PERANAN PETANI RAMBUTAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT KOTA BINJAI PADA ERA ORDE BARU.
PERANAN PETANI RAMBUTAN DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN MASYARAKAT KOTA BINJAI
PADA ERA ORDE BARU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
EMMIMA DORA TARIGAN
308121055
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
ABSTRAK
EMMIMA DORA TARIGAN. Peranan Petani Rambutan Dalam Meningkatkan
Pendapatan Masyarakat Kota Binjai Pada Era Orde Baru. ( Pembimbing : Dra.
Lukitaningsih,M.Hum).
Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang Binjai
dijuluki sebagai kota rambutan, mengetahui peranan petani rambutan untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat kecamatan Binjai Selatan di kota Binjai pada
era orde baru, dan mengetahui dampak perkembangan masyarakat terhadap
perekonomian Kota Binjai. Dan judul dari penelitian ini adalah peranan petani
rambutan dalam meningkatkan pendapatan tahunan masyarakat kota Binjai pada era
Orde Baru.
Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode field
research dimana peneliti turun langsung ke lapangan untuk melihat secara pasti
perkembangan terhadap hasil penelitian yang didapatkan. Sumber data primernya
adalah orang- orang atau keluarga yang memiliki pohon rambutan atau kebun
rambutan, dan sumber skundernya adalah data- data yang diperoleh dari buku- buku
yang berkaitan dengan pembahasan dan data yang diperoleh dari Kecamatan Binjai
Selatan, Dispenda, dan Badan Pusat Statistik Derah Kota Binjai.
Orde baru merupakan tonggak berkiprahnya sistem perekonomian di
Indonesia. Sistem ekonomi merupakan rajutan utama dalam sistem pemerintahan
hingga tahun 1998. Namun hal tersebut selalu tidak menguntungkan hingga
mengalami tingkat inflasi yang tinggi sehingga mengalami tingkat kemunduran
ekonomi yang parah sehingga menimbulkan banyaknya tingkat pengangguran.
Kemudian langsung disusul krisis ekonomi yang melanda Indonesia berkepanjangan
hingga saat ini hingga membawa berbagai dampak bagi masyarakatnya. Namun hal
ini bisa ditangani oleh pemerintah ditiap- tiap daerah termaksud kota Binjai sehingga
bisa terus meningkat dan berkembang hingga saat ini.
Dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, jumlah pendapatan para
petani dari tiap kali hasil panen membuahkan hasil yang baik, sehingga hal tersebut
dapat menambah anggaran rumah tangga dan juga anggaran daerah sehingga dapat
mensejahterakan kota dan masyarakatnya. Dan buah rambutan yang dulunya hanya
memiliki nilai rasa kini berubah menjadi nilai dagang. Hal ini diawali prospek
perniagaan buah dipasaran yang terus meningkat harganya. Dan para masyarakat
yang semula mengabaikan hal tersebut kini melihat prospek jangka panjang tersebut,
sehingga menjadi banyak muncul petani- petani rambutan yang memiliki kualitas
buah yang baik dan berkualitas.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi masalah ................................................................................ 5
C. Perumusan masalah ................................................................................ 5
D. Tujuan penelitian .................................................................................... 6
E. Manfaat penelitian .................................................................................. 6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Sejarah Kota Binjai ........................................................................... 7
2. Sejarah Perkembangan Buah rambutan di Kota Binjai .................... 8
B. Kerangka Teori
1. Teori Peranan .................................................................................. 15
2. Teori Pemasaran ............................................................................. 16
3. Teori Pendapatan ............................................................................ 23
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode penelitian .................................................................................. 27
B. Lokasi penelitian ................................................................................... 27
C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 27
D. Sumber data .......................................................................................... 28
E. Kritik Sumber........................................................................................ 28
F. Teknik pengumpulan data ..................................................................... 22
1. Observasi ........................................................................................ 29
vii
2. Studi Kepustakaan .......................................................................... 29
3. Studi Dokumen ............................................................................... 29
4. Wawancara ..................................................................................... 30
5. Angket ............................................................................................ 30
G. Teknik Analisa Data ............................................................................. 30
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Binjai Selatan
1. Keadaan Geografi ........................................................................... 31
2. Lingkungan Alam ........................................................................... 32
3. Lingkungan Fisik ............................................................................ 34
4. Kependudukan ................................................................................ 38
5. Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya ...................................... 45
B. Asal Usul Buah Rambutan di Kota Binjai
1. Saluran Distribusi ........................................................................... 48
2. Transportasi .................................................................................... 48
3. Pola Konsumsi ................................................................................ 50
C. Peranan Petani Rambutan DalamMeningkatkan
Pendapatan Masyarakat ........................................................................ 51
D. Gambaran Perkembangan Ekonomi Kota Binjai Sejak Orde Baru ...... 52
E.
Perubahan- perubahan yang terjadi yang dilihat Dari berbagai Aspek 54
1. Perubahan terhadap sistem ekonomi .............................................. 55
2. Perubahan ekonomi dari Berbagai Sektor secara Umum ............... 58
3. Perubahan terhadap pola distribusi ................................................. 63
4. Dampak terhadap pola konsumsi .................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 71
B. Saran .................................................................................................... 73
viii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
Daftar Wawancara Penelitian
2.
Pedoman Wawancara
3.
Daftar Responden
4.
Dokumnetasi Penelitian
5.
Peta Lokasi penelitian
ix
DAFTAR TABEL
1.
Tabel Bentuk Penggunaan Lahan.
2.
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin.
3.
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian.
4.
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan.
5.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Agama.
6.
Transportasi yang Digunakan Untuk Menjual Hasil Produksi Ke Pasar.
7.
Perubahan Pendapatan Rumah Tangga Masyarakat Dari Sektor Pendapatan
Tahunan.
8.
Produksi Tanaman Rambutan di Sumatera Utara Tahun 1987- 1995
( Dalam Ribu Ton).
9.
Barang- Barang Kekayaan Petani (Responden) yang Diperoleh dari Hasil
Produksi.
x
DAFTAR GAMBAR
1.
Lokasi lahan salah satu pemilik rambutan, yang ditanami jagung dan kelapa
sambil menunggu musim rambutan tiap tahunnya.
2.
Salah seorang anak Pak kasmuri yang sedang membersihkan ladang kacang
mereka yang tumbuh diantara pepohonan rambutan.
3.
Lokasi memasuki wilayah ladang milik Ibu rotua.
4.
Lokasi ladang rambutan milik Ibu Rotua yang terlihat khusus ditanami
rambutan.
5.
Pohon rambutan sudah berusia ± 30 tahun yang masih bereproduksi dengan
aktif untuk setiap musimnya, dan tinggal menunggu panen.
6.
Salah satu pohon rambutan yang buahnya masih hijau dan membutuhkan
waktu sekitar ± 3 bulan untuk menunggu hasil panen tiba.
7.
Suasana ketika buah rambutan siap dipanen.
8.
Suasana saat pengutipan rambutan yang siap untuk dipanen.
9.
Peneliti sedang mewawancarai salah satu pemilik rambutan.
10. Salah seorang pekerja yang mengemasi buah rambutan yang akan dipasarkan.
11. Buah rambutan yang masih membutuhkan pengemasan secara baik sebelum
siap untuk didistribusikan.
12. Buah rambutan yang siap untuk didistribusikan ke konsumen.
xi
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur yang berlimpah penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala segala berkat dan kasih karunia-Nya yang terus mengalir sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini hingga pada sampai ke tahap akhir.
Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi, maupun tutur bahasanya, namun dalam penyelesaian skripsi ini banyak mendapat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis menyadari bahwa selaku
manusia biasa tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, dengan tulus hati penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna membangun perbaikan untuk kajian
selanjutnya.
Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan,
doa, dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis memohon maaf yang
setinggi- tingginya dan mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dan penuh ketulusan
kepada Yth :
1.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan besarta para staf- stafnya.
2.
Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3.
Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan sekaligus Dosen Pembimbing
Skripsi penulis yang senantiasa memberikan bimbingan, dorongan, dan motivasi
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
4.
Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan sekaligus pembimbing
penulis yang memberikan masukan didalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Ibu Dra. Flores Tanjung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang
selalu membimbing penulis selama perkuliahan maupun didalam penulisan skripsi ini.
6.
Bapak Drs. Yushar Tanjung selaku pembimbing penulis yang memberikan masukanmasukan guna penyempurnaan skripsi ini.
7.
Bapak/ Ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan,
Khususnya di Fakultas Ilmu Sosial yang senantiasa menyumbangkan ilmu dan
pengetahuannya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga penyelesaian
skripsi ini guna menjadi bekal untuk menuntut ilmu dikemudian hari.
8.
Kepada Pak Imam Siswanto selaku Kepala Camat Binjai Selatan dan para stafnya dan
Kedinasan Pendapatan dan Badan Statistik yang telah memberikan informasi selama
penelitian berlangsung.
9.
Teristimewa buat ketiga Orang Tuaku Ayahanda tercinta W. Tarigan dan Ibunda
tercinta T. Siahaan (+), M. Panjaitan yang telah memberikan doa, dukungan, dana
serta kasih sayang yang tulus selama ini yang diberikan kepada Ananda, terutama
dukungan selama perkuliahan dan sampai selesainya skripsi ini.
10.
Yang penulis sayangi adik- adik penulis Evi Susanty Tarigan, Daniel Tarigan yang
senantiasa memberikan semangat, motivasi, mendoakan dan memberi bantuan baik
moril maupun maupun material selama masa penelitian berlangsung hingga
selesainya skripsi ini.
11.
Keluarga Besar Tarigan dan Keluarga Besar Siahaan, Panjaitan yang tidak dapat
disebutkan satu per satu, yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan serta
doa kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
12.
Yang ku Kasihi Jaya Aldianta Sinulingga, S.Pd. Terimakasih buat dukungan dan
motivasi yang selalu mengalir dan mengingatkan ku senantiasa didalam hari- hari ku.
Dan selalu senantiasa membantu penulis dan tetap setia dalam segala pengertian dan
selalu menemani penulis selama perkuliahan hingga bersama- sama mengakhiri
jenjang pendidikan di perkuliahan.
13.
Teman- temanku: Santa Antinosa, Tiarma Nababan (Ben),Happy Pridawati.
Terimakasi untuk motivasi dan semangat yang senatiasa diberikan kepada penulis
hingga dapat menyelesaiakan skripsi ini dengan baik.
14.
Teman- Teman se-PS: Dolung Situmorang, Afriyani Kristina (Pingkan), Mangaratua
Simbolon, Ris Ariani Purba (Neng), Tiurlan Listra, dan rekan- rekan yang belum
disebutkan namanya penulis minta maaf. Dan penulis berterimakasih buat dukungan,
motivasi, dan canda tawanya, serta semangat yang diberikan sehingga kita dapat
bersama- sama menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
15.
Teman-teman seperjuangan stambuk 2008 Jurusan Pendidikan Sejarah: Sevianna
Tarigan, Lisa Nias, Elkana Purba, Albred Sembiring, Arif Putra, dan Deddy Setiady
Putra. Terimakasih buat semangat dan canda tawa yang diberikan selama awal
perkuliahan sampai berakhirnya perkuliahan ini. Dan terimakasih buat motivasi yang
diberikan selama penulisan proposal/ skripsi ini hingga bias terselesaikan dengan
baik. Semoga jalinan pertemanan kita tetap berjalan hingga akhir watu.
16.
Seluruh teman- teman Jurusan pendidikan Sejarah, teman- teman kelas C regular
stambuk 2008 yang selalu saling mendukung dan memotivasi, dan selalu bersamasama dalam suka maupun duka mulai dari awal perkuliahan sampai berakhirnya
perkuliahan dan senantiasa memotivasi penulis dalam berbagai keadaan sehingga
skripsi ini dapat selesai.
17.
Buat Keluarga PPLT 2011 (Papi, Mami, dan Tukang Kebun). Hotma T Pasaribu
(Mami), Jhonson Amanda Simbolon (Papi), Dwika Liana G Munthe (Bouchan),
Rahmi Oktina Daulay (Umi), Zeffry Sari Matua (Abi), Seplina (Kasul), Safitri
Simangunsong (Katig), Jesica Siahaan (Jeje), Margareth Harianja (Bom-bom),
Cartika Dewi (Abon), Faisyah (Bangsat), dan seluruh teman-teman yang tidak
disebutkan namanya penulis berterimakasih karena senantiasa memberikan warnawarni canda tawa kepada penulis selama PPLT 2011 berjalan dan senantiasa
memberikan motivasi dan dorongan didalam pengerjaan skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Semoga persaudaraan keluagra kita tetap terjalin hingga
akhir masa.
18.
Kepala SMK Negeri 1 Pematangsiantar beserta guru dan para staf- stafnya dan
Siswa/i yang sudah memberikan tempat, waktu dan pelajaran yang berharga selama
mengikuti PPL 2011. Banyak pelajaran yang berharga yang penulis dapatkan selama
PPL berlangsung.
19.
Teman- teman kost: Afrianty Siregar, Mellyana Manullang, Nora Marito Siregar,
Melsiva Siregar dan Dina Carolina Sinaga yang senantiasa memberikan dukungan dan
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
20.
Seluruh teman- teman dan berbagai Civitas yang telah turut membantu didalam
penelitian dan hingga sampai pada penyelesaian skripsi ini yang tidak tercantum
namanya, penulis mengucapkan terimakasih.
Tiada kata yang lebih berharga yang dapat penulis ucapkan selain terimakasih untuk
semua Doa, Bantuan, Bimbingan, Dorongan, dan Harapan dari berbagai pihak, Kiranya
Tuhan Yang Maha Pengasih memberikan balasan kepada semua pihak. Dan akhirnya penulis
mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan semua pihak.
Medan,
Juli 2012
Emmima Dora Tarigan
NIM. 308121055
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengamati sejarah perkembangan ekonomi Indonesia sejak
lahirnya orde baru sampai sekarang ini dapat dilihat dari sudut pandang yang
berbeda. Pada dasarnya setiap pemerintahan didunia ini selalu bertujuan
mengembangkan perekonomiannya sedemikian rupa sehingga taraf hidup bangsa
yang bersangkutan meningkat. Orde baru mulai berkiprah pada tahun 1967 dan
berakhir pada Mei 1998.
Pada awalnya orde baru mewarisi kondisi perekonomian yang tidak
menguntungkan dengan tingkat inflasi yang tinggi ( 600% per tahun pada tahun
1966) dan mengalami tingkat kemunduran ekonomi dan pengangguran yang
parah. Namun sejak 1967 sampai menjelang akhir kekuasaan (1997), pemerintah
orde baru bekerja keras dan mampu menciptakan laju pertumbuhan ekonomi ratarata sekitar 7% per tahun. Namun, perekonomian Indonesia terjerembab pada
tahun 1997 dengan adanya krisis moneter disusul dengan krisis ekonomi dan
akhirnya krisis politik yang berkepanjangan.
Dalam pengalaman ini juga dapat ditarik beberapa pengamatan tentang
pendapatan dari Kota Binjai sendiri. Kota Binjai merupakan kota yang dulunya
dibawah pengawasan pusat seperti wilayah- wilayah lainnya dan berkembang
dengan baik karena sistem pemerintahan masih memiliki hubungan baik dengan
para penguasa ditiap daerahnya. Pembangunan sana- sini pun mulai terlihat pada
saat itu. Namun, setelah beberapa periode presiden Soeharto duduk dalam tatanan
pemerintahan semakin banyak perubahan- perubahan yang dibuat tanpa ada
persetujuan dan sikap baik dari masyarakatnya dan hal ini terlihat dari cara
pandang pemerintahan Kota Binjai yang akhirnya membuat keputusan untuk
membangun perekonomiannya sendiri. Dan sekarang perkembangan itupun mulai
terlihat khususnya dalam sektor perekonomiannya. Banyak tempat- tempat yang
dibangun di sudut- sudut kota dan disediakan untuk para pedagang yang ingin
berjualan untuk memenuhi kelangsungan hidupnya.
Pemerintahan Orde Baru yang sudah berjalan selama lebih dari 30 tahun
yang dipegang oleh sang penguasa, Soeharto dan diselenggarakan dengan cara
otoriter menjadikan Indonesia hancur karena munculnya gelombang protes dan
ketidakpuasan rakyat atas pengekangan kebebasan dan keterbukaan politik oleh
pemerintah. Hasil pembangunan ekonomi yang mengagumkan pada masa Orde
Baru hancur dalam sesaat, dan ekonomi Indonesia pun terancam runtuh.
Salah satu aspek yang dibangun dengan baik dulunya adalah sistem
kebudayaan. Yang mana kebudayaan yang sudah terjalin tersebut merupakan hasil
interaksi antara individu dengan individu maupun individu dengan kelompok
yang mendiami suatu wilayah tertentu yang sudah muncul dari kebiasaankebiasaan yang sudah ada dalam wilayah tersebut. Salah satu unsur
kebudayaannya adalah sistem ekonomi/ sistem pencaharian.
Sistem ini
merupakan salah satu unsur yang dianggap paling penting didalam pemenuhan
ekonomi didalam masyarakat untuk kelangsungan hidupnya.
Dalam pembangunan sektor ekonomi, peran buah- buahan memiliki dapat
dikatakan cukup banyak dikalangan masyarakat, karena buah- buahan ini sangat
dibutuhkan oleh semua kalangan umur, baik itu anak- anak, remaja, dewasa/ kaula
muda, orang tua, bahkan lansia (orang tua lanjut usia). Kebutuhan buah- buahan
akan semakin meningkat bila musim kemarau sudah mulai datang. Sebagai negara
yang menempati daerah tropis ditambah lagi kedudukan Indonesia yang sangat
strategis karena berada didaerah tropis, sehingga memiliki cukup banyak ragam
buah- buahan, namun belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan
didalam memenuhi kebutuhan pokok.
Salah satu buah tropis yang tidak asing lagi dikenal oleh semua kalangan
masyarakat adalah rambutan. Daerah penghasil rambutan yang paling terkenal di
Sumatera Utara adalah Binjai. Dimana rambutan binjai ini sudah dikenal di
Indonesia karena kualitasnya yang unggul. Binjai merupakan salah satu kota yang
secara geografis terletak di 3,250- 3,290 LU dan 98,310 BT, dengan ketinggian
rata-rata adalah ± 28 meter di atas permukaan laut. Dan di samping itu Binjai
hanya berjarak 22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatra Utara, Medan.
Berdasarkan dari beberapa sumber literatur menyatakan bahwa rambutan
berasal dari Asia Tenggara. Sumber lain menyatakan bahwa asal rambutan itu dari
daerah Indo- Malaya, yang meliputi Indo- Cina, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Dan kemudian dikembangkan lagi di Indonesia dan tersebar ke wilayah Jawa,
Kalimantan, dan Sumatera.
Berdasarkan data dari Balai Penelitian Tanaman Holtikultura ada 22 jenis
rambutan di Indonesia. Jenis-jenis rambutan itu berasal dari galur murni maupun
hasil okulasi, atau penggabungan dua jenis rambutan dari galur yang berbeda.
Namun dari beberapa jenis rambutan ini hanya beberapa varietas yang digemari
masyarakat untuk di konsumsi seperti Rambutan Rapiah, Rambutan Aceh Lebak
Bulus, Rambutan Simacan, Rambutan Binjai, dan Rambutan Sinyonya.
Beberapa tahun terakhir ini, perkembangan rambutan sudah semakin
meningkat. Hal ini dibarengi dengan kualitas rambutan yang semakin baik dijual,
sehingga tidak mengecewakan para konsumen. Dalam hal ini peranan petani
rambutan pun sangat dibutuhkan karena kualitas rambutan yang baik itu sangat
tergantung pada perawatan yang dilakukan oleh para petani rambutan tersebut dan
sebagai penjual berusaha menjual rambutan yang memiliki kualitas yang baik
guna meningkatkan pendapatan baik terhadap penjual itu sendiri maupun terhadap
Kota Binjai yang mana sebagai penghasil buah rambutan terbaik di Nusantara.
Semakin berkembangnya budidaya rambutan hal ini dibarengi juga dengan
adanya peningkatan daripada produksi rambutan tersebut. Hal ini sangat
bermanfaat sekali karena dengan meningkatnya produksi buah rambutan berarti
menciptakan kerjasama antara petani rambutan dengan penjualnya atau agen dan
para tengkulak untuk memenuhi permintaan kebutuhan para konsumennya.
Melihat jenis buah- buahan ini semakin memberikan harapan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Melalui budidaya tanaman yang
dilakukan oleh masyarakat petani rambutan dan asal asul tanaman rambutan ini
hingga sampai pada proses penjualannya dan sampai ketangan para konsumen,
maka peneliti tertarik meneliti hal- hal yang berkaitaan dengan rambutan, dengan
melakukan penelitian yang berjudul “ Peranan Petani Rambutan Dalam
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kota Binjai Pada Era Orde Baru.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan suatu
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Latar belakang Kota Binjai dijuluki sebagai Kota Rambutan.
2. Peranan petani rambutan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
kecamatan Binjai Selatan di kota Binjai di era orde baru.
3. Dampak perkembangan pendapatan masyarakat terhadap perekonomian
Kota Binjai.
C. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana latar belakang Kota Binjai dijuluki sebagai Kota Rambutan?
2. Bagaimana Peranan petani rambutan dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat kecamatan Binjai Selatan di kota Binjai di era orde baru.
3. Bagaimana dampak perkembangan pendapatan masyarakat terhadap
perekonomian Kota Binjai.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang Kota Binjai dijuluki sebagai
Kota Rambutan.
2. Untuk
mengetahui
bagaimana
Peranan
petani
rambutan
dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat kecamatan Binjai Selatan di kota
Binjai di era orde baru.
3. Untuk mengetahui dampak perkembangan pendapatan masyarakat
terhadap perekonomian Kota Binjai.
E. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan penelitian
ini bermanfaat untuk :
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang seberapa besar peranan
petani rambutan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat kota Binjai
pada Era Orde Baru.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi pembaca
dan instansi pemerintah atau swasta sehubungan dengan usaha
pembudidayaan buah rambutan.
3. Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang ingin meneliti dan mengkaji
lebih dalam lagi dengan masalah ini.
4. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan UNIMED, terlebih bagi
Fakultas Ilmu Sosial jurusan Pendidikan Sejarah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang Peranan
Petani Rambutan Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kota Binjai
Pada Era Orde Baru, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
1. Rambutan (Nephelium sp) merupakan tanaman holtikultura buah tropis yang
memiliki banyak keuntungan dan manfaat tertentu, baik itu bagi kesehatan
karena pohon maupun buahnya dapat digunakan sebagai ramuan obat
tradisional dan disamping itu dapat diusahakan sebagai usaha komersial yang
sistem hasilnya secara menahun.
2. Buah rambutan merupakan salah satu cirri khas dari kota Binjai sehingga
dijadikan lambang/ikon dari kota Binjai.
3. Perkembangan agrobisnis rambutan dari tahun ke tahun mempunyai prospek
pasar yang baik. Usaha pertanian rambutan termaksud salah satu usaha uang
menguntungkan meskipun hanya usaha sampingan (menunggu musim),
namun dapat meningkatkan pendapatan para petani rambutan dalam setiap kali
panennya.
4. Pembangunan ekonomi (Perniagaan) rambutan mencerminkan adanya
perubahan nilai fikir, yaitu yang tadinya diabaikan kini setelah melihat
prospek yang menguntungkan menjadi dibudidayakan meskipun hanya dibuat
1
sebagai tanaman sampingan bagi masyarakat kota Binjai khususnya
kecamatan Binjai Selatan.
5. Adanya perubahan positif yang dirasakan langsung oleh para petani rambutan
tiap kali selesai panen dilakukan, yaitu adanya pendapatan tambahan sehingga
dapat mencukupi kualitas kebutuhan diluas sektor pendapatan pokok mereka.
6.
Peranan perniagaan rambutan yang secara perlahan- lahan mengalami
perubahan dalam sektor distribusi karena angka kecukupan konsumen tiap
tahunnya naik secara berskala.
2
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis
ingin menyampaikan beberapa saran tentang Peranan Petani Rambutan Dalam
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kota Binjai Pada Era Orde Baru, yaitu :
1. Hendaknya Pemerintah dan para petani memperhatikan dan tetap menjaga
kelestarian lingkungan sehingga setiap hasil panen termaksud rambutan
memiliki kualitas yang baik, karena kita ketahui bahwa buah- buahan
memiliki peranan penting dalam perniagaan pangsa pasar.
1. Hendaknya pemerintah memperhatikan kota Binjai lebih memperhatikan
daerah yang menjadi pemasok rambutan yang paling besar di Binjai sehingga
kualitas dan kenikmatan rasa tetap terjamin karena kelestarian lingkungan
senantiasa dijaga dan oleh- oleh ciri khas yang sijadikan ikon kota Binjai
dengan menyandang nama kualitas rambutan terbaik.
2. kepada pemerintah kiranya senantiasa memberikan arahan kepada para petani
rambutan ataupun petani lainnya bahkan kepada non petani agar senantiasa
memanfaatkan lahan kosong guna pengembangan usaha agar adanya
penambahan pendapatan secara berskala agar mampu mencukupi kebutuhan
hidup keluarga.
3. Pemerintah hendakanya tetap memperhatikan swadaya masyarakat agar
pengolahan dan pengembangan nilai panen senantiasa meningkat. hal ini dapat
memberi dampak positif bagi daerah yaitu menambah kas/anggaran daerah
sehingga perbaikan-perbaikan guna perkembangan kota tetap terus berjalan
dengan baik.
3
4. Hendaknya pemerintah tetap mempromosikan Rambutan Binjai yang terbaik
agar ciri khas dari kota Binjai selalu di ingat banyak orang.
4
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin, (2009). Budidaya Buah di Luar Musim. Bandung: Sarana Ilmu Pustaka.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. (2011). Buku Pedoman Penulisan
Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa program Studi Pendidikan Sejarah.
Medan: FIS UNIMED.
Harahap,
Melisdayanti.
(2001).
Peranan
Perniagaan
Buah
Salak
dalam
Perkembangan Sosial- Ekonomi Masyarakat Kota Simalungun. Medan: Skripsi.
Indra, Azwar. -- . Kondisi Sosial- Ekonomi Petani Salak di Desa Sihopur kec. Sianis
Kab. Tapsel. Medan: Skripsi.
Kandi, (2009). Rambutan yang Menggiurkan. Bandung : Sarana Ilmu Pustaka.
Keller, Kotler. (2008). Manejemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.
Mahisworo. Susanto Kusno. Anung Agustinus. (1992). Bertanam Rambutan. Jakarta:
Penebar Swadaya.
M. Fuad. (2000). Pengantar Bisnis. Bogor: Grafika Mardi Yuana.
Putong, Iskandar. (2008). Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sanjari, D Anno.(2008). Budidaya Rambutan Unggul. Bandung: Gaza Publishing.
Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Soekanto,Soejono.(1977). Sosiologi Satu Pengantar. Jakarta: Universitas Indonesia.
Suhaeni, Neni. (2007). Petunjuk Praktis Menanan Rambutan. Bandung: Jembar.
Sukirno, Sadono.(2004). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suparmako. (2001). Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah.
Yogyakarta: ---
Tim Karya Tani. (2011). Pedoman Bertanam Rambutan. Bandung: Nuansa Aulia.
Tjakrawiralaksana,Abbas.(1983). Usahatani. Jakarta: Dekdikbud.
Internet:
http://www.kaskus.us/showpost.sejarah-kota-binjai php?p=385363737&postcount=2
(diakses pada tanggal 29 maret 2012, pukul- 14.53 Wib).
http://arifin-rlf.blogspot.com/2010_06_01_archive.html (diakses 04 April 2012, pukul
11.44 Wib)
Sumber :
Hasil Wawancara.
Buku Ekspos Kecamatan Binjai Selatan.
PENDAPATAN MASYARAKAT KOTA BINJAI
PADA ERA ORDE BARU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
EMMIMA DORA TARIGAN
308121055
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
ABSTRAK
EMMIMA DORA TARIGAN. Peranan Petani Rambutan Dalam Meningkatkan
Pendapatan Masyarakat Kota Binjai Pada Era Orde Baru. ( Pembimbing : Dra.
Lukitaningsih,M.Hum).
Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang Binjai
dijuluki sebagai kota rambutan, mengetahui peranan petani rambutan untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat kecamatan Binjai Selatan di kota Binjai pada
era orde baru, dan mengetahui dampak perkembangan masyarakat terhadap
perekonomian Kota Binjai. Dan judul dari penelitian ini adalah peranan petani
rambutan dalam meningkatkan pendapatan tahunan masyarakat kota Binjai pada era
Orde Baru.
Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode field
research dimana peneliti turun langsung ke lapangan untuk melihat secara pasti
perkembangan terhadap hasil penelitian yang didapatkan. Sumber data primernya
adalah orang- orang atau keluarga yang memiliki pohon rambutan atau kebun
rambutan, dan sumber skundernya adalah data- data yang diperoleh dari buku- buku
yang berkaitan dengan pembahasan dan data yang diperoleh dari Kecamatan Binjai
Selatan, Dispenda, dan Badan Pusat Statistik Derah Kota Binjai.
Orde baru merupakan tonggak berkiprahnya sistem perekonomian di
Indonesia. Sistem ekonomi merupakan rajutan utama dalam sistem pemerintahan
hingga tahun 1998. Namun hal tersebut selalu tidak menguntungkan hingga
mengalami tingkat inflasi yang tinggi sehingga mengalami tingkat kemunduran
ekonomi yang parah sehingga menimbulkan banyaknya tingkat pengangguran.
Kemudian langsung disusul krisis ekonomi yang melanda Indonesia berkepanjangan
hingga saat ini hingga membawa berbagai dampak bagi masyarakatnya. Namun hal
ini bisa ditangani oleh pemerintah ditiap- tiap daerah termaksud kota Binjai sehingga
bisa terus meningkat dan berkembang hingga saat ini.
Dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, jumlah pendapatan para
petani dari tiap kali hasil panen membuahkan hasil yang baik, sehingga hal tersebut
dapat menambah anggaran rumah tangga dan juga anggaran daerah sehingga dapat
mensejahterakan kota dan masyarakatnya. Dan buah rambutan yang dulunya hanya
memiliki nilai rasa kini berubah menjadi nilai dagang. Hal ini diawali prospek
perniagaan buah dipasaran yang terus meningkat harganya. Dan para masyarakat
yang semula mengabaikan hal tersebut kini melihat prospek jangka panjang tersebut,
sehingga menjadi banyak muncul petani- petani rambutan yang memiliki kualitas
buah yang baik dan berkualitas.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi masalah ................................................................................ 5
C. Perumusan masalah ................................................................................ 5
D. Tujuan penelitian .................................................................................... 6
E. Manfaat penelitian .................................................................................. 6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Sejarah Kota Binjai ........................................................................... 7
2. Sejarah Perkembangan Buah rambutan di Kota Binjai .................... 8
B. Kerangka Teori
1. Teori Peranan .................................................................................. 15
2. Teori Pemasaran ............................................................................. 16
3. Teori Pendapatan ............................................................................ 23
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode penelitian .................................................................................. 27
B. Lokasi penelitian ................................................................................... 27
C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 27
D. Sumber data .......................................................................................... 28
E. Kritik Sumber........................................................................................ 28
F. Teknik pengumpulan data ..................................................................... 22
1. Observasi ........................................................................................ 29
vii
2. Studi Kepustakaan .......................................................................... 29
3. Studi Dokumen ............................................................................... 29
4. Wawancara ..................................................................................... 30
5. Angket ............................................................................................ 30
G. Teknik Analisa Data ............................................................................. 30
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Binjai Selatan
1. Keadaan Geografi ........................................................................... 31
2. Lingkungan Alam ........................................................................... 32
3. Lingkungan Fisik ............................................................................ 34
4. Kependudukan ................................................................................ 38
5. Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya ...................................... 45
B. Asal Usul Buah Rambutan di Kota Binjai
1. Saluran Distribusi ........................................................................... 48
2. Transportasi .................................................................................... 48
3. Pola Konsumsi ................................................................................ 50
C. Peranan Petani Rambutan DalamMeningkatkan
Pendapatan Masyarakat ........................................................................ 51
D. Gambaran Perkembangan Ekonomi Kota Binjai Sejak Orde Baru ...... 52
E.
Perubahan- perubahan yang terjadi yang dilihat Dari berbagai Aspek 54
1. Perubahan terhadap sistem ekonomi .............................................. 55
2. Perubahan ekonomi dari Berbagai Sektor secara Umum ............... 58
3. Perubahan terhadap pola distribusi ................................................. 63
4. Dampak terhadap pola konsumsi .................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 71
B. Saran .................................................................................................... 73
viii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
Daftar Wawancara Penelitian
2.
Pedoman Wawancara
3.
Daftar Responden
4.
Dokumnetasi Penelitian
5.
Peta Lokasi penelitian
ix
DAFTAR TABEL
1.
Tabel Bentuk Penggunaan Lahan.
2.
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin.
3.
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian.
4.
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan.
5.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Agama.
6.
Transportasi yang Digunakan Untuk Menjual Hasil Produksi Ke Pasar.
7.
Perubahan Pendapatan Rumah Tangga Masyarakat Dari Sektor Pendapatan
Tahunan.
8.
Produksi Tanaman Rambutan di Sumatera Utara Tahun 1987- 1995
( Dalam Ribu Ton).
9.
Barang- Barang Kekayaan Petani (Responden) yang Diperoleh dari Hasil
Produksi.
x
DAFTAR GAMBAR
1.
Lokasi lahan salah satu pemilik rambutan, yang ditanami jagung dan kelapa
sambil menunggu musim rambutan tiap tahunnya.
2.
Salah seorang anak Pak kasmuri yang sedang membersihkan ladang kacang
mereka yang tumbuh diantara pepohonan rambutan.
3.
Lokasi memasuki wilayah ladang milik Ibu rotua.
4.
Lokasi ladang rambutan milik Ibu Rotua yang terlihat khusus ditanami
rambutan.
5.
Pohon rambutan sudah berusia ± 30 tahun yang masih bereproduksi dengan
aktif untuk setiap musimnya, dan tinggal menunggu panen.
6.
Salah satu pohon rambutan yang buahnya masih hijau dan membutuhkan
waktu sekitar ± 3 bulan untuk menunggu hasil panen tiba.
7.
Suasana ketika buah rambutan siap dipanen.
8.
Suasana saat pengutipan rambutan yang siap untuk dipanen.
9.
Peneliti sedang mewawancarai salah satu pemilik rambutan.
10. Salah seorang pekerja yang mengemasi buah rambutan yang akan dipasarkan.
11. Buah rambutan yang masih membutuhkan pengemasan secara baik sebelum
siap untuk didistribusikan.
12. Buah rambutan yang siap untuk didistribusikan ke konsumen.
xi
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur yang berlimpah penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala segala berkat dan kasih karunia-Nya yang terus mengalir sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini hingga pada sampai ke tahap akhir.
Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi, maupun tutur bahasanya, namun dalam penyelesaian skripsi ini banyak mendapat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis menyadari bahwa selaku
manusia biasa tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, dengan tulus hati penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna membangun perbaikan untuk kajian
selanjutnya.
Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan,
doa, dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis memohon maaf yang
setinggi- tingginya dan mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dan penuh ketulusan
kepada Yth :
1.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan besarta para staf- stafnya.
2.
Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3.
Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan sekaligus Dosen Pembimbing
Skripsi penulis yang senantiasa memberikan bimbingan, dorongan, dan motivasi
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
4.
Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan sekaligus pembimbing
penulis yang memberikan masukan didalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Ibu Dra. Flores Tanjung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang
selalu membimbing penulis selama perkuliahan maupun didalam penulisan skripsi ini.
6.
Bapak Drs. Yushar Tanjung selaku pembimbing penulis yang memberikan masukanmasukan guna penyempurnaan skripsi ini.
7.
Bapak/ Ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan,
Khususnya di Fakultas Ilmu Sosial yang senantiasa menyumbangkan ilmu dan
pengetahuannya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga penyelesaian
skripsi ini guna menjadi bekal untuk menuntut ilmu dikemudian hari.
8.
Kepada Pak Imam Siswanto selaku Kepala Camat Binjai Selatan dan para stafnya dan
Kedinasan Pendapatan dan Badan Statistik yang telah memberikan informasi selama
penelitian berlangsung.
9.
Teristimewa buat ketiga Orang Tuaku Ayahanda tercinta W. Tarigan dan Ibunda
tercinta T. Siahaan (+), M. Panjaitan yang telah memberikan doa, dukungan, dana
serta kasih sayang yang tulus selama ini yang diberikan kepada Ananda, terutama
dukungan selama perkuliahan dan sampai selesainya skripsi ini.
10.
Yang penulis sayangi adik- adik penulis Evi Susanty Tarigan, Daniel Tarigan yang
senantiasa memberikan semangat, motivasi, mendoakan dan memberi bantuan baik
moril maupun maupun material selama masa penelitian berlangsung hingga
selesainya skripsi ini.
11.
Keluarga Besar Tarigan dan Keluarga Besar Siahaan, Panjaitan yang tidak dapat
disebutkan satu per satu, yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan serta
doa kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
12.
Yang ku Kasihi Jaya Aldianta Sinulingga, S.Pd. Terimakasih buat dukungan dan
motivasi yang selalu mengalir dan mengingatkan ku senantiasa didalam hari- hari ku.
Dan selalu senantiasa membantu penulis dan tetap setia dalam segala pengertian dan
selalu menemani penulis selama perkuliahan hingga bersama- sama mengakhiri
jenjang pendidikan di perkuliahan.
13.
Teman- temanku: Santa Antinosa, Tiarma Nababan (Ben),Happy Pridawati.
Terimakasi untuk motivasi dan semangat yang senatiasa diberikan kepada penulis
hingga dapat menyelesaiakan skripsi ini dengan baik.
14.
Teman- Teman se-PS: Dolung Situmorang, Afriyani Kristina (Pingkan), Mangaratua
Simbolon, Ris Ariani Purba (Neng), Tiurlan Listra, dan rekan- rekan yang belum
disebutkan namanya penulis minta maaf. Dan penulis berterimakasih buat dukungan,
motivasi, dan canda tawanya, serta semangat yang diberikan sehingga kita dapat
bersama- sama menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
15.
Teman-teman seperjuangan stambuk 2008 Jurusan Pendidikan Sejarah: Sevianna
Tarigan, Lisa Nias, Elkana Purba, Albred Sembiring, Arif Putra, dan Deddy Setiady
Putra. Terimakasih buat semangat dan canda tawa yang diberikan selama awal
perkuliahan sampai berakhirnya perkuliahan ini. Dan terimakasih buat motivasi yang
diberikan selama penulisan proposal/ skripsi ini hingga bias terselesaikan dengan
baik. Semoga jalinan pertemanan kita tetap berjalan hingga akhir watu.
16.
Seluruh teman- teman Jurusan pendidikan Sejarah, teman- teman kelas C regular
stambuk 2008 yang selalu saling mendukung dan memotivasi, dan selalu bersamasama dalam suka maupun duka mulai dari awal perkuliahan sampai berakhirnya
perkuliahan dan senantiasa memotivasi penulis dalam berbagai keadaan sehingga
skripsi ini dapat selesai.
17.
Buat Keluarga PPLT 2011 (Papi, Mami, dan Tukang Kebun). Hotma T Pasaribu
(Mami), Jhonson Amanda Simbolon (Papi), Dwika Liana G Munthe (Bouchan),
Rahmi Oktina Daulay (Umi), Zeffry Sari Matua (Abi), Seplina (Kasul), Safitri
Simangunsong (Katig), Jesica Siahaan (Jeje), Margareth Harianja (Bom-bom),
Cartika Dewi (Abon), Faisyah (Bangsat), dan seluruh teman-teman yang tidak
disebutkan namanya penulis berterimakasih karena senantiasa memberikan warnawarni canda tawa kepada penulis selama PPLT 2011 berjalan dan senantiasa
memberikan motivasi dan dorongan didalam pengerjaan skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Semoga persaudaraan keluagra kita tetap terjalin hingga
akhir masa.
18.
Kepala SMK Negeri 1 Pematangsiantar beserta guru dan para staf- stafnya dan
Siswa/i yang sudah memberikan tempat, waktu dan pelajaran yang berharga selama
mengikuti PPL 2011. Banyak pelajaran yang berharga yang penulis dapatkan selama
PPL berlangsung.
19.
Teman- teman kost: Afrianty Siregar, Mellyana Manullang, Nora Marito Siregar,
Melsiva Siregar dan Dina Carolina Sinaga yang senantiasa memberikan dukungan dan
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
20.
Seluruh teman- teman dan berbagai Civitas yang telah turut membantu didalam
penelitian dan hingga sampai pada penyelesaian skripsi ini yang tidak tercantum
namanya, penulis mengucapkan terimakasih.
Tiada kata yang lebih berharga yang dapat penulis ucapkan selain terimakasih untuk
semua Doa, Bantuan, Bimbingan, Dorongan, dan Harapan dari berbagai pihak, Kiranya
Tuhan Yang Maha Pengasih memberikan balasan kepada semua pihak. Dan akhirnya penulis
mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan semua pihak.
Medan,
Juli 2012
Emmima Dora Tarigan
NIM. 308121055
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengamati sejarah perkembangan ekonomi Indonesia sejak
lahirnya orde baru sampai sekarang ini dapat dilihat dari sudut pandang yang
berbeda. Pada dasarnya setiap pemerintahan didunia ini selalu bertujuan
mengembangkan perekonomiannya sedemikian rupa sehingga taraf hidup bangsa
yang bersangkutan meningkat. Orde baru mulai berkiprah pada tahun 1967 dan
berakhir pada Mei 1998.
Pada awalnya orde baru mewarisi kondisi perekonomian yang tidak
menguntungkan dengan tingkat inflasi yang tinggi ( 600% per tahun pada tahun
1966) dan mengalami tingkat kemunduran ekonomi dan pengangguran yang
parah. Namun sejak 1967 sampai menjelang akhir kekuasaan (1997), pemerintah
orde baru bekerja keras dan mampu menciptakan laju pertumbuhan ekonomi ratarata sekitar 7% per tahun. Namun, perekonomian Indonesia terjerembab pada
tahun 1997 dengan adanya krisis moneter disusul dengan krisis ekonomi dan
akhirnya krisis politik yang berkepanjangan.
Dalam pengalaman ini juga dapat ditarik beberapa pengamatan tentang
pendapatan dari Kota Binjai sendiri. Kota Binjai merupakan kota yang dulunya
dibawah pengawasan pusat seperti wilayah- wilayah lainnya dan berkembang
dengan baik karena sistem pemerintahan masih memiliki hubungan baik dengan
para penguasa ditiap daerahnya. Pembangunan sana- sini pun mulai terlihat pada
saat itu. Namun, setelah beberapa periode presiden Soeharto duduk dalam tatanan
pemerintahan semakin banyak perubahan- perubahan yang dibuat tanpa ada
persetujuan dan sikap baik dari masyarakatnya dan hal ini terlihat dari cara
pandang pemerintahan Kota Binjai yang akhirnya membuat keputusan untuk
membangun perekonomiannya sendiri. Dan sekarang perkembangan itupun mulai
terlihat khususnya dalam sektor perekonomiannya. Banyak tempat- tempat yang
dibangun di sudut- sudut kota dan disediakan untuk para pedagang yang ingin
berjualan untuk memenuhi kelangsungan hidupnya.
Pemerintahan Orde Baru yang sudah berjalan selama lebih dari 30 tahun
yang dipegang oleh sang penguasa, Soeharto dan diselenggarakan dengan cara
otoriter menjadikan Indonesia hancur karena munculnya gelombang protes dan
ketidakpuasan rakyat atas pengekangan kebebasan dan keterbukaan politik oleh
pemerintah. Hasil pembangunan ekonomi yang mengagumkan pada masa Orde
Baru hancur dalam sesaat, dan ekonomi Indonesia pun terancam runtuh.
Salah satu aspek yang dibangun dengan baik dulunya adalah sistem
kebudayaan. Yang mana kebudayaan yang sudah terjalin tersebut merupakan hasil
interaksi antara individu dengan individu maupun individu dengan kelompok
yang mendiami suatu wilayah tertentu yang sudah muncul dari kebiasaankebiasaan yang sudah ada dalam wilayah tersebut. Salah satu unsur
kebudayaannya adalah sistem ekonomi/ sistem pencaharian.
Sistem ini
merupakan salah satu unsur yang dianggap paling penting didalam pemenuhan
ekonomi didalam masyarakat untuk kelangsungan hidupnya.
Dalam pembangunan sektor ekonomi, peran buah- buahan memiliki dapat
dikatakan cukup banyak dikalangan masyarakat, karena buah- buahan ini sangat
dibutuhkan oleh semua kalangan umur, baik itu anak- anak, remaja, dewasa/ kaula
muda, orang tua, bahkan lansia (orang tua lanjut usia). Kebutuhan buah- buahan
akan semakin meningkat bila musim kemarau sudah mulai datang. Sebagai negara
yang menempati daerah tropis ditambah lagi kedudukan Indonesia yang sangat
strategis karena berada didaerah tropis, sehingga memiliki cukup banyak ragam
buah- buahan, namun belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan
didalam memenuhi kebutuhan pokok.
Salah satu buah tropis yang tidak asing lagi dikenal oleh semua kalangan
masyarakat adalah rambutan. Daerah penghasil rambutan yang paling terkenal di
Sumatera Utara adalah Binjai. Dimana rambutan binjai ini sudah dikenal di
Indonesia karena kualitasnya yang unggul. Binjai merupakan salah satu kota yang
secara geografis terletak di 3,250- 3,290 LU dan 98,310 BT, dengan ketinggian
rata-rata adalah ± 28 meter di atas permukaan laut. Dan di samping itu Binjai
hanya berjarak 22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatra Utara, Medan.
Berdasarkan dari beberapa sumber literatur menyatakan bahwa rambutan
berasal dari Asia Tenggara. Sumber lain menyatakan bahwa asal rambutan itu dari
daerah Indo- Malaya, yang meliputi Indo- Cina, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Dan kemudian dikembangkan lagi di Indonesia dan tersebar ke wilayah Jawa,
Kalimantan, dan Sumatera.
Berdasarkan data dari Balai Penelitian Tanaman Holtikultura ada 22 jenis
rambutan di Indonesia. Jenis-jenis rambutan itu berasal dari galur murni maupun
hasil okulasi, atau penggabungan dua jenis rambutan dari galur yang berbeda.
Namun dari beberapa jenis rambutan ini hanya beberapa varietas yang digemari
masyarakat untuk di konsumsi seperti Rambutan Rapiah, Rambutan Aceh Lebak
Bulus, Rambutan Simacan, Rambutan Binjai, dan Rambutan Sinyonya.
Beberapa tahun terakhir ini, perkembangan rambutan sudah semakin
meningkat. Hal ini dibarengi dengan kualitas rambutan yang semakin baik dijual,
sehingga tidak mengecewakan para konsumen. Dalam hal ini peranan petani
rambutan pun sangat dibutuhkan karena kualitas rambutan yang baik itu sangat
tergantung pada perawatan yang dilakukan oleh para petani rambutan tersebut dan
sebagai penjual berusaha menjual rambutan yang memiliki kualitas yang baik
guna meningkatkan pendapatan baik terhadap penjual itu sendiri maupun terhadap
Kota Binjai yang mana sebagai penghasil buah rambutan terbaik di Nusantara.
Semakin berkembangnya budidaya rambutan hal ini dibarengi juga dengan
adanya peningkatan daripada produksi rambutan tersebut. Hal ini sangat
bermanfaat sekali karena dengan meningkatnya produksi buah rambutan berarti
menciptakan kerjasama antara petani rambutan dengan penjualnya atau agen dan
para tengkulak untuk memenuhi permintaan kebutuhan para konsumennya.
Melihat jenis buah- buahan ini semakin memberikan harapan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Melalui budidaya tanaman yang
dilakukan oleh masyarakat petani rambutan dan asal asul tanaman rambutan ini
hingga sampai pada proses penjualannya dan sampai ketangan para konsumen,
maka peneliti tertarik meneliti hal- hal yang berkaitaan dengan rambutan, dengan
melakukan penelitian yang berjudul “ Peranan Petani Rambutan Dalam
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kota Binjai Pada Era Orde Baru.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan suatu
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Latar belakang Kota Binjai dijuluki sebagai Kota Rambutan.
2. Peranan petani rambutan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
kecamatan Binjai Selatan di kota Binjai di era orde baru.
3. Dampak perkembangan pendapatan masyarakat terhadap perekonomian
Kota Binjai.
C. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana latar belakang Kota Binjai dijuluki sebagai Kota Rambutan?
2. Bagaimana Peranan petani rambutan dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat kecamatan Binjai Selatan di kota Binjai di era orde baru.
3. Bagaimana dampak perkembangan pendapatan masyarakat terhadap
perekonomian Kota Binjai.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang Kota Binjai dijuluki sebagai
Kota Rambutan.
2. Untuk
mengetahui
bagaimana
Peranan
petani
rambutan
dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat kecamatan Binjai Selatan di kota
Binjai di era orde baru.
3. Untuk mengetahui dampak perkembangan pendapatan masyarakat
terhadap perekonomian Kota Binjai.
E. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan penelitian
ini bermanfaat untuk :
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang seberapa besar peranan
petani rambutan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat kota Binjai
pada Era Orde Baru.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi pembaca
dan instansi pemerintah atau swasta sehubungan dengan usaha
pembudidayaan buah rambutan.
3. Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang ingin meneliti dan mengkaji
lebih dalam lagi dengan masalah ini.
4. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan UNIMED, terlebih bagi
Fakultas Ilmu Sosial jurusan Pendidikan Sejarah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang Peranan
Petani Rambutan Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kota Binjai
Pada Era Orde Baru, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
1. Rambutan (Nephelium sp) merupakan tanaman holtikultura buah tropis yang
memiliki banyak keuntungan dan manfaat tertentu, baik itu bagi kesehatan
karena pohon maupun buahnya dapat digunakan sebagai ramuan obat
tradisional dan disamping itu dapat diusahakan sebagai usaha komersial yang
sistem hasilnya secara menahun.
2. Buah rambutan merupakan salah satu cirri khas dari kota Binjai sehingga
dijadikan lambang/ikon dari kota Binjai.
3. Perkembangan agrobisnis rambutan dari tahun ke tahun mempunyai prospek
pasar yang baik. Usaha pertanian rambutan termaksud salah satu usaha uang
menguntungkan meskipun hanya usaha sampingan (menunggu musim),
namun dapat meningkatkan pendapatan para petani rambutan dalam setiap kali
panennya.
4. Pembangunan ekonomi (Perniagaan) rambutan mencerminkan adanya
perubahan nilai fikir, yaitu yang tadinya diabaikan kini setelah melihat
prospek yang menguntungkan menjadi dibudidayakan meskipun hanya dibuat
1
sebagai tanaman sampingan bagi masyarakat kota Binjai khususnya
kecamatan Binjai Selatan.
5. Adanya perubahan positif yang dirasakan langsung oleh para petani rambutan
tiap kali selesai panen dilakukan, yaitu adanya pendapatan tambahan sehingga
dapat mencukupi kualitas kebutuhan diluas sektor pendapatan pokok mereka.
6.
Peranan perniagaan rambutan yang secara perlahan- lahan mengalami
perubahan dalam sektor distribusi karena angka kecukupan konsumen tiap
tahunnya naik secara berskala.
2
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis
ingin menyampaikan beberapa saran tentang Peranan Petani Rambutan Dalam
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kota Binjai Pada Era Orde Baru, yaitu :
1. Hendaknya Pemerintah dan para petani memperhatikan dan tetap menjaga
kelestarian lingkungan sehingga setiap hasil panen termaksud rambutan
memiliki kualitas yang baik, karena kita ketahui bahwa buah- buahan
memiliki peranan penting dalam perniagaan pangsa pasar.
1. Hendaknya pemerintah memperhatikan kota Binjai lebih memperhatikan
daerah yang menjadi pemasok rambutan yang paling besar di Binjai sehingga
kualitas dan kenikmatan rasa tetap terjamin karena kelestarian lingkungan
senantiasa dijaga dan oleh- oleh ciri khas yang sijadikan ikon kota Binjai
dengan menyandang nama kualitas rambutan terbaik.
2. kepada pemerintah kiranya senantiasa memberikan arahan kepada para petani
rambutan ataupun petani lainnya bahkan kepada non petani agar senantiasa
memanfaatkan lahan kosong guna pengembangan usaha agar adanya
penambahan pendapatan secara berskala agar mampu mencukupi kebutuhan
hidup keluarga.
3. Pemerintah hendakanya tetap memperhatikan swadaya masyarakat agar
pengolahan dan pengembangan nilai panen senantiasa meningkat. hal ini dapat
memberi dampak positif bagi daerah yaitu menambah kas/anggaran daerah
sehingga perbaikan-perbaikan guna perkembangan kota tetap terus berjalan
dengan baik.
3
4. Hendaknya pemerintah tetap mempromosikan Rambutan Binjai yang terbaik
agar ciri khas dari kota Binjai selalu di ingat banyak orang.
4
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin, (2009). Budidaya Buah di Luar Musim. Bandung: Sarana Ilmu Pustaka.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. (2011). Buku Pedoman Penulisan
Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa program Studi Pendidikan Sejarah.
Medan: FIS UNIMED.
Harahap,
Melisdayanti.
(2001).
Peranan
Perniagaan
Buah
Salak
dalam
Perkembangan Sosial- Ekonomi Masyarakat Kota Simalungun. Medan: Skripsi.
Indra, Azwar. -- . Kondisi Sosial- Ekonomi Petani Salak di Desa Sihopur kec. Sianis
Kab. Tapsel. Medan: Skripsi.
Kandi, (2009). Rambutan yang Menggiurkan. Bandung : Sarana Ilmu Pustaka.
Keller, Kotler. (2008). Manejemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.
Mahisworo. Susanto Kusno. Anung Agustinus. (1992). Bertanam Rambutan. Jakarta:
Penebar Swadaya.
M. Fuad. (2000). Pengantar Bisnis. Bogor: Grafika Mardi Yuana.
Putong, Iskandar. (2008). Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sanjari, D Anno.(2008). Budidaya Rambutan Unggul. Bandung: Gaza Publishing.
Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Soekanto,Soejono.(1977). Sosiologi Satu Pengantar. Jakarta: Universitas Indonesia.
Suhaeni, Neni. (2007). Petunjuk Praktis Menanan Rambutan. Bandung: Jembar.
Sukirno, Sadono.(2004). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suparmako. (2001). Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah.
Yogyakarta: ---
Tim Karya Tani. (2011). Pedoman Bertanam Rambutan. Bandung: Nuansa Aulia.
Tjakrawiralaksana,Abbas.(1983). Usahatani. Jakarta: Dekdikbud.
Internet:
http://www.kaskus.us/showpost.sejarah-kota-binjai php?p=385363737&postcount=2
(diakses pada tanggal 29 maret 2012, pukul- 14.53 Wib).
http://arifin-rlf.blogspot.com/2010_06_01_archive.html (diakses 04 April 2012, pukul
11.44 Wib)
Sumber :
Hasil Wawancara.
Buku Ekspos Kecamatan Binjai Selatan.