MODEL PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN MEMO.

(1)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODEL PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN MEMO

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh

VALENTINA INDAH NOVIANTI 0706233

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODEL PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN MEMO

Oleh

Valentina Indah Novianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Valentina Indah Novianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MODEL PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN MEMO

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dra. Hj. Nining Warningsih, M.Pd NIP.196107211988032002 / 1183

Pembimbing II

Dra. Hafdarani, M.Pd. NIP.196604251993022001 / 1732

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Drs. Amir, M.Pd


(4)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

Novianti, Valentina Indah. 2013. “Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo”. Bandung: Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kosakata berperan penting dalam proses pembelajaran bahasa Jerman, karena hal itu merupakan faktor penting dalam empat keterampilan berbahasa. Pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran bahasa Jerman di sekolah pembelajar masih mengalami kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa Jerman, salah satunya adalah karena siswa mudah lupa kosakata bahasa Jerman yang telah diajarkan. Oleh karena itu, penulis mencoba menggambarkan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya terdapat penerapan teknik permainan Memo yang dapat melibatkan seluruh siswa menjadi aktif di dalam kelas. Berdasarkan masalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman Dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo”. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan model pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan Memo dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, dan 2) mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo yang membahas subtema Essen und Trinken. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pertama teknik permainan Memo dapat diterapkan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, dan kedua langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo dapat dilihat sebagai berikut: (1) siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan empat pemain, (2) kartu dikocok dan dibentangkan di atas meja seperti persegi panjang dengan bagian belakang menghadap ke atas, (3) setiap pemain mendapat dua kali kesempatan membuka kartu untuk menemukan pasangannya, (4) setelah semua kartu cocok, para pemain mengisi LKS, (5) guru dan siswa membahas hasil kerja siswa dan menghitung nilai yang diperoleh.

Dari penelitian ini penulis menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan teknik permainan Memo dalam pengajaran bahasa Jerman, khususnya dalam pembelajaran kosakata untuk melihat efektivitas teknik tersebut.


(5)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SYNOPSE

Novianti, Valentina Indah. 2013. “Das Lernmodell zum deutschen Wortschatz mit der Spieltechnik Memo”. Bandung: Zulassungsarbeit. Deutschabteilung der Fakultät für Sprachen und Kunst. Universitas Pendidikan Indonesia.

Wortschatz spielt eine groβe Rolle im Lernprozess der deutschen Sprache, denn er ist ein wichtiger Teil von den vier Sprachfertigkeiten. In der Tatsache haben Schüler Schwierigkeiten beim Deutschunterricht, Wortschatz zu beherrschen. Eine der Schwierigkeiten ist es, dass die Lernenden im Unterricht erworbene Kenntnisse leicht vergessen. Deshalb hat die Verfasserin versucht, die Lehrskizze zu beschreiben, in

der die Spieltechnik ,,Memo” eingesetzt ist, so dass alle Schüler aktiv beteiligen. Aufgrund der obengenannten Probleme hat die Verfasserin eine Untersuchung mit dem Titel ,,Das Lernmodell zum deutschen Wortschatz mit der Spieltechnik Memo” durchgeführt. Die Ziele dieser Untersuchung sind folgendes: 1) das Lernmodell mit der Spieltechnik Memo in der Lehrskizze beim Deutschunterricht zu beschreiben, und 2) die Schritte des Lernprozesses zum deutschen Wortschatzunterricht mit der Spieltechnik Memo zu beschreiben. Die Methode, die in dieser Untersuchung verwendet wurde, ist die deskriptiv-qualitative Methode. Die Ergebnisse der Datenanalyse zeigen, dass Spieltechnik Memo beim deutschen Wortschatzunterricht eingesetzt werden kann, und die Schritte des Lernprozesses zum deutschen Wortschatzunterricht mit der Spieltechnik Memo sind wie folgendes: 1) die Lernenden werden in mehrere kleine Gruppen zu ca. vier Spielern eingeteilt, 2) die Karten sind geschüttelt und werden mit der Rückseite nach oben in Form eines Rechtecks auf dem Spieltisch ausgebreitet, 3) jeder Spieler hat zweimale Chance, zwei Kärtchen aufzumachen, 4) wenn alle Karten passen, lösen die Lernenden die Aufgaben im Übungsblatt, 5) der Lehrer und die Lernenden besprechen die Ergebnisse von den Aufgaben und rechnen die Punkte zusammen. Aus den Untersuchungsergebnissen schlägt die Verfasserin vor, eine weitere Untersuchung

über die Anwendung der Spieltechnik ,,Memo” im Deutschunterricht vor allem im


(6)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

SYNOPSE ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 9

A. Model Pembelajaran ... 9

B. Kosakata ... 23

C. Teknik Permainan Memo Dalam Pembelajaran Kosakata ... 34

D. Kerangka Berpikir ... 49

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 52

A. Metode Penelitian ... 52

B. Objek Penelitian ... 52

C. Teknik Penelitian ... 53

D. Instrumen Penelitian ... 53

E. Langkah-langkah Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan menggunakan Teknik Permainan Memo ... 54


(7)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Deskripsi Model Pembelajaran . ...57

B. Langkah-langkah Pembelajaran ... 65

C. Macam-macam Kombinasi Kartu Memo . ...68

D. Pembahasan ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77 RIWAYAT HIDUP


(8)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik dalam kehidupan sosial. Dalam hal tersebut, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang dapat dimengerti, baik lisan maupun tulisan.

Bahasa dapat membantu manusia untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan manusia dari berbagai belahan bumi dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, kesehatan, dan pendidikan. Agar sosialisasi dan komunikasi tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka pembelajaran bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Jepang, bahasa Perancis, bahasa Arab, dan bahasa Jerman di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sangat penting, serta mulai mendapat perhatian.

Dalam mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Jerman, terdapat empat keterampilan dasar berbahasa yang harus dikuasai siswa, yakni mencakup keterampilan menyimak (Hörfetigkeit), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), keterampilan membaca (Lesefertigkeit), dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Agar dapat menguasai empat keterampilan tersebut, siswa dituntut untuk mampu menguasai kosakata bahasa Jerman. Penguasaan kosakata merupakan faktor penunjang yang penting dan saling berkaitan erat dengan empat keterampilan dasar berbahasa, karena hal tersebut dapat membantu siswa dalam


(9)

2

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempraktikkan bahasa Jerman. Apabila penguasaan kosakata siswa kurang memadai, maka komunikasi tidak dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis saat melakukan Program Praktik Lapangan (PPL) di SMA Negeri 4 Bandung pada bulan Juli sampai November 2011, siswa mengalami kesulitan saat pembelajaran berlangsung, karena kemampuan dalam menguasai kosakata bahasa Jerman masih kurang. Hal ini sering menjadi kendala bagi siswa saat membuat kalimat dalam bahasa Jerman. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kurangnya penguasaan kosakata bahasa Jerman pada siswa, faktor internal di antaranya siswa mudah lupa kosakata bahasa Jerman yang telah diajarkan, siswa tidak fokus atau tidak memperhatikan saat guru menyampaikan materi, siswa kurang berlatih dalam mengingat kosakata bahasa Jerman, siswa tidak menyelesaikan tugas yang diberikan guru, catatan yang dibuat tidak lengkap atau tidak rapi, dan kurangnya motivasi belajar siswa. Faktor eksternal yang turut berpengaruh, di antaranya pengaturan tata letak atau formasi tempat duduk di dalam kelas yang belum bervariasi, kebisingan yang ditimbulkan siswa-siswa lain di luar ruang kelas, jumlah siswa dalam kelas yang terlalu banyak sehingga tidak sebanding dengan luas ruang kelas yang ada, dan diduga metode yang digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran bahasa Jerman di dalam kelas belum bervariasi. Faktor eksternal yang telah disebutkan tersebut mengakibatkan materi pembelajaran belum tersampaikan pada siswa secara menyeluruh dengan baik, karena terkadang terdapat siswa yang duduk di belakang jarang terpantau, sehingga terkadang sebagian siswa kurang terlibat secara aktif dan mengalami


(10)

3

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kejenuhan saat belajar di dalam kelas. Hal serupa diungkapkan oleh para ahli di bidang psikologi pendidikan dalam Sagala (2011: 55), bahwa kejenuhan belajar (plateauing) adalah rentang waktu tertentu yang dipakai untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil, karena antara lain kelatihan mental dan indera-indera. Selanjutnya dijelaskan pula mengenai beberapa faktor penyebabnya, yaitu: (1) kesulitan bahan yang dipelajari meningkat, sehingga yang belajar tidak mampu menyelesaikan. Sekalipun yang belajar terus berusaha; (2) metode belajar yang dipergunakan individu tidak memadai, sehingga upaya yang dilakukannya akan sia-sia belaka; dan (3) kejenuhan belajar yang disebabkan oleh keletihan atau kelelahan badan.

Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa dalam merancang Rencana Proses Pembelajaran (RPP) harus terdapat kegiatan yang dapat melibatkan seluruh siswa menjadi aktif di dalam kelas, agar dapat menciptakan suasana belajar di dalam kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan, dapat memotivasi dan meningkatkan minat belajar siswa, sehingga penguasaan kosakata bahasa Jerman pun turut meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Sagala (2011 : 151), bahwa pembelajaran model klasikal ini dapat disempurnakan dengan cara: (1) guru menggunakan metode atau strategi belajar mengajar yang bervariasi, sebab dengan variasi tersebut diharapkan beberapa perbedaan kemampuan anak dapat terlayani; (2) menggunakan alat dan media pengajaran yang dapat membantu siswa khususnya yang mempunyai kelemahan tertentu.


(11)

4

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan dugaan-dugaan yang telah disebutkan di atas, penulis berpendapat bahwa kemampuan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman dapat meningkat, jika RPP yang dibuat mencantumkan rancangan model pembelajaran sebagai bentuk variasi kegiatan yang inovatif di dalam kelas. Ada banyak sekali model pembelajaran yang dapat digunakan, salah satunya adalah teknik permainan dengan menggunakan media. Melalui media yang disesuaikan dengan materi pembelajaran, diharapkan tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai dan memperoleh hasil akhir yang memuaskan. Salah satu media alternatif yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa adalah bermain dengan menggunakan kartu Memo. Permainan ini dapat diterapkan dalam semua mata pelajaran, termasuk pembelajaran bahasa Jerman. Teknik permainan dengan menggunakan media kartu Memo dapat membantu siswa untuk lebih fokus belajar dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman. Di samping itu, siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar di dalam kelas dan dapat bermain sambil belajar, sehingga menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, serta tujuan dari kegiatan belajar pun dapat tercapai.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman Dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo”.


(12)

5

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari kosakata bahasa Jerman?

2. Model pembelajaran apa sajakah yang telah digunakan pendidik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman? 3. Apakah siswa sudah mengenal model pembelajaran dengan menggunakan

teknik permainan Memo sebelumnya, termasuk dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Jerman?

4. Apakah model pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan Memo dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman?

5. Bagaimanakah deskripsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencantumkan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo?

6. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo tentang tema Alltag yang membahas Essen und Trinken?

C. Pembatasan Masalah

Masalah mengenai kosakata yang telah diuraikan dan diidentifikasi cukup banyak, maka peneliti ingin membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada


(13)

6

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

deskripsi RPP yang mencantumkan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo beserta langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo tentang tema Alltag yang membahas Essen und Trinken. Hal ini dilakukan, karena keterbatasan waktu untuk penelitian dan juga keterbatasan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas untuk mendapatkan jawaban dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah deskripsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencantumkan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo?

2. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo tentang tema Alltag yang membahas Essen und Trinken?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dalam Pembelajaran Kosakata adalah sebagai berikut:


(14)

7

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mendeskripsikan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo yang dicantumkan dalam RPP.

2. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo dalam pembelajaran tema Alltag tentang Essen und Trinken.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar memperoleh hasil dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Model pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan Memo dalam penelitian ini secara teoretis dapat digunakan untuk disiplin di bidang ilmu pendidikan, guna membantu pendidik untuk membantu mengatasi kesulitan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman. Selain itu, manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Dengan penelitian ini, penulis diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dalam memilih, menganalisis dan menyusun model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran bahasa Jerman agar lebih fokus dengan materi yang diajarkan.


(15)

8

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru untuk membuat inovasi model pembelajaran dan menerapkannya sebagai kegiatan alternatif dalam mengajarkan kosakata bahasa Jerman di dalam kelas.

3. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian lain yang sejenis dan juga dapat memberikan gambaran untuk mengembangkan model pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan yang lebih inovatif dan menarik dalam kegiatan belajar di dalam kelas.


(16)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Arikunto (2006: 108) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penelitian adalah: 1) tujuan penelitian, 2) waktu dan dana yang tersedia, 3) tersedianya subjek penelitian, 4) minat dan selera peneliti.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka penulis memilih metode kualitatif deskriptif sebagai metode penelitian. Metode tersebut dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang di dalamnya mencantumkan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo.

B. Objek Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan objek yang berhubungan dengan masalah penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan “Memo”.


(17)

53

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Teknik Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik kualitatif deskriptif, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat deskripsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencantumkan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo.

2. Membuat langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo tentang tema Alltag yang membahas Essen und Trinken.

3. Membuat kesimpulan dari hasil akhir penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Arikunto (2006: 160) menyatakan bahwa “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah”. Berdasarkan pengertian tersebut instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan instrumen utama dalam penelitian, karena sebagai acuan bagi peneliti dalam memberi deskripsi mengenai model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo. RPP yang digunakan diadaptasi dari hasil penelitian Hafdarani, model pembelajaran bahasa Jerman kelas XII SMA PGII 1 Bandung.


(18)

54

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Teknik permainan Memo

Langkah-langkah serta aturan dari permaian Memo sebagai sebuah model pembelajaran akan dicantumkan ke dalam RPP sebagai kegiatan untuk pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

E. Langkah-langkah Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan menggunakan Teknik Permainan Memo

Pada bab II telah diungkapkan dua pendapat mengenai permainan Memo, seperti persamaan dan perbedaan, serta kelebihan dan kekurangan permainan tersebut. Pada bagian ini disusun langkah-langkah teknik permainan Memo dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, sebagai berikut:

1. Persiapan

Langkah pertama yang dilakukan guru ialah mempersiapkan Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat teknik permainan Memo, dan perangkat permainan Memo (dadu dan satu set kartu Memo yang berisi 30 kartu) untuk setiap kelompok.

2. Penjelasan

Guru memberikan penjelasan tentang tata cara dan aturan dalam bermain Memo.

3. Pembentukan kelompok

Guru mengatur dan membagi siswa di dalam kelas berdasarkan daftar kehadiran siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok


(19)

55

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beranggotakan sekitar empat pemain dan mendapatkan satu perangkat permainan Memo.

4. Awal permainan Memo

Permainan Memo dimulai dengan menentukan terlebih dahulu pemain yang akan bermain pertama kali dengan cara seluruh anggota dalam setiap kelompok mengocok dadu, siswa yang mendapatkan mata dadu terbanyak adalah pemain pertama. Kemudian urutan pemain kedua duduk disebelah kiri pemain pertama dan begitu pun selanjutnya dengan pemain ketiga dan keempat.

5. Kegiatan inti permainan Memo

Kartu Memo dikocok telebih dahulu oleh pemain pertama yang sudah terpilih di dalam kelompoknya. Kartu Memo yang telah tercampur dibentangkan seperti persegi panjang dengan sisi kartu yang tidak bergambar menghadap ke atas dan diletakkan di atas meja permainan. Pemain pertama membalikkan dua kartu berturut-turut. Kartu pertama yang dibalikkan adalah kartu bergambar benda, pemain harus menyebutkan nama benda yang tertera di dalam kartu bergambar dengan menggunakan bahasa Jerman, misalnya “das ist Cola”, kemudian menyebutkan pula kartu kedua yang dibalikkan bertuliskan kata benda dalam bahasa Jerman, misalnya “das ist Cola”. Jika kedua kartu cocok, maka pemain harus mengatakan “die Beiden passen zusammen” dan dapat menyimpan dua kartu tersebut. Jika kedua kartu tidak cocok, maka pemain harus mengatakan “die Beiden passen nicht zusammen” dan meletakkan kembali kartu-kartu tersebut dengan sisi kartu yang tidak


(20)

56

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bergambar menghadap ke atas dan tepat pada posisi dimana pemain mengambil kartu-kartu tersebut sebelumnya. Selanjutnya, giliran pemain yang duduk di sebelah kiri pemain pertama yang bermain dan seterusnya. 6. Mengisi LKS

Setelah semua kartu cocok, maka permainan selesai. Selanjutnya, masing-masing siswa menuliskan nomina bahasa Jerman beserta kata sandang yang tepat dan padanannya dalam bahasa Indonesia pada lembar kerja sesuai kolom yang tersedia.

7. Pembahasan

Lembar kerja siswa yang telah selesai dikerjakan kemudian diperiksa oleh teman yang duduk di sebelah kiri dalam masing-masing kelompok permainan Memo. Kemudian guru memberikan kunci jawaban dengan cara menempelkan kartu gambar dan pasangannya yang tepat di papan tulis, sambil menuliskan nama benda dalam gambar menggunakan bahasa Indonesia yang disebutkan siswa. Setiap jawaban yang benar masing-masing mendapatkan 20 poin (10 poin untuk kata sandang yang benar dan 10 poin untuk satu pasang kartu yang benar).

8. Evaluasi

Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi pembelajaran yang telah dipelajari, yang disajikan dalam bentuk permainan Memo dengan cara setiap siswa menyebutkan kosakata yang berbeda sesuai materi Lebensmittel.


(21)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penjabaran tentang model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo pada bab I sampai bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan berikut:

1. Teknik permainan Memo dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran kosakata bahasa Jerman, karena permainan ini cocok untuk membantu pembelajar yang mengalami kesulian dalam mengingat kosakata bahasa Jerman. Permainan Memo pun memiliki banyak kelebihan, di antaranya seluruh pembelajar terlibat aktif dalam bermain, melatih daya ingat dan fokus pemain, mengajarkan pembelajar untuk bermain sportif sehingga kecil kemungkinan pemain untuk berbuat curang. Di samping itu, untuk membuat kartu Memo sangatlah mudah dan kombinasi kartu yang akan dimainkan pun dapat disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan. Selain itu, permainan ini dapat menjadi kegiatan alternatif dalam membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dalam memberikan penilaian berdasarkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Deskripsi lengkap tentang model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo dapat dilihat dalam RPP yang diuraikan pada bab IV. 2. Langkah-langkah pembelajaran bahasa Jerman, khususnya dalam melatih


(22)

75

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berikut: 1) guru menyiapkan permainan Memo, 2) guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan empat orang, 3) setiap pemain dalam setiap kelompok melempar dadu untuk menentukan pemain pertama, 4) kartu Memo dikocok, lalu dibentangkan seperti persegi panjang dengan bagian belakang menghadap ke atas dan diletakkan di atas meja permainan. Pemain pertama membalikkan dua kartu berturut-turut. Jika kedua kartu cocok, pemain dapat menyimpan dua kartu tersebut. Jika kedua kartu tidak cocok, pemain harus meletakkan kembali kartu-kartu tersebut dengan bagian belakang menghadap ke atas dan tepat pada posisi dimana pemain mengambil kartu-kartu tersebut sebelumnya. Selanjutnya, giliran pemain yang duduk di sebelah kiri pemain pertama yang bermain dan seterusnya, 5) siswa mengisi kartu yang diperoleh di lembar LKS, 6) guru dan siswa menghitung jumlah kartu yang cocok, yang diperoleh seluruh siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan kajian pada bab sebelumnya, ada beberapa saran yang dapat penulis sampikan sehubungan dengan penelitian ini. Penulis menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan teknik permainan Memo dalam pengajaran bahasa Jerman, khususnya dalam pembelajaran kosakata untuk mengetahui efektivitas teknik tersebut. Di samping itu, guru dapat mencoba menerapkan teknik permainan Memo sebagai bahan pengayaan bagi siswa untuk melatih kosakata bersama teman-teman setelah jam pelajaran di sekolah berakhir serta mengasah kreatifitas siswa, karena kartu Memo


(23)

76

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat dibuat sendiri dan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang sedang diajarkan. Selanjutnya, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa-mahasiswa UPI, khususnya FPBS dalam mengembangkan penelitian yang serupa dengan lebih baik lagi.


(24)

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta

Bibliograpisches Institut & F. A Brockhaus AG. (2007). Duden Deutsches Universalwörterbuch. Mannheim: Dudenverlag

Bimmel, Peter., Kast, Bernd., und Neuner, Gerd., (2003), Deutschunterricht planen Arbeit mit Lehrwerkslektionen, München: Goethe-Institut

Bohn, Rainer. (2000). Probleme der Wortschatzarbeit. München: Goethe-Institut Dauvillier, Christa., und Hillerich, Dorothea., (2004). Spielen im

Deutschunterricht. München: Goethe-Institut

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Götz, Dieter, dkk. (2003). Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als

Fremdsprache. Berlin und München : Langenscheidt KG. Heyd, Getraude. (1990). Deutsch Lernen. Frankfurt : Dietersweg Hueber. (2006). Themen Neu 1. Jakarta: Katalis

Komaruddin. (2000). Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara Langenscheidt. (1997). Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als

Fremdsprache. Berlin: Berlin und München Gmbh.

Marbun, Eva M., Rosana, Helmi. (2009). Kontakte Deutsch Extra. Jakarta: Katalis Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat Rampillon, Ute. (1985). Forum Sprache Lerntechniken im

Fremdsprachenunterricht. München: Max Hueber Verlag

Rasyad, A. (2003). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana


(25)

78

Valentina Indah Novianti, 2014

Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana

Silberman, M.L. (2010). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa

Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka

Suherdi, Didi, dkk. (2011). Mengembangkan Model Pembelajaran Berorientasi Penguasaan Kompetensi Berbahasa Asing, BIPA dan BSPA: 3W+3S di Sekolah-Sekolah Menengah. Bandung: UPI

Uno, H.B. (2010). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Situs Internet:

“Pengertian model pembelajaran.” Tersedia

(http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran), diakses pada 4 Juni 2013

“Memory (Spiel).” Tersedia (http://www.wikipedia.com/memory (Spiel)), diakses pada 28 Juli 2013

“Pairs.” Tersedia (http://de.wikipedia.org/wiki/Pairs), diakses pada 28 Juli 2013 Kleppin, Karin. Sprach und Sprachlernspiele.” Tersedia (http://www.scribd.com/Kleppin-K-Sprach-und-Sprachlernspiele), diakses pada 4 Juni 2013


(1)

56

Valentina Indah Novianti, 2014

bergambar menghadap ke atas dan tepat pada posisi dimana pemain mengambil kartu-kartu tersebut sebelumnya. Selanjutnya, giliran pemain yang duduk di sebelah kiri pemain pertama yang bermain dan seterusnya. 6. Mengisi LKS

Setelah semua kartu cocok, maka permainan selesai. Selanjutnya, masing-masing siswa menuliskan nomina bahasa Jerman beserta kata sandang yang tepat dan padanannya dalam bahasa Indonesia pada lembar kerja sesuai kolom yang tersedia.

7. Pembahasan

Lembar kerja siswa yang telah selesai dikerjakan kemudian diperiksa oleh teman yang duduk di sebelah kiri dalam masing-masing kelompok permainan Memo. Kemudian guru memberikan kunci jawaban dengan cara menempelkan kartu gambar dan pasangannya yang tepat di papan tulis, sambil menuliskan nama benda dalam gambar menggunakan bahasa Indonesia yang disebutkan siswa. Setiap jawaban yang benar masing-masing mendapatkan 20 poin (10 poin untuk kata sandang yang benar dan 10 poin untuk satu pasang kartu yang benar).

8. Evaluasi

Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi pembelajaran yang telah dipelajari, yang disajikan dalam bentuk permainan Memo dengan cara setiap siswa menyebutkan kosakata yang berbeda sesuai materi Lebensmittel.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penjabaran tentang model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo pada bab I sampai bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan berikut:

1. Teknik permainan Memo dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran kosakata bahasa Jerman, karena permainan ini cocok untuk membantu pembelajar yang mengalami kesulian dalam mengingat kosakata bahasa Jerman. Permainan Memo pun memiliki banyak kelebihan, di antaranya seluruh pembelajar terlibat aktif dalam bermain, melatih daya ingat dan fokus pemain, mengajarkan pembelajar untuk bermain sportif sehingga kecil kemungkinan pemain untuk berbuat curang. Di samping itu, untuk membuat kartu Memo sangatlah mudah dan kombinasi kartu yang akan dimainkan pun dapat disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan. Selain itu, permainan ini dapat menjadi kegiatan alternatif dalam membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dalam memberikan penilaian berdasarkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Deskripsi lengkap tentang model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo dapat dilihat dalam RPP yang diuraikan pada bab IV. 2. Langkah-langkah pembelajaran bahasa Jerman, khususnya dalam melatih


(3)

75

berikut: 1) guru menyiapkan permainan Memo, 2) guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan empat orang, 3) setiap pemain dalam setiap kelompok melempar dadu untuk menentukan pemain pertama, 4) kartu Memo dikocok, lalu dibentangkan seperti persegi panjang dengan bagian belakang menghadap ke atas dan diletakkan di atas meja permainan. Pemain pertama membalikkan dua kartu berturut-turut. Jika kedua kartu cocok, pemain dapat menyimpan dua kartu tersebut. Jika kedua kartu tidak cocok, pemain harus meletakkan kembali kartu-kartu tersebut dengan bagian belakang menghadap ke atas dan tepat pada posisi dimana pemain mengambil kartu-kartu tersebut sebelumnya. Selanjutnya, giliran pemain yang duduk di sebelah kiri pemain pertama yang bermain dan seterusnya, 5) siswa mengisi kartu yang diperoleh di lembar LKS, 6) guru dan siswa menghitung jumlah kartu yang cocok, yang diperoleh seluruh siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan kajian pada bab sebelumnya, ada beberapa saran yang dapat penulis sampikan sehubungan dengan penelitian ini. Penulis menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan teknik permainan Memo dalam pengajaran bahasa Jerman, khususnya dalam pembelajaran kosakata untuk mengetahui efektivitas teknik tersebut. Di samping itu, guru dapat mencoba menerapkan teknik permainan Memo sebagai bahan pengayaan bagi siswa untuk melatih kosakata bersama teman-teman setelah jam pelajaran di sekolah berakhir serta mengasah kreatifitas siswa, karena kartu Memo


(4)

76

dapat dibuat sendiri dan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang sedang diajarkan. Selanjutnya, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa-mahasiswa UPI, khususnya FPBS dalam mengembangkan penelitian yang serupa dengan lebih baik lagi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta

Bibliograpisches Institut & F. A Brockhaus AG. (2007). Duden Deutsches Universalwörterbuch. Mannheim: Dudenverlag

Bimmel, Peter., Kast, Bernd., und Neuner, Gerd., (2003), Deutschunterricht planen Arbeit mit Lehrwerkslektionen, München: Goethe-Institut

Bohn, Rainer. (2000). Probleme der Wortschatzarbeit. München: Goethe-Institut

Dauvillier, Christa., und Hillerich, Dorothea., (2004). Spielen im Deutschunterricht. München: Goethe-Institut

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Götz, Dieter, dkk. (2003). Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als

Fremdsprache. Berlin und München : Langenscheidt KG. Heyd, Getraude. (1990). Deutsch Lernen. Frankfurt : Dietersweg

Hueber. (2006). Themen Neu 1. Jakarta: Katalis

Komaruddin. (2000). Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara

Langenscheidt. (1997). Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Berlin und München Gmbh.

Marbun, Eva M., Rosana, Helmi. (2009). Kontakte Deutsch Extra. Jakarta: Katalis Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Rampillon, Ute. (1985). Forum Sprache Lerntechniken im Fremdsprachenunterricht. München: Max Hueber Verlag

Rasyad, A. (2003). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press


(6)

78

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana

Silberman, M.L. (2010). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa

Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka

Suherdi, Didi, dkk. (2011). Mengembangkan Model Pembelajaran Berorientasi Penguasaan Kompetensi Berbahasa Asing, BIPA dan BSPA: 3W+3S di Sekolah-Sekolah Menengah. Bandung: UPI

Uno, H.B. (2010). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Situs Internet:

“Pengertian model pembelajaran.” Tersedia

(http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran), diakses pada 4 Juni 2013

“Memory (Spiel).” Tersedia (http://www.wikipedia.com/memory (Spiel)), diakses pada 28 Juli 2013

“Pairs.” Tersedia (http://de.wikipedia.org/wiki/Pairs), diakses pada 28 Juli 2013

Kleppin, Karin. Sprach und Sprachlernspiele.” Tersedia (http://www.scribd.com/Kleppin-K-Sprach-und-Sprachlernspiele), diakses pada 4 Juni 2013