NASKAH PUBLIKASI Faktor-Faktor Pendukung Kepuasan Kerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri Sub Rayon Wonogiri Kabupaten Wonogiri.

1

NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEPUASAN KERJA GURU
BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI SUB RAYON WONOGIRI
KABUPATEN WONOGIRI

Disusun Oleh :
RAHAYU TETRAWATI
NIM: Q 100 110 051

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

3

THE SUPORTING FACTORS 0F WORKING THE TEACHERS SATISFACTION WHO
HAD SERTIFICETED OF THE YUNIOR STATES SCHOOL IN WONOGIRI DISTRIK
REGENCY WONOGIRI.

Rahayu Tetrawati,Sabar Narimo,Sofyan Anif
rahayut@g.mail.com,sabar.narimo@ymail.com,s_anif@yahoo.com.
Abstract
This research is aimed to reveal the influence of : (1)the tea hers’ oti atio
working satisfaction of the Junior States School in Wonogiri Distrik, (2) the
a agerial a ility of the pri ipal a d the tea hers’ orki g satisfa tio of the
Junior States School in Wonogiri Distrik, (3)the school resources and the
tea hers’ orki g satisfa tio of the Ju ior States S hool i Wo ogiri Distrik,
(4)working surrounding climate and the teachers working satisfaction of the
Ju ior States S hool i Wo ogiri Distrik 5 tea her’s oti atio , the a agerial
capability of the principal, the school resources and the working surrounding
climate, altogether on the teachers working Satisfaction who had Sertificeted of
the Junior States School in Wonogiri distrik The research was done in Junior
States School in Wonogiri Distrik Regency Wonogiri, where as the kind of
research method used is the correlation one. The data was collected using ordinal
scale questionaire and the were analizedusing the singe regression and multiple
regression. The research method is descriptive researchBased on the research, if
found out that : (1)There is a significant suporting motivation the teachers
working Satisfaction against supporting the teachers working satisfaction, with
tcoeficient value 2,115. (2)The is a significant supporting of the principals

managerial capability with tcoeficient value 4,347. (3)The is significant of the
school resources with tcoeficientvalue 4,347 (4)The is a significant of the
working surrounding climate,with tcoeficient value 2,309. (5)The is a significant
of the tea hers’ oti atio , the pri ipoal’s a agerial apa ility, s hool
resource and the working surrounding ccimate.altogehter agains the
tea hers’satisfa tio li ate of the Ju ior States S hool i Wo ogiri Distrik, ith
counted F value 341,956.
Key Wards: :Motivation, contribute significantly to job satisfaction of teachers.
Pendahuluan
Me urut Sofya
profesional

dengan

A if da
tugas

Harso o
utama


: , ”Guru adalah

mendidik,

mengajar,

pe didik

membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah, selain tugas tersebut tugas dan profesi guru dalam kerasulan dan
kewahyuan antara lain:membimbing peserta didik untuk menemukan jati dirinya

4

dalam perannya sebagai khafilah di muka bumi,membimbing kearah pencerahan
dan jalan lurus serta membangun mesa dapan manusia,menjadi manusia dewasa
hingga dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sendiri.

Ditetapkannya Undang-Undang nomor 14 Tahun 2004 tentang guru dan
dosen merupakan dasar kebijakan untuk memperkuat eksistensi tenaga
kependidikan sebagai tenaga profesional. Sertifikat pendidik adalah bukti
pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional,
maka guru dituntut bersikap profesional dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja
guru untuk meningkatkan kualitas profesi yang muaranya adalah meningkatkan
kualias pendidikan. Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga
pendidikan,guru adalah sales agent dari lembaga pendidikan. Proses sertifikasi
guru menuju profesionalisasi pelaksanaan tugas dan fungsinya harus dibarengi
dengan kenaikan kesejahteraan guru (Mulyana,2007:7).

Perubahan yang

berpengaruh terhadap pendidikan dan peran guru meliputi perubahan dalam
dimensi global, perubahan tersebut lebih lanjut menuntut understanding
terhadap fungsi sekolah sebagai sarana pengembangan dan kemampuan yang
dapat memantapkan kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat
(Moch.Idochi Anwar,2003:46).
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang
menyenagkan


atau

mereka,kepuasan

tidak

kerja

menyenangkan,guru

mencerminkan

memandang

perasaan

seseorang

pekerjaan

terhadap

pekerjaannya,dunia pendidikan di Indonesia banyak terjadi unjuk rasa atau
demonstrasi baik yang dilakukan guru maupun yang dilakukan siswa, hal ini
dilakukan karena beberapa faktor yang berpengaruh. Salah satu faktor adalah
adanya ketidakpuasan yang dapat diaktualisasikan dalam berbagai tindakan yang
dapat menurunkan semangat dan kegairahan kerja.
Metode Penelitian
Penelitian tentang Faktor-Faktor Pendukung Kepuasan Kerja Guru
Bersertifikat Pendidik ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

5

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel dengan variabel yang
lain, penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan data-data kuantitatif. Data
kuantitatif penelitian diambil dari populasi karena dalam penelitian ini obyek
penelitiannya adalah seluruh populasi. Penelitian ini juga termasuk dalam
penelitian korelatif dimana penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara variabel satu dengan variabel lain. Kesuksesan dalam
menggunakan metode kuantitatif ini menghasilkan solusi yang tepat, ekonomis

dapat diandalkan cepat dan mudah untuk digunakan dan dimengerti (Mudrajat
Kuncoro,2001:1). Menurut Sugiyono(2012:119) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karak teristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan
diduga, dengan kata lain populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang
dapat memberikan data.
Pendekatan metode kuantitatif yang dipersiapkan berupa variabel-variabel
lengkap dengan instrument penelitian bertujuan untuk memverifikasi hipotesis
yang telah disusun sebelum bertatap muka (Sutama,2011:44). Jadi pendekatan
ini berangkatnya dari data, data diproses dan dimanipulasi menjadi informasi
yang berharga bagi pengambilan keputusan. Penelitian dilakukan di sekolah
menengah pertama yang berstatus negeri yaitu SMP Negeri Sub Rayon Wonogiri
Kabupaten

Wonogiri.

Metode

pengumpulan


data

digunakan

untuk

mengumpulkan data penelitian ini adalah dengan menggunakan angket dan
dokumen yang diberikan pada guru tempat penelitian dilakukan.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kepuasan kerja menurut Davis dan Newstrom (2000:105) merupakan salah
satu sikap guru yang diciptakan di sekolahan agar dapat bekerja dengan moral
yang tinggi, disiplin, semangat dan menghayati profesi. Guru sudah selayaknya
tidak hanya dipandang sebagai obyek dalam pencapaian tujuan sekolah, yang
mana guru hanya dipandang dan disetarakan dengan faktor produksi, tetapi

6

lebih dari itu guru harus dipandang serta diperlakukan sebagai subyek. Hal ini
mengingat guru pada kenyataan juga berfungsi sebagai perencana, pelaksana,

dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam pencapaian tujuan sekolah.
Guru menjadi pelaku yang sangat menentukan berhasil tidaknya tujuan sekolah,
mempunyai

pikiran,

perasaan

serta

keinginan-keinginan

yang

dapat

mempengaruhi sikapnya terhadap pekerjaannya. Perolehan dari hasil uji
hipotesis perta a

e buktika


bah a terdapat pe garuh ya g sig ifika

antara motivasi guru terhadap kepuasan kerja guru. Hal ini ditunjukkan dengan
perolehan t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabs; atau 2,853 > 2,042.
Kepuasan kerja dalam lingkungan pekerjaannya adalah kapuasan karja yang
dinikmati dalam pakerjaan dengan adanya pujian hasil karja, penempatan,
perlakuan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Guru yang dapat menikmati
kepuasan kerja dalam pekarjaan ini akan lebih mengutamakan pekerjaannya dari
pada balas jasa, walaupun balas jasa itu penting. Sedangkan kepuasan kerja di
luar lingkungan kerjanya, adalah kepuasan kerja yang dinikmati dari adanya balas
jasa yang diterima dari hasil pekarjaannya, agar ia dapat memenuhi segala
kebutuhan dan keinginannya.
Mengacu pada uraian di atas ternyata kepuasan kerja merupakan variabel
yang cukup penting, karena mempunyai pengaruh yang sifatnya mendasar baik
bagi guru sendiri maupun sekolah. Mengingat peran yang penting dari kepuasan
kerja tersebut, banyak penelitian-penelitian ilmiah telah dilakukan untuk
mempelajari kepuasan kerja. Banyak orang berpendapat bahwa gaji atau upah
merupakan faktor utama untuk timbulnya kepuasan kerja. Hal ini memang bisa
diterima, terutama dalam suatu negara yang sedang berkembang dimana uang

merupakan kebutuhan yang vital untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok seharihari. Akan tetapi kalau masyarakat sudah dapat memenuhi kebutuhan
keluarganya secara wajar maka gaji atau upah ini tidak atau bukan faktor yang
utama. Sesuai dengan tingkatan motivasi manusia yang dikemukakan oleh
Maslow maka upah atau gaji termasuk pada kebutuhan dasar.

7

Dalam rangka untuk meningkatkan keberhasilan tujuan yang ingin dicapai
sekolah, maka tidak bisa lepas dari semangat dan kegairahan kerja guru.
Seorang guru mengajarkan siswa dengan berbagai tantangan misalnya:
menghadapi siswa yang nakal, tempat yang terpencil, sarana yang kurang
memadai dan lain-lain. Dalam dunia pendidikan terutama dalam proses belajar
mengajarmotivasi adalah syarat mutlak untuk keberhasilan proses belajar
mengajar. Di sekolah sering terjadi yang dilakukan oleh siswa maupun guru, yaitu
perbuatan malas, tidak menyenangkan, suka tidak masuk dan sebagainya. Dalam
hal ini berarti guru tidak berhasil memenuhi motivasi siswa, ataukepala sekolah
tidak berhasil memenuhi motivasi guru untuk mendong agar bekerja dengan
segenap tenaga dan pikiran secara maksimal.
Motivasi adalah sumber energi abadi, jika seseorang merasa lemah, tidak
ada lagi semangat, maka dia memerlukan sumber energi tersebut (Adi sunarno,
2007:VII). Perhitungan uji hipotesis kedua membuktikan bahwa ada pengaruh
ya g sig ifika

a tara ke a pua

kepemimpinan kepala sekolah dengan

kepuasan kerja guru, Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai t tabel yaitu
harga t tabel 4,084 > 2,042.
Pemenuhan motivasi guru dalam dunia pendidikan penting peranannya, karena
bila motivasi guru terpenuhi akan menumbuhkan kepuasan guru.
Fungsi motivasi guru mempunyai peran yang penting bagi langkah-Iangkah
kepemimpinan dalam marealisir segenap tujuan, rencana dan sekolah maupun
diluar sekolah dituntut keahliannya dalam menjalankan fungsi motivating ini,
agar semua warga sekolah yang dihadapi mau menjalankan tugas masing-masing
secara ikhlas, penuh tanggung jawab sesuai tugas tugas yang telah dipercayakan
kepada mereka.
Kepala sekolah tidak bisa berbuat semaunya sendiri terhadap guru, karena guru
juga membutuhkan sesuatu yang harus dipenuhi kebutuhannya oleh karenanya
sebagai kepala sekolah harus mengerti akan kebutuhan guru. Guru pada
hakikatnya juga manusia sehingga wajar bila guru membutuhkan makan, minum,

8

berbuat, istirahat, berusaha, menyelamatkan diri, memburu, menaruh minat dan
lain-lain. Jadi motivasi guru sebagai penggerak atau motor yang memberi
kekuatan guru untuk melakukan tugasnya. Frederik Herzberg (dalam Gery Dessle,
2009:98), pekerjaan yang menantang akan membangkitkan motivasi. Penggerak
(motivating) didefinisikan "keseluruhan proses pemberian motifasi bekerja
kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas
demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis".
Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin dan
menjalankan kepemimpinan (Sudarwan Danim, 2009:3). Hasil uji hipotesis ketiga
e buktika bah a terdapat pe garuh ya g sig ifika a tara su ber-sumber
daya sekolah terhadap kepuasan kerja guru. Hal ini ditunjukkan dengan
perolehan t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel atau 4,370 > 2,042.
Kemajuan suatu lembaga/sekolah ditentukan sebagian bagaimama kemampuan
manajerial pimpinan sekolah tersebut. Sulit untuk tercapai secara baik tujuan
lembaga bila dalam kegiatan untuk mencapainya tidak ada perencanaan, tidak
ada pengorganisasian, tidak ada yang memimpin, tidak ada yang mengevaluasi.
Jadi ketercapaian tujuan sekolah secara baik dan efektif sebagian tergantung
kemampuan manajerial kepala sekolah. Manajemen sekolah yang baik akan
mempengaruhi kepuasan guru dan pada akhirya guru akan melaksanakan
tugasnya secara baik sesuai harapan sekolah. Guru merupakan ujung tombak
kemajuan sekolah karena guru bersentuhan langsung pada siswa.
Fungsi pemimpin sebagai berikut:1) perencanaan : untuk menentukan apa
sarana-sarana dan arah aksi dikerjakan. 2) pengorganisasian : untuk membagi
pekerjaan diantara group dan membentuk serta mengenali hubungan-hubungan
yang perlu. 3) menggerakkan para anggota group sanggup untuk melaksanakan
tugas yang telah ditentukan dengan bersemangat. 4) mengontrol aktivitas untuk
mencocokkan kegiatan sesuai rencana
Kepala Sekolah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin sekolah dan
professional dalam bidang pendidikan (Wahyudi, 2009:63). Jadi kepala sekolah

9

harus mampu menentukan cara kerja (cara guru mengajar), membagi tugas
sesuai dengan keahliannya baik guru maupun karyawan, menentukan tugas
masing-masing, serta menentukan sistem dan besarnya imbalan.
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan terikat secara formal
dalam suatu ikatan hirarkhi dimana selalu terdapat hubungan antara seorang
atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok
orang yang disebut bawahan. Sekelompok yang terdiri dua orang atau lebih
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu nampak sudah ada kesepakatan
diantara para ahli (Made Pidarta, 2004:1).

Perhitungan uji hipotesis kedua

e buktika bah a ada pe garuh ya g sig ifika a tara ikli

li gku ga kerja

dengan kepuasan kerja guru, Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai
t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel atau 2,309 > 2,042.
Guru akan merasakan kepuasan kerja bila mempunyai kepala sekolah yang
baik seperti yang disebutkan di atas, karena kepala sekolah sebagai pucuk
pimpinan tertinggi di sekolah. Guru akan tidak merasakan kepuasan kerja bila
kepala sekolah berbuat tidak adil dalam memperlakukan bawahannya, tidak
bijaksana, tidak berani mawas diri,kurang tanggung jawab, tidak mementingkan
kerjasama dengan orang yang dipimpinnya.
Pengawasan sebagai proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi manajemen
pengawasan adalah pengukuran dan koreksi terhadap segenap aktivitas anggota
sekolah guna meyakinkan bahwa semua rancangan-rancangan yang dibuat
benar-benar dilaksanakan. Ini merupakan fungsi penting dalam kepemimpinan
kepala sekolah. Dengan pengawasan akan bisa diamati kegiatan-kegiatan sekolah
apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana, petunjuk dan prinsip-prinsip
yang telah ditetapkan. Dengan pengawasan akan diketahui kelemahan-

10

kelemahan atau kekurangan yang dialami dan membetulkannya serta mencegah
agar tidak terulang lagi.
Pengertian sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di
lingkungan suatu organisasi, sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk
mnecapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan pekerjaan yang diperlukan, dengan kata lain tidak melakukan
pekerjaan–pekerjaan itu sendiri. Sumber daya lembaga pendidikan antara lain :
manusia, saranadan prasarana, biaya teknologi, serta informasi. Sumber daya
manusia (kepala sekolah, guru, karyawan, siswa) yang baik akan mempengaruhi
kepuasan kerja guru. Sumber daya sarana dan prasarana yang memenuh isyarat
kualitas dan kuantitas serta sesuai kebutuhannya akan mempengaruhi kepuasan
kerja guru. Penggajian yang sesuai dan adil,penggunaan dana yang terarah,
transparan akan menimbulkan kepuasankerja guru. Penggunaan teknologi yang
tepat akan membawa kemudahan dan kepuasan kerja guru.
Maju atau mundurnya suatu organisasi tergantung kemampuan sumber
daya manusia. Oleh karenanya kualitas dan kemampuan sumber daya manusia
harus ditingkatkan ,dikelola dengan baik supaya tercipta semangat dan
kegairahan kerja dengan meningkatkan kepuasan kerja guru,dengan cara
meningkatkan kepuasan kerja dalam rangka menciptakan semangat dan
kegairahan kerja adalah gaji yang cukup, memperhatikan kebutuhan rohani,
sekali-kali menciptakan suasana santai, harga diri, tempatkan karyawan pada
posisi yang tepat, kesempatan untuk maju, aman dimasa depan, loyalitas, diajak
berunding, pemberian intensif yang terarah dan fasilitas yang menyenangkan.
Sumber utama dari kepuasan adalah perasaan mampu menyelesaikan suatu
tugas, pengakuan, serta mendapatkan kesempatan untuk maju. Oleh karenanya
kepala sekolah mengupayakan agar guru dapat menyelesaikan tugasnya dengan
baik, mengakui guru berprestasi dan mempromosikan pada jabatan yang lebih
tinggi. Sarana dan prasarana sekolah berfungsi untuk mencapai tujuan sekolah
oleh karenanya diusahakan dalam keadaan baik. Sarana dan prasarana yang baik

11

akan mem Keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan dapat menjadi
bagian dari sistim penilaian kinerja termasuk pemberian gaji maupun imbalan
lainnya (Richard L.Daft,2010:225).
pengaruhi hasil kerja dan kepuasan kerja guru sarana dan prasarana, manusia,
biaya, teknologi dan informasi mempengaruhi produktivitas dan kepuasan kerja
guru.
Iklim organisasi sebagai aset atribut organisasi dan subsistimnya yang dapat
dirasakan oleh anggota organisasi yang disebabkan oleh cara-cara organisasi
terhadap anggota lingkungannya.
Davis dan Newstron (2001:25), memandang iklim organasasi sebagai kepribadian
sebuah organisasi yang membedakan dengan organisasi lainnya. Kepuasan kerja
sebagai kombinasi aspek psikologis, fisiologis, dan kondisi lingkungan yang
menyebabkan seseorang dengan menyatakan puas atas pekerjaan atau dengan
kata lain sebagai suatu sikap yang dihasilkan dari keseimbangan dan
penjumlahan atas berbagal faktor berupa pengalaman yang disukai maupun yang
tidak disukai dalam hubungannya dengan pekerjaan yang dilakukan.
Mengingat kerja guru tidak sendiri tetapi di sekolah maka tidak bisa lepas dari
terpengaruh lingkungannya (kepala sekolah, sesama karyawan, siswa, kelas,
masyarakat dan laln-lain). Bagaimana moral kerja warga sekolah yang
berhubungan dengan guru dalam melaksanakan tugas di sekolah. Dalam hasil uji
hipotesis keli a

e buktika bah a terdapat pe garuh ya g sig ifika a tara

motivasi guru, kemampuan kepemimpinan kepala sekolah, sumber-sumber daya
sekolah dan iklim lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kepuasan kerja guru. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan uji F statistik dimana
fhitung lebih besar dibandingkan dengan ftabel atau 123,624 > 2,73.
Kepala sekolah harus dapat menciptakan situasi yang bersih karena dengan
sekolah yang bersih akan membuat senang dan kerasan,situasa sekolah yang
aman akan membuat guru terjaga jiwanya, tidak bising merupakan syarat agar
belajar mengajar mendapatkan hasil yang baik, iklim dan moral kerja warga

12

sekolah baik akan membuat suasana semangat kerja yang baik, pertukaran udara
baik akan membuat suasana tidak panas dan menyehatkan, taman yang indah
dan lain-lain yang menyangkut kondisi lingkungan kerja guru. Kondisi lingkungan
yang baik akan mempengaruhi kepuasan kerja guru yang juga akan
menguntungkan sekolah itu sendiri yaitu akan membuat guru tidak bosan dan
meningkatkan semangat dan kegairahan kerja guru. Guru dalam melaksanakan
tugasnya tidak sendirian makaakan terjadi hubungan dengan manusia maupun
lingkungan kerja. Hubungan antara sesama teman sekerja, bawahan ataupun
atasan dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
Untuk memudahkan pemahaman kerangka pemikiran teoris di atas secara
sederhana dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini:

X1
X2
X3

Y

X4

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Teoritis.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir penelitian telah dijelaskan
di atas, maka hipotesis yang dalam penelitian ini adalah:
Ada kontribusi tentang motivasi guru berpengaruh terhadap kepuasan kerja
guru, ada kontribusi tentang seberapa kemampuan kepemimpinan kepala
sekolah berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru,ada kontribusi sumbersumber daya sekolah berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru, ada kontribusi
iklim lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja, ada kontribusi
motivasi guru, kemampuan kepemimpinan kepala sekolah, sumber-sumber daya
sekolah dan iklim lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kepuasam kerja guru.

13

Kesimpulan
Terdapat pe garuh ya g sig ifika a tara
kerja

guru.

Terdapat

pe garuh

ya g

oti asi guru terhadap kepuasan
sig ifika

a tara

ke a pua

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru Terdapat pengaruh
ya g sig ifika a tara su ber-sumber daya sekolah terhadap kepuasan kerja
guru. Terdapat pe garuh ya g sig ifika a tara iklim lingkunngan kerja terhadap
kepuasa kerja guru.Terdapat pe garuh ya g sig ifika a tara

oti asi guru,

kemampuan kepemimpinan kepala sekolah, sumber-sumber daya sekolah, dan
iklim lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru.
adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel motivasi guru,
kemampuan kepemimpinan kepala sekolah, sumber-sumber daya sekolah dan
iklim lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Sofyan

Anif

dan

Harsono,2010,Pengembangan

Profesionalisme

Guru.

Surakarta:FKIP UMS.
Adi

Soenarno.2007.Motivation

games

untuk

peletihan

manajemen.Jakart:Penerbit Andi.
Adi Soenarno, 2005, Leadership games peletihan manajemen.Jakarta: Penerbit
Andi.
Davis

dan

Newstrom,

2000,

Kepuasan

Kerja,

Staf.uny.ac.id/Sites/default/files/penelitian/Sukanti.Dra.MPd.repository.un
ib.id/317,diakses: tanggal 12 November 2012, hari Senin pukul 09.00.
Idochi

Anwar,2003,Administrasi

Pendidikan

Dan

Manajemen

Biaya

Pendidikan.Bandung:Alfabeta(IKAPI).
Mulyasa,2005,Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mulyasa, 2007, Sertifikasi Guru.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mudrajat, Kuncoro, 2001, Metode Kwantitatif. Yogyakart: Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN.

14

Made Pidarta, 2004, Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Moch, Idochi, 2003, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan.
Bandung: Alvabeta.
Richard L, Daft, 2010, Era Baru Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Robert, Kreitner dan Angelo Kinichi, 2005, Perilaku Organisasi. Penerbit Salemba
Empat.
Sutama, 2011, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, kualitatif, PTK.
Surakarta: Fairus Media.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: CV
Alfabeta.
Sudarwan, Danim, 2002, Menjadi peneliti Kwalitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Wahyudi, 2009, Kepemimpinan Kepala Sekolah.Bandung: Alfabeta.

Dokumen yang terkait

NASKAH PUBLIKASI Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kontekstual Di SMP Negeri 1 Wonogiri.

0 2 22

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Kompetensi Profesional Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 4 Tulakan Kabupaten Pacitan.

0 1 13

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI 4 TULAKAN KABUPATEN PACITAN Kompetensi Profesional Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 4 Tulakan Kabupaten Pacitan.

0 1 12

REVITALISASI KEGIATAN MGMP BERMUTU BAHASA INDONESIA SMP SUB RAYON 01 WONOGIRI Revitalisasi Kegiatan MGMP Bermutu Bahasa Indonesia SMP Sub Rayon 01 Wonogiri.

0 1 16

REVITALISASI KEGIATAN MGMP BERMUTU BAHASA INDONESIA SMP SUB RAYON 01 WONOGIRI Revitalisasi Kegiatan MGMP Bermutu Bahasa Indonesia SMP Sub Rayon 01 Wonogiri.

1 9 19

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEPUASAN KERJA GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI SUB RAYON WONOGIRI Faktor-Faktor Pendukung Kepuasan Kerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri Sub Rayon Wonogiri Kabupaten Wonogiri.

0 0 19

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Pendukung Kepuasan Kerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri Sub Rayon Wonogiri Kabupaten Wonogiri.

0 0 13

PENDAHULUAN Kontribusi Lingkungan Kerja Dan Insentif Terhadap Kepuasan Kerja Dan Dampaknya Pada Kinerja Guru Pada SMP Negeri 2 Wonogiri Dan SMP Negeri 1 Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 1 12

NASKAH PUBLIKASI Kinerja Guru Kelas Bersertifikat Pendidik (Studi Situs SD Negeri 1 Godong).

0 0 19

UNJUK KERJA TENAGA PENDIDIK (STUDI SITUS SMP NEGERI 1 BATURETNO WONOGIRI) Unjuk Kerja Tenaga Pendidik (Studi Situs SMP Negeri 1 Baturetno Wonogiri).

0 0 17