Usulan Tata Letak Selular dengan Pendekatan Algoritma Genetika pada Proses Clustering (Studi Kasus: pt Sinar Terang Logam Jaya).

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PT Sinar Terang Logamjaya merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi sparepart motor yang berbahan utama logam. Perusahaan menerapkan layout lantai produksi berupa layout by process. oleh karena jumlah produk yang bervariasi, hal tersebut membuat aliran lantai produksi pada perusahan menjadi kompleks. Hal ini menyebabkan adanya perpindahan material/part dari satu mesin ke mesin yang lain. Masalah yang terjadi di perusahaan ini adalah besarnya jarak perpindahan material yang terjadi antara mesin di dalam lantai produksi tersebut. Oleh karena itu perpindahan yang jauh akan mengakibatkan ongkos material handling tinggi sehingga berpengaruh pada ongkos produksi menjadi tinggi dan mengakibatkan harga jual yang ikut naik sehingga perusahaan memiliki daya saing yang rendah dengan perusahaan lain.

Langkah pertama yang dilakukan oleh penulis dalam memberikan usulan penataan tata letak mesin dalam lantai produksi adalah membuat matrix clustering dengan metode group technology. Tujuan dibuatnya metode group technology adalah untuk mengelompokkan mesin ke dalam cell berdasarkan kesamaan urutan proses atau jenis mesin yang dipakai, selanjutnya penulis melakukan penataan tata letak mesin menggunakan metode algoritma genetika, setelah tata letak usulan terbentuk, penulis melakukan perhitungan total flowcost terhadap layout yang telah dibuat. Penulis membandingkan hasil total flowcost yang dimiliki oleh perusahaan dan total flowcost yang diusulkan oleh penulis. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software yang bertujuan untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Software yang digunakan ada 2 jenis yaitu Software Plant Layout (matrix clustering) dan Software Plant Design (tata letak). Software tersebut diuji validasi terlebih dahulu oleh penulis dengan menggunakan suatu kasus sederhana (simple case), untuk software Plant Design, hasil output berupa AAD (Area Allocation Diagram) yang kemudian penulis sesuaikan dengan layout pada lantai produksi perusahaan dengan memberi jarak pada setiap departemen dan menghitung jarak antar departemen dengan metode aisle distance.

Metode algoritma genetika adalah metode yang diusulkan oleh penulis kepada perusahaan, karena metode algoritma genetika adalah metode metaheuristik yang mencari nilai solusi di luar kondisi lokal optimum dan memiliki banyak solusi tiap generasinya, sehingga kemungkinan mendekati hasil optimal semakin besar. Perhitungan dilakukan dengan bahasa pemograman delphi, software Plant Layout (matrix clustering) dan didapatkan grouping efficiency sebesar 80,518% dan setelah itu menggunakan software Plant Design (tata letak mesin) dengan hasil output AAD didapatkan flowcost Rp 54.767,614,-. Oleh karena hasil software masih dalam bentuk AAD, penulis menyesuaikan kembali AAD ke layout lantai produksi dengan memberikan gang/aisle antar departemen, dan menghitung jarak antar departemen dengan metode aisle distance, sehingga didapatkan hasil total flowcost setelah penyesuaian Rp 15.823.958,3,-/bulan. Dibandingkan dengan hasil total flowcost perusahaan sebesar Rp 20.469.582,-/bulan, didapatkan penghematan sebesar Rp 4.636.074,9,-/bulan atau sama dengan 22,659%


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-2 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perancangan Tata Letak Fasilitas ... 2-1 2.1.1 Pengertian Perancangan Tata Letak Fasilitas ... 2-1 2.1.2 Tujuan Perancangan Tata Letak Fasilitas ... 2-2 2.1.3 Perencanaan Aliran Material ... 2-4 2.1.4 Pola-Pola Aliran ... 2-5 2.1.5 Tipe-tipe Tata Letak ... 2-6

2.1.5.1 Tata Letak Berdasarkan Aliran Produksi

(Product Layout) ... 2-6 2.1.5.2 Tata Letak Berdasarkan Fungsi (Layout Process) ... 2-8 2.1.5.3 Tata Letak Berdasarkan Kelompok Produk


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha (Grouping Technology) ... 2-9 2.1.5.4 Tata Letak Berposisi Tetap (Fixed Layout) ... 2-13 2.1.6 Metode Perhitungan Jarak ... 2-15 2.1.7 Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) ... 2-19 2.1.8 Peta Dari-Ke (From To Chart) ... 2-23 2.1.9 Tahapan dalam Perancangan Tata Letak... 2-23 2.1.10 Material Handling ... 2-26 2.1.11 Pengukuran Performansi (Grouping Efficiency) ... 2-27

2.2 Algoritma Genetika ... 2-28 2.2.1 Pengertian Algoritma Genetika ... 2-28 2.2.2 Karakteristik dan Kelebihan Algoritma Genetika ... 2-31 2.2.3 Mekanisme Algoritma Genetika ... 2-32 2.2.4 Parameter Algoritma Genetika ... 2-33 2.2.5 Operator Algoritma Genetika ... 2-34 2.2.5.1 Seleksi ... 2-35 2.2.5.2 Crossover ... 2-39 2.2.5.3 Mutasi ... 2-44 2.2.6 Encoding dan Decoding ... 2-47 2.2.6.1 Encoding ... 2-47 2.2.6.2 Decoding ... 2-48 2.3 Verifikasi dan Validasi dalam Perangkat Lunak (Software) ... 2-48 2.3.1 Verifikasi dan Validasi ... 2-48 2.3.2 Proses Verifikasi dan Validasi ... 2-49 2.3.3 Tujuan Verifikasi dan Validasi ... 2-49

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-3 3.2 Identifikasi Masalah ... 3-3 3.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-3 3.4 Perumusan Masalah ... 3-4


(4)

ix

3.5 Menentukan Tujuan Penelitian ... 3-4 3.6 Studi Literatur ... 3-4 3.7 Metode Penyelesaian Masalah ... 3-6 3.8 Pengumpulan Data ... 3-6 3.9 Pengolahan Data... 3-7 3.9.1 Pembuatan Matrix Clustering dengan Algoritma Genetika ... 3-9 3.9.2 Pembuatan Tata Letak Mesin dengan Algoritma Genetika ... 3-23

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Kegiatan Usaha PT Sinar Terang Logamjaya ... 4-1 4.1.3 Struktur Organisasi... 4-2 4.1.4 Hari dan Waktu Kerja ... 4-3 4.2 Data Produksi ... 4-4 4.2.1 Jenis Produksi/komponen... 4-4 4.2.2 Data dan Dimensi Mesin ... 4-5 4.2.3 Operation Process Chart/Peta Proses Operasi (OPC/PPO)... 4-5 4.2.4 Layout Awal Perusahaan... 4-6

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengolahan Data... 5-1 5.1.1 Validasi Algoritma Genetika dengan Contoh Kasus ... 5-1 5.1.1.1 Perhitungan Manual Algoritma Genetika untuk Matrix

Clustering ... 5-1 5.1.1.2 Perhitungan Algoritma Genetika untuk Matrix Clustering

dengan Software ... 5-11 5.1.1.3 Perhitungan Manual Algoritma Genetika untuk Tata Letak

Mesin ... 5-11 5.1.1.4 Perhitungan Algoritma Genetika untuk Tata Letak Mesin dengan


(5)

x Universitas Kristen Maranatha 5.1.2 Pengolahan Data Perusahaan ... 5-27

5.1.2.1 Perhitungan Flowcost Metode Perusahaan Sekarang ... 5-28 5.1.3 Usulan Tata Letak dengan Algoritma Genetika ... 5-34 5.1.3.1 Usulan Matrix Clustering dengan Software Algoritma

Genetika ... 5-34 5.1.3.2 Usulan Penataan Tata Letak Mesin dengan Software Algoritma

Genetika ... 5-38 5.1.3.4 Layout Usulan ... 5-44 5.1.3.5 Perhitungan Total Flowcost Usulan ... 5-47 5.1.3.6 Perbandingan Antara Total Flowcost Metode Perusahaan dan

Total Flowcost Usulan ... 5-47 5.2 Analisis

5.2.1 Analisis Matrix Clustering ... 5-48 5.2.2 Analisis Pengaturan Tata Letak Usulan ... 5-48 5.2.3 Analisis Kebutuhan Jumlah Mesin Usulan ... 5-49 5.2.4 Analisis Perbandingan Metode Perusahaan dengan Metode Usulan ... 5-50 5.2.5 Analisis Kondisi Steady State Algoritma Genetika ... 5-50 5.2.5.1 Kasus Matrix Clustering ... 5-51 5.2.5.2 Kasus Tata Letak Mesin ... 5-53 5.2.6 Analisis Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya ... 5-55 5.2.7 Analisis Validasi Software ... 5-56

5.2.7.1 Analisis Validasi Software Matrix Clustering... 5-57 5.2.7.2 Analisis Validasi Software Tata Letak Mesin ... 5-57

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-1 DAFTAR PUSTAKA


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Data Jenis Produk 4-5

4.2 Jenis Mesin 4-6

5.1 Kromosom Awal 5-2

5.2 Kromosom Hasil Crossover (Offspring) 5-7

5.3 Proses Mutasi 5-10

5.4 Rangkuman Grouping Efficiency Generasi 1 5-11

5.5 Proses Decoding 5-12

5.6 Perhitungan Dimensi Departemen untuk Contoh Kasus 5-13

5.7 Perhitungan Kapasitas Pallet 5-16

5.8 Perhitungan Ukuran Batch Material Handling 5-16

5.9 Rangkuman Total Flowcost Generasi 1 5-24

5.10 Matriks Awal Perusahaan 5-26

5.11 Perhitungan Frekuensi 5-29

5.12 Perhitungan Ukuran Batch 5-31

5.13 Detail Mesin, Part untu setiap cell 5-36

5.14 Matriks Usulan 5-37

5.15 Peta Darab Usulan 5-40

5.16 Perbedaan Jumlah Mesin 5-56

5.17 Kondisi Steady State Matrix Clustering Populasi 5-57 5.18 Kondisi Steady State Matrix Clustering Generasi 5-58 5.19 Kondisi Steady State Tata Letak Mesin Populasi 5-60 5.20 Kondisi Steady State Tata Letak Mesin Generasi 5-61 5.21 Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya 5-62


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Pola Alliran Umum 2-5

2.2 Tiper-Tipe Tata Letak 2-6

2.3 Product Layout 2-7

2.4 Process Layout 2-8

2.5 Jenis-Jenis Grouping Technology Layout 2-11

2.6 Fixed Layout 2-14

2.7 Perhitungan Jarak Euclidean 2-16

2.8 Perhitungan Jarak Squared Euclidean 2-17

2.9 Perhitungan Jarak Rectilinear 2-17

2.10 Perhitungan Jarak Aisle Distance 2-18

2.11 Perhitungan Jarak Adjacency 2-19

2.12 Sketsa Pembuatan Peta Proses Operasi 2-20

2.13 SLP (Systematic Layout Planning) 2-25

2.14 Contoh Kromosom 2-30

2.15 Proses Seleksi Reguler Sampling Space 2-36 2.16 Proses Seleksi Enlarge Sampling Space 2-36

3.1 Flowchart Penelitian 1 3-1

3.2 Flowchart Penelitian 2 3-7

3.3 Flowchart Algoritma Genetika untuk Matrix Clustering 3-10 3.4 Flowchart Inisialisasi Populasi Awal Matrix Clustering 3-13

3.5 Decoding Kromosom Matrix Clustering 3-14

3.6 Calon Parent Crossover Matrix Clustering 3-16 3.7 Flowchart Crossover Matrix Clustering 3-18

3.8 Proses Mutasi Matrix Clustering 3-20

3.9 Flowchart Seleksi Matrix Clustering 3-22

3.10 Flowchart Penentuan Tata Letak dengan Algoritma Genetika 3-24 3.11 Flowchart Decoding Kromosom untuk Tata Letak Mesin 3-27 3.12 Alternatif Penempatan Mesin Setiap Cell 3-29


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

3.13 Alternatif Penempatan untuk a=3 b=2 3-30

3.14 Alternatif Penataan Tata Letak Mesin 3-30

3.15 Calon Parent Crossover Tata Letak Mesin 3-33 3.16 Flowchart Crossover Tata Letak Mesin 3-35

3.17 Proses Mutasi Tata Letak Mesin 3-37

3.18 Flowchart Seleksi pada Tata Letak Mesin 3-39 3.19 Flowchart Algoritma Matrix Clustering 3-41 3.20 Flowchart Software untuk Tata Letak Mesin 3-43

4.1 Struktur Organisasi Perusahaan 4-2

4.2 Peta Proses Operasi BFFB 4-7

4.3 Layout Awal Perusahaan 4-8

5.1 Layout Usulan Perusahaan 5-44

5.2 Layout AAD Usulan 5-45

5.3 Layout Usulan Perusahaan 5-46

5.4 Contoh Perhitungan Aisle Distance 5-47

5.5 Grafik Kondisi Steady State Matrix Clustering Populasi 5-52 5.6 Grafik Kondisi Steady State Matrix Clustering Generasi 5-53 5.7 Grafik Kondisi Steady State Tata Letak Mesin Populasi 5-54 5.8 Grafik Kondisi Steady State Tata Letak Mesin Generasi 5-55


(9)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang menyebabkan banyak perusahaan baru berdiri dan berkembang sehingga persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin bertahan dan mengungguli para pesaing dengan cara memproduksi produk-produk yang dapat menarik minat konsumen. Oleh karena itu, salah satu faktor penting dalam persaingan antar perusahaan adalah harga jual produk yang bersaing. Untuk itu, perusahaan harus dapat lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga dari produk tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga dari produk adalah biaya produksi dari produk suatu perusahaan.

PT Sinar Terang Logamjaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sparepart kendaraan roda dua yang terbuat dari bahan utama berupa logam. Sistem penataan tata letak mesin yang digunakan oleh PT Sinar Terang Logamjaya adalah layout by process, yaitu layout yang mengelompokan mesin berdasarkan kesamaan jenis, proses, dan fungsi mesin. Perpindahan material dilakukan dengan material handling forklift dan ada operator khusus untuk mengoperasikan forklift.

Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan akan berkembang dengan adanya penambahan jumlah dan jenis mesin baru ke dalam lantai produksi, yang mengakibatkan banyak mesin-mesin yang lama tidak terpakai dan menganggur sehingga menyebabkan perpindahan material menjadi kompleks. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa urutan operasi yang dibutuhkan untuk membuat produk-produk sangat bervariasi dan memerlukan beberapa jenis mesin dalam lantai produksi. Hal tersebut akan membuat banyaknya pergerakan aliran material yang terjadi selama proses produksi berlangsung. Perpindahan material merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi biaya produksi suatu produk. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin memberikan usulan perbaikan dari


(10)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha segi tata letak mesin dalam lantai produksi dengan tujuan agar meminimasi perpindahan yang terjadi selama proses produksi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diketahui urutan-urutan operasi untuk produk-produk sangat bervariasi dan membutuhkan berbagai jenis mesin-mesin yang terdapat di lantai produksi tersebut yang menyebabkan perpindahan material menjadi jauh. Jarak yang jauh antar mesin yang berada di lantai produksi akan membuat waktu proses produksi menjadi lama, sehingga output produksi menjadi turun, selain itu juga untuk dari segi biaya material handling akan naik yang menyebabkan biaya produksi tinggi dan berpengaruh pada harga jual produk menjadi tinggi, semua itu akan menyebabkan daya saing perusahaan menjadi turun. Untuk itu penulis mengusulkan salah satu perbaikan dari segi penataan tata letak mesin di lantai produksi dengan tujuan agar meminimasi biaya material handling dalam lantai produksi.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Pembatasan masalah:

1. Data permintaan dan desain produk yang diamati adalah data periode tahun 2013-2014.

2. Usulan tata letak berdasarkan kriteria meminimasi biaya material handling. Asumsi:

1. Data waktu proses sudah baku, karena waktu tersebut diperoleh dari perusahaan 2. Jumlah alat material handling tidak berubah

3. Tidak ada perluasan lantai produksi 4. Tidak ada penambahan jumlah mesin

1.4 Perumusan Masalah

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat dirumuskan masalah yang terjadi diantaranya:


(11)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1. Apa kekurangan pengaturan tata letak mesin yang diterapkan perusahaan

saat ini?

2. Bagaimana pengaturan tata letak mesin yang diterapkan oleh metode usulan?

3. Berapa besar penghematan biaya material handling yang diperoleh?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi kekurangan pengaturan tata letak mesin yang diterapkan perusahaan saat ini

2. Mengusulkan pengaturan tata letak mesin dengan menggunakan algoritma genetika untuk metode group technology

3. Mengetahui besar penghematan biaya material handling yang diperoleh dari penerapan metode yang diusulkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Berisi tentang teori-teori yang akan digunakan, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Berisi langkah-langkah dalam pembuatan tugas akhir dimulai dari awal sampai akhir.

Bab 4 Pengumpulan Data

Berisi mengenai data-data yang diperlukan oleh peneliti untuk kemudian diolah datanya.


(12)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Berisi tentang pengolahan data dari data yang didapat di bab sebelumnya lalu dianalisis.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dari pengolahan data dan jawaban pertanyaan dari perumusan masalah serta saran yang diberikan pada perusahaan untuk perbaikan.


(13)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

PT Sinar Terang Logamjaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi produk berbahan utama logam yaitu sparepart motor. Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan anallisis data, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut

1. PT Sinar Terang Logamjaya memiliki layout lantai produksi dengan bentuk layout by process, akan tetapi layout tersebut memiliki kekurangan yaitu besarnya perpindahan yang terjadi antara mesin satu ke mesin yang lainnya, sehingga mengakibatkan ongkos Material Handlling menjadi tinggi dan dapat mempengaruhi daya saing suatu perusahaan tersebut, karena apabila ongkos tinggi, harga produksi pun tinggi, sehingga harga jual menjadi tinggi pula dan mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan daya saing.

2. Pengaturan tata letak mesin yang dilakukan oleh metode usulan adalah dengan menggunakan Algoritma Genetika pada Grouping Technology. Sehingga dengan Grouping Technology, mesin-mesin yang memiliki frekuensi besar dapat didekatkan untuk meminimasi perpindahan material sehingga ongkos perpindahan material handling pun semakin kecil.

3. Besar penghematan biaya material handling yang diperoleh sebesar Rp 4.636.074,9,-/bulan atau sekitar 22,659%.

6.2 Saran

Setelah melakukan pengolahan data dan analisis, penulis mempunyai beberapa saran diantaranya :

1. Layout lantai produksi sebaiknya menggunakan group technology, karena agar aliran perpindahan material dalam lantai produksi dapat lebih teratur dibandingkan layout by process

2. Untuk jenis-jenis mesin yang lebih, dapat disarankan agar perusahaan menggunakan kelebihan jumlah-jumlah mesin tersebut dengan menambah variasi produk dan membuat inovasi produk agar mesin-mesin tersebut tidak menganggur.


(14)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, James, M ; “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan”, ITB, 1990

2. Chandrasekaran, M.P, Raja Gopalan, R ; “An Ideal Seed Non-Hierarchical

Clustering Algorithm for Cellular Manufacturing”, International Journal of

Production Research, London, 1986

3. Gen, Mitsuo, Cheung, Runwei; “Genetic Algorithms and Engineering

Design”, John Wiley & Sons, Inc, New York, 1997.

4. Hoover, S.V., dan Perry, RF., 1989, Simulation A Problem Solving Approach, Digital Equipment Corporation & Northeastern University.

5. Obitko, M. (2008), http:://www.obitko.com/tutorials/genetics-algorithms/. 6. Purnomo, Hari; “Perencanaan & Perancangan Fasilitas”. Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2008.

7. Rusli, Elisabeth ; “Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi

Menggunakan Group Technology dengan Pendekatan Algoritma Genetika”,

Maranatha, 2010

8. Singh, Nanua, Rajamani, Divakar ; “Cellular Manufacturing Systems Design,

Planning, and Control”, Chapman & Hall, 1996.

9. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, John H. Tjakraatmadja;

Teknik Tata Cara Kerja”, ITB, 2006

10. Tompkins, White, Bozer, Frazelle, Tanchoco, Trevino ; “Facilities Planning,


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang menyebabkan banyak perusahaan baru berdiri dan berkembang sehingga persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin bertahan dan mengungguli para pesaing dengan cara memproduksi produk-produk yang dapat menarik minat konsumen. Oleh karena itu, salah satu faktor penting dalam persaingan antar perusahaan adalah harga jual produk yang bersaing. Untuk itu, perusahaan harus dapat lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga dari produk tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga dari produk adalah biaya produksi dari produk suatu perusahaan.

PT Sinar Terang Logamjaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sparepart kendaraan roda dua yang terbuat dari bahan utama berupa logam. Sistem penataan tata letak mesin yang digunakan oleh PT Sinar Terang Logamjaya adalah layout by process, yaitu layout yang mengelompokan mesin berdasarkan kesamaan jenis, proses, dan fungsi mesin. Perpindahan material dilakukan dengan material handling forklift dan ada operator khusus untuk mengoperasikan forklift.

Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan akan berkembang dengan adanya penambahan jumlah dan jenis mesin baru ke dalam lantai produksi, yang mengakibatkan banyak mesin-mesin yang lama tidak terpakai dan menganggur sehingga menyebabkan perpindahan material menjadi kompleks. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa urutan operasi yang dibutuhkan untuk membuat produk-produk sangat bervariasi dan memerlukan beberapa jenis mesin dalam lantai produksi. Hal tersebut akan membuat banyaknya pergerakan aliran material yang terjadi selama proses produksi berlangsung. Perpindahan material merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi biaya produksi suatu produk. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin memberikan usulan perbaikan dari


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha segi tata letak mesin dalam lantai produksi dengan tujuan agar meminimasi perpindahan yang terjadi selama proses produksi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diketahui urutan-urutan operasi untuk produk-produk sangat bervariasi dan membutuhkan berbagai jenis mesin-mesin yang terdapat di lantai produksi tersebut yang menyebabkan perpindahan material menjadi jauh. Jarak yang jauh antar mesin yang berada di lantai produksi akan membuat waktu proses produksi menjadi lama, sehingga output produksi menjadi turun, selain itu juga untuk dari segi biaya material

handling akan naik yang menyebabkan biaya produksi tinggi dan berpengaruh pada

harga jual produk menjadi tinggi, semua itu akan menyebabkan daya saing perusahaan menjadi turun. Untuk itu penulis mengusulkan salah satu perbaikan dari segi penataan tata letak mesin di lantai produksi dengan tujuan agar meminimasi biaya material handling dalam lantai produksi.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Pembatasan masalah:

1. Data permintaan dan desain produk yang diamati adalah data periode tahun 2013-2014.

2. Usulan tata letak berdasarkan kriteria meminimasi biaya material handling. Asumsi:

1. Data waktu proses sudah baku, karena waktu tersebut diperoleh dari perusahaan 2. Jumlah alat material handling tidak berubah

3. Tidak ada perluasan lantai produksi 4. Tidak ada penambahan jumlah mesin

1.4 Perumusan Masalah

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat dirumuskan masalah yang terjadi diantaranya:


(3)

1. Apa kekurangan pengaturan tata letak mesin yang diterapkan perusahaan saat ini?

2. Bagaimana pengaturan tata letak mesin yang diterapkan oleh metode usulan?

3. Berapa besar penghematan biaya material handling yang diperoleh?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi kekurangan pengaturan tata letak mesin yang diterapkan perusahaan saat ini

2. Mengusulkan pengaturan tata letak mesin dengan menggunakan algoritma genetika untuk metode group technology

3. Mengetahui besar penghematan biaya material handling yang diperoleh dari penerapan metode yang diusulkan.

1.6 Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Berisi tentang teori-teori yang akan digunakan, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Berisi langkah-langkah dalam pembuatan tugas akhir dimulai dari awal sampai akhir.

Bab 4 Pengumpulan Data

Berisi mengenai data-data yang diperlukan oleh peneliti untuk kemudian diolah datanya.


(4)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Berisi tentang pengolahan data dari data yang didapat di bab sebelumnya lalu dianalisis.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dari pengolahan data dan jawaban pertanyaan dari perumusan masalah serta saran yang diberikan pada perusahaan untuk perbaikan.


(5)

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

PT Sinar Terang Logamjaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi produk berbahan utama logam yaitu sparepart motor. Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan anallisis data, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut

1. PT Sinar Terang Logamjaya memiliki layout lantai produksi dengan bentuk layout by process, akan tetapi layout tersebut memiliki kekurangan yaitu besarnya perpindahan yang terjadi antara mesin satu ke mesin yang lainnya, sehingga mengakibatkan ongkos Material Handlling menjadi tinggi dan dapat mempengaruhi daya saing suatu perusahaan tersebut, karena apabila ongkos tinggi, harga produksi pun tinggi, sehingga harga jual menjadi tinggi pula dan mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan daya saing.

2. Pengaturan tata letak mesin yang dilakukan oleh metode usulan adalah dengan menggunakan Algoritma Genetika pada Grouping Technology. Sehingga dengan

Grouping Technology, mesin-mesin yang memiliki frekuensi besar dapat

didekatkan untuk meminimasi perpindahan material sehingga ongkos perpindahan material handling pun semakin kecil.

3. Besar penghematan biaya material handling yang diperoleh sebesar Rp 4.636.074,9,-/bulan atau sekitar 22,659%.

6.2 Saran

Setelah melakukan pengolahan data dan analisis, penulis mempunyai beberapa saran diantaranya :

1. Layout lantai produksi sebaiknya menggunakan group technology, karena agar

aliran perpindahan material dalam lantai produksi dapat lebih teratur dibandingkan layout by process

2. Untuk jenis-jenis mesin yang lebih, dapat disarankan agar perusahaan menggunakan kelebihan jumlah-jumlah mesin tersebut dengan menambah variasi produk dan membuat inovasi produk agar mesin-mesin tersebut tidak


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, James, M ; “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan”, ITB, 1990

2. Chandrasekaran, M.P, Raja Gopalan, R ; “An Ideal Seed Non-Hierarchical

Clustering Algorithm for Cellular Manufacturing”, International Journal of

Production Research, London, 1986

3. Gen, Mitsuo, Cheung, Runwei; “Genetic Algorithms and Engineering

Design”, John Wiley & Sons, Inc, New York, 1997.

4. Hoover, S.V., dan Perry, RF., 1989, Simulation A Problem Solving Approach, Digital Equipment Corporation & Northeastern University. 5. Obitko, M. (2008), http:://www.obitko.com/tutorials/genetics-algorithms/. 6. Purnomo, Hari; “Perencanaan & Perancangan Fasilitas”. Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2008.

7. Rusli, Elisabeth ; “Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi

Menggunakan Group Technology dengan Pendekatan Algoritma Genetika”,

Maranatha, 2010

8. Singh, Nanua, Rajamani, Divakar ; “Cellular Manufacturing Systems Design,

Planning, and Control”, Chapman & Hall, 1996.

9. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, John H. Tjakraatmadja;

Teknik Tata Cara Kerja”, ITB, 2006

10. Tompkins, White, Bozer, Frazelle, Tanchoco, Trevino ; “Facilities Planning,