KONTRIBUSI KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SE KOTA SALATIGA.

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
KONTRIBUSI KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU
DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SE KOTA SALATIGA
Nunuk Suliyatun 1
Mulyoto2
Soetarno Joyoatmojo3
1

Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
3
Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

2

ABSTRACT
The purposes of this research are to determine the contribution of: (1)
teacher’s professional competence toward teacher learning skills in physics,

(2) achievement motivation towards teacher’s learning skills in physics (3)
teacher’s professional competence and achievement motivation towards
teacher’s learning skills in physics at the secondary schools in Salatiga.
This research used quantitative methods. The sample was 84 of totally 117
physics teachers. The data collection technique used Likert scale
questionnaire. Data analysis techniques used linear and multiple regression
analysis.
The results of this study show that there are a contribution of: (1) teacher’s
professional competence toward teacher’s learning skills in physics; (2)
achivement motivation towards teacher’s learning skills in physics; and (3)
teacher’s professional competence and achievement motivation towards
teacher’s learning skills in physics at the secondary schools in Salatiga
simultaneously.
Keywords: Teachers' Professional Ability, Achievement Motivation, Teacher
Learning Skills in Physics

Guru

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan dan

hak

asasi

setiap

mempersiapkan

manusia

kehidupannya,

strategis

untuk

dalam

secara


pengembangan

(2005: 1)

tombak

proses

nunuksuliyatun@yahoo.co.id

kualitas

keberhasilan

pendidikan

karena guru

merupakan sentral serta


(2002:

daya

32)

komponen

di

sekolah,

bahwa
yang

guru

merupakan

berpengaruh


dalam

peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

karena merupakan ujung

dalam

terhadap

lanjut dinyatakan Syaiful Bahri Djamarah

manusia. Salah satu peran penting ada
pada guru

langsung

sumber kegiatan belajar mengajar. Lebih


signifikan

sumber

memberikan

bahwa guru adalah faktor penentu bagi

kualitas sumber

an bidang pendidikan dapat memberikan
mutu

akan

Zainal Aqib (2007: 22) menyatakan

menyatakan bahwa melalui pembangun-

peningkatan


yang sangat

hasil belajar siswa.

Pendidikan sebagai wahana yang tepat

daya manusia. Syafaruddin

posisi

yang

pengaruh

baik

sebagai mahluk pribadi maupun sosial.

dalam meningkatkan


menduduki

Dengan demikian jelas bahwa salah satu

pembelajaran.

faktor yang mempengaruhi keberhasilan

141

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
pendidikan adalah guru. Jika para guru

belajar

tersebut


tujuan. Teaching-learning process is a

menjalankan

profesionalisme

prinsip-prinsip

dalam

tugas

bagi

planned

dan

siswa


untuk

interaction

that

mencapai

promotes

fungsinya, akan menghasilkan kinerja

behavioral change that is not a result of

yang baik.

maturation or coincidence (Teresa Banks,

Kompetensi seorang guru menentukan


keberhasilan

dalam

2000: 1). (Proses belajar mengajar adalah

mencapai

interaksi

yang

peningkatan mutu pembelajaran. Kymet

mencapai

perubahan

Selvi (2008) menyatakan bahwa dengan

bukan merupakan hasil dari pematangan

adanya

guru

atau kebetulan). Dari penjelasan di atas

tersebut memiliki kemampuan yang baik

dapat diambil kesimpulan bahwa proses

dalam bidang pendidikan. Hal itu seperti

belajar mengajar dilakukan perencanaan

diungkapkan sebagai berikut: Teachers’

terlebih

competencies have been broadening with

pelaksanaannya dapat berjalan lancar

respect to reform studies in education,

serta hasil yang diperoleh juga semakin

development

education,

maksimal. Guru mempunyai tanggung

scientific results of educational science

jawab untuk me-lihat segala sesuatu yang

and other fields. Kompetensi guru telah

terjadi dalam kelas untuk membantu

memperluas

proses

kompetensi

of

guru

maka

teacher

sehubungan

dengan

me-

direncanakan

dahulu

perilaku

agar

yang
yang

proses

per-kembangan

siswa.

reformasi studi di bidang pendidikan,

Penyampaian materi pelajaran hanyalah

pengembangan pendidikan guru, hasil

merupakan

ilmiah

kegiatan dalam belajar sebagai suatu

ilmu

pendidikan

dan

bidang

lainnya.

salah

satu

dari

berbagai

proses yang dinamis dalam segala fase

Guru merupakan penggerak utama
penyelenggaraan

pendidikan

di

dan proses perkembangan siswa.

suatu

Peranan guru

sangat menentukan

lembaga pendidikan. Kepemimpinan guru

dalam usaha peningkatan mutu pendidik-

di jenjang pendidikan menengah sangat

an formal. Untuk itu guru sebagai agen

dibutuhkan para siswa karena guru harus

pembelajaran

mengajarkan

yelenggarakan

ilmu

pengetahuan.

Di

dituntut
proses

mampu

men-

pembelajaran

samping itu, guru juga mendidik siswa-

dengan sebaik-baiknya. Guru mempunyai

nya dengan nilai-nilai untuk membentuk

fungsi dan peran yang sangat strategis,

kepribadian karena pendidikan seharus-

oleh

nya berperan dalam pembentukan ke-

sebagai profesi yang bermartabat.

karena itu

perlu

dikembangkan

pribadian manusia (HAR. Tilaar 1999: 51).

Kemampuan guru dalam kegiatan

Dalam proses belajar mengajar, guru

pembelajaran memang sangat diperlu-

mempunyai
membimbing,

tugas
dan

untuk

mendorong,

memberi

kan. Sebuah penelitian yang dilakukan

fasilitas

oleh Algozinne, dkk (2007) melakukan

142

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
penelitian

yang

berjudul

“Beginning

pemahaman pribadi dari materi yang

Teachers' Perceptions of Their Induction

mereka diharapkan untuk memberikan

Program Experiences”. Mereka mengata-

kepada siswa mereka.

kan “Ensuring a qualified teacher in every

Dari jurnal di atas dapat penulis

classroom is a central part of the latest

simpulkan bahwa dalam proses belajar

agenda to strengthen public education

mengajar

and

sangatlah penting. Karena seorang guru

maximize

student

achievement.

peran

serta

seorang

guru

Effective teaching and delivering quality

dituntut

instruction are lifelong and critical goals

yang baik dalam menyampaikan materi

of professional development of teachers”.

pelajaran. Tujuannya adalah agar materi

Memastikan seorang guru berkwalitas di

yang disampaikan dapat diterima baik

dalam tiap-tiap kelas adalah suatu bagian

oleh para siswa. Sehingga pemahaman

terpenting untuk memperkuat pendidik-

siswa dapat meningkat.

an dan memaksimalkan prestasi siswa.
Pengajaran

efektif

memiliki

kemampuan

Salah satu bentuk profesional guru

pengiriman

tersebut adalah keterampilan guru dalam

instruksi berkwalitas adalah tujuan kritis

pembelajaran yang merupakan keahlian

dan kekal tentang pengembangan para

dan kemampuan serta keahlian khusus

guru

dalam

profesional.

dan

untuk

Karena

keberadaan

bidang

keguruan

sehingga

ia

guru yang profesional dapat meningkat-

mampu melakukan tugas dan fungsinya.

kan prestasi siswa dan adanya output

Dapat juga dikatakan guru tersebut telah

yang baik mampu meningkatkan kualitas

terdidik dan terlatih dengan baik, serta

sekolah.

memiliki

Bob C S Yong (2005) menyatakan

pengalaman

yang

kaya

di

bidang pembelajaran.

bahwa “An important role of teachers is to

Gusley (2002: 381) menyatakan “high

interpret and translate complex science

quality professional development is a

concepts to the level appropriate to the

central component

learning

proposal for improving education. Policy

experiences

of

the

target

in nearly

modern

students. It is essential that they must first

makers

develop a personal understanding of the

schools can be no better than the teachers

subject matters that they are expected to

and

impart to their students”. Peran penting

them”.

dari guru adalah untuk menafsirkan dan

professional

menerjemahkan

ilmu

komponen utama dalam hamper setiap

yang rumit untuk tingkat yang sesuai

proposal modern untuk meningkatkan

dengan

pendidikan.

konsep-konsep

pengalaman

belajar

siswa.

increasingly

administrators

who

(Kualitas
yang

Para

recognize

work

that

within

pengembangan
tinggi

pembuat

merupakan

kebijakan

Sasaran Adalah penting bahwa mereka

semakin menyadari bahwa sekolah bisa

harus terlebih dahulu mengembangkan

tidak lebih baik dari para guru dan

143

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
administrator yang bekerja dalam diri

perlu diciptakan suasana pembelajaran

merek). Dari uraian artikel tersebut dapat

yang bermakna.

penulis simpulkan bahwa untuk me-

Faktor yang berpengaruh terhadap

ningkatkan kualitas pendidikan diperlu-

keterampilan mengajar guru antara lain

kan

motivasi.

adanya

profesionalisme

guru

yang

tinggi

memiliki

dalam

Motivasi

individu

dunia

guru

kerja

sangat

dari

dalam

mempengaruhi

pendidikan. Oleh karena itu diperlukan

kemampuan profesional guru. Motivasi

adanya peningkatan profesionalitas guru.

kerja guru adalah faktor penting yang
menentukan

Adapun keterampilan mengajar yang

tingkat

pertumbuhan

harus dikuasai oleh seorang guru antara

prestasi siswa.

lain (1) Keterampilan membuka pelajar-

umum dari orang yang memiliki motivasi

an, (2) Keterampilan menjelaskan pelajar-

berprestasi, yaitu: (1) kepiawaian me-

an, (3) Keterampilan Bertanya, (4) Ke-

netapkan tujuan personal yang tinggi

terampilan

mengadakan

Keterampilan

variasi,

(5)

tetapi secara rasional dapat dicapai, (2)

kelas,

(6)

lebih

mengelolah

Keterampilan

Ada tiga karakteristik

membimbing

komit

terhadap

kepuasan

diskusi

berprestasi secara personal dari dalam

kelompok kecil, (7) Keterampilan meng-

daripada iming-iming hadiah dari luar,

ajar kelompok kecil dan perorangan, (8)

dan (3) keinginan akan umpan balik dari

Keterampilan

pekerjaannya.

menutup

pelajaran

(http://www.jambiekspres.co.id)
Berkaitan

dengan

Motivasi adalah kondisi internal yang
spesifik

pelaksanaan

dan

mengarahkan

perilaku

pembelajaran, guru perlu memperhatikan

seseorang ke suatu tujuan. Achievement

bahwa siswa memiliki berbagai potensi

atau

dalam dirinya. Di antaranya rasa ingin

suksesan setelah didahului oleh suatu

tahu dan berimajinasi. Dua hal ini adalah

usaha.

potensi yang harus dikembangkan atau

untuk mengatasi kendala, melaksanakan

distimulasi melalui kegiatan pembelajar-

kekuasaan, berjuang untuk melakukan

an. Karena kedua hal tersebut adalah

sesuatu yang sulit sebaik dan secepat

modal dasar bagi berkembangnya sikap

mungkin.

Motivasi

berpikir kritis dan kreatif. Sikap berpikir

kekuatan

yang

kritis dan kreatif adalah kompetensi yang

untuk melakukan suatu kegiatan. Motif

harus dimiliki oleh siswa. Agar mampu

yang bersifat potensial dan aktualisasi-

berpikir kritis dan kreatif, sifat rasa ingin

nya dinamakan motivasi. Pada umumnya

tahu

diwujudkan

dan

dimiliki

berimajinasi

siswa

perlu

yang

sudah

prestasi

nyata.

dikembangkan.

Prestasi

diartikan

merupakan

bentuk

dapat

Untuk mengembangkan kedua sifat yang

prestasi

dimiliki siswa tersebut secara optimal

suatu kegiatan tertentu.

144

seseorang

ke-

dorongan

merupakan

mendorong

dalam

Motivasi

sebagai

suatu

seseorang

perbuatan

mempengaruhi

dalam

melakukan

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
dan

Hsiao-Lin Tuan (2005) mengartikan

motivasi

berprestasi

dengan

motivasi sebagai “Motivation is related to

terampilan

an individual’s inner force to accomplish a

fisika di SMP se kota Salatiga.

learning task” (motivasi adalah kekuatan

guru

Mengacu

dalam

uraian

ke-

pembelajaran

latar

belakang

dari dalam individu untuk menyelesaikan

masalah di atas, ada beberapa rumusan

tugas belajarnya. Dari artikel tersebut

masalah: (1) Apakah terdapat kontribusi

dapat penulis simpulkan bahwa motivasi

kemampuan profesional guru terhadap

berhubungan dengan kemampuan atau

keterampilan guru dalam pembelajaran

kekuatan seseorang untuk menyelesaiakn

fisika di SMP se kota Salatiga (2) Apakah

tugas yang berikan kepada orang yang

terdapat kontribusi motivasi berprestasi

bersangkutan.

terhadap

McClelland (1985: 37) menyatakan
“Achievement

motivation

has

keterampilan

pembelajaran

been

fisika

di

guru

dalam

SMP se kota

Salatiga. (3) Apakah terdapat kontribusi

defined as the extent to which individuals

kemampuan

differ in their need to strive to attain

motivasi

reward

such

as physical satisfaction,

sama terhadap keterampilan guru dalam

praise

from

others

pembelajaran

personal

mastery.

and
People

feelings
with

of

high

profesional

berprestasi

fisika

guru

secara

di

dan

bersama-

SMP se kota

Salatiga.

achievement motives will act in ways that
will help them to outperform other, meet

METODE PENELITIAN

or surpass some standard of excellence, or

Penelitian ini menggunakan penelitian

do something unique”. (Motivasi ber-

deskriptif

prestasi

sebagai

bebas kemampuan professional guru dan

sejauh mana individu berusaha untuk

motivasi berprestasi dan variabel terikat

mencapai penghargaan, seperti kepuasan

ketrampilan guru dalam pembelajaran

fisik, pujian dari orang lain dan perasaan

fisika.

penguasaan

merupakan

telah

didefinisikan

pribadi.

Orang

dengan

kuantitaif

Penelitian

korelasional

bertidak

mencari

cara

yang

akan

yang

yang

hubungan

variabel

dilakukan

penelitian

motivasi berprestasi yang tinggi akan
dengan

dengan

hubungan/

bertujuan

untuk

variabel

bebas

membantu mereka untuk mengungguli

terhadap variabel terikat. Dilihat dari

orang lain, memenuhi atau melampaui

cara pengumpulan data maka penelitian

standar

ini

beberapa

keunggulan

atau

termasuk

penelitian

survey.

Sukmadinata (2007: 82) survey digunakan

melakukan sesuatu yang unik).

untuk

Berdasarkan identifikasi masalah di

menggunpulkan

data

atau

atas, agar penelitian ini lebih mengarah

informasi tentang populasi yang besar

dan terfokus, maka penulis batasi pada

dengan menggunakan sampel yang relatif

persoalan kemampuan profesional guru

sedikit.

145

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Sugiyono (2008: 117) mendefinisikan
populasi

diartikan

sebagai

HASIL PENELITIAN

wilayah

Deskripsi Data Keterampilan
dalam Pembelajaran (Y)
Tabel 4.2

generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan

Analisis Tendensi Sentral Variabel Keterampilan
Guru dalam Pembelajaran (Y)
N
Valid
84

karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh

peneliti

untuk

dipelajari

Guru

dan

Mean

48,90

kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi

Median

49,00

populasi bukan hanya orang tetapi juga

Made

46

Std. Deviation

4,029

Range

20

Minimum

36

Maximum

56

benda-benda alam yang lain. Populasi
yang

dipakai

dalam

penelitian

ini

berjumlah 117 guru berdasarkan tabel
Kretjei dalam Sugiyono (2008: 98) maka

Sumber: data diolah

Hasil

sampel yang digunakan berjumlah 84

pengukuran

terampilan

dengan

diperoleh rentangan skor terendah 36

95%

terhadap

dan

populasi.

skor

dalam

ke-

guru yang didasarkan atas kesalahan 5%
kepercayaan

guru

terhadap

tertinggi

dengan

jawaban

per

dipakai pada penelitian ini menggunakan

tertinggi

4. Rata-rata

kuesioner atau angket yaitu sejumlah

48,90,

pertanyaan

guru dalam pembelajaran adalah baik,

pengumpulan

tertulis

yang

data

digunakan

artinya

terendah

1

skor

yang

Teknik

item

56

pembelajaran

dan

skor kuesioner

rata-rata

keterampilan

dari

dengan penyimpangan sebesar 4, 029,

responden dalam arti laporan tentang

Median 49, 00 menunjukkan nilai tengah

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui

skor jawaban dan mode sebesar 46

(Suharsimi Arikunto, 2006: 151).

menunjukkan skor yang paling sering

untuk

memperoleh

informasi

muncul 46.

Teknik analisis data ialah cara untuk
menganalisis data yang diperoleh selama
penelitian

sehingga

akan

Kemampuan Profesional Guru (X1)

diketahui

kebenarannya atas suatu permasalahan.

Tabel 4.4

Teknik analisis data dalam penelitian ini

Analisis Tendensi Sentral Variabel Kemampuan
Profesional Guru (X1)
N
Valid
84

terdiri dari uji prasyarat analisis, Uji
Hipotesis,

Uji

ketepatan

Parameter

Praduga (uji t), dan Uji Ketepatan Model
(Uji " F " dan R2).

Mean

36, 31

Median

37, 00

Made

40

Std. Deviation

5, 020

Range

23

Minimum

21

Maximum

44

Sumber: data diolah

146

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Hasil

pengukuran

terhadap

Pengujian Hipotesis

Kemampuan profesional guru diperoleh

Uji Persyaratan Analisis

rentangan

skor

Uji normalitas dimaksudkan untuk meng-

tertinggi 44 dengan skor jawaban per

uji normal tidaknya sebaran data yang

item terendah 1 dan tertinggi 4. Rata-rata

akan

skor kuesioner sebesar 36, 31 artinya

normalitas

data

rata-rata kemampuan profesional guru

kolmogorof

smirnov.

adalah

baik,

adalah normal apabila nilai signifikansi

sebesar

5,

skor

terendah

dengan

21,

penyimpangan

dianalisis.

Untuk

menguji

digunakan

analisis

Distribusi

data

00

kolmogorof smirnov > 0,05. Hasil per-

menunjukkan nilai tengah skor jawaban

hitungan kolmogorof smirnov diperoleh

dan mode sebesar 40 menunjukkan skor

nilai signifikansi 0,430 lebih besar dari

paling sering muncul adalah 40.

0,05

020.

Median

37,

maka

distribusi

residual

model

regresi ini adalah normal.
Hasil

Motivasi Berprestasi (X2)
Tabel 4.4
Analisis Tendensi Sentral
Berprestasi (X2)
N
Valid

uji

dilakukan
Variabel Motivasi

linieritas

pengolahan

yang
data

telah
dengan

bantuan SPSS pada tabel di atas, maka

84

diketahui

bahwa

hasil

nilai

dari

R2

Mean

42, 21

Median

43, 00

Made

44

Std. Deviation

4, 183

(0, 003 × 84= 0, 252). Dikarenakan nilai

Range

18

LM lebih kecil dari 9, 2 (0< 9, 2) maka

Minimum

30

dapat disimpulkan bahwa dalam model

Maximum

48

regresi ini standar error (e) tidak meng-

sebesar

0,

000

sedangkan

N

dalam

penelitian ini adalah 84. Maka LM= R2 × N

Sumber: data diolah

alami gejala linieritas.

Hasil pengukuran terhadap motivasi

Hasil uji multikolinieritas diketahui

berprestasi diperoleh rentangan skor ter-

bahwa

rendah 30 dan skor tertinggi 48 motivasi

masing-masing

indikator

berprestasi dengan skor jawaban per

tolerance

variabel

mempunyai

pada
nilai

tidak mendekati 0,1 dan VIF kurang

item terendah 1 dan ter-tinggi 4. Rata-

mendekati 10, sehingga dalam penelitian

rata skor kuesioner sebesar 42, 21 arti-

ini

nya rata-rata Motivasi Berprestasi adalah

model

tidak

mengalami

masalah

multikolinearitas.

baik, dengan penyimpangan sebesar 4,
183. Median sebesar 43, 00 menunjukkan

Uji Hipotesis

nilai tengah skor jawaban dan mode se-

Hasil

besar 44 menunjukkan skor yang paling

pengujian

memperoleh

nilai

konstanta sebesar 28, 673, menunjukkan

sering muncul adalah 44.

bahwa apabila kemampuan profesional
guru (X1) dan motivasi berprestasi (X2)

147

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
dianggap

tetap

maka

diperkirakan

Uji Ketepatan Parameter Estimate
(penduga)
Berdasarkan hasil pengujian statistik uji t

keterampilan guru dalam pembelajaran
(Y) akan naik sebesar 28, 673. Nilai

diperoleh thitung sebesar 2, 796; P.value

koefisien regresi kemampuan profesional

(sig) sebesar 0, 017Indikasi P.value (sig.)

guru (X1) sebesar 0, 233, dengan tanda
positif,

artinya

bila

sebesar 0, 006 kurang dari 0, 05 me-

kemampuan

nunjukkan bahwa terdapat kontribusi

profesional guru (X1) meningkat maka
prediksi

keterampilan

guru

Kemampuan

dalam

terhadap

pembelajaran juga akan meningkat. Hal

motivasi

terdapat

berprestasi

Guru

dalam

dari pada ttabel, demikian juga halnya

perubahan

maka

(X1)

tingkat signifikansi 5%, thitung lebih besar

Motivasi Berprestasi (X2) sebesar 0, 279
apabila

Keterampilan

guru

Pembelajaran. Pada indikasi kriteria ttabel

ini juga ditunjukkan oleh nilai koefisien

artinya

profesional

dengan signifikansi 10%, thitung juga lebih

prediksi

dari ttabel.

Keterampilan Guru dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengujian statistik

akan meningkat.

uji t diperoleh thitung sebesar (2, 785);
P.value (sig) sebesar 0, 007. Hal ini

Koefisien Determinasi

menunjukkan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa R 2

signifikan

senilai 0, 225 artinya 22, 5% variabel
independen

dapat

menjelaskan

Motivasi

terhadap

Ke-

kontribusi

positif

Berprestasi

Keterampilan

Guru

(X2)
dalam

Pembelajaran secara statistik signifikan

pada  1% dan  5%. Artinya bila variabel

terampilan Guru dalam Pembelajaran.
Sisanya 77, 5% berasal dari luar model

Motivasi Berprestasi (X2) meningkat maka

OLS.

Keterampilan Guru dalam Pembelajaran

Uji F

akan mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui
Fhitung= 11, 746, dengan nilai signifikansi

sebesar 0, 000, signifikan pada  1%,

Sumbangan Prediktor
Berdasarkan

maka model dalam penelitian adalah

kontribusi

profesional

guru

(X1)

oleh

kemampuan
dan

diketahui

bahwa sumbangan efektif yang diberikan

sudah tepat atau dapat diartikan bahwa
terdapat

perhitungan

kemampuan

terhadap

motivasi

profesional

Keterampilan

Guru

guru
dalam

Pembelajaran adalah 11, 29%; sedangkan

berprestasi (X2) terhadap keterampilan

sumbangan

guru dalam pembelajaran (Y).

Motivasi

efektif

Berprestasi

yang
adalah

diberikan
11,

18

sehingga total sumbangan efektif adalah
22, 5%.

148

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
PEMBAHASAN

pembinaan

Kontribusi
Kemampuan
Profesional
Guru terhadap Ketrampilan Guru dalam
Pembelajaran Fisika di SMP Se Kota
Salatiga
Hasil analisis data menunjukkan bahwa

sekolah

pembelajaran.
sering

guru

Pembelajaran

disebut

individu

untuk

dua

arah

atau

Tujuan

guru

adalah

bagan

tentang

dan

kegiatan

pembelajaran

dasar

mengajar

bagi

guru diperlukan agar guru dapat me-

transmisi

laksanakan perannya dalam pengelolaan
proses pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan efektif dan

dan peserta didik dalam bingkai tujuan

efisien, disamping itu ketrampilan dasar

akademik.

merupakan syarat mutlak agar guru bisa

Kymet

Selvi

(2008)

menyatakan

mengimplementasikan berbagai strategi

bahwa dengan adanya kompetensi guru
guru

mampuan

tersebut

yang

baik

memiliki
dalam

pembelajaran. Ketrampilan guru dalam

ke-

pembelajaran tergantung dari pelatihan

bidang

yang

pendidikan. Hal itu seperti diungkapkan

other

Kompetensi

guru

telah

yusun

fields.

pendidikan

guru,

hasil

ketrampilannya

agar

dalam bentuk pelatihan guru berguna
dalam pengembangan ketrampilan untuk
meningkatkan

untuk meningkatkan keterampilan guru

dan

mentransformasi

budaya sekolah yang mendukung pem-

dalam pembelajaran dengan pelaksanaan

belajaran siswa.

kemampuan profesional guru. Kemampuan profesional guru merupakan salah
bantuan

Guru

dan kerja sama, selain itu dukungan

ilmu

Salah satu upaya yang dilakukan

layanan,

pembelajaran.

mampu melakukan kontrol, kemandirian

pendidikan dan bidang lainnya.

bentuk

program

pengembangan

pengembangan
ilmiah

tersebut. Pe-

dirasa penting mengikuti pelatihan untuk

memperluas

sehubungan dengan mereformasi studi di
pendidikan,

yang

meningkatkan ketrampilan dalam men-

of teacher education, scientific results of
and

guru

mendapatkan wawasan mengenai cara

reform studies in education, development

science

oleh

latihan mampu membantu guru dalam

have been broadening with respect to

educational

diberikan

mendukung ketrampilan

sebagai berikut: Teachers’ competencies

satu

profesional

Ketrampilan

dengan terjadinya interaksi antara guru

bidang

me-

pengelolaan kelas yang dilakukan guru.

efektif,

informasi semata, tetapi juga dicirikan

maka

untuk

kelompok.

memperoleh

kegiatan

bermutu

sebuah proses yang tidak hanya sekedar
komunikasi

maupun

kemampuan

dalam

pembelajaran

guru

kepala

belajar mengajar di kelas baik secara

signifikan kemampuan profesional guru
keterampilan

kepada

diberikan

ngembangakan dan memperbaiki proses

secara parsial terdapat kontribusi yang

terhadap

yang

dan

149

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
setuju bahwa motivasi guru merupakan

Kontribusi
Motivasi
Berprestasi
terhadap Ketrampilan Guru dalam
Pembelajaran Fisika di SMP Se Kota
Salatiga
Hasil analisis data menunjukkan bahwa

faktor

keefektifitas

motivasi

berprestasi

terhadap

keterampilan

Achievement
sebagai
oleh

atau

juga. Maka dalam hal ini motivasi kerja

diartikan

setelah

didahului

kesuksesan

suatu

usaha.

guru

tujuan.

prestasi

Dengan

guru

meningkatkan
khususnya

profesionalisme
guru

signifikan kemampuan professional guru

mempunyai motivasi untuk berprestasi
ia

mempunyai

keinginan

dan motivasi berprestasi guru terhadap

untuk

keterampilan guru dalam pembelajaran.

melakukan suatu karya yang berpestasi

Variabel

lebih baik dari prestasi karya orang lain.

terhadap

motivasi yang kuat untuk berprestasi

penunjang

salah

dalam

satu

kerja

meliputi

Atas

keinginan

sosial

dan

kemampuan

kekuatan

ini

juga

didukung

seluruhan

guru

bahwa
yang

secara

dasar

penelitian

dalam

profesional

uraian

bahwa

diatas

berbagai

dapat
macam

ini,
guru

dimana
dan

kemampuan
motivasi

ber-

prestasi memiliki konstribusi terhadap

oleh

keterampilan guru dalam pembelajaran.

penelitian Ofoegbu (March, 2004: 47)
mengungkapkan

dalam

peneliti terdahulu telah mendukung hasil

rangka mencapai tujuan tertentu. Hasil
penelitian

guru

variabel bebas yang telah dikemukakan

psikis,

fisiknya

keterampilan

ditunjukkan

ambil keputusan bertindak dan mengseluruh

dan

lain di luar penelitian ini.

dan kemauan seseorang untuk meng-

gunakan

guru

sisanya 77, 5% dijelaskan oleh variabel

ke-

pemimpinannya dalam suatu sekolah.
Motivasi

professional

signifikan

pembelajaran sebesar 22, 5%, sedangkan

faktor

efektifitas

yang

motivasi berprestasi mampu menjelaskan

sekolah secara relatif punya dorongan

merupakan

kontribusi

kemampuan

Sehingga seorang pemimpin atau kepala

yang

terhadap

simultan juga terdapat kontribusi yang

dalam pembelajaran. Seseorang dianggap

jika

berpengaruh

Kontribusi
Kemampuan
Profesional
Guru dan Motivasi Berprestasi secara
bersama-sama terhadap Ketrampilan
Guru dalam Pembelajaran Fisika di SMP
Se Kota Salatiga
Berdasarkan hasil analisis bahwa secara

adanya

keterampilan

dapat

keterampilan mengajar guru.

motivasi berprestasi yang tinggi maka
dapat

peningkatan

keterampilan mengajar guru yang baik

internal yang spesifik dan mengarahkan
seseorang ke suatu

dan

dalam

jika para guru tersebut juga mempunyai

dalam

pembelajaran. Motivasi adalah kondisi

perilaku

kelas

penting

dan peningkatan sekolah mampu dicapai

guru

guru

sangat

sekolah. Dalam hal ini keefektifan kelas

secara parsial terdapat kontribusi yang
signifikan

yang

Hal yang membedakan penelitian ini

ke-

berbeda dengan penelitian sebelumnya

berpartisipasi

150

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
adalah penelitian ini dilakukan untuk

pembelajaran atau praktik. (4) Mampu

kemampuan

melaksanakan

profesional

guru

dan

analisis

hasil

evaluasi

(5)

Mampu

motivasi berprestasi memiliki konstribusi

belajar

terhadap

dalam

menyusun dan melaksanakan program

pembelajaran di SMP Negeri se Kota

perbaikan dan pengayaan. (6) Mampu

Salatiga dan penelitian ini menyimpulkan

menyusun dan melaksanakan program

bahwa pengaruh paling besar diberikan

bimbingan dan penyuluhan. (7) Mampu

oleh variabel kemampuan professional

membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

guru terhadap keterampilan guru dalam

kurikuler atau dalam KTSP. (8) Mampu

pembelajaran yaitu sebesar 11, 29%.

melaksanakan bimbingan terhadap guru

keterampilan

guru

Dalam hal ini keterampilan mengajar

yang

atau

praktik.

jabatan

gurunya

masih

di

guru adalah kecakapan atau kemampuan

bawahnya. (9) Mampu membuat karya

guru dalam menyajikan materi pelajaran.

tulis

Dengan demikian seorang guru harus

pendidikan. (10) Mampu membuat alat

mempunyai persiapan mengajar antara

pelajaran atau alat peraga. (11) Mampu

lain,

menciptakan karya seni. (12) Mampu

guru

harus

menguasai

bahan

atau

karya

ilmiah

di

bidang

pengajaran mampu memilih metode yang

mengikuti

tepat dan penguasaan kelas yang baik.

kurikulum. (13) Mampu melaksanakan

Keterampilan mengajar sangat penting

bimbingan karir siswa. (14) Melaksanakan

dimiliki oleh seorang guru sebab guru

tugas tertentu di sekolah. (15) Mampu

memegang peranan penting dalam dunia

melaksanakan

pendidikan. Untuk mampu guru memiliki

pendidikan.

kegiatan

pengembangan

kegiatan

evaluasi

keterampilan mengajar yang baik maka
guru

tersebut

harus

memiliki

KESIMPULAN

kemampuan professional yang baik pula.

Kesimpulan hasil penelitian: (1)Terdapat

Dalam hal ini kemampuan professional

kontribusi yang positif dan signifikan

guru dapat dilihat dari

antara variabel kemampuan profesional

layanan

professional

memberikan

kepada

peserta

guru terhadap keterampilan guru dalam

didik agar tujuan pembelajaran tercapai.
Salah

satunya

yaitu

pembelajaran fisika SMP se Kota Salatiga,

dengan

hal ini ditunjukkan dengan perhitungan

pemerdiknas nomor 6 tahun 2007 yang

uji

dapat

kemampuan

instrumen, uji peryaratan analisis dan uji

profesional guru meliputi: (1) Mampu

hipotesis yang menunjukkan hasil yang

menyusun program pegajaran maupun

signifikan dan adanya kontribusi. Hal ini

praktik. (2) Mampu menyajikan program

memberikan

pengajaran

peningkatan

diambil

dan

indikator

praktik.

(3)

Mampu

melaksanakan evaluasi proses dan hasil

guru

151

analisis

data

yang

arti

meliputi

bahwa

kemampuan

sebesar

satu

uji

setiap

profesional

satuan

akan

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
meningkatkan keterampilan guru SMP se

bahwa setiap peningkatan kemampuan

Kota Salatiga sebesar, dengan asumsi

guru dan motivasi berprestasi secara

bahwa variabel lain dianggap tetap. (2)

bersama-sama sebesar satu satuan akan

Terdapat kontribusi yang positif dan

meningkatkan keterampilan guru dalam

signifikan

pembelajaran

antara

variabel

motivasi

fisika,

dengan

asumsi

berprestasi terhadap keterampilan guru

bahwa faktor keterampilan guru yang

dalam pembelajaran fisika SMP se Kota

lain

Salatiga,

dengan

persyaratan analisis menunjukkan bahwa

yang

model regresi tidak mengalami bias atau

meliputi uji instrumen, uji peryaratan

masalah persyaratan analisis (normalitas,

analisis

linieritas,

hal

perhitungan

ini
uji

dan

ditunjukkan
analisis

uji

data

hipotesis

yang

dianggap

tetap.

(4)

Hasil

multikolinieritas,

uji

dan

menunjukkan hasil yang signifikan dan

heteroskedastisitas)

adanya kontribusi. Hal ini memberikan

dinyatakan BLUE (Best, Linier, Unbiased,

arti bahwa setiap peningkatan motivasi

Estimator).

sehingga

dapat

berprestasi sebesar satu satuan akan
meningkatkan keterampilan guru SMP se

Saran

Kota

bahwa

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka

variabel lain dianggap tetap. (3) Terdapat

dikemukakan beberapa saran, yaitu: (a)

kontribusi yang positif dan signifikan

Guru

variabel kemampuan professional guru

kemampuan

dan motivasi berprestasi secara bersama-

keterampilannya agar dapat memberikan

sama terhadap keterampilan guru dalam

kontribusi

pembelajaran fisika SMP se Kota Salatiga

keterampilannya mengajar. (b) Bagi guru

secara

ditunjukkan

perlu meningkatkan motivasi berprestasi

dengan perhitungan uji analisis data yang

sebagai seorang pengajar dan pendidik.

meliputi uji instrumen, uji peryaratan

Langkah yang bisa ditempuh adalah ikut

analisis

aktif

Salatiga, dengan

asumsi

simultan, hal

dan

uji

ini

hipotesis

yang

harus

mampu

meningkatkan

profesionalisme

yang

dalam

lebih

setiap

baik

dalam

terhadap

kesempatan

yang

menunjukkan hasil yang signifikan dan

dapat

adanya kontribusi. Besarnya sumbangan

misalnya pelatihan, penataran maupun

Kemampuan

seminar. Para guru juga perlu melibatkan

motivasi

Profesional

berprestasi

guru

dan

terhadap kinerja

meningkatkan

dalam kegiatan

kemampuannya

sosial di masyarakat

guru membuktikan adanya kontribusi

dengan

menunjukkan

yang

positif.

(c)

signifikan

terhadap

selain

itu

keterampilan

pembelajaran

fisika

juga

kontribusi

guru

dalam

Perlu

perilaku

ditingkatkan

mampuan profesionalisme

dipengaruhi

motivasi

yang

berprestasi

ke-

guru dan

guru

dalam

oleh variabel lain selain kedua variabel

mengajar. Ditingkatkannya kemampuan

bebas tersebut, hal ini memberikan arti

profesionalisme

152

guru

dan

motivasi

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 141-153)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Selvi,
Kymet.
2008.
“Teachers’
Competencies.
Cultura”.
International Journal of Philosophy
of Culture and Axiology, vol. VII, no.
1/2010

berprestasi guru dalam mengajar berarti
dapat meningkatkan keterampilan guru
dalam pembelajaran fisika.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: AlfaBeta
Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Syafarudin. 2005. Manajemen Mutu
Terpadu
Dalam
Pendidikan.
Konsep, Strategi dan Aplikasinya.
Jakarta: Grasindo.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi
Pelajar. Jakarta: Rineka Cipta
Tuan, Hsiao-Lin. 2005. “Investigating The
Effectiveness Of Inquiry Instruction
On The Motivation Of Different
Learning
Styles
Students”.
International Journal of Science
and Mathematics Education (2005)
3: 541–566
Yong, Bob C. S. 2005. “Preservice
Teachers’ Reasoning Abilities And
Their
Relationships
With
Achievement In Science” .Journal of
Applied Research in Education, 11,
108-119

DAFTAR PUSTAKA
Algozinne. 2007. “Beginning Teachers”
Perceptions of Their Induction
Program
Experiences.
http://www.proquest.com.
Vol.80,
ISS.3 Pg.137, 7
Banks, Teresa. 2000. “Teaching Learning
Process: Assess, Plan, Implement,
Evaluate, Document”. Journal of
Research in Science Teaching.
http://www.nedhhs.gov/dhsr/hepr/p
df/PrinciplesofAdultLearning2007.pd
f. International Education Studies.
Vol. 4, No. 3; August 2011.
Guskey,
T.R.2002.
“Profesional
Development and Teacher Change.
Teachers and Teaching”: Theory and
Practice , www.sciedu.ca/ wje. World
Journal of Education. Vol. 1, No. 1;
April 2011.
HAR Tilaar. 1999. Beberapa Agenda
Reformasi
Pendidikan
Nasioanl
Dalam Perspektif Abad 21. Magelag:
Tera Indonesia.
McClelland,
D.S.
1985.
“Human
Motivation”. Chicago: Scott Foresman
www.ccsenet.org/ ies. International
Education Studies. Vol. 4, No. 3;
August 2011.

153

Dokumen yang terkait

Kontribusi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Tanggung Jawab Siswa dan Dampaknya pada Kemandirian Belajar PKN SMP

0 4 7

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kinerja Guru SMPN Kota Surakarta (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisip

0 3 19

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kinerja Guru SMPN Kota Surakarta (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisip

0 1 21

KONTRIBUSI KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP TANGGUNG JAWAB SISWA SERTA Kontribusi Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Tanggung Jawab Siswa Serta Dampaknya Pada Kemandirian Belajar

0 1 18

KONTRIBUSI KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP TANGGUNG JAWAB SISWA DAN Kontribusi Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Tanggung Jawab Siswa Serta Dampaknya Pada Kemandirian Belajar Pk

0 1 16

Kontribusi Pelatihan MGMP dan Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMA Negeri 1 Tahunan Jepara.

0 0 7

KONTRIBUSI KOMPETENSI DAN MOTIVASI GURU TERHADAP MUTU LAYANAN PEMBELAJARAN MOTORIK DI TK SE KOTA CIMAHI.

0 2 53

KONTRIBUSI KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJEMEN KELAS.

0 3 63

KONTRIBUSI KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KINERJA GURU TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN :Studi pada SMP Negeri se Kota Bandung.

0 1 74

KONTRIBUSI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KREATIVITAS GURU TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KOTA SALATIGA.

0 1 10