PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPS :Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTs YPPS Sukahurip.

(1)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh

YOSEP MARDIANA 1107152

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTs YPPS Sukahurip)

Oleh Yosep Mardiana

S. Hum., M.Pd. UPI Bandung, 2013

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

© Yosep Mardiana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M. Pd. NIP. 19570408 198403 1 003

Pembimbing II,

Dr. Erlina Wiyanarti, M. Pd. NIP. 19620718 198601 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M. Pd., MA. NIP. 19620702 1986011 002


(4)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTs YPPS Sukahurip) beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan ataupun pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan

Yosep Mardiana 1107152


(5)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sahabatnya. Adapun judul tesis yang telah tersusun adalah : Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTs YPPS Sukahurip).

Dalam penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, hal ini karena keterbatasan pemahaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sangat mengharapkan masukan dan kritik yang membangun.

Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap mudah-mudahan tesis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama mengenai Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS).

Akhir kata hanya kepada Allah SWT penulis memohon supaya apa yang telah dikerjakan selama ini menjadi amal yang bernilai ibadah. Amin

Bandung, Agustus 2013 Penulis


(6)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan mengucap alhamdulillahirobbilalamiin, penulis mengucapkan rasa syukur yang besar karena dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari pada proses penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari banyak pihak, berkat rahmat Allah SWT, Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar.

Untuk itu sebagai ungkapan penghargaan yang sebesar-besarnya, pada kesempatan berharga ini penulis ingin menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed, selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M. Pd., M. A. selaku Ketua Prodi PIPS dan juga selaku penguji II, yang telah memberikan perhatian dan bantuannya selama mengikuti pendidikan di Prodi IPS, dan dalam penyusunan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd. selaku pembimbing akademik dan pembimbing I, yang telah memberikan semangat dan tanggungjawab membantu,

membimbing, memberi petunjuk dan pengarahan yang berharga kepada peneliti dalam proses penyusunan tesis ini.

5. Ibu Dr. Erlina Wiyanarti, M. Pd. selaku pembimbing II, yang telah memberikan semangat dan tanggungjawab membantu, membimbing, memberi petunjuk dan pengarahan yang berharga kepada peneliti dalam proses penyusunan tesis ini.

6. Seluruh Staf Dosen SPs-UPI Bandung yang telah memberikan ilmu, motivasi, semangat kepada peneliti selama menempuh pendidikan di Jurusan PIPS.

7. Orang tuaku yang telah membesarkan, mendidik dan menemaniku sampai saat ini. Ibu Emar Maryani dan ayah handa tercinta Dedi, S. Pd.

8. Adiku Andi Abdul Aziz, Riki Muhammmad Yusuf beserta semua keluarga di Dusun Gadog Desa Sukahurip Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis (Bi Tati, Mang Dede, Wa Ayat, Wa Ae’, Wa Ihin, Wa Titin dan yang lainnya).


(7)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Novendra, S. Pd., Mahadee Siya, Sufian Majea, Roki Nopilla, S. Pd., Isye Ramawati, S. Pd., Oka Nazullah, S. Pd., Yani Suryani, A. KS., Silvia Masya Susanti, S. Pd., Leni Maryani, S.Pd., Sheilly Novia, S. Pd., Efa Rosfita, S. Pd.I., Lia Liana Iskandar, S. Sos., dan Melly Agustina, S. Pd.)

11.Some one spesial yang memberikan warna dan pengalaman hidup penulis selama kuliah sekaligus sebagai calon istri tercinta. Terima kasih atas atas dukungan dan motivasinya. 12.Guru-guru, sahabat dan teman seperjuangan yang mengajar di MTs YPPS Sukahurip yang

selalu memberikan spirit, motivasi, dorongannya baik moril maupun materil (M. Ayus Aliyusron, S. Ag., Hj. Sumartini, S. Pd.I., Dra. Nonong Titin Suryani, Kadar Solihat, S. Pd., Dedeh Rohayati, S. Pd., Yulia Kusnayanti, S. Ag., Enok Sumiati, S. Ag., Dadan Kusumah, S. Pd., Yaya Darya, S. Ag., Ati Suryati, S. Ag., Drs. Mamat, Lisda Risdiana, S. Pd., Ai Siti Rahmawati, S. Kes., Yuli Maria, S. Pd., Cecep Tatang, S. Pd., Cecep Lukman, S. Pd., dan Dede Mamat).


(8)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Yosep Mardiana, Nomer Induk Mahasiswa (NIM) 1107152. Judul Tesis Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan

Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII

di MTs YPPS Sukahurip)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pembelajaran IPS di tingkat SLTP (SMP/ MTs) selama ini kurang mampu membuat peserta didik mengembangkan keterampilan sosial, diantaranya interaksi dan komunikasi, kerjasama, partisipasi dan tanggung jawab sosial. Pola pembelajaran yang masih sering diterapkan oleh guru masih teacher centered (berpusat pada guru). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode role playing dalam pengembangan keterampilan sosial peserta didik pada pembelajaran IPS. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis terhadap pengembangan keterampilan sosial peserta didik pada mata pelajaran IPS di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas (classrom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik yang ada di kelas VIII MTs YPPS Sukahurip Tahun Ajaran 2012-2013. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan beberapa instrumen diantaranya: wawancara, observasi dan dokumen. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Sedangkan validasi data yang dilakukan adalah dengan cara member check dan expert opinion. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode role playing (bermain peran) dapat meningkatkan keterampilan sosial peserta didik terutama dalam aspek interaksi dan komunikasi kelompok, partisipasi kelompok, kerja sama kelompok dan tanggung jawab kelompok. Hal ini bisa terlihat dari pembelajaran yang dipakai di kelas berdasarkan beberapa siklus yang dipakai dalam pembelajaran, mulai dari siklus I, II, III dan IV. Dengan adanya penerapan metode role playing tersebut memberikan dampak positif bagi para peserta didik untuk senantiasa belajar lebih aktif, berpusat pada peserta didik (student centered) dan penuh makna (meaningful). Bagi guru IPS, dengan adanya penerapan metode ini dapat dijadikan sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran khususnya mengenai metode yang sering dikembangkan oleh para guru di kelas, sehingga dapat memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.


(9)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

This research merges from a fact that Social Studies (IPS) lesson in Junior High School grade did not give any contribution toward student’s social skills development such as communication and interaction, cooperation, participation and social responsibility. Teacher still apply teacher centered learning model. This research intends to know the effectiveness of role playing method application

toward student’s social ability development in social science learning. Hopefully, this research, theoretically and practically, can give contribution to student’s

social ability development in Social Studies (IPS) learning in school. This research used qualitative approache supported by classroom action research method. The object of this research are teacher and students grade VIII of MTs YPPS Sukahurip year 2012 – 2013. Instrument of this research is the researcher herself supported by some instruments such as: interview, observation and documentation. Data analysis of this research is data reduction, data presentation and resumming. Data validation in this research was done by using membeer check and expert opinion. Research results shows that role playing method

application can improve student’s social ability especially in group interaction and

communication, group participation, and group cooperation and responsibility. It can be seen from teaching –learning process practiced in class for some cycles as cycle I, II, III, and VI. Role playing method gives students a positive effect to study more actively and meaningfully. It means teaching – learning process is held by make the students as the center (students centered). For social science teacher the application of this method is a kind of teaching method innovation to reach studying target more easily.


(10)

i

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, senantiasa penulis panjatkan kehadirat A llah SWT, karena atas segala berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Adapun judul tesis yang telah tersusun adalah : Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTs YPPS Sukahurip).

Dalam penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, hal ini karena keterbatasan pemahaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sangat mengharapkan masukan dan kritik yang membangun.

Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap mudah-mudahan tesis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama mengenai Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS).

Akhir kata hanya kepada Allah SWT penulis memohon supaya apa yang telah dikerjakan selama ini menjadi amal yang bernilai ibadah. Amin

Bandung, Agustus 2013


(11)

ii

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk itu sebagai ungkapan penghargaan yang sebesar-besarnya, pada kesempatan berharga ini penulis ingin menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed, selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M. Pd., M. A. selaku Ketua Prodi PIPS dan juga selaku penguji II, yang telah memberikan perhatian dan bantuannya selama mengikuti pendidikan di Prodi IPS, dan dalam penyusunan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd. selaku pembimbing akademik dan pembimbing I, yang telah memberikan semangat dan tanggungjawab membantu,

membimbing, memberi petunjuk dan pengarahan yang berharga kepada peneliti dalam proses penyusunan tesis ini.

5. Ibu Dr. Erlina Wiyanarti, M. Pd. selaku pembimbing II, yang telah memberikan semangat dan tanggungjawab membantu, membimbing, memberi petunjuk dan pengarahan yang berharga kepada peneliti dalam proses penyusunan tesis ini.

6. Seluruh Staf Dosen SPs-UPI Bandung yang telah memberikan ilmu, motivasi, semangat kepada peneliti selama menempuh pendidikan di Jurusan PIPS.

7. Orang tuaku yang telah membesarkan, mendidik dan menemaniku sampai saat ini. Ibu Emar Maryani dan ayah handa tercinta Dedi, S. Pd.

8. Adiku Andi Abdul Aziz, Riki Muhammmad Yusuf beserta semua keluarga di Dusun Gadog Desa Sukahurip Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis (Bi Tati, Mang Dede, Wa Ayat, Wa Ae’, Wa Ihin, Wa Titin dan yang lainnya).


(12)

iii

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9. Kakaku sekaligus sahabat yang selalu membantu pembuatan tesis ini, memberikan spirit dan motivasi Budi Hermawan, S. Pd., Oka Nazullah, S. Pd. Isye Rahmawati, S. Pd., H. Ayi Mahlidin, S.S, dan Yaya Sunarya, M. Pd.

10.Teman-teman dan sahabat-sahabat SPS UPI Prodi Pendidikan IPS angkatan 2011 (Nurdiana, S. Pd., Dani Asmara, S.S, Heri Busyaeri, S. Pd., Ridho Bayu Yefterson, S.Pd., Apif Maula Novendra, S. Pd., Mahadee Siya, Sufian Majea, Roki Nopilla, S. Pd., Isye Ramawati, S. Pd., Oka Nazullah, S. Pd., Yani Suryani, A. KS., Silvia Masya Susanti, S. Pd., Leni Maryani, S.Pd., Sheilly Novia, S. Pd., Efa Rosfita, S. Pd.I., Lia Liana Iskandar, S. Sos., dan Melly Agustina, S. Pd.)

11.Some one spesial yang memberikan warna dan pengalaman hidup penulis selama kuliah sekaligus sebagai calon istri tercinta. Terima kasih atas atas dukungan dan motivasinya.

12.Guru-guru, sahabat dan teman seperjuangan yang mengajar di MTs YPPS Sukahurip yang selalu memberikan spirit, motivasi, dorongannya baik moril maupun materil (M. Ayus Aliyusron, S. Ag., Hj. Sumartini, S. Pd.I., Dra. Nonong Titin Suryani, Kadar Solihat, S. Pd., Dedeh Rohayati, S. Pd., Yulia Kusnayanti, S. Ag., Enok Sumiati, S. Ag., Dadan Kusumah, S. Pd., Yaya Darya, S. Ag., Ati Suryati, S. Ag., Drs. Mamat, Lisda Risdiana, S. Pd., Ai Siti Rahmawati, S. Kes., Yuli Maria, S. Pd., Cecep Tatang, S. Pd., Cecep Lukman, S. Pd., dan Dede Mamat).

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, namun demikian mudah-mudahan bermanfaat khususnya bagi penulis. Akhirnya untuk membalas amal baik Bapak/ Ibu serta semua pihak, penulis serahkan kepada Allah yang Maha Kuasa. Semoga menjadi amal sholeh yang diterima di sisi-Nya. Amin.

Bandung, Agustus 2013


(13)

iv

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN PERNYATAAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ……….. . i

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. ii

DAFTAR ISI ………….………... . ii

DAFTAR TABEL …….………... . vi

DAFTAR BAGAN ………... .... vii

DAFTAR LAMPIRAN………... ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Klarifikasi Konsep ... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Metode Role Playing ... 11

1. Pengertian Metode Role Playing ... 11

2. Konsep Peran Dalam Role Playing ... 14

3. Tujuan Metode Role Playing ... 16

4. Langkah-Langkah Dalam Metode Role Playing ... 18

5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing ... 23

B. Keterampilan Sosial Dalam Pembelajaran IPS ... 24

1. Pengertian Keterampilan Sosial ... 24

2. Akar Sejarah Keterampilan Sosial ... 26

3. Indikator Keterampilan Sosial ... 27

4. Keterampilan Sosial Dalam Pembelajaran ... 29

C. Pembelajaran IPS di MTs ... 34

1. Pengertian Pendidikan IPS... 34

2. Karakteristik Pembelajaran IPS ... 36

3. Tujuan Pembelajaran IPS ... 37

D. Peranan Metode Role Playing Terhadap Keterampilan Sosial Dalam Pembelajaran IPS di MTs ... 40


(14)

v

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 51

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 58

C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 58

D. Verifikasi Data ... 62

E. Prosedur Penelitian ... 63

F. Agenda Penelitian ... 66

BAB IV HASIL-HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 67

1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 67

a. Identitas Sekolah ... 67

b. Sejarah MTs YPPS Sukahurip ... 67

c. Visi dan Misi ... 69

d. Sumber Daya Manusia ... 70

e. Kegiatan Madrasah ... 71

2. Subjek Penelitian ... 72

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 74

1. Desain Perencanaan Pembelajaran Metode Role Playing Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS ... 74

2. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Metode Role Playing Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS ... 102

3. Peningkatan Hasil Keterampilan Sosial Peserta Didik Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran IPS ... 113

4. Kendala dan Solusi Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik ... 138

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 154

B. Saran... 156

DAFTAR PUSTAKA ... 157


(15)

vi

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1. Tahapan Metode Role Playing………. 21

3.1. Rubrik Penilaian Observasi Guru dan Peserta Didik………... 56

3.2. Agenda Penelitian……… 66

4.1. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan……… 70

4.2. Data Latar Belakang Tenaga Pendidik dan Kependidikan………... 71

4.3. Indikator Desain Perencanaan Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik………...…. 75 4.4. Hasil Observasi Guru Mengenai Desain Perencanaan Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik………. 76 4.5. Hasil Observasi Guru Mengenai Pembuatan Silabus Dalam Desain Perencanaan Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik………...………... 77 4.6. Hasil Observasi Guru Mengenai Pembuatan RPP Dalam Desain Perencanaan Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik…. 82 4.7. Hasil Observasi Guru Mengenai Pembuatan Skenario Pembelajaran Dalam Desain Perencanaan Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik………... 87 4.8. Langkah-Langkah Pengembangan Pembelajaran………... 100

4.9. Indikator-Indikator dari Aspek Keterampilan Sosial Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing………… 114

4.10. Hasil Observasi Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing……… 116 4.11. Hasil Observasi Keterampilan Sosial Peserta Didik

Pada Aspek Keterampilan Interaksi dan Komunikasi Kelompok Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing…………

117 4.12. Hasil Observasi Keterampilan Sosial Peserta Didik 118


(16)

vii

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada Aspek Keterampilan Partisipasi Kelompok

Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing………… 4.13. Hasil Observasi Keterampilan Sosial Peserta Didik

Pada Aspek Keterampilan Kerjasama Kelompok

Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing………… 119 4.14. Hasil Observasi Keterampilan Sosial Peserta Didik

Pada Aspek Keterampilan Tanggung Jawab Kelompok

Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing…………

120 4.15. Kemajuan Belajar (Learning Progress) Setiap Siklus Pembelajaran

Mengenai Penerapan Metode Role Playing

Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik

Pada PembelajaranIPS... 147 DAFTAR BAGAN

Gambar Hal

2.1. Keterpaduan Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial ...35 2.2. Kerangka Berpikir Penelitian Program Pembelajaran IPS Untuk

Meningkatkan Keterampilan Sosial Menggunakan

Metode Role Playing…... 49

2.3. Tahap Penelitian………...……... 50

3.1. Alur Penelitian Tindakan Kelas……….. 59 3.2. Penelitian Tindakan Model Spiral dari Kemmis dan Taggart…… 65 4.1. Kerangka Pikir Pembinaan Profesional Guru di Masa Depan 92 4.2. Posisi Guru Dalam Pengembagan Kurikulum di Sekolah……….. 97 4.3. Dampak-Dampak Instruksional dan Pengiring

Dalam Metode Role Playing……… 127 4.4. Paradigma Pengembangan Keterampilan Sosial………... 132


(17)

viii

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran hal

1 Silabus Pembelajaran ...166

2 Rencana Program Pembelajaran (RPP) ...169

3 Catatan Lapangan ...188

4 Instrumen 1 Lembar Observasi Guru dan Peserta Didik ...219

5 Instrumen 2 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ...224

6 Instrumen 3 Pedoman Wawancara Guru ...227

7 Instrumen 4 Pedoman Wawancara Peserta Didik ...232

8 Skrip Pemeranan……….………... 234

9 Dokumentasi Photo Kegiatan ... 244

10 SK Pembimbing ...255


(18)

ix

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTs YPPS Sukahurip) beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan ataupun pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan

Yosep Mardiana 1107152


(19)

x

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Barang siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu

Maka ia telah berjuang fisabilillah hingga kembali


(20)

xi

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(21)

1

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

inovatif, kreatif dan tentu mempunyai basis spiritualitas dan akhlak mulia.

Sebagaimana tercantum dalam UU Sisdiknas Nomor 23 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa :

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dengan demikian, pendidikan memegang peranan yang sangat penting, tidak hanya perkembangan dan perwujudan individu, melainkan juga bagi pengembangan kehidupan suatu bangsa dan negara. Karena itu diperlukan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.

Proses pembelajaran merupakan suatu fase yang sangat menentukan peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam ketercapaian hasil belajar peserta didik. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang merangkul pengalaman belajar tanpa batas mengenai bagaimana gagasan dan emosi berinteraksi dengan suasana kelas dan bagaimana keduanya dapat berubah sesuai suasana yang terus berubah (Joyce, Weil dan Calhoun, 2009: 6-7).

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari konsep-konsep disiplin ilmu sejarah, geografi, antropologi, sosiologi, dan ekonomi yang diorganisasikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pembelajaran (Puskur, 2007: 1).


(22)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ilmu pengetahuan sosial sebagai suatu disiplin sintetik dijelaskan oleh Somantri (Maryani; 2011) yang mengatakan bahwa pendidikan IPS bukan hanya harus menyintesiskan konsep-konsep yang relevan antara ilmu-ilmu pendidikan dan ilmu-ilmu sosial, melainkan juga tujuan pendidikan dan pembangunan serta masalah-masalah sosial dalam hidup bermasyarakat pun sering disebut ipolesosbudhankam harus menjadi pertimbangan dalam mengembangkan pembelajaran IPS di kelas.

National Council for the Social Studies tahun 1994 menyatakan bahwa pembelajaran IPS akan menjadi sangat kuat (powerfull) apabila:

1. Terasa bermakna (meaning full), yaitu apabila peserta didik mampu menghubungkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipelajari di sekolah dan di luar sekolah, penyampaian bahan ajar ditujukan pada pemahaman, apresiasi dan aplikasinya dalam kehidupan.

2. Pendekatan integratif (integrative), yaitu terintegrasi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, kepercayaan dan perbuatan nyata.

3. Berbasis nilai (valued based), khususnya menyangkut isu kontroversial yang memberikan ruang berefleksi dan beraksi sebagai anggota masyrakat, bersikap kritis terhadap isu dan kebijakan sosial, serta menghargai perbedaan pandangan.

4. Bersifat menantang (challanging), peserta didik ditantang untuk mencapai tujuan pembelajaran baik secara individual maupun sebagai anggota kelompok. guru sebagai model untuk mencapai kualitas sesuai standar yang diinginkan, guru lebih menghargai pendapat peserta didik dengan alasan yang baik dari pada pendapat asal-asalan. 5. Bersifat aktif (active), memberi kesempatan berpikir dan terlibat

dalam pengambilan keputusan.

Berkaitan dengan konsep IPS sebagain perpaduan pengetahuan dan ilmu-ilmu sosial, maka tujuan kurikulum IPS menurut Sumaatmadja (1980: 48) harus mempu mencapai hal-hal berikut :

1. Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat.

2. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.


(23)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi.

Dalam pembelajaran IPS ada beberapa permasalahan yang harus dicarikan jalan keluarnya. Salah satu masalah yang dihadapi antara lain pembelajaran yang kurang menarik, membosankan, cenderung monoton dan berfokus pada guru. Metode pengajaran yang searah mengakibatkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang menarik dan monoton. Pembelajaran yang monoton dapat mengurangi aktifitas peserta didik dalam belajar, menjadikan perserta didik kurang dalam berinteraksi dengan guru dan peserta didik lainnya. Peserta didik kurang termotivasi membaca buku dan hanya menerima apa yang guru terangkan di depan kelas.

Al Muchtar (2009: 51) mengungkapkan banyak kelemahan yang menonjol dalam pembelajaran IPS antara lain tidak banyak menyentuh pada perkembangan kemampuan berfikir, proses belajar terpola pada interaksi satu arah, dominasi guru yang kuat, materi pelajaran yang cenderung menekankan aspek hapalan dan kering nilai-nilai sosial yang muncul di masyarakat, dan belum berfungsinya sarana pembelajaran seperti media ajar secara optimal. Berbagai kondisi seperti ini secara simultan berpengaruh terhadap lahirnya berbagai masalah dalam proses pembelajaran yang bermuara pada kegagalan pencapaian hasil belajar IPS peserta didik, baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Sementara itu, berdasarkan hasil observasi awal di lapangan mengenai pembelajaran IPS, masih ada guru yang mengajarkan materi pelajaran IPS dengan cara membaca buku teks pelajaran, lebih memusatkan pembelajaran kepada guru (teacher centerd) dan metode yang dipakai masih konvensional, yaitu dengan


(24)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengandalkan ceramah dan tanya jawab antara guru dengan peserta didik. Peserta didik datang ke sekolah untuk duduk, mendengarkan guru menjelaskan, mengerjakan tugas dan ujian. Pembelajaran yang ada kurang memperhatikan bagaimana keterampilan sosial peserta didik. Kondisi seperti ini yang terjadi pada peserta didik kelas VIII MTs YPPS Sukahurip.

Berdasarkan hasil wawancara awal dengan peserta didik di lapangan, materi pelajaran IPS dipandang sebagai pelajaran yang terlalu banyak teoritis, banyak hapalan, kurang memberikan contoh yang kontekstual. Ketika guru memberikan latihan soal, sebagian besar peserta didik malas untuk mengerjakannya, dikarenakan harus membaca di buku teks dan tidak suka belajar IPS karena harus menghapal konsep yang panjang.

Permasalahan lain pula muncul sebagai bentuk kelemahan dari proses pembelajaran IPS yaitu kebiasaan guru IPS lebih banyak menggunakan pendekatan Ekspository daripada inquiry. Kebanyakan guru mengajar dengan metode ceramah dan mengharapkan peserta didik duduk, diam, mendengarkan, mencatat, dan menghapal (Lie, 2002: 3). Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, selama proses pembelajaran berlangsung peserta didik lebih banyak mendengarkan dan menerima informasi dari guru yang pada akhirnya menimbulkan kejenuhuan pada diri peserta didik dan mengakibatkan kurangnya minat belajar dalam pelajaran IPS.

Sementara itu berdasarkan hasil wawancara awal pada guru IPS di lapangan, kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran IPS yaitu menghasilkan metode pembelajaran IPS yang efektif. Fakta bahwa guru berhadapan dengan materi IPS yang memiliki cakupan sangat kompleks. Hal ini dapat menyulitkan guru untuk menstruktur dan mensistematiskan materi pelajaran secara cermat berdasarkan tipe isi dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran. Guru juga dituntut untuk senantiasa menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta tuntutan kebutuhan lokal, nasional, an global. Sehingga kurikulum yang dikembangkan di sekolah


(25)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dipengaruhi oleh maturasi (kematangan), aktivitas dan transmisi sosial. Maturasi atau kematangan berkaitan dengan perubahan biologis yang terprogram secara genetik. Aktivitas berkaitan dengan kemampuan untuk menangani lingkungan dan belajar darinya. Transmisi sosial berkaitan dengan interaksi dengan orang-orang di sekitar dan belajar darinya.

Dilihat dari usia peserta didik yang berada dalam masa pubertas dengan kondisi psikologi yang ada, maka dalam usia tersebut akan ada masalah yang dihadapi peserta didik dalam bersosialisasi dengan teman sebaya, maupun masalah sosial yang diakibatkan dari kemajuan jaman yang sekarang ini disebut masa era globalisasi.

Pada masa ini, khususnya di masyarakat Indonesia dihadapkan pada tantangan besar yaitu mengatasi masalah-masalah sosial serta menyiapkan peserta didik beberapa keterampilan sosial yang memungkinkan mereka mampu berkompetisi serta bekerjasama aktif sebagai bagian dari masyarakat global. Masalah-masalah sosial yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yang antara lain ditandai dengan kerusuhan sosial (masyarakat mudah terkena rumor karena tidak mempunyai keterampilan dalam mengolah informasi); pelanggaran lalu lintas (masyarakat tidak mematuhi aturan serta rambu-rambu lalu lintas); ketidakteraturan (orang yang tidak antri di tempat-tempat pelayanan umum); pencemaran lingkungan (orang membuang sampah/ limbah sembarangan, merokok di tempat umum yang tertutup, toilet berfungsi sebagai tempat membuang sampah); konflik antar kelompok agama, etnis dan ras (masyarakat tidak memiliki keterampilan bekerjasama dan mereka memandang diri dan


(26)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kelompoknya lebih penting dari golongan lain); konsumerisme (mengkonsumsi produk barang/ makanan melebihi kemampuan untuk memperolehnya), dan lain-lain sering kali terkait dengan ketiadaan keterampilan sosial atau ketidakpedulian masyarakat sebagai warga negara (Supriatna, 2007: 129).

Menyadari akan arus globalisasi yang melanda masyarakat akhir-akhir ini, ditambah lagi dengan permasalahan yang ada di dalamnya, maka beberapa negara di dunia merumuskan beberapa keterampilan sosial yang harus diajarkan kepada warga negaranya (termasuk di dalamnya para peserta didik) agar mempunyai kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki supaya mereka kelak menjadi warga negara yang berpartisipasi aktif dalam masyarakat dan memenangkan persaingan dan kerjasama di era global ini. Amerika serikat, misalanya melalaui Association for Supervision and Curricullum Development (ASCD) telah membuat rumusan keterampilan-keterampilan (life skills) yang harus dikembangkan oleh sekolah. Keterampilan-ketarampilan tersebut meliputi : keterampilan berpikir dan bernalar (thinking and reasoning), keterampilan bekerja dengan orang lain, keterampilan pengendalian diri, dan keterampilan dalam memanfaatkan peluang kerja.

Pembelajaran yang berbasis keterampilan sosial (sosial skills) perlu dikembangkan dipersekolahan dengan cara guru memberikan contoh, pelatihan dan pengembangan pembelajaran yang berorientasi pada kompetensi-kompetensi yang harus dikembangkan dalam keterampilan sosial tersebut, dan bukan sebaliknya malah mementingkan penguasaan aspek pengetahuan. Ruang kelas yang seharusnya menjadi laboratorium demokratisasi serta sebagai tempat untuk melatihkan beberapa keterampilan sosial hanya berfingsi sebagai sarana indoktrinasi penyampaian pengetahuan kepada para peserta didik. Sesuai dengan ideologi pendidikan yang kita anut, lembaga pendidikan kita khususnya sekolah masih dipandang sebagai tempat terbaik bagi penanaman pengetahuan, nilai, keterampilan-keterampilan bagi peserta didinya serta menyiapkan generasi muda dalam menghadapi kompleksitas sosial pada masa yang akan datang seharusnya mampu menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan-keterampilan sosial,


(27)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan mempunyai kompetensi keterampilan yang berguna untuk kehidupan di masa yang akan datang.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat memunculkan keterampilan sosial peserta didik adalah metode role playing. Dalam metode ini peserta didik belajar untuk mengembangkan pengetahuan, membangun pengetahuan dan mengembangkan kompetensi dalam suasana yang menyenangkan. Guru adalah fasilitator yang memfasilitasi, mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan modal sosial yang mereka miliki.

Penggunaan metode role playing dalam pembelajaran IPS di kelas relatif masih jarang digunakan oleh guru. Hal ini dikarenakan keterbatasan para guru dalam pengembangan taktik, teknik, pendekatan, metode, dan model pembelajaran yang inovatif, masih terbatasnya media dan sumber pembelajaran, pembelajaran dengan menggunakan role playing dianggap sebagai metode pembelajaran yang sangat ribet dikarenakan harus melewati beberapa tahapan dalam pembelajaran dan membutuhkan waktu serta konsentrasi tinggi, dan masih adanya pandangan bahwasannya pembelajaran lebih ditekankan pada teacher centered dengan menggunakan metode pembelajaran yang konvensioanal serta mengandalkan buku teks atau lembar kerja yang dibuat untuk peserta didik.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tetarik untuk meneliti tentang “Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas VIII di MTs YPPS Sukahurip)”.


(28)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan penelitian ini adalah : “Bagaimanakah implementasi pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru dengan menerapkan metode role playing dalam pengembangan keterampilan sosial peserta didik di MTs YPPS Sukahurip?”.

Untuk memfokuskan masalah tersebut, maka dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu :

1. Bagaimana desain perencanaan pembelajaran metode role playing dalam mengembangkan keterampilan sosial?

2. Bagaimana tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan metode role playing dalam mengembangkan keterampilan sosial?

3. Bagaimana hasil-hasil yang dicapai dalam pembelajaran menggunakan metode role playing dalam mengembangkan keterampilan sosial?

4. Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi dan solusi yang dilakukan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta didik?

C. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari latar belakang dan rumusan masalah, tujuan umum penelitian ini untuk mengidentifikasi segala kegiatan yang guru lakukan untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta didik dalam pembelajaran IPS di MTs YPPS Sukahurip.

Sedangkan tujuan secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran mengenai :

1. Desain perencanaan pembelajaran metode role playing dalam mengembangkan keterampilan sosial?

2. Tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan metode role playing dalam mengembangkan keterampilan sosial?


(29)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi pihak peneliti maupun bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan (secara akademik). Secara lebih rinci penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peserta didik, peningkatan keterampilan sosial melalui penerapan metode role playing akan menjadikan mereka lebih mengoptimalkan kemampuan mereka baik dalam berpikir, bernalar, memahami konsep-konsep IPS, dan menyelesaikan permasalahan IPS baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi guru, peningkatan keterampilan sosial melalui penerapan metode role playing merupakan hal penting yang dapat diperoleh peserta didik dalam belajar IPS yang sangat jarang ditemui guru dalam proses belajar-mengajar, sebagai informasi alternatif dan gambaran positif dalam pengembangan metode pembelajaran yang inovatif selain metode konvensional.

3. Bagi lembaga persekolahan, sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk mempersiapkan lembaganya mengembangkan pendidikan IPS ke arah yang lebih baik, dengan mengembangkan proses belajar-mengajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik untuk memberi bekal keterampilan hidup di masa yang akan datang.

4. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan pada umumnya dan sebagai masukan bagi pengembangan ragam bentuk


(30)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian di bidang IPS lebih lanjut, khususnya dalam rangka meningkatkan keterampila sosial peserta didik.

E. Klarifikasi Konsep

Agar tidak terdapat keesalahpahaman terhadap pokok-pokok masalah yang akan diteliti, selanjutnya akan dijelaskan beberapa istilah yang dipandang penting untuk dipahami pengertiannya :

1. Metode Role playing merupakan suatu metode belajar yang menekankan pada kemampuan penampilan peserta didik untuk memerankan suatu status atau fungsi suatu pihak-pihak lain yang terdapat di dunia kehidupan (Sudjana 1983:77). Metode ini membantu masing-masing peserta didik untuk menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan membantu memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial. Dalam dimensi sosial, metode ini memudahkan individu untuk bekerjasama dalam menganalisis keadaan sosial, khususnya masalah antar manusia.

Selain itu, metode ini menyokong beberapa cara dalam proses pengembangan sikap sopan dan demokratis dalam menghadapi masalah. Metode ini ditempatkan dalam pengajaran sosial karena kelompok sosial memerankan bagian yang mutlak dalam perkembangan antar manusia untuk memecahkan dilema yang ada pada interpersonal maupun sosial (Joyce dan Weil, 2009: 328).

Berdasarkan konsep di atas, ada beberapa aspek yang menjadi kajian penting dalam menggunakan metode role playing diantaranya adalah : menemukan topik, memanaskan suasana kelompok, mengatur setting, mempersiapkan peneliti, melakukan pemeranan, diskusi dan evaluasi. 2. Keterampilan sosial (social skills) adalah suatu kemampuan dari

hasil belajar melakukan sesuatu secara cakap dan terlihat dalam tindakan yang dilakukan secara berulang. Artinya, keterampilan


(31)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Peserta Didik merupakan anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu (Humadi, 2001: 251).

Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

4. Pembelajaran IPS merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik dengan membahas-menyoroti-menelaah-mengkaji gejala-gejala atau masalah sosial dari berbagai aspek kehidupan, atau melakukan interrelasi berbagai aspek kehidupan sosial dalam membahas gelaja atau masalah sosial (Sumaatmadja, 1984: 22).


(32)

51

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan, Metode, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (naturalistik), di mana peneliti sebagai instrumen kunci, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiono, 2006: 10).

Menurut Lincoln dan Guba (Alwasilah, 2011:47-48) ketentuan penelitian naturalistik memiliki tata tertib sebagai berikut; (1) menentukan fokus penelitian, (2) menentukan kesesuaian paradigma dengan focus penelitian, (3) menentukan paradigma dengan teori, (4) menentukan dimana dan dari siapa data akan diperoleh, (5) menentukan fase-fase penelitian, (6) menggunakan instrumen manusia, (7) mengumpulkan dan merekam data, (8) melakukan analisis data, (9) merencanakan logistik dan (10) membangun keterpercayaan.

Penelitian kualitatif juga bersifat deskriptif karena berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi disaat sekarang, dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang terjadi menjadi pusat perhatiannya untuk kemudian dijabarkan sebagaimana adanya.Kemudian studikasus digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif yang berkaitan dengan berbagai aspeks seseorang, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi kemasyarakatan yang dalam penelitian ini masalah/kasus yang diteliti merupakan situasi dan diupayakan ditelaah sebanyak dan sedalam mungkin (Sastradipoera,2005:245).


(33)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengemukakan makna dari pendekatan kualitatif. 2. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classrom Action Research), yang dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pemebelajaran di kelas tersebut. Tindakan secara sengaja dimunculkan untuk suatu tujuan yaitu perbaikan atau kemajuan tertentu (Puraomah, 2009: 13).

Berangkat dari pengertian di atas dapatlah dikatan bahwa penelitian tindakan kelas (Classrom Action Research) adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri melelui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga tercapainya proses belajar mengajar yang lebih efektif.

Hal ini sejalan dengan pendapat Hopkin (Wiriaatmadja, 2007:11-12) yang mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam sistuasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama, mendorong kebebasan berpikir dan berargumentasi pada pihak peserta didik, mendorong guru untuk bereksperimen, meneliti, dan menggunakan kearifan dalam mengambil keputusan atau judgment.


(34)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Salah satu sifat penelitian tindakan kelas adalah kolaboratif, yang dinyatakan oleh Kemmis dan Tanggart (Madya, 2007:51) sebagai berikut:

The approach is only research when it is collaborative, througt it is important to realize that the action research of the group is achieved through the critically examined action of individual group members (emphasis in original)

Dari pernyataan ini dapat diperoleh penegasan tentang dua hal; pertama, penelitian tindakan yang sejati adalah penelitian tindakan kolaboratif, yaitu yang dilakukan oleh sekelompok peneliti melalui kerja sama dan kerja bersama. Kedua, penelitian kelompok tersebut dapat dilaksanakan melalui tindakan anggota kelompok perorangan yang diperiksa secara kritis melalui refleksi demokratik dan dialogis.

1. Tahap-tahap dalam Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui beberapa tahap. Dalam setiap tindakan yang telah dirancang, penelitian berupaya menelaah secara seksama masalah yang menjadi fokus penelitian, dan dalam waktu yang bersamaan penelitian juga harus menganalisis dan merefleksikan permasalahan yang ada sebagai dasar melakukan perbaikan terhadap rancangan tindakan selanjutnya.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, tetapi secara garis besar terdapat empat tahapan yang biasa dilalui yaitu (1) perencanaa (planning), (2) pelaksanaan (action), (3) pengamatan (observation), dan (4) refleksi (reflection).

Menurut Taggart dalam Wiraatmadja (2012: 66), prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas meliputi:

a. Penetapan fokus masalah (identifikasi masalah), terdiri dari : 1) Merasakan adanya masalah

2) Analisis masalah 3) Rumusan masalah


(35)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Mempersiapkan istrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

4) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

c. Pelaksanaan Tindakan (Act)

Pelaksanaan tindakan meliputi siapa yang melakukan, di mana dan bagaimana melakukannya. Rencana pembelajaran yang telah dibuat, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan refleksi. d. Pengamatan (Observe)

Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuannya adalah mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

e. Refleksi (reflect)

Pada tahap refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

3. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data ini harus ada kerjasama antara peneliti dengan pihak sekolah berupa perijinan melakukan observasi dan wawancara. Setelah


(36)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ke lapangan untuk mendapatkan data-data awal yang bisa dijadikan pendukung. Dalam memperkuat permasalahan kegiatan yang dapat dilakukan oleh peneliti antara lain dengan wawancara guru, mengamati guru mengajar dan wawancara guru dengan beberapa peserta didik. Pada tahap ini data-data yang telah terkumpulkan dipilih-pilih dan diklasifikasikan dengan diberi kode-kode tertentu berdasarkan jenisnya untuk mempermudah peneliti dalam menginterpretasikan data yang didapat dan menyusun kategori data.

Dalam kegiatan pengumpulan data ini ada 3 fase dalam proses pengamatan kelas yang merupakan siklus pengamatan yang berulang selama penelitian, yaitu : pertama, perencanaan pertemuan, dilakukan peneliti dan guru sebelum guru masuk ke dalam kelas melaksanakan pembelajaran. Pada tahap ini guru dan peneliti merancang pembelajaran yang akan dilakukan. Kedua, pelaksanaan pengamatan, dilakukan oleh peneliti dengan cara mengamati langsung proses kegiatan belajar-mengajar yang terjadi di kelas dengan segala alat-alat yang menunjang penelitian untuk mengumpulkan data. Ketiga, diskusi feedback (umpan balik), diskusi ini dilakukan guru untuk membicarakan hasil pengamatan selama observasi di dalam kelas dan saling memberikan informasi antara guru dan peneliti, menyepakati catatan-catatan yang didapat selama observasi dan untuk menentukan rencana tindakan yang berikutnya.

Wiriaatmadja (2009: 122) menjabarkan bahwa ada empat teknik pengumpulan data yang mendasar untuk mengumpulkan informasi, yaitu observasi, wawancara, dan dokumen.

1. Observasi

Observasi merupakan upaya/ usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk merekam atau melihat segala kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung. Kegiatan ini biasanya selalu membutuhkan alat bantu yaitu catatan lapangan (field notes) yang akan berguna bagi peneliti pada saat melakukan analisis terhadap kondisi yang sedang berlangsung baik di dalam kelas maupun di luar kelas.


(37)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yaitu berupa lembar pedoman observasi yang dibagikan kepada para peserta didik sesuai dengan kelompok permainan peran yang mereka lakukan.

Dalam observasi ini penulis menggunakan rubrik penilaian yang digunakan untuk menilai unjuk kerja guru mitra dan peserta didik berdasarkan jumlah skor dari beberapa kriteria dan tidak hanya menggunakan satu skor saja. Ini memuat klasifikasi nilai yang dapat diberikan pada peserta didik sesuai dengan unjuk kerja yang ditampilkan.

Tabel. 3.1.

Rubrik Penilian Observasi Guru dan Peserta Didik

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS

Nilai Kriteria

Baik

a. Sudah terlihat adanya inovasi dalam kegiatan yang dilakukan dalam setiap pertemuan

b. Sudah terlihat peningkatan hasil yang baik dalam setiap pertemuan

c. Dapat menghilangkan kelemahan dari kegiatan yang dilakukan

d. Alat dan bahan yang digunakan sudah sesuai

Cukup

a. Sudah adanya sedikit inovasi dalam kegiatan yang dilakukan


(38)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pertemuan

c. Dapat menyadari adanya kelemahan dari kegiatan yang dilakukan

d. Alat dan bahan yang digunakan kurang sesuai

Kurang

a. Tidak adanya inovasi dalam kegiatan yang dilakukan b. Tidak adanya peningkatan hasil dalam setiap

pertemuan

c. Tidak menyadari adanya kelemahan dari kegiatan yang dilakukan

d. Alat dan bahan yang digunakan tidak sesuai

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang orang lain. Orang-orang yang

diwawancarai adalah beberapa peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah, dan lain-lain (Hopkins 1993). Dalam penelitian ini, orang yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru mitra dan beberapa orang peserta didik.

Wawancara yang dilakukan penelitian di MTs YPPS Sukahurip dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi secara mendalam mengenai dukungan sekolah dan lingkungan terhadap peningkatan kualitas proses belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas .

Wawancara ini memakai pertanyaan terbuka secara informal interview yang ditujukan mengeksplorasi pembelajaran keterampilan sosial di MTs YPPS Sukahurip sesuai dengan instrumen wawancara yang berupa


(39)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk lisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Sedangkan dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain (Sugiono, 2006: 270). Dalam penelitian ini menggunakan beberapa dokumen resmi yang dimiliki oleh MTs YPPS Sukahurip dan beberapa dokumen dari guru mitra peneliti. Dokumen-dokumen resmi tersebut menjadi instrumen dalam penelitian ini, yaitu meliputi : sejarah berdirinya sekolah, denah lokasi sekolah, data jumlah guru dan peserta didik. Sedangkan dokumen guru mitra peneliti antara lain kurikulum IPS kelas VIII, program pengajaran IPS kelas VIII (program tahunan, program semester, program satuan pelajaran, analisis materi pelajaran, alat-alat evaluasi, media pembelajaran), buku teks yang digunakan, buku penunjang yang digunakan, buku nilai peserta didik, dan absen peserta didik.

B. Lokasi dan Subyek penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII MTs YPPS Sukahurip, yang beralamatkan di Jl. Sukamaju No. 80 Desa Sukahurip Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran


(40)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2012-2013, yaitu pada bulan April sampai Juni. Waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal kegiatan pembelajaran IPS di kelas VIII.

Alasan pemilihan tempat ini didasarkan pada lokasi sekolah tersebut dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan transportasi. Rata-rata semua guru di sekolah tersebut terutama guru IPS sudah memiliki jenjang pendidikan S1 (Starata 1) sehingga secara akademis para guru sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai, dan juga sekolah tersebut telah memiliki berbagai fasilitas atau sarana dan prasarana yang memadai.

2. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah guru dan peserta didik. Guru yang menjadi subjek penelitian sebanyak 1 orang, sedangkan peserta didik adalah peserta didik yang ada di kelas VIII dengan jumlah 28 orang.

C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang dioperoleh dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengembangan keterampilan sosial peserta didik dalam pembelajaran IPS menggunakan metode role playing.

Nasution (1996:126) mengatakan analisis data adalah suatu proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Penyusunan data berarti menggolongkannya dalam pola, tema, dan katagori. Sedangkan menurut Sugiyono (2005: 89):

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.


(41)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.1.

Alur Penelitian Tindakan Kelas

1. Reduksi Data

Menurut Miles & Huberman (1994:10) reduksi data mengacu pada proses pemilihan, fokus, menyederhanakan, abstrak, dan transformasi data yang muncul dalam tulisan catatan lapangan atau transkripsi. Reduksi data terjadi terus-menerus sepanjang penelitian.

Sebagai hasil pengumpulan data, episode lebih lanjut dari reduksi data terjadi(menulis, ringkasan, koding, menggoda keluar tema, membuat cluster, membuat partisi, menulis memo). Pengurangan data/proses transformasi berlanjut selama di lapangan, sampai laporan akhir selesai.

Pengumpula n data

Penyajian data

Kesimpulan/ Verifikasi Reduksi data


(42)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Tetapi tahap ini adalah bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang mempertajam, macam, fokus, membuang, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga akhir kesimpulan yang bisa ditarik dan diverifikasi. Dalam tahap ini, data kualitatif dapat dikurangi dan diubah dalam berbagai cara: melalui seleksi, melalui ringkasan atau parafrase, melalui yang dimasukkan dalam pola yang lebih besar, dan sebagainya.

2. Display Data

Menurut Miles & Huberman (1994:10) display data adalah perakitan, pengorganisasian atau kompresi informasi yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan tindakan. Display data dapat membantu untuk memahami apa yang terjadi dan untuk melakukan sesuatu yang didasarkan pada pemahaman tersebut.

Kecenderungan kognitif manusia adalah untuk mengurangi informasi yang kompleks menjadi ringkas, selektif dan disederhanakan atau konfigurasi mudah dipahami. Pemahaman bisa dilakukan melalui pemilihan data yang tidak pernah dipertanyakan.

Display data bisa meliputi berbagai jenis matriks, grafik, diagram, dan jaringan. Dalam analisis data, display data memiliki tiga fungsi yaitu; mereduksi data dari yang kompleks menjadi yang sederhana, menyimpulkan interpretasi peneliti terhadap data dan menyajikan data sehingga tampil menyeluruh (Alwasilah, 2011:120).

3. Kesimpulan

Tahap ketiga kegiatan analisis adalah kesimpulan dan verifikasi. Dari awal pengumpulan data, analis kualitatif memiliki keteraturan dalam hal pola, penjelasan, konfigurasi dan sebab akibat. Peneliti kompeten memegang kesimpulan ringan, menjaga keterbukaan dan skeptisisme, tetapi pada tahap ini


(43)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

atau dengan upaya yang luas untuk mereplikasi temuan dalam satu set data. Makna yang muncul dari data harus diuji sehingga masuk akal.

Kegiatan analisis data yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi, display, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan secara terus menerus, untuk kemudian didokumentasikan dengan baik sebagai bahan acuan untuk memahami lebih jelas tentang apa yang terjadi.

Ketepatan dan kedalaman hasil penelitian akan sangat tergantung kepada teknik analisis yang digunakan dan kemampuan menganalisis seorang peneliti. Analisis data sebagaimana diilustrasikan berlangsung secara simultan yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data dengan alur tahapan peneliti, meliputi: pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), pengorganisasian data (data display), dan (penyimpulan data atau verifikasi data) conclusion drawing/verifying. Oleh karena itu, analisis data dalam penelitian ini dilakukan ketika proses penelitian berlangsung (on going process) dan berulang-ulang (cyclical) untuk memperoleh temuan dan memecahkan masalah penelitian hingga berakhirnya kegiatan penelitian untuk selanjutnyadisusun laporan penelitian.

D. Verifikasi Data

Untuk mendukung hasil penelitian dan mendapatkan data yang sesuai dengan karakteristik permasalahan dan tujuan penelitian diperlukan teknik verifikasi data. Untuk mendapatkan keabsahan data perlu adanya uji kredibelitas (Sugiono, 2008: 121) yang meliputi :


(44)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan perpanjangan pengamatan peneliti difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh setelah dicek ke lapangan benar atau tidak. Bila setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

2. Member check

Adalah proses pengecekan data yang diperoleh penliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

3. Triangulasi

Dalam pengujian kredibelitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi, proses ini ditandai dengancara mencek keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data sebagai pembanding yang dapat digunakan untuk memeriksa keabsahan data (Hopkin, 1993).

4. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendudkung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara, foto-foto dan film hasil perekaman dengan handycam.

5. Expert opinion

Yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan penelitian pada pakar yang profesional di bidang ini termasuk dengan para pembimbing.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan verifikasi data yang berupa member check dan expert opinion. Hal ini dikarenakan data-data yang diperoleh dalam penelitian tersebut langsung berasal dari sumber primer yang ditemukan oleh peneliti di lapangan baik itu dalam bentuk benda, dokumen, dan visual untuk kemudian dilakukan interpretasi dan kritikan terhadap data yang diperoleh tersebut dengan mengkonsultasikan kepada pembimbing I dan II tesis ini.


(45)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan dilakukan dalam penelitian pada saat proses pembelajaran. Dalam rencana tindakan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:

a. Indikator pencapaian yang digunakan untuk mengukur ketercapaian pemecahan masalah sebagai dampak dari adanya tindakan yang guru lakukan dan merupakan tindakan yang cukup penting.

b. Penempatan tindakan yang diharapkan akan menghasilkan sebuah perbaikan

c. Memilih metode dan alat yang digunakan dalam penelitian yang digunakan untuk mengamati, merekam dan mendokumentasikan segala tindakan yang terjadi sebagai dokumentasi yang bermanfaat dalam merencanakan tindakan berikutnya.

Dalam tahap rencana tindakan dilakukan studi penjajakan antara guru mitra dengan peneliti terhadap bagaimana teknis penelitian yang dilakukan. Dalam tahap ini guru dan peneliti melakukan kajian tentang data-data yang aktual yang didapat dalam orientasi pembelajaran. Hasil orientasi pembelajaran yang telah dikaji nantinya akan dijadikan indikator dalam menyusun tindakan.

2. Tindakan

Pada tahap tindakan, guru melaksanakan rencana tindakan yang telah disepakati dengan peneliti sesuai dengan apa yang direncanakan. Pada kegiatan ini peneliti hanya mengamati tindakan dari mulai pembelajaran hingga selesai. Setelah tindakan pertama selesai selanjutnya guru dan peneliti melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang didapat, menyepakati hasil


(46)

Yosep Mardiana, 2013

Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik Kelas VIII di MTS YPPS Sukahurip) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengamatan dan bentuk kekurangan atau keberhasilan untuk dijadikan catatan lapangan dan mendiskusikan rencana selanjutnya.

Dalam tahap tindakan ini peneliti akan menemukan masalah-masalah baru yang harus mendapatkan perhatian untuk dibahas dalam perencanaan tindakan berikutnya.

3. Observasi

Observasi adalah upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan. Secara operasional observasi dapat dikatakan sebagai semua kegiatan yang ditunjukan untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (hasil perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingannya. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan yang berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan di dalam kelas.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi (reflect), peneliti dan guru mitra melakukan kajian atas temuan yang didapat oleh peneliti sebagai observer. Selanjutnya peneliti dan guru melakukan identifikasi, evaluasi, membuat gagasan baru, rencana umum, mengembangkan tindakan sebelumnya pada tindakan berikutnya, mengevaluasi dan menilai tindakan. Dalam tahap refleksi ini tindakan pertama dapat dijadikan siklus dasar dalam melaksanakan siklus-siklus selanjutnya. Apabila terdapat kekurangan dalam siklus pertama maka harus ada perbaikan atau memodifikasi dengan tindakan yang berikutnya. Perbaikan dan modifikasi tindakan ini dituangkan dalam perencanaan tindakan berikutnya.


(1)

Gardner, H. (1983). Frames of Mind; The theory of multiple intelligences. NY. Basic Books.

Gay, L.R. etc. (2006). Educational Research: Compentencies for Analysis and Applications. New jersey: Pearson Education, Inc.

Gunawan, R. (2011). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Haggerty, B. (1995). Nurturing intelligences. A Guide to Multiple intelligences theory and teaching. New York: Addison-Wesley.

Hasan, S. H. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial, Jakarta : Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Dirjen Dikti Depdikbud.

Hamzah, B. U. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Hamadi, A. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Jasmine, J. (2007). Mengajar dengan metode kecerdasan majemuk (implementasi multiple intelligences). Bandung: Nuansa.

Jorolimek, J. (1977). Social Studies in Elementry Education. New York: Macmillan Publishing Co, Inc.

Joyce, W. Wiliam, dan Alleman-Brooks, (1979) Teaching Social Studies in the Elementary and Midle Schools, New York: Holt, Rinehart and Winston. Joyce, B dan Weil, M. (2009). Models of Teaching. Englewood Cliffs. New Jersey:

Prentice-Hall inc.

Kagan, S. & Kagan, M. (1998). Multiple intelligences: The complete MI book. San Clemente, CA: Kagan Cooperative Learning.

Kolko, D. J. dan Milan, M.A. (1985). Social Skills Training and Compementary Strategies in Anger Control an the Treatment of Agreassion Behavior. in Luciano L’Abate and Michael A. Milan, Hanbook of Social Skills Training and Research, New York: John Wiley & Sons.

Kolko, D.,J, dan Milan, M.,A. (1981). A total-assessment approach in the evaluation of social skills training: The effectiveness of an anger control program for


(2)

Yosep Mardiana, 2013

Knoff, Howard, M. (2002). The Stop & Think Social Skills Program: Teaching Children Interpersonal, Problem Solving and Conflict Resolution, NASP Communique, Vol.30 # 6. Kolko, D. J. and Milan, M.A, (1985), “Social Skills Training and Compementary Strategies in Anger Control an the Treatment of Agreassion Behavior”, in Luciano L’Abate and Michael A. Milan, Hanbook of Social Skills Training and Research, New York: John Wiley & Sons.

McAshan, H. H. (1979). Competency-based education and behavioral objectives Sydney: Educational Technology.

Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Marsh, C. C. (1996). Teaching Studies of Society and Environment. Sydney: Prentice Hall.

Maurer, R. E. (1994). Designing Interdisiplinary Curriculum in Middle Junior High and High School. New York: Allyn and Bacon.l

Moedjono dan Dimyati. (1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

_________________ (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyani, S. (1988). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Proyek LPTK.

Muslihuddin, & Agustin, M. (2008). Mengenali dan Mengembangkan Potensi Kecerdasan Jamak Anak Usia Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal. Bandung : Rizqi Press.

Naylor, T dan Diem, A.R. (1987). Elementary and Middle School Social Studies. New York : Random Haouse.

Nawawi, Hadari. (1983). Adminmistrasi Pendidikan. Yogyakarta: Haji Mas Agung. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Newman, Wlliam H. (1960). Administrative Action; The Techniques of Organization and Management, Cet 12. New Jersey: Prentice-Hall Inc., 0


(3)

NCSS. (1994). Curriculum Standard for Social Studies: Expectation of Excellece Washington.

Palomba, C. A. & Trudy W. B. (2001). Assessing student competence in accredited disciplines: pioneering approaches to assessment in higher education. NY: Stylus Publishing, LLC.

Pusat Kurikulum. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Philips, E. L. (1985). Social Skills: History and Prospect, dalam Luciano L’Abate dan Michael A.Milan, Hanbook of Social Skills Training and Research, New York: John Wiley and Sons.

Richard. (2007). Role Playing in Social Studies. (online). Tersedia :

http://ww.mud.co.uk/richard/ifan 195.html. Jurnal Internasional (12 Mei 2013)

Ruseffendi, H.E.T. (1993). Statistika Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. _______ (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta

Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rusman. (2010). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Salim, P. (1987). The Contemporary English Indonesian Dictionary. Jakarta: Modern English Press.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Subagio. (2010). Meningkatkan Kualitas Kompetensi Guru. Dimuat pada:

http://subagio-subagio.blogspot.com/2013/06/meningkatkan-kualitas-kompetensi-guru.html

Supardan, D. (2008). Pengembangan Sosial Skills Anak Emotional Disturbance, Gifted & Talented Dalam Pembelajaran IPS. Makalah Seminar Nasional


(4)

Yosep Mardiana, 2013

Pendidikan IPS pada tanggal 19 Mei 2008 di Gedung Auditorium FPIPS UPI Bandung.

Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Silver, H.F., Strong, R.W. & Perini, M. (2000). So each may learn: Integrating learning styles & multiple intelligences. Alexandra, VA: ASCD.

Singaribuan, M dan Efendi, S. (1999). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Singgih, S. (2003). Buku Latihan SPSS Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media

Kumpotindo.

Stefanakis, E.H. (2002). Multiple intelligences and portfolios. Portsmouth, NH: Heinemann.

Sternberg, R. J. (1985). Beyond IQ: The triarchic theory of human intelligence. New York: Cambridge University Press.

Sudjana, N. (2003). Dasar-Dasar Proses Belajar-Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algensindo.

_________. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.

Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta _______. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sulaeman, D. (1988). Teknologi/Metodologi Pengajaran. Jakarta :Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Sumantri, M. N. (2001), Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Rosda Karya.

Sumaatmadja, N. (1984). Metodologi Pengajaran Ilmu Sosial. Bandung : Alumni. Supardan, D. (2009). Pengantar ilmu sosial (sebuah kajian pendekatan structural).


(5)

Suparno, P. (2004). Teori inteligensi gand dan aplikasi di sekolah (cara menerapkan teori multiple intelligences Howard gardner). Yogyakarta: Kanisius.

Supriatna, N. (2007). Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung : Historia Utama Press Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

Sylwester, R. (1995). A celebration of neurons. Alexandria, Virginia: Association for supervision and curriculum development.

Syurfah, A. (2007). Multiple Intelligences For Islamic Teaching (Panduan Interaktif melejitkan kecerdasan majemuk anak melalui pengajaran Islam). Jakarta: Syaamil.

Terry, R. W. (1993). Authentic leadership: Courage in Action. Jossey-Bass Publishers

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Udin S. 2008. Mempersiapkan guru PAUD dan SD bermutu di masa depan: dalam prespektif administrasi pendidikan. Makalah disajikan dalam seminar peningkatan kualitas sistem pendidikan guru sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini, diselenggarakan oleh FIP UPI, Bandung, Agustus 2008. Viens, J. & Kallenbach, S. (2004). Multiple intelligences and adult literacy. New

York:Teachers College Press.

Wahab, A. A. (2008). Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta. Wiriaatmadja, R. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia Perspektif Lokal, Nasional

dan Global. Bandung : Historia Utama Press.

_______(2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Zifana, M. (2008). Model Pembelajaran Role Playing Dalam Pembelajaran.(online). Tersedia: http://mahardhikazifana.com/familyeducation-pendidikan-keluarga/model-role-playing-dalam-aktivitaspembelajaran.htm#more466). Makalah (2 Maret 2013).


(6)

Yosep Mardiana, 2013

Dessy, T. R. (2010). Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS-Ekonomi (Studi Eksperimen di SMA Nusantara Indah Sintang Kalimantan Barat). Tesis Pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Indriani, V. (2009). Peningkatan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran. Skripsi PGPAUD FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kartini. (2006). Penggunaan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Tesis Pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Nugraha. (2008). Penerapan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sejarah. Tesis Pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Suhaedah. (2008). Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Simulasi di Sekolah Dasar. Tesis Pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Wardani, D. (2011). Kontribusi Keterampilan Sosial dalam Pembelajaran IPS terhadap Kesiapan Kerja Praktik Kerja Industri (Studi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMK N Kota Bandung). Tesis Pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.