengajarkan permainan agar siswa memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada siswa.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didasarkan pada alasan bahwa manusia sebagai mahluk individu yang berbeda satu sama lain sehingga konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial makhluk yang berinteraksi dengan sesama (Nurhadi 2003:60). Sedangkan menurut Abdurrahman dan Bintoro (2000) yang dikutip oleh Nurhadi (2003 : 61) mengungkapkan bahwa

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Adapun berbagai elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya (1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas individual, dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antara pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan.

Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa elemen-elemen yang terkait dalam sistem pembelajaran kooperatif tidak bisa dipisahkan dan harus saling berhubungan. Roger dan Jhonson (htpp”aadesanjaya.blogspot.com.html) mengemukakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative


(11)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

learning. Kemudian lebih lanjut Lie (1999:30) mengemukakan untuk mencapai hasil maksimal, lima unsur modal pembelajaran gotong royong harus diterapkan sebagai berikut :

1. Saling ketergantungan positif 2. Tanggungjawab perseorangan 3. Tatap Muka

4. Komunikasi antar anggota 5. Evaluasi proses kelompok

Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa (Usman, 2002 : 30).

Jadi pola belajar kelompok dengan cara kerjasama antar siswa dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan meningkatkan kreativitas siswa, pembelajaran juga dapat mempertahankan nilai sosial bangsa Indonesia yang perlu dipertahankan. Ketergantungan timbal balik mereka memotivasi mereka untuk dapat bekerja lebih keras untuk keberhasilan mereka, hubungan kooperatif juga mendorong siswa untuk menghargai gagasan temannya bukan sebaliknya.

Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif adalah :

1. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang dan rendah.

3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda.

4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu (Ibrahim, dkk, 2000 : 6).

Tetapi dalam permainan bola voli khususnya di SMP merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Karena


(12)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam permainan bola voli ini dibutuhkan koordinas gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli.

Apalagi bagi siswa-siswi SMP permainan bola voli ini merupakan olahraga yang sudah dikenal oleh para siswa SMP.Permainan bola voli pada hakikatnya adalah memvoli bola dengan menggunakan tangan dan menyeberangkan bola melewati net kelapangan lawan. Permainan bola voli merupakan permainan beregu dengan tujuan melewatkan bola secara teratur melalui atas net dan mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan bermain bola voli di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan Bola Voli pada siswa SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis?

2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran bola voli menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan yang tidak terhadap hasil belajar keterampilan bola voli pada siswa SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan atau penelitian pasti mempunyai tujuan, adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah secara umum untuk para guru penjas diharapkan menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajran penjas berlangsung. Sedangkan tujuan khususnya untuk mengetahui :

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan Bola Voli pada siswa SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis.


(13)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran bola voli menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan yang tidak terhadap hasil belajar keterampilan bola voli pada siswa SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis.

D.Manfaat Penelitian

Peneliti merasa yakin bahwa masalah di atas penting untuk di teliti terutama di tinjau dari segi kegunaannya, yang akan berpengaruh terhadap peningkatan pembelajaran permainan bola voli, Maka manfaat penelitian yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

 Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk mengetahui manfaat pembelajar melalui model pembelajaran kooperatif.

 Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang menyelidiki hal-hal yang ada di relevansi dengan masalah penelitian ini.

 Dapat memberi gambaran yang lebih jelas tentang pembelajaran pendidikan jasmani pada permainan bola voli melalui model pembelajaran kooperatif.

2. Secara Praktis

 Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para guru penjas dalam menyusun rencana pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar dalam permainan bola voli.

 Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi saat pembelajaran bola voli.

 Penggunaan pendekatan PTK dipakai sebagai alternatif pemecahan masalah pembelajaran bola voli.


(14)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam bagian ini penulis kemukakan batasan dan definisi istilah yang digunakan atau yang menjadi batasan istilah dalam penelitian ini.

Batasan dan definisi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat digunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan material atau perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film-film, tipe-tipe, program-program, media computer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk belajar), (Trianto, 2007:2).

2. Model adalah suatu penyajian fisik atau konseptual dari sistem pengajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan berbagai komponen sistem pembelajaran ke dalam suatu pola/ kerangka pemikiran yang disajikan secara utuh, (Juliantine, 2008:39).

3. Menurut Winkel (1991) yang dikemukakan oleh Sobry (2009:31) menjelaskan, bahwa “Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperan terhadap erangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam diri peserta didik.”

4. Bermain adalah suatu dorongan dari dalam siswa, atau naluri. Ciri lain yang sangat mendasar yakni kegiatan itu dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang. (Yusantyo, 2009:24-25).

5. Kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. (Slavin, 2008:5)

6. Permainan bola voli adalah permainan beregu yang menurut adanya kerjasama dan saling pengertian dari masing-masing anggota regu, (Yudiana dan Subroto, 2010:25)


(15)

21

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.Mengenai metode eksperimen ini, Arikunto (1990:272) menerangkan, bahwa “Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tindakannya dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik.” Secara teori, tujuan dari perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok objek uji coba juga untuk mengetahui perbedaan pengaruh variable bebas terhadap variable terikat yang diselidiki atau diamati. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu (Arikunto, 2002:4).

Pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian seperti ini adalah menguji sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari perlakuan.Dalam penelitian ini, yang diuji adalah keterampilan dasar teknik bola voli melalui pembelajaran kooperatif.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam sebuah penelitian merupakan, kumpulan individu yang akan diteliti atau sebagian variabel-variabel yang akan diamati dalam suatu penelitian. Populasi dapat diartikan sebagi objek penelitian, menurut Sudjana (2005:6) menjelaskan, bahwa “Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai


(16)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas ingin dipelajari sifat-sifatnya.”

Menurut Arikunto (2006:130), populasi adalah ". . . keseluruhan subjek penelitian". Populasi merupakan jumlah atau data yang akan dijadikan objek penelitian. Sugiyono (2009:80) menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasar pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek yang akan diteliti, tidak hanya orang tetapi benda yang mempunyai kualitas dan dianggap memenuhi kriteria karakteristik untuk diteliti dan dipelajari dan objek penelitian yang diambil untuk melaksanakan penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pangandaran yang berjumlah 180 siswa, terdiri dari 83 Laki-laki, 97 Perempuan. Rata-rata usia siswa 13 tahun + 6 bulan. Agar lebih jelas dapat dilihat pada table 3.1 yang menjelaskan jumlah siswa berdasarkan kelas dan jenis kelamin.

Tabel 3.1 POPULASI PENELITIAN

No Kelas Jumlah Siswa

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

1. VIII A 30 14 16

2. VIII B 30 13 17

3. VIII C 30 15 15

4. VIII D 30 12 18

5. VIII E 30 16 14

6. VIII F 30 13 17

Σ 180 83 97


(17)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena terbatasnya waktu, dana, tenaga, peneliti membatasi subjek penelitian yang diambil yakni dengan melakukan penelitian sampel. Pengertian sampel menurut Arikunto (2006: 131) adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik random (acak).”

Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini penulis merujuk pada pendapat Arikunto (2006: 134): ". . . untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila subyeknya besar dapat diambil 10%-25% atau lebih.”

Dengan demikian, penulis menetapkan sampel sebanyak 20% dari jumlah populasi 180 orang, dengan tiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Penentuan pengambilan sampel dengan presentase 20% adalah atas pertimbangan peneliti berkenaan dengan kemampuan peneliti dilihat dari waktu. Maka jumlah sampel penelitian sebesar 20% dari populasi atau 20% x 180 orang = 36. Jadi sampel penelitian adalah 36 orang. Terdiri dari dua kelompok, yakni 18 kelompok eksperimen dan 18 kelompok kontrol.

C. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain Penelitian

Pemilihan desain pada penelitian eksperimen ini haruslah tepat dan sesuai dengan tuntutan-tuntutan variabel yang terkandung dalam penelitian dan hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini.Tujuannya untuk mempermudah langkah-langkah yang dilakukan dalam suatu pilihan.

Penggunaan desain dalam penelitian ini adalah ukuran dalam penelitian ini, tujuannya untuk mempermudah langkah-langkah yang dilakukan dalam suatu penelitian.Penggunaan dalam penelitian ini adalah Pretest – Posttest control Group design, Terdapat dua kelompok yang di pilih secara random, kemudian di beri pretest untuk mengetahui keadaan awal adalah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok


(18)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3).

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pretest – Posttest Control Group Design (Sugiyono, 2009 : 113)

Keterangan:

O1 : Pretest kelas sampel pada kelas eksperimen O2 : Posttest kelas sampel pada kelas eksperimen O3 : Pretest kelas sampel pada kelas kontrol O4 : Posttest kelas sampel pada kelas kontrol

X : perlakuan atau treatment (kooperatif) selama pembelajaran R : Kelompok Random

Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penulis dapat membuat langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut.

2. Langkah-langkah Penelitian

R O1 X O2


(19)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 BAGAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN D. Instrumen Penenlitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data.Menurut Arikunto (2002:126) menjelaskan, bahwa “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode.”Artinya untuk memperoleh data hasil peneltian yang berupa peningkatan kemampuan keterampilan bermain bola voli, dengan menggunakan instrumen penilaian berupa tes keterampilan bermain bola voli, yaitu tes service, tes passing bawah dan passing atas.

1. Tes mengoperkan bola (passing bawah) Tujuan :

Tes ini dipergunakan sebagai suatu tes untuk mengukur keterampilan pas bawah.

Alat yang digunakan :

a. Teman yang menjadi sasaran testi b. Bola voli


(20)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Petunjuk pelaksanaan :

 Testi berdiri berhadapan dengan teman untuk melakukan pas bawah  Begitu tanda dimulai tes diberikan/ stop wacch dijalankan, maka bola

dilemparkan oleh teman kepada testi untuk langsung melakukan pas bawah

 Testi harus mempasing bola kearah teman pasangannya. Cara menskor (menghitung)

 Bola yang di pas secara sah sesuai dengan peraturan permainan bola voli selama satu menit

 Jumlah sentuhan-sentuhan yang sah dengan bola harus sampai ke teman pasangannya.

Tidak diberi angka :

 Bola yang ditangkap, atau tidak dapat dikuasai  Bola menyentuh lantai, dimulai lagi dengan lemparan  Lemparan-lemparan tidak dihitung.

2. Passing atas Tujuan :

Tes ini dipergunakan sebagai suatu tes untuk mengukur keterampilan pas atas.

Alat yang digunakan :

a. Teman pasangan untuk melakukan tes b. Bola voli

c. Stop watch Petunjuk Pelaksanaan :

 Testi berdiri berhadapan dengan teman pasangannya

 Begitu tanda dimulai tes diberikan/ stop watch dijalankan, maka bola dilemparkan oleh teman kepada testi untuk langsung melakukan pas atas

 Testi harus mempasing bola kearah teman pasangannya. Cara menskor (menghitung) :


(21)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Bola yang di pas secara sah sesuai dengan peraturan permainan bola voli selama satu menit

 Jumlah sentuhan-sentuhan yang sah dengan bola harus sampai ke teman pasangannya.

Tidak diberikan angka :

 Bola yang ditangkap, atau tidak dapat dikuasai  Bola menyentuh lantai, dimulai lagi dengan lemparan  Lemparan-lemparan tidak dihitung

3. Tes Servis : Tujuan :

Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan mengarahkan bola servis kearah sasaran dengan tepat dan terarah.

Alat yang digunakan : a. Lapangan bola voli b. Net dan tiang net c. Tiang bamboo 2 buah d. Tambang plastic 30 meter e. Bola voli 6 buah

Petunjuk Pelaksanaan :

 Testi berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang sah sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk servis

 Bentuk pukulan servis adalah bebas

 Kesempatan melakukan servis sebanyak eman kali. Cara menskor :

Skor setiap servis ditentukan oleh tinggi bola melampaui jaring/net dan angka sasaran dimana bola jatuh.

 Bola yang melawati jaring diantara batas atas jarring dan tali setinggi 50 cm, skor : angka sasaran dikalikan tiga

 Bola yang melampaui jaring diantara kedua tali yang direntangkan, skor : angka sasaran dikalikan dua


(22)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Bola yang melampaui jaring lebih tinggi dari tali yang tertinggi, skor : angka sasaran

 Bola yang menyentuh tali batas di atas jaring, di hitung telah melampaui ruang dengan angka perkalian yang lebih besar

 Bola yang menyentuh garis batas sasaran hitung telah mengenai sasaran dengan angka yang lebih besar

 Bola yang dimainkan dengan cara yang tidak sah atau bola menyentuh jaring dan atau jatuh dibagian luar lapangan dimana terdapat sasaran, skor : 0

 “Skor” untuk servis adalah jumlah dari empat skor hasil perkalian terbaik (Nurhasan, 2007: 221 - 223).

E. Pelaksanaan Pembelajaran Bola Voli

Penelitian dilakukan ketika sample mendapatkan pembelajaran pendidikan jasmani dengan mata ajar bola voli yakni selama 3 pertemuan. Siswa dibagi kedalam dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol melaksanakan pembelajaran bola voli seperti biasa yang diberikan oleh gurunya, sedangkan kelompok eksperimen melaksanakan pembelajaran bola voli yang diberikan oleh instruktur (peneliti) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Berikut kegiatan pembelajaran bola voli yang dilakukan oleh kelompok eksperimen :

Tabel 3.2 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BOLA VOLI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Tahap Kegiatan Inti Alokasi

waktu Pertemuan

1 – 3

1. Guru menyampaikan informasi tentang peraturan games dan turnamen dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan

3 x 2 x 40 menit


(23)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 (Lanjutan)

2. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar. Satu kelompok bervariatif terdiri siswa yang memiliki keterampilan gerak yang tinggi dan rendah.

3. Masing-masing kelompok berdiskusi bagaimana melakukan teknik dasar servis bawah bola voli.

4. Setiap anggota kelompok mencoba melakukan teknik dasar bola voli yang telah didiskusikan. Siswa saling membantu agar semua anggota kelompok terampil dalam melakukan teknik dasar servis bawah.

5. Melakukan games dan turnamen. Setiap kelompok diarahkan untuk bersaing dengan kelompok lain dengan aturan permainan yang telah ditentukan. Turnamen yang dilakukan adalah turnamen service bawah.

Pelaksanaan :

- Semua anggota kelompok diberi kesempatan satu kali service bawah.

Tahap Kegiatan Inti Alokasi

waktu - Lapangan diberi tanda pada bidang perkenaan bola.

- Bola yang masuk ke bidang perkenaan dihitung dan dijumlahkan sebagai nilai kelompok.

- Kelompok yang memiliki nilai tertinggi menjadi pemenang.

6. Guru dan siswa membahas hasil turnamen dan memberitahukan kelompok terbaik sekaligus memberikan penghargaan kepada kelompok tersebut.

7. Mengevaluasi teknik servis bawah setiap siswa


(24)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 (Lanjutan)

4 – 6 dan turnamen dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan

2. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar. Satu kelompok bervariatif terdiri siswa yang memiliki keterampilan gerak yang tinggi dan rendah.

3. Masing-masing kelompok berdiskusi bagaimana melakukan teknik dasar servis atas bola voli.

4. Setiap anggota kelompok mencoba melakukan teknik dasar bola voli yang telah didiskusikan. Siswa saling membantu agar semua anggota kelompok terampil dalam melakukan teknik dasar servis atas.

menit

5. Melakukan games dan turnamen. Setiap kelompok diarahkan untuk bersaing dengan kelompok lain dengan aturan permainan yang telah ditentukan. Turnamen yang dilakukan adalah turnamen service atas.

Pelaksanaan :

- Semua anggota kelompok diberi kesempatan satu kali

Tahap Kegiatan Inti Alokasi

waktu service atas.

- Lapangan diberi tanda pada bidang perkenaan bola. - Bola yang masuk ke bidang perkenaan dihitung dan

dijumlahkan sebagai nilai kelompok.

- Kelompok yang memiliki nilai tertinggi menjadi pemenang.

6. Guru dan siswa membahas hasil turnamen dan memberitahukan kelompok terbaik sekaligus memberikan penghargaan kepada kelompok tersebut.


(25)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 (Lanjutan)

7. Mengevaluasi teknik servis atas setiap siswa Pertemuan

7 – 9

1. Guru menyampaikan informasi tentang peraturan games dan turnamen dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan

2. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar. Satu kelompok bervariatif terdiri siswa yang memiliki keterampilan gerak yang tinggi dan rendah.

3. Masing-masing kelompok berdiskusi bagaimana melakukan teknik dasar passing atas bola voli.

4. Setiap anggota kelompok mencoba melakukan teknik dasar bola voli yang telah didiskusikan. Siswa saling membantu agar semua anggota kelompok terampil dalam melakukan teknik dasar passing atas.

3 x 2 x 40 menit

5. Melakukan games dan turnamen. Setiap kelompok diarahkan untuk bersaing dengan kelompok lain dengan aturan permainan yang telah ditentukan. Turnamen yang dilakukan adalah turnamen passing atas.

Tahap Kegiatan Inti Alokasi

waktu Pelaksanaan :

- Masing-masing kelompok membuat lingkaran dan melakukan passing atas.

- Bola yang dipassing dihitung, apabila bola menyentuh tanah atau dilambungkan bukan dengan teknik passing atas, maka hitungan dimulai dari awal.

- Kelompok yang mencapai hitungan tertinggi menjadi juara.


(26)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 (Lanjutan)

6. Guru dan siswa membahas hasil turnamen dan memberitahukan kelompok terbaik sekaligus memberikan penghargaan kepada kelompok tersebut

7. Mengevaluasi teknik servis atas setiap siswa Pertemuan

10 - 12

1. Guru menyampaikan informasi tentang peraturan games dan turnamen dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan

2. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar. Satu kelompok bervariatif terdiri siswa yang memiliki keterampilan gerak yang tinggi dan rendah.

3. Masing-masing kelompok berdiskusi bagaimana melakukan teknik dasar passing bawah bola voli.

4. Setiap anggota kelompok mencoba melakukan teknik dasar bola voli yang telah didiskusikan. Siswa saling membantu agar semua anggota kelompok terampil dalam melakukan teknik dasar passing bawah.

3 x 2 x 40 menit

5. Melakukan games dan turnamen. Setiap kelompok diarahkan untuk bersaing dengan kelompok lain dengan aturan permainan yang telah ditentukan. Turnamen yang

Tahap Kegiatan Inti Alokasi

waktu dilakukan adalah turnamen passing bawah.

Pelaksanaan :

- Masing-masing kelompok membuat lingkaran dan melakukan passing bawah.

- Bola yang dipassing dihitung, apabila bola menyentuh tanah atau dilambungkan bukan dengan teknik passing bawah, maka hitungan dimulai dari awal.


(27)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 (Lanjutan)

- Kelompok yang mencapai hitungan tertinggi menjadi juara.

6. Guru dan siswa membahas hasil turnamen dan memberitahukan kelompok terbaik sekaligus memberikan penghargaan kepada kelompok tersebut

7. Mengevaluasi teknik servis atas setiap siswa Pertemuan

13 – 16

1. Guru menyampaikan informasi tentang peraturan games dan turnamen dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan

2. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar. Satu kelompok bervariatif terdiri siswa yang memiliki keterampilan gerak yang tinggi dan rendah.

3. Masing-masing kelompok berdiskusi bagaimana melakukan teknik dasar spike bola voli.

4. Setiap anggota kelompok mencoba melakukan teknik dasar bola voli yang telah didiskusikan. Siswa saling membantu agar semua anggota kelompok terampil dalam melakukan teknik dasar spike.

4 x 2 x 40 menit

5. Melakukan games dan turnamen. Setiap kelompok diarahkan untuk bersaing dengan kelompok lain dengan

Tahap Kegiatan Inti Alokasi

waktu aturan permainan yang telah ditentukan. Turnamen yang

dilakukan adalah turnamen spike. Pelaksanaan :

- Masing-masing kelompok melakukan spike melewati net. - Perkenaan bola di daerah lawan di spike dihitung. Setiap anggota kelompok diberi tiga kali kesempatan untuk


(28)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F.Analisis dan Pengolahan Data

Pengujian hipotesis penelitian pada dasarnya ingin mengetahui pengaruh dari suatu model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan bermain bola voli dan melihat perbedaan pengaruh pembelajaran bola voli yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan yang tidak terhadap keterampilan bola voli siswa sekolah menengah pertama. Data yang terkumpul hasil tes awal dan tes akhir diolah dengan bantuan program komputer SPSS for windows dengan teknik analisis General Linear Model Univariate-Covariate. langkah-langkah sebagai berikut :

menspike bola.

- Kelompok yang mencapai skor tertinggi menjadi juara. 6. Guru dan siswa membahas hasil turnamen dan

memberitahukan kelompok terbaik sekaligus memberikan penghargaan kepada kelompok tersebut.

7. Kelompok-kelompok belajar merupakan tim bola voli. Tim yang terbentuk harus empat tim.

8. Sistem pertandingan adalah kompetisi, dimana setiap tim akan bertemu satu sama lain. Dengan kata lain akan terjadi 6 kali pertandingan.

9. Peraturan sama seperti games bola voli sesungguhnya, namun di modifikasi dari waktu. Pertandingan hanya dilakukan 10 menit.

10.Tim yang menang akan mendapat point 3 yang kalah 0 dan apabila terjadi seri, maka masing-masing tim mendapat point 1.

11.Tim yang mendapat point yang tertinggi adalah juaranya. 12.Guru memberikan penghargaan terhadap tim yang menjadi

juara

13.Guru melakukan tes/ujian praktek tentang materi yang sudah diajarkan yaitu teknik dasar spike.


(29)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Uji Asumsi Statistik

Uji asumsi statistik meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bentuk distribusi data yang diperoleh sebagai syarat awal untuk pengujian parametrik selanjutnya. Uji normalitas ini juga dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi syarat penarikan kesimpulan yang bersifat baku dan handal, untuk dapat digeneralisasikan. Yang merupakan tujuan penting dari uji normalitas adalah; a) apakah data dari sampel yang diambil dari populasi yang sama itu berdistribusi normal, dan b) apakah pengujian dilakukan dengan statistik parametrik atau nonparametrik (apabila distribusi normal maka menggunakan parametrik dan apabila tidak berdistribusi normal maka nonparametrik). Uji kenormalan itu dilakukan terhadap data pretest dan posttest menggunakan data gain score dengan uji Lilliefors Significance Correction. Sedangkan uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Terdapat perbedaan pengaruh signifikan antara pembelajaran bola voli menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan yang tidak terhadap hasil belajar keterampilan bola voli pada siswa SMP.”

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Analisis General Linear Model (Univariate) – Covariat. Trihendradi (2010 : 151) mengungkapkan bahwa “ analisis GLM-univariat memberikan analisis regresi dan analisis varian untuk satu variabel dependen oleh dua tau lebih faktor atau variabel”. Kemudian trihendradi dalam bukunya memberikan contoh analisis untuk metode penelitian random pretest posttes control group dengan analisis GLM-univariat-covariat.


(30)

45

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN-SARAN

A. Simpulan

Beradasarkan hasil analisis dan hasil pengolahan data, maka kesimpulan penelitian pengajaran bolavoli melalui model pembelajarankooperatif dalam latar belakang penelitian bahwa model pembelajarankooperatifdapat meningkatkan keterampilan teknik dasar pada bolavoli secarasignifikansehingga siswa dapat mengaplikasikannya kedalam permainan bolavoli.

B. Saran-saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif berpengaruh secara signifikan untuk meningkatkan keterampilan dasar bola voli seperti servis, passing bawah dan passing atas.

Untuk itu penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif agar digunakan sebagai model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran bola voli di sekolah menengah pertama agar keterampilan bola voli siswa terjadi peningkatan.

2. Pembelajran kooperatif hendaknya dijadikan sebagai kebijakan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan jasmani di Lembaga Persekolahan

3. Untuk merealisasikan kebijakan terkait penerapan Model Pembelajaran kooperatif perlu adanya sosialisasi dan pelatihan guru-guru penjas-or terhadap pentingnya pembelajaran kooperatif dan perlu adanya dukungan fasilitas yang memadai.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pembelajaran kooperatif yang diterapkan dalam pelajaran pendidikan jasmani, seperti pada permainan bola besar maupun bola kecil dengan sampel yang lebih besar lagi untuk sekolah dasar maupun SLTA.


(31)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Untuk guru pengajar dan sekolah dengan melanjutkan model pembelajaraan kooperatif sebagai solusi alternative dengan memberikan variasi metode pembelajaran bola voli.


(32)

47

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw.html

Juliantine, Tite. (2008). Model Pembelajaran. Fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006). Jakarta : Balai Pustaka

M. Saputra, Yudha, dkk.2007. Filsafat Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Bandung : Prodi PJKR

Nurhasan (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI.

Sugiyono.(2009).Metodepenelitianpendidikan.Bandun:Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Trihendradi, C. (2010). Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statistik. Yogyakarta : ANDI.

Universitas Pendidikan Indonesia (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Yudiana, Yunyun. (2010). Model pendekatan Latihan Dalam Permainan Bolavoli. Sentul-Bogor. Persatuan Bolavoli seluruh Indonesia.

Yudiana, Yunyun dan Subroto, Toto. (2010). Metode Permainan Bolavoli. Bandung; Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitan Pendidikan Indonesia.

Mansyur, Ahmad. (2012). Upaya Meningkatkan Kerjasama Siswa Dalam Penjas Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Numbered Heads Together (NHT). Skripsi sarjana pada FPOK UPI : tidak diterbitkan.

Ismiyati (2012). Upaya Guru Meningkatkan Keterampilan Siswa Dalam Permainan Sepak Bola Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournament. Skripsi sarjana pada FPOK UPI : tidak diterbitkan.

Priyono, Ali (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Kerjasama Tim Pada Permainan Sepak Takraw. Skripsi sarjana pada FPOK UPI : tidak diterbitkan.


(33)

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 Pangandaran Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Putra, Daru Risnawan (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Terhadap Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar Dalam Permainan Bola Basket. Skripsi sarjana pada FPOK UPI : tidak diterbitkan.


(1)

F.Analisis dan Pengolahan Data

Pengujian hipotesis penelitian pada dasarnya ingin mengetahui pengaruh dari suatu model pembelajaran kooperatif terhadap keterampilan bermain bola voli dan melihat perbedaan pengaruh pembelajaran bola voli yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan yang tidak terhadap keterampilan bola voli siswa sekolah menengah pertama. Data yang terkumpul hasil tes awal dan tes akhir diolah dengan bantuan program komputer SPSS for windows dengan teknik

menspike bola.

- Kelompok yang mencapai skor tertinggi menjadi juara. 6. Guru dan siswa membahas hasil turnamen dan

memberitahukan kelompok terbaik sekaligus memberikan penghargaan kepada kelompok tersebut.

7. Kelompok-kelompok belajar merupakan tim bola voli. Tim yang terbentuk harus empat tim.

8. Sistem pertandingan adalah kompetisi, dimana setiap tim akan bertemu satu sama lain. Dengan kata lain akan terjadi 6 kali pertandingan.

9. Peraturan sama seperti games bola voli sesungguhnya, namun di modifikasi dari waktu. Pertandingan hanya dilakukan 10 menit.

10.Tim yang menang akan mendapat point 3 yang kalah 0 dan apabila terjadi seri, maka masing-masing tim mendapat point 1.

11.Tim yang mendapat point yang tertinggi adalah juaranya. 12.Guru memberikan penghargaan terhadap tim yang menjadi

juara

13.Guru melakukan tes/ujian praktek tentang materi yang sudah diajarkan yaitu teknik dasar spike.


(2)

35

Wahyu Tristian Pribadi, 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TerhadapKetearmpilan Bola Voli Di SMP Negeri 1 1. Uji Asumsi Statistik

Uji asumsi statistik meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bentuk distribusi data yang diperoleh sebagai syarat awal untuk pengujian parametrik selanjutnya. Uji normalitas ini juga dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi syarat penarikan kesimpulan yang bersifat baku dan handal, untuk dapat digeneralisasikan. Yang merupakan tujuan penting dari uji normalitas adalah; a) apakah data dari sampel yang diambil dari populasi yang sama itu berdistribusi normal, dan b) apakah pengujian dilakukan dengan statistik parametrik atau nonparametrik (apabila distribusi normal maka menggunakan parametrik dan apabila tidak berdistribusi normal maka nonparametrik). Uji kenormalan itu dilakukan terhadap data pretest dan posttest menggunakan data gain score dengan uji Lilliefors Significance Correction. Sedangkan uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Terdapat perbedaan pengaruh signifikan antara pembelajaran bola voli menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan yang tidak terhadap hasil belajar keterampilan bola voli pada siswa SMP.”

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Analisis General Linear Model (Univariate) – Covariat. Trihendradi (2010 : 151)

mengungkapkan bahwa “ analisis GLM-univariat memberikan analisis regresi dan analisis varian untuk satu variabel dependen oleh dua tau lebih faktor atau

variabel”. Kemudian trihendradi dalam bukunya memberikan contoh analisis untuk metode penelitian random pretest posttes control group dengan analisis GLM-univariat-covariat.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN-SARAN

A. Simpulan

Beradasarkan hasil analisis dan hasil pengolahan data, maka kesimpulan penelitian pengajaran bolavoli melalui model pembelajarankooperatif dalam latar belakang penelitian bahwa model pembelajarankooperatifdapat meningkatkan keterampilan teknik dasar pada bolavoli secarasignifikansehingga siswa dapat mengaplikasikannya kedalam permainan bolavoli.

B. Saran-saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif berpengaruh secara signifikan untuk meningkatkan keterampilan dasar bola voli seperti servis, passing bawah dan passing atas.

Untuk itu penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif agar digunakan sebagai model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran bola voli di sekolah menengah pertama agar keterampilan bola voli siswa terjadi peningkatan.

2. Pembelajran kooperatif hendaknya dijadikan sebagai kebijakan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan jasmani di Lembaga Persekolahan

3. Untuk merealisasikan kebijakan terkait penerapan Model Pembelajaran kooperatif perlu adanya sosialisasi dan pelatihan guru-guru penjas-or terhadap pentingnya pembelajaran kooperatif dan perlu adanya dukungan fasilitas yang memadai.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pembelajaran kooperatif yang diterapkan dalam pelajaran pendidikan jasmani, seperti pada permainan


(4)

46

5. Untuk guru pengajar dan sekolah dengan melanjutkan model pembelajaraan kooperatif sebagai solusi alternative dengan memberikan variasi metode pembelajaran bola voli.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw.html

Juliantine, Tite. (2008). Model Pembelajaran. Fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006). Jakarta : Balai Pustaka

M. Saputra, Yudha, dkk.2007. Filsafat Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan

Rekreasi. Bandung : Prodi PJKR

Nurhasan (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI.

Sugiyono.(2009).Metodepenelitianpendidikan.Bandun:Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Trihendradi, C. (2010). Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statistik. Yogyakarta : ANDI.

Universitas Pendidikan Indonesia (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Yudiana, Yunyun. (2010). Model pendekatan Latihan Dalam Permainan

Bolavoli. Sentul-Bogor. Persatuan Bolavoli seluruh Indonesia.

Yudiana, Yunyun dan Subroto, Toto. (2010). Metode Permainan Bolavoli. Bandung; Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitan Pendidikan Indonesia.

Mansyur, Ahmad. (2012). Upaya Meningkatkan Kerjasama Siswa Dalam Penjas Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Numbered Heads Together (NHT). Skripsi sarjana pada FPOK UPI : tidak diterbitkan.

Ismiyati (2012). Upaya Guru Meningkatkan Keterampilan Siswa Dalam Permainan Sepak Bola Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournament. Skripsi sarjana pada FPOK UPI : tidak diterbitkan.


(6)

48

Putra, Daru Risnawan (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Terhadap Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar Dalam Permainan Bola Basket. Skripsi sarjana pada FPOK UPI : tidak diterbitkan.