Analisis Kelayakan Investasi Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kabupaten Kampar, Riau.

(1)

ABSTRAK

PT Karya Tama Bakti Mulia merupakan salah satu perusahaan dengan kompetensi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang sedang melakukan pengembangan bisnis dengan perencanaan pembangunan pabrik kelapa sawit di Desa Bandur Picak, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Lahan perkebunan inti yang dikelola oleh perusahaan sebesar 8.060 ha dan luas perkebunan rakyat sebesar 4.340 ha. Keluaran rata-rata Tandan Buah Segar (TBS) yang dihasilkan adalah sebesar 450 ton perhari atau 37,5 ton per jam, oleh karena itu perusahaan melakukan perencanaan untuk mendirikan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 30 ton/jam, berdasarkan ketersediaan bahan baku yang mampu dihasilkan oleh perkebunan yang dikelola perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 ton/jam dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis kelayakan investasi pembangunan pabrik kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau dengan mempertimbangkan dan menganalisis segala aspek kelayakan seperti aspek hukum, aspek pasar, aspek teknis, aspek organisasional, aspek sosial dan lingkungan serta aspek finansial. Keputusan kelayakan investasi yang diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP).

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis untuk aspek hukum, kebsahan dan kelengkapan dokumen perizinan merupakan hal yang paling utama dipenuhi oleh perusahaan sebagai penentu kelayakan. Pada aspek pasar yang menunjukkan tingginya permintaan dimasa yang akan datang serta masih minimnya produksi yang tersedia merupakan jaminan bahwa hasil produksi pabrik kelapa sawit dapat terserap habis. Pada aspek teknis pun, teknologi maupun sumber bahan baku yang akan digunakan tersedia sesuai dengan kapasitas olah pabrik sebesar 30 ton/jam. Kemudian pada aspek organisasional menunjukkan kelayakan karena tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terpenuhi, tenaga kerja berasal dari professional dan masyarakat di Kabupaten Kampar khususnya di Desa Bandur Picak, sehingga dapat memberikan dampak sosial terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, pemerintah Daerah dan Nasional. Sedangkan dampak negatifnya mampu ditanggulangi dengan berbagai upaya yang telah dipersiapkan oleh perusahaan , dengan ini menunjukkan kelayakan pada aspek sosial dan lingkungan pada proyek pembangunan pabrik kelapa sawit. Selain itu, faktor utama yang diteliti oleh penulis menunjukkan hasil yang positif pada semua kriteria kelayakan investasi yang digunakan. Nilai NPV sebesar Rp 135.251.742.000 ; IRR sebesar 35,09 % dan Payback Period selama 3 tahun 6 bulan. Total biaya proyek pembangunan pabrik kelapa sawit yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 91.486.280.380.

Sehingga secara keseluruhan, proyek pembangunan ini dapat dikatakan layak karena telah memenuhi segala aspek kelayakan investasi pembangunan Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Kampar.


(2)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1 – 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1 – 3 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1 – 5 1.4 Perumusan Masalah ... 1 – 6 1.5 Tujuan Penelitian ... 1 – 6 1.6 Sistematika Penulisan... 1 – 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Kelapa Sawit

2.1.1 Biji ... 2 – 3 2.2 Investasi... 2 – 4 2.3 Studi Kelayakan Proyek ... 2 – 4 2.4 Aspek-Aspek Analisis Kelayakan Proyek ... 2 – 5 2.4.1 Aspek Teknis ... 2 – 6 2.4.2 Aspek Teknis ... 2 – 6 2.4.3 Aspek Pasar ... 2 – 6 2.4.4 Aspek Organisasional ... 2 – 6 2.4.5 Aspek Sosial dan Lingkungan ... 2 – 7 2.4.6 Aspek Finansial ... 2 – 7 2.4.7 Arus Kas ... 2 – 8


(3)

2.4.8 Kriteria Penilaian Investasi ... 2 – 8 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3 – 4 3.2 Identifikasi Masalah ... .3 – 4 3.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3 – 4 3.4 Perumusan Masalah ... 3 – 6 3.5 Tujuan Penelitian ... 3 – 6 3.6 Studi Pustaka ... 3 – 6 3.7 Pengumpulan Data ... 3 – 6 3.8 Metode Analisis ... 3 – 7 3.9 Pengolahan Data dan Analisis ... 3 – 7 3.10 Kesimpulan dan Saran... 3 – 9 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kampar ... 4 – 1 4.1.1 Pertumbuhan Ekonomi ... 4 – 2 4.2 Aspek Hukum... 4 – 3 4.3 Aspek Pasar

4.3.1 Potensi dan Prospek Kelapa Sawit ... 4 – 3 4.3.2 Saluran Distribusi ... 4 – 6 4.4 Aspek Teknis

4.4.1 Lokasi Pabrik... 4 – 7 4.4.2 Fasilitas Produksi dan Pendukung Produksi ... 4 – 7 4.4.3 Sumber Bahan Baku ... 4–12 4.4.4 Proses Produksi ... 4–14 4.4.5 Mutu Produk ... 4–22 4.5 Aspek Organizational

4.5.1 Struktur Organisasi dan Job Description ... 4–22 4.5.2 Penyerapan Tenaga Kerja... 4–25 4.6 Aspek Sosial dan Lingkungan

4.6.1 Dampak Positif ... 4–26 4.6.2 Dampak Negatif ... 4–27


(4)

4.7 Aspek Finansial

4.7.1 Rencana Pembelian, Produksi dan Penjualan ... 4–27 4.7.2 Rencana Umum ... 4–29 4.7.3 Depresiasi dan Amortisasi ... 4–32 4.7.4 Project Cost Summary ... 4–33 4.7.5 Struktur Permodalan ... 4–34 4.7.6 Cicilan Bank ... 4–34 4.7.7 Harga Pokok Produksi ... 4–36 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Analisis Aspek Hukum ... 5 – 1 5.1.1 Hasil Analisis Aspek Hukum ... 5 – 1 5.2 Analisis Aspek Pasar ... 5 – 2 5.2.1 Analisis Potensi dan Prospek Pemasaran ... 5 – 2 5.2.2 Analisis Saluran Distribusi ... 5 – 3 5.2.2 Hasil Analisis Aspek Pasar ... 5 – 4 5.3 Analisis Aspek Teknis ... 5 – 5 5.3.1 Analisis Lokasi Pabrik ... 5 – 5 5.3.2 Analisis Fasilitas Produksi dan Pendukung Produksi ... 5 – 5 5.3.3 Analisis Ketersediaan Bahan Baku ... 5 – 6 5.3.4 Analisis Proses Produksi ... 5 – 7 5.3.5 Analisis Mutu Produk... 5 – 9 5.3.6 Activity Relationship Chart (ARC) Pabrik ... 5 – 9 5.3.7 Activity Relationship Chart (ARC) Keseluruhan ... 5–10 5.3.8 Area Allocation Diagram (AAD) Pabrik ... 5–11 5.3.9 Act Area Allocation Diagram (AAD) Keseluruhan ... 5–12 5.3.10 Layout Pabrik ... 5–13 5.3.11 Layout Keseluruhan... 5–14 5.3.12 Hasil Analisis Aspek Teknis ... 5–15 5.4 Analisis Aspek Organizational ... 5–15

5.4.1 Hasil Analisis Aspek Organizational ... 5–16 5.5 Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan... 5–16


(5)

5.5.1 Hasil Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan ... 5–18 5.6 Analisis Aspek Finansial ... 5–18 5.6.1 Biaya Investasi ... 5–18 5.6.2 Proyeksi Laba-Rugi ... 5–19 5.6.3 Proyeksi Arus Kas ... 5–22 5.6.4 Kriteria Kelayakan Investasi ... 5–24 5.6.5 Hasil Analisis Aspek Finansial ... 5–27 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6 – 1 6.2 Saran ... 6 – 3 DAFTAR PUSTAKA ... xvi LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Proyeksi Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit 1 – 2

4.1 Daftar Kecamatan di Kabupaten Kampar 4 – 1

4.2 Investasi Fasilitas Produksi dan Fasilitas Pendukung 4 – 7

4.4 Kebutuhan Ruang Pabrik 4 – 8

4.5 Kebutuhan Kendaraan dan Alat Berat 4 – 8

4.6 Kebutuhan Bangunan Perumahan 4 – 9

4.7 Kebutuhan Pembuatan Jalan 4 – 9

4.8 Kebutuhan Lahan Keseluruhan 4 – 9

4.9 Proyeksi Kebutuhan dan Produksi Pabrik Kelapa Sawit 4 – 11

4.10 Fungsi Mesin Produksi 4 – 17

4.11 Job Description 4 – 21

4.13 Jumlah Tenaga Kerja 4 – 22

4.14 Biaya Pembelian, Produksi dan Penjualan 4 – 24

4.15 Biaya Umum dan Administrasi 4 – 25

4.17 Biaya Gaji Karyawan 4 – 26

4.19 Biaya Operasional Kendaraan 4 – 27

4.21 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 4 – 27

4.23 Biaya Rencana Umum Keseluruhan 4 – 28

4.25 Depresiasi dan Amortisasi 4 – 29

4.26 Project Cost Summary 4 – 29

4.27 Struktur Permodalan 4 – 30

4.28 Cicilan Pinjaman 4 – 30

4.29 Harga Pokok Produksi 4 – 31

5.1 Investasi Keseluruhan 5 – 5

5.2 Rekapitulasi Investasi Keseluruhan 5 – 18

5.3 Laporan Proyeksi Laba-Rugi 5 – 20


(7)

5.5 Laporan Proyeksi Laba-Rugi 5 – 22

5.7 Laporan Proyeksi Arus Kas 5 – 24

5.9 Cash Flow 5 – 26

5.11 Metode NPV, i 10% 5 – 27

5.12 Metode NPV, i 25% 5 – 28


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Tandan Buah Segar 2 – 2

3.1 Flowchart Penelitian 3 – 1

4.1 Grafik Permintaan Minyak Sawit Indonesi 4 – 4

4.2 Grafik Produksi Minyak Sawit Indonesia 4 – 5

4.3 Pangsa Pasar Minyak Sawit Dunia 4 – 5

4.4 Saluran Distribusi Kelapa Sawit 4 – 6

4.5 Bahan Baku (Tandan Buah Segar) 4 – 10

4.6 Weighing Bridge 4 – 12

4.7 Loading Ramp 4 – 13

4.8 FFB Inclined 4 – 13

4.9 Vertical Sterilizer 4 – 13

4.10 Stasiun Threshing 4 – 14

4.11 Bunch Conveyor 4 – 14

4.12 Stasiun Pressing 4 – 14

4.13 Sand Trap Tank 4 – 15

4.14 Vibrating Screen Sludge 4 – 15

4.15 Oil Purifier 4 – 15

4.16 Vacum Dryer 4 – 16

4.17 Depericarper 4 – 16

4.18 Silo 4 – 16

4.19 Nut Cracker dan Dry Separator System 4 – 17

4.20 Kernel Dryer Silo 4 – 17

4.21 Peta Proses Operasi CPO 4 – 18

4.22 Peta Proses Operasi PKO 4 – 19

4.23 Hasil Pengolahan (Palm Kernel Oil dan Crude Palm Oil) 4 – 20

4.24 Struktur Organisasi Perusahaan 4 – 21


(9)

5.2 ARC Pabrik 5 – 9

5.3 ARC Keseluruhan 5 – 10

5.4 AAD Pabrik 5 – 11

5.5 AAD Keseluruhan 5 – 12

5.6 Layout Pabrik 5 – 13


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kelapa sawit merupakan salah satu unggulan tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia sebagai penghasil minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan inti kelapa sawit (Kernel Palm Oil). Hal ini disebabkan oleh permintaan dan harga produk CPO di pasar dunia yang melonjak tinggi dalam beberapa dekade terakhir ini dan penggunaan produk-produk turunan dari kelapa sawit yang dimanfaatkan sebagai bahan baku beberapa sektor industri lain (industri hilir).

Perkembangan industri hilir dan cerahnya prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia mendorong pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perindustrian kelapa sawit. Peningkatan dilakukan untuk menciptakan added value bagi produk-produk yang berbasiskan kelapa sawit, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat, pembangunan infrastruktur, dan mempercepat proses alih teknologi kepada masyarakat (petani).

Pengembangan industri kelapa sawit juga tidak terlepas dari peranan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan untuk memberikan berbagai insentif, seperti program revitalisasi perkebunan, mempermudah proses perizinan dan bantuan subsidi investasi untuk perkebunan.

Perkembangan sektor pertanian sampai saat ini cukup pesat sekali di Indonesia, terutama subsektor perkebunan yang dikembangkan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Khusus di Provinsi Riau, kelapa sawit merupakan komoditas primadona yang banyak diusahakan oleh masyarakat maupun badan usaha.

Sedangkan Kampar yang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Riau memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan kelapa sawit


(12)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

di Riau. Pada tahun 2012 luas tanaman kelapa sawit telah mencapai 386.793 ha yang terdiri dari perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Peningkatan produksi dan perluasan areal perkebunan kelapa sawit yang terus meningkat tetapi tidak diimbangi dengan pembangunan pabrik kelapa sawit di sekitar areal perkebunan.

Tabel 1.1

Proyeksi Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit

1 Luas Lahan yang ada (Ha) 386.793

2 Perkiraan Jumlah TBS (ton) 7.735.860

3 PKS dibutuhkan (ton/jam) 2149

4 PKS yang ada (Unit) 35

5 Kapasitas PKS yang ada (ton/jam) 1425

6 Kekurangan PKS (ton/jam) 724

7 Jumlah PKS yang diperlukan (30 ton/jam) 24 Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar 2014, diolah

No Uraian

Dae rah Kabupate n

Kampar

Berdasarkan luas areal perkebunan dan hasil produksi TBS, Kabupaten Kampar sudah memenuhi aspek syarat perlu dan aspek syarat cukup untuk pembangunan kelapa sawit (PKS), sebagaimana yang telah direkomendasikan pemerintah terkait dengan peningkatan industri hilir kelapa sawit sebagai upaya pengoptimalan hasil perkebunan kelapa sawit dan pemenuhan permintaan akan minyak sawit domestik maupun Internasional .

PT. Karya Tama Bakti Mulia merupakan salah satu perusahaan dengan kompetensi pengelolaan perkebunan kelapa sawit. PT. Karya Tama Bakti Mulia berawal dari sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit berskala kecil di Kabupaten Kampar, Riau yang dimulai pada tahun 2003 dengan dibangunnya lahan sawit seluas 165 ha. Percepatan tanam yang pesat dimulai sejak tahun 2011 dengan pencapaian luasan tanam 12.400 ha.

Pada saat ini perusahaan sedang melakukan pengembangan bisnis dengan perencanaan pembangunan pabrik kelapa sawit di Desa Bandur


(13)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Picak, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Lahan perkebunan inti yang dikelola oleh perusahaan sebesar 8.060 ha dan luas perkebunan rakyat sebesar 4.340 ha. Keluaran rata-rata TBS yang dihasilkan adalah sebesar 450 ton perhari atau 37,5 ton per jam, oleh karena itu perusahaan melakukan perencanaan untuk mendirikan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 30 ton/jam, berdasarkan ketersediaan bahan baku yang mampu dihasilkan oleh perkebunan yang dikelola perusahaan.

Jika dilihat dari peluang bisnis, Kabupaten Kampar sangatlah potensial dalam pembangunan pabrik kelapa sawit ditambah lagi dengan kemampuan perusahaan dalam menyediakan pasokan TBS yang akan diolah pabrik tersebut dan adanya kepastian pasokan tambahan terhadap pabrik yang datang dari perkebunan milik perusahaan lain disekitar areal perkebunan inti dan perkebunan rakyat yang dikelola PT. Karya Tama Bakti Mulia apabila perusahaan melakukan peningkatan kapasitas produksi dimasa yang akan datang.

Untuk membangun pabrik berkapasitas 30 ton per jam diperlukan pasokan TBS sebesar 360 ton per hari. Selain kemampuan Perusahaan mendapatkan pasokan yang mencukupi, Perusahaan juga telah mendapatkan rekomendasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar dengan paket program kebun kredit koperasi primer (KKPA) dan kebijakan pemerintah yang memberikan berbagai insentif. Selain itu, kemudahan dalam hal perizinan dan bantuan subsidi investasi untuk perkebunan dan pengembangannya seperti pabrik pengolahan hasil perkebunan, sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan No.117/PMK.06/2006 tentang kredit untuk pengembangan energi nabati dan revitalisasi perkebunan.

1.2 Identifikasi Masalah

Pembangunan pabrik kelapa sawit merupakan bagian lanjutan dari pembangunan industri kelapa sawit. Ada pun beberapa faktor yang


(14)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

menyebabkan terjadinya ketidak layakan pada investasi pembangunan pabrik kelapa sawit, antara lain :

1. Aspek Hukum

 Tidak adanya badan hukum yang menaungi Usaha/ Ilegal.

 Tidak mampu memenuhi persyaratan perizinan dalam pendirian pabrik.

2. Aspek Pasar

 Hasil produksi tidak mampu dipasarkan 3. Aspek Teknis

 Sumber bahan baku tidak tersedia ataupun tidak mencukupi.

 Tidak tersedianya akses menuju lokasi pabrik dan lahan yang tersedia tidak mencukupi untuk mendirikan bangunan pabrik beserta perlengkapannya.

 Tidak tersedianya teknologi yang akan digunakan. 4. Aspek Organisasional

 Tidak tersedianya sumber daya manusia untuk mengoperasionalkan pabrik.

5. Aspek Sosial dan Lingkungan

 Proyek pembangunan pabrik tidak mampu memberikan manfaat terhadap masyarakat sekitar, Pemerintah Daerah maupun Nasional.  Dampak negatif yang ditimbulkan dari proyek pembangunan pabrik tidak mampu ditanggulangi, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan.

6. Aspek Finansial

 Tidak dapat memberikan manfaat terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

Bunga deposito Bank lebih besar dari pada Internal Rate of Return yang dihasilkan.

 Pengembalian investasi proyek melebihi 6 tahun (jangka waktu pengembalian investasi yang dianggap tidak wajar oleh Perusahaan).


(15)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat kepada pihak perusahaan dalam pengembangan industri kelapa sawit. Adapun judul yang akan diangkat oleh penulis yaitu Analisis Kelayakan Investasi Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Kampar, Riau.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah diterapkan agar ruang lingkup permasalahan lebih terfokus pada kelayakan investasi dan tidak menyimpang ke arah yang lebih luas.

 Pada penelitian ini tidak membandingkan teknologi yang akan digunakan pada pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 30 ton/jam. Teknologi tersebut berasal dari China dan merupakan teknologi yang biasa digunakan pada pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 ton/jam yang ada di Indonesia.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam kelayakan investasi adalah sebagai berikut :

1. Umur ekonomis proyek 15 tahun, berdasarkan umur teknis bangunan pabrik.

2. Jumlah hari kerja adalah 25 hari per bulan, 300 hari per tahun

3. Tingkat suku bunga kredit investasi untuk korporasi sebesar 13,44% per tahun (April 2014).

4. Rendemen (Perbandingan produk yang dihasilkan dengan bahan baku yang terolah) CPO 21,87% dan Kernel 5%, berdasarkan potensi rata-rata rendemen CPO dan kernel di Provinsi Riau (Dinas Perkebunan Provinsi Riau, 2014).

5. Inflasi setiap tahunnya sebesar 5%, berdasarkan rata-rata inflasi yang terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir dan target kenaikan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk tahun-tahun berikutnya.


(16)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

6. Pada Tahun pertama diproyeksikan kapasitas produksinya 70%, dan tahun berikutnya 90% dari kapasitas normal. Pada tahun ke 3 kapasitas produksi sudah mencapai 100%.

7. Gaji Karyawan naik sebesar 5% (mengikuti inflasi) setiap tahunnya dan menerima tunjangan sebesar 10% dari gaji perbulan.

8. Biaya penyusutan dihitung dengan metode garis lurus.

9. Biaya asuransi sebesar 1,5% dihitung dari total biaya investasi pabrik hingga 15 Tahun tanpa adanya kenaikan setiap tahunnya.

10. Biaya pemeliharaan pabrik 2,5% dihitung dari total biaya investasi pabrik.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan gambaran kondisi yang telah dijelaskan, maka didapat perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana kelayakan investasi pembangunan pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 ton TBS/jam berdasarkan aspek hukum ?

2. Bagaimana kelayakan aspek pasar ? 3. Bagaimana kelayakan aspek teknis ?

4. Bagaimana kelayakan aspek organisasional ?

5. Bagaimana kelayakan aspek sosial dan lingkungan ? 6. Bagaimana kelayakan aspek finansial ?

7. Bagaimana kelayakan investasi pembangunan pabrik kelapa sawit secara keseluruhan ?

1.5 Tujuan Penelitian

Setelah menentukan perumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisis kelayakan investasi pembangunan pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 ton TBS/jam berdasarkan aspek hukum.

2. Menganalisis kelayakan aspek pasar. 3. Menganalisis kelayakan aspek teknis.


(17)

Bab 1 Pendahuluan 1-7

4. Menganalisis kelayakan aspek organisasional.

5. Menganalisis kelayakan aspek sosial dan lingkungan. 6. Menganalisis kelayakan aspek finansial.

7. Menganalisis kelayakan investasi pembangunan pabrik kelapa sawit secara keseluruhan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi gambaran mengenai latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, asumsi yang digunakan, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan yang memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi acuan teoritis yang digunakan sebagai dasar penelitian dalam menyelesaikan suatu masalah. Tinjauan pustaka ini berisikan pengertian dan metode-metode yang digunakan dalam upaya pertimbangan kelayakan investasi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah sistematis dalam melakukan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan hingga akhir penulisan laporan Tugas Akhir yang digambarkan dalam bentuk flowchart.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi deskripsi tentang Kabupaten Kampar, Letak Geografis dan iklim, pertumbuhan ekonomi, potensi perkebunan dan data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan kelayakan investasi finansial dan non finansial.


(18)

Bab 1 Pendahuluan 1-8

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk kriteria kelayakan investasi sehingga dapat menganalisis hasil yang diperoleh dari pengolahan data tersebut.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan seluruh hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan penulis selama penelitian. Selain itu, penulis juga akan memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembangunan pabrik kelapa sawit.


(19)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Aspek Hukum

Berdasarkan kelengkapan data yang telah dimiliki maupun yang akan dilengkapi oleh perusahaan, proyek pembangunan pabrik kelapa sawit dapat dikatakan layak karena telah memenuhi persyaratan kelengkapan dan keabsahan dari legalitas perizinan usaha secara keseluruhan.

2. Aspek Pasar

Secara keseluruhan berdasarkan kajian terhadap aspek pasar mengindikasikan bahwa pembangunan pabrik kelapa sawit layak untuk dilaksanakan dan memiliki prospek cerah dimasa yang akan datang. Hasil produksi CPO dan PKO dipasarkan melalui Komite Pemasaran Bersama (KPB), sehingga CPO dan PKO yang dihasilkan akan terserap habis. Segmentasi pasar merupakan pasar industri serta target pasar yaitu pasar ekspor.

3. Aspek Teknis

Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek teknis, secara umum tidak di temukan hambatan atau kendala yang dapat menggangu aktivitas proses produksi dan operasional pabrik kelapa sawit terutama yang menyangkut dengan ketersediaan bahan baku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi 30 ton TBS per jam dari segi aspek teknis sangat mendukung dan layak untuk dilaksanakan.


(20)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

4. Aspek Organisasional

Hasil analisis aspek organisasi menunjukkan bahwa tersedinya sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas pabrik secara keseluruhan, selain itu tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan teknologi yang digunakan perusahaan dituntut untuk mampu memenuhi standarisasi penggunaan teknologi pengolahan pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 ton/jam melalui training yang diadakan perusahaan bersama dengan produsen teknologi tersebut, sehingga proses produksi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan proyek pembangunan pabrik kelapa sawit dapat dikategorikan layak untuk dilaksanakan.

5. Aspek Sosial dan lingkungan

Berdasarkan hasil analisis aspek lingkungan dan sosial dapat disimpulkan bahwa pembangunan pabrik kelapa sawit layak untuk dilaksanakan karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru serta memberikan pengaruh positif terhadap perubahan sosial ekonomi. Dampak negatif yang timbul dari proyek, penanganannya sudah direncanakan dan diantisipasi dengan baik.

6. Aspek Finansial

Secara finansial berdasarkan asumsi asumsi yang digunakan oleh penulis, kegiatan investasi pabrik kelapa sawit (PKS) kapasitas 30 ton TBS per jam layak untuk dilaksanakan ditinjau dari semua kriteria investasi yang digunakan. Nilai NPV sebesar Rp 135.251.742.000; IRR sebesar 35,09% dan Payback Period selama 3 tahun 6 bulan. Total biaya proyek pembangunan pabrik kelapa sawit yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 91.486.280.380.

7. Secara Keseluruhan berdasarkan segala aspek baik dari non finansial dan finansial dikatakan layak karena tidak ditemukan hambatan dalam pelaksanaan proyek pembangunan Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Kampar. Kemudian berdasarkan luas areal perkebunan dan hasil produksi, Kabupaten Kampar sudah memenuhi aspek syarat perlu dan


(21)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

aspek syarat cukup untuk pembangunan kelapa sawit (PKS) kapasitas 30 ton TBS per jam, sebagaimana yang telah direkomendasikan pemerintah. Selain itu, kontinuitas kecukupan pasokan TBS bagi pabrik kelapa sawit sudah sesuai dengan peraturan perizinan pembangunan pabrik kelapa sawit.

6.2 Saran

Saran yang dapat penulis ajukan, antara lain :

1. Perusahaan sebaiknya melakukan pengembangan dimasa yang akan datang dengan penambahan kapasitas untuk meningkatkan keuntungan dan memperhatikan kualitas TBS yang masuk sehingga hasil produksi CPO dan PKO dapat dimaksimalkan dengan indikator peningkatan persentase rendemen.

2. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian tentang pengembangan investasi dengan penambahan kapasitas olah terpasang dan teknik peningkatan rendemen CPO dan PKO.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

1. Eugene, L.G., W.Grant Ireson, and Richard S.L. “Principles of

Engineering Economy, 1 Edition”, The Ronald Press Company, 1976.

2. Gittinger, J.P. “Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian”, U-Press, Jakarta, 1986.

3. Kasmir, dan Jakfar. “Studi Kelayakan Bisnis”, Prenada Media, Jakarta, 2003.

4. Mangoensoekarjo, S. dan A.T. Tojib. “Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2003.

5. Martono, dan Agus, H. “Manajemen Keuangan”, Ekonisia – Fakultas Ekonomi UII, 2001.

6. Purba,O“ http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26705/4/Chapt

er%20II.pdf , 2010 ” Diakses pada tanggal 20 Agustus 2014.

7. Siregar, I. M. “Manajemen Pabrik Kelapa Sawit, Hal 319-484. Dalam Mangoensoekarjo, S. dan Semangun, H. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit, 2003”, Gadjah Mada University Press, Yogjakarta, 2003. 8. Umar, H. “Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis secara


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-7

4. Menganalisis kelayakan aspek organisasional.

5. Menganalisis kelayakan aspek sosial dan lingkungan. 6. Menganalisis kelayakan aspek finansial.

7. Menganalisis kelayakan investasi pembangunan pabrik kelapa sawit secara keseluruhan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi gambaran mengenai latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, asumsi yang digunakan, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan yang memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi acuan teoritis yang digunakan sebagai dasar penelitian dalam menyelesaikan suatu masalah. Tinjauan pustaka ini berisikan pengertian dan metode-metode yang digunakan dalam upaya pertimbangan kelayakan investasi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah sistematis dalam melakukan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan hingga akhir penulisan laporan Tugas Akhir yang digambarkan dalam bentuk flowchart.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi deskripsi tentang Kabupaten Kampar, Letak Geografis dan iklim, pertumbuhan ekonomi, potensi perkebunan dan data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan kelayakan investasi finansial dan non finansial.


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-8

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk kriteria kelayakan investasi sehingga dapat menganalisis hasil yang diperoleh dari pengolahan data tersebut.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan seluruh hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan penulis selama penelitian. Selain itu, penulis juga akan memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembangunan pabrik kelapa sawit.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Aspek Hukum

Berdasarkan kelengkapan data yang telah dimiliki maupun yang akan dilengkapi oleh perusahaan, proyek pembangunan pabrik kelapa sawit dapat dikatakan layak karena telah memenuhi persyaratan kelengkapan dan keabsahan dari legalitas perizinan usaha secara keseluruhan.

2. Aspek Pasar

Secara keseluruhan berdasarkan kajian terhadap aspek pasar mengindikasikan bahwa pembangunan pabrik kelapa sawit layak untuk dilaksanakan dan memiliki prospek cerah dimasa yang akan datang. Hasil produksi CPO dan PKO dipasarkan melalui Komite Pemasaran Bersama (KPB), sehingga CPO dan PKO yang dihasilkan akan terserap habis. Segmentasi pasar merupakan pasar industri serta target pasar yaitu pasar ekspor.

3. Aspek Teknis

Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek teknis, secara umum tidak di temukan hambatan atau kendala yang dapat menggangu aktivitas proses produksi dan operasional pabrik kelapa sawit terutama yang menyangkut dengan ketersediaan bahan baku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi 30 ton TBS per jam dari segi aspek teknis sangat mendukung dan layak untuk dilaksanakan.


(4)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 4. Aspek Organisasional

Hasil analisis aspek organisasi menunjukkan bahwa tersedinya sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas pabrik secara keseluruhan, selain itu tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan teknologi yang digunakan perusahaan dituntut untuk mampu memenuhi standarisasi penggunaan teknologi pengolahan pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 ton/jam melalui training yang diadakan perusahaan bersama dengan produsen teknologi tersebut, sehingga proses produksi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan proyek pembangunan pabrik kelapa sawit dapat dikategorikan layak untuk dilaksanakan.

5. Aspek Sosial dan lingkungan

Berdasarkan hasil analisis aspek lingkungan dan sosial dapat disimpulkan bahwa pembangunan pabrik kelapa sawit layak untuk dilaksanakan karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru serta memberikan pengaruh positif terhadap perubahan sosial ekonomi. Dampak negatif yang timbul dari proyek, penanganannya sudah direncanakan dan diantisipasi dengan baik.

6. Aspek Finansial

Secara finansial berdasarkan asumsi asumsi yang digunakan oleh penulis, kegiatan investasi pabrik kelapa sawit (PKS) kapasitas 30 ton TBS per jam layak untuk dilaksanakan ditinjau dari semua kriteria investasi yang digunakan. Nilai NPV sebesar Rp 135.251.742.000; IRR sebesar 35,09% dan Payback Period selama 3 tahun 6 bulan. Total biaya proyek pembangunan pabrik kelapa sawit yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 91.486.280.380.

7. Secara Keseluruhan berdasarkan segala aspek baik dari non finansial dan finansial dikatakan layak karena tidak ditemukan hambatan dalam pelaksanaan proyek pembangunan Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Kampar. Kemudian berdasarkan luas areal perkebunan dan hasil produksi, Kabupaten Kampar sudah memenuhi aspek syarat perlu dan


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

aspek syarat cukup untuk pembangunan kelapa sawit (PKS) kapasitas 30 ton TBS per jam, sebagaimana yang telah direkomendasikan pemerintah. Selain itu, kontinuitas kecukupan pasokan TBS bagi pabrik kelapa sawit sudah sesuai dengan peraturan perizinan pembangunan pabrik kelapa sawit.

6.2 Saran

Saran yang dapat penulis ajukan, antara lain :

1. Perusahaan sebaiknya melakukan pengembangan dimasa yang akan datang dengan penambahan kapasitas untuk meningkatkan keuntungan dan memperhatikan kualitas TBS yang masuk sehingga hasil produksi CPO dan PKO dapat dimaksimalkan dengan indikator peningkatan persentase rendemen.

2. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian tentang pengembangan investasi dengan penambahan kapasitas olah terpasang dan teknik peningkatan rendemen CPO dan PKO.


(6)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Eugene, L.G., W.Grant Ireson, and Richard S.L. “Principles of

Engineering Economy, 1 Edition”, The Ronald Press Company, 1976.

2. Gittinger, J.P. “Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian”, U-Press,

Jakarta, 1986.

3. Kasmir, dan Jakfar. “Studi Kelayakan Bisnis”, Prenada Media, Jakarta,

2003.

4. Mangoensoekarjo, S. dan A.T. Tojib. “Manajemen Agrobisnis Kelapa

Sawit”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2003.

5. Martono, dan Agus, H. “Manajemen Keuangan”, Ekonisia – Fakultas

Ekonomi UII, 2001.

6. Purba,O“ http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26705/4/Chapt

er%20II.pdf , 2010 ” Diakses pada tanggal 20 Agustus 2014.

7. Siregar, I. M. “Manajemen Pabrik Kelapa Sawit, Hal 319-484. Dalam

Mangoensoekarjo, S. dan Semangun, H. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit, 2003”, Gadjah Mada University Press, Yogjakarta, 2003.

8. Umar, H. “Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis secara