bahan blok 2014.

(1)

0

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 1.2

SISTEM ORGAN I

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN AJARAN 2014 - 2015

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127

Telp. +62 751 31746 Fax. +62 751 32838

e-mail:

fk2unand@pdg.vision.net.id


(2)

1

Sumber daya penyusun blok 1.2 TA 2014-2015

1. Komisi pengembangan kurikulum Medical Education Unit (MEU) FK Unand 2. Tim penulis skenario FK Unand

3. Staf Bagian Pendidikan Kedokteran (BPK) FK Unand

4. Bagian yang terkait (Anatomi, Histologi, Biokimia, Fisiologi, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Syaraf, Radiologi, Ilmu Bedah, Ilmu THT, Ilmu Penyakit Mata, dan Ilmu Penyakit Kulit)

5. Pengelola blok 1.2

Tim Pengelola Blok 1.2 TA 2014-2015

(Surat Tugas Dekan No: 8164/UN16.02.D/PP/2014)

Koordinator : dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD 0812 61358985 Sekretaris : DR. Gusti Revilla, M.Kes 0813 63269604 Anggota : dr. Rahmatini, M.Kes (tutorial dan praktikum)

dr. Malinda Meinapuri, MSi. Med (LKK dan diskusi topik) dr. Selfi Renita Rusjdi, M.Bomed (pleno dan ujian)

Menyetujui,

Penanggung Jawab,

Wakil Dekan 1

Koordinator Blok 1.2

dr. Rina Gustia, Sp.KK

dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD


(3)

2

DAFTAR ISI

I. Pendahuluan………..

II. Karakteristik Mahasiswa……… III. Pohon Topik……… IV. Referensi Utama……….. V. Metode Pembelajaran……….

VI. Evaluasi………..6

VII. Ketentuan……….6

VIII. Kode Topik Kuliah………8

IX. Kode Topik Praktikum………..11

X. Dosen Pembimbing Diskusi Topik dan Narasumber serta Moderator Diskusi Pleno..12

XI. Jadwal kegiatan Blok………..1 Lampiran 1: SOP Diskusi Topik

Lampiran 2: SOP Tutorial PBL Lampiran 3: SOP Diskusi Pleno

Lampiran 4: Format Log Book Belajar Mandiri PBL Lampiran 5: Rubrik Penilaian DT1

Lampiran 6: Penilaian DT2

Lampiran 7: Rubrik Penilaian tutorial PBL Lampiran 8: Skenario PBL


(4)

3

I. PENDAHULUAN

Blok 1.2 yang berjudul SISTEM ORGAN I ini, adalah modul kedua yang harus dipelajari oleh mahasiswa Tahun Ajaran 2014/2015 setelah mereka mempelajari organisasi dan fungsi homeostasis tubuh manusia secara umum dan diperkenalkan dengan berbagai hal terkait dengan dunia kedokteran seperti etika kedokteran, professionalisme, dan evidence based medicine (EBM) pada Blok 1.1. Pembelajaran pada Blok 1.2 dipersiapkan untuk mengantarkan mahasiswa mampu menjelaskan lebih rinci anatomi dan fungsi sistem-sistem yang berperan dalam regulasi tubuh yaitu sistem endokrin, susunan saraf pusat, susunan saraf tepi, alat indra, dan kulit, serta sitem yang berperan dalam pergerakan tubuh yaitu sistem tulang, sendi, dan otot. Sistem penyusun tubuh lainnya akan dipelajari pada blok 1.3 (SISTEM ORGAN II).

II. KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang dapat mengikuti pembelajaran pada Blok ini adalah mahasiswa FK Unand tahun ajaran 2014/2015 yang telah mengikuti Blok 1.1.


(5)

4

IV. REFERENSI UTAMA

1. Anatomi dan Atlas Anatomi Sobotta 2. Fisiologi Guyton, Ganong

3. Biokimia Harper

4. Histologi dan Atlas Histologi 5. Fisika Tubuh Manusia, Cameron 6. THT (Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL) 7. Scott Brown Otorhinolaryngology vol 1

8.

Boeis Buku Ajar THT-KL

9.

Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata

10.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin

V. METODE PEMBELAJARAN A. Aktivitas Pembelajaran.

a. Kuliah

Kuliah yang diberikan oleh dosen yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai topik-topik tertentu ataupun untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik. Kuliah pada modul yang terdapat kegiatan diskusi topik didalamnya (modul 1, 3, dan 5), dilaksanakan selama 2 jam untuk tiap topik

perkuliahan. Sedangkan kuliah pada modul yang terdapat kegiatan tutorial Problem Based Learning (PBL) didalamnya (modul 2, 4, dan 6), dilaksanakan selama 1 jam untuk tiap topik perkuliahan. Hal ini sesuai dengan prinsip diskusi topik untuk mendiskusikan konsep-konsep penting pada topik-topik tertentu yang telah dipelajari mahasiswa pada saat perkuliahan. Sedangkan prinsip PBL adalah mahasiswa diharuskan untuk mencari informasi yang dibutuhkan secara mandiri, sehingga perkuliahan pada modul tutorial PBL ditujukan hanya untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa.

b. Praktikum

Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori.

c. Diskusi Topik

Tujuan Diskusi Topik (DT) adalah untuk meningkatkan pemahaman

mahasiswa terhadap konsep-konsep penting pada topik-topik tertentu yang ditetapkan oleh Fakultas, dengan memakai metode diskusi yang dibimbing oleh dosen yang memiliki keahlian terkait dengan topik yang dimaksud. Diskusi Topik dilaksanakan pada minggu ganjil (minggu 1, 3, dan 5) sebanyak 2 kali pertemuan setiap minggunya. Pada pertemuan pertama, diskusi mahasiswa difasilitasi oleh seorang tutor (dirangkap oleh tutor PBL). Sedangkan pada pertemuan kedua, mahasiswa berdiskusi dibawah arahan dosen pakar terkait yang akan ditetapkan oleh pengelola blok. Standar Operasional Prosedur (SOP) DT ada pada lampiran.


(6)

5

d. Tutorial PBL

Diskusi kelompok PBL dengan metode seven jump yang difasilitasi oleh seorang tutor PBL. Diskusi dipicu oleh satu skenario yang diselesaikan dalam 2 kali pertemuan. Tutorial PBL dilaksanakan pada minggu genap (minggu 2, 4, dan 6). SOP tutorial PBL ada pada lampiran.

e. Diskusi pleno

Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok tutorial PBL untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan diskusi. Kegiatan ini diadakan setiap minggu pelaksanaan tutorial PBL dan dihadiri oleh semua dosen pemberi kuliah pada modul terkait. SOP diskusi pleno ada pada lampiran.

f. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.

Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya.

g. Belajar mandiri

Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui kebutuhan belajar anda sendiri, mencari informasi yang cukup dari sumber

pembelajaran yang tepat, menggunakan berbagai strategi dan aktivitas pembelajaran untuk memahami informasi yang didapat, menilai

pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah dan buku teks, anda perlu mencari referensi terkini lainnya seperti jurnal dan informasi-informasi terbaru dari website yang dapat dipercaya. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi. Oleh karena itu, anada diharapkan melakukan belajar mandiri minimal 4 jam sehari. Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri, yang akan dievaluasi secara formatif oleh tutor PBL. Format log book ada pada lampiran.

h. Diskusi kelompok tanpa tutor

Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis,

mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis.


(7)

6

i. Latihan Keterampilan Klinik.

Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik. Khusus untuk Latihan Keterampilan Klinik, bobot penilaiannya terpisah dari nilai blok.

B. Sumber Pembelajaran.

Sumber pembelajaran berupa: a. Buku teks.

b. Majalah dan Jurnal. c. Internet (e-library).

d. Narasumber: dosen pakar dan klinisi terkait. e. Laboratorium.

C. Media Instruksional.

Media instruksional yang digunakan

a. Panduan tutorial (Student’s Guide). b. Penuntun Praktikum.

c. CD ROM.

d. Preparat dan peraga praktikum. e. Panduan Latihan Keterampilan Klinik.

VI. EVALUASI

NO KOMPONEN BOBOT

1 Ujian Tulis (MCQ-PAQ) 60%

2 Ujian Praktikum 15%

3 Penilaian Tutorial 15%

4 Penilaian Diskusi Topik 10%

VII. KETENTUAN

1. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada dosen penanggung jawab kegiatan dalam waktu 1 x 24 jam.


(8)

7

2. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/Latihan Keterampilan Klinik/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut:

a.Minimal kehadiran dalam kegiatan perkuliahan 80% b.Minimal kehadiran dalam kegiatan Diskusi Topik 80% c.Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80% d.Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 80%

e.Minimal kehadiran dalam kegiatan Latihan Keterampilan Klinik 100% f.Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 80%

3. Apabila tidak lulus, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok.

4. Kegiatan Latihan Keterampilan Klinik (LKK) bobot penilaiannya terpisah dari nilai blok.

5. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu

90-100 A+ 4.00 Sangat cemerlang

85-89 A 3.75 Cemerlang

80-84 A- 3.50 Hampir cemerlang

75-79 B+ 3.25 Sangat baik

70-74 B 3.00 Baik

65-69 B- 2.75 Hampir baik

60-64 C+ 2.25 Lebih dari cukup

55-59 C 2.00 Cukup

50-54 C- 1.75 Hampir cukup

40-49 D 1.00 Kurang


(9)

8

VIII. KODE TOPIK KULIAH BLOK 1.2 T/A 2014-2015

KP 1.2.X.Y = Kuliah Blok 1.2, minggu ke-X, topik Y

Minggu Topik Kuliah Kode Topik Pemberi kuliah

1 1. Pengenalan Blok 1.2 KP 1.2.1.1 dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD 2. Embriologi dan

Anatomi organ endokrin

KP 1.2.1.2 dr. Afdal, SpA

3. Mikroskopis organ endokrin

KP 1.2.1.3 Prof. DR. dr. Eryati Darwin, PA(K) 4. Klasifikasi hormon KP 1.2.1.4 dr. Susila Sastri, M.Biomed 5. Mekanisme kerja

hormon

KP 1.2.1.5 dr. Susila Sastri, M.Biomed 6. Fisiologi hormon 1 KP 1.2.1.6 dr. Erkadius, M.Sc

7. Fisiologi hormon 2 KP 1.2.1.7 dr. Erkadius, M.Sc

2 1. Embriologi SSP dan kelainan terkait

KP1.2.2.1 dr. M. Setia Budi Zain, PA 2. Anatomi SSP 1 KP 1.2.2.2 Prof. DR. dr. Yanwirasti, PA(K) 3. Anatomi SSP 2 KP 1.2.2.3 Prof. DR. dr. Yanwirasti, PA(K) 4. Anatomi SSP 3 KP 1.2.2.4 Prof. DR. dr. Yanwirasti, PA(K) 5. Histologi SSP KP 1.2.2.5 dr. Nita Afriani, M.Biomed

6. Fisiologi SSP 1 KP 1.2.2.6 dr. Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked, AIF 7. Fisiologi SSP 2 KP 1.2.2.7 dr. Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked, AIF 8. Transduksi sinyal,

sinaps, dan neurotransmitter

KP 1.2.2.8 Prof. dr. Rahmatina B. Herman, PhD, AIF

3 1. Embriologi SST dan kelainan terkait

KP 1.2.3.1 dr. M. Setia Budi Zain, PA 2. Anatomi SST 1 KP 1.2.3.2 DR. Gusti Revilla, M.Kes 3. Anatomi SST 2 KP 1.2.3.3 DR. Gusti Revilla, M.Kes 4. Anatomi sistem saraf

otonom

KP 1.2.3.4 DR. Gusti Revilla, M.Kes

5. Histologi SST KP 1.2.3.5 dr. Malinda Meinapuri, MSi.Med 6. Fungsi sistem saraf

sensorik

KP 1.2.3.6 dr. Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked, AIF 7. Fungsi sistem saraf

motorik dan refleks

KP 1.2.3.7 Prof. dr. Rahmatina B. Herman, PhD, AIF


(10)

9

8. Fungsi sistem saraf otonom

KP 1.2.3.8 Prof. dr. Rahmatina B. Herman, PhD, AIF

4 1. Embriologi sistem muskuloskeletal

KP 1.2.4.1 dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD 2. Osteologi manusia KP 1.2.4.2 dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD 3. Arthrologi manusia KP 1.2.4.3 dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD 4. Anatomi otot 1 KP 1.2.4.4 Dr. Siti Nurhajjah, MSi.Med

5. Anatomi otot 2 KP 1.2.4.5 Dr. Siti Nurhajjah, MSi.Med 6. Anatomi otot 3 KP 1.2.4.6 Dr. Siti Nurhajjah, MSi.Med 7. Histologi tulang dan

sendi

KP 1.2.4.7 Prof. DR. dr. Eryati Darwin, PA(K) 8. Histologi otot KP 1.2.4.8 dr. Nita Afriani, M.Biomed

9. Neuromuscular Junction KP 1.2.4.9 DR. dr. Afriwardi, SpKO, MA, AIFO 10. Fisiologi Otot KP 1.2.4.10 DR. dr. Afriwardi, SpKO, MA, AIFO 11. Metabolisme kalsium KP 1.2.4.11 Dr. Husnil Kadri, M.Kes

12. Biomekanika muskuloskeletal

KP 1.2.4.12 Drs. Julizar, Apt. M.Kes 13. Pengantar gambaran

radiologi pada tulang dan sendi

KP 1.2.4.13 dr. Tuti Handayani, SpRad

5 1. Embriologi telinga, hidung dan sinus paranasal dan kelainan

KP 1.2.5.1 dr. M. Setia Budi Zain, PA

2. Anatomi telinga, hidung, dan sinus paranasal

KP 1.2.5.2 DR. Gusti Revilla, M.Kes

3. Histologi telinga, hidung dan sinus paranasal

KP 1.2.5.3 dr. Malinda Meinapuri, MSi.Med

4. Fisiologi pendengaran dan pemeriksaan fungsi pendengaran

KP 1.2.5.4 DR. dr. Afriwardi, SpKO, MA, AIFO

5. Fisiologi keseimbangan KP 1.2.5.5 DR. dr. Afriwardi, SpKO, MA, AIFO 6. Fisiologi hidung dan

sinus paranasal

KP 1.2.5.6 dr. Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked, AIF

6 1. Embriologi mata serta kelainan yang mungkin timbul

KP 1.2.6.1 dr. M. Setia Budi Zain, PA

2. Anatomi mata dan jaringan pendukungnya

KP1.2.6.2 Prof. DR. dr. Yanwirasti, PA(K) 3. Histologi mata dan

jaringan pendukungnya

KP 1.2.6.3 Prof. DR. dr. Eryati Darwin, PA(K)


(11)

10

5. Embriologi kulit serta kelainan yang mungkin timbul

KP1.2.6.5 dr. M. Setia Budi Zain, PA

6. Histofisiologi kulit dan derivatnya


(12)

11

IX. KODE TOPIK PRAKTIKUM BLOK 1.2 T/A 2014-2015

P 1.2.X.Y = Praktikum Blok 1.2, minggu ke-X, topik Y

Minggu Topik Praktikum Kode Penanggung jawab Tempat

1 Anatomi organ endokrin P 1.2.1.1 Bagian Anatomi Labor Anatomi Histologi organ endokrin P 1.2.1.2 Bagian Histologi Labor Histologi 2 Anatomi otak dan medula spinalis P 1.2.2.1 Bagian Anatomi Labor Anatomi Histologi saraf pusat P 1.2.2.2 Bagian Histologi Labor Histologi

3 Anatomi SST P 1.2.3.1 Bagian Anatomi Labor Anatomi

Histologi SST P 1.2.3.2 Bagian Histologi Labor Histologi

Mekanisme Sensorik P 1.2.3.3 Bagian Fisiologi Labor Fisiologi

4 Anatomi tulang P 1.2.4.1 Bagian Anatomi Labor Anatomi

Anatomi otot 1 (diseksi) P 1.2.4.2 Bagian Anatomi Labor Anatomi Anatomi otot 2 (diseksi) P 1.2.4.3 Bagian Anatomi Labor Anatomi Histologi tulang, sendi dan otot P 1.2.4.4 Bagian Histologi Labor Histologi 5 Anatomi telinga, hidung, dan

sinus paranasal

P 1.2.5.1 Bagian Anatomi Labor Anatomi Histology telinga, system

keseimbangan, hidung, dan sinus paranasal

P 1.2.5.2 Bagian Histologi Labor Histologi

Fisiologi keseimbangan P 1.2.5.3 Bagian Fisiologi Labor Fisiologi

6 Anatomi mata P 1.2.6.1 Bagian Anatomi Labor Anatomi

Histologi mata P 1.2.6.2 Bagian Histologi Labor Histologi


(13)

12

X.

DOSEN PEMBIMBING DISKUSI TOPIK DAN NARASUMBER DISKUSI PLENO BLOK 1.2

Minggu ke Modul Kegiatan Kelompok Dosen pembimbing Diskusi / Narasumber

1 Jenis dan fungsi hormon dalam sistem regulasi tubuh

Diskusi Topik

A dr. Afdal, SpA

B Prof. DR. dr. Eryati Darwin, PA(K)

C dr. Susila Sastri, M.Biomed

D dr. Erkadius, M.Sc

2 Embriologi, struktur dan fungsi Susunan Syaraf Pusat (SSP) dalam sistem regulasi tubuh

Diskusi Pleno ABCD

Semua dosen pemberi kuliah pada modul 2

Moderator:

DR. Gusti Revilla, M.Kes

3 Embriologi, struktur dan fungsi Susunan Syaraf Tepi (SST) dalam sistem regulasi tubuh

Diskusi Topik

A dr. M. Setia Budi Zain, PA

B dr. Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked, AIF

C Prof. dr. Rahmatina B. Herman, PhD, AIF


(14)

13

4 Embriologi, struktur / fungsi rangka,

persendian dan otot serta kelainan terkait

Diskusi Pleno ABCD

Semua dosen pemberi kuliah pada modul 4

Moderator:

dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD

5 Embriologi, struktur dan fungsi telinga dan hidung serta menyebutkan kelainan terkait

Diskusi Topik

A dr. Malinda Meinapuri, MSi.Med

B DR. dr. Afriwardi, SpKO, MA, AIFO

C dr. Erkadius, M.Sc

D dr. Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked, AIF

6 Embriologi, struktur dan fungsi mata dan kulit serta kelainan terkait.

Diskusi Pleno ABCD

Semua dosen pemberi kuliah pada modul 6

Moderator:

dr. Rahmatini, M.Kes


(15)

14

XI.

JADWAL KEGIATAN BLOK 1.2. T/A 2014-2015

MINGGU

KE- JAM

SENIN 29-9-2014 SELASA 30-9-2014 RABU 1-10-2014 KAMIS 2-10-2014 JUM’AT 3-10-2014 I

07.00 - 07.50

KP1.2.1.7 (A&B)

P.1.2.1.2 (C) P.1.2.1.1 (D) 08.00 –08.50 UPACARA (ABCD)

KP1.2.1.3 (A&B) KP1.2.1.4 (C&D) KP1.2.1.5 (A&B) KP1.2.1.6

(C&D) DT 2 (A) DT 2 (C)

09.00 –09.50 KP1.2.1.1

(A&B) KP1.2.1.7

(C&D) 10.00 –10.50

KP1.2.1.2 (A&B)

KP1.2.1.1

(C&D) KP1.2.1.4 (A&B) KP1.2.1.3 (C&D) KP1.2.1.6 (A&B) KP1.2.1.5

(C&D) DT 2 (B) DT 2 (D)

11.00 –11.50

DT 1 (ABCD) 12.00 –12.50

13.00 –13.50

KP1.2.1.2 (C&D) 14.00 –14.50

LKK (A&B)

P.1.2.1.1 (A)

P.1.2.1.2 (B) LKK (C&D) LKK (A&B)

P.1.2.1.1 (C)

P.1.2.1.2 (D) LKK (C&D)

P.1.2.1.2 (A) P.1.2.1.1 (B) 15.00 - 15.50

Keterangan:

Semua KP dilaksanakan di kampus kedokteran Limau Manis, Kecuali KP1.2.1.7 dilaksanakan di kampus Jati lokal E8 DT 1 (Diskusi Topik 1) dilaksanakan di kampus Jati di ruang tutorial ABCD+EF dipandu oleh tutor

DT 2 (Diskusi Topik 2) dilaksanakan di Kampus Limau Manis dipandu oleh dosen pakarPraktikum (kode: P) dilaksanakan di laboratorium terkait di kampus Jati


(16)

15

Keterangan:

KP hari Senin dan Kamis dilaksanakan di kampus Jati lokal E8 KP hari Selasa dan Rabu dilaksanakan di kampus Limau Manis Tutorial PBL dilaksanakan di ruang tutorial ABCD + EF kampus Jati Diskusi Pleno dilaksanakan di aula kampus Jati

Praktikum (kode: P) dilaksanakan di laboratorium terkait di kampus Jati Latihan Keterampilan Klinik (kode: LKK) dilaksanakan di kampus Jati

MINGGU

KE JAM

SENIN 6-10-2014 SELASA 7-10-2014 RABU 8-10-2014 KAMIS 9-10-2014 JUMAT 10-10-2014 II

07.00 - 07.50 KP 1.2.2.7

(A&B) P.1.2.2.2 (C)

P.1.2.2.1 (D)

08.00–08.50 KP 1.2.2.1

(A&B) KP 1.2.2.2 (C&D) KP 1.2.2.4 (A&B) KP 1.2.2.6 (C&D) KP 1.2.2.7 (C&D)

09.00–09.50 KP 1.2.2.5

(A&B) KP 1.2.2.3 (C&D) KP 1.2.2.6 (A&B) KP 1.2.2.4 (C&D) KP 1.2.2.8 (C&D) PLENO

10.00–10.50 KP 1.2.2.2

(A&B)

KP 1.2.2.5 (C&D)

KP 1.2.2.8 (A&B)

11.00–11.50

TUTORIAL PBL

KP 1.2.2.3 (A&B)

TUTORIAL PBL

12.00–12.50 13.00–13.50 14.00 -14.50

LKK (A&B)

KP 1.2.2.1

(C&D) P.1.2.2.1 (A)

P.1.2.2.2 (B) LKK (C&D) LKK (A&B)

P.1.2.2.1 (C) P.1.2.2.2 (D)

P.1.2.2.2 (A)

P.1.2.2.1 (B) LKK (C&D)


(17)

16

MINGGU

KE- JAM

SENIN 13-10-2014 SELASA 14-10-2014 RABU 15-10-2014 KAMIS 16-10-2014 JUM’AT 17-10-2014 III

07.00 - 07.50

KP1.2.3.1 (A&B)

KP1.2.3.4 (A&B)

P.1.2.3.3 (C) P.1.2.3.2 (C)

P.1.2.3.1 (D) 08.00 –08.50

KP1.2.3.3 (A&B) KP1.2.3.7 (C&D) KP1.2.3.6 (A&B) KP1.2.3.8 (C&D)

DT 2 (A) DT 2 (B) 09.00 –09.50

KP1.2.3.2 (A&B)

KP1.2.3.1 (C&D)

P.1.2.3.3 (A) KP1.2.3.4 (C&D)

DT 2 (C) DT 2 (D) 10.00 –10.50

KP1.2.3.7 (A&B) KP1.2.3.3 (C&D) KP1.2.3.8 (A&B) KP1.2.3.6 (C&D) 11.00 –11.50

KP1.2.3.5 (A&B)

KP1.2.3.2 (C&D)

DT 1 (ABCD) 12.00 –12.50

13.00 –13.50 14.00 –14.50

LKK (A&B) KP1.2.3.5 (C&D)

P.1.2.3.1 (A)

P.1.2.3.2 (B) LKK (C&D) LKK (A&B)

P.1.2.3.1 (C) P.1.2.3.2 (D)

P.1.2.3.2 (A)

P.1.2.3.1 (B) LKK (C&D)

P.1.2.3.3 (B) P.1.2.3.3 (D) 15.00-15.50

Keterangan:

KP hari Senin dan Kamis dilaksanakan di kampus Jati:

o KP hari senin kelompok A&B dilaksanakan di lokal E8, kelompok C&D di lokal J (KP1.2.3.1 dan KP1.2.3.2) dan di local E8 (KP1.2.3.5) o KP hari kamis kelompok A&B serta C&D dilaksanakan di lokal E8

KP hari Selasa dan Rabu dilaksanakan di kampus Limau Manis

DT 1 (Diskusi Topik 1) dilaksanakan di kampus Jati di ruang tutorial dipandu oleh tutor

DT 2 (Diskusi Topik 2) kelompok A&B dilaksanakan di Kampus Limau Manis dipandu oleh dosen pakar

DT 2 (Diskusi Topik 2) kelompok C&D dilaksanakan di kampus Jati: lokal E8 (kelompok C) dan local J (kelompok D) dipandu oleh dosen pakar Praktikum (kode: P) dilaksanakan di laboratorium terkait di kampus Jati


(18)

17

Keterangan:

KP hari Senin dan Kamis dilaksanakan di kampus Jati.

o KP hari Senin kelompok A&B dilaksanakan di lokal GH (KP1.2.4.1 dan KP1.2.4.2), dan di lokal J (KP1.2.4.4 dan KP1.2.4.5) o KP hari Senin kelompok C&D dilaksanakan di lokal E8

o KP hari kamis kelompok A&B serta C&D dilaksanakan di lokal E8 KP hari Selasa dan Rabu dilaksanakan di kampus Limau Manis

Tutorial PBL dilaksanakan di ruang tutorial kampus Jati Diskusi Pleno dilaksanakan di aula kampus Jati

Praktikum (kode: P) dilaksanakan di laboratorium terkait di kampus Jati Latihan Keterampilan Klinik (kode: LKK) dilaksanakan di kampus Jati MINGGU

KE JAM

SENIN 20-10-2014 SELASA 21-10-2014 RABU 22-10-2014 KAMIS 23-10-2014 JUMAT 24-10-2014 IV

07.00 -07.50 KP 1.2.4.1

(A&B)

KP 1.2.4.4

(C&D) P.1.2.4.2 (A) P.1.2.4.4 (D) P.1.2.4.2 (B)

08.00–08.50 KP 1.2.4.2

(A&B) KP 1.2.4.5 (C&D) KP 1.2.4.3 (A&B) KP 1.2.4.6 (C&D) KP 1.2.4.9 (A&B) KP 1.2.4.10 (C&D)

09.00–09.50 KP 1.2.4.4

(A&B) KP 1.2.4.1 (C&D) KP 1.2.4.6 (A&B) KP 1.2.4.3 (C&D) KP 1.2.4.10 (A&B) KP 1.2.4.9 (C&D) KP 1.2.4.13 (A&B) PLENO

10.00–10.50 KP 1.2.4.5

(A&B) KP 1.2.4.2 (C&D) KP 1.2.4.7 (A&B) KP 1.2.4.8 (C&D) KP 1.2.4.11 (A&B) KP 1.2.4.12 (C&D) KP 1.2.4.13 (C&D)

11.00–11.50

TUTORIAL PBL KP 1.2.4.8 (A&B) KP 1.2.4.7 (C&D) KP 1.2.4.12 (A&B) KP 1.2.4.11 (C&D) TUTORIAL PBL

12.00–12.50 13.00–13.50 14.00 -14.50

LKK (A&B) P1.2.4.1 (C) P.1.2.4.1 (A)

P.1.2.4.4 (B) LKK (C&D) LKK (A&B)

P.1.2.4.4 (C) P.1.2.4.1 (D)

P.1.2.4.4 (A)

P.1.2.4.1 (B) LKK (C&D)

P.1.2.4.2 (C)


(19)

18

MINGGU

KE- JAM

SENIN 27-10-2014 SELASA 28-10-2014 RABU 29-10-2014 KAMIS 30-10-2014 JUM’AT 31-10-2014 V

07.00 - 07.50

KP1.2.5.1 (A&B) KP1.2.5.2 (C&D) P.1.2.4.3 (A) P.1.2.5.2 (B)

P.1.2.5.3 (C) P.1.2.5.3 (B) P.1.2.5.1 (C) 08.00 –08.50

KP1.2.5.4 (A&B)

KP1.2.5.3

(C&D) DT 2 (A) DT 2 (C)

09.00 –09.50

KP1.2.5.2 (A&B) KP1.2.5.1 (C&D) P.1.2.4.3 (B) P.1.2.5.2 (A)

P.1.2.5.3 (D) P.1.2.5.1 (D)

10.00 –10.50 KP1.2.5.5

(A&B)

KP1.2.5.6 (C&D)

DT 2 (B) DT 2 (D) 11.00 –11.50

KP1.2.5.3 (A&B) KP1.2.5.4 (C&D) KP1.2.5.6 (A&B) KP1.2.5.5

(C&D) P.1.2.5.3 (A) P.1.2.4.3 (C) P.1.2.5.2 (D)

DT 1 (ABCD) 12.00 –12.50

13.00 –13.50 14.00 –14.50

LKK (A&B) P.1.2.4.2 (D) P.1.2.5.1 (A) LKK (C&D) LKK (A&B)

P.1.2.4.3 (D)

P.1.2.5.2 (C) P.1.2.5.1 (B) LKK (C&D) 15.00-15.50

Keterangan:

KP hari Senin dilaksanakan di kampus Jati.

o KP hari Senin kelompok A&B dilaksanakan di lokal E8

o KP hari Senin kelompok C&D dilaksanakan di lokal GH (KP1.2.5.2) dan di lokal J (KP1.2.5.1 dan KP1.2.5.4) KP hari Selasa dilaksanakan di kampus Limau Manis

DT 1 (Diskusi Topik 1) dilaksanakan di kampus Jati di ruang tutorial dipandu oleh tutorDT 2 (Diskusi Topik 2) dilaksanakan di Kampus Limau Manis dipandu oleh dosen pakarPraktikum (kode: P) dilaksanakan di laboratorium terkait di kampus Jati


(20)

19

Keterangan:

KP hari Senin dilaksanakan di kampus Jati lokal E8

KP hari Selasa dan Rabu dilaksanakan di kampus Limau Manis Tutorial PBL dilaksanakan di ruang tutorial kampus Jati Diskusi Pleno dilaksanakan di aula kampus Jati

Praktikum (kode: P) dilaksanakan di laboratorium terkait di kampus Jati Latihan Keterampilan Klinik (kode: LKK) dilaksanakan di kampus Jati MINGGU

KE JAM

SENIN 3-11-2014 SELASA 4-11-2014 RABU 5-11-2014 KAMIS 6-11-2014 JUMAT 7-11-2014 VI

07.00-07.50 KP 1.2.6.1

(A&B)

P.1.2.6.1 (B) P.1.2.6.2 (C) P.1.2.6.3 (B)

08.00–08.50 KP 1.2.6.1

(C&D) KP 1.2.6.3 (A&B) KP 1.2.6.4 (C&D) KP 1.2.6.5 (A&B) KP 1.2.6.6 (C&D)

09.00–09.50 KP 1.2.6.2

(C&D) KP 1.2.6.4 (A&B) KP 1.2.6.3 (C&D) KP 1.2.6.6 (A&B) KP 1.2.6.5 (C&D)

P.1.2.6.2 (A) PLENO

10.00–10.50 KP 1.2.6.2

(A&B)

11.00–11.50

TUTORIAL PBL P.1.2.6.2 (D) TUTORIAL PBL

12.00–12.50 13.00–13.50 14.00 -14.50

LKK (A&B) P.1.2.6.1 (D)

P.1.2.6.1 (A)

P.1.2.6.2 (B) LKK (C&D) LKK (A&B) P.1.2.6.1 (C)

P.1.2.6.3 (D) P.1.2.6.3 (A) LKK (C&D) P.1.2.6.3 (C)


(21)

20

KETERANGAN :

 LKK = Latihan Keterampilan Klinik

 KP1.2.X.Y = Kuliah Blok 1.2, minggu ke-X, topik Y

P1.2.X.Y = Praktikum Blok 1.2, minggu ke X, topik Y

DT = Diskusi Topik

KETERANGAN TEMPAT KEGIATAN :

1. Tutorial : Gedung tutorial ABCD dan EF kampus Jati 2. Kuliah : Lihat keterangan pada jadwal kegiatan mingguan 3. Diskusi Topik : Lihat keterangan pada jadwal kegiatan mingguan

4. Latihan Keterampilan Klinik : Ruang Latihan Keterampilan Klinik (lihat di penuntun Latihan Keterampilan Klinik di kampus Jati) 5. Praktikum : Laboratorium terkait di kampus Jati sesuai dengan topik praktikum

5. Diskusi pleno : Aula Student Centre FK-Unand kampus jati

6. Ujian Tulis : Gedung EFGH dan Aula Student Centre kampus Jati MINGGU

KE JAM

SENIN 10-11-2014

SELASA 11-11-2014

RABU 12-11-2014

KAMIS 13-11-2014

JUMAT 14-11-2014

VII

08.00–08.50

UJIAN TULIS HARI I UJIAN TULIS HARI II


(22)

0

LAMPIRAN 1 :

SOP Diskusi Topik

METODE PEMBELAJARAN DISKUSI TOPIK

Tujuan DISKUSI TOPIK(DT) adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep penting pada topik-topik tertentu yang ditetapkan oleh Fakultas, dengan memakai metode diskusi yang dibimbing oleh dosen yang memiliki keahlian terkait dengan topik yang dimaksud, dibantu oleh tutor PBL. Diskusi Topik dilaksanakan 2 kali pertemuan untuk setiap modul ganjil (modul 1, 3, dan 5). Diskusi Topik pertemuan pertama (DT 1) difasilitasi oleh tutor PBL. Diskusi Topik pertemuan kedua (DT 2) dibimbing oleh dosen pakar terkait.

Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan DISKUSI TOPIK secara sederhana ditunjukkan oleh bagan berikut:


(23)

1

Detail dari kegiatan DISKUSI TOPIK adalah sebagai berikut:

1. Pada kegiatan DT1 mahasiswa difasilitasi oleh tutor PBL mereka.

a. 10 menit: Pembukaan dan pengenalan topik diskusi oleh tutor.

i. Tutor memberikan tugas yang harus dikerjakan secara mandiri (individu) oleh semua mahasiswa selama 30 menit. Sifat kerja mandiri

i i adalah lose ook tidak oleh elihat su er i for asi je is

apapun). Tugas individu ini dipersiapkan oleh pengelola blok

bekerjasama dengan pemberi kuliah modul terkait, berupa pertanyaan terbuka yang dapat menstimulasi pemikiran kritis dan analisis

mahasiswa terhadap konsep-konsep penting terkait topik yang akan didiskusikan.

ii. Tutor mengarahkan mahasiswa untuk menggunakan kreatifitas mereka dalam menjawab pertanyaan yang telah diajukan, seperti menjawab pertanyaan dengan menggunakan gambar, skema, table, animasi, dll.

b. 30 menit: Mahasiswa secara individu menuliskan jawaban terhadap

pertanyaan yang telah diberikan oleh tutor, kemudian mengumpulkan lembar jawaban mereka kepada tutor sebelum diskusi kelompok kecil dimulai. Lembar jawaban ini akan menjadi bukti kehadiran mahasiswa pada kegiatan DT1 yang berkontribusi terhadap penilaian mahasiswa dalam kegiatan DISKUSI TOPIK. c. 60 menit: Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok kecil mengenai jawaban

terhadap tugas yang telah dikerjakan sebelumnya secara individu, dan menuliskan hasil diskusi mereka pada flip-chart atau media lainnya yang tersedia. Hasil diskusi ini akan dipresentasikan pada DT2 keesokan harinya. Selama diskusi kelompok kecil, tutor mengamati proses jalannya diskusi dan memberikan penilaian terhadap setiap anggota kelompok mengenai

keterlibatan mereka dalam menghasilkan jawaban kelompok dan menyiapkan media presentasi kelompok. Penilaian tutor terhadap mahasiswa dilakukan berdasarkan rubrik yang telah dipersiapkan oleh pengelola blok.

d. Tutor menutup kegiatan DT1

2. Pada kegiatan DT2, mahasiswa dibimbing oleh dosen yang memiliki latar belakang keilmuan yang terkait dengan topik diskusi (dosen pakar). Pada setiap sesi DT 2, masing-masing dosen pakar memfasilitasi diskusi sejumlah 60-70 mahasiswa (6-7 kelompok tutorial).

a. 90 menit: Diskusi kelompok besar dilaksanakan, dimana beberapa kelompok kecil mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka untuk ditanggapi oleh kelompok kecil yang lain. Dosen pembimbing berfungsi sebagai moderator dan penilai dalam diskusi kelompok besar ini.

i. Sebagai moderator, dosen pembimbing diharapkan mampu menstimulasi mahasiswa untuk berkontribusi secara aktif dalam diskusi dan mengatur agar setiap mahasiswa mempunyai kesempatan untuk bertanya dan mengajukan pendapat. Dosen pembimbing juga


(24)

2

diharapkan mampu mengarahkan mahasiswa untuk berbicara dengan efektif dan efisien dalam bertanya dan mengajukan pendapat. Dalam diskusi kelompok besar, masing-masing mahasiswa berkesempatan untuk berbicara maksimal 2 kali.

ii. Sebagai penilai, dosen pembimbing diharuskan untuk mengidentifikasi kelompok yang berkontribusi aktif dalam kegiatan diskusi kelompok besar ini dan menyerahkannya pada koordinator blok 1.2.

b. 30 menit: Feedback dari dosen pembimbing terhadap proses diskusi dan terhadap konten diskusi.

i. Dosen pembimbing diharapkan untuk mengapresiasi sikap berdiskusi yang positif dan mengkoreksi sikap negatif dalam berdiskusi yang ditunjukkan oleh mahasiswa.

ii. Dosen pembimbing diharapkan mengulas dan memperjelas konsep-konsep penting terkait topik yang telah didiskusikan, dengan media yang menarik (gambar, skema, table, animasi dll. yang telah disiapkan sebelumnya).

iii. Dosen pembimbing diharapkan mengidentifikasi pendapat mahasiswa yang benar dan yang salah, dan menyampaikannya secara terbuka kepada mahasiswa kenapa pendapat mereka tersebut benar dan kenapa salah.


(25)

3

LAMPIRAN 2 :

SOP Tutorial PBL (Metode Seven Jumps)

METODE PEMBELAJARAN PBL

Metoda tujuh langkah (seven jumps) digunakan pada tutorial PBL. Diskusi tutorial PBL yang pertama mencakup langkah 1-5, langkah 6 belajar mandiri, dan langkah 7 dilakukan dalam diskusi tutorial PBL kedua tentang skenario yang sama. Hal yang perlu diingat adalah mahasiswa harus menggunakan tutorial PBL pertemuan pertama untuk mengaktivasi prior knowledge mereka yang berhubungan dengan skenario yang sedang dibahas. Dengan demikian, idealnya mahasiswa datang pada tutorial PBL hari pertama tanpa persiapan sehingga sasaran tutorial PBL dapat tercapai. Detail dari 7 jumps adalah sebagai berikut:

Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Mengidentifikasi masalah

Langkah 3. Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledge

Langkah 4. Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3

Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran

Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

TUGAS MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR:

1. Menggunakan seven jumps sebagai salah satu strategi pembelajaran secara benar 2. Melakukan belajar mandiri minimal 4 jam sehari dan mengaplikasikan prinsip-prinsip

Evidence Based Medicine (EBM) dalam mengumpulkan informasi saat melaksanakan belajar mandiri.

3. Mencatat informasi yang relevan hasil belajar mandiri dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip effective and efficient note taking.

4. Mendokumentasikan proses dan hasil belajar mandiri, serta self-assessment dalam sebuah log book yang akan dievaluasi secara formatif oleh tutor PBL. Log book dikumpulkan kepada tutor sebelum tutorial pertemuan kedua dimulai.


(26)

4

TUGAS STAF PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR

Tugas dan Kewajiban Tutor.

1. Mengevaluasi log book belajar mandiri mahasiswa (proses, hasil, dan self-assessment) secara formatif dan memberikan feedback yang membangun.

2. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL 3. Menerima dan menguasai konsep PBL

4. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik 5. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi

6. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki motivasi, dan diterima oleh mahasiswa

7. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung

8. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa

9. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan hal-hal yang diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu mahasiswa agar kelak menjadi dokter yang baik

10. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswa dan mampu menjaga rahasia

11. Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang kepercayaan, sahabat dan penasehat

12. Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan 13. Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan

14. Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana diharapkan oleh mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan,

15. Berfikir konstruktif, memiliki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara bijaksana

Tutor Harus Memiliki:

1. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang blok

2. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh fakultas

3. Mengetahui proses kognitif mahasiswa: konsep yang berkembang di anggota kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya

4. Mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem solving

5. Menyadari diri sendiri: apakah tutor menghambat atau mendorong proses kognitif mahasiswa?

6. Mengevaluasi secara teratur: apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan

7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok

8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif 9. Membina kepemimpinan kelompok

10. Mengamati adanya masalah perilaku mahasiswa dan memecahkannya

11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang sedang berjalan


(27)

5

Tutor Tidak Boleh:

1. Memberikan, meminjamkan atau membocorkan materi Tutor’s Guide kepada mahasiswa, karena perlakuan demikian akan membahayakan proses belajar mengajar dalam Metode PBL.

2. Membantu mahasiswa dalam artian memberi kunci kunci dalam tutorial agar proses tutorial dapat selesai dengan cepat.

LAMPIRAN 3 :

SOP Diskusi Pleno

DISKUSI PLENO

1. Diskusi pleno dilaksanakan pada minggu tutorial PBL dipimpin oleh seorang moderator dari pengelola blok 1.2

2. Diskusi pleno dihadiri oleh semua dosen pemberi kuliah pada modul terkait, sebagai narasumber

3. Mahasiswa menyiapkan presentasi kelompok tutorialnya yang berisikan: a. Learning Objectives (LOs) modul terkait

b. Pemahaman kelompok terhadap informasi yang didapat terkait Learning Objectives yang telah diidentifikasi.

c. Mengidentifikasi masalah/LOs yang belum terpecahkan. 4. Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok presentan. 5. Narasumber mengklarifikasi konten diskusi jika diperlukan


(28)

6

LAMPIRAN 4:

FORMAT LOG BOOK BELAJAR MANDIRI PBL

No. Modul

Tanggal:

Skenario:

Uraian proses tutorial (Langkah 1-5):

Uraian proses belajar mandiri (Langkah 6):

[jumlah waktu yang digunakan, aktifitas belajar mandiri: kepustakaan

yang dibaca, konsultasi pakar, diskusi kelompok tanpa tutor]

Uraian hasil belajar mandiri:

[jawaban LOs, gunakan strategi note taking yang efektif dan efisien]

Self-Assessment:

No. Modul

Tanggal:

Skenario:


(29)

7

LAMPIRAN 5:

RUBRIK PENILAIAN DT1 (nilai maksimum 8)

RUBRIK PENILAIAN DISKUSI TOPIK HARI PERTAMA (DT1)

Kelompok: ……….

Nama Tutor:

Blok

: 1.2 (Sistem Organ I)

Tanggal:

Modul

:

NO NO.BP NAMA

MAHASISWA

UNSUR PENILAIAN

TOTAL NILAI Tugas

Individu

Keaktifan dan kreativitas

Relevansi Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

NILAI MAKSIMUM: 8

Keterangan :

1. Tugas Individu

0 Tidak mengerjakan tugas individu

1 Mengerjakan tugas individu tetapi tidak signifikan 2 Mengerjakan tugas individu dengan signifikan


(30)

8

2. Keaktifan dan kreatifitas

0 Tidak memberikan pendapat selama diskusi topik 0.5 Memberikan pendapat setelah diminta ketua/tutor

1 Memberikan pendapat dengan inisiatif sendiri tanpa diminta pada sebagian kecil dari topik diskusi

1.5 Memberikan pendapat dengan inisiatif sendiri tanpa diminta pada sebagian besar dari topik diskusi, dengan cara penyampaian yang standar

2 Memberikan pendapat dengan inisiatif sendiri tanpa diminta pada sebagian besar dari topik diskusi dengan cara yang kreatif (menyampaikan secara sistematis atau menggunakan gambar/skema sehingga mudah dimengerti).

3. Relevansi

0 Pendapat yang disampaikan tidak relevan dengan topik diskusi atau tidak memberikan pendapat

1 Sebagian kecil dari pendapat yang disampaikan relevan dengan topik diskusi 2 Sebagian besar dari pendapat yang disampaikan relevan dengan topik diskusi 4. Sikap

0 Menghambat jalannya diskusi atau tidak menghargai pendapat anggota lain (dominasi, mengejek atau menyela) atau tidak menghargai tutor

1 Tidak acuh atau melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan diskusi topik

1,5 Memberikan pendapat tanpa melalui ketua kelompok

2 Menunjukkan sikap menghargai pendapat dan peran anggota lain dan tutor

Padang,………..

Tutor,


(31)

9

LAMPIRAN 6:

PENILAIAN DT2 (nilai maksimum 2)

PENILAIAN DISKUSI TOPIK HARI KEDUA (DT2)

Kelompok: ……….

Nama Pakar:

Blok

: 1.2 (Sistem Organ I)

Tanggal:

Modul

:

Sebagai penilai, dosen pembimbing diharuskan untuk mengidentifikasi kelompok yang

berkontribusi aktif dalam kegiatan diskusi kelompok besar ini dan menyerahkannya

pada koordinator blok 1.2.

Kelompok yang berkontribusi aktif dalam diskusi topic 2 (DT2) adalah:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Pada g,………..

Dosen,


(32)

10

LAMPIRAN 7:

RUBRIK PENILAIAN TUTORIAL PBL

(nilai maksimum 10 / TUTORIAL)

LEMBAR PENILAIAN TUTORIAL HARI PERTAMA (1)

KELOMPOK …..

NAMA TUTOR : ……….

Blok : Diskusi ke :

Modul : Tanggal :

NO NO.BP NAMA

MAHASISWA

UNSUR PENILAIAN

TOTAL NILAI Kehadiran

Keaktifan dan kreativitas

Relevansi Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan :

1. Kehadiran

0 Tidak hadir atau terlambat > 10 menit

1 Terlambat <10 menit


(33)

11

2. Keaktifan dan kreatifitas

0 Tidak memberikan pendapat selama diskusi tutorial

0,5 Memberikan pendapat setelah diminta ketua/tutor

1 Memberikan satu pendapat dalam bentuk mengajukan masalah yang ada dalam skenario (step 2)atau hipotesis terhadap masalah yang dikemukakan oleh anggota kelompok (step 3)atau kurang ikut serta dalam membuat sistematika (step 4) dan merumuskan tujuan pembelajaran (step 5)

2 Memberikan 2-3 pendapat dalam bentuk mengajukan masalah yang ada dalam skenario (step 2)atau hipotesis terhadap masalah yang dikemukakan oleh anggota kelompok (step 3) dan ikut serta dalam membuat sistematika (step 4) dan merumuskan tujuan pembelajaran (step 5)

3 Memberikan lebih dari tiga pendapat dalam bentuk mengajukan masalah yang ada dalam skenario (step 2)atau hipotesis terhadap masalah yang dikemukakan anggota kelompok (step 3) dan ikut serta dalam membuat sistematika (step 4) dan merumuskan tujuan pembelajaran (step 5)

3. Relevansi

0 Tidak ada pendapat atau pendapat yang disampaikan hanya mengulangi pendapat anggota lain

1 Pendapat yang disampaikan didasari oleh analisis terhadap skenario atau pengetahuan yang ada sebelumnya (prior knowledge) yang kurang relevan dengan topik yang sedang dibahas

2 Pendapat yang disampaikan didasari oleh analisis terhadap skenario atau pengetahuan yang ada sebelumnya (prior knowledge) yang relevan dengan topik yang sedang dibahas

3 Pendapat yang disampaikan didasari oleh analisis terhadap skenario dan pengetahuan yang ada sebelumnya (prior knowledge) yang relevan dengan topik yang sedang dibahas

4. Sikap

0 Menghambat jalannya diskusi atau tidak menghargai pendapat anggota lain (dominasi, mengejek atau menyela) atau tidak menghargai tutor

1 Tidak acuh atau melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan tutorial

1,5 Memberikan pendapat tanpa melalui ketua kelompok

2 Menunjukkan sikap menghargai pendapat dan peran anggota lain dan tutor

Pada g,………..

Tutor,


(34)

12

LEMBAR PENILAIAN TUTORIAL HARI KEDUA

KELOMPOK …..

NAMA TUTOR : ……….

Blok : Diskusi ke :

Modul : Tanggal :

NO NO.BP NAMA

MAHASISWA

UNSUR PENILAIAN

TOTAL NILAI Kehadiran

Keaktifan dan kreativitas

Relevansi Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan :

1. Kehadiran

0 Tidak hadir atau terlambat > 10 menit 1 Terlambat <10 menit

2 Hadir tepat waktu 2. Keaktifan dan kreatifitas

0 Tidak memberikan pendapat selama diskusi tutorial 0,5 Memberikan pendapat setelah diminta ketua/tutor

1 Memberikan pendapat pada sebagian kecil LO atau selalu menyampaikan pendapat dengan cara membacakan buku/catatan/handout/dll


(35)

13

dengan cara membacakan buku/catatan/handout/dll

2,5 Memberikan pendapat pada sebagian besar LO tanpa membacakan buku/catatan/handout/dll dan atau kreatif (menyampaikan secara sistematis atau menggunakan gambar/skema sehingga mudah dimengerti)

3 Menyampaikan pendapat pada setiap LO tanpa membacakan buku/catatan/handout/dll dan kreatif (menyampaikan secara sistematis atau menggunakan gambar/skema sehingga mudah dimengerti)

3. Relevansi

0 Pendapat yang disampaikan tidak relevan dengan LO atau tidak memberikan pendapat 1 Sebagian kecil dari pendapat yang disampaikan relevan dengan LO

2 Sebagian besar dari pendapat yang disampaikan relevan dengan LO 3 Semua pendapat yang disampaikan relevan dengan LO

4. Sikap

0 Menghambat jalannya diskusi atau tidak menghargai pendapat anggota lain (dominasi, mengejek atau menyela) atau tidak menghargai tutor

1 Tidak acuh atau melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan tutorial 1,5 Memberikan pendapat tanpa melalui ketua kelompok

2 Menunjukkan sikap menghargai pendapat dan peran anggota lain dan tutor

Pada g,………..

Tutor,


(36)

14

LAMPIRAN 8:

SKENARIO TUTORIAL PBL

SKENARIO MODUL 2 : LEKUK DI OTAK ANDI

Andi, seorang mahasiswa baru fakultas kedokteran membaca bahwa saraf

berfungsi untuk menerima informasi dari luar dan dalam tubuh, mengintegrasikannya,

dan kemudian meneruskannya ke berbagai bagian tubuh. Informasi yang diteruskan ini

bisa sebagai sinyal untuk menggerakkan berbagai jenis otot, mengaktifkan kelenjar,

dan aktifitas lainnya. Namun agak sulit baginya memahami kenapa nyeri bisa terjadi

hanya pada bagian tertentu tubuh, seperti kulit pada pinggang bagian kanan saja, atau

nyeri yang timbul di bahu dan lengan kiri ketika jantung kekurangan aliran darah. Ia

membaca bahwa kulit dan otak sama-sama berasal dari ektoderm di masa embrio. Ia

bingung memikirkan apa hubungan antara saraf dengan wilayah kulit.

Ia melihat permukaan otak terbagi dua dan penuh dengan lekukan, sementara

bagian dalam terlihat struktur penghubung, malah ada pula rongga-rongga di bagian

kiri, kanan dan belakang. Nama-nama yang tidak lazim muncul seperti substantia nigra

dan rubra, korpus kallosum, talamus dan hipotalamus, dan banyak nama lainnya.

Begitu pula terdapat gambaran warna abu-abu di bagian luar dan warna putih di

bagian dalam. Untuk apa semua itu?

Ia juga membaca bahwa jutaan serat syaraf semuanya terdiri dari suatu badan

sel dan serat yang bisa panjang atau pendek, terbungkus selubung atau telanjang, dan

ditempeli oleh sel-sel saraf lain yang kabarnya menunjang kehidupan sel saraf ini.

Mereka saling terhubung di tempat ujung serat mengeluarkan suatu neurotransmitter

yang banyak macamnya dan beragam pula fungsinya. Semangatnya makin bertambah

ketika ia teringat bahwa petinju Mohamad Ali menderita penyakit Parkinson karena

kepalanya sering kena tinju. Terbayang olehnya banyak orang yang tangannya

bergerak sendiri, harus menggunakan kursi roda, sering pusing, atau pun kejang

kejang.


(37)

15

SKENARIO MODUL 4 : IMPIAN YANG HILANG

Arto, seorang mahasiswa tahun pertama rajin mengikuti olah raga di sebuah

klub fitness, dia ingin mendapatkan bentuk tubuh seperti binaragawan. Otot-ototnya

dilatih sehingga terlihat sudah mulai mengalami hipertrofi terutama otot biseps, otot

dinding dada dan dinding abdomen. Menurut instrukturnya, olah fisik yang dilakukan

Arto juga memperkuat rangka dan membuat sendinya lebih lentur. Supaya hasil yang

optimal dapat dicapai selain berlatih secara teratur, Arto juga diharuskan

mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dan cukup mengandung mineral seperti

kalsium.

Pada saat olah raga, Arto merasakan badannya panas dan penuh keringat yang

menunjukkan peningkatan metabolisme untuk memenuhi energi bagi kontraksi otot.

Hal ini sesuai dengan yang dipelajari Arto di kampusnya. Dua hari yang lalu Arto

mengikuti praktikum di laboratorium histologi, sekarang ia juga sudah bisa

membedakan struktur mikroskopis dari berbagai jenis otot.

Suatu hari, Arto kecelakaan sehingga ia mengalami luka robek pada tungkai kiri

bawahnya dan lengan kirinya sakit digerakkan. Setelah dilakukan foto rongent

diketahui terdapat fraktur pada os humerus dan dislokasi pada artikulasio

glenohumeral sedangkan tulang fibula dan tibianya normal, tidak terdapat tanda

fraktur. Arto sangat khawatir, jika tulangnya tidak bisa pulih seperti semula. Dokter

menjelaskan padanya bahwa jika dilakukan penatalaksanaan yang sesuai, maka kondisi

Arto akan baik kembali.

Arto teringat dengan tetangganya yang mengalami gangguan dalam

pembentukan tulang, menurut dokter anak tersebut mengalami achondroplasia dan

tidak bisa diobati. Arto jadi merasa lebih beruntung dan bersemangat menjalani terapi.

Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami oleh Arto dan tetangganya ?


(38)

16

SKENARIO MODUL 6 : LUKA TUSUK MATA DAN LUKA BAKAR

Anita, seorang dokter muda, menerima kedatangan pasien yang matanya luka

tertusuk jarum yang diperkirakan masuk sekitar 5 mm. Ia yakin bahwa lapisan retina

dan khoroid tidak akan terkena oleh jarum ini, tapi bagaimana dengan kornea, iris dan

lensa? Bisakah diharapkan hal ini tidak akan mempengaruhi kanal Schlemm sehingga

menimbulkan glaukoma? Apakah kenyataan bahwa kornea, iris dan lensa berasal dari

lapisan primer yang sama di masa embrio berpengaruh terhadap cedera ini? Ia

berharap luka kecil yang timbul tidak mengganggu epitel di konjungtiva atau pun otot

siliaris, yang dapat menyebabkan kelainan refraksi. Namun ia khawatir mata tersebut

akan terinfeksi oleh jarum yang masuk, dan gangguan pada kornea ini akan

menyebabkan bayangan penglihatan jatuh di luar fovea, sehingga informasi yang

dihantarkan melalui saraf ke otak bagian belakang menjadi tidak sempurna.

Sementara itu ia masih teringat pasien sebelumnya yang datang dengan luka

bakar di tungkai dan kaki kanan, yang pada bagian tertentu mencapai subkutis. Apakah

kulit ini bisa kembali utuh setelah sembuh, atau perlukah diganti dengan kulit dari

bagian tubuh yang lain? Samakah asal usul embriologis antara berbagai lapisan kulit

dan jaringan di bawahnya? Bagaimana pula pertumbuhan pembuluh darah dan saraf

kemudian. Ia juga teringat betapa bagusnya rambut halus di tungkai kiri dan kuku di

jari kaki kiri pasien ini, akankah rambut halus dan kuku jari kaki kanan dapat

bertumbuh kembali seperti ini?


(39)

1 ! "# $ %

& '

' (& &) * +

(+

(


(40)

-2 !"#$! #$#%

. * / 0/$ 0. 1 ! %

& &%!"$## !$!"'

. 2 2 !

0. * %. ('+(&+

. 3

( % $&) %#*'

. &(4 ! /! *, 5,45 6 / , .

! + ! , * 4% ! ) 4/ , 4

7 ! ! 8 # */! , 4 2, ( 4 *

- ! # ! , 4 3 ( + ! ( 4 #/ , 4 *

* & 9'4' (') ('+'* (& ) * + (+ (


(41)

3

! !"

! !" #

$

$ %

& ! !"

$ '

()"!* & + ,+*, - . + /

()"!* & + ,+*, - . + /

0 !

()"!* & + ,+*, - . + /

()"!* & + ,+*, - . + /


(42)

4

/: #/ /! $ 48 , /$ 9 * $ & /% ! $ #/ /

& ' ' (& ) * + (+ ( 0 ( ! 0 ! !

!"#$! #$#% + , -&%.& # /' * / 0/$

0 1 ! %

& &%!"$## !$!" +0,-&%.& # /'

2 2 !

0 * % ('+(&+

3

( % $&) %#* + ,-&%.& # /

&(4 ! /! *, 5,45 6 / , .

( ! !/ # $ !/ 0 ! $ ; $ % ! / /

! / # $/ ! # %/ / / / : ! !

/ / ! / / / / / $ $ ; !/ /! /

! 0 / $ ! :/ ! 0 $ 0 # $/

! / ! 1 ! # ! 4 / / 0 ! 1 0

$ ; !/ /! ! # ! 0

(! ! / / !0 / / $ ! $ ! # $ # $

0 / #/ / / / , /% ! $

, / /


(43)

5

* . . 1 .

* . 2 .

.

* 2 . 3

2 1 . ! . . 4

5 + + + + + . (

2 . 2 2

! . . . + . . .

. 3 !4 . 2

"#"$ % &"'( )*# )"( # ' )"# &+ $ ' ' , % +) ' & % - -. & &+*

4 .

4 2 . .

/

" .

2 * 2

4 2 2

.

2 .

2 2 2 4

- 2 + + / 2 . 2

. . 6 2 4

. . .

" .

.

* 2 2 . + 2

1 . 2 . 7 . 7+ 7 +

. + 7+ . 2

* + . . 2 . . *

- . /

! 4 2 2

. 2 8! 7

* . 2 /

. . .

1 9 / 2 4 9 #/

. 4 2 .

* 1 .


(44)

6

"-3 . . . . - . .

/

! . 2 2 . . 2

. . & 2 . +

+ +

# 2 - . . . /

% : . . . 4

"-.

7& 7 - . 4 . 2 /

7 . 2 . . 7

& 7

& 7

7 7 - + + /

7 . 2 .. + 2 ! ;7

& 7

& 7

# 8& 7 - + 3 + 2 / &

7 . + 2 4 < . 2 7

& 7 7

& 7

% 7& #7 - . + . . + . / &

$ = *

7 + 2 2 ;;7

& 7 7

& 7 7

' & % - 2 2

2 . 1 /

8 + . 2 . . + ;7

& 7 7

& 7 7

EVALUASI PEER-ASSESSMENT dan PENILAIAN INSTRUKTUR

1 '

' '

No.

PERNYATAAN

SKOR


(45)

7

1.

Dokter menggunakan gerak tubuh yang tepat

dalam mengungkapan empati

2.

Dokter menggunakan mimik wajah yang tepat

dalam mengungkapan empati

3.

Doktermendengarkan dengan aktif ungkapan si

pasien

4.

Dokter menggunakan kata-kata yang tepat dalam

mengungkapan empati.

5.Ketrampilan komunikasi dokter yang perlu diperbaiki pada sesi 1 atau sesi 2 adalah:

6.Strategi untuk memperbaikinya dengan cara:

( !

4 ! /

4 ! 2 / /!

4 ! 7 2 / /!

!*#! < 4 ! =

-,

-!/ /!

>>>>>>>>>>> >>>>>>>>>>>


(46)

8 2

2

! /! * ! ( $ @ A*& (&4A &)A BA C@C # ! /:/ * 6 1 !

5 . 1 0 ! /:/ # 0 ! $ / / ! # ! :

/ / /:/ / / ! , # / !$ ! 0/

2 ! $ !/ 0 ! : # $ / , ! # ,

1 !/ # , / # ! 1 , # / !: 0 / /

: $ !/ 0 ! : 0 $ !$ # !

!$ , / , / / $ ! /$ #

0 ! ! /:/ 0 !/ $ ! 0 $ / ! 0/ 2 $ ! /

0 !

. , # 0 ! % ! $ !

. , # !/ / /$ :/ !

!

1 ! / ! 0/ $ # 0 0 $; / $ ! /:/ / /

/ $ 0/ : / # $ 0 ! ! /:/ # :

: 0 ! : 0 $ $/ / $ !, % ! #/! % ! ! /

!/ 0/ / 0 ! 2

1 ! 5 0 ! 1 / /

. * / !$ # / $/ * #

# ! / / , / % $ 0 # 0 #

. * 0 ! ! / $/ / 0 ! !$ 0 # ! / 0 ! 1 1

* # !$ ! 0 # $ ! ; / / ! $ 0 !

/

1 ! % 7 , # /

0 ! % $ !/ $ ! # ( ! 0 / /

0/ / / 6 . 4 % ! $/ / ! % 6 . $ 0 $

; , ! 0 ! # 0 ; $ /

& ! ! ! / 0 , # / 6 / . 6 $ .

! " # $ % & #

# # '& ()!$3* $ %&) # * !

" # +

4/0 $ 6 . !/$ $ # # , !! /!

? # $ # 0 $; 0 / ! $

/ # 0 ! 1 ! # /

& :/ ! ! ! / 0 , # / 6 / ! , 0 0 .

6 ! /:/ .

( / ! $ !/ # / , ! ! / / :/ $ !/ 0 0

! D E # / # 0 ! $ $ D 0 ! E 0 # /:/

; ! #

,&

# 6 .

# % !

# % ! ! / ! # ! / ! / 0 0/ /$ 0/ / $ ! ,

/ / # # F 1 / # 0 ! !/$ $ % !

0 ! ! ! /:/ * # 0 $; / :

! 1 $ !/ ! $ ! /:/ ! /


(47)

9

# # , 0 % ! / / ! / , / / $ / 6 ! .

# / :/ : ; 0 #

* / % : 0/ , / % : $ # 0 # /

! $ ! $ !

* # $ ! # / / 0 :/ # / /! #

0 ! $ #

( /$ ! 1 ! % $

0 $ # / / / : ! /

! / ! # ! $ !0/!/ 0/!/ / !$ , / ; / / / # : ; 0

! $ / % ! 1 !

! / /

2

1 ! % : $ : ! $ 6 ., ! ! # 0 !; ,

! ! # 0 / ; , 0 ! 0 ! # $ / 0 ! 2 + *

/$ # !

4 # '

$ ! 0 : ! , $ ; / ! / 1 ! %

0 0/ $ # !/ $ # !

!

4 # 5 $ $

* / # # $ /

* / # ! # /

7 * / # 1 !/

- * / # ! 1

* / # $ # / !: 0 /

/

* / # / : $ ! #

! ! /:/ / / / # ! 0/ * / A 1 ! / ! 1 ! %

2

( /!

0 A; # 0 ! ! /:/

4

4 ' /! :

4

4 ( A0/ ! #

% # / ! ! / :/

# /

' /! :

( A0/ ! #

? A4* ! ;

! !

! # 0 $; ! 0/ $ : $ ! % !

1 ! # 0 $; ! /:/ 0/ /$ !

, 0/ $/

$ 6 .

: A; # 0 ! ! /:/

: A; !

: ! # ! ; A 0 ! 1 !

: ! $


(48)

10

1 '

' '

$-&" 6# 7 )! !*#! " %

(

* 0 ! 4 ! !

* # A;

7 * 0 ! : A; :

- * 0 ! : A; 1

# /

* 0 ! : A;

1 !/ # /

* 0 ! : A;

! 1

* 0 ! : A;

/ # !: : / /

@ * # $ A; / $ ! ! #

0 !

C * !

/

( /!

# 0 ! ! /:/ 6 A; .

( ' /!

!: ! ! / 3/0/

* # / A;

' /! !:

! )*

* / :

! # 0 $; # 0 ! ! /:/ / $ !

! !

7 ! # 0 $; # 0 ! ! /:/ 0 !

# /

- * 0 ! /

A; / 0/

: # 0 ! ! /:/

: !

:

( !

4 ! /

4 ! 2 / /!

4 ! 7 2 / /!

!*#! < 4 ! =

-,

-!/ /!

>>>>>>>>>>> >>>>>>>>>>>


(49)

11

5G

G3

G)*&2 5G 4&

)4'

2!>>

2

H

4 # # 0 ! 0 ; $

' /! A $/ , A ! / I

?/ ! A(

# / /$ # $ 0 !

' / / 0 !/ 6 & &%!"$## !#7 $.!"8 #$.&$!8 &)#58 &)#5/9

!$ ! # ! A ! A / A A 0/ # I,

' /!A $/ , A ! / I

?/ ! A( 2 ! ;

! !

# /:/ , 1 , ! / # ! 0/ , ! ! #

0/ # $ %/ / : $ ! $ # ! /$ #

2 $ ! # # !0/ /$ !

, ?/ $/

4 9 0/ ! #

6 . 6 .

A : A :

! ; # 0 ! / 2 ! # ! ;

6 . 6 .

A : A :


(50)

12 '

! 1 / / ! ! $ ! /! / # $ !/ $

$ ; 0 % ! ! / / 0 ; %

! ! $ ! / / ! 1 / / F !

/ / , / , ! , ! $, , 1 /$/ * $ ; :/ /

$ ! ! 1 , , ! / / / 0 /

/ ! ! 0 $ :/ / ! ! ! , / ,

0! / J / ! ! , , ! $J # ! /

/ / # ! ! $

( ! 0 ! ! %/% # / $ $ ;

/ 0 / # 4 :/ # ! 0 ! 1 0 ! 0 ! !

1 0 0 ! / # 8 / # 0/ /$ / / 0 ! $ F / 1 ! 1 - , /

! / # !: ; ': / 1 / $ ! 0 + $ !

!/ 0 ( '

' 4 # $.% "$! #* '

4 $ / $ ! ! ' / $ ; /

! 1 / / $ ! , , ! / / /

4 # $.% "$! #* 5 $ $'

* $ ; / / ! / /

* $ ; / / ! /

7 * $ ; / / ! /

- * $ ; / / ! / ! /

* $ ; / / ! / / /

( '

7 ) 7 ? !:

7 7 ? !: 0 : ! !

: '

- $/ # ! / 0 / 0 ! $

? B 4*'

- 4 !/ /!, 1/ ! ! ! # ! ! ! $

- 7 4 !/ /!, 1/ ! ! ! # ! 1 /

- - 4 !/ /!, 1/ ! ! ! # ! /

- ( ! # !

4 ( ! / ! , ! !

4 3 A * %/%


(51)

13

! 1 / / !/ ! ; # / ! ! !

/ ! 1 ! ! 1 / / /

/ / ,

0 /

% ! ! $,

! ,

! 1

1 ! /$/

/ K

$ / % ! / /

2 / ! 1 , ! ! / , , ! /

/ / , $ ! 0/ / % ! 0 !/!/ $ / #

$ 1 0 % ! # /!/$ / !0 ! #

! 2 / , ! ! % ! / # 0

$ , ! ; ! / $ ! $ /% , 0 !/, ! $ 0 # 2

% ! , ! ! / # / ! ! /

/ / / ! 0 $ :/ 2 ! 1 / / / / /

/ , 0! / , / ! ! 1

- $ $ ! :/ # / ! , / / #

! 1 / / ! ! / 4 /!/$ 0

/ / /0/$ , !/ : ! 2 ! / / , / /

! , /$/ , ! ! ! ! $

# !/ ! / /:/ : ! / / : ! # 6

., / ! 0/ # # $ ! ! 0/ 4/ ! # $ 0 !/

!, ! / , , # 0 ! ! # ! ! 1 / /

0 / / ! / , ! ! /0/$ ! / 0 $ 1 !

! / ! / 0 : / , ! !/, 0 ! !

# #- $ ! ! $ ! / 0 / 2 / / ,

! ! 0/ # 1 # / /0/$ !

1 / / / / / / ! ! $ 0 !/ / ! ! 11 / /

0 $ 0 # ! ! $ ! 0

?'(' 9 H 2 2 H' ( 4&? H )' '(

0 1 $# % 2 8 L 8 C@

2 *3, * ) * : ! 2 !: $ * ) : 4 ! ! &H5 CC

7 ?/ / : ! 2 # 2 ( ' & ! / !; % , ,

/ !0 ? / # 2 / ( ! ' F !

, @

PROSEDUR DAN EVALUASI PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Nama : NIM : Kelompok :

No. ASPEK YANG DINILAI

SKOR KET.

0 1 2 1. Persiapan Alat:


(52)

14 b. Kertas tisu

c. Kapas gulung kecil: 1/pasien d. Sarung tangan k/p

e. Kertas f. Pena/alat tulis g. Tempat sampah

h. Manikin full body/OP Pria i. Penlight/senter

Persiapan pasien dan lingkungan:

2. Pemeriksa berada di samping kanan pasien 3. Memberi salam dan memperkenalkan diri.

4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan dan atur posisi pasien senyaman mungkin

5. Jaga privasi pasien

6. Cuci tangan dan atau pakai sarung tangan bersih Menilai tingkat kesadaran:

7. Menyimpulkan hasil pemeriksaan kesadaran

1. Pada pasien yang sadar , berikan pertanyaan seperti perjalanan penyakit, orientasi tempat dan waktu. Bila bisa dijawab dengan baik , penderita dinilai komposmentis /concious

2. Bila tidak direspon dengan baik, berikan rangsangan nyeri kepada pasien seperti menekan daerah tulang dada atau menekan daerah betis bagian belakang, menyentuh daerah kelopak mata dengan kapas

Respon yang diperoleh menunjukkan tingkat kesadaran pasien. a. Apatis, bila perhatiannya berkurang

b. Somnolen, mudah tertidur walaupun sedang diajak bicara

c. Soporous, dengan rangsangan kuat masih memberi respon gerakan

d. Soporocomatous, hanya tinggal reflek cornea (sentuhan kapas pada kornea, akan menutup kelopak mata)

e. Koma, tidak memberi respon sama sekali

Menilai kesadaran dengan GCS (KK blok 2.5) Menilai penampilan umum:

8. Identifikasi status penampilan kesehatan:

Tidak nampak sakit, masih bisa beraktifitas biasa Sakit ringan, tampak mulai terganggu aktifitas harian

Sakit sedang, memerlukan istirahat tetapi masih dapat melakukan aktifitas pribadi Sakit berat, terbaring di tempat tidur dan perlu bantuan untuk melakukan aktifitas pribadi.

9. Identifikasi warna kulit(KULIT 1)

Penilaian secara umum pada kulit seperti di wajah dan tubuh pasien untuk melihat apakah terdapat :

- Anemis / pucat - Sianosis / membiru - Ikterik / kuning - Udem / sembab

10. Identifikasi gaya berjalan dan keseimbangan 11. Identifikasi cara berbicara

12. Identifikasi cara berjalan dan berhias 13. Identifikasi kebersihan secara umum 14. Identifikasi adanya bau badan dan mulut

15. Menilai status gizi: secara subyektif (Baik, Sedang, Kurus) Menilai status gizi: secara obyektif/Antropometri (KK blok 1.4) Mengukur tanda vital (KK blok 1.3)

Pemeriksaan Kulit (KULIT 1)

15. Inspeksi: warna, lokasi lesi (jika ada), bentuk (linear, berkumpul, dematomal), tipe (makula, papula, pustula, bula atau tumor).

16. Palpasi: Kelembaban, suhu, tekstur,turgor kulit (kecepatan kulit untuk kembali ke keadaan semula), mobilitas (kemudahan lipatan kulit untuk dapat digerakkan, biasanya menurun pada pasien dengan edema).

Pemeriksaan kuku (KULIT 1)

17. Inspeksi: Warna, bentuk, adanya lesi. 18. Palpasi: Bentuk.


(53)

15 adanya ketombe dan kuku, kuantitas).

20. Palpasi: Benjolan nodul, deformitas (fraktur), rambut (tekstur).

Pemeriksaan mata (MATA 1)

21. Inspeksi: Simetris, alis mata, kelopak mata (lingkaran hitam di mata, oedem), warna konjungtiva dan sklera.

22. Pupil (ukuran, bentuk, simetrisitas, reflek pupil, reaksi dekat).

Reflek Sinar Langsung

Pemeriksaan dilakukan dengan menyinari satu mata dan dilihat reflek miosis pupilnya pada mata yang langsung disinari tersebut. Ada periode laten 0,2 detik sesudah rangsangan . Sesudah pupil berkontraksi(miosis) kuat akan disusul dilatasi ringan terutama bila penyinaran tidak keras. Bila terjadi hal ini disebut reflek pupil langsung positif,

Reflek Sinar Tidak Langsung

Pemeriksaan dilakukan dengan melihat reflek miosis pada pupil mata yang tidak disinari langsung oleh senter pada saat dilakukan penyinaran mata sebelahnya. Terdapat periode laten seperti pada mata yang disinari langsung. Keras kontraksi pupil sama dengan mata yang disinari langsung. Bila terjadi reaksi miosis disebut reflek pupil tidak langsung positif,

23. Pemeriksaan ketajaman penglihatan: Minta pasien untuk membaca Koran atau majalah. Jika pasien biasa memakai alat bantu seperti kacamata/lensa, maka biarkan pasien memakai alat bantu tersebut.

Pemeriksaan rongga mulut (THT 1, KK minggu ke 3) Pemeriksaan payudara (gunakan manikin atau OP Pria):

24. Inspeksi : Simetris, lesi,puting, areola, secret.\ 25. Palpasi : Massa, pembesaran KGB.

26. Merapikan alat. 27. Cuci tangan. 28. Dokumentasi Sikap:

29. Melakukan tindakan dengan sistematis 30. Komunikatif dengan pasien.

31. Percaya diri. Hasil:

31. Pasien berada pada posisi aman dan nyaman. 32. Alat-alat dalam keadaan siap pakai.

33. Menyampaikan hasil/kesimpulan pemeriksaan kepada pasien/keluarga pasien. TOTAL

Keterangan:

Skor Penilaian: 0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan dengan perbaikan 2 : Dilakukan dengan sempurna

Nilai = skor total yang didapat x 100 66

Nilai Akhir = ...

Padang, ... Instruktur,


(54)

16

8 1

* / 0/ / / ! $ ; % / ! / !

! , : ! 1 ; 0 ! 2 : ! / $ ; $ ! / #

/ # 0 ! 1 % / /

'

4 $ / ! $ ! $ ; / / ! 1 ! ,

: ! 1 ; 0 !

'

* / ! / / ! !

* / ! / / ! : ! 1 $ !

7 * / ! / / ! ; 0 !

- * / 1 ! /:/ ! ! A

* / F ! / # /!/$ $ !

* / / ! 1 !

* / / ! 1 : ! 1 $ !

@ * / / ! ; 0 !

PROSEDUR DAN EVALUASI PEMERIKSAAN FISIK TENGGOROK, KELENJER LIMFE LEHER DAN SWAB TENGGOROK

Nama : NIM : Kelompok :

No. ASPEK YANG DINILAI

SKOR KET.

0 1 2 1. Persiapan Alat:

a. Wastafel/wastafel simulasi b. Kertas tisu

c. Sarung tangan k/p d. Kertas

e. Pena/alat tulis f. Tempat sampah g. Lampu Kepala

h. Spatula lidah sekali pakai

i. Cawan ginjal tempat spatula bekas j. Kasa steril

k. Kaca laring l. Lampu spiritus m. Korek api n. Cotton applicator o. Kapas

Persiapan pasien dan lingkungan:

3. Memberi salam dan memperkenalkan diri.

4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan 5. Mengatur posisi pasien sesuai dengan tujuan pemeriksaan 5. Jaga privasi pasien

6. Cuci tangan dan pakai sarung tangan

Pemeriksaan rongga mulut dan faring

7. Dua per tiga bagian depan lidah ditekan dengan spatula lidah kemudian diperhatikan : 8. Inspeksi:

Dinding belakang faring : warnanya, licin atau bergranula, sekret ada atau tidak dan gerakan arkus faring.

9. Inspeksi:

Tonsil: besar, warna, kripti, apakah ada detritus, adakah perlekatan, rongga mulut,uvula, gusi dan gigi geligi

Pemeriksaan hipofaring dan laring

10. Pasien duduk lurus agak condong ke depan dengan leher agak fleksi. Lidah pasien dijulurkan kemudian dipegang dengan tangan kiri memakai kasa. Pasien diminta bernafas melalui mulut


(55)

17 memegang pensil, diarahkan ke bawah, dimasukkan ke dalam mulut dan diletakkan di muka

uvula. 11. Inspeksi:

- Epiglotis yang berberbentuk omega - Aritenoid berupa tonjolan 2 buah

- Plika ariepiglotika yaitu lipatan yang menghubungkan aritenoid dengan epiglottis - Pita suara (plika vokalis): warna, gerakan adduksi pada waktu fonasi dan abduksi pada waktu inspirasi, tumor dan lain-lain

- Pita suara palsu (plika ventrikularis) : warna, edema atau tidak, tumor. - Valekula : adakah benda asing

- Sinus piriformis : apakah banyak sekret

Pemeriksaan kelenjar limfa leher

12. Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba dengan kedua belah tangan seluruh daerah leher dari atas ke bawah.

Bila terdapat pembesaran kelenjar limfa, tentukan ukuran, bentuk, konsistensi, perlekatan dengan jaringan sekitarnya.

Pemeriksaan swab tenggorok

13. Cara : minta pasien untuk membuka mulutnya Tekan lidah dengan spatula lidah

Swab daerah tonsil dan daerah faring posterior

14. Masukkan hasil swab ke media transport

15. Tandai media transport dengan nama lengkap, tempat tanggal lahir, sumber speciment dan tanggal serta jam pengambilan Speciment

16. Merapikan alat. 17. Cuci tangan. 18. Dokumentasi

Sikap:

19. Melakukan tindakan dengan sistematis 20. Komunikatif dengan pasien.

21. Percaya diri.

Hasil:

22. Pasien berada pada posisi aman dan nyaman. 23. Alat-alat dalam keadaan siap pakai.

24. Menyampaikan hasil/kesimpulan pemeriksaan kepada pasien/keluarga pasien. TOTAL

Keterangan:

Skor Penilaian: 0 : Tidak dilakukan 1 : Dilakukan dengan perbaikan 2 : Dilakukan dengan sempurna

Nilai = skor total yang didapat x 100 48

Nilai Akhir = ...

Padang, ... Instruktur,


(56)

18 8

4 $ / ! $ ! $ ; / : / 0 ! 0

% ! ! / , /0 / ! / / ! '

2 $ ! ! $ ! $ ; /

* $/ ! 0 ! 0 6 ! 0 , ! 0 ! 0 ! 0 ! 0 .

* ! 0 % ! #

7 * / ! 0 ! F

- * % /! 0 ! / F / #! A: !/ /

* 1 / /! : !/ / / #/ # / / 0 ! 0 % ! ! / ,

/0 / ! / / !

* / :/ # / / : ! / , /0 / ! / / !

* / #/ 0 AK % ! ! / , /0 / ! / / !

:

G0 !/ 0/ $ /0 # 0 ! / 0 ! ; / 0 0 $

% $ !$ 0 !0 / # !: /0/$ 2

/ : ; 0 0 0 ! % ! / 3 / /


(57)

19

G0 # / 0 # /$ 0 !0 ! ! # ! 0 ! # /! , # / / /

# 0 ! / /! # , !% /! ! # 0 4

/! , 0 :/ $ !/ 0 F 0 0 !/ 0 0 , 1 F 4 !

! ! 0/ $ !/ 0 ! $ 1 # 0 0 / !

2

4 0 0 $ / # / /0/$, 0 0 !: / ! ; ,

/ / / ! 0 ) 0 $ / / ; / !/$ # / / !F ; / #

! / /0/$ / / ! $ !: /! ! $ ! !

/ % 0 /0/$

:

? 0 ! 1 ! # !/$ ! 0 ! #

0 ! 0

* !/ ! ! ! 0 ! / 0 ! /0/$ / ! ! $ %/ ! : #

!/$ $ % ! : 0 ! 0 , : 0 , ,

2 ! 0/ 0 /0/$

4 $ 0 0 ! , / ! 0/ ! $ / F / ! 1 /:/ /

: ! ! / ! !/$ $ 0 % ! , ! ,

7 * 0 0

4 $ / ! / , 0 ! 0 G0 / ! / : !

/ ! ! / 0/ $ !/0 $ K : 0 $ 1 G0 #

0 ! !

- & !

4 $ 0 0 / % $ , ! K #

0 ! / / ! / : 0 / /! , 0 / 1 !/ 0 /

/ !

G0 / 1 , # &1 ! /

G0 / !$ 1 # $ ! / / 0 # , ! 1 60 ! 1 / /

/! : ., /! 1 6 1 0 ., / ! 1 60 ! 1 / / 1/ / ! /0/$.,

/0 / 1 60 ! 1 0 ., 1 ! 60 ! 1 / / / $ 0 ., ! ! 1

60 ! 1 / $ 1/ /0/$ # $ .

&1

* !/ # $ ! , 0 ! 0 $ / 0 $ # !

# ! , ! %/ , # ! , 0

4 0 / 0 ! 0 , 0 0 ! ! # ! # ! / !$ / / :


(58)

20 0

4 0 / ! 0 # , ! $ !/ !$ 0 ! 0 0 # , # /

$ 0 ! # 0 , ! ! 0

#

' / $ ! $ 0 ! 0 , / $ !/ !$ /

! ! 0 % ! $ !/ , / /!, / / $/ / , / / 0 $

0 $ $ / 0 ! / / 0 !

7

G0 # 0 ! $ # 0 ! # ! ! % ! 1

0 ! 0 % % , ! ! !, ! ! 0

- : /! 0 !

( $ !/ 0 ! 0/ 1 # 1 , / / / % ! # $

$ % ! 0 ! A : /! 0 0 # 0 / 0 ! #

; /

0 ! 0 $ !/ 0 ! 0 ! / ; / # ! ! , ! 0 !$/0/ !:

0 # 0/ 1 ! ! 0

/

* !/ % ! 0 ! / / 0 : ! / /:/ / / /

!$ ! ! : 0 # / 0 ! / ?5H 0 # 0 ! 0

/ : ! ! / / 0 ; $ ! / ! , % ! / / / ! $

0 F !

* !/ % ! 0 ! 0 / / 0 ; $ / # / ! $

0 $ / ! / A7 0 ! 0 $/, $ 0 $ / !, ! $ ! $ ! / 0 / 6 0 .

0 ! 0 / : ! /0 / / / # / ! ! 0 ! / #

/ / / ! ! / ! $ + #/ % ! /0 / $ 0 !


(59)

21 4/ 0 ! $ AA !/ % 0 !F ! 1 ; ! ! % A A A

* !/ % ! / 0 : ! + #/ ! $ $ 6F /

! ., F ! / 6 0 !0 ! ., ! / 6 /! . / 6 .

/:/ # ! 0 ! 0 0 $ % H 0 ! 0 ! / / :/ #/ ! / / !

:

G0 # / % ! ! ! 0 # / / F # 0 ! /

; $ $ ! /! F /

G0 # 0 ! % ! ! !

/ 3 # , K @ ! " " " " " ! 4 0 *

& 8 /!/ ! 4/ ! # ! " " " " $ 9 : !

/ ) $

( K ! ? , &!0 H , ? ! , 4 # ! 4, + ) L 3 !F # 4 @ / 1 /! 5 % , ! % ! % % 3 ! ; ! & /%

+# # !M 5 % /! 4 /! ! % ! %$ $ $ 8 ! ( /; ! 3 $

N+ % 8 L 8

! L !!# % " & ' ( ! &H5

)$ L * ! ? , @ 2 F M H/ 5 % /! 4 $ $ 2 F 5 #


(1)

Gelombang S adalah defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR dan V1 gelombang S terlihat dalam dan di V2 ke V6 akan terlihat makin lama makin menghilang atau berkurang dalamnya.

, "

(Gambar 20 dan 22)

Merupakan gambaran proses repolarisasi ventrikel. Umumnya gelombang T positif di lead I, II, V3 – V6 dan terbalik di aVR.

, &

Adalah gelombang yang timbul setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya..

Penyebab timbulnya gelombang U masih belum diketahui, namun diduga akibat repolarisasi lembat sistem konduksi interventrikel.

$* $* @ B

2 &

Interval PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar antara 0.12 – 0.20 detik. Ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan jalannya impuls melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi ventrikel.

"(Gambar 23. dan 24.)

Segmen ST diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T. Segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekordial dapat bervariasi dari %0.05 sampai +2 mm. Segmen ST yang naik disebut ST elevasi dan yang turun disebut ST depresi.


(2)

$* $ $* 1 ' ' 88

$ %

" A. 1. IRAMA

2. FREKWENSI JANTUNG 3. PR%INTERVAL

4. MORFOLOGI a. GELOMBANG P b. KOMPLEX QRS

c. ST SEGMENT d. GELOMBANG T

e. QRS INTERVAL f. VAT

g. QT RATIO B. KESIMPULAN EKG


(3)

3 ' / ! &

1. Mulai dengan melihat vena%vena servikal

a) Periksa tingkat distensi vena leher dan fluktuasi tekanan vena.

b) Atur posisi pasien pada tempat pemeriksaan dengan punggung lurus dan kepala ditinggikan 30 derjat dari garis horizontal

c) Perhatikan puncak kolom darah berfluktuasi selama siklus jantung 2. Inspeksi Prekordium

a) Perhatikan kesimetrisan dada b) Tentukan lokasi apeks jantung

&

1. Palpasi denyut karotis untuk menilai ejeksi ventrikel kiri 2. Pusatkan perhatian pada ciri tiap denyut nadi

3. Lakukan palpasi daerah prekordium, tentukan lokasi apeks

4. Letakkan bantalan dua atau tiga jari di atas tempat denyut apeks perhatikan ketukan dan tarikan yang cepat

5. Periksa prekordium kanan untuk mencari dekstrokardia

6. Palpasi sendi klavikula dan suprasternal, tiapsela iga parasternal, apeks dan mid aksilla

1. Mulai pada tiap sela iga jauh ke lateral ke arah aksila, perkusi ke arah sternum 2. Tentukan batas jantung kiri , atas dan kanan

3. Tentukan pinggang jantung %

1. Letakkan jari tangan pada karotis, identifikasi dan dengarkan bunyi jantung pertama, kedua an interval diantara bunyi jantung pertama dan kedua ( fase sistolik) dan bunyi jantung kedua dan pertama (fase diastolik).

2. Auskultasi seluruh prekordium, empat daerah penting mencerminkan bunyi dari empat katup.


(4)

1. Siapkan 1 set EKG pada tempat yang sudah ditentukan 2. Pemeriksa berada sebelah kanan pasien

3. Pasien tidur terlentang dalam keadaan rileks dan dada terbuka 4. Bersihkan tempat pemasangan elektroda dengan alkohol 5. Oleskan jelly pada tempat pemasangan elektroda

6. Kecepatan perekaman 25mm/detik dengan kalibrasi 1 cm = 1 mVol

7. Perekaman dimulai secara manual dari lead I, II, III, AVR, AVL, AVF dan V1 – V6. 8. Elektroda dilepas dari pasien dan dibersihkan.

88888888888888888888

! = "

. Buku: ADAMS: Physical Diagnosis. Burnside%Mc.Glynn. 17th ed.

Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh Dr. Henny Lukmanto. Penerbit EGC. Cet. 4. tahun 1993.

Buku: EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung untuk Dokter Umum. Penulis:

Dr. Syukri Karim (Bagian Kardiologi FKUI/RS.Jantung Harapan Kita) dan Dr. Peter Kabo, (Bagian Farmakologi UNHAS RSU Wahidin Sudirohusodo).


(5)

' (

? 4 ! / 5

$ # C " DDDDD

" DDDDD $& "DDDDDDD

2

'

A .

1 Mengucapkan salam dan menjelaskan tujuan pemeriksaan 2 Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien dan pasien tidur

telentang dalam keadaan rileks dan dada terbuka. 3 Normal

4 Abnormal

% penonjolan asimetris

% #

% ( #

% #

% ( # 0

%

% #

;

5 Yugularis eksterna terisi / kosong, tinggi pengisian 6 ' 2 #

7 Pulsasi

8 , #

'

9 Batas jantung kiri : kanan :

Bunyi jantung , bunyi tambahan, bising pada: 10 proyeksi katup mitral

11 proyeksi katup aorta 12 proyeksi katup pulmonal 13 proyeksi katup trikuspidal

14 # #

/ $ #

3 4

0 = tidak dilakukan 1 = dilakukan

Untuk penilaian 3%14 digunakan skor : 0 = Tidak dilaksanakan / tidak benar

1 = Dilakukan dengan benar tapi banyak perbaikan 2 = Dilakukan dengan benar dengan sedikit perbaikan 3 = Dilakukan dengan benar dan sempurna Nilai = Jumlah Total x 100% = ………. % 38

Padang,...2014

Instruktur


(6)

' (

? 4 5

$ # C "

" $& "

2

'

A .

1. Mengucapkan salam, menyiapkan alat EKG ,berdiri sebelah kanan pasien dan menjelaskan tujuan pemeriksaan.

2. Mempersiapkan pasien (posisi pasien: tidur terlentang dengan dada terbuka, tempat pemasangan elektroda dibersihkan dengan alkohol dan dioleskan jelly)

3. Pemasangan elektroda pada ekstremitas & dada 4. Memastikan Kecepatan perekaman dan kalibrasi alat

5. Perekaman secara manual dari Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF dan V1 – V6

6. Selesai perekaman elektroda dilepas dari pasien dan dibersihkan

;

7. Irama Jantung : % Sinus/Bukan Sinus % Reguler/Irreguler 8. Hitung Frekwensi Jantung : % Normal

% > / < Normal 9. Aksis: a. Normal

b.LAD c.RAD

10. Tentukan Gelombang P : % Normal % LAH / RAH 11. Hitung PR Interval

12. Gelombang Q : % Normal % Patologis 13. Hitung QRS Interval 14. Tentukan RVH/ LVH

15. Tentukan ST Segmen : % Isoelektrik % Elevasi / Depresi 16. Tentukan Gelombang T : % Normal

% Inversi / Flat 17. Kesimpulan

3

0= tidak dilakukan 1= dilakukan

Untuk penilaian 2%17 digunakan skor : 0= Tidak dilaksanakan / tidak benar

1= Dilakukan dengan benar tapi banyak perbaikan 2 = Dilakukan dengan benar dengan sedikit perbaikan 3= Dilakukan dengan benar dan sempurna

Padang,... 2014

Instruktur

( ……… ) Nilai =

Jumlah Total x 100% = …. % 49