DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR.

Nomor Daftar : 41/S/PGSD/R/22/VI/2013

DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA
PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
AYU NUR AISYAH
0903598

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2013

Ayu Nur Aisyah,2013

DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA
PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR

Oleh
Ayu Nur Aisyah
0903598

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikanprogram S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Ayu Nur Aisyah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

AYU NUR AISYAH

DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA
PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd.
NIP. 19600825 198603 1 002

Pembimbing II,

Drs. H. Raden Setiawan Leo, M.Pd.

NIP. 19560813 198811 1 001

Diketahui Oleh
Ketua Program Studi PGSD
UPI Kampus Tasikmalaya,

Drs. Rustono W.S., M.Pd.
NIP. 19520628 198103 1 001
Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Desain Didaktis
Pembelajaran IPA pada Materi Cahaya di Sekolah Dasar” ini beserta seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya
siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini”.

Tasikmalaya,

Juni 2013

Yang membuat pernyataan,

Ayu Nur Aisyah
0903598
Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Tiada untaian kata yang paling indah dan bermakna, selain untaian puji
dan syukur yang penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Dzat Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Desain Didaktis
Pembelajaran IPA pada Materi Cahaya di Sekolah Dasar” Shalawat beserta
salam semoga dilimpahkan kepada Sang Penerang zaman, habibanaa
waa’nabiyanaa Muhammad S.A.W. begitu pula kepada keluarganya, sahabatsahabatnya dan umatnya yang selalu setia hingga akhir zaman.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan program S1 PGSD dari Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini berkat izin dan pertolongan Allah SWT, serta bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Semoga amal baik yang telah diberikan
mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, karena masih
terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Hal ini dikarenakan terbatasnya
kemampuan dan wawasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Akhir kata,
penulis berharap mudah-mudahan karya kecil ini bermanfaat bagi dunia
pendidikan, khususnya pendidikan dasar, Amin.

Tasikmalaya,

Ayu Nur Aisyah,2013

DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Juni 2013

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga penulis
sampaikan kepada yang terhormat :
1.

Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd., selaku Direktur Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Tasikmalaya.

2.

Drs. Yusuf Suryana, M.Pd., selaku Sekretaris Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Tasikmalaya.


3.

Drs. Rustono WS, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

4.

Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
tulus memberikan arahan, nasehat, dan motivasi dengan penuh kesabaran,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5.

Drs. H. Raden Setiawan Leo, M Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah tulus memberikan arahan, nasehat dan motivasi dengan penuh
kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6.


Drs. Oyon Haki Pranata, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7.

Staf pengajar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

8.

Staf administrasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

9.

Kepala Sekolah beserta seluruh guru Sekolah Dasar Negeri Cikalang 1 dan
Sekolah Dasar Negeri Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

10.

Orang tua tercinta; Ayahanda M. Kamil Kusnadi dan Ibunda O. Jubaedah,
serta kakak-kakak dan adik tercinta; Dedi N., Rini SA., Indah KN., Dedi S.,
dan Arif MT. atas dukungan material dan spiritual yang diberikan kepada

penulis.
Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11.

Rekan-rekan seperjuangan di UPI Kampus Tasikmalaya, terutama Nira,
Hilda, Ina, Giwet, Cika, Aisyah, dan Nay.

12.

Seluruh Guru yang telah berjasa menambah ilmu dan wawasan penulis

13.

Seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu demi satu pada
ruang yang terbatas ini, atas partisipasi dan konstribusi yang diberikan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.


Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA
PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR

ABSTRAK

Berdasarkan studi pendahuluan ditemukan fenomena bahwa
guru jarang merencanakan pembelajaran dengan baik dan ditemukan
pula hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa,
terutama yang bersifat epistemologis. Tujuan penelitian ini untuk
mengidentifikasi learning obstacle siswa pada materi cahaya, desain
didaktis untuk mengatasi learning obstacle siswa, dan implementasi
desain didaktis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif dengan metode Penelitian Desain Didaktis yang terdiri dari
tiga tahap, yaitu Prospektif Analysis, Metapedadidaktik Analysis, dan
Retrosfektif Analysis. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD
Negeri Cikalang 1 dan 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui proses triangulasi, Hasil
penelitian diperoleh beberapa learning obstacle siswa dan desain
didaktis untuk mengatasi learning obstacle siswa pada materi cahaya.
Desain didaktis disusun berdasarkan learning obstacle siswa dan
sesuai dengan komponen HLT. Desain didaktis I dapat mengurangi
learning obstacle siswa sebesar 40%, namun muncul learning
obstacle baru dan desain didaktis II dapat mengurangi learning
obstacle siswa sebesar 14,43%.
Kata Kunci: Learning obstacle, Desain didaktis, Cahaya.

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR ISI

Halaman
PERNYATAAN ...............................................................................................
i
ABSTRAK .......................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................
iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .......................................................................
B. Perumusan Masalah ................................................................................
1.
Identifikasi dan Analisis Masalah ................................................
2.
Perumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................
E. Struktur Organisasi Skripsi .....................................................................

1
8
8
9
10
10
11

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar .......................................................................................
1.
Pengertian Belajar .........................................................................
2.
Prinsip-prinsip Belajar...................................................................
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ...................................
4.
Hambatan Belajar ..........................................................................
5.
Teori Belajar ..................................................................................
B. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA ...........................................................
1.
Pengertian IPA ..............................................................................
2.
Hakikat IPA ...................................................................................
3.
Hakikat Pendidikan IPA ................................................................
4.
Tujuan Pendidikan IPA .................................................................
5.
Ruang Lingkup Pendidikan IPA ...................................................
C. Pembelajaran IPA ...................................................................................
1.
Proses Belajar IPA ........................................................................
2.
Proses Mengajar IPA .....................................................................
3.
Pembelajaran IPA ..........................................................................
4.
Karakteristik Pembelajaran IPA ....................................................
D. Model Pembelajaran IPA Alternatif .......................................................
1.
Model Pembelajaran ......................................................................
2.
Model Pembelajaran pada Penelitian ............................................
E. Perencanaan Pembelajaran .....................................................................
1.
Perencanaan ...................................................................................

13
13
14
14
15
17
20
20
21
21
22
23
23
23
24
27
29
29
29
33
36
36

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

2.
Perencanaan Pembelajaran ............................................................
Konsep Cahaya dan sifat-sifat Cahaya ...................................................
1.
Pengertian Cahaya .........................................................................
2.
Sifat-sifat Cahaya ..........................................................................
Metapedadidaktik ...................................................................................
Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research) .....................
1.
Desain Didaktis .............................................................................
2.
HLT (Hypothetical Learning Trajectoy) .......................................
3.
Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research) ...........

37
38
38
39
44
48
48
49
50

BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ....................................................................................
B. Desain Penelitian ....................................................................................
C. Metode Penelitian ...................................................................................
D. Definisi Operasional dan Konseptual .....................................................
E. Instrumen Penelitian ...............................................................................
F.
Pengembangan Instrumen .......................................................................
1.
Uji Keabsahan Data Kualitatif ......................................................
2.
Hasil Uji Instrumen Tes ................................................................
3.
Analisis Hasil Studi Pendahuluan .................................................
G. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
H. Teknik Analisis Data ..............................................................................

51
52
53
55
56
57
57
58
70
72
73

F.

G.
H.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................................
1.
Desain Pertama ..............................................................................
a.
Prospective Analysis 1 .........................................................
b.
Metapedadidaktik Analysis I................................................
c.
Retrospective Analysis I .......................................................
2.
Desain Kedua ................................................................................
a.
Prospective Analysis 1I........................................................
b.
Metapedadidaktik Analysis II ..............................................
c.
Retrospective Analysis II .....................................................
B. Pembahasan ............................................................................................
1.
Learning Obstacle Siswa pada Materi Cahaya .............................
2.
Desain Didaktis Pembelajaran IPA pada Materi Cahaya ..............
3.
Implementasi Desain Didaktis Pembelajaran IPA pada Materi
Cahaya ...........................................................................................
4.
Desain Didaktis Akhir Pembelajaran IPA pada Materi Cahaya ...
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Rekomendasi...........................................................................................

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75
75
75
92
96
99
99
114
119
122
123
123
126
128

136
138

vii

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

139

LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................

143

RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................

348

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kategori Daya Pembeda .................................................................
Tabel 3. 2 Kategori Tingkat Kesukaran ...........................................................
Tabel 3. 3 Interval Kategori Pemahaman Siswa dan Learning Obstacle Siswa
Tabel 4. 1 Perbandingan Kategori Learning Obstacle Siswa Sebelum dan
Setelah Implementasi Desain Didaktis I ........................................
Tabel 4. 2 Perbandingan Kategori Learning Obstacle Siswa Sebelum dan
Setelah Implementasi Desain Didaktis II ........................................
Tabel 4. 3 Perbedaan antara Desain Didaktis I dengan Desain Didaktis .........

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67
69
71
97
120
125

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Hk. Sinellius ................................................................................
Gambar 2. 2 Pemantulan Cahaya .....................................................................
Gambar 2. 3 Pembiasan Cahaya.......................................................................
Gambar 2. 4 Pembiasan Cahaya ......................................................................
Gambar 2. 5 Metapedadidaktik .......................................................................
Gambar 3. 1 Bagan Desain Penelitian .............................................................
Gambar 3. 2 Alur Penelitian Desain Didaktis .................................................
Gambar 3. 3 Tampilan Data pada Microsoft Excel 2007 .................................
Gambar 3. 4 Tampilan program SPSS (Statistical Package for Social
Sciences) versi 16 ........................................................................
Gambar 3. 5 Tampilan Variabel View..............................................................
Gambar 3. 6 Tampilan Data View ...................................................................
Gambar 3. 7 Tampilan Data View ...................................................................
Gambar 3. 8 Tampilan Bivariate Correlations ................................................
Gambar 3. 9 Tampilan Correlations ................................................................
Gambar 3. 10 Tampilan Data pada Microsoft Excel 2007...............................
Gambar 3. 11 Tampilan program SPSS (Statistical Package for Social
Sciences) versi 16 ......................................................................
Gambar 3. 12 Tampilan Variabel View............................................................
Gambar 3. 13 Tampilan Data View .................................................................
Gambar 3. 14 Tampilan Data View..................................................................
Gambar 3. 15 Tampilan Reliability Analysis ...................................................
Gambar 3. 16 Tampilan Reliability Analysis: Statistics...................................
Gambar 3. 17 Tampilan Reliability ..................................................................
Gambar 4. 1 Pertanyaan Diskusi pada LKS .....................................................
Gambar 4. 2 Soal Evaluasi Nomor 1................................................................
Gambar 4. 3 Soal Evaluasi Nomor 2................................................................
Gambar 4. 4 Soal Evaluasi Nomor 3................................................................
Gambar 4. 5 Soal Evaluasi Nomor 4................................................................
Gambar 4. 6 Soal Evaluasi Nomor 5................................................................
Gambar 4. 7 Pertanyaan Diskusi pada LKS .....................................................

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40
40
42
43
44
53
54
59
59
60
60
61
61
62
63
63
64
64
65
65
66
66
82
90
90
91
91
92
103

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian ...................................................................
Lampiran A. 1 Kisi-Kisi Instrumen .................................................................
Lampiran A. 2 Instrumen Tes ..........................................................................
Lampiran A. 3 Uji Validitas Instrumen Tes .....................................................
Lampiran A. 4 Uji Reliabilitas Instrumen Tes .................................................
Lampiran A. 5 Uji Daya Pembeda Soal ...........................................................
Lampiran A. 6 Analisis Tingkat atau Indeks Kesukaran Butir Soal ................
Lampiran A. 7 Seleksi Butir Soal Instrumen Penelitian ..................................
Lampiran A. 8 Format Kuesioner ....................................................................
Lampiran A. 9 Format Observasi .....................................................................
Lampiran A. 10 Pedoman Wawancara.............................................................
Lampiran B Studi Pendahuluan ......................................................................
Lampiran B. 1 Kisi-kisi Instrumen Mengungkap Learning Obstacle Siswa ...
Lampiran B. 2 Instrumen Mengungkap Learning Obstacle Siswa .................
Lampiran B. 3 Kunci Jawaban Mengungkap Learning Obstacle Siswa .........
Lampiran B. 4 Prediksi Jawaban Siswa ...........................................................
Lampiran B. 5 Hasil Kuesioner........................................................................
Lampiran B. 6 Hasil Observasi ........................................................................
Lampiran B. 7 Hasil Wawancara .....................................................................
Lampiran B. 8 Hasil Analisis Studi Pendahuluan ............................................
Lampiran C Desain Didaktis I.........................................................................
Lampiran C. 1 Silabus ......................................................................................
Lampiran C. 2 RPP ..........................................................................................
Lampiran C. 3 LKS ..........................................................................................
Lampiran C. 4 Evaluasi Pembelajaran .............................................................
Lampiran C. 5 Materi Pembelajaran ................................................................
Lampiran C. 6 Media Pembelajaran.................................................................
Lampiran C. 7 Hasil Implementasi Desain Didaktis I .....................................
Lampiran D Desain Didaktis II .......................................................................
Lampiran D. 1 Silabus......................................................................................
Lampiran D. 2 RPP ..........................................................................................
Lampiran D. 3 LKS ..........................................................................................
Lampiran D. 4 Evaluasi Pembelajaran .............................................................
Lampiran D. 5 Materi Pembelajaran ................................................................
Lampiran D. 6 Media Pembelajaran ................................................................
Lampiran D. 7 Hasil Implementasi Desain Didaktis II ....................................
Lampiran E Produk Penelitian ........................................................................
Lampiran E. 1 Silabus .....................................................................................
Lampiran E. 2 RPP...........................................................................................
Lampiran F Dokumentasi................................................................................
Lampiran F. 1 SK Dosen Pembimbing Skripsi ................................................
Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

144
145
146
152
153
155
156
157
158
161
163
164
165
173
178
179
180
184
186
188
239
240
242
246
250
252
254
257
271
272
274
279
284
286
289
292
311
312
314
335
336

xi

Lampiran F. 2 Surat Ijin Penelitian dari Lembaga ...........................................
Lampiran F. 3 Surat Ijin Penelitian dari KESBANG Kota Tasikmalaya .........
Lampiran F. 4 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya
Lampiran F. 5 Surat Rekomendasi dari UPTD Pendidikan Kecamatan
Tawang Kota Tasikmalaya .......................................................
Lampiran F. 6 Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Sekolah ....................
Lampiran F. 7 Surat Pernyataan Perubahan Redaksi Judul Skripsi .................
Lampiran F. 8 Foto-foto Penelitian ..................................................................

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

337
338
339
340
341
343
344

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian
Perencanaan merupakan hal yang penting bagi seseorang yang akan

melaksanakan suatu kegiatan. Perencanaan dibuat sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan, karena pada perencanaan terdapat langkah-langkah
sistematis yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Majid
(2007: 15) menyatakan bahwa “Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.” Hal ini
sejalan dengan pendapat Hadari Nawawi (Majid, 2007: 16) bahwa ‘Perencanaan
berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau suatu
pelaksanaan pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.’ Perencanaan
sangat diperlukan untuk keberhasilan suatu kegiatan. Pepatah bijak mengatakan
bahwa gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Sebagaimana
dikemukakan oleh Uno (2010: 4) bahwa:
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk membuat suatu
kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang
antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan
tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan
adalah proses menyusun langkah-langkah kegiatan, membuat antisipasi, dan
memperkirakan tentang apa yang akan dilaksanakan oleh seseorang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan
baik.
Begitu pula dalam pembelajaran, apabila pembelajaran tidak direncanakan
sebelumnya, maka pembelajaran tidak akan berlangsung sesuai dengan harapan
atau

dapat

dikatakan

pembelajaran

gagal/tidak

berhasil.

Pembelajaran

sebagaimana dikemukakan Gagne & Briggs (1979) bahwa:
A set of events which affect learners in such a way that learning is
facilitated. Pembelajaran adalah suatu rangkaian peristiwa yang memengaruhi
pembelajar atau siswa sedemikian rupa sehingga perubahan perilaku yang
disebut hasil belajar terfasilitasi. (Suparman, 2012: 10).
Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Degeng (Uno, 2010: 3) ‘Pembelajaran
adalah upaya untuk membelajarkan siswa.’ Secara implisit dapat dipahami bahwa
dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan
metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran dalam wikipedia:
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar, pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan guru agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan
pada siswa. (pengertian pembelajaran dikutip dari internet, diakses pada 08
April 2012 di http://www.wikipedia.com)
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses membantu, mengarahkan, dan
membimbing siswa supaya dapat belajar dengan baik dan optimal dengan adanya
interaksi antara guru dengan siswa. Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan
atau rancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Sebagaimana
pendapat dari Majid (2007: 12) bahwa:
Perencanaan pembelajaran adalah proses memilih, menetapkan, dan
mengembangkan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran, menawarkan
bahan ajar, menyediakan pengalaman belajar yang bermakna, serta mengukur
tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam mencapai hasil
pembelajaran.
Sejalan dengan pendapat tersebut, perencanaan dalam pembelajaran menurut Ali
(2004: 4) yaitu:
Perencanaan yang dibuat, merupakan antisipasi dan perkiraan tentang apa
yang akan dilakukan dalam pengajaran, sehingga tercipta suati situasi yang
memungkinkan terjadinya proses belajar yang dapat mengantarkan siswa
mencapai tujuan yang diharapkan.
Perencanaan pembelajaran terdapat dalam redaksi Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20
(tentang Standar Proses) dinyatakan: “Perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar” (Suyono, 2012: 4).
Dari beberapa pendapat ahli mengenai perencanaan pembelajaran dapat
dipahami bahwa perencanaan pembelajaran adalah hal yang dilakukan oleh guru

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

sebelum melaksanakan pembelajaran untuk merancang langkah-langkah kegiatan,
menentukan model dan metode pembelajaran, mengalokasikan waktu, membuat
antisipasi, dan mengambil suatu keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan.
Dalam pembelajaraan, bentuk perencanaan pembelajaran jangka pendek
adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP sangat penting karena
dijadikan sebagai acuan oleh guru untuk mengembangkan kreativitas dalam
melaksanakan proses pembelajaran. RPP merupakan upaya yang dilakukan guru
untuk

memperkirakan

tindakan

yang

akan

dilakukan

dalam

kegiatan

pembelajaran. Guru dalam melaksanakan pembelajaran berpedoman pada RPP
yang telah dibuat sebelum pembelajaran. Namun, pada kenyataannya guru tidak
profesional dalam merencanakan pembelajaran. Kebanyakan guru tidak membuat
sendiri RPP yang akan digunakannya, tetapi menggunakan RPP yang ada (dibuat
satu set bersama silabus). Oleh karena itu, pembelajaran tidak sesuai dengan
karakteristik siswa dan gaya mengajar guru. Sehingga pembelajaran tidak
berlangsung secara optimal.
Pada kegiatan pembelajaran, guru melakukan tiga proses berpikir. Menurut
Suryadi (2011: 2) “Proses berpikir guru dalam konteks pembelajaran terjadi pada
tiga fase yaitu sebelum pembelajaran, pada saat pembelajaran berlangsung, dan
setelah pembelajaran.’ Hal ini sesuai dengan pendapat Ali (2004: 4- 6) bahwa
“Guru yang memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, setidaktidaknya menjalankan tiga tugas utama, yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, dan memberikan balikan.” Pada fase sebelum
pembelajaran guru merencanakan pembelajaran, pada fase saat pembelajaran
berlangsung guru melaksanakan pembelajaran, dan fase setelah pembelajaran guru
memberikan balikan.
Sebelum pembelajaran guru harus merencanakan pembelajaran yaitu dengan
membuat suatu rancangan yang memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, tindakan yang akan dilakukan, antisipasi yang akan dilakukan, dan
menyiapkan bahan ajar hasil proses rekontekstualisasi dan repersonalisasi.
Namun, pada kenyataannya guru dalam membuat RPP lebih fokus pada tujuan
pembelajaran dan memperkirakan tindakan yang akan dilaksanakan pada saat
Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

pembelajaran. Guru kurang memperhatikan antisipasi apa yang akan dilakukan
apabila siswa berperilaku menyimpang dari apa yang diprediksikan oleh guru
pada saat pembelajaran dan kurang memperhatikan penyiapan bahan ajar tanpa
adanya proses rekontekstualisasi dan repersonalisasi.
Pemilihan bahan ajar berupa materi pembelajaran sangat penting dalam
mewujudkan pembelajaran yang sukses/berhasil. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Direktorat Pembinaan SMA dalam dokumen Pembelajaran KTSP SMA (2008)
seperti yang dikutip oleh Suyono (2012: 146) menyatakan bahwa ‘Keberhasilan
pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru
merancang materi pembelajaran.’ Menurut Suyono (2012: 146) “Materi
pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai
siswa dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.” Oleh karena
itu, guru harus dapat memilih dan menetapkan materi pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum, fasilitas, tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan
karakteristik siswa, sehingga memudahkan siswa untuk memahami dan
menguasai materi pembelajaran.
Pada saat pembelajaran, guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat. Pada saat menyampaikan
materi pembelajaran guru harus memperhatikan hubungan komponen-komponen
yang ada pada pembelajaran. Menurut Ali (2004: 4) ”Interaksi berbagai
komponen-komponen dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu
guru, isi (materi pembelajaran), dan siswa.” Interaksi atau hubungan antar ketiga
komponen tersebut oleh Kansanen digambar sebagai segitiga didaktik. Menurut
Kansanen (1999: 6) “Segitiga didaktik adalah gambar segitiga dengan guru, siswa
dan materi sebagai titiknya.” Adapun hubungan antar komponen tersebut, yaitu
hubungan yang terjadi antara guru dengan siswa disebut Hubungan Pedagogis
(HP), hubungan yang terjadi antara siswa dengan materi disebut Hubungan
Didaktis (HD), dan Hubungan antisipatif yang terjadi antara guru dengan materi
disebut Antisipasi Didaktis dan Pedagogis (ADP).
Namun pada kenyataannya guru lebih berfokus pada penyampaian materi
yang diajarkan kepada siswa. Guru kurang memperhatikan Hubungan Pedagogis
Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

dan tidak melakukan antisipasi terhadap respons yang diberikan siswa karena
ADP memang tidak dirancang sebelum pembelajaran. Kurangnya antisipasi pada
saat pembelajaran dapat berdampak pada pembelajaran yang kurang optimal,
karena respons siswa yang muncul tidak diantisipasi guru secara tepat bahkan
guru tidak melakukan antisipasi terhadap respons siswa yang muncul.
Setelah pembelajaran guru harus memberikan balikan atau melakukan
evaluasi hasil belajar. Guru juga harus melakukan revisi rancangan pembelajaran
dengan mengkaitkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan
rancangan pembelajaran yang telah dibuat. Namun pada kenyataannya guru lebih
berfokus pada evaluasi hasil belajar siswa, tanpa adanya revisi rancangan
pembelajaran, apabila hasil belajar siswa tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru tidak berupaya mengkaitkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dan tidak berupaya merevisi
atau memperbaiki rancangan pembelajaran.
Dalam membuat rancangan pembelajaran guru harus memperhatikan
karakteristik siswa yang beragam. Hal ini sejalan dengan pendapat dari
Sukmadinata (2004: 20) “Ada dua karakteristik utama dari individu manusia
yaitu, pertama bahwa individu manusia itu unik, dan kedua dia berada dalam
proses perkembangan, serta perkembangannya dinamis.” Siswa merupakan
individu manusia yang unik karena memiliki perbedaan karakteristik dan
perbedaan perkembangan satu dengan yang lainnya, Perbedaan-perbedaan ini
menyebabkan adanya perbedaan respons siswa dalam belajar, pemahaman siswa
mengenai konsep materi pembelajaran, dan hambatan belajar (learning obstacle)
yang dialami siswa. Hambatan belajar (learning obstacle) yang muncul akan
beragam jenisnya. Hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa
dalam memahami suatu konsep merupakan hal yang wajar. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa sedang berusaha menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya
dengan pengetahuan-pengetahuan baru yang diperolehnya.
Guru dalam proses pembelajaran harus menyadari bahwa mengajar
merupakan suatu tugas yang sangat kompleks. hal ini dikemukakan oleh Naim
(2011: 15) “Mengajar sifatnya sangat kompleks karena melibatkan aspek
Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

pedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan.” Aspek pedagogis, bahwa
mengajar di sekolah berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan. Aspek
psikologis, bahwa setiap siswa memiliki taraf perkembangan masing-masing dan
mempunyai karakteristik yang beragam. Aspek didaktis, bahwa cara siswa
memahami atau mempelajari suatu materi pembelajaran (pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran) tidak sama.
Oleh karena itu, guru harus memiliki beberapa kompetensi supaya dapat
melaksanakan tugas mengajar siswa dengan baik. Dalam PP No. 74/2008, Pasal 3
ayat 2 (Suyono, 2012: 185) disebutkan bahwa:
Ada empat kompetensi guru yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan
diaktualisasikan oleh guru profesional dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. Keempat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional.
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi siswa dan berakhlak mulia. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru
untuk berkomunikasi sosial dan bergaul dengan siswa, sesama guru, dengan
kepala sekolah, pegawai tata usaha, orang tua/wali siswa, dan masyarakat di
lingkungannya. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam
pengelolaan siswa baik secara psikologis maupun pedagogis meliputi pemahaman
guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam
menguasai pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, atau menguasai materi
pembelajaran secara luas.
Dengan memiliki keempat kompetensi tersebut seorang guru harus mampu
membimbing siswa mengatasi hambatan belajar (learning obstacle) siswa
sehingga mereka dapat memahami materi yang diajarkan. Namun, berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada studi pendahuluan ditemukan
fenomena bahwa pada pembelajaran IPA yang berkaitan dengan materi cahaya,
masih ada guru yang belum mampu mengatasi hambatan belajar (learning

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

obstacle) siswa dalam memahami konsep dasar cahaya dan sifat-sifat cahaya;
aplikasi konsep cahaya dan sifat-sifat cahaya.
Cahaya merupakan topik yang menarik untuk dipelajari siswa, karena
cahaya merupakan fenomena/gejala alam yang terjadi di sekitar siswa. Siswa
dapat melihat benda yang ada di sekitar dan benda yang ada di belakang mereka
dengan menggunakan cermin. Melihat artinya ada cahaya dari benda masuk ke
dalam mata. Sifat-sifat cahaya menimbulkan bermacam pengertian dan
pemahaman yang berbeda dalam pikiran siswa. Dalam mempelajari materi cahaya
siswa dituntut untuk dapat mengamati gejala-gejala alam yang berkaitan dengan
cahaya dan dapat menjelaskan mengapa gejala-gejala alam tersebut dapat terjadi.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti memilih materi cahaya untuk dijadikan objek
penelitian pada siswa kelas V SD.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pujayanto dan tim di
Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2006/2007 dengan
judul penelitian “Identifikasi Miskonsepsi IPA (Fisika) pada Siswa SD”,
ditemukan beberapa hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa
atau adanya miskonsepsi pada pembelajaran IPA materi cahaya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa muncul miskonsepsi tentang konsep cahaya yang dimiliki
siswa sebagai berikut: Cahaya merambat lurus, berarti cahaya tidak dapat
dipantulkan oleh permukaan tembok tetapi dapat dibiaskan oleh sebuah medium,
sebanyak 52 % siswa mempunyai miskonsepsi ini dan benda dapat dilihat jika
benda tersebut sebagai sumber cahaya atau ada cahaya dari mata yang sampai ke
benda, sebanyak 44 % siswa mempunyai miskonsepsi ini
Selain itu, ketika peneliti menjadi tim pembuat soal olimpiade MIPA UPI
Kampus Daerah Tasikmalaya 2012 Se-Priangan Timur. Peneliti menemukan
fenomena bahwa hampir semua siswa (peserta Olimpiade MIPA) kurang tepat
dalam menjawab soal mengenai pembiasaan yang termasuk salah satu sifat
cahaya. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SD Negeri
Cikalang 1 pada siswa kelas V. Banyak siswa yang belum memahami dengan
benar mengenai konsep sifat cahaya, terutama pembiasan cahaya sehingga

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

berakibat pada kesalahan siswa dalam menjawab soal dan memberikan alasan
yang salah.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kurangnya pemahaman siswa,
terhadap materi cahaya dan sifat-sifat cahaya disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya: 1. faktor dari siswa, bahwa siswa memliki hambatan belajar
(learning obstacle) dalam materi sifat-sifat cahaya yang bersifat epistemologis, 2.
faktor dari guru, bahwa guru kurang dalam pengajaran materi cahaya dan kurang
dalam menyusun rancangan pembelajaran, 3. faktor dari materi, bahwa materi
mengenai sifat-sifat cahaya belum komprehensif dan representatif sehingga siswa
tidak bisa menyelesaikan masalah dengan konsep yang berbeda.
Hambatan belajar (learning obstacle) dan miskonsepsi yang muncul pada
diri siswa dapat pula disebabkan oleh strategi belajar mengajar yang digunakan
guru kurang tepat. Hal ini dikarenakan tidak adanya perencanaan yang baik
sebelum proses pembelajaran. Dengan demikian, perlu adanya suatu proses
perencanaan pembelajaran yang disusun sebagai desain didaktis.
Menurut Wadifah (Firmansyah, 2012: 10), “Desain didaktis merupakan
rancangan sajian bahan ajar.” Rancangan ini disusun sebelum proses
pembelajaran berdasarkan hambatan belajar (learning obstacle) siswa yang
muncul pada proses pembelajaran. Firmansyah (2012: 10) mengemukakan bahwa,
“Desain didaktis dirancang guna mengurangi munculnya hambatan belajar
(learning obstacle).” Desain didaktis diharapkan mampu menciptakan situasi
didaktis dan situasi pedagogis dengan melakukan antisipasi didaktis dan
pedagogis pada pembelajaran. Sehingga tercipta pembelajaran yang optimal dan
dapat mengarahkan siswa pada pembentukan pemahaman yang utuh. Berdasarkan
uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Desain
Didaktis Pembelajaran IPA pada Materi Cahaya di Sekolah Dasar”.
B.

Perumusan Masalah

1.

Identifikasi dan Analisis Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka

masalah penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.
Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

a.

Materi cahaya merupakan salah satu materi yang masih sulit dipahami siswa
sekolah dasar.

b.

Hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa pada materi
cahaya perlu diatasi dengan menyusun desain didaktis.

c.

Desain didaktis merupakan rancangan sebelum pembelajaran untuk
mengurangi dan mengatasi hambatan belajar (learning obstacle) siswa.

2.

Perumusan masalah

a.

Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dengan beberapa pertanyaan

penelitian sebagai berikut:
1)

Bagaimana hambatan belajar (learning obstacle) siswa pada materi cahaya
di kelas V SD Negeri?

2)

Bagaimana desain didaktis pembelajaran IPA untuk mengatasi hambatan
belajar (learning obstacle) siswa pada materi cahaya di kelas V SD Negeri?

3)

Bagaimana implementasi desain didaktis pembelajaran IPA pada materi
cahaya di kelas V SD Negeri?

b.

Batasan Masalah
Agar pembahasan permasalahan lebih terarah dan tidak meluas maka

permasalahan dibatasi sebagai berikut:
1)

Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Cikalang 1 dan SD
Negeri

Cikalang

2

UPTD

Pendidikan

Kecamatan

Tawang

Kota

Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013
2)

Konsep yang dibahas adalah konsep tentang cahaya dan sifat-sifat cahaya
yaitu cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat
dipantulkan, dan cahaya dapat dibiaskan.

3)

Desain didaktis pembelajaran IPA didasarkan pada hambatan belajar
(learning obstacle) siswa kelas V SD.

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

C.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian sebagai berikut :
1.

Mengidentifikasi hambatan belajar (learning obstacle) siswa pada materi
cahaya di kelas V SD Negeri.

2.

Mendeskripsikan desain didaktis pembelajaran IPA untuk mengatasi
hambatan belajar (learning obstacle) siswa pada materi cahaya di kelas V
SD Negeri.

3.

Mendeskripsikan implementasi desain didaktis pembelajaran IPA pada
materi cahaya di kelas V SD Negeri.

4.

Menghasilkan desain didaktis pembelajaran IPA pada materi cahaya di kelas
V SD Negeri.

D.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

kalangan, diantaranya :
1.

Bagi Siswa
Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah siswa dapat memahami dan

menguasai konsep cahaya dan sifat-sifat cahaya dengan baik; siswa dapat terampil
dalam melakukan praktikum untuk membuktikan sifat-sifat cahaya; siswa dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi cahaya dalam
pembelajaran IPA yang akan menjadi dasar pada pembelajaran IPA selanjutnya.

2.

Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah dapat membantu guru dalam

meningkatkan pembelajaran IPA pada materi cahaya dan sifat-sifat cahaya; dapat
membantu guru untuk menyajikan bahan ajar yang menarik sehingga mampu
melaksanakan pembelajaran yang optimal; dapat menentukan model dan metode
pembelajaran kreatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran.

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11

3.

Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah dapat menambah wawasan

mengenai hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami oleh siswa pada
materi cahaya dan sifat-sifat cahaya; dapat menambah pengalaman dalam
menerapkan desain didaktis pembelajaran IPA pada materi cahaya dan sifat-sifat
cahaya di kelas V SD.

4.

Bagi Peneliti lain
Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain adalah penelitian ini diharapkan

dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Sehingga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan.
E.

Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan skripsi ini disusun dengan struktur organisasi sebagai berikut:

1.

Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti
melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu untuk diteliti, dan pendekatan
untuk mengatasi masalah. Identifikasi dan perumusan masalah menjelaskan
tentang analisis dan rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya.
Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil yang ingin dicapai setelah penelitian
selesai dilakukan, tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat kerja
operasional. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi
siswa, guru, peneliti sendiri dan bagi peneliti lain. Struktur organisasi skripsi
memaparkan mengenai urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam
skripsi.

2.

Bab II Kajian Pustaka
Bab ini memberikan penjelasan mengenai landasan teori yang berisikan

hakikat belajar, hakikat IPA dan pendidikan IPA, pembelajaran IPA, model

Ayu Nur Aisyah,2013
DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI CAHAYA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12

pembelajaran IPA alternatif, perencanaan pembelajaran, konsep cahaya dan sifatsifat cahaya, metapedadidaktik, dan Penelitian Desain Didaktis (Didactical
Design research).

3.

Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian. Komponen

metode penelitian terdiri dari lokasi penelitian, desain penelitian, metode
penelitian,

definisi

operasional

dan

konseptual,

instrumen

penelitian,

pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian.

4.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan

berkaitan tentang masalah penelitian, serta pembahasan atau analisis temuan yang
dikaitkan dengan landasan teoritik yang dibahas dalam bab kajian pustaka.

5.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi yang menyajikan tentang

penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Penulisan kesimpulan dengan cara uraian padat yang menjawab pertanyaan
penelitian atau rumusan masalah. Rekomendasi yan