EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KARTU UNO DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN.

(1)

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KARTU UNO DALAM

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh: NURHASANAH

0902578

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nurhasanah

Efektivitas Teknik Permainan Kartu Uno dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman

Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I

DR. Lucky Herliawan Y.A., M.Pd. NIP. 196401041989031001

Pembimbing II

Irma Permatawati, S.Pd., M.Pd. NIP. 198210042005012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan pendidikan Bahasa Jerman

Drs. AMIR, M.Pd. NIP. 196111101985031005


(3)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KARTU

UNO

DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA

BAHASA JERMAN

Oleh Nurhasanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Nurhasanah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Efektivitas Teknik Permainaan Kartu Uno dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.

Bandung, Mei 2013 Yang membuat pernyataan,


(5)

ABSTRAKT

Nurhasanah. Die Effektivität der Uno-Kartenspieltechnik beim Lernen des Deutschen Wortschatzes. Zulassungsarbeit: Deutschabteilung der FPBS UPI Bandung. 2013.

Im Deutschlernen erfahren die Schüler die Schwierigkeiten, u.a. die Schwierigkeiten bei der Wortschatzsbeherrschung. In diesem Fall haben die Ergebnisse der Umfrage unterstützt, dass die 88,10% von 42 Schülern der Meinung waren, dass sie Mangel an deutschem Wortschatzhaben. Die Ursache dieser Schwierigkeiten wird u.a. von der geringen Motivation der Schüler verursacht. Aus den obigen Überlegungen hat die Verfasserin eine Untersuchung durchgeführt, um die deutsche Wortschatzsbeherrschung der Schüler zu erhöhen. Diese Untersuchung hat folgende Ziele: 1) die Wortschatzsbeherrschung der Schüler vor und nach der Anwendung Uno-Kartenspieltechnik herauszufinden, 2) die Effektivität der Anwendung der Uno-Kartenspieltechnik zu erfahren. In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experimentmethode und Design einer Gruppe mit Vor- und Nachtest verwendet. Die Population der Untersuchung waren alle Schüler XI Klasse SMA Pasundan 1 Bandung, und die Probanden der Untersuchung waren 33 Schüler der Klasse in der SMA Pasundan 1 Bandung. Die Instrumente dieser Untersuchung waren Vor- und Nachtest. In dieser Untersuchung wurde der Sign-test verwendet, um die Hypothese der Untersuchung zu überprüfen. Die Ergebnisse der Datenanalyse zeigten, dass die Durchschnittsnote des Vortestes 34,74 und des Nachtestes 91,71 ist. Das lautet, dass die Durchschnittsnote der Schüler nach der Anwendung Uno- Kartenspieltechnik erhöht werden konnte. Nach der Datenanalyse des Sign-tests wurde herausgefunden, dass die signifikante Note 0,000 kleiner als probabilitäte Note 0,05 war. Mit anderen Wörtern kann man sagen, dass es einen signifikanten Unterschied zwischen der Wortschatzsbeherrschung der Schüler nach der Anwendung Uno-Kartenspieltechnik mit der Vertrauenstufe 95% gibt. Das heißt, dass die Uno-Kartenspieltechnik effektiv ist, um die deutsche Wortschatzsbeherrschung der Schüler zu erhöhen. Nach dem Ergebnis dieser Untersuchung schlägt die Verfasserin vor, dass das Uno-Kartenspiel als alternative Hilfsmittel im deutschen Wortschatzsunterricht verwendet werden kann.


(6)

ABSTRAKSI

Nurhasanah. Efektivitas Teknik Permainan Kartu Uno dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman. Skripsi: Jurusan pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI Bandung. 2013.

Dalam mempelajari bahasa Jerman siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kosakata. Hal ini didukung dengan hasil angket yang menunjukkan 88,10% dari 42 siswa berpendapat bahwa menghafal kosakata bahasa Jerman sukar. Adapun penyebab kesulitan siswa tersebut antara lain dikarenakan kurangnya motivasi siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan menggunakan teknik permainan kartu Uno untuk meningkatkan penguasaan kosakata. Adapun tujuan penelitian ini untuk: 1) mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa sebelum dan sesudah penerapan teknik permainan kartu Uno, 2) mengetahui efektivitas penerapan teknik permainan kartu Uno. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung, dan sampel penelitian adalah 33 siswa dari kelas XI IPA 3 SMA di Pasundan 1 Bandung. Instrumen penelitian ini adalah pretest dan

posttest. Dalam penelitian ini digunakan Sign-test untuk menguji hipotesis

penelitian. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai rata-rata pretest 34,74 dan nilai rata-rata posttest 91,71. Hal tersebut berarti nilai rata-rata siswa meningkat setelah penerapan kartu Uno. Berdasarkan hasil analisis dengan Sign-test diperoleh nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 dengan taraf nyata 5%. Dengan kata lain, dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan setelah penerapan teknik permainan kartu Uno dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa teknik permainan kartu Uno efektif untuk meningkatkan kosakata bahasa Jerman. Berdasarkan hal tersebut, penulis menyarankan, bahwa permainan kartu Uno dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAKT ... i

ABSTRAKSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Definisi Operasional ... 6

F. Tujuan Penelitian ... 7

G. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Konsep Dasar Media Pembelajaran ... 9

1. Pengertian Media Pemebelajaran ... 9

2. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 11


(8)

4. Fungsi Media Pembelajaran ... 15

5. Manfaat Media Pembelajaran ... 16

B. Konsep Dasar Kosakata ... 19

1. Pengertian Kosakata ... 19

2. Klasifikasi Kosakata ... 21

3. Manfaat Penguasaan Kosakata... 22

C. Konsep Dasar Kartu Uno ... 23

1. Pengertian Kartu Uno ... 23

2. Karakteristik Kartu Uno ... 25

3. Permainan Kartu Uno dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman ... 26

4. Langkah-langkah Penggunaan Kartu Uno ... 28

5. Kelebihan dan Kekurangan Kartu Uno ... 34

D. Kerangka Berpikir ... 35

E. Hipotesis ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 38

B. Variabel Penelitian ... 39

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

D. Populasi dan Sampel ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 40

F. Teknik Penelitian ... 41


(9)

2. Teknik Pengolahan Data ... 41

G. Hipotesis Statistik ... 43

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 44

B. Uji Persyaratan Analisis ... 44

1. Uji Normalitas ... 44

2. Uji Homogenitas ... 45

C. Analisis Deskriptif ... 46

D. Analisis Perbandingan Pretest dan Posttest dengan Sign-test .. 47

E. Pengujian Hipotesis (Analisis Verifikatif) ... 47

F. Analisis Hasil Angket Pembelajaran ... 48

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 54


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa, proses pembelajaran bahasa memiliki tujuan untuk menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit), keterampilan berbicara (Sprachfertigkeit), keterampilan membaca (Lesefertigkeit), dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Untuk menguasai keterampilan berbahasa tersebut, diperlukan perbendaharaan kosakata yang memadai. Komponen ini merupakan komponen yang sangat berpengaruh dalam mempelajari dan menguasai keterampilan-keterampilan berbahasa tersebut. Apabila penguasaan kosakata kurang baik, maka diasumsikan akan terdapat hambatan dalam mempelajari empat keterampilan berbahasa tersebut.

Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan kegiatan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pasundan 1 Bandung terlihat ada kendala yang cukup berarti dalam proses belajar bahasa Jerman, yaitu siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa Jerman.Kesulitan siswa dalam menguasai kosakata tersebut dikarenakan beberapa hal, salah satunya adalah kurang tertariknya siswa dalam menghafal kosakata bahasa Jerman, selain itu siswa disibukkan dengan banyaknya tugas dan materi yang harus dipelajari dari mata pelajaran lainnya.


(11)

Berdasarkan paparan di atas, guru diharapkan untuk berperan penting dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan lebih efektif, agar tujuan pembelajaran bahasa Jerman dapat tercapai. Dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, guru harus mengembangkan kemampuannya dalam merumuskan strategi pembelajaran yang lebih baik, efektif dan efisien untuk membantu siswa belajar bahasa Jerman.

Hal ini terasa lebih mendesak lagi, ketika penulis mengikuti PPL di SMA Pasundan 1 Bandung. Keadaan fasilitas di kelas masih terbilang tradisional, hanya ada papan tulis untuk menyampailkan materi. Oleh karena itu, penulis beranggapan bahwa proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat lebih efisien dengan adanya alat bantu dalam pembelajaran (Hilfsmittel im Unterricht). Alat bantu tersebut dapat berupa media pembelajaran yang sifatnya tradisional yang berbentuk permainan edukatif, namun dapat menarik perhatian dan antusiasme siswa dalam mempelajari bahasa Jerman.

Penerapan alat bantu (Hilfsmittel im Unterricht) seperti media permainan edukatif dalam pembelajaran, selain membuat suasana belajar dan mengajar terasa lebih mudah dan menyenangkan, juga dapat menanamkan nilai moral dalam diri siswa untuk belajar bersama dengan penuh tanggung jawab, menumbuhkan sikap empati dan simpati terhadap sesama, dan sikap saling menghormati dan menghargai. Berdasarkan kelebihan dalam penggunaan media permainan edukatif dalam pembelajaran, penulis tertarik untuk meneliti efektivitas sebuah media dalam pembelajaran.


(12)

Dalam meneliti efektivitas sebuah media pembelajaran berupa permainan edukatif dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, guru harus cermat dalam memilih media pembelajaran tersebut. Pemilihan media pembelajaran sebaiknya disesuaikan dengan keadaan dan situasi di kelas, baik keadaan sarana dan prasarana maupun situasi siswa. Berdasarkan pengamatan penulis ketika mengajar, sebagai sarana dan prasarana di kelas belum ada alat proyektor atau alat elektronik lainnya yang dapat menunjang proses pembelajaran bahasa. Oleh karena itu, media yang dapat digunakan saat mengajar di kelas adalah media tradisional.

Penulis telah menggunakan media tradisional berupa permainan edukatif, seperti permainan KOKAMI (Kotak Teka-teki Misterius) untuk membantu siswa menghafal nomina dengan Artikel pada tema Essen und Trinken, permainan

Würfelspiele mit Schlangen und Leitern untuk membantu siswa menghafal dan

memahami pengelompokan nomina yang terdapat pada tema Essen und Trinken. Melalui penerapan media-media permainan tersebut penulis melihat ketertarikan siswa dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas, sehingga suasana kelas menjadi menyenangkan dan siswa fokus dalam belajar.

Permainan edukatif seperti ini dianggap penulis cukup efektif untuk membantu guru mengajarkan kosakata bahasa Jerman. Sejalan dengan penjelasan di atas, penulis beranggapan bahwa permainan kartu Uno yang sering dimainkan oleh anak muda di Indonesia khususnya di pulau Jawa sekarang ini, dapat menjadi media bantuan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, namun dugaan ini belum teruji kebenarannya. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah langkah pengujian


(13)

agar dugaan tersebut menjadi sebuah fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Langkah pengujian tersebut berupa sebuah penelitian ilmiah yang akan dilakukan penulis.

Kartu Uno merupakan sebuah permainan yang berasal dari negara Italia yang bernama Kartu Uno, dalam bahasa Italia Uno berarti satu.Kartu Uno ini merupakan permainan kartu yang menekankan pada warna, angka dan simbol. Kartu Uno akan dimodifikasi sesuai kebutuhan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan penambahan gambar nomina. Kartu Uno yang telah dimodifikasi ini diharapkan dapat membantu siswa dalam menghafal kosakata bahasa Jerman.

Beranjak dari penjelasan di atas, penulis berupaya melakukan sebuah

penelitian yang berjudul “Efektivitas Teknik Permainan Kartu Uno dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman” untuk membuktikan dugaan penulis. Penelitian ini pada akhirnya diharapkan dapat menjadi sebuah solusi bagi guru dan siswa dalam menunjang keberhasilan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bahasa Jerman di kelas.

B. Identifikasi Masalah

Beranjak dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, identifikasi masalah yang sering ditemui di lapangan yang menghambat dan menjadi kendala dalam proses pembelajaran bahasa Jerman adalah sebagai berikut:


(14)

1. Apakah kesulitan siswa dalam menguasai keterampilan berbahasa Jerman disebabkan karena kurangnya frekuensi menghafal kosakata bahasa Jerman? 2. Apakah rendahnya penguasaan kosakata siswa disebabkan sulitnya siswa

menghafal kosakata bahasa Jerman?

3. Apakah rendahnya minat dan motivasi siswa dalam mempelajari bahasa Jerman mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman?

4. Apakah alat bantu atau media pembelajaran berupa permainan dapat membantu guru dalam mengajarkan materi kosakata bahasa Jerman?

5. Apakah sebuah permainan yang dijadikan media pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman?

6. Apakah media pembelajaran berupa permainan edukatif seperti permainan kartu Uno efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi kosakata bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi agar tidak terlalu meluas sehingga penelitian akan semakin terfokus pada sasaran penelitian. Batasan masalah penelitian ini adalah efektivitas media pembelajaran berupa permainan kartu Uno pembelajaran kosakata bahasa Jermandengan tema die Wohnung. Kosakata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenis nomina (Substantiv).


(15)

D. Rumusan Masalah

Beranjak dari batasan masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat penguasaan kosakata siswa sebelum penerapan teknik permainan kartu Uno?

2. Adakah peningkatanpenguasaan kosakata siswa setelah penerapan teknik permainan kartu Uno?

3. Apakah penerapan teknik permainan kartu Uno efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman?

E. Definisi Operasional

Definisi operasional ini dirancang untuk menghindari kesalahan penafsiran tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Efektivitas dalam penelitian ini adalah keberhasilan penerapan teknik permainan kartu Uno dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

2. Permainan kartu Uno dalam penelitian ini adalah teknik permainan kartu yang memiliki empat warna, bergambar, memiliki sembilan angka dan empat simbol serta memiliki beberapa ketentuan dalam memainkannya. Penulis akan memodifikasi kartu dengan menambahkan beberapa gambar nomina atau kata benda yang dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.


(16)

3. Pembelajaran kosakata dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar dan mengajar mengenai kosakata berupa nomina atau kata benda bahasa Jerman dengan menggunakan permainan kartu Uno.

4. Penguasaan kosakata dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengenal dan memahami beberapa kosakata berupa nomina atau kata benda dalam bahasa Jerman berdasarkan hasil pretest dan posttest.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa sebelum penerapan teknik permainan kartu Uno.

2. Ada atau tidaknya peningkatan penguasaan kosakata siswa setelah penerapan teknik permainan kartu Uno.

3. Efektivitas penerapan teknik permaianan kartu Uno dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, ialah sebagai berikut:

1. Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam pemilihan media pembelajaran alternatif untuk mengajarkan materi kosakata bahasa Jerman agar suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan produktif.


(17)

2. Bagi siswa, diharapkan penelitian ini dapat memotivasi belajar siswa dan menghafal kosakata bahasa Jerman dengan suasana yang menyenangkan namun tetap fokus.

3. Penulis berharap agar penelitian ini dapat dijadikan acuan atau rujukan bagi peneliti lain dalam bahasan atau variabel Y yang berbeda, seperti penguasaan kosakata adjektiva atau kosakata verba, dan pembelajaran


(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan model one-group-pretest-posttest design, artinya penulis menggunakan satu kelas penelitian untuk diberikan perlakuan (treatment) dalam jangka waktu tertentu, serta data penelitian adalah hasil pretest dan

posttest. Perlakuan yang diberikan adalah penerapan teknik permainan kartu Uno

dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Subjek penelitian siswa kelas XI di SMA Pasundan 1 Bandung dengan menggunakan teknik purpose random

sampling, artinya pemilihan sampel penelitian dilakukan secara acak dengan

tujuan mendapatkan sampel yang memenuhi kriteria pemilihan, yakni sampel yang mengikuti keseluruhan kegiatan penelitian mulai dari tahap pretest,

treatment dan posttest.

Tabel 1 Desain Pretest dan Posttest dalam Satu Kelompok

Pretest

Variabel bebas (Perlakuan)

Posttest

Y X Y

Keterangan:

Y: Pemberian pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan dilakukan (pretest)


(19)

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu:

1. Variabel bebas (variabel X), yakni penerapan permainan kartu Uno dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman siswa.

2. Variabel terikat (variabel Y), yakni hasil pembelajaran kosakata bahasa Jerman siswa dengan menggunakan media pembelajaran berupa permainan kartu Uno.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian dilakukan saat PPL (Program Pengalaman Lapangan) di kelas XI SMA Pasundan 1 pada bulan April sampai dan bulan Juni tahun 2013.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah 33 siswa kelas XI IPA 3 Pasundan 1 Bandung semester genap tahun ajaran 2012-2013.


(20)

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perencanaan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiga kali treatment, perangkat tes berupa soal pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reabilitas untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa melalui tahap pretest dan posttest, serta angket pembelajaran yang ditujukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan teknik permainan kartu Uno, serta perangkat permainan kartu Uno yang dimodifikasi dan ditambahkan gambar nomina.

Tabel 2 Instrumen Penelitian

No Instrumen Deskripsi Target

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP sebagai acuan alur jalannya perlakuan atau treatment

pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan kartu Uno

Tersedianya acuan alur pembelajaran yang terarah dan jelas

2 Kartu Uno Media yang digunakan sebagai sumber belajar, berupa simulasi permainan kartu, driil (mengucap berulang-ulang kata benda pada gambar dalam Uno)

Terbentuknya teknik pembelajaran bahasa Jerman untuk siswa

3 Tes pilihan ganda

Tes butir soal pilihan ganda, dengan jumlah 30 butir soal (Lihat lampiran

Untuk melihat penguasaan kosakata siswa sebelum dan sesudah penerapan kartu Uno dalam pembelajaran 4 Angket Angket ini diberikan kepada siswa Untuk mendapatkan


(21)

pembelajaran yang menjadi sampel penelitian untuk mengetahui respon mereka mengenai pembelajaran dengan penerapan kartu Uno

deskripsi siswa mengenai pembelajaran dengan kartu Uno

F. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data penelitian ini, adalah sebagai berikut:

a. Kajian pustaka, yaitu mengumpulkan berbagai materi untuk landasan penelitian yang akan dilakukan.

b. Pretest atau perangkat tes awal untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa

sebelum diberikan perlakuan.

c. Posttest atau perangkat tes akhir untuk mengetahui sejauh mana perbedaan

hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

2. Teknik Pengolahan data

Langkah-langkah yang digunakan untuk mengolah data penelitian, sebagai berikut:

a. Hasil pretest dan posttest dianalisis dengan menggunakan SPSS V 18 untuk memperoleh data statistik dasar.

b. Analisis deskripsi sebagai uraian statistik dasar data penelitian, yang meliputi jumlah sampel, rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, nilai maksimum, dan uji perbandingan nilai.


(22)

c. Penentukan uji statistik yaitu, ditentukan sesuai dengan data penelitian. Uji statistika parametris apabila data berdistribusi normal, dan uji statistika non-parametris apabila data berdistribusi tidak normal.

Tabel 3 Teknik Pengujian Hipotesis Komparatif

Macam Data

Bentuk Komparasi

Dua Sampel K Sampel

Korelasi Independen Korelasi Independen Interval Ratio t-test* dua sampel t-test dua sampel One Way Anova* Two Way Anova One Way Anova* Two Way Anova

Nominal Mc Nemar

Fisher Exact Chi Kuadrat Two Sample Chi Kuadrat for k Sample Cochran Q Chi Kuadrat for K Sample Ordinal Sign test Wilcoxon Matched Pairs Median Test Mann-Whitney U test Kolomogorov Smirnov Wald Wolfowitzt Friedman Two Way Anova Median Extension Kruskal-Walls One Way Anova *Statistik Parametris

d. Persentasi respon/pendapat siswa, dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan responnya, yakni positif (SS + S) atau negatif (TS+STS) dengan rumus sebagai berikut :


(23)

Keterangan :

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat tidak Setuju

G. Hipotesis Statistik

Langkah akhir dari pengolahan data pengujian hipotesis yaitu melakukan uji hipotesis statistik atau analisis verifikatif dengan kriteria penerimaan sebagai berikut:

Keterangan:

: Hasil belajar siswa sesudah perlakuan (posttest)

: Hasil belajar siswa sebelum perlakuan (pretest)

: Tidak terdapat peningkatan penguasaan kosakata siswa setelah penerapan media kartu Uno dalam pembelajaran bahasa Jerman.

: Terdapat peningkatann penguasaan kosakata siswa setelah penerapan media kartu Uno dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.


(24)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, yang telah dilakukan pada bulan April sampai bulan Juni tahun 2013, dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung, dan sampel penelitian 33 siswa yang dipilih berdasarkan kriteria pemilihan, diperoleh beberapa simpulan, sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata siswa pada pretest sebesar 34,74, nilai terendah siswa sebesar 10,00 dan nilai tertinggi siswa sebesar 60,00. Berdasarkan kualifikasi tingkat penguasaan, kategori penguasaan kosakata siswa kurang dilihat dari nilai rata-rata siswa pada pretest.

2. Nilai rata-rata siswa sebesar 91,71, nilai terendah siswa sebesar 70,00, dan nilai tertinggi siswa sebesar 96,66. Berdasarkan kualifikasi tingkat penguasaan, kategori penguasaan kosakata siswa sangat baik dilihat dari nilai rata-rata siswa pada posttest. Hal ini menunjukkan bahwa, adanya peningkatan yang siginifikan terhadap nilai rata-rata siswa setelah

treatment dengan penerapan kartu Uno pada pembelajaran kosakata bahasa

Jerman.

3. Berdasarkan analisis data penelitian yang menggunakan teknik Sign-test pada SPSS V 18, diperoleh nilai signifikansi lebih kecil daripada nilai probabilitas baik pada taraf nyata 5% ataupun 1% (0,000 < 0,05 atau 0,000


(25)

2

< 0,01). Hal ini dapat dikatakan, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dengan posttest dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian, dapat disimpulkan pada kelas eksperimen setelah diberikan

treatment terdapat peningkatan hasil belajar yang lebih baik daripada

sebelumnya atau diterimanya Hi: SsP > SbP. Hal ini berarti penerapan permainan kartu Uno efektif digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dan landasan teoretis sebagai dasar penelitian ini, maka dapat dipaparkan beberapa saran, yakni:

1. Teknik permainan kartu Uno dapat digunakan sebagai media alternatif dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, khususnya jenis kata nomina bahasa Jerman. Permainan kartu Uno yang telah dimodifikasi telah terbukti dapat membantu dan memotivasi siswa mengingat kosakata bahasa Jerman. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa, permainan kartu Uno efektif digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

2. Bagi peneliti yang akan meneliti dengan pembahasan yang sama, diharapkan menggunakan variabel terikat (variabel y) yang berbeda, seperti penguasaan kosakata adjektiva atau kosakata verba, pembelajaran

Grammatik atau pembelajaran berbicara agar permainan kartu Uno dalam


(26)

55

Daftar Pustaka

. (2009). PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH (2009). Universitas Pendidikan Indonesia.: Tidak Tersedia.

. (2012). Unterrichtseinheit, Wortarten, Satzarten und Satzgliedern. Tersedia: http://www.lernstunde.de/thema/wortartensatz/grundwissen.htm. (Diakses pada 22 Oktober 2012)

. (2013). Uno (Kartenspiel). Tersedia:

http://de.wikipedia.org/wiki/Uno_(Kartenspiel). (Diakses pada 03 Juni 2013).

ABS., Herman Josep et al. (2012). Ihr Wortschatzt ist ihr wichtigstes

Kapital.Tersedia: http://www.redenwelt.de/einzelansicht/tipp/ihr-wortschatz-ist-ihr-wichtigstes-kapital.html (Diakses pada 31 maret 2013).

Arikunto, Suharsimi. (2006). PROSEDUR PENELITIAN SUATU PENDEKATAN

PRAKTIK (REVISI VI). Jakarta, Indonesia: PT RINEKA CIPTA.

Böhm. (2005). Worterbuch der Pädagogik. Stuttgart: Alfred Kröner Verlag.

Dauvillier, Christa., dan Dorothea Lévy-Hillerich. (2004). Spiele im

Deutschunterricht. München: Goethe-Institut.

Frederking, Volker., Axel Krommer., dan Klaus Maiwald. (2008). Mediendidaktik

Deutsch (Eine Einführung). Berlin : Erich Schmidt Verlag GmbH & Co.

Hermawan, Wawan. (2004). Statistika Non-Parametrik. Tersedia:

http://www.slideshare.net/wacir/statistika-non-parametrik. (Diakses pada 14 Juni 2013).

Huneke, Hans-Werner., dan Wolfgang Steinig. (2010). Deutsch als

Fremdsprache. Berlin: Erich Schmid Verlag & Co.

Iskandarwassid., dan Dadang Sunendar. (2010). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT. Remaja Rosdakarya.


(27)

56

Sadiman, Aris S., et al. (2008). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Setiani. (2013). Artikel Ilmiah : Pengembangan Kartu Uno Plus sebagai media

pembelajaran untuk pokok bahasan plantae pada materi pelajaran biologi SMA. Tersedia: http://fkipunja-ok.com/versi_2a/extensi/artikel_ilmiah/artikel/A1C408052_334.pdf (Diakses pada 18 Maret 2013).

Steinmann, Cornelia. (2013). Deutsch Lernen ist wichtig. Tersedia:

http://cornelia.siteware.ch/cms/daf-daz-2/wortschatz-und-worterbucher

(Diakses 30 maret 2013).

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surkamp. (2010). Metzler Lexikon Fremdsprachen-didaktik. Stuttgart: JB.

Metzler’sche Verlagsbuchhandlung und Carl Ernst Poeschel Verlag GmbH.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Wermke, Matthias., et al. (2007). DUDEN Universal Wörterbuch. Mannheim: Bibliographisches Institut & F. A Brockhaus AG.

Wibawa. (1991). Media Pengajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidik : Tidak Tersedia.


(1)

c. Penentukan uji statistik yaitu, ditentukan sesuai dengan data penelitian. Uji statistika parametris apabila data berdistribusi normal, dan uji statistika non-parametris apabila data berdistribusi tidak normal.

Tabel 3 Teknik Pengujian Hipotesis Komparatif

Macam Data

Bentuk Komparasi

Dua Sampel K Sampel

Korelasi Independen Korelasi Independen Interval Ratio t-test* dua sampel t-test dua sampel One Way Anova* Two Way Anova One Way Anova* Two Way Anova

Nominal Mc Nemar

Fisher Exact Chi Kuadrat Two Sample Chi Kuadrat for k Sample Cochran Q Chi Kuadrat for K Sample Ordinal Sign test Wilcoxon Matched Pairs Median Test Mann-Whitney U test Kolomogorov Smirnov Wald Wolfowitzt Friedman Two Way Anova Median Extension Kruskal-Walls One Way Anova *Statistik Parametris

d. Persentasi respon/pendapat siswa, dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan responnya, yakni positif (SS + S) atau negatif (TS+STS) dengan rumus sebagai berikut :


(2)

Keterangan :

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat tidak Setuju

G. Hipotesis Statistik

Langkah akhir dari pengolahan data pengujian hipotesis yaitu melakukan uji hipotesis statistik atau analisis verifikatif dengan kriteria penerimaan sebagai berikut:

Keterangan:

: Hasil belajar siswa sesudah perlakuan (posttest) : Hasil belajar siswa sebelum perlakuan (pretest)

: Tidak terdapat peningkatan penguasaan kosakata siswa setelah penerapan media kartu Uno dalam pembelajaran bahasa Jerman. : Terdapat peningkatann penguasaan kosakata siswa setelah

penerapan media kartu Uno dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.


(3)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, yang telah dilakukan pada bulan April sampai bulan Juni tahun 2013, dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung, dan sampel penelitian 33 siswa yang dipilih berdasarkan kriteria pemilihan, diperoleh beberapa simpulan, sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata siswa pada pretest sebesar 34,74, nilai terendah siswa sebesar 10,00 dan nilai tertinggi siswa sebesar 60,00. Berdasarkan kualifikasi tingkat penguasaan, kategori penguasaan kosakata siswa kurang dilihat dari nilai rata-rata siswa pada pretest.

2. Nilai rata-rata siswa sebesar 91,71, nilai terendah siswa sebesar 70,00, dan nilai tertinggi siswa sebesar 96,66. Berdasarkan kualifikasi tingkat penguasaan, kategori penguasaan kosakata siswa sangat baik dilihat dari nilai rata-rata siswa pada posttest. Hal ini menunjukkan bahwa, adanya peningkatan yang siginifikan terhadap nilai rata-rata siswa setelah treatment dengan penerapan kartu Uno pada pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

3. Berdasarkan analisis data penelitian yang menggunakan teknik Sign-test pada SPSS V 18, diperoleh nilai signifikansi lebih kecil daripada nilai probabilitas baik pada taraf nyata 5% ataupun 1% (0,000 < 0,05 atau 0,000


(4)

< 0,01). Hal ini dapat dikatakan, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dengan posttest dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian, dapat disimpulkan pada kelas eksperimen setelah diberikan treatment terdapat peningkatan hasil belajar yang lebih baik daripada sebelumnya atau diterimanya Hi: SsP > SbP. Hal ini berarti penerapan permainan kartu Uno efektif digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dan landasan teoretis sebagai dasar penelitian ini, maka dapat dipaparkan beberapa saran, yakni:

1. Teknik permainan kartu Uno dapat digunakan sebagai media alternatif dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, khususnya jenis kata nomina bahasa Jerman. Permainan kartu Uno yang telah dimodifikasi telah terbukti dapat membantu dan memotivasi siswa mengingat kosakata bahasa Jerman. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa, permainan kartu Uno efektif digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

2. Bagi peneliti yang akan meneliti dengan pembahasan yang sama, diharapkan menggunakan variabel terikat (variabel y) yang berbeda, seperti penguasaan kosakata adjektiva atau kosakata verba, pembelajaran Grammatik atau pembelajaran berbicara agar permainan kartu Uno dalam pembelajaran dapat lebih bermanfaat.


(5)

55

Daftar Pustaka

. (2009). PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH (2009). Universitas Pendidikan Indonesia.: Tidak Tersedia.

. (2012). Unterrichtseinheit, Wortarten, Satzarten und Satzgliedern. Tersedia: http://www.lernstunde.de/thema/wortartensatz/grundwissen.htm. (Diakses pada 22 Oktober 2012)

. (2013). Uno (Kartenspiel). Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Uno_(Kartenspiel). (Diakses pada 03 Juni 2013).

ABS., Herman Josep et al. (2012). Ihr Wortschatzt ist ihr wichtigstes Kapital.Tersedia:http://www.redenwelt.de/einzelansicht/tipp/ihr-wortschatz-ist-ihr-wichtigstes-kapital.html (Diakses pada 31 maret 2013).

Arikunto, Suharsimi. (2006). PROSEDUR PENELITIAN SUATU PENDEKATAN PRAKTIK (REVISI VI). Jakarta, Indonesia: PT RINEKA CIPTA.

Böhm. (2005). Worterbuch der Pädagogik. Stuttgart: Alfred Kröner Verlag.

Dauvillier, Christa., dan Dorothea Lévy-Hillerich. (2004). Spiele im Deutschunterricht. München: Goethe-Institut.

Frederking, Volker., Axel Krommer., dan Klaus Maiwald. (2008). Mediendidaktik Deutsch (Eine Einführung). Berlin : Erich Schmidt Verlag GmbH & Co.

Hermawan, Wawan. (2004). Statistika Non-Parametrik. Tersedia: http://www.slideshare.net/wacir/statistika-non-parametrik. (Diakses pada 14 Juni 2013).

Huneke, Hans-Werner., dan Wolfgang Steinig. (2010). Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Erich Schmid Verlag & Co.

Iskandarwassid., dan Dadang Sunendar. (2010). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT. Remaja Rosdakarya.


(6)

Sadiman, Aris S., et al. (2008). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Setiani. (2013). Artikel Ilmiah : Pengembangan Kartu Uno Plus sebagai media pembelajaran untuk pokok bahasan plantae pada materi pelajaran biologi

SMA. Tersedia:

http://fkipunja-ok.com/versi_2a/extensi/artikel_ilmiah/artikel/A1C408052_334.pdf (Diakses pada 18 Maret 2013).

Steinmann, Cornelia. (2013). Deutsch Lernen ist wichtig. Tersedia: http://cornelia.siteware.ch/cms/daf-daz-2/wortschatz-und-worterbucher (Diakses 30 maret 2013).

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surkamp. (2010). Metzler Lexikon Fremdsprachen-didaktik. Stuttgart: JB. Metzler’sche Verlagsbuchhandlung und Carl Ernst Poeschel Verlag GmbH. Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Wermke, Matthias., et al. (2007). DUDEN Universal Wörterbuch. Mannheim: Bibliographisches Institut & F. A Brockhaus AG.

Wibawa. (1991). Media Pengajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidik : Tidak Tersedia.