PENGGUNAAN ABU LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN PENGISI (FILLER) PADA CAMPURAN ASPAL PORUS.
PENGGUNAAN ABU LIMBAH KELAPA SAWIT
SEBAGAI BAHAN PENGISI (FILLER) PADA CAMPURAN
ASPAL PORUS
SKRIPSI
Oleh :
AL RAHMAN
07172038
JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
ABSTRAK
Prasarana jalan merupakan hal yang penting dalam menunjang berbagai
aktivitas sosial dan menunjang perkembangan perekonomian. Dengan
bertambahnya jumlah penduduk maka pembangunan prasarana jalan
juga semakin bertambah, sehingga lahan untuk resapan air ke dalam
tanah semakin berkurang. Oleh karena itu perlu terobosan baru untuk
pembangunan jalan yang ramah terhadap lingkungan salah satunya
adalah aspal porus. Aspal porus adalah campuran aspal dengan kadar
pasir yang rendah untuk mendapatkan ruang pori yang tinggi. Dengan
adanya ruang pori yang tinggi diharapkan dapat meresapkan air. Dalam
menjaga lingkungan dan sumber daya alam yang dapat rusak atau habis
akan menghambat lajunya pembangunan. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini abu limbah kelapa sawit dimanfaatkan sebagai filler dalam
campuran aspal porus. Abu kelapa sawit merupakan limbah dari
pengolahan kelapa sawit yang merupakan sisa dari pembakaran serabut
dan cangkang buah kelapa sawit didalam tungku pembakaran yang
disebut boiller. Bahan limbah ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan abu kelapa sawit yang
dimanfaatkan sebagai filler ke dalam campuran aspal porus dengan
kadar 0%,507%, 100% dari berat filler pada campuran. Dari hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau pengetahuan
tentang pemenuhan kebutuhan akan filler pada campuran yang sekaligus
dapat mengatasi limbah dari perindustrian. Hasi dari penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan abu limbah kelapa sawit sebagai filler
pada campuran aspal porus menghasilkan nilai parameter marshall yang
mendekati parameter marshall campuran dengan menggunakan semen
portland sebagai filler, seperti stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient
dan VIM. Sehingga campuran dengan kadar aspal optimum 6,65%
tersebut mampu menahan beban lalu lintas dan dapat digunakan sebagai
campuran aspal dalam perkerasan jalan raya. Namun semakin banyak
penggunaan abu, semakin banyak pula kadar aspal yang dibutuhkan
karena perbandingan volume penggunaan abu lebih besar dibanding
dengan volume semen portland untuk berat yang sama.
Kata kunci: Abu limbah kelapa sawit, aspal porus, filler, kadar
aspal optimum, Marshall Quotient
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Peningkatan dan pengembangan aksesibilitas transportasi jalan
adalah suatu hal yang sangat penting untuk menunjang aktivitas sosial
dan perekonomian daerah suatu negara. Oleh karena itu pengembangan
jaringan jalan adalah sesuatu yang dipandang perlu untuk dapat
melayani perkembangan arus lalu lintas dengan aman dan nyaman.
Salah satu faktor pendukung agar aksessibilitas suatu jaringan jalan
menjadi aman dan nyaman bagi pengguna jalan, yaitu dengan
mendesain suatu lapis permukaan perkerasan jalan yang baik dan dapat
bertahan selama masa layanannya.
Perkerasan jalan di Indonesia pada umumnya memakai
perkerasan lentur dengan batuan dan pasir sebagai bahan pengisinya.
Untuk menghemat biaya dan penanggulangan terhadap kelangkaan
bahan pengisi campuran, perlu adanya bahan lain sebagai pengganti
dalam campuran aspal. Pemakaian limbah dari perindustrian dapat
dijadikan alternatif sebagai bahan dalam pencampuran aspal.
Perindustrian di Indonesia cenderung menghasilkan banyak
limbah yang berdampak negatif terhadap kehidupan manusia. Industri
kelapa sawit merupakan perindustrian di indonesia yang menghasilkan
limbah yang cukup banyak.
Untuk memberikan hasil guna yang baik pada kasus limbah
kelapa sawit dan peningkatan serta pengembangan aksesibilitas
perkerasan jalan, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan
1
limbah kelapa sawit berupa abu dari hasil pembakarannya yang akan
dijadikan sebagai bahan pengisi (filler) pada campuran aspal porus.
1.2
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penambahan abu limbah kelapa sawit pada
campuran aspal porus dalam kondisi optimum.
Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk memberikan suatu
alternatif
dalam
meningkatkan
mutu
perkerasan
jalan
dengan
menggunakan bahan pengisi abu limbah kelapa sawit terhadap
campuran aspal porus sehingga dapat direkomendasikan sebagai salah
satu bahan untuk perkerasan jalan pada konstruksi jalan raya. Selain itu
dapat juga sebagai penanggulangan dan pemanfaatan limbah kelapa
sawit.
1.3
Batasan Masalah
1. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada skala laboratorium.
2. Bahan yang digunakan adalah abu limbah kelapa sawit, yang
akan dijadikan sebagai filler pada campuran aspal.
3. Spesifikasi campuran yang digunakan adalah aspal porus.
4. Pemeriksaan campuran aspal dengan abu limbah kelapa sawit
sebagai bahan pengisi perkerasan dengan variasi 0%, 50%,
100% terhadap filler pada campuran aspal.
1.4
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari:
BAB I
Pendahuluan
Mencakup latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan
masalah serta sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang penelitian yang sudah pernah dilakukan,
teori dasar yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian
Berisikan metodologi yang akan menjadi alur dalam analisis
yang akan dilakukan serta menguraikan peralatan dan bahan
yang dibutuhkan dalam penelitian.
BAB IV Prosedur dan Hasil Kerja
Terdiri dari tahapan penelitian dan hasil yang diperoleh.
BAB V
Analisis dan Pembahasan
Menjelaskan analisa dan pembahasan berdasarkan hasil yang
diperoleh.
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Memberikan kesimpulan dan saran penyusunan tugas akhir.
SEBAGAI BAHAN PENGISI (FILLER) PADA CAMPURAN
ASPAL PORUS
SKRIPSI
Oleh :
AL RAHMAN
07172038
JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
ABSTRAK
Prasarana jalan merupakan hal yang penting dalam menunjang berbagai
aktivitas sosial dan menunjang perkembangan perekonomian. Dengan
bertambahnya jumlah penduduk maka pembangunan prasarana jalan
juga semakin bertambah, sehingga lahan untuk resapan air ke dalam
tanah semakin berkurang. Oleh karena itu perlu terobosan baru untuk
pembangunan jalan yang ramah terhadap lingkungan salah satunya
adalah aspal porus. Aspal porus adalah campuran aspal dengan kadar
pasir yang rendah untuk mendapatkan ruang pori yang tinggi. Dengan
adanya ruang pori yang tinggi diharapkan dapat meresapkan air. Dalam
menjaga lingkungan dan sumber daya alam yang dapat rusak atau habis
akan menghambat lajunya pembangunan. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini abu limbah kelapa sawit dimanfaatkan sebagai filler dalam
campuran aspal porus. Abu kelapa sawit merupakan limbah dari
pengolahan kelapa sawit yang merupakan sisa dari pembakaran serabut
dan cangkang buah kelapa sawit didalam tungku pembakaran yang
disebut boiller. Bahan limbah ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan abu kelapa sawit yang
dimanfaatkan sebagai filler ke dalam campuran aspal porus dengan
kadar 0%,507%, 100% dari berat filler pada campuran. Dari hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau pengetahuan
tentang pemenuhan kebutuhan akan filler pada campuran yang sekaligus
dapat mengatasi limbah dari perindustrian. Hasi dari penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan abu limbah kelapa sawit sebagai filler
pada campuran aspal porus menghasilkan nilai parameter marshall yang
mendekati parameter marshall campuran dengan menggunakan semen
portland sebagai filler, seperti stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient
dan VIM. Sehingga campuran dengan kadar aspal optimum 6,65%
tersebut mampu menahan beban lalu lintas dan dapat digunakan sebagai
campuran aspal dalam perkerasan jalan raya. Namun semakin banyak
penggunaan abu, semakin banyak pula kadar aspal yang dibutuhkan
karena perbandingan volume penggunaan abu lebih besar dibanding
dengan volume semen portland untuk berat yang sama.
Kata kunci: Abu limbah kelapa sawit, aspal porus, filler, kadar
aspal optimum, Marshall Quotient
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Peningkatan dan pengembangan aksesibilitas transportasi jalan
adalah suatu hal yang sangat penting untuk menunjang aktivitas sosial
dan perekonomian daerah suatu negara. Oleh karena itu pengembangan
jaringan jalan adalah sesuatu yang dipandang perlu untuk dapat
melayani perkembangan arus lalu lintas dengan aman dan nyaman.
Salah satu faktor pendukung agar aksessibilitas suatu jaringan jalan
menjadi aman dan nyaman bagi pengguna jalan, yaitu dengan
mendesain suatu lapis permukaan perkerasan jalan yang baik dan dapat
bertahan selama masa layanannya.
Perkerasan jalan di Indonesia pada umumnya memakai
perkerasan lentur dengan batuan dan pasir sebagai bahan pengisinya.
Untuk menghemat biaya dan penanggulangan terhadap kelangkaan
bahan pengisi campuran, perlu adanya bahan lain sebagai pengganti
dalam campuran aspal. Pemakaian limbah dari perindustrian dapat
dijadikan alternatif sebagai bahan dalam pencampuran aspal.
Perindustrian di Indonesia cenderung menghasilkan banyak
limbah yang berdampak negatif terhadap kehidupan manusia. Industri
kelapa sawit merupakan perindustrian di indonesia yang menghasilkan
limbah yang cukup banyak.
Untuk memberikan hasil guna yang baik pada kasus limbah
kelapa sawit dan peningkatan serta pengembangan aksesibilitas
perkerasan jalan, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan
1
limbah kelapa sawit berupa abu dari hasil pembakarannya yang akan
dijadikan sebagai bahan pengisi (filler) pada campuran aspal porus.
1.2
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penambahan abu limbah kelapa sawit pada
campuran aspal porus dalam kondisi optimum.
Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk memberikan suatu
alternatif
dalam
meningkatkan
mutu
perkerasan
jalan
dengan
menggunakan bahan pengisi abu limbah kelapa sawit terhadap
campuran aspal porus sehingga dapat direkomendasikan sebagai salah
satu bahan untuk perkerasan jalan pada konstruksi jalan raya. Selain itu
dapat juga sebagai penanggulangan dan pemanfaatan limbah kelapa
sawit.
1.3
Batasan Masalah
1. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada skala laboratorium.
2. Bahan yang digunakan adalah abu limbah kelapa sawit, yang
akan dijadikan sebagai filler pada campuran aspal.
3. Spesifikasi campuran yang digunakan adalah aspal porus.
4. Pemeriksaan campuran aspal dengan abu limbah kelapa sawit
sebagai bahan pengisi perkerasan dengan variasi 0%, 50%,
100% terhadap filler pada campuran aspal.
1.4
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari:
BAB I
Pendahuluan
Mencakup latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan
masalah serta sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang penelitian yang sudah pernah dilakukan,
teori dasar yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian
Berisikan metodologi yang akan menjadi alur dalam analisis
yang akan dilakukan serta menguraikan peralatan dan bahan
yang dibutuhkan dalam penelitian.
BAB IV Prosedur dan Hasil Kerja
Terdiri dari tahapan penelitian dan hasil yang diperoleh.
BAB V
Analisis dan Pembahasan
Menjelaskan analisa dan pembahasan berdasarkan hasil yang
diperoleh.
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Memberikan kesimpulan dan saran penyusunan tugas akhir.